Anda di halaman 1dari 206

PENANAMAN NILAI KARAKTER CINTA TANAH AIR MELALUI

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SDN


PISANGAN 03 CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:
Siti Saniah
NIM: 19312142

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1444 H/2023 M
PENANAMAN NILAI KARAKTER CINTA TANAH AIR MELALUI
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SDN
PISANGAN 03 CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:
Siti Saniah
NIM: 19312142

Pembimbing:
Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1444 H/2023M

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air Melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03
Ciputat Timur Tangeran Selatan yang disusun oleh Siti Saniah Nomor Induk
Mahasiswa 19312142 telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan pada sidang
munaqasyah.

Ciputat, Mei 2023


Pembimbing,

Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah air Melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03 Ciputat
Timur Tangerang Selatan’’ oleh Siti Saniah dengan NIM 19312142 telah
diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta pada tanggal 12 Juni 2023 Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Dr. Hj. Romlah Ketua sidang


Widayati, M.Ag

2 Reksiana, MA.Pd Sekretaris


Sidang

3 Dr. Hj. Sri Tuti Penguji I


Rahmawati, S.Ud, MA

4 Hasanah, M.Pd Penguji II

5 Dr. Hj. Romlah Pembimbing


Widayati, M.Ag

Ciputat, 12 Juni 2023


Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta

iii
Dr. Syahidah Rena, M.Ed

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Siti Saniah
NIM : 19312142
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 30 Desember 2000

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Penanaman Nilai Karakter


Cinta Tanah Air melalui pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa
SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan”adalah benar-benar asli
karya penulis, kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan
kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis

Ciputat, 12 Juni 2023


Penulis,

Siti Saniah

iv
MOTTO

‫َح ْسُبَنا ُهللا َو ِنْع َم اْلَو ِكْيُل ِنْع َم اْلَم ْو َلى َو ِنْع َم الَّنِصْيُر‬
“Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya
penolong kami. ”

v
‫ِبْس ِم ِهّللا الّرْح مِن الَّرِحْيِم‬

KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul “Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN)
Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan”. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam, keluarga,
para sahabat, dan kaum muslimin yang istiqomah menjalankan ajaran sucinya
sampai hari kiamat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa
adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama
penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi tinginya kepada yang terhormat:
1. Ibu Dr . Hj, Nadjematul Faizah, S.H, M.Hum. selaku Rektor Insitut
Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dr. Hj, Romlah Widayati, M.Ag. Selaku Wakil Rektor I, Dosen
Pembimbing Skripsi, serta Instruktur Tahfidz Al-Qur’an yang telah
banyak meluangkan waktu dengan sabar dan ikhlas dalam memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan
tahfidz Al-Qur’an dan Penulisan Skripsi dengan tepat waktu.
3. Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE., M.Si., AK., CP A., Selaku
Wakil Rektor II Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
4. Ibu Hj. Muthmainnah, M.A, Selaku Wakil Rektor III Insitut Ilmu Al-
Qur’an Jakarta
5. Ibu Dr.Syahidah Rena, M.Ed. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut
Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

vi
6. Ibu Reksiana, MA.Pd. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi)
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta.
7. Seluruh Dosen dan Instruktur Tahfidz Insitut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta atas Ilmu yang telah diberikan kepada penulis, semoga
bermanfaat bagi kehidupan penulis di dunia dan akhirat.
8. Seluruh Staff Insitut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah banyak
membantu penulis selama penulis menjalani studi di Insitut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ) Jakarta.
9. Ibu Hj. Depiyanti, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Pisangan
03 Ciputat Tangerang selatan yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam penyusunan
skripsi ini.
10. Ibu Rumsiyah, S.Pd selaku Guru Pendidikan Agama Islam SDN
Pisangan 03 Ciputat Tangerang Selatan yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Ibu/Bapak Guru dan seluruh siswa/siswi SDN Pisangan 03 Ciputat
Tangerang Selatan yang telah bersedia memberikan informasi dan
bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Kedua Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan
do’a serta motivasi kepada penulis selama penulis studi di Insitut Ilmu
Al-Qur’an (IIQ) Jakarta sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
13. Teman teman seperjuangan Insitute Ilmu Al-Qur’an Jakarta angkatan
periode Tahun 2019 yang telah memberikan semangat dan motivasi
untuk menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

vii
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas
do’a dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama studi di
Insitute Ilmu Al-Qur’an Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan dan kritik serta pendapat para
pembaca, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para
pembaca.

Ciputat, 12 Juni 2023


Penulis,

Siti Saniah

viii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………..……………....……ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………iii
PERNYATAAN PENULIS…………………………………………………iv
MOTTO………………………………………………………………………v
KATA PENGANTAR……………………………………………………….vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………......xii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………xiii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI…………………………………………….xxi
ABSTRAK………………………………………………………..……….xxvi
ABSTRACK………………………………………………………………xxvii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………...1
B. Permasalahan……………………………………………………………..7
1.Identifikasi Masalah...........................................................................................7
2.Batasan Masalah.................................................................................................8
3. Rumusan Masalah.............................................................................................9
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................9
D. Manfaat Penelitian...................................................................................9
E. Tinjauan Pustaka...................................................................................10
F. Sistematika Penulisan............................................................................14
BAB II KAJIAN TEORI………………………………………………..…16
A. Pendidikan Karakter…………………………………………………..17
1. Pengertian Pendidikan Karakter......................................................................16

