Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

STRATEGIC LEADERSHIP KEPALA RUANGAN DALAM


PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RSUD UNDATA PALU

Freny R Mbaloto
Bagian Keperawatan STIK Indonesia Jaya Palu
Email : frenymbaloto@yahoo.com

Abstrak

Keselamatan pasien merupakan masalah yang penting dalam sistem pelayanan kesehatan yang perlu
untuk diperhatikan, karena keselamatan pasien merupakan komponen dan dasar dari semua aspek pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil akan dapat membangun kesadaran
akan nilai keselamatan.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Sampel penelitian sebanyak 157 orang yang diperoleh melalui
penggunaan teknik sampling probabilitas. Data dianalisis menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi strategic leadership kepala ruangan sebagian besar baik.
Perlunya kepemimpinan strategik untuk dapat menerapkan budaya keselamatan pasien agar program
keselamatan pasien dapat tercapai dengan baik.
Manajemen Rumah Sakit perlu memperhatikan pola rekrutmen/pengangkatan kepala ruangan, untuk
menambahkan persyaratan telah mengikuti pelatihan kepemimpinan dan manajemen keperawatan

Kata kunci: Strategic leadership, budaya keselamatan pasien

Abstract

Patient safety is an important issue in health care systems that need to be considered, because patient safety is a
component and the basis of all aspects of quality health services. Open and fair leadership and culture will build
awareness of the value of salvation.
This research uses descriptive design. A sample of 157 people were obtained through the use of probability
sampling technique. Data were analyzed using univariate analysis.
The results show that the proportion of strategic leadership of the head of the room is mostly good. The need for
strategic leadership to be able to implement a patient safety culture so that the patient's safety program can be
achieved well.
Hospital management needs to pay attention to the pattern of recruitment / appointment of head of the room, to
add the requirements have followed leadership training and nursing management.

Keywords: Strategic leadership, patient safety culture

Page | 10
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017

LATAR BELAKANG pasien yang terbuka adalah mendirikan dan


Keselamatan pasien atau patient mempertahankan budaya positif tentang
safety merupakan komponen dan dasar dari keselamatan pasien pada organisasi
semua aspek pelayanan kesehatan yang pelayanan kesehatan (Cahyono, 2008).
berkualitas. Keselamatan pasien telah Scott et al (2013), dalam penelitiannya
menjadi isu dunia yang perlu memperoleh menyatakan bahwa pengembangan budaya
perhatian dalam sistem pelayanan positif keselamatan pasien dapat
kesehatan modern. WHO patient safety meningkatkan kinerja karyawan dalam
merekomendasikan negara-negara maju menerapkan program keselamatan pasien.
untuk lebih fokus secara khusus pada Keselamatan pasien di rumah sakit
pengetahuan tentang proses yang kemudian menjadi isu penting karena
mendasari serta faktor organisasi yang banyaknya kasus medical error yang
menyebabkan perawatan yang tidak aman terjadi di berbagai negara. Di Australia
bagi pasien, seperti yang terkait dengan kesalahan medis dalam satu tahun
mis communication, mis coordination, mengakibatkan sebanyak 18.000 pasien
human error dan kebutuhan untuk yang meninggal dan lebih dari 50.000
meningkatkan budaya keselamatan pasien pasien yang cacat, di Amerika Serikat
(World Health Organization, 2014). sebanyak 44.000 pasien yang meninggal
Budaya keselamatan pasien merupakan setiap tahun dan sekitar satu juta pasien
komponen penting dan mendasar karena yang mengalami cedera berat (World
membangun budaya keselamatan pasien Health Organization, 2011). Di Indonesia
merupakan suatu cara untuk membangun berdasarkan data insiden keselamatan
program keselamatan pasien secara pasien yang diterbitkan Komite
keseluruhan. Kepemimpinan dan budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit
yang terbuka dan adil akan dapat (KKPRS) sebanyak 145 insiden yang
membangun kesadaran akan nilai terdiri dari KTD 46%, KNC 48% dan lain-
keselamatan (Cahyono, 2008). lain 6%, dan lokasi kejadian tersebut
Keselamatan pasien merupakan berdasarkan provinsi ditemukan DKI
transformasi budaya, seorang pemimpin Jakarta menempati urutan tertinggi yaitu
dengan kepemimpinannya dapat 37,9% diikuti Jawa Tengah 15,9%, DI
melakukan perubahan budaya menuju Yogyakarta 13,8%, Jawa Timur 11,7%,
keberhasilan program keselamatan pasien. Sumatra Selatan 6,9%, Jawa Barat 2,8%,
Tantangan terbesar yang perlu dilakukan Bali 1,4%, , Sulawesi Selatan 0,69% dan
dalam menciptakan budaya keselamatan

