Sejarah DPD
Sejarah DPD
Disusun Oleh :
Asyrafi Najdi M (11200480000091)
Dina Fitriyanti (11200480000098)
Nabilla Oktaviyani Putri (11200480000119)
Rafika Laila Zulfa (11200480000125)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II : PEMBAHASAN
A.
1. Pengertian Talak
2. Pengertian Rujuk
Kata rujuk menurut bahasa Arab berasal dari kata raja’a-yarji’uruj’an artinya
kembali dan mengembalikan. Menurut istilah adalah kembalinya seorang suami
kepada mantan istrinya baik yang masih dalam masa iddah atau sesudah dinikahi
oleh orang lain dan bercerai kembali.
Imam Syafii berpendapat Rujuk adalah mengembalikan istri yang masih berada
dalam masa iddah kepada keadaan yang semula. Menurut Imam Maliki Rujuk
adalah kembalinya suami kepada istri yang sudah ditalak tanpa adanya akad yang
baru. Menurut Imam Hambali Rujukَ adalah mengembalikan keadaan istri kepada
keadaan yang semula setelah terjadinya talak raj‟i dan masih berada dalam masa
iddah tanpa akad yang baru. Menurut Imam Hanafi, Rujuk adalah melanjutkan
pernikahan dengan bekas istri yang di talak raj‟i dalam masa iddah.
3. Pengertian Khulu’
Khulu adalah kesepakatan perceraian antara suami isteri atas permintaan isteri
dengan imbalan sejumlah uang atau harta yang diserahkan kepada suami,
sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah 2 : 229
“Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara
yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu
mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali
kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika
kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-
hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan
oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah
kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka
itulah orang-orang yang zalim.”
Gugatan cerai, dalam bahasa Arab disebut Al-Khulu'. Kata Al-Khulu dengan
didhommahkan huruf kha’nya dan disukunkan huruf Lam-nya, Maknanya
melepas pakaian. Lalu digunakan untuk istilah wanita yang meminta kepada
suaminya untuk melepas dirinya dari ikatan pernikahan yang dijelaskan Allah
sebagai pakaian. Allah SWT berfirman:
“Mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka” (Al-
Baqarah :187).