ix
2. Landasan Pendidikan Karakter........................................................................20
3. Nilai – Nilai Pendidikan Karakter...................................................................31
4. Tujuan Pendidikan Karakter............................................................................40
B. Cinta Tanah Air.....................................................................................41
1. Pengertian Cinta Tanah Air.............................................................................41
2. Cinta tanah Air dalam Islam............................................................................46
3. Indikator Cinta Tanah Air...............................................................................64
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi lunturnya Rasa Cinta tanah air…..67
5. Manfaat Cinta Tanah Air.................................................................................67
C. Pendidikan Agama Islam......................................................................70
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam....................................................70
2. Sumber Pendidikan Agama Islam...................................................................78
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam....................................................................91
4. Hakikat Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar..................................................96
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………..…..100
A. Pendekatan Penelitian.........................................................................100
B. Jenis Penelitian.....................................................................................101
C. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................102
D. Siklus Penelitian...................................................................................102
E. Sumber Data.........................................................................................104
F. Teknik Pengumpulan Data..................................................................105
G. Teknik Analisis Data...........................................................................109
H. Pedoman Observasi.............................................................................111
I. Pedoman Wawancara...........................................................................113
BAB IV HASIL PENELITIAN……………………………………….…116
A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pisangan 03.........116
1. Sejarah Singkat Berdirinya SDN Pisangan 03 Ciputat Timurr.....................116
2. Profil SDN Pisangan 03 Ciputat Timur........................................................118
3. Visi, Misi SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan...................119
4. Data Guru dan Karyawan SDN Pisangan 03 Ciputat Timur.........................120

x
5. Data Siswa Siswi SDN Pisangan 03 Ciputat Timur......................................121
6. Sarana dan Prasarana SDN Pisangan 03 Ciputat Timur...............................122
7. Ekstrakurikuler SDN Pisangan 03 Ciputat Timur.........................................123
B. Hasil Analisis Data Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air
Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur.................................................................124
1. Penaman nilai karakter Cinta Tanah Air melalui pembelajaran
pendidikan Agama Islam pada siswa siswi SDN Pisangan 03 Ciputat
Timur Tangerang Selatan...................................................................124
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai Karakter Cinta
Tanah Air melalui pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa
SDN Pisangan 03 Ciputat Timur.......................................................141
BAB V PENUTUPAN……………………………………………………151
A. Kesimpulann…………………………………………………………150
B. Saran......................................................................................................152
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….153
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………...186

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pokok-Pokok Materi Cinta Tanah Air.................................... 46


Tabel 3.1 Siklus Penelitian......................................................................104
Tabel 3.2 Pedoman Observasi.................................................................112
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara………………………………………..113
Tabel 4.1 Profil SDN Pisangan 03 ......................................................... 119
Tabel 4.2 Data Guru dan Karyawan SDN Pisangan 03.......................... 121
Tabel 4.3 Data Siswa Siswi SDN Pisangan 03………..……………………….122

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Sekolah SDN Pisangan 03...................................................118


Gambar 4.2 Upacara Bendera SDN Pisangan 03....................................128
Gambar 4.3 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya....................................130
Gambar 4.4 Memperingati hari Kemerdekaan 17 Agustus.....................130
Gambar 4.5 Kegiatan Pramuka...............................................................131
Gambar 4.6 Pengenalan Seni Budaya.....................................................133
Gambar 4.7 Kegiatan Sholat Dhuha........................................................142
Gambar 4.8 Kegiatan Guru Symphoni 1000 Angklung..........................143

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkip Wawancara……………………………………………...163


Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian....................................... 178
Lampiran 3 Surat keterangan melakukan Penelitian...............................179
Lampiran 4 Surat Keterangan Hasil Cek Plagiarisme............................180
Lampiran 5 Dokumentasi foto...............................................................182
Lampiran 6 Daftar Riwayat hidup………………………………………186

xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad


yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi Arab-
Latin mengacu kepada SKB Menteri Agama RI, Menteri Pendidikan dan
Menteri Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543b/U/1987 tertanggal 22
Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Nama Huruf Latin Nama
Arab
‫ا‬ Alif Tidak Tidak dilambangkan
dilambangkan
‫ب‬ Ba B Be
‫ت‬ Ta T Te

‫ث‬ Ṡa ṡ Es (dengan titik di atas)

‫ج‬ Jim J Je
‫ح‬ Ḥa ḥ Ha (dengan titik di bawah)

‫خ‬ Kha Kh Ka dan ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ żal Ż Zet (dengan titik di atas)

‫ر‬ Ra R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sy Es dan Ye

xxi
‫ص‬ Ṣad ṣ Es (dengan titik di bawah)

‫ض‬ Ḍad ḍ De (dengan titik di bawah)

‫ط‬ Ṭa ṭ Te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬ Ẓa ẓ Zet (dengan titik di bawah)

‫ع‬ ‘ain ‘ Koma terbalik (di atas)

‫غ‬ Gain G Ge

‫ف‬ Fa F Ef

‫ق‬ Qaf Q Ki

‫ك‬ Kaf K Ka

‫ل‬ Lam L El

‫م‬ Mim M Em

‫ن‬ Nun N En

‫و‬ Wau W We

‫ﻫ‬ Ha H Ha

‫ء‬ Hamzah ‘ Apostrof

‫ي‬ Ya Y Ye

B. Konsonan Rangkap karena tasydīd ditulis rangkap:


‫ُم َتَع ِّدَدة‬ Ditulis Muta’addidah

‫ِع َّد ة‬ Ditulis ‘Iddah

xxii
C. Tā’ marbūtah di Akhir Kata
1. Bila dimatikan, ditulis h
‫ِح ْك َم ة‬ Ditulis ḥikmah

‫ِج ْز َية‬ Ditulis jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah


terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, salat dan lain
sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila Ta’ Marbutah diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua
itu terpisah, maka ditulis dengan h.
‫َك َر اَم ة اَألْو ِلَياء‬ Ditulis karāmah al- auliyā’

3. Bila Ta’ Marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan
dammah ditulis t.
‫َزَك اُة اْلِفْطر‬ Ditulis zakāt al-fiṭr

