Anda di halaman 1dari 91

PENGARUH PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP

PERILAKU SOSIAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH


(MTS) NEGERI BERAU

SKRIPSI

Oleh:

NAMA: ROHANI PURNAMA SARI


NIM: 18.1110.1027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

(UINSI) SAMARINDA

1
2022

2
PENGARUH PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP
PERILAKU SOSIAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH
(MTS) NEGERI BERAU

SKRIPSI

Oleh:

NAMA: ROHANI PURNAMA SARI


NIM: 18.1110.1027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

(UINSI) SAMARINDA

i
2022

ii
PENGARUH PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP

PERILAKU SOSIAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH


(MTS) NEGERI BERAU

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris


(UINSI) Samarinda sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh

ROHANI PURNAMA SARI


NIM. 18.1110.1027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

(UINSI) SAMARINDA

iii
2022

iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP


PERILAKU SOSIAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH
(MTS) NEGERI BERAU

NAMA: ROHANI PURNAMA SARI

NIM: 18.1110.1027

Telah Dibimbing dan Disetujui untuk Dimunaqasyahkan

di Depan Penguji Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda

Samarinda, 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag Fathur Rahman, S.Si, M.Si


NIP. 196606251991022001 NIP. 198509222019031000

Mengetahui,
Dekan fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
UINSI Samarinda

Dr. Much. Eka Mahmud, M.Ag


NIP. 197408062002121002

v
vi
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP


PERILAKU SOSIAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH
(MTS) NEGERI BERAU

NAMA: ROHANI PURNAMA SARI


NIM: 18.1110.1027

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Program Strata Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda pada
tanggal ……………….2022

SUSUNAN TIM PENGUJI

………………………………………… (Ketua Tim)


(………………)
…………………………………………. (Penguji Utama)
(………………)
…………………………………………. (Penguji I)
(………………)
(Pengujia II)
…………………………………………. (………………)
(Sekretaris)
…………………………………………. (………………)

Samarinda, ….. …………. 2022


Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
UINSI Samarinda

Dr. Much. Eka Mahmud, M.Ag


NIP. 197408062002121002.

vii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rohani Purnama Sari

NIM : 18.1110.0127

Jurusan : Pendidikan Islam

Fakultas : Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Akidah


Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Siswa Di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri
Berau”, ini adalah hasil karya sendiri. Jika skripsi ini merupakan karya orang lain,
maka saya bersedia dituntun secara hukum dan gelar sarjana saya dicabut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Samarinda, 21 Desember 2021


Yang menyatakan,

Rohani Purnama Sari


NIM. 18.1110.0127

viii
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Rohani Purnama sari


NIM : 18.1110.1027
Tempat Tanggal Lahir : Berau, 10 Desember 1999
Alamat : Jalan Laksamana, RT.V Gunung Tabur, Berau
Kalimantan timur
Fakultas/Jurusan : Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan/Pendidikan
Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan : 1. SDN 008 Gunung Tabur
2. SMP Negeri 4 Berau
3. SMA Negeri 5 Berau
4. S1 UINSI Samarinda
Orang Tua
Ayah : Tamrin
Ibu : Ramla

ix
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini secara khusus penulis persembahkan kepada orang tua,


ayahanda Tamrin, dan ibunda Ramla, yang telah banyak
berkorban, membantu dan memberi dorongan baik material maupun
spiritual menempuh studi dan penyelesaian skripsi

Skripsi ini penulis persembahkan kepada adikku tercinta Yuni Sara


yang berikan pengertian atau ketidakbersaan karena
kesibukan penulus dalam penyelesaian skripsi

x
MOTTO

َ ‫…واَحْ ِس ْن َك َمآ اَحْ َس َن هَّللا ُ اِلَي‬


…‫ْك‬ َ
“…dan berbuat baiklah (kepada rang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu…”

(Q.S. Al-Qasas: 77)

xi
ABSTRAK

Rohani Purnama Sari, 2022. ”Pengaruh Pembelajaran Akidah Akhlak Terhadap

Perilaku Sosial Siswa Di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Berau. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas

Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji

Muhammad Idris Samarinda”. Dibawah bimbingan Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag

sebagai pembimbing I dan Fathur Rahman, S.Si, M.Si sebagai pembimbing II.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh realita yang terjadi dalam masyarakat

terutama pada kalangan remaja. Dimana banyak sekali remaja-remaja yang dapat

dikatakan memiliki perilaku sosial yang kurang baik, mulai dari sopan santun yang

rendah sampai dengan tidak memperdulikan sesama. Salah satu faktor yang

mempengaruhi kondisi tersebut ialan pemberian terakit pembelajaran akidah akhlak

yang minim. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran

akidah akhlak terhadap perilaku sosial siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri

Berau.

Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitaif. Pengumpulan data yang

digunakan selama dilakukan selama dilangan berupa observasi, penyebarang angket

dan dokumentasi. Adapun populasi dalam hal ini ialah seluruh siswa-siswi Madrasah

Tsanawiyah (MTs) Negeri Berau, dengan penentuan sempel menggunakan teknik

xii
simple ramdom samling. Sedangkan teknik analisis data menggunakan regresi linier

sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara pembelajaran akidah akhlak terhadap perilaku sosial siswa di Madrasah

Tsanawiyah (MTs) Negeri Berau sebesar 0,425. Sesuai dengan skala intrepretasi,

angkat tersebut berada pada tingat pengaruh yang sedang. Selanjutnya pada pengujian

hipotesis dengan signifikansi 5% dan degree of freedom 51 diperoleh nilai rhitung

sebesar 3,335 > 2,088 rtabel. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha

penelitian ini diterima dan H0 ditolak.

xiii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunianya sehingga penyususnan skripsi dengan judul “Pengaruh Pembelajaran

Akidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Siswa Di Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Negeri Berau” dapat diselaikan tepat pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam

tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang telah membawa kita

menuju jalan yang terang menderang.

Tujuan dan maksud penulisan skripsi yang akan dilakukan dalam bentuk

penelitian penulis yaitu demi memenuhi tugas akhir guna mendapatkan gelar sarjana.

Selain itu, penelitian ini juga dilakuakan guna mengtahui Pengaruh Pembelajaran

Akidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial Siswa Di Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Negeri Berau.

Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd selaku rekto Universitas Islam

Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda.

2. Bapak Dr. Much. Eka Mahmud selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI)

Samarinda.

3. Bapak Darwis, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Islam Universitas Islam

Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda.

xiv
4. Ibu Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag selaku dosen pembimbing I

5. Bapak Fathur Rahman, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing II

6. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

yang telah seantiasa membantu penulis dalam perkuliahan sehari-hari

7. Kepala sekolah beserta guru dan staf MTs Negeri Berau yang telah memberikan

izin dan bantuan selama penelitian

8. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa

9. Rekan-rekan seperjuangan yang senantiasa memberikan dukungannya

10. Siswa dan siswi MTs Negeri Berau yang telah berkenan menjadi responden

dalam penelitian.

Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak, maka penulis menyadari

penulisn proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan ulasan dan masukan yang dapat membantu penulis dalam

memperbaikinya. Akhir kata Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Samarinda, 18 Oktober 2021

Rohani Purnama Sari

xv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………….………………………………….………………i
HALAMAN JUDUL…….………………………………………………………………..…..……………………………...ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................................v
RIWAYAT HIDUP PENULIS.............................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................................vii
MOTTO...............................................................................................................................viii
ABSTRAK.............................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR...........................................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................4
D. Signifikansi Penelitian..................................................................................................4
E. Kajian Pustka...............................................................................................................5
F. Sistematika Penulisan...................................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................10
A. Pembelajaran Akidah Akhlak.....................................................................................10
B. Pembelejaran akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah..............................................25
C. Perilaku Sosial Siswa.................................................................................................27
D. Madrasah Tsanawiyah................................................................................................31
E. Hipotesis Penelitian....................................................................................................32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................................................35

xvi
A. Jenis Penelitian...........................................................................................................35
B. Sumber Data...............................................................................................................35
C. Definisi Opersional....................................................................................................36
D. Teknik Pengambilan Sempel......................................................................................36
E. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................37
F. Instrument Pengumpulan Data...................................................................................38
G. Teknik Pengolahan Data............................................................................................39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................41
A. Profil Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Berau.....................................................41
B. Deskripsi Hasil Penelitian..........................................................................................44
C. Uji Keabsahan Data....................................................................................................53
D. Uji Prasyarat Analisis.................................................................................................55
E. Analisis Data..............................................................................................................57
F. Pembahasan................................................................................................................62
BAB V PENUTUP................................................................................................................63
A. Kesimpulan................................................................................................................63
B. Saran..........................................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................64
LAMPIRAN.........................................................................................................................67

xvii
DAFTAR TABEL

TABEL 1 JUMLAH SISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN.....................................36


TABEL 2 KISI-KISI KUISIONER PENELITIAN................................................................39
TABEL 3 SAYA MEMBACA BUKU PAKET YANG BERBUHUNGAN DENGAN
MATERI AKIDAH AKHLAK..............................................................................................45
TABEL 4 GURU MEMBERIKAN NASIHAT DAN MENJELASKAN MATERI DENGAN
KATA-KATAA YANG LEMBUT........................................................................................45
TABEL 5 GURU MEMBERITAHUKAN MATERI AKIDAH AKHLAK YANG AKAN
DIBAHAS..............................................................................................................................46
TABEL 6 SETELAH MATERI AKIDAH AKHLAK SELESAI DIBERIKAN, GURU
AKAN MEMBERIKAN TES ATAU MEMBUAT RANGKUMAN....................................46
TABEL 7 GURU MENGGUNAKAN METODE/CARA MENGAJAR YANG MENARIK
DAN MENYENANGKAN DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK..................47
TABEL 8 SAYA AKAN BERTANYA APA BILA ADA MATERI YANG BELUM
DIPAHAMI...........................................................................................................................47
TABEL 9 SEBELUM PELAJARAN DIMULAI, GURU MENYAMPAIKAAN TUJUAN
DAM MANFAAT BELAJAR AKIDAH AKHLAK.............................................................48
TABEL 10 GURU MEMBERIKAN PENJELASAN JIKA ADA SISWA YANG BELUM
MEMAHAMI MATERI........................................................................................................48
TABEL 11 SAYA SELALU MENERIMA SESUATU DENGAN TANGAN KANAN......49
TABEL 12 SAYA SELALU MENYAPA ORANG YANG SAYA KENAL........................50
TABEL 13 SAYA TIDAK SUKA BERBOHONG................................................................50
TABEL 14 SAYA TIDAK SUKA MENGOLOK-OLOK TEMAN SAYA...........................51
TABEL 15 SAYA TERSENYUM JIKA BERTEMU ORANG LAIN..................................51
TABEL 16 SAYA TIDAK BERBICARA MENGGUNAKAN KATA KASAR...................52
TABEL 17 SAYA INGIN MENJADI LEBIH BAIK DARIPADA ORANG LAIN..............52
TABEL 18 SALA BERUSAHA MENDAPATKAN NILAI LEBIH TINGGI DARI TEMAN
SAYA....................................................................................................................................53
TABEL 19 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL X............................................................54
TABEL 20 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL Y............................................................54
TABEL 21 OUTPUT UJI RELIABILITAS INSTRUMEN...................................................55
TABEL 22 OUTPUT UJI NORMALITAS DATA................................................................56
TABEL 23 OUPUT UJI HOMOGENITAS...........................................................................57
TABEL 24 OUTPUT HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS.....................................................58
TABEL 25 KESELURUHAN JUMLAH JAWABAN RESPONDEN..................................59
TABEL 26 OUTPUT UJI REGRESI SEDERHANA............................................................60
TABEL 27 OUTPUT DESCRIPTIVE STATISTICS...........................................................61
TABEL 28 OUTPUT KOEFISIEN DETERMINASI............................................................62

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

xix
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pondasi hidup yang perlu untuk

dibangun dengan sebaik-baiknya. Pendidikan merupakan proses pengubahan

sikap dan perilaku untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran dan

pelatihan. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan:

Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya perserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan

keterampilan yang diperlukan, masyarakat, bangsa dan negara.1

Sejalan dengan tujuan pendidikan islam, yaitu untuk mencapai

kesempurnaan manusia di dunia maupun akhirat, kesempurnaan yang

dimaksudkan diperoleh melalui ilmu pengetahuan sebagai jalan mendekatkan

diri kepada sang Khalik. Menurut Al-Ghazali pendidikan islam dapat

dijadikan sebagai salah satu kegiatan sistematis untuk melahirkan perubahan

progresif pada tingkah laku manusia.2

Dalam jurnal internasional karya Niswatun Hasanah menjelaskan

education in general, falls under a set of roles, functions, and objectives that

1
Suhendi Syam, dkk. Pengantar Ilmu Pendidikan, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), h. 3
2
Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 9

1
2

are not dissimilar. They all live in the hope of uplifting and preserving human

dignity through the transmissions they have, particularly in the form of

information and values transfer.3 Ia menjelaskan bahwa pendidikan pada

umumnya memiliki peran, fungsi, dan tujuan yang tidak berbeda. Baik secara

umum maupul kultural kedua memiliki harapan mengangkat dan menjaga

harkat serta martabat manusia melalui transmisi, khususnya dalam bentuk

transfer informasi.