Page | 11
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

Aceh 0,68% (Komite Keselamatan Pasien pasien jatuh maupun kasus kesalahan
Rumah Sakit, 2012). pemberian obat dan tindakan tidak ada
Rumah Sakit Umum Daerah ditemukan dalam catatan rekam medik.
Undata Palu Sulawesi Tengah berdiri sejak Berdasarkan uraian diatas maka
tanggal 7 Agustus 1972, merupakan salah tujuan penelitian ini adalah bagaimana
satu rumah sakit milik pemerintah kota strategic leadership kepala ruangan dalam
Palu Sulawesi Tengah dengan status kelas penerapan budaya keselamatan pasien oleh
B Pendidikan dan diakui sebagai pusat perawat pelaksana di RSUD Undata Palu.
rujukan tertinggi di Sulawesi Tengah yang
METODE
berpeluang untuk berkembang dalam
Rancangan
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
Penelitian ini menggunakan jenis
yang bermutu di wilayah Indonesia bagian
penelitian non eksperimental, dengan
timur pada umumnya dan wilayah
pendekatan kuantitatif, deskriptif korelasi
Sulawesi Tengah pada khususnya. RSUD
dan desain cross sectional.
Undata Palu merupakan rumah sakit padat
Sampel
tenaga, termasuk tenaga perawat baik yang
Sampel dalam penelitian ini adalah
tetap, honorer maupun tenaga praktek. Hal
perawat pelaksana yang bekerja di ruang
ini akan beresiko terhadap pelayanan yang
rawat inap, critical care dan emergency
diberikan terhadap pasien.
yaitu 157 orang. Pengambilan sampel
Hasil studi pendahuluan yang
menggunakan metode probability
diperoleh saat melakukan kegiatan
sampling.
residensi manajemen keperawatan melalui
Proses Pengumpulan Data
data rekam medik, angka infeksi
Data primer diperoleh dengan cara
nosokomial di RSUD Undata Palu dari
pengisian kuesioner dan wawancara. Data
bulan Januari-September 2015 termasuk
sekunder diperoleh dari instansi terkait
tinggi dengan jenis kejadian plebitis
yaitu RSUD Undata Palu.
sebanyak 865 kasus, infeksi saluran kemih
Analisis Data
(ISK) sebanyak 45 kasus, infeksi luka
Analisa data dilakukan dengan
operasi (ILO) dengan jumlah 59 kasus,
program SPSS 21 for Windows dan uji
pneumonia dengan jumlah 6 kasus, sepsis
statistik dengan menggunakan uji univariat
sebanyak 12 kasus, selain itu angka
dengan frekuensi, uji bivariat somer’s, chi-
dekubitus sebesar 9 kasus. Untuk kasus
square, dan kruskal-wallis.

Page | 12
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

HASIL Tabel 1 menunjukkan bahwa


Analisa Univariat umumnya responden tergolong usia
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut dewasa sebesar 131 responden (83,4%),
Karakteristik Usia, Jenis Kelamin,
Status Pernikahan, Pendidikan, berjenis kelamin perempuan yaitu 127
Masa Kerja, Pelatihan yang Pernah
Diikuti di RSUD Undata Palu responden (80,9%), status pernikahan
Jumlah sebagian besar menikah sejumlah 123
Karakteristik
n %
responden (78,3%), pendidikan sebagian
Usia
Remaja 18 11,5 besar perawat profesional sebesar 155
Dewasa 131 83,4
Lansia 8 5,1 responden (98,7%), masa kerja sebagian
Jenis kelamin
Laki-Laki 30 19,1 besar tergolong lama 123 responden
Perempuan 12
7
80,9 (78,3%) dan sebagian besar tidak pernah
Status Pernikahan mengikuti pelatihan sebesar 112 responden
Belum
34 21,7
Menikah (71,3%).
Menikah 12
78,3
3 Tabel 2 menunjukkan bahwa
Pendidikan
Non proporsi strategic leadership kepala
2 1,3
Profesional
Profesional 15 ruangan sebagian besar baik sebesar 148
98,7
5 responden (94,3%). Dari 152 responden
Masa Kerja
Baru (<5 3 (96,8%) lebih dominan budaya
21,7
tahun) 4
Lama (≥5 1 keselamatan pasien positif.
Tahun) 2 78,3
3 PEMBAHASAN
Pelatihan
Pernah 4 Penelitian ini menunjukkan bahwa
28,7
Mengikuti 5 proporsi strategic leadership kepala
Tidak 1
Pernah 1 71,3 ruangan sebagian besar baik dan lebih
Mengikuti 2
Sumber : Data Primer 2016 dominan budaya keselamatan pasien
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan positif. Ketika suatu organisasi memiliki
Variabel Penelitian Di RSUD
Undata staf dengan performance yang baik, maka
Jumlah secara langsung kinerja organisasi dalam
Variabel Penelitian
n % hal penerapan budaya keselamatan pasien
Strategic Leadership
Baik 148 94,3 juga akan baik yang tentunya didukung
Kurang Baik 9 5,7
Budaya Keselamatan Pasien oleh peran seorang pemimpin. Menurut
Positif 152 96,8
Negatif 5 3,2 Wagner et al (2009), perawat-manajer
Sumber : Data Primer 2016 memainkan peran penting dalam