D. Vokal Pendek

َ Fathah Ditulis A

ِ Kasrah Ditulis I

ُ Dhammah Ditulis U

E. Vokal Panjang

1. Fatḥah + alif ditulis Ā


‫َج اِهِلَّية‬ ditulis Jāhiliyyah

xxiii
2. Fatḥah + ya’ mati ditulis Ā
‫َتْنىَس ى‬ ditulis Tansā

3. Kasrah + ya’ mati ditulis Ῑ


‫َك ِرْيم‬ ditulis Karīm

4. ḍammah + wawu mati ditulis Ū


‫ُفُرْو ض‬ ditulis Furūd

F. Vokal Rangkap
1. Fathah + alif Ditulis Ai

‫َبْيَنُك ْم‬ Ditulis Bainakum

2. Fatḥah + wawu mati Ditulis Au

‫َقْو ل‬ Ditulis Qaul

G. Vokal Pendek yang beruntutan dalam satu kata, dipisahkan dengan


apostrof.
‫َأَأْنُتْم‬ Ditulis A’antum

‫ُاِع َّد ْت‬ Ditulis U’iddat

‫َلِئْن َشَكْر ُتْم‬ Ditulis La’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lām


1. Bila diikuti huruf Qomariyyah
‫اْلُقْر آن‬ Ditulis al-Qur`ān

‫اْلِقَياس‬ Ditulis al-Qiyās

xxiv
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah
‫الَّس َم اُء‬ Ditulis al-samā’

‫الَّش ْم ُس‬ Ditulis al-syams

I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian


Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.
‫َذ ِو ْي اْلُفُرْو ض‬ Ditulis zawi al-furūd

‫َأْهُل الُّس َّنة‬ Ditulis ahl al-sunnah

xxv
ABSTRAK
Siti Saniah, NIM 19312142 Judul Skripsi: “Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air
melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN)
Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan’’ Program Studi Pendidikan Agama Islam
(PAI), Fakultas Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
Tujuan penelitian ini yang pertama untuk mengetahui Penanaman Nilai Karakter Cinta
Tanah air melalui pembelajaran pendidikan Agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03 Ciputat
Timur Tangerang Selatan, dan yang kedua Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat
penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui pembelajaran pendidikan Agama Islam.
Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendektan deskriptif. Subjek penelitian yaitu Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam
(PAI), Guru Wali Kelas I, dan 4 orang siswa-siswi SDN Pisangan 03 Ciputat Timur adapun
teknik pengumpulan datanya dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air
melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03 kelas 1 dan 4
diajarkan dengan pembelajaran yang melibatkan siswa-siswi secara langsung seperti dalam
pembelajaran Aqidah, pembentukan Ukhuwah Wathaniyah (Akhlak Sosial) dan akhlak terpuji
yang memupuk dan menjaga semangat kebangsaan seperti menanamkan jiwa kepemimpinan
mengikuti upacara bendera, menyanyikan lagu Indonesia raya dengan 3 Stanza, serta lagu
nasional lainnya dan menceritakan kisa kisah inspiratif sikap para pahlawan yang didalamnya
banyak hikmah serta pelajaran yang dapat diambil untuk siswa siswi memperkuat kecintaannya
terhadap tanah air serta mengajarkaan indikator profil pelajar pancasila, dimana guru PAI dan
wali kelas bergabung dalam membentuk karakter cinta tanah air peserta didik, adapun faktor
pendukung dan penghambatnya adalah pada pengembangan diri serta budaya sekolah yang
berjalan sesuai dengan Indikator yang dilaksanakan di SDN Pisangan 03.

Kata Kunci: Penanaman Nilai Karakter, Cinta Tanah Air, Pendidikan Agama Islam

xxvi
ABSTRACK
Siti Saniah, NIM 91312142 '’Inculcating the Value of the Character of Love for the
Motherland through Learning Islmaic Religius Education in Pisangan 03 Ciputat Timur
South” Tangerang Students of the Islamic Religius Education Study Program (PAI),
Faculty of Tarbiyah, Insitute of Al-Qur’an Science (IIQ) Jakarta.
The moral decadence of the nation's children is currently increasingly unstoppable.
Therefore it is important to equip students with Islamic Religious Education learning in instilling
the character value of love for the motherland. This aims to prevent students from criminal acts
that harm the Unitary State of the Republic of Indonesia. .
The purpose of this study is firstly to find out the Strategy for Instilling the Love of the
Homeland Character Value through the learning of Islamic Religious education in students of
SDN Pisangan 03 Ciputat Timur, South Tangerang, and the second to describe the supporting
and inhibiting factors in instilling the character value of loving the homeland through learning
Islamic Religious education. The research used by the authors in this study is a qualitative
research with a descriptive approach. The research subjects were school principals, Islamic
religious education teachers (PAI), class I home teachers, and 4 students at SDN Pisangan 03
Ciputat Timur. The data collection techniques were observation, interviews, and documentation.
The results of this study indicate that the inculcation of the Character Values of Love for the
Motherland through learning Islamic Religious Education in students of SDN Pisangan 03
grades 1 and 4 is taught by learning that involves students directly as in learning Aqidah, Social
Morals and commendable morals who cultivate and maintain the spirit of nationalism such as
instilling a spirit of leadership, flag ceremony, sings the national anthem Indonesia Raya with 3
Stanzas, as well as other national songs and tells the story of the inspirational attitude of the
heroes in which there are many lessons and lessons that can be taken for students to strengthen
their love for the motherland and teach Pancasila student profile indicators, where PAI teachers
and homeroom teachers join in forming the character of students' love for the homeland. The
supporting and inhibiting factors are self-development and school culture that work according to
the indicators implemented at SDN Pisangan 03