Chairul Anwar dalam peneleitiannya juga menegaskan Education, as

the most significant tool for addressing human resources, is, of course,

required to offer character-building human resources.4 Yang menunjukkan

bahwa Pendidikan merupakan cara paling baik dalam pembentukan sumber

daya manusia yang berkarakter.

Berbicara tentang karakter maka berkaitan juga dengan perilaku

individu. Perilaku merupakan respon ataupun tindakan yang akan dilakukan

seseorang serta bagaimana sikap mereka terhadap stimulus yang asalnya dari

dalam maupun luar diri mereka. Seperti yang kita ketahui, setiap manusia

memiliki perilaku yang berbeda-beda, perubahan perilaku tentunya

dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya ialah lingkungan keluarga.

Perubahan perilaku anak utamanya tentunya dipengaruhi oleh

lingkungan keluarganya, jika ia tumbuh dalam keluarga yang berperilaku baik


3
Niswatun Hasanah, “The Role Of Madrasah Ibtidaiyah In Building Student Characters In The
Era Of The 4.0 Industrial Revolution” dalam Jurnal Pendidikan Islam edisi no. 2, Vol 4, 2021
4
Chairul Anwar, “Learning Value at Senior High School Al-Kautsar Lampung for the
Formation of Characte” dalam Journal of Education and Practice edisi no. 09, Vol 6, 2015
3

dalam kehidupan sehari-hari maka, akan tertanam pula perilaku tersebut

dalam dirinya. Begitupun sebaliknya.Dalam pembentukan perilaku yang baik

tentunya tidak hanya dilakukan melalui praktik tindakan dari orang tua tetapi

juga membutuhkan suatu pembelajaran. Pembelajaran yang dianggap relavan

dengan pembentukan perilaku anak yaitu pembelajaran akidah akhlak.

Pembelajaran akidah akhlak merupakan cabang ilmu dari mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Pembelajaran akidah akhlak mreupakan proses

pembelajaran yang dilakukan melalui penanaman keyakinan sesuai dengan

ajaran islam. Melalui pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat

membantu siswa untuk mengembangkan perilaku baik dalam kehidupan

sehari-hari.

Namun saat ini, banyak kita temui terutama kalangan remaja

dimasyarakat yang dapat dikatakan memiliki perilaku yang kurang baik.

Misalnya seperti berbicara kasar, memanggil teman dengan menggunakan

nama hewan, tidak pedudi dengan sesama, bahkan berbicara menggunakan

nada tinggi kepada orang yang lebih tua. Selain itu banyak kasus kekerasan

yang pelakunya masih duduk dibangku sekolah. Hal ini diungkap dalam

jurnal penelitian dan PPM karya Endang Ekowarni yang mengatakan dari 34

kasus kekerasan yang terjadi diantaranya pelaku masih berusia 12 sampai 16

tahun.5 Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pemberian mengenai

5
Endang Ekowarni, “Kenakalan Remaja dan Penanganannya” dalam Jurnal Penelitian Dan
PPM edisi no.2, Vol 4, 2017
4

akidah dan akhlak terhadap anak, oleh sebab itu pembelajaran akidah akhlak

disekolah dapat menjadi alternatif guna membentuk perilaku baik dalam diri

siswa. Selain itu, dalam kehidupan remaja situasi yang kerap membuat

mereka marah sehingga rentan berperilaku buruk, karena mereka menyadari

tuntutan terhadap dirinya untuk menjadi murid berprestasi dan menjadi anak

yang memiliki perilaku yang baik.

Berdasarkan masalah tersesebut peneliti tertatik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Akidah Akhlak Terhadap

Perilaku Siswa Di Madrasah Tsanawiyah (Mts) Negeri Berau”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut: berapa besar pengaruh pembelajaran akidah akhlak

terhadap perilaku sosial siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Berau?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran

akidah akhlak terhadap perilaku sosial siswa di Madrasah Tsanawiyag (MTs)

Negeri Berau.

D. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Berdasakan tujuan yang ingin dicapai oleh penelti, maka signifikan yang

diharapkan dapat diperoleh ialah:

1. Manfaat teoritis
5

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan

pengetahuan sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk

meningkatkan keberhasilan dalam sebuah proses pembelajaran guna

bentuk perilaku yang baik.

2. Manafaat praktis

a. Bagi Lembaga

Penlitian ini diharapkan dapat menambah khazanah

keperpustakaan Universitas Islam Negeri Samarinda sehingga dapat

dijadikan sebagai pijakan atau menjadi bahan kajian lebih lanjut pada

penelitian yang akan datang.

b. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif

dalam meningkatkan kualitas proses kegiatan belajar mengajar di

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Berau

c. Bagi orang tua

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bahwa perhatian

orang tua juga berperan penting dalam upaya meningkatkan

perilakusosial yang baik bagi putra-putrinya.

E. Kajian Pustka

Untuk mendukung penelitian yang lebih komprehensif, sebagai

pembanding guna menghindari terjadinya plagiasi maka penulis melakukan


6

kajian awal terhadap karya-kaya uang memilik relevansi terhadap variabl

yang akan dibahas.

Ada beberapa karya yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan

untuk penulis angakat kaitannya dengan pembahasan mengenai “Pengaruh

Pembelajaran Akidah Akhlak Terhadap Perilaku Siswa Di Mts Negeri Berau”,

yaitu:

1. Skripsi dengan judul “Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak

Terhadap Perilaku Siswa Di MTs Muhammadiyah Mandalle Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa” yang disusun oleh Nurmala

(10519235915) mahasiswi Universitas Muhammadiyah Makassar,

Fakultas Agama Islam.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran

akidah akhlak terhadap perilaku siswa di MTs Muhammadiyah Mandalle

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa sudah terlaksana dengan baik,

namun masih terdapat beberapa siswa yang belum dapat

mengimplentasikan. Hal itu tergantung bagaimana siswa memahami

pembelajaran akidah akahlak tersebut, karena perubahan perilaku tidak

hanya setelah mengikuti pembelajaran akidah akhlak tetapi juga

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor keluarga dan faktor

lingkungan.6

6
Nurmala, Skripsi: Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Siswa Di
MTs Muhammadiyah Mandalle Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa, (Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar), h. 50
7

2. Skripsi dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap

Perilaku Peserta Didik Kelas V Di Min 2 Makassar” yang disusun oleh

Resky Pratiwi (20800114052) mahasiwi UIN Alauddin Makassar,

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan

antara pengaruh pembelajaran akidah akhlak terhadap perilaku siswa kelas

V di MIN 2 Makassar, yang mana perilaku siswa yang dimaksud ialah

perilaku terhadap guru, teman dan lingkungan dikategorikan sangat baik.7

3. Skripsi dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Melalui

Metode Cooperative Learning Terhadap Peningkatan Perilaku Prososial

Siswa Man Tempel (Man5) Kelas X Tahun Ajaran 2016/2017” yang

disusun oleh Riduwan (13422024) mahasiswa Universitas Islam

Indonesia, Fakultas Ilmu Agama Islam.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh pembelajaran

akidah akhlak terhadap peningkatan perilaku prososial siswa yang

ditunjukan dengan nilai F hitung regresi Pembelajaran Aqidah Akhlak

sebesar 52,995 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Adapun besar pengaruh variabel pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap

Peningkatan Perilkau Prososial Siswa 44,9%.8

7
Resky Pratiwi, Skripsi: Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Peserta
Didik Kelas V Di Min 2 Makassar, (Makassra: UIN Alauddin Makassar), h. 77
8
Riduwan, Skripsi: Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Melalui Metode Cooperative
Learning Terhadap Peningkatan Perilaku Prososial Siswa Man Tempel (Man5) Kelas X Tahun Ajaran
2016/2017, (Yogyakarta: Universitas islam Indonesi) h. 82
8

F. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan proposal ini, penulis akan menjyajikan tiga bagian

yang merupakan satu kesatuan yang saling mendukung.

Bab I pendahuluan meliputi latak belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penulisan, definisi operasional, signifikansi penelitian, kajian pustaka

dan sistematika penelitian.

Bab II landasan teori meliputi bagian satu pembelajaran akidah akhlak

yang membahas tentang pengertian belajar, ciri-ciri belajar, prinsip belajar,

karakteristik belajar, pengertian pembelajaran, komponenen pembelajaran,

pengertian akidah akhlak, pengertian pembelajaran akidah akhlak, prinsip-

prinsip akidah akhlak dan pembelajaran akidah akahlak di MTs. Bagian dua

perilaku siswa yang membahas tenyang pengertian perilaku, jenis-jenis

perilaku sosial, aspek-aspek perilaku sosial, faktor yang mempengaruhi

perilaku sosial. Bagian tiga madrassah tsanawiyah yang membahas tentang

pengertian madrasah dan kedudukan madrasah tsanawiyah.

Bab III metode penelitian meliputi jenis penelitian, subyek penelitian,

Teknik pengumpulan data, instrument pengumpulan data, keabsahan data dan

Teknik analisis data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan meliputi, profil Madrasah

Tasaniwah (MTs) Negeri Berau, uji asumsi kelasik, uji regresi sederhana,

pengujian hipotesis dan pembahasan.


9

Bab V penutup meliputi simpulan hasil penelitian, saran dan lempira-

lampiran
BAB II LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Akidah Akhlak

1. Pengertian belajar

Belajar dapat sebagai suatu proses dimana seseorang atau kelompok

orang bisa merubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. 1 Pada

dasarnya belajar merupakan suatu proses yang akan diakhiri dengan

perubahan, dimana perubahan dimaksud tersebut terjadi diakibatkan dari

adanya suatu pengalaman ataupun Latihan yang telah dilalui seseorang

atau individu. Dari Hadojo sebagaimana dikutip oleh Muhammad

Faturrohman mengatakan bahwa belajar merupakan kegiatan bagi setiap

orang. Yang nantinya pengetahuan, keterampilan, kegemaran, kebiasaan

dan sikap seseorang tersebut dapat terbentuk karena belajar. 2 Sedangkan

David Mastumoto menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu tindakan

ataupun proses yang dapat menjadi tempat untuk memperoleh infomasi,

perilaku atau keterampilan baru, yang berlangsung dalam jangka waktu

yang Panjang.