Page | 13
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

mendukung budaya keselamatan, dan langsung terhadap pencapaian kinerja


kepemimpinan yang efektif telah terbukti organisasi.
penting dalam menciptakan lingkungan Sebagai pemimpin yang baik akan
keselamatan positif. selalu memperhatikan karakteristik dan
Penelitian yang dilakukan kebutuhan bawahannya, perawat yang
Nurhidayah (2015) menemukan bahwa memiliki kinerja yang baik dan calon
seseorang yang memiliki enam indikator manajer diberikan kesempatan untuk
dasar kepemimpinan strategik mengikuti pendidikan/pelatihan sebagai
(mengantisipasi, menantang, menafsirkan, reward bagi kinerjanya (Kurniadi, 2013).
memutuskan, menata, mempelajari), Menurut Robbins & Judge (2008) staf
berpengaruh terhadap performance percaya pemimpinlah yang mengarahkan
individu. Lebih lanjut Beatty (2004) dalam budaya dan menciptakan suatu organisasi
penelitiannya merumuskan bahwa berhasil melalui kinerja bawahannya.
kepemimpinan strategik merupakan Membangun budaya yang aman
kemampuan yang dimiliki pemimpin untuk dalam bekerja sangat tergantung kepada
mengelola, mengkoordinasikan, kepemimpinan yang kuat dan kemampuan
mempengaruhi, memotivasi dan organisasi untuk mendengar dan
meningkatkan kinerja orang-orang yang mendukung seluruh anggota tim pelayanan
dipimpinnya untuk mengubah sumber daya kesehatan. Pimpinan perlu menggerakkan
yang tak bernilai menjadi bernilai, staf untuk mendesain sistem kerja yang
menciptakan peluang dan kesempatan yang baik berdasarkan pada bukti ilmu
sama bagi karyawannya untuk terlibat kesehatan yaitu mengembangkan dan
dalam proses. mendukung pelaksanaan pelayanan dalam
Kepemimpinan strategis dan meningkatkan kemampuan tim kerja dan
budaya yang kondusif dalam organisasi manajemen resiko; membangun budaya
dapat memotivasi karyawan meningkatkan safety dan budaya belajar yang
kinerjanya (Winerungan & Suharti, 2014). berkesinambungan; memastikan bahwa
Pernyataan yang sama dijelaskan dalam tugas dilaksanakan berdasarkan pada bukti,
penelitian Serfontein & Hough (2011), pasien dan sistem. Hal ini dapat
bahwa konsep kepemimpinan strategis meminimalkan angka kejadian tidak
dapat berpengaruh langsung dan tidak diharapkan (KTD)(Depkes, 2006).

Page | 14
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

Penelitian ini didukung oleh karir, kesempatan untuk melanjutkan


Setiowati (2010) yang menjelaskan kaitan pendidikan kejenjang yang lebih lanjut,
kepemimpinan efektif head nurse dengan dan bagi perawat senior dengan masa kerja
budaya keselamatan pasien oleh perawat lama untuk mengikuti pelatihan
pelaksana di RSUPN Dr. Cipto keselamatan pasien bagi yang belum
Mangunkusumo Jakarta. Lebih lanjut pernah mengikuti pelatihan untuk
penelitian Nivalinda, Hartini, & Santoso menghindarkan kejenuhan dan kebosanan
(2013) juga menemukan bahwa ada kerja. Manajemen Rumah Sakit perlu
pengaruh gaya kepemimpinan kepala memperhatikan pola
ruangan terhadap penerapan budaya rekrutmen/pengangkatan kepala ruangan,
keselamatan oleh perawat pelaksana pada untuk menambahkan persyaratan telah
rumah sakit pemerintah di semarang. mengikuti pelatihan kepemimpinan dan
Menurut Wagner, Capezuti, & Rice (2009) manajemen keperawatan.
perawat-manajer memainkan peran penting
DAFTAR PUSTAKA
dalam mendukung budaya keselamatan,
dan kepemimpinan yang efektif telah Beatty, K. C. (2004). Strategic leadership: An
organizational imperative. Center for
terbukti penting dalam menciptakan Creative Leadership, 1–4. Retrieved from
lingkungan keselamatan positif. http://www.ccl.org/leadership/pdf/general
/CCLStrategicWhitePaper.pdf

KESIMPULAN DAN SARAN Cahyono, S. B. (2008). Membangun budaya


Penelitian ini menyimpulkan keselamatan pasien dalam praktik
kedokteran. Yogjakarta: Kanisius.
strategic leadership kepala ruangan
Depkes. (2006). Panduan nasional
sebagian besar baik sehingga penerapan
keselamatan pasien rumah sakit (patient
budaya keselamatan pasien positif. safety). Jakarta.
Perlunya kepemimpinan strategik, movitasi Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
yang tinggi, dan beban kerja yang sesuai (2012). Laporan ikp triwulan I tahun
2011.
untuk dapat menerapkan budaya
keselamatan pasien agar program Kurniadi, A. (2013). Manajemen keperawatan
dan prospektifnya: Teori, konsep dan
keselamatan pasien dapat tercapai dengan aplikasi (1st ed.). Jakarta: FKUI.
baik. Perlu dilakukan pengelolaan sumber Nivalinda, D., Hartini, M. C. I., & Santoso, A.
daya secara khusus sumber daya manusia (2013). Perawat pelaksana pada rumah
sakit pemerintah di semarang. Jurnal
(perawat pelaksana) melalui Manajemen Keperawatan Persatuan
Perawat Nasional Indonesia, 1(2), 138–
seminar/workshop, peningkatan jenjang
145. Retrieved from

Page | 15
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018

http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JMK Mangunkusumo Jakarta (Tesis). Jakarta:


/article/view/1010 Universitas Indonesia.

Nurhidayah. (2015). Implementasi knowledge Wagner, L. M., Capezuti, E., & Rice, J. C.
management, kepemimpinan strategik, (2009). Nurses perceptions of safety
serta inovasi pelayanan terhadap kinerja culture in long-term care settings.
perawat di ruang rawat inap rumah sakit Journal of Nursing Scholarship, 41(2),
pendidikan unhas makassar. Hasanuddin 184–192. http://doi.org/10.1111/j.1547-
Makassar. 5069.2009.01270.x

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku Winerungan, G. A. C., & Suharti, L. (2014).
Organisasi (12th ed.). Jakarta: Salemba Pengaruh Kepemimpinan Strategis dan
Empat. Budaya Organisasi terhadap Motivasi
Kerja serta Dampaknya pada Peningkatan
Scott, T., Mannion, R., Davies, H., & Kinerja Karyawan Medik. Economics &
Marshall, M. (2003). The quantitative Business, 20(4), 578–593. Retrieved from
measurement of organizational culture in http://repository.uksw.edu/bitstream/1234
health care: A review of the available 56789/5801/2/PROS_Grace AC
instruments. Health Services Research, Winerungan, Lieli Suharti_Pengaruh
38(3), 923–945. Kepemimpinan Strategis_ fulltext.pdf
http://doi.org/10.1111/1475-6773.00154
World Health Organization. (2011). What is
Serfontein, K., & Hough, J. (2011). Nature of patient safety? The Multi-Professional
the relationship between strategic Patient Safety Curriculum Guide.
leadership, operational strategy and Retrieved from
organisational performance. Sajems NS, http://www.who.int/patientsafety/educati
14(4), 393–406. Retrieved from on/curriculum/who_mc_topic-1.pdf
http://www.scielo.org.za/pdf/sajems/v14n
4/v14n4a03.pdf World Health Organization. (2014). Reporting
and learning systems for medication
Setiowati, D. (2010). Hubungan kepemimpinan errors: the role of pharmacovigilance
efektif head nurse dengan penerapan centres. Retrieved from
budaya keselamatan pasien oleh perawat http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/1
pelaksana di RSUPN Dr. Cipto 37036/1/9789241507943_eng.pdf?ua=1

Page | 16

Anda mungkin juga menyukai