Keywords: Cultivating Character Values, Love for the Motherland, Islamic Religious Education

xxvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk memberikan
bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan
rohani yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik untuk mencapai
tujuan peserta didik dalam melaksanakan kehidupannya, 1 tujuan pendidikan
di setiap negara memiliki titik tekanannya sendiri dalam tujuan pendidikan
yang ingin dicapai.
Dengan demikian pendidikan di Indonesia memiliki tujuan
Pendidikan Nasional dengan sistem pendidikan yang harus dijiwai, didasari
oleh cipta, rasa, dan karsa bangsa, rasa kebangsaan tidak dapat diwujudkan
tanpa dapat dibuktikan dengan adanya rasa patriotisme dan rasa cinta tanah
air. Hal ini dapat dilihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:
‘’Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.0
Dalam UU ini menjelaskan bahwasannya semua penyelenggara
pendidikan harus menjungjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan
serta nilai nilai kultural demi kemajuan sebuah bangsa dalam proses

1
Mujamil Qomar, Kesadaran Pendidikan Sebuah Penentu Keberhasilan Pendidikan,
(Jogjakarta : Ar Ruz Media, 2012), h.15.
0
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional bab II Pasal 3, lihat https://pusdiklat.perpusnas.go.id diakses pada tanggal
21 November 2020

1
2

pemberdayaan peserta didik serta dalam UU ini juga menunjukan


bahwasannya negara Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap
karakter yang harus dimiliki oleh warga negara khususnya peserta didik yang
diarahkan agar memiliki rasa nasionalisme yang tidak terkikis oleh
perkembangan modernisasi budaya.0
Dengan perkembangan teknologi saat ini, modernisasi budaya dan
globalisasi, menjadi penyebab perubahan nilai budaya dan pola pikir
seseorang, hal ini yang mengakibatkan menurunnya jiwa nasionalisme pada
peserta didik yang ditunjukan dengan terjadinya dekadensi moral anak
bangsa, rendahnya rasa persatuan dan kesatuan, redupnya rasa cinta tanah air
dan kurangnya rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia, yang memunculkan
beberapa kejadian yang merugikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai contohnya yakni adalah banyak dari peserta didik yang melakukan
tindakan kriminal, bullying, pelecehan seksual dan lain sebagainya, segala
permasalahan yang terjadi di negeri ini disebabkan karena lunturnya rasa
cinta tanah air.0
Dimana nilai-nilai Pancasila hanya dijadikan sebagai sejarah,
mayoritas warga Indonesia hanya sekedar menghafal Pancasila tanpa
mengamalkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dikehidupan sehari-hari,
dan yang lebih parahnya lagi yakni adalah masa bodoh dengan Pancasila dan
bahkan ada beberapa dari warga negara Indonesia yang tidak hafal dengan
Pancasila, padahal pada dasarnya Pancasila merupakan ideologi yang sangat
kuat namun banyaknya warga Indonesia yang mengubah pandangannya dan

0
Faizh Fathoni, ’’Pendidikan Cinta Tanah Air Dalam Pembentukan Karakter Kaum
Milenial,’’ Jurnal Konstruksi Sosial 2, no. 4 (April 2001), h.2
0
Haryo Sumantri, Edi Setiawan, dan Jan Sopaheluwakan, Menyongsong Indonesia Raya
2045 Melalui Keunggulan Seni Budaya, Pendidikan Cinta Tanah Air, Pemberdayaan Ekonomi
dan Penerapam Iptek Nusantara, ( Jakarta: Aspeka Pratama, 2016), h.3
3

meninggalkan nilai nilai kebangsaan dan menerima nilai nilai yang bertolak
belakang dengan Pancasila.0
Oleh karena itu dalam menghadapi lunturnya rasa cinta tanah air dan
melemahnya rasa nasionalisme pada jiwa bangsa Indonesia, perlu
melaksanakan pendidikan cinta tanah air yang didasasarkan pada Pancasila
dan Bhineka Tunggal Ika, serta nilai nilai luhur bangsa.
Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air di seluruh daerah dan
dunia pendidikan Indonesia, sangatlah penting disampaikan sejak dini hingga
tingkat perguruan tinggi secara proposional sesuai jenjang pendidikannya
dengan menggunakan metode yang tepat, efektif dan sesuai dengan kaidah
pendidikan yang ada,0 agar semua warga negara khususnya generasi muda
bangsa tidak meninggalkan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia karena
terjaganya jati diri bangsalah yang akan mampu mengantarkan Indonesia
untuk mencapai tujuan dalam melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan perdamaian dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.0
Dengan demikian, Penanaman Nilai Cinta Tanah Air dalam
pembelajaran pendidikan Agama Islam pada siswa di setiap sekolah
dikembangkan dan dirumusukan dalam standart kompetensi kelulusan yaitu
menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam ruang lingkup nasional.0
Sebagaimana pendidikan karakter merupakan bagian dari kualitas
generasi muda yang ditunjukan oleh seperangkat indikator pemenuhan tugas

0
Wijaya Kusuma, Cinta Tanah Air (Yogyakarta :Relasi Inti Media, 2017), h.46
0
Edy Wahyono, Cinta Nusaraya, (Surabaya : Alkaustar Dhibra, 2016), h.29
0
Republik Indonesia, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Alinea ke 4
0
Imam Musbikin, Penguatan Karakter Kemandirian Tanggung Jawab, dan Cinta
Tanah Air, ( t.tp.: Penerbit : Nusa Media, 2021 ), h.31
4

pertumbuhan dan perkembangannya agar dapat memenuhi peranannya


sebagai generasi penerus bangsa.0
Mencintai tanah air Indonesia artinya menjaga keberlangsungan
kehidupan dan melaksanakan ajaran agama yang didasari oleh keimanan
(Hubbul Wathan Minal Iman) cinta tanah air sebagian dari iman yang mana
penanamannya menjadi induk dari nasionalisme yang diterapkan dalam
pendidikan islam di Indonesia.0
Semua Negara dan bangsa membutuhkan nasionalisme sebagai alat
pemersatu terutama Indonesia sebagai Negara yang multi etnis, multi agama,
multi bahasa, sehingga sangat penting cinta tanah air ditanamkan dalam jiwa
setiap individu warga negara.0
Cinta tanah air yang didasari oleh keimanan akan melambangkan jiwa
kebangsaan dimana saja, kapan saja dan dalam keadaan apa saja sehingga
setiap individu yang memiliki jiwa kebangsaan tidak akan lupa kecintaaanya
terhadap tanah air Indonesia, setiap warga negara dapat belajar cinta tanah air
dari kisah Nabi Ibrahim a.s, Nabi Ibrahim adalah Nabi keenam dalam Islam
yang bergelar Khalilullah atau kekasih Allah, sepanjang hidupnya beliau
mempunyai, banyak harapan yang dituangkan dalam lantunan do’a
sebagaimana firman Allah swt :
‫َو ِاْذ َقاَل ِاْبٰر ٖه ُم َر ِّب اْج َع ْل ٰهَذ ا َبَلًدا ٰا ِم ًنا َّو اْر ُزْق َاْهَلٗه ِم َن الَّثَم ٰر ِت َم ْن ٰا َم َن ِم ْنُهْم ِباِهّٰلل َو اْلَي ْو ِم اٰاْل ِخ ِۗر َق اَل‬
١٢٦ ‫َو َم ْن َكَفَر َفُاَم ِّتُعٗه َقِلْياًل ُثَّم َاْض َطُّر ٓٗه ِاٰل ى َع َذ اِب الَّناِر ۗ َو ِبْئَس اْلَم ِص ْيُر‬

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah


negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-

0
Yusuf Sudo Hadi,et all.,eds, Membangun Karakter Unggul Generasi Muda Untuk
Kemajuan Bangsa ( Bogor : PT Penerbit IPB Press ), h.57
0
Siti Syarifah Alaswiyah, Penanaman Nilai Hubbul Wathan Pada Santri Pondok
Pesantren Mahasina Pondok Gede Bekasi, (Tesis Magister, Fakultas Tarbiyah, Insitut Ilmu Al-
Qur’an, Jakarta, 2020), h. 9.
0
Siti Syarifah Alaswiyah, Penanaman Nilai Hubbul Wathan Pada Santri Pondok
Pesantren Mahasina Pondok Gede Bekasi,..., h. 7.
5

buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah


dan hari kemudian. Allah berfirman: ‘’Dan kepada orang yang kafirpun Aku
beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka
dan itulah seburuk-buruk tempat kembali’’.(Q.S.Al-Baqarah [2]:126).
Dalam surat Al-Baqarah ayat 126 menceritakan bahwa Nabi Ibrahim
AS mengutamakan negeri aman terlebih dahulu sebelum do’a selanjutnya
yakni menjauhkan anak cucunya dari menyembah berhala, hal ini
menunjukkan betapa cintanya Nabi Ibrahim AS terhadap tanah air agar tetap
aman dan damai karena dengan kedamaian semua orang bisa menjalankan
aktivitasnnya dengan tenang, termasuk dalam beribadah.0
Melihat kondisi menurunnya penanaman rasa cinta tanah air di
lingkungan pendidikan diperlukan adanya perbaikan moral melalui
pembentukan karakter, karena misi dunia pendidikan yakni adalah
melahirkan generasi penerus yang memiliki intelektualitas tinggi serta
menciptakan peradaban yang berkarakter kuat dan mewujudkan manusia
yang bermartabat yang memiliki karakter mulia. 0
Oleh karena itu dalam mengembangkan rasa jiwa nasionalisme peserta
didik di setiap sekolah perlu menanamkan nilai-nilai karakter melalui
pembelajaran pendidikan agama Islam salah satunya adalah di SDN Pisangan
03 Ciputat Timur, dimana dalam proses pendidikan pembentukan karakter
setiap manusia harus mempunyai pedoman agama yang memberikan dasar
yang kuat ketika akan bertindak .0
SDN Pisangan 03 merupakan salah satu lembaga pendidikan formal
yang menerapkan pendidikan cinta tanah air dalam pembentukan karakter
0
Soenarto Sardiatmadja, Kyai Muchammad Muchtar Mufti Pejuang Islam Rahmatan
Lil alamin Dan Pejuang Cinta Tanah Air Indonesia, (Jombang : Alkautsar Ddhibra,2022 ),
h.116,
0
Imam Musbikin, Tentang Pendidikan Karkter dan Religius Dasar Pembentukan
Karakter, ( t.tp.: Penerbit : Nusa Media, 2021 ), h.29
0
Dian Hutami, Pendidikan Karakter Untuk Anak Religius dan Toleransi, ( Jogjakarta :
Cosmic Media Nusantara,2020 ), h.16
6

pada peserta didiknya agar peserta didik mencintai tanah air dan memiliki
kesadaran bela negara yang pada hakikatnya akan menjungjung tinggi rasa
persaudaraan demi terwujudnya ketahanan nasional dalam menunjang
tercapainya cita cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Menanamkan nilai karakter cinta tanah air kepada peserta didik pada
hakekatnya meninggikan marwah diantara bangsa-bangsa lainnya, dimana
marwah bangsa yang mulia adalah bangsa yang masyarakatnya memiliki
keseimbangan kehidupan antara jasmani dan ruhani, dunia dan akhirat,
dengan adanya karakter cinta tanah air dapat memperbaiki setiap segi
tindakan serta pola perilaku idividu yang mengarah kepada tatatakrama dan
nilai kesopanan sehingga pembangunan karakter cinta tanah air bermuara
kepada konservarsi moral yang menjadi salah satu upaya mengatasi
dekadensi moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa Indonesia, 0
dengan cinta tanah air maka ukhuwah sesama anak bangsa menjadi lebih
kuat, dengan cinta tanah air manusia mengetahui cara berfikir,bersikap, dan
menunjukan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Karakter Cinta tanah air menjadikan agama sebagai penuntun dan
panutan dalam setiap tutur kata, sikap, dan perbuatannya, taat, menjalankan
perintah tuhannya dan menjauhi larangannya, dimana hal ini sesuai dan
merujuk kepada Pancasila sila pertama yakni meyakini adanya tuhan yang
maha esa dengan konsekuensi melaksanakan segala ajaran agamanya.0
Dalam hal ini peneliti mengambil pembelajaran Pendidikan Agama
Islam yang mempuyai peranan penting dalam usaha untuk menanamkan nilai
nilai karakter cinta tanah air pada siswa SDN Pisangan 03, karena

0
Imam Musbikin, Tentang Pendidikan Karkter dan Religius Dasar Pembentukan
Karakter,...,h.31.
0
Dian Hutami, Pendidikan Karakter Untuk Anak Religius dan Toleransi,..., h.15.
7

pembelajaran Pendidikan Agama Islam mengandung nilai nilai yang dapat


merubah karakter peserta didik untuk kemajuan bangsa.0
Peserta didik yang mempelajari penanaman nilai karakter cinta tanah
air dan mengamalkannya dalam segala aspek khususnya dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam akan memiliki keinginan yang besar untuk menjadi
penerus bangsa yang membangun tanah airnya maju, aman, dan damai
karena dengan mencintai tanah air seseorang tidak akan menginginkan
bangsanya hancur terpecah belah, penuh konflik, dan saling bermusuhan.0
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan serta keinginan
tahuan lebih, dalam hal ini maka penulis ingin menggali dan meneliti tentang
bagaimana strategi penanaman nilai karakter cinta tanah air terealisasikan
kepada siswa SDN Pisangan 03, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil judul “Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air Melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Sekolah Dasar
Negeri (SDN) Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan’’
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalah yang disajikan pada latar belakang
masalah di atas, maka Indentifikasi penelitian Ini dapat diketahui sebagai
berikut:
a. Pentingnya Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah air melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam kepada peserta didik.
b. Kemajuan dan perkembangan teknologi salah satu penyebab
merosotnya moral anak bangsa.

0
Arinda Farhany Stifa, Maskuri Bakri, Muhammad Sulistiono,’’Implementasi
Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
Sekolah Menengah Atas Islam Nusantara,’’ Jurnal Pendidikan Islam 7, no, 2 (2022), h.90.
0
Soenarto Sardiatmadja, Kyai Muchammad Muchtar Mufti Pejuang Islam Rahmatan
Lil alamin dan Pejuang Cinta Tanah Air Indonesia,..., h.109
8

c. Modernisasi budaya dan globalisasi salah satu penyebab bergesernya


budaya lokal yang meyebabka lunturnya rasa persatuan dan kesatuan,
redupnya rasa cinta tanah air.
d. Usia remaja adalah usia kritis dalam pembentukan karakter maka
perlulah penanaman karakter cinta tanah air melalui pembelajaran
pendidikan agama Islam sebagai pegangan dalam bertindak dan
berprilaku.
e. Arus globalisasi semakin tak terbendung, maka perlunya nilai
karakter cinta tanah air melalui pembelajaran pendidikan Agama
Islam pada peserta didik agar peserta didik dapat memilah budaya
mana yang dapat diambil.
f. Minimnya penanaman nilai karakter cinta tanah air dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah menjadi faktor
terjadinya tindakan kriminal yang dilakukan peserta didik.
g. Pembelajaran pendidikan Agama Islam menjadi acuan dalam
pembentukan karakter peserta didik dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Batasan Masalah
Berdasarkan Indentifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi
pembahasan penelitian ini sebagai berikut:
a. Penelitian ini dibatasi pada penanaman nilai karakter cinta tanah air
dan faktor pendukung serta faktor penghambat yang diterapkan oleh
SDN Pisangan 03 melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Cinta tanah air dalam penelitian ini adalah cinta tanah air yang
berlandaskan Pembelajaran PAI kelas 1 dan 4.
c. Karakter cinta tanah air pada penelitian ini adalah pada aspek
kurikulum merdeka dengan Indikator Profil Pelajar Pancasila.
9

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan
merumuskan beberapa permasalahan diantaranya:
a. Bagaimana Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SDN Pisangan
03?
b. Bagaimana Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai
Karakter Cinta Tanah Air melalui Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam pada siswa SDN Pisangan 03 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03
Ciputat Timur ?
2. Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air melalui pembelajaran
pendidikan agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03 Ciputat Timur?
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat secara Teoritis
a. Dapat Memberikan Wawasan keilmuan mengenai Nilai Karakter Cinta
Tanah Air melalui pembelajaran pendidikan.
b. Memenuhi tersedianya Referensi dan acuan serta bahan tinjauan bagi
para pembaca maupun peneliti selanjutnya.
c. Sebagai bahan referensi dan acuan serta bahan tinjauan bagi para
pembaca maupun peneliti selanjutnya.
2. Manfaat secara Praktis
10

a. Bagi Penulis, melalui kajian – kajian kepustakaan diharapkan


mendapatkan informasi yang berharga dan dapat menjadi acuan untuk
menjadi lebih baik lagi
b. Bagi Sekolah dan Yayasan, dari hasil penelitian ini maka diharapkan
dapat menjadi masukan dalam meningkatkan Penanaman Nilai
Karakter Cinta Tanah Melalui pembelajaran pendidikan Agama Islam
di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dimaksud untuk memberikan informasi yang relevan
dengan tema penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Beberapa
penelitian yang juga membahas mengenai penanam nilai karakter cinta tanah
air melalui pembelajaran pendidikan Agama Islam pada peserta didik.
Adapun beberapa penelitian yang menyerupai dengan skripsi penulis
diantaranya sebagai berikut:
1. Skripsi Laili Saida, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN
) Ponorogo,2022 dengan judul '’Penanaman Nilai Karakter Toleransi
dan Cinta Tanah Air bagi Santriwati di Pesantren Putri Al-
Mawaddah Coper Jetis Ponorogo” Skripsi ini terdiri dari lima bab 85
halaman, skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara,observasi dan dokumentasi,
analisis datanya menggunakan teori Miles Huberman Saldana yang
meliputi pengumpulan data reduksi data, Penyejian data dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi sedangkan keabsahan data dilakukan dengan
ketekunan, pengamatan dan triangulasi.
Hasil Penelitiannya yakni adalah strategi penanaman nilai karakter
toleransi dan cinta tanah air bagi santriwati Pesantren Putri Al-Mawaddah
menggunakan metode pembiasaan dengan cara membiasakan kegiatan
11

yang berhubungan dengan karakter tersebut antara lain: Muhadlarah,


Khutbatul Ars (KA), Demonstrasi Bahasa, Aneka Ria Nusantara, Drama
Arena (DA), Panggung Gembira (PG), dan Penerapan 5S (senyum, sapa,
salam sopan, santun), faktor pendukung penanaman nilai karakter
toleransi dan cinta tanah air, yaitu: peran guru sebagai pendidik, sarana
prasarana yang lengkap dan terpenuhi, kegiatan pesantren yang menarik,
sedangkan faktor penghambat penanaman nilai karakter toleransi dan
cinta tanah air, yaitu: karakteristik Santriwati yang berbeda, kurangnya
SDM, dan keterbatasan waktu.0
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah persamaan pada salah satu aspek yaitu penanaman nilai karakter
cinta tanah air dan juga terletak pada metodologi penelitiannya yaitu jenis
penelitian, sumber data dan teknik pengumpulan data, hanya saja
perbedaannya beda subjek pembahasannya yakni penelitian tersebut lebih
kepenelitian nilai karakter toleransi dan cinta tanah air bagi santri.
2. Skripsi Nurhikma, Mahasiswi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, 2022 dengan Judul “Implementasi
Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air dalam Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SD Inpres Mangasa 1
Kecamatan Rappocini”. Skripsi ini terdiri dari lima bab 101 halaman.
Skripsi ini menggunakan Metode pengumpulan data wawancara, observasi
dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru wali kelas V dan
siswa kelas V.
Hasil penelitiannya adalah mengenai Implementasi pendidikan
karakter cinta tanah air dalam pembelajaran pendidikan kelas V SD Inpres
Mangasa 1 sudah berjalan dengan baik. Sikap yang ditanamkan guru

0
Istna Laila Saida. Penanaman Nilai Karakter Toleransi dan Cinta Tanah Air Bagi
Santriwati di Pesantren Putri Al-Mawaddah Coper Jetis Ponorogo (Skripsi, Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo,2022), h.1.
12

untuk membentuk pendidikan karakter cinta tanah air peserta didik sesuai
dengan indikator cinta tanah air, serta hambatan dan dukungan dalam
pengimplementasian pendidikan karakter cinta tanah air yang meliputi
secara umum, dalam pembelajaran, pengembangan diri siswa serta budaya
sekolah.0
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah persamaan pada salah satu aspek yaitu karakter cinta tanah air dan
juga terletak pada metodologi penelitiannya yaitu jenis penelitian
kualitatif, perbedaannya pada subjek pembahasannya yakni penelitian
tersebut lebih kepenelitian Implementasi Pendidikan Karakter Cinta
Tanah Air dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SD
Inpres Mangasa 1 Kecamatan Rappocini.
3. Skripsi Iqbal Fadilah, Mahasiswa Program Studi Agama Islam, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah (UIN) Jakarta, 2022 Dengan judul ‘’Pendidikan Cinta
Tanah Air Dalam Islam Menurut KH. Said Aqil Siradj’’. Skripsi ini
terdiri dari 5 bab 80 halaman, Skripsi ini menggunakan penelitian pustaka
(Library Research) dengan metode kualitatif yang dijelaskan secara
deskriptif.
Hasil penelitianya adalah Cinta tanah air menurut pandangan KH.
Said Aqil Siradj bagi setaip insan adalah wajib karena siapapun orang
yang yang tak mempunyai tanah air maka ia tak punya sejarah, dan
Pendidikan cinta tanah air perlu ditanamkan sejak dini sehingga tumbuh
rasa kebersamaan dan keindahan.0

0
Nurhikma. Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Dalam Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SD Inpres Mangasa 1 Kecamatan Rappocini, (Skripsi,
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2022), h.vii.
0
Iqbal Fadhilah Pendidikan Cinta Tanah Air Dalam Islam Menurut KH. Said Aqil
Siradj, (Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2022), h.vi.
13

Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah


persamaan pada salah satu aspek yaitu cinta tanah air, hanya saja pada
metodologi penelitian nya penelitianya menggunakan penelitian library
research dan pada subjek pembahasannya yakni penelitian tersebut lebih
kepenelitian cinta tanah air menurut pandangan KH. Said Aqil.
4. Jurnal Arinda Farhany Istifa, Maskuri Bakri, Muhammad Sulistiono,
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Malang, 2022 Dengan Judul '’Implementasi
Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air pada mata pelajaran
pendidikan Agama Islam siswa sekolah menengah atas Islam
Nusantara Malang”. Jurnal ini menggunakan penelitian metode
kualitatif. metode kualitatif adalah proses investigasi yang menghasilkan
data deskriptif dalam bentuk tertulis atau lisan daripada orang dan perilaku
yang dipertimbangkan.
Hasil penelitiannya yakni adalah bahwa pembentukan karakter siswa
SMA Islam Nusantara Malang secara pengimplementasiannya adalah
positif meski dari latar belakang yang berbeda dan SMA Islam Nusantara
mengimplementasikan pendidikan cinta tanah air sesuai dengan visi
sekolah yang ingin mengembangkan karakter islam yang berlandaskan
Ahlusunnah waljamaah yang berslogan Hubbul Wathan Minal Iman Cinta
Tanah Air sebagian dari iman.0
Persamaan Jurnal ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
persamaan pada salah satu aspek yaitu Pendidikan Karakter Cinta tanah
air pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan pada metodologi
penelitian yakni adalah metode kualitatif perbedaannya hanya pada
subjek pembahasannya yakni penelitian tersebut lebih meneliti

0
Arinda Farhany Stifa, Maskuri Bakri, Muhammad Sulistiono, ’’Implementasi
Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa
Sekolah Menengah Atas Islam Nusantara’’,..., h.1.
14

'’Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air pada mata pelajaran


pendidikan Agama Islam siswa SMA Islam Nusantara Malang’’.
5. Tesis Siti Syarifah Alawiyah, Mahasiswa Program Pascasarjana Institut
Ilmu Al-Qur’an Jakarta, 2020 Dengan Judul “Penanaman Nilai Hubbul
Wathan pada santri Pondok Pesantren Mahasina Pondok Gede
Bekasi Jawa Barat” terdiri dari 5 Bab dengan 226 Halaman, Penelitian
tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif agar peneliti
mendapatkan informasi yang mendalam terkait penanaman nilai Hubbul
Wathân. adapun teknik pengumpulan data dengan obeservasi, wawancara,
dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini yakni adalah penanaman nilai Hubbul Wathân
pada santri di Pondok Pesantren Mahasina Pondok Gede Bekasi sudah
tepat dan sesuai dengan pendidikan yang diterapkan oleh pemimpin
pondok yaitu dengan pendidikan terintegrasi kader ulama berakhlak
Qur’ani dan berwawasan kebangsaan, serta pengaruh penerapan nilai
Hubbul Wathân terhadap bela negara santri pondok pesantren Mahasina,
agar mereka mampu menumbuhkan rasa bangga, dan cinta terhadap tanah
air ingin mempertahankan keutuhan, dan persatuan bangsa dan negara
Indonesia.0
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
persamaan pada salah satu aspek yaitu penanaman cinta tanah air dan juga
terletak pada metodologi penelitiannya yaitu jenis penelitian kualitatif,
hanya saja perbedaannya beda subjek pembahasannya yakni penelitian
tersebut lebih kepenelitian penanaman nilai Hubbul Wathân pada santri di
Pondok Pesantren Mahasina Pondok Gede Bekasi.
F. Sistematika Penulisan

0
Siti Syarifah Alaswiyah, Penanaman Nilai Hubbul Wathan Pada Santri Pondok
Pesantren Mahasina Pondok Gede Bekasi,…,h.9.
15

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan memahami


proposal skripsi ini maka penulis akan membagi sistematika penulisan ini
menjadi lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas sejumlah
pembahasan yaitu, Latar belakang masalah, indentifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI, Pada Bab ini mencakup pembahasan
Penanaman Nilai, Pengertian Pendidikan Karakter, Landasan Pendidikan
Karakter, Pengertian Cinta Tanah, Cinta Tanah Air Dalam Islam, Indikator
Cinta Tanah Air, Faktor yang mempengaruhi Cinta Tanah Air, Manfaat Cinta
Tanah Air, Pengertian Pendidikan Agama Islam, Tujuan Pendidikan Agama
Islam, Hakikat Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini meliputi
sejumlah pembahasan yaitu: Tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian,
teknik pengolahan data, instrumen pengumpulan data.
BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab ini berisi tentang
Gambaran umum Sejarah Singkat, visi, misi, struktur organisasi SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur dan pemaparan hasil penelitian deskripsi data
penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui pembelajaran pendidikan
agama Islam, faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai karakter
cinta tanah air melalui pembelajaran pendidikan Agama Islam, pengaruh
penanaman nilai karakter cinta tanah air di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
Tangerang Selatan.
BAB V PENUTUP pada bab ini memuat kesimpulan yang diambil
dari Bab VI serta menjawab rumusan masalah yang ada, dan memberikan
saran-saran untuk pihak sekolah dan lingkungan tempat penelitian.
DAFTAR PUSTAKA.
16

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan hingga kini masih dipercaya sebagai media yang sangat
ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian seseorang
oleh karena itu pendidikan secara terus menerus dibangun dan
dikembangkan agar menghasilkan generasi yang diharapkan, dalam
rangka menghasilkan generasi yang unggul, proses pendidikan senantiasa
dievaluasi dan diperbaiki, salah satu upaya perbaikan kualitas pendidikan
yakni adalah munculnya gagasan mengenai pentingnya pendidikan
Karakter dalam dunia pendidikan,0
Gagasan ini muncul dalam dimensi pendidikan yakni merupakan
salah satu usaha yang dikembangkan oleh para pembaharu pendidikan
untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkarakter, pendidikan
karakter merupakan bagian mendasar dalam membangun jiwa dan
kepribadian seseorang sehingga menjadi manusia yang ahsani taqwim
(Manusia sebaik baiknya ciptaan Allah) yang mana manusia merupakan
satu satunya makhluk yang Allah SWT diberi potensi Akal untuk berfikir
sehingga dapat melaksanakan fungsi waktu dan kehidupannya sebaik
mungkin, secara sederhana pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha
untuk membantu peserta didik mengembangkan seluruh potensinya (hati,
pikiran, rasa, karsa, serta raga) untuk menghadapi masa depan yang dapat
menghanntarkan manusia kepada gerbang lautan pengetahuan.0

0
Akhmad Muhaimin Azer, Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia Revitalisasi
Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar Dan Kemajuan Bangsa, (Yogyakarta: Ar
Ruzz Media, 2011), h.9.
0
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep Dan Model Pendidikan Karakter (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012), h.37.

16
17

Ki Hajar Dewantara sebagai Pahlawan Pendidikan Nasional


memiliki pandangan tentang pendