Anda di halaman 1dari 3

TES DAYA LIHAT PADA BALITA

No Dokumen :

SOP No Revisi :

Tanggal Terbit:

Halaman :

UPTD dr Hj Mela Amaliani


PUSKESMAS NIP.19750226 200604 2 005
RAWAT INAP
KOTAKALER
1.Pengertian Tes Daya Lihat (TDL) adalah suatu cara untuk mendeteksi dini pada
kelainan daya lihat supaya segera dapat dilakukan tindak lanjutan jika
terdapat kelainan dan juga untuk memperolehketajaman daya lihat menjadi
lebih besar.
Penjadwalan tes daya lihat dilakukan sesuai dengan usia yang ditentukan,
jika anak berusia 36 bulan sampai 72 bulan maka dilakukan 6 bulan sekali.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam tes daya lihat pada balita

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.......................

4.Referensi Depkes RI, 2005, Pedoman Pelaksanaan: Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

5.Prosedur/ a. Persiapan pasien:


Langkah-langkah - Menjelaskan prosedur dan Tindakan yang akan dilakukan
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
b. Persiapan lingkungan :
memberikan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman
c. Persiapan alat:
- Dua buah kursi, serta untuk anak dan satu untuk pemeriksa
- Poster “E” dan kartu E
- Alat petunjuk
d. Prosedur kerja:
- Pilih tempat yang tenang dan pencahayaan yang cukup terang.
- Gantungkan atau tempel poster E pada dinding setinggi mata
anak pada posisi duduk.
- Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari poster E, menghadap
ke poster E.
- Letakkkan sebuah kursi lainnya disamping poster E untuk
pemeriksa.
- Pemeriksa memberikan kartu E pada anak. Latih anak dalam
mengarahkan kartu E menghadap atas, bawah, kiri, dan kanan
sesuai yang ditunjuk pada poster E oleh pemeriksa.
- Tutup sebelah mata anak menggunkan kartu atau buku.
- Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf E pada poter, satu persatu
mulai baris pertama sampai baris keempat atau baris E terkecil
yang masih dapat dilihat.
- Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya sengan cara yang
sama.
e. Tulis baris E terkecil yang dapat dilihat anak pada kertas yang
disediakan.
Anak pada prasekolah pada umumnya tidak mengalami kesulitan melihat
sampau baris ketiga pada poster E. bila kedua mata anak tidak dapat melihat
baris ketiga poster E, artinya tidak bisa mencocokan arah kartu E yang
dipegangnya dengan arah E pada baris ke tiga yang ditunjuk oleh pemeriksa,
kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.
Bila anak mengalami kemungkinan gangguan daya lihat, periksa Kembali
atau periksa ulang si anak pada waktu yang lain. Jika sudah dilakukan
pemeriksaan ulang dan anak masih belum bisa mencocokan Kartu E dengan
poter E pada baris yang sama maka segera rujuk pada Lembaga yang
berwenang seperti Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

6.Bagan alir
Bidan memanggil pasien sesuai urutan, dan
mencocokan identitas

Bidan melakukan anamnesa dan menentukan umur


anak dengan menanyakan tanggal, bulan, dan tahun
lahir anak kemudian hitung umur anak dengan bulan

Bidan menggantungkan poster “E” setinggi mata anak


pada posisi duduk

Bidan meletakan sebuah kursi sejauh 3 meter dari


poster “E”, menghadap ke poster “E”

Bidan meletakan kursi lainnya disamping poster “E”

Bidan memberikan kartu “E” pada anak. Latih anak


dalam mengarahkan kartu “E” sesuai yang ditunjuk
oleh poter “E”

Bidan meminta anak menutup sebelah matanya


dengan buku/kertas

Bidan menunjuk huruf “E” pada poster


menggunakan alat petunjuk

Bidan memuji anak setiap kali dapat mencocokan


posisi kartu “E” dengan huruf “E” pada poster

Bidan mengulangi pemeriksaan tersebut pada mata


Bidan menulis hasil pemeriksaan pada buku KIA
satunya dengan cara yang sama
berkas
Bidanrekam medisintervensi
melakukan dan register kohort
data

7. Unit terkait 1. BPM


2. Ruang KIA
3. BP Umum
4. BP Mata

Anda mungkin juga menyukai