Kemudian dalam bahasa Arab belajar dipadankan dengan kata

ta’allum yang diartikan sebagai suatu proses nyata untuk mendapatkan

informasi tanpa batas. Dalam hal ini belajar diartikan sebagai suatu proses

1
Husamah, Yuni Pantiwati, dkk, Belajar Dan Pembelajaran, (Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, 2016). H. 4
2
Muhammad Faturrohman, Belajar Dan Pembelajaran: Kosep Dasar, Inovasi Dan Teori
Pembelajaran, (Yogyakarta: Garudhawaca, 2017), h. 3

10
mental yang terjadi dalam diri seseorang guna memperoleh penguasaan

serta penyerapan informasi dalam ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik melalui kegiatan belajar-mengajar.0

2. Ciri-ciri belajar

Belajar tentunya memiliki ciri-ciri khusus. Ciri-ciri tersebut

dikemukakan oleh Bharuddin dan Esa Nur Wahyuni sebagaimana dikutip

oleh Muhammad Faturrohman, yaitu:

a. Belajar biasanya ditandai dengan terjadinya perubahan perilaku pada

seseorang. Yang artinya hasil dari belajar tersebut dapat terlihat

melalui perubahan tingkah laku yaitu tidak tahu menjadi tahu dan tidak

terampil menjadi terampil.

b. Perubah perilaku haruslah bersifat permanen. Artinya perubahan

tingkah laku tersebut tidak akan berubah.

c. Perubahan tingkah laku semestinya bersifat potensial. Artinya

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar tersebut tidak

dapat segera diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung,

tetapi dapat dilihat secara berangsur-angsur.

d. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil dari latihan atau

pengalaman yang telah dilalui seseorang.0

3. Prinsip belajar

0
Muhammad Faturrohman, Belajar Dan Pembelajaran…, h. 8
0
Muhammad Faturrohman, Belajar Dan Pembelajaran…, h. 9

11
Prinsip belajar merupakan konsep belajar-mengajar yang harus

diterapkan dalam prosesnya. Sebagaimana menurut Soekanto dan

Winataputra yang dikutip oleh Muhammad Faturrohman, ada beberapa

prinsip belajar, yaitu:

a. Siswa harus bertindak partisipatif selama kegiatan.

b. Siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing.

c. Pengajar akan memberikan penguatan secara langsung pada setiap

langkah dalam proses pembelajaran

d. Setiap Langkah-langkah proses pembelajaran dikuasai dengan baik

oleh pengajar.

e. Dalam kegiatan belajar-mengajar harus diiringi dengan motivasi siswa

untuk mengikuti prosesnya.0

4. Karakteristik belajar

Menurut Danim sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad

Faturrohman mengemukakan karakteristik belajar sebagai berikut:

a. Belajar sebagai proses yang bertujuan, dimana sebagian besar siswa

pasti memiliki pendapat tentang apa yang ingin mereka capai.

Aktivitas pencapaian tersebut merupakan hasil dari proses belajar.

b. Belajar sebagai pengalaman internal, dimana guru sebagai instruktur

dalam proses pembelajaran tidak dapat membelajarkan sampai mereka

mau belajar. Materi tidak serta merta dicernakan kepada siswa.


0
Muhammad Faturrohman, Belajar Dan Pembelajaran…, h. 12

12
c. Belajar sebagai proses aktif, dimana melalui belajar akan muncul

pengalaman. Selain itu, pembelajaran juga mengharuskan siswa untuk

dapat bersifat aktif dalam pengalaman tersebut.

d. Belajar bersifat multidimensi, artinya aktivitas belajar tersebut

dilakukan dengan maksud untuk mengembangkan konsep baru.

Dengan kata lain, memungkinan siswa untuk belajar sambil

berkonsentrasi pada satu objek utama.

e. Belajar merupakan proses individual, dimana semua siswa tidak

belajar pada tingkat yang sama.0

5. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses yang dilalui seseorang guna

mengembangkan kreatifitas dan kemampuan berpikir. Pembelajaran

menekankan pada aktivitas siswa. Dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran

merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Munif Chatib

sebagaimana dikutip oleh Kutsiyyah, pembelajaran diartiartikan sebagai

suatu proses transfer ilmu yang terjadi dua arah, yaitu antara guru sebagai

pemberi informasi dan siswa sebagai penerimanya. Beliau juga

mengatakan bahwasanya harus ada kerjasama antara kedua pihak agar

proses pembelajaran berjalan baik dan tujuan pembelajaran dapat


0
Muhammad Faturrohman, Belajar Dan Pembelajaran…, h. 18

13
tercapai.0 Sedangkan menurut Nasution sebagaimana dikutip oleh

Muhammad Fathurrohman, mengatakan pembelajaran merupakan suatu

aktivitas untuk mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkannya dengan siswa sehigga terjadilah proses belajar

mengajar. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Dedeng yang

mengatakan pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa.

Selain itu pembelajaran juga memusatkan pada bagaimana mmelajarkan

siswa dan bukan apa yang dipelajari siswa.0

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat kita simpulkan

bahawasanya pembelajaran merupakan usaha sadar untuk membimbing

siswa dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya

proses belajar-mengajar

6. Komponen-komponen pembelajaran

a. Guru dan siswa

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

disebutkan pendidik merupakan salah satu tenaga profesional yang

memiliki tugas untuk merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, memiliki hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan

pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat terutama pada pendidik di perguruan tinggi. Guru

0
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah.., h. 5
0
Muhammad Faturrohman dan Sulistyorini, Belajar & Pembelajaran: Meningkatkan Mutu
Pembelajaran Sesuai Standar Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2012), h. 7

14
merupakan pelaku utama yang merencanakan, mengarahkan dan

melaksanakan proses pembelajaran yang merupakan upaya untuk

memberikan atau mentrasfer ilmu pengetahuan kepada siswa

disekolah. Guru juga memegang peranan yang sangat menentukan

tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran.

Selanjutnya, sama halnya seperti guru, siswa juga berperan

penting dan dapat mempengaruhi proses pembelajaran, dimana setiap

siswa tentunya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Seperti

yang diketahui terdapat siswa yang memiliki kemampuan tingi, sedang

dan rendah. Hal tersebut tersebut tentunya memerlukan perlakuan

yang berbeda. Selain latar belakang, sikap dan penampilan siswa juga

merupakan aspek yang dapat memperngaruhi pembelajaran. Peran

siswa sangat mempengaruhi guru dalam pembelajaran, begitu pula

sebaliknya.

b. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam proses pembelajaran. Guru dapat memiliki pedonan dan

sasaran yang ingin dicapai melalui tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran yang sudah dirumuskan sebelumnya selanjutkan akan

disesuaikan dengan ketersedian sarana dan prasarana serta kesiapan

peserta didik.

15
Jika dilihat dari sisi ruang lingkupnya, tujuan pembelajaran dapat

diklasiikasikan menjadi 2, yaitu:

1) Tujuan harus dirumuskan secara spesifik oleh guru sesuai dengan

materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Tujuan pembelajaran bersifat umum, yaitu pembelajaran yang

sudah tercantum dalam rencana pengajaran yang disiapkan oleh

guru.

c. Materi pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan pokok yang menjadi sumber

belajar siswa, dimana nantinya akan disampaikan oleh guru dalam

proses kegiatan belajar mengar. Tanpa materi pembelajaran, proses

belajar mengajar pun tidak akan berjalan. Dari Suharsi Arikakunto

sebagai mana dikutip oleh Aprida Pane dan Muhammad Darwis

Dasopang dalam penelitiannya memandang materi pembelajaran

merupakan salah satu unsur pokok yang ada didalam kegiatan belajar

mengajar, karena materi pembelajaran itulah yang diupayakan untuk

dikuasai oleh siswa.

Agar dapat membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi

dan komptensi dasar maka perlu dilakukan pemilihan materi

pembelajaran yang tepat. Media, strategi dan cara evaluasi pada setiap

materi pembelajaran tentunya berbeda-beda. Selain itu urutan materi

16
pembelajaran juga perlu diperhatikan agar proses pembelajaran

terarah.

d. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam

strategi belajar mengajar. Untuk menciptakan lingkungan belajar

sekaligus mengkhususkan aktivitas guru dan siswa selama proses

pembelejaran, maka diperlukan suatu metode yang relavan dengan

materi yang akan diberikan. Metode pembelajaran dapat diartikan

sebagai salah satu cara yang digunakan guru dalam menjalankan

fungsinya sebagai pengajar serta merupakan alat untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran ini bersifat prosedural, yang mana berisi

tentang tahapan-tahapan tertentu dalam proses pembelajaran. Metode

pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

penggunaan metode pembelajaran, yaitu:

1) Tujuan dan fungsi pembelajaran

2) Tingkatan usia peserta didik

3) Situasi dan kondisi

4) Kualitas dan kuantitas fasilitas

5) Kemampuan pribadi guru

e. Alat pembelajaran

17
Alat pembelajaran merupakan media yang nantinya akan

berfungsi sebagai alat bantu untuk memperlancar penyelenggaraan

proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien guna mencapai

tujuan pembelajaran. Alat pembelajaran dapat berupa makhluk hidup,

benda-benda dan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai

perantara dalam menyajikan bahan atau materi pelajaran.

Perlu diketahui bahwasanya setiap pembelajaran memiliki

kelebihan dan kelemahan, hal tersebut sejalan dengan fungsinya dalam

setiap penggunaan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan

dalam memilih alat pembelajaran, yaitu:

a) Alat pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

b) Fungsi dan peranan alat pembelajaran yang akan digunakan harus

dipahami dengan baik.

c) Penggunaan alat pembelajaran sesuai dengan kondisi serta latar

belakang usia dan bakat siswa.

d) Alat pembelajaran yang digunakan harus memberikan dampak

positif serta tidak menimbulkan dampatkan negatif terhadap

perkembangan akhlak agama, perkembangan fisik maupun

psikologi siswa.

Penggunaan alat pembelajara ini harus sesuai dengan kondisi

yang sedang berlangsung dalam proses pembelajaran serta materi yang

18
akan disampaikan dalam proses pembelajaran.

f. Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam proses

pembelajaran. Evalusi ini tidak hanya berfungsi untuk melihat

keberhasilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran, tetapi juga

berfungsi sebagai umpan balik atau feedback guru atas kinerja yang

telah ia lakukan selama proses pembelajaran. Dengan adanya evaluasi

pembelajaran ini guru dapat mengetahui kekurangan dari pemanfaatan

berbagai komponen sebelumya dalam suatu proses pembelajaran.

Selain itu, dengan evaluasi pembelajaran guru juga dapat mengetahui

sejauh mana siswa memahami materi pelajaran yang sudah diajarkan

sebelumnya.0

7. Pengertian akidah akhlak

Akidah akhlak merupakan bagian dari Pendidikan Agama Islam

yang menekankan pada moral dan etika islam serta menjadi pengalaman

dalam kehidupan sehari-hari.

Secara bahasa akidah berasal dari bahasa arab bentuk Masdar yakni

‘aqada, ya’qidu ‘aqdan aqidatan yang dapat diartikan sebagai simpulan,

ikatan, sangkutan, perjanjian dan kokoh. Namun secara teknis akidah

dapat diartikan sebagai iman, kepercayaan dan keyakinan. Dengan

0
Aprida Pane dan Muhammad Darwis Dasopang, “Belajar Dan Pembelajaran” dalam Jurnal
Kajian Ilmu-ilmu Keislaman edisi no, 2, Vol 03, 2017

19
demikian yang dimakud dengan akidah ialah keyakinan yang kokoh yang

terletak dalam hati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) akidah

diartikan sebagai kepercayaan dasar atau keyakinan pokok.

Akidah merupakan keyakinan beragama yang tertanam dalam diri

seseorang dan sesuai dengan kaidah-kaidah islam, sebagaimana firman

Allah yang telah diwahyukan kepada nabi Muhammad dalam surah al-

Baqarah ayat 21:

َ‫يَاَيُّهَا النَاسُ ا ْعبُ ُد وْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ خَ لَقً ُك ْم َوالَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ن‬

Terjemahan: Wahai manusia, berobadahlah kepada Tuhan kamu yang

telah menciptakan kamu dan orang-orang terdahulu daripada kamu,

supaya kamu (menjadi orang yang ) beriman. (QS. Al-Baqarah:21)

Selanjutnya menurut Syekh Hasan al-Banna sebagaimana dikutip

oleh Kutsiyyah menjelaskan akidah sebagai sesuatu yang dibenarkan oleh

hati sehingga menjadi ketenangan jiwa yang meliputi kepercayaan murni

tanpa kebimbangan dan keraguan.

Pengertian diatas dapat menggambarkan ciri-ciri akidah dalam

islam, yakni:

1) Akidah berdasarkan pada keyakinan hati, tidak selalu menuntut

sesuatu yang rasional karena semua hal dapat dijelaskan dengan

pemahaman rasional kepercayaan.

20
2) Akidah sesuai dengan fitrah manusia sehingga pengalaman akidah

dapat menumbuhkan ketentraman dan ketenangan diri pada setiap

umat.

3) Akidah dapat diartikan sebagai perjanjian yang kokoh, maka dari itu

pelaksanaannya harus penuh dengan keyakinan tanpa keraguan.

4) Akidah tidak hanya diyakini dalam hati tetapi juga lebih lanjut

diiringi dengan pengucapan kalimat thayyibah dan pembuktian

dengan pengalaman yang baik dan saleh.

5) Keyakinan dalam akidah merupakan masalah yang kekuasaans, maka

dalil yang digunakan dalam pencarian kebenaran tidak hanya

berdasarkan pada indra dan kemampuan manusia melainkan juga

membutuhkan wahyu yang dibawa para Rasul Allah SWT.

Adapun akhlak dari segi bahasa berasal dari bahasa Arab Khuluq

bentuk jamak dari akhlak yang dapat diartikan sebagai budi pekerti, etika

dan moral. Kata qhuluq ini dapat dijumpai dalam al-Aur’an dan hadist,

salah satunya yaitu dalam firman Allah surah al-Qalam yang artinya: Dan

sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang baik.. (Q.S Al-

Qalam:4). Dalam ayat tersebut menunjukkan bahwasanya akhlak dapat

dimaknai sebagai perangai atau budi pekerti.

Selanjutnya penggunakan qhuluq dalam hadist dapat kita jumpai

pada hadist yang diriwayatkan oleh Baihaqi, yang juga menjadi dasar

dalam pembelajaran akhlak, yaitu:

21
‫ قال رسول هللا صلي هللا عليه وسلم انما‬:‫عن أبي هر ضي هللا عنه قال‬

)‫بعثت أل تم مكارم األ خالق (رواه البيهقي‬

Terjemahan: Dari Abu Humarairah ra berkata: Rasulullah SAW

bersabda sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak

manusia. (HR. Baihaqi).

Akhlak tidak hanya berhubungan erat dengan sang khalik, tetapi

juga berkaitan dengan makhluk. Akhlak memiliki penyesuaian dengan

ketetapan manusia yang telah menjadi tradisi. Dengan kata lain setiap

manusia haruslah memiliki akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-

hari, baik kepada Allah maupun manusia ataupun makhluk lainnya.

Menurut Al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh Kutsiyyah

menjelaskan akhlak merupakan sifat, sikap dan perilaku yang tertanam

dalam jiwa manusia yang menimbulkan berbagai jenis perbuatan dengan

mudah tanpa membutuhkan pertimbangan dan perenungan terlebih

dahulu. Sedangkan Ibnu Miskawih mendefinisikan akhlah sebagai suatu

kondisi dalam jiwa seseorang yang mendorong mereka untuk berbuat

sesuatu tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.0

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya

pembelajaran akidah akhlak merupakan uasaha sadar dan terencana untuk

menanamkan keyakinan atau akidah yang kokoh sesuai ajaran islam dan

0
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah…, h. 1

22
dibuktikan dengan pengalaman sikao yang bak dalam kehidupan baik

kepada Allah maupun kepada makhluk lain.

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran

akidah akhlak,0 sebab ia tidak hanya menjadi guru tetapi juga akan

menjadi intruktur dan contoh bagi siswa, selain itu perlu adanya kerja

sama dengan siswa untuk belajar dan sadar diri guna membangun

pengetahuan dalam menciptakan karekter iman yang kokoh dan akhlak

yang baik.

8. Prinsip-prinsip akidah akhlak

Perlu dipahami bahwa apa yang menjadi dasar nilai islam

merupakan prinsip yang harus dipegang erat. Dalam hal ini akidah akhlak

juga memiliki beberapa prinsip yang penting untuk diketahui, yaitu:

a. Prinsip akidah meliputi:

1) Akidah berdasarkan pada tauhid, yaitu mengesakan Allah dari

segala hal lainnya.

2) Akidah harus terus menerus dipelajari serta diamalkan hingga

akhir hayat , yang kemudian diajarkan kepada orang lain.

3) Pembahasan akidah berkaitan dengan tuhan yang ditandai dengan

larangan memperbincangkan atau memperdebatkan ekstensi dzat

Tuhan.

4) Adapun akal digunakan untuk memperkuat akidah.


0
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah…, h. 5

23
b. Prinsip akhlak menurut Muhaimin meliputi:

1) Akhlak harus dberdasarkan Al-Qur’an dan as-Sunnah, dan bukan

dari tradisi maupun aliran tertentu yang menyesatkan.

2) Akhlak kepada Allah, sesama dan makhluk Allah memiliki

keseimbangan.

3) Pengalaman akhlak hendaknya didampingi dengan akidah dan

syariah, sebab ketiga unsur ini merupakan integral dari Syariah

Allah.

4) Akhlak diltujukan semata-mata karena Allah SWT. Meskipun

objek akhlak adalah makhluk, tetapi perlu diingat bahwa akhlak

terhadap Allah lebih diutamakan dari pada kepada makhluk.

5) Akhlak dilakukan sesuai dengan proporsinya, misalnya anak yang

harus lebih hormat kepada orang tuanya bukan sebaliknya.0

B. Pembelejaran akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah

1. Karakteristik dan tujuan pembelajaran akidah akhlak di Madrasah

Tsanawiyah

Telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Agama Indonesia Nomor

000912 Tahun 2013 Tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab bahwa karakteristik

0
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah…, h. 7

24
pembelajaran akidah akhlak yaitu menekankan pada kemampuan

memahami keiman dan keyakinan islam guna membimbing siswa

memiliki keyakinan yang kokoh dan mampu mempertahankannya dan

menghayati serta mengamalkan nilai-nilai al-asma’ al-husna.

Adapun tujuan pembelajaran akidah akhlak pada tingkat Tsanawiyah

sebagaimana dikutip oleh Kutsiyyah dari peraturan Manteri Agama, yaitu:

a. Untuk menumbuhkan-kembangkan akidah melalui pemberian dan

pengebangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan dan

pengalaman siswa tentang akidah islam agar menjadi manusia muslim

yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya.

b. Mewujudkan manusia yang berakhlak mulia yang menghindari akhlak

tercela dan meninggalkan larangan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Baik dalam kehidupan invidual maupuan kehidupan sosial.0

2. Ruang lingkup pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah

Akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah merupakan lanjutan dari

yang telah dipelajari dpada tinggat Madrasa Ibtidaiyah (MI). materi pada

tingkat Tsanawiyah memiliki pembahasan yang meningkat, peningktan

tersebut ditandai dengan pemberian materi tentang rukun iman,

pemahaman dan penghayatan terhadap al-asma’ ul husna dengan

menunjukkan ciri atau tanda perilaku dalam realitas kehidupan serta

pengalaman akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela. Dalam hal ini,
0
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah…, h. 6

25
secara garis besar materi pembelajaran akidah akhak meliputi iman dan

macam-macam akhak.0

Ruang lingkup pembelajaran akidah akhlak dikembangkan

berdasarkan dengan peraturan kemenrtian agama, yang meliputi:

a. Aspek pembahasan dala materi akidah terdiri atas dasar dan tujuan

akidah islam, sifat-sifat Allah, asma’ ul-husna dan rukun iman.

b. Aspek pembahasan dalam materi akhlak terpuji terdiri atas tauhid,

ikhlas, taat, khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyar, svar, syukur, qana;ah,

tawadhu’ husnuzh-zhan, tasaamuh, dan ta’aawun, berilmu, kreatif,

produktif dan pergaulan remaja.

c. Aspek pembahasan akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq,

anaaiah, putus asa, ghadlb, tamak, takabbur, hasad, dendam, ghibah,

fitnah dan amimah.

d. Aspek adab meliputi adab beribadah, adab kepada orang tua dan guru,

adab kepada saudara, teman, tetangga dan adab terhadap lingkungan

serta abad kepada makhluk Allah lainnya. .

e. Aspek kisah teladang meliputi kisah Nabi Sulaiman dan umatnya,

Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub, Kisah sahabat meliputi

Abu Bakar ra, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, dan Ali bin Abi

Thalib.0

0
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah…, h. 8
0
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah…, h. 18

26
C. Perilaku Sosial Siswa

1. Pengertian perilaku sosial

Perilaku sosial merupakan suatu gambaran ataupun kecenderungan

seseorang untuk bertindak, berbuat atau melakukan aktivitas kehidupan

sehari-hari dalam masyarakat. Perilaku juga dapat diartikan sebagai

penghayatan dan reaksi seseorang terhadap akibat adanya rangsangan baik

dari dalam maupun luar diri seseorang, yang diproses melalui tiga aspek

yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Lebih sederhana perilaku dapat

juga diartikan sebagai pengetahuan, sikap dan Tindakan individu baik

yang tampak maupun tidak tampak yang mana dipengaruhioleh

lingkungan dimana ia berada. Menurut JP Chaptin sebagaimana yang

dikutip oleh Siti Aisyah mengemukakan perilaku sebagai kumpulan

reaksi, perbuatan, aktivitas, gabungan gerakan, tanggapan ataupun

jawaban dari seseorang seperti proses berpikir, bekerja dan lain

sebagainya. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Soekidjo Notoatmodjo

yang mengatakan perilaku merupakan totalitas dari penghayatan dan

pengamatan, pikiran, daya ingat dan fantasi seseorang. Beliau juga

mengatakan perilaku tidak hanya berupa totalitas respon tetapi juga

tergantung pada karakteristik seseorang.0

2. Aspek-aspek perilaku sosial

0
Siti Aisyah, Perkembangan Peserta Didik & Bimbingan Belajar, (Yogyakarta: Deepublish,
2015), h. 2

27
Secara garis besar aspek perilaku meliputi 9 hal, yaitu meliputi

pengamatan, perhatian, fantasi, ingatan, tanggapan, asosiasi, berpikir,

kehendak dan perasaan:

a. Pengalaman merupakan kegiatatan untuk mengenal obyek

menggunakan panca indra, yaitu dengan jalan, melihat, mendengar

meraba, membau dan mengecap.

b. Perhatian merupakan kegiatan pemusatan energi psikis yang tertuju

pada obyek secara sadar. Perhatian ini dapat terpencar ataupun

terpusat, juga dapat spontas ataupun disengaja.

c. Fantasi merupakan kemampuan membentuk tanggapan yang

menunjukkan kreativitas dalam diri seseorang. Dengan fantasi

seseorang dapat melepaskan diri dari ruang dan waktu guna

mengatasi masalah ditempat lain dalam waktu yang berbeda.

d. Ingatan merupakan aspek perilaku yang dapat merefleksikan atau

muhasabah diri seseorang. Ingatan terdiri atas 3 tahap yaitu

penyusunan informasi, penyimpanan dan mengulang. Ingatan bisa

memiliki jangka pendek maupun jangka panjang.

e. Tanggapan merupakan reaksi atas informasi yang didapatkan oleh

seseorang. Tanggapan dapat berbeda-beda tergantung dari

bagaiamana shal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang.

f. Asosiasi merupakan hubungan antara tanggapan yang satu dengan

tanggapa yang lainnya dan saling mereproduksi.

28
g. Berpikir merupakan aktivitas idealistis menggunakan simbol-simbol

dalam memecahkan masalah. Simbol-simbol tersebut berupa ide

yang muncul dan bentuk atau cara bicara seserang.

h. Perasaan merupakan bentuk dari fungsi jiwa yang hidup untuk

mempertimbangkan dan mengukur sesuatu sesuai dengan perasaan

biologis atau fisik.

i. Kehendak atau kemauan merupakan fungsi jiwa untuk mencapai

sesuatu yang bersal dari dalam diri maupun luar diri seseorang,0

kehendak juga biasa dikenal dengan keinginan.

3. Jenis perilaku sosial

Menurut Kholik sebagaimana yang dikutip oleh Siti Aisyah

menyebutkan jenis perilaku dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Perilaku tertutup yaitu respon yang tidak secara langsung tampak

setelah meneriman stimulus, perilaku ini terbatas pada perhatian,

persepsi, pengetahuan, kesadaran dan sikap seseorang.

b. Perilaku terbuka yaitu respon yang terjadi secara langsung atau

spontan setelah menerima stimulus yang tampak pada Tindakan

seseorang.0

4. Faktor yang mempengaruhi perilaku sosial

0
Siti Aisyah, Perkembangan Peserta Didik & Bimbingan…, h. 5
0
Sukman Purba, dkk, Perilaku Organisasi, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), h. 18

29
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perilaku siswa yaitu

emosi, persepsi, motivasi, belajar dan intelegensi.

a. Emosi adalah reaksi yang berkaitan dengan kegiatan atau perubahan

secara mandalam dalam diri siswa. Dengan emosi seseorang akan

terangsang untuk memenuhi objek yang dapat mengubah perilaku

seperti rasa marah, gembira, bahagiah dan lain sebagainya.

b. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan oleh pancaindra

seseorang. Setiap orang pastinya memiliki persepsi yang berbeda-beda

pada suatu hal. Persepsi biasanya dipengaruhi oleh minat, kepentingan,

kebiasaan yang dipelajari, bentuk dan latar belakang.

c. Motivasi merupakan dorongan untuk bertindak dengan tujuan

mencapai tujuan tertentu. Dengan motivasi siswa dapat terdorong

untuk segera memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosial.

d. Belajar merupakan dasar untuk memahami perilaku siswa karena

berkaitan dengan kematangan dan perkembangan fisik, emosi,

motivasi, perilaku, sosial dan kepribadian siswa. Melalui belajar siswa

diharapkan untuk mampu mengubah perilakunya sesuai kebutuhannya.

e. Intelegensi adalah kemampuan untuk mengombinasikan obyek,

berpikir abstrak dan lain hal sebagainya. Intelegensi dapat pula

menggambarkan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada

situasi yang baru dengan cepat dan efektif.0


0
Siti Aisyah, Perkembangan Peserta Didik & Bimbingan…, h. 6

30
D. Madrasah Tsanawiyah

Madrasah merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang memiliki

kipang Panjang dalam dunia Pendidikan di Indonesia. UU Nomor 12 Tahun

1954 menjadi rujukan pertama kedudukan madrasah dalam Sitem Pendidikan

Nasional atau SIKDINAS.0 Pendidikan madrasah terbagi menjadi 3 jenjang

Pendidikan formal yaitu, ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliah.

Dalam SK Mendiknas Nomor 0487/U1992 dan SK Mendiknas Nomor

054/U1993 Madrasah tsanawiyah merupakan Lembaga Pendidikan islam

formal yang ditetapkan sekurang-kurangnya sama atau sederajat dengan

SMP.0

Kegiatan tatap muka pada tingkat Tsanawiyah sebelum masa pandemic

berkisar 40 menit dan jumlah jam pelajaran tatap muka perminggu berkisar 34

jam pembelajaran. Selanjutnya Standar Kompetensi Mata Pelajara (SK-MP)

pada tingkat Tsanawiyah ada 15 mata pelajaran yang meliputi: Al-Qur’an

hadist,Aqidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam Pendidikan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahsa Arab, Matematika, Ilmu

Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya Dan Keterampilan,

Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan, Bahasa Inggris, Keterampilan

dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.0


0
M. Maskur, “Ekstensi Dan Esensi Pendidikan Madrasah Di Indonesia”, dalam Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran dasar edisi no. 1, Vol 4, 2017
0
Faridah Awaliyah, “Pendidikan Madrasah Di Indonesia” dalam Jurnal Aspirasi edisi no. 1,
Vol. 5, 2014
0
Moh. Abdullah, dkk, Pendidikan Islam: Mengupas Aspek-aspek dalam Dunia Pendidikan
Islama, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2019), h. 181

31
E. Hipotesis Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti berhipotesa bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara pembelajaran akidah akhlak terhadap

perilaku sosial siswa si Madrasah Tsanawiyah Negeri Berau. Hipotesis (H a

dan Ho) diuraikan sebagai berikut:

Ha : ada pengaruh yang signifikan antara pembelajaran akidah akhlak

terhadap perilaku sosial siswa si Madrasah Tsanawiyah Negeri Berau.

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara pembelajaran akidah

akhlak terhadap perilaku sosial siswa si Madrasah Tsanawiyah Negeri Berau

32
33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian

kuantitatif sendiri merupakan suatu penelitian yang dilandaskan ataupun

disandarkan pada filsafat positivisme, penelitian jenis ini digunakan untuk

meneliti pengaruh atau hubungan dari suatu populasi dan sempel tertentu 0.

Menurut Punch sebagaimana yang dikutip oleh Basuki menjelaskan metode

penelitian kuantitatif merupakan penelitian empiris yang mana data yang

diperoleh akan berbentuk sesuatu yang dapat dihitung atau angka. Beliau juga

mengatakan pada penelitian kuantitatif pengumpulan data dan analisisnya

menggunakan bentuk numerik.0

B. Sumber Data

Sumber data merupakan subyek atau objek penelitian dimana suatu data

didapatkan.0 Dalam penelitian ini data dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh oleh peneliti

dari sumber data pertama di lokasi penelitian. Data perimer dalam

0
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), h. 18.
0
Basuki, Pengantar Metode Penelitian Kuantitatif¸ (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021)
h. 14.
0
John Dimyati, Metodologi Peneltian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), (Jakarta: KENCANA, 2013), h. 39.

33
34

penelitian ini diperoleh dari hasil angket yang disebarkan kepada

beberapa

siswa-siswi MTs Negeri Berau yang telah ditetapkan dan dipilih sebagai

sempel penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua. 0

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari staf TU dan guru mata

pelajaran akidah akhlak di MTs Negeri Berau. Adapun data yang

diperoleh ialah jumlah siswa, struktur organisasi, dan arsip sejarah MTs

Negeri Berau. Seluruh siswa MTs Negeri Berau sebagai populasi

penelitian. siswa-siswi MTs Negeri Berau yang berjumlah 530 orang,

terdiri dari 229 laki-laki dan 301 perempuan. Dari jumlah tersebut

peneliti memutuskan menggunakan 10% atau sekitar 53 anak untuk

dijadikan sempel penelitian. Data yang diperoleh

TABEL 1 JUMLAH SISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Jenis Kelamin
Kelas Jumlah
L P
VII 73 87 160
VIII 81 109 190
IX 75 105 180
Sumber: TU MTsN Berau

C. Definisi Opersional
0
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: KENCANA, 2017), h. 133.

34
35

1. Pembelajaran Akidah Akhlak

Pemblajaran akidah akhlak merupakan usaha sadar dan

terencana untuk menanamkan keyakinan atau akidah yang kokoh

sesuai dengan ajaran islam serta dapat dibuktikan dengan sikap yang

baik dalam kehidupan sehari-hari0. Pembelajaran akidah akhlak ini

juga merupakan salah cabang mata pelajaran pendidikan agama islam

yang secara menyeluruh diajarkan di madrasah, pembelajarn akidah

akhlak bertujuan membentuk siswa yang memiliki pengetahuan,

penghayatan dan keyakinan yang sesuai dengan ajaran islam.

2. Perilaku Sosial Siswa

Perilaku sosial siswa merupakan sifat, sikap ataupun tindakan yang

ditunjukkan dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi,

nilai, etika dan kepuasan. Perilaku sosial ini dapat diartikan sebagai

tindakan siswa yang memiliki bentang yang cukup luas, diataranya seperti

berjalan, bericara, tertawa, menulis, membaca dan lain sebgainya.

D. Teknik Pengambilan Sempel

Teknik pengambilan sempel merukan cara peneliti untuk menentukan

sempel. Perlu diketahi dalam penelitian ini peneliti menggunakan

pengambilan sempel dengan cara simple random sampling dimana

pengambilan sempelnya tidak memperhatikan strata yang terdapat dalam

0
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah Akhlak, (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2019), h. 5

35
36

populasi.0 Menurut Arikunto sebagaimana dikutip oleh Firdaus dalam buku

Metodologi Penelitian Kuantitatif, apabila subjek atau populasi penelitian

kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semuanya. Namun apabila

subjeknya lebih dari 100 orang, maka dapat diambil antara 10% sampai

dengan 25% dari jumlah keseluruhan populasi.0 Karena keterbatasan waktu

peneliti memutuskan menggunakan 10% dari jumlah populasi untuk dijadikan

sempel dalam penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang mengharuskan

peneliti untuk turun secara langsung ke lokasi penelitian untuk mengamati

hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu,

peristiwa perasaan dan lain sebagainya. Observasi yang paling efektif

dilakukan adalah dengan melengkapinya dengan format atau blangko

pengamatan sebagai instrumen. Format yang dimaksud bisa berisi item-

item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.0

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan membagikan

atau menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawab secara tertulis pula. Angket juga dapat diartikan sebagai daftar

0
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Penelitian…, h. 63
0
Firdaus, Metode Penelitian Kuantitatif, (Riau: DOTPLUS Publisher, 2021), h. 18
0
Mamik, Metodologi Kualitatif (Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2015), h. 106.

36
37

pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mendapatkan

informasi sesuai dengan masalah penelitian. Hasil atau jawaban dari

angket yang telah terkumpul akan diangkakan dan kemudian dianalisis

secara statistik untuk kemudian mendapat kesimpulan.0

3. Dokumentasi

Dokumentasi dapat digunakan untuk menelusuri data-data historis.

Dokumetasi juga dapat diartikan sebagai metode pengumpulan data

dengan cara mencari data yang dibutuhkan berkaitan dengan penelitian,

data tersebut dapat berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, agenda dan

lain sebagainya. Dalam dokumentasi yang diamati peneliti bukanlah benda

hidup melainkan benda mati.0

F. Instrument Pengumpulan Data

1. Kuisioner

Kuisioner merupakan daftar pertanyaan terstrukur dengan beberapa

alternatif jawaban yang telah disediakan peniliti sehingga reponden hanya

perlu memilih salah satu dari alternatif tersebut. Menurut Arikunto

sebagaimana dikutip oleh Eko Nugroho mendefinisikan kuisioner sebagai

sekumpulan pertanyaan yang akan digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden terkait pribadinya maupun hal lain yang

berkaitan dengan topik penelitian.0 Selanjutnya menurut Cohen, Manion &

0
Mamik, Metodologi Kualitatif …, h. 120.
0
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Penelitian…, h. 77
0
Eko Nugroho, Prinsip-prinsip Menyusun Kuisioner, (Malang: UB Press, 2018), h. 17

37
38

Morrison, Questionnaires are lists of questions supplied to other people

who are willing to respond to the user's requests (respondents). 0 Dalam

hal ini kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang diberikan

kepada orang lain sebagau responden untuk dijawab sesuai kebutuhan

peneliti.

TABEL 2 KISI-KISI KUISIONER PENELITIAN

Variabel Indikator No. item Jumlah


1. Pembelajaran 1. Tujuan pengajaran 7 8
Akidah Akhlak 2. Kekampuan guru 2, 3, 5, 8
3. Minat siswa 1, 6
4. Evaluasi 4
pembelajaran
2. Perilaku Sosial 1. Kemampuan 2, 5, 4 8
Siswa berinteraksi
2. Sopan santun 1, 6
3. Sikap jujur 3
4. Kepercaya diri 7, 8

2. Check List

Check list merupakan pedoman observasi yang berupa daftar-daftar

yang berisi subjek atau aspek-aspek yang akan diamati. 0 Dalam check list

ini biasanya memuat penyataan yang dapat berkaitan dengan aspek dalam

situasi, tingkah laku dan kegiatan seseorang.

G. Teknik Pengolahan Data

1. Uji validitas

0
Syahrial, dkk, “Increased Behavior of Students' Attitudes to Cultural Values Using the
Inquiry Learning Model Assisted Ethno constructivism" dalam Journal of Educational Science and
Technology edisi no. 5, Vol 2, 2019
0
Ina Mangdalena, dkk, Desain Evaluasi Pembelajaran, (SukaBumi: Publisher, 2021), h. 62

38
39

Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauh mana

ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur data. Validitas adalah salah

satu cara untuk menandai tes hasil belajar yang baik. Untuk dapat

menentukan apakah suatu tes telah memiliki validitas yang baik, dapat

dilakukan dari dua segi, yaitu: dari segi tes itu sendiri sebagai totalitas dan

dari segi itemnya sebagai bagian yang tak terpisah dari tes tersebut.0

Validitas adalah ketepatan mengukur yang dimiliki suatu item dalam

mengukur apa yang seharusnya diukur melalui item tersebut.

Kriteria pengujian validitas ialah sebagai berikut:

a. Jika r hitung >r tabel dengan signifikan a = 0,05 maka instrument dapat

dikatakan valid

b. Jika r hitung <r tabel dengan signifikan a = 0,05 maka instrumen tidak

valid.0

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas merupakan terrjemahan dari kata reability yang

merupakan asal kata dari rely yang artinya percaya. Reliabititas

berhubungan dengan akurasi atau ketepatan instrumen dalam mengukur

apa yang akan diukur.0 Menurut Sugiyono reliabilitas instrumen

merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur objek yang

0
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Penelitian..., h. 84
0
Victor trismanjaya Hulu dan Taruli Rohana Sinaga, Analisis Data Statistik Parametrik
Aplikasi SPSS dan Statical, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2019), h. 57
0
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Penelitian..., h. 91

39
40

sama secara berungkali, maka akan menghasilkan data yang sama. 0

Kriteria pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut Ghozali

yaitu jika koefisien alpha 0,60 – 0,70 dapat dinyatakan reliabel.

Sedangkan jika koefoen alpha dibawah 0,60 dinyatakan kurang reliabel. 0

3. Uji normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengukur

apakah data dari veriabel pada suatu penelitian mendekati populasi

normal atau tidak. Dalam melakukan uji normalitas pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan Kolmogorov-

Smirnov Test.0

4. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperlihatkan bahwa dua atau

lebih kelompok data sempel berasal dari populasi yang sama. Dapat

dikatakan pula bahwa uji homogenitas ini bertujuan untuk mencari

apakah kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak.0

Dalam penelitian ini, untuk menguji homogenitas data peneliti

menggunakan program SPSS dengan kriteria pengambilan keputusan jika

0
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2014),
h. 134
0
Ratna Ekasari, Model Efektifitas Dana Desa Untuk Menilai Kinerja Desa Melalui
Pemberdayaan Ekonomi, (Malang: AE Publishing, 2020), h. 132
0
Ce Gunawan, Mahis Meggunakan SPSS (Mudah Mengolah Data Dengan IBM SPSS Statistik
25), (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 67
0
Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta:Depublish,
2017), h. 53

40
41

nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi homogen dan jika nilai

signivikasi < 0,05 maka data tidak berdistribusi homogen.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji hipotesis

Pengujuan hipotesis dalah salah satu prosedur yang dilakukan

berdasarkan dengan data hasil penelitian yang diperoleh dari sempel guna

menentukan atau mengetahui apakah hipotesa dalam suatu penelitian

dapat diterima atau ditolak.0.

Dalam penelitian ini, peneliti melakuakn uji hipotesis menggunakan

bantuan program SPSS dengan taraf signifikasi 0,05 dan degree of

freedom 51 yaitu 2,088. Adapun kriteria pengujian, ialah jika r hitung > rtabel

maka Ha diterima dan H0 ditolak. Namun jika r hitung < rtabel maka Ha

ditolak dan H0 diterima.

2. Uji regresi sederhana

Untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, peneliti akan

menggunakan teknik analisis berupa persamaan regresi sederhana.

Analisis regresi sederhana merupakan salah satu metode statistik yang

sering digunakan dalam penelitian untuk menjelaskan adanya pengaruh

antara variabel bebas dan variabel terikat.0 Selain itu juga merupakan

teknik statistika parametrik yang secara umum digunakan untuk

0
Muhammad Askari Zakariah, Analisis Statistik Dengan SPSS Untuk Penelitian KUantitatif,
(Lamokato: Yayasan Pondok Pesantrean Al Mawaddah Warrahmah, 2021), 27
0
Dewi Sri Susanti, dkk, Analisis Regresi dan Korelasi, (Malang: CV. IRDH, 2019), h. 8

41
42

menganalisis respon dari variabel y yang berubah sehubungan dengan

besarnya intervensi variabel x. Dalam menganalisis data, peneliti

menggunakan program SPSS, Adapun jika dijabarkan dalam bentuk

rumus ialah:

Y =a+bX

Keterangan:

Y = Variabel dependent

X = Variabel independent

a = Konstanta

b = Koefisien regresi atau besaran respon

42
44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Profil Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Berau

1. Sejarah singkat

Madrasah Tsanawiyah Negeri Berau didirikan sejak tahun 1978 oleh

Pemerintah Departeman Agama RI. Awal mula MTs Negeri Berau dikenal

dengan PGAN selama 6 tahun, yang kemudian pada tahun 1978 sesuai

keputusan pemerintah berubah menjadi MTs Negeri Tanjung Redep, dan

pada tahun 2017 berubah nomenklaturnya menjadi MTs Negeri Berau.

Madrasah ini sudah dipimpin oleh beberapa kepala madrasah yang

masing-masing memiliki peran penting dalam perkembangannya. Bapak H.

Mohd. Kurdi adalah kepala madrasah pertama yang memimpin MTs

Negeri Berau pada tahun 1978-1986. MTs Negeri Berau memiliki lahan

seluas 79,5 x 56 m2, dan luas bangunan 84 x 80 m2 yang terdiri dari 17

ruang kelas, lab IPA, lab Komputer, ruang guru, ruang kepala sekolah,

ruang TU, aula, perpustakaan, kantin, ruang ekstrakurikuler, lapangan

basket, dan masjid.

Pada tanggal 15 Desember tahun 2020, lahan dimana MTs Negeri

Berau ini didirikan sudah menjadi milik Kementrian Agama Berau. Hingga

kini MTs Negeri Berau sudah dipimpin oleh 10 kepala madrasah. Saat ini

MTs Negeri Berau dipimpin oleh bapak Gatot Subroto yang menjabat sejak

tahun 2018.

2. Gambaran umum lokasi

44
45

MTs Negeri Berau merupakan Lembaga Pendidikan madrasah

dibawah naungan Kementrian Agama. Madrasah ini beralamatkan di Jalan

Durian 2 Tanjung Redep, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Madrasah

Tsanawiyah Negeri Berau terah terakreditasi “A” berdasarkan SK.BAP

S/M Provinsi Kalimantan Timur Nomor:1012/BAN-SM/SK/2019 pada

tanggal 18 November 2019 dengan nilai 93.

3. Visi, misi dan tujuan

a. Visi

Menjadikan Madrasah Tsanawiyah Berau bernuansa islami,

cerdas, berprestasi , hebat dan bermanfaat.

b. Misi

1) Mempersiapkan generasi yang beriman, bertaqwa dan hebat serta

bermartabat.

2) Meningkatkan kualitas kerja tenaga pendidik.

3) Mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif, efisien dan

berkualitas

4) Mewujudkan peran serta warga sekolah dalam meningkatkan

prestasi

5) Mewujudkan lingkungan madrasah yang beriman, bersih, indah,

aman dan nyaman

45
46

6) Menyiapkan sarana dan prasarana pendidik yang ideal.

c. Tujuan

1) Terwujudnya sikap dan perilaku peserta didik yang islami

2) Terwujudnya budaya hidup yang sehat dan tertib

3) Meningkatkan rata-rata nilai ujian akhir madrasah dan ujian

nasional berbasis computer

4) Terlaksananya pembelajaran berbasis K.13

5) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik

6) Menetapkan disiplin siswa yang mengacu pada tertib secara

konsisten

7) Memfasilitasi terbentuknya tim olahraga dan kesenian

8) Memotivasi siswa berkompetisi dalam lomba OSN dan KSM.

3. Struktur organisasi

a) Guru dan pengelola

No. Nama Jabatan


1. Gatot Subroto, S.Ag Kepala madrasah
2. Dupri, S.Pd Kepala madrasah
3. Adil, S.Ag Waka kesiswaan
4. M. Salim Buriansyah, S.Ag Waka humas
5. Lilih Tri Hastuti, S.Pd Sarpras
6. Ida Laeda, S.Pd Pengelola UKS
7. Lilis Krisnowati, S.Pd BP/BK
8. Wardah Pengelola perpustakaan
9. Wuliono, S.Pd Kepala Lab. IPA
10 Subiyanto, S.Pd Pengelola Lab. Komputer
Sumber: TU MTs Negeri Berau

46
47

b) Tata usaha

No. Nama Jabatan


1. Zahwan Anwar, S.Kom Kepala TU
2. Ami Bendahara pengeluaran
3. Lilih Tri Hastuti, S.Pd Bendahara BOSDA
4. Hj. Rajiah, S.Th.I Penyusun laporan keuangan
5. Elmi Nopita, SE Admin kesiswaan
6. Mariatul Leni, SHI Admin umum
7. Erwin Admin keuangan
8. Murwansah Luin, A.Md Admin perpustakaan
9. Juliansyah & Haryanto Satpam, operator GPP &
finger print
10 Subiyanto, S.Pd Cleaning service
Sumber: TU MTs Negeri Berau

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi yang disajikan dalam penelitian ini meliputi distribusi data

terkait pembelajaran akidah akhlak sebagai variabel x dan perilaku sosial

siswa sebagai variabel y. Hasil penelitian diperoleh melalui penyebaran

angket kepada 53 responden terkait dua variabel penelitian yang telah

disebutkan sebelumnya. Kemudian data tersebut diolahdalam bentuk tabel

distribusi yang disertai dengan presentase menggunakan keterangan sebagai

berikut:

P = presenntase

F = frekuensi

1. Pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah Negeri Berau

47
48

Setelah dilakukan uji instrumen didapati ada 8 yang valid dari 9 butir

pernyataan angket. Adapun tabulasi dan frekuensi jawaban dari setiap butir

pernyataan angket yang telah dinyatakan valid dan reliabel terkait variabel

x, sebagai berikut:

TABEL 3 SAYA MEMBACA BUKU PAKET YANG BERBUHUNGAN


DENGAN MATERI AKIDAH AKHLAK

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 40 75%
2 Ragu-ragu 13 24%
1 Tidak Setuju - -
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 40

menjawab setuju, dengan presentase 75%, 13 menjawab ragu-ragu dengan

presentase 24%, dan tidak ada jawaban untuk tidak setuju. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-siswi MTs Negeri

Berau terbiasa membaca buku paket akidah akhlak guna mendapatkan

informasi tambahan terkaiit materi.

TABEL 4 GURU MEMBERIKAN NASIHAT DAN MENJELASKAN MATERI


DENGAN KATA-KATAA YANG LEMBUT

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 47 88,7%
2 Ragu-ragu 6 11,3%
1 Tidak Setuju - -
Jumlah 53 100%

48
49

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 47

menjawab setuju, dengan presentase 88,7%, 13 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 11,3%, dan tidak ada jawaban untuk tidak setuju.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-siswi

MTs Negeri Berau setuju dengan anggapan guru mata pelajaran akidah

akhlak memberikan contoh yang baik kepada siswa dengan selalu

berussaha menggunakan kata-kata yang baik.

TABEL 5 GURU MEMBERITAHUKAN MATERI AKIDAH AKHLAK YANG


AKAN DIBAHAS

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 47 47,7%
2 Ragu-ragu 6 11,3%
1 Tidak Setuju - -
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 47

menjawab setuju, dengan presentase 88,7%, 13 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 11,3%, dan tidak ada jawaban untuk tidak setuju.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-siswi

MTs Negeri Berau setuju dengan anggapan guru mata pelajaran akidah

akhlak selalu memberitahuan terkait materi apa yang akan diberikan

terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai.

TABEL 6 SETELAH MATERI AKIDAH AKHLAK SELESAI DIBERIKAN,


GURU AKAN MEMBERIKAN TES ATAU MEMBUAT RANGKUMAN

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 35 66%

49
50

2 Ragu-ragu 17 32,1%
1 Tidak Setuju 1 1,9%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 47

menjawab setuju, dengan presentase 88,7%, 13 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 11,3%, dan tidak ada jawaban untuk tidak setuju.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-siswi

MTs Negeri Berau setuju dengan anggapan guru mata pelajaran akidah

akhlak akan memberikan evaluasi ataaupun rangkuman terkait materi

diakhir pembelajaran.

TABEL 7 GURU MENGGUNAKAN METODE/CARA MENGAJAR YANG


MENARIK DAN MENYENANGKAN DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH
AKHLAK

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 36 67,9%
2 Ragu-ragu 17 32,1%
1 Tidak Setuju - -
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 36

menjawab setuju, dengan presentase 67,9%, 17 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 32,1%, dan tidak ada jawaban untuk tidak setuju.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-siswi

MTs Negeri Berau setuju dengan anggapan guru mata pelajaran akidah

akhlak menggunakan metode yang menarik dalaam proses pembelajaran.

50
51

TABEL 8 SAYA AKAN BERTANYA APA BILA ADA MATERI YANG BELUM
DIPAHAMI

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 35 66%
2 Ragu-ragu 17 32,1%
1 Tidak Setuju 1 1,9%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 35

menjawab setuju, dengan presentase 66%, 17 menjawab ragu-ragu dengan

presentase 32,1%, dan 1 jawaban untuk tidak setuju dengan presentase

1,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-

siswi MTs Negeri Berau akan berusaha bertanya kepada guru mata

pelajaran akidah akhlak terkait materi yang belum, kurang atau bahkan

tidak dipahami.

TABEL 9 SEBELUM PELAJARAN DIMULAI, GURU MENYAMPAIKAAN


TUJUAN DAM MANFAAT BELAJAR AKIDAH AKHLAK

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 40 75,5%
2 Ragu-ragu 12 22,6%
1 Tidak Setuju 1 1,9%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 40

menjawab setuju, dengan presentase 75,5%, 12 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 22,6%, dan 1 jawaban untuk tidak setuju dengan

presentase 1,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa-siswi MTs Negeri Berau setuju dengan anggapan guru mata

51
52

pelajaran akidah akhlak akan menjelaskan terkait tujuan dan manfaat dalam

mempelajari akidah akhlak.

TABEL 10 GURU MEMBERIKAN PENJELASAN JIKA ADA SISWA YANG


BELUM MEMAHAMI MATERI

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 38 71,7%
2 Ragu-ragu 14 26,4%
1 Tidak Setuju 1 1,9%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 35

menjawab setuju, dengan presentase 66%, 17 menjawab ragu-ragu dengan

presentase 32,1%, dan 1 jawaban untuk tidak setuju dengan presentase

1,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-

siswi MTs Negeri Berau setuju dengan anggapan guru mata pelajaran

akidah akhlak akan memberikan penjelasan ulang untuk siswa-siswi yang

kurang atau bahkan belum paham dengan materi yang telah dijelaskan.

2. Perilaku sosial siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Berau

Sama halnya seperti angket pada variabel x, setelah dilakukan uji

instrumen pada varaibel y pun didapati ada 8 yang valid dari 9 butir

pernyataan angket. Adapun distribusi dari butir angket yang telah

dinyatakan valid dan reliabel terkait variabel y ialah:

TABEL 11 SAYA SELALU MENERIMA SESUATU DENGAN TANGAN


KANAN

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 48 90,6%

52
53

2 Ragu-ragu 5 9,4%
1 Tidak Setuju - -
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 48

menjawab setuju, dengan presentase 90,6%, 5 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 9,4%, dan tidak ada jawaban untuk tidak setuju

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-siswi

MTs Negeri Berau berperilaku baik dengan membiasakan untuk menerima

sesuatu dengan menggunakan tangan kanan.

TABEL 12 SAYA SELALU MENYAPA ORANG YANG SAYA KENAL

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 40 75,5%
2 Ragu-ragu 13 24,5%
1 Tidak Setuju - -
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 40

menjawab setuju, dengan presentase 75,5%, 17 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 24,5%, dan tidak ada jawaban untuk tidak setuju %.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-siswi

MTs Negeri Berau berperilaku baik dengan membiasakan untuk selalu

berusaha bersikap ramah, yaitu menyapa jika bertemu dengan orang yang

ia kenali.

TABEL 13 SAYA TIDAK SUKA BERBOHONG

Skor Alternatif jawaban F P

53
54

3 Setuju 30 56,6%
2 Ragu-ragu 21 39,6%
1 Tidak Setuju 2 3,8%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 30

menjawab setuju, dengan presentase 56,6%, 21 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 39,6%, dan 2 jawaban untuk tidak setuju dengan

presentase 3,8%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa-siswi MTs Negeri Berau berperilaku baik dengan

membiasakan untuk tidak berbicara sesuatu yang bohong.

TABEL 14 SAYA TIDAK SUKA MENGOLOK-OLOK TEMAN SAYA

Skor Alternatif jawaban F P

3 Setuju 37 69,8%
2 Ragu-ragu 12 26,4%
1 Tidak Setuju 2 3,8%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 37

menjawab setuju, dengan presentase 69,8%, 12 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 26,4%, dan 2 jawaban untuk tidak setuju dengan

presentase 3,8%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa-siswi MTs Negeri Berau berperilaku baik dengan

membiasakan untuk selalu berusaha menahan diri untuk tidak mengolo-

olok teman sebaya.

54
55

TABEL 15 SAYA TERSENYUM JIKA BERTEMU ORANG LAIN

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 43 81,1%
2 Ragu-ragu 9 17%
1 Tidak Setuju 1 1,9%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 43

menjawab setuju, dengan presentase 81,1%, 9 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 17%, dan 1 jawaban untuk tidak setuju dengan

presentase 1,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa-siswi MTs Negeri Berau berperilaku baik dengan

membiasakan untuk selalu berusaha bersikap ramah, yaitu tersenyum jika

bertemu dengan orang yang ia kenali.

TABEL 16 SAYA TIDAK BERBICARA MENGGUNAKAN KATA


KASAR

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 25 47,2%
2 Ragu-ragu 27 50,9%
1 Tidak Setuju 1 1,9%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 25

menjawab setuju, dengan presentase 47%,27 menjawab ragu-ragu dengan

presentase 50,9%, dan 1 jawaban untuk tidak setuju dengan presentase

1,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-

siswi MTs Negeri Berau masih belum dapat mengontrol kata-kata yang

mereka ucapkan dan belum dapat membiasakan untuk tidak berbicara

55
56

dengan menggunakan kata-kata kasar, dan hanya menggunakan kata-kata

yang baik. Namun dapat dilihat juga cukup banyak siswa-siswi yang

selalu berusaha untuk tidak berbicara kasar.

TABEL 17 SAYA INGIN MENJADI LEBIH BAIK DARIPADA


ORANG LAIN

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 25 47,2%
2 Ragu-ragu 25 47,2%
1 Tidak Setuju 3 5,7%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 25

menjawab setuju, dengan presentase 47,2%, 25 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 47,2%, dan 3 jawaban untuk tidak setuju dengan

presentase 5,7%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi

MTs Negeri Berau memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik daripada

orang lain.

TABEL 18 SALA BERUSAHA MENDAPATKAN NILAI LEBIH TINGGI DARI


TEMAN SAYA

Skor Alternatif jawaban F P


3 Setuju 27 50,9%
2 Ragu-ragu 22 41,5%
1 Tidak Setuju 4 7,5%
Jumlah 53 100%

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 53 responden terdapat 27

menjawab setuju, dengan presentase 50,9%, 22 menjawab ragu-ragu

dengan presentase 41,5%, dan 4 jawaban untuk tidak setuju dengan

56
57

presentase 7,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa-siswi MTs Negeri Berau memiliki keinginan untuk

mendapatkan nilaai yaang lebih tinggi daripada teman-temannya.

C. Uji Keabsahan Data

1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan program SPSS untuk

menguji validitas instrument penelitian, sehingga output yang didapatkan

ialah sebagai berikut:

TABEL 19 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL X

Butir angket rhitung rtabel 5% (25) keterangan


1 0.694 0.396 VALID
2 0.673 0.369 VALID
3 0.496 0.369 VALID
4 0.639 0.369 VALID
5 0.720 0.369 VALID
6 0.339 0.369 TIDAK VALID
7 0.441 0.369 VALID
8 0.769 0.369 VALID
9 0.769 0.369 VALID

Berdasarkan tabel diatas, uji validitas data yang dilakukan oleh

peneliti berhubungan dengan variabel X menunjukkan 8 item memiliki

nilai rhitung > rtabel, dan 1 item memiliki nilai rhitung < rtabel,. Dimana nilai

rhitung paling tinggi sebesar 0.769 pada item nomor 8 dan 9, serta nilai r hitung

paling rendah sebesar 0.339 pada item nomor 6. Maka dapat disimpulkan

dari semua 9 item pernyatan dapat dikatan 8 item valid dan 1 item tidak

valid.

57
58

TABEL 20 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL Y

b rhitung rtabel 5% (25) keterangan


1 0.339 0.396 TIDAK VALID
2 0.433 0.369 VALID
3 0.732 0.369 VALID
4 0.471 0.369 VALID
5 0.433 0.369 VALID
6 0.595 0.369 VALID
7 0.585 0.369 VALID
8 0.716 0.369 VALID
9 0.471 0.369 VALID

Bersarkan tabel diatas, uji validitas data yang dilakukan oleh peneliti

berhubungan dengan variabel Y menunjukkan 8 item memiliki nilai r hitung

> rtabel, dan 1 item memiliki nilai rhitung < rtabel,. Dimana nilai rhitung paling

tinggi sebesar 0.732 pada item nomor 3, dan nilai r hitung paling rendah

sebesar 0.339 pada item nomor 1. Maka dapat disimpulkan dari semua 9

item pernyatan dapat dikatan 8 item valid dan 1 item tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas intrumen peneliti akan menggunakan

program SPSS dengan teknik Cronbach Alpha, sehingga output yang

didapatkan ialah sebagai berikut:

TABEL 21 OUTPUT UJI RELIABILITAS INSTRUMEN

Reliability Statistiks
Cronbach's N of
Alpha Items
.807 8

58
59

Dari output SPSS tersebut dapat terlihat pada tabel Realiability

Statistik menunjukkan Cronbach Alpha 0.807 > 0.60. maka dapat

disimpulkan bahwa butir pernyataan pada setiap angket dinyatakan

reliabel.

D. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan peneliti guna mengetahui apakah data dari

veriabel pada penelitian ini mendekati populasi normal atau tidak. Dalam

melakukan uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS dengan Kolmogorov-Smirnov Test.0

Sehingga diperoleh output sebagai berikut:

TABEL 22 OUTPUT UJI NORMALITAS DATA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardi
zed
Residual
N 25
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.92488667
Most Extreme Absolute .137
Differences Positive .078
Negative -.137
Test Statistik .137
Asymp. Sig. (2-tailed)c .200d
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .254

0
Ce Gunawan, Mahis Meggunakan SPSS (Mudah Mengolah Data Dengan IBM SPSS Statistik
25), (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 67

59
60

tailed)e 99% Confidence Lower .243


Interval Bound
Upper .266
Bound

Dari output SPSS menunjukkan nilai signifikasi dari hasil uji

normalitas 0,254 > 0,005. Maka dapat disimpulkan bahwa angket

penelitian berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini, untuk menguji homogenitas data peneliti

menggunakan program SPSS dengan kriteria pengambilan keputusan jika

nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi homogen dan jika nilai

signivikasi < 0,05 maka data tidak berdistribusi homogen. Adapun output

yang diperoleh ialah sebagai berikut:

TABEL 23 OUPUT UJI HOMOGENITAS

Tests of Homogeneity of Variances


Levene
Statistik df1 df2 Sig.
bebas Based on Mean .868 6 45 .526
Based on Median .309 6 45 .929
Based on Median and .309 6 18.846 .925
with adjusted df
Based on trimmed mean .708 6 45 .645

Dari output SPSS diatas terlihat nilai signifikansi 0.526 > 0.05. maka

dapat disimpulkan bahwa distribusi data bersifat homogen.

60
61

E. Analisis Data

1. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian dilakukan terhadap dua variabel,

yaitu pembelajaran akidah akhlak sebagai variabel bebas dan perilaku sosial

siswa sebagai variabel terikat. Hipotesis dalam penelitian ini ialah:

Ha : ada pengaruh yang signifikan antara pembelajaran akidah akhlak

terhadap perilaku sosial siswa si Madrasah Tsanawiyah Negeri Berau.

H0 : tidak ada pengaruh yang signifikan antara pembelajaran akidah

akhlak terhadap perilaku sosial siswa si Madrasah Tsanawiyah Negeri Berau.

Untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan output Regression

Coefficients pada program SPSS dengan taraf signifikasi 0,05 dan degree of

freedom 51 yaitu 2,088. Kriteria pengujian, jika rhitung > rtabel maka Ha diterima

dan H0 ditolak. Namun jika rhitung < rtabel maka Ha ditolak dan H0 diterima.

Adapun outputnya ialah sebagai berikut:

TABEL 24 OUTPUT HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.327 3.763 2.213 .031
VARIABEL .574 .171 .425 3.355 .002
BEBAS
a. Dependent Variable: VARIBEL TERIKAT

61
62

Berdasarakan output SPSS diatas terlihat thitung 3,355 > ttabel 2,088. Yang

artinya Ha diterima dan H0 ditolak. Maka hipotesis penelitian diterima.

2. Uji regresi sederhana

Berdasarkan hasil uji asusmsi klasik yang sebelumnya dilakukan oleh

peneliti, diketahui bahwa data yang diperoleh selama penelitian

memenuhi syarat untuk dianalisis menggunakan statistik parametrik.

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan formula regresi linier sederhana

dengan bantuan program SPSS.

Untuk mempermudah analisis data yang akan dilakukan, maka

peniliti melakukan olah data dalam bentuk angka yang dapat dihitung.

Hasil olah data dari jawaban responden dapat dilihat pada tabel 3 dan

5..Berikut ini adalah keseluruhan jumlah jawaban dari 53 orang

responden dengan masing-masing variabel dalam penelitian.

TABEL 25 KESELURUHAN JUMLAH JAWABAN RESPONDEN

No. Skor Nilai Jawaban Skor Nilai Jawaban


No.
Responde Var. x Var. y Var. x Var. y
Responden
n
1 24 22 28 24 24
2 19 21 29 22 23
3 23 19 30 22 22
4 22 18 31 23 22
3 23 22 32 22 20
6 24 24 33 22 21
7 22 20 34 21 21
8 21 22 35 22 23
9 23 22 36 23 22
10 24 19 37 22 18
11 24 23 38 21 19

62
63

12 22 19 39 21 19
13 24 21 40 23 22
14 21 21 41 21 21
15 17 20 42 22 22
16 19 13 43 20 18
17 23 22 44 19 18
18 24 21 45 21 22
19 22 24 46 22 22
20 23 19 47 22 21
21 22 22 48 21 21
22 21 20 49 22 21
23 20 22 50 21 22
24 23 23 51 24 24
25 23 18 52 22 22
26 21 21 53 22 20
27 22 21
Sumber: Angket
Keterangan:
Var. x : variabel pembelajaran akidah akhlak
Var. y : varaibel perilaku sosial siswa
Setelah data jawaban angket disusun kedalam tabel, maka selanjutnya

akan dilakukan uji regresi linier sederhana terhadap dua variabel penelitian.

Uji regresi ini dilakukan peneliti dengan bantuan program SPSS sehingga

output yang diperoleh ialah sebagai berikut:

TABEL 26 OUTPUT UJI REGRESI SEDERHANA

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 37.185 1 37.185 11.254 .002b
Residual 168.513 51 3.304
Total 205.698 52
a. Dependent Variable: VARIBEL TERIKAT
b. Predictors: (Constant), VARIABEL BEBAS

63
64

Dari output tersebut diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 11.254

dengan tingkat signifikansi 0.002 < 0.05. Maka model regresi tersebut dapat

digunakan untuk memprediksi variabel partisipasi atau dengan kata lain ada

pengaruh antara pembelajaran akidah akahlak sebagai variabel x terhadap

perilaku sosial siswa sebagai variabel y.

Untuk mengetahui gambaran umum mengenai karakteristik dari masing-

maasing variabel, peneliti akan melakukan uji desktriptif statistik yang dilihat

melalui nilai mean atau nilai rata-rata, maximuum dan minimum. Pengujian

dilakukan dengan baantuan program SPSS, sehingga output yang diperoleh

sebagai berikut:

TABEL 27 OUTPUT DESCRIPTIVE STATISTICS

Minimu Maximu Std.


N m m Mean Deviation
VARIABEL 53 17 24 21.94 1.473
BEBAS
VARIABEL 53 13 24 20.92 1.989
TERIKAT
Valid N (listwise) 53

Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar tingkat pengaruh variabel x

terhadap variabel y pada penelitian ini, peneliti menggunakan output model

summery dari regression pada program SPSS. Yang mana diperoleh otput

sebagai berikut:

64
65

TABEL 28 OUTPUT KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .425 a
.181 .165 1.818
a. Predictors: (Constant), VARIABEL BEBAS

Pada tabel diatas terlihat besarnya nilai pengaruh yaitu R sebesar 0,425,

maka diketahui pengaruhnya berada pada tingkat sedang. Dari output tersebut

diperoleh koefisien determinasi atau R Square sebesar 0.181, yang berarti

bahwa pengaruh variabel x terhadap y sebesar 18,1%.

F. Pembahasan

Peneliti telah melakukan analisis terhadap data yang didapati dilapangan

berkaitan dengan pengaruh pembelajaran akidah akhlak terhadap perilaku

sosial siswa di MTsN Berau, dengan metode analisis regresi liniers sederhana

menggunakan program SPSS.

Dari analisis tersebut diperoleh nilai pengaruh sebesar 0,452 dan berada

pada tingkat sedang, serta koefisien determinasi sebesar 0,181 atau 18,1%,

memiliki nilai F hitung sebesar 11.254 dengan tingkat signifikansi 0,002 <

0,05.

Melalui hasil analisis tersebut peneliti membandingkan kajian teori yang

telah ,membahasa bahwa akidah dan akhlak diperlukan dalam hidup setiap

65
66

umat muslim. Dimana akidah berkaitan dengan sang khalik yang merupakan

keyakinan beragama tertanam dalam diri seseorang dan sesuai dengan kaidah-

kaidah islam, serta akhlak yang selain berhubungan erat dengan sang khalik

juga berkaitan dengan makhluk.

Akhlak dalam hal ini berkaitan dengan perilaku manusia sebagaimana

menurut Al-Ghazali yang menjelaskan akhlak merupakan sifat, sikap dan

perilaku yang tertanam dalam jiwa bersih yang menimbulkan berbagai jenis

perbuatan dengan mudah tanpa membutuhkan pertimbangan dan perenungan

terlebih dahulu

Selanjutnya dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung 3,355 >

ttabel 2,088. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam hal ini diterima

dan rumusan masalah penelitian telah terjawab, yaitu terdapat pengaruh

pembelajaran akidah akhlak terhadap perilaku sosial siswa di Madrasah

Tsanawiyah Berau.

66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan oleh peneliti,

diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 3,355 > 2,088, pada taraf signifikansi 0,05 atau

5%. Dengan demikian diketahui bahwa ada pengaruh pembelajaran akidah

akhlak terhadap perilaku sosial siswa di Madrasah Tsanawiyah Berau.

Selanjutnya, dari hasil perhitungan pada output SPSS didapati nilai

pengaruh variabel x terhadap variabel y sebesar 0,425 dan nilai koefisien

determinasi atau R Square sebesar 0,181 yang berarti nilai pengaruhnya ialah

18,1% dan berada pada tingkat sedang.

B. Saran

63
64

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdullah, Moh, dkk. Pendidikan Islam: Mengupas Aspek-aspek dalam Dunia
Pendidikan Islam. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2019
Aisyah, Siti. Perkembangan Peserta Didik & Bimbingan Belajar. Yogyakarta:
Deepublish, 2015
Basuki. Pengantar Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Media Sains
Indonesia.2021
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: KENCANA. 2017
Dimyati, John. Metodologi Peneltian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: KENCANA. 2013
Ekasari, Ratna., Model Efektifitas Dana Desa Untuk Menilai Kinerja Desa Melalui
Pemberdayaan Ekonomi. Malang: AE Publishing. 2020
Faturrohman, Muhammad dan Sulistyorini. Belajar & Pembelajaran: Meningkatkan
Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta: Teras, 2012
Faturrohman, Muhammad. Belajar Dan Pembelajaran: Kosep Dasar, Inovasi Dan
Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Garudhawaca, 2017
Firdaus, Metode Penelitian Kuantitatif,. Riau:DOTPLUS Publisher. 2021
Gunawan, Ce. Mahir Meggunakan SPSS (Mudah Mengolah Data Dengan IBM SPSS
Statistik 25). Yogyakarta: Deepublish, 2018
Hanief, Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto. Statistik Pendidikan,.
Yogyakarta:Depublish. 2017
Hulu Victor trismanjaya, dan Taruli Rohana Sinaga, Analisis Data Statistik
Parametrik Aplikasi SPSS dan Statical. Medan: Yayasan Kita Menulis,
2019
Husamah, Yuni Pantiwati, dkk, Belajar Dan Pembelajaran. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, 2016
Kutsiyyah. Pembelajaran Akidah Akhlak. Pamekasan: Duta Media Publishing, 2019
65

Mamik. Metodologi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2015


Mangdalena, Ina, dkk. Desain Evaluasi Pembelajaran. SukaBumi: Publisher, 2021
Nugroho, Eko. Prinsip-prinsip Menyusun Kuisioner. Malang: UB Press, 2018
Purba, Sukman, dkk, Perilaku Organisasi. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020
Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik, Dasar Penelitian Kuantitatif. Togyakarta: Literasi
Media Publishing, 2015
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta,
2014
Suryadi, Rudi Ahmad. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Deepublish, 2018
Susanti. Dewi Sri, dkk. Analisis Regresi dan Korelasi. Malang: CV. IRDH, 2019
Syam, Suhendi, dkk. Pengantar Ilmu Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis,
2021
Zakariah, Muhammad Askari. Analisis Statistik Dengan SPSS Untuk Penelitian
KUantitatif, (Lamokato: Yayasan Pondok Pesantrean Al Mawaddah
Warrahmah. 2021

Jurnal:
Anwar, Chairul. “Learning Value at Senior High School Al-Kautsar Lampung for the
Formation of Characte” dalam Journal of Education and Practice edisi no.
09, Vol 6, 2015
Awaliyah, Faridah. “Pendidikan Madrasah Di Indonesia” dalam Jurnal Aspirasi
edisi no. 1, Vol. 5, 2014
Endang Ekowarni, “Kenakalan Remaja dan Penanganannya” dalam Jurnal
Penelitian Dan PPM edisi no.2, Vol 4, 2017
Hasanah, Niswatun. “The Role Of Madrasah Ibtidaiyah In Building Student
Characters In The Era Of The 4.0 Industrial Revolution” dalam Jurnal
Pendidikan Islam edisi no. 2, Vol 4, 2021
Maskur, M. “Ekstensi Dan Esensi Pendidikan Madrasah Di Indonesia”, dalam
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran dasar edisi no. 1, Vol 4, 2017
66

Pane, Aprida dan Muhammad Darwis Dasopang, “Belajar Dan Pembelajaran”


dalam Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman edisi no, 2, Vol 03, 2017
Yahrial, dkk. “Increased Behavior of Students' Attitudes to Cultural Values Using the
Inquiry Learning Model Assisted Ethno constructivism" dalam Journal of
Educational Science and Technology edisi no. 5, Vol 2, 2019

Skripsi:
Nurmala, Skripsi: Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku
Siswa Di MTs Muhammadiyah Mandalle Kecamatan Bajeng Barat
Kabupaten Gowa, (Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar), h.
50
Pratiwi, Resky. Skripsi: Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku
Peserta Didik Kelas V Di Min 2 Makassar, (Makassar: UIN Alauddin
Makassar), h. 77
Riduwan, Skripsi: Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Melalui Metode
Cooperative Learning Terhadap Peningkatan Perilaku Prososial Siswa Man
Tempel (Man5) Kelas X Tahun Ajaran 2016/2017, (Yogyakarta:
Universitas islam Indonesi) h. 82
67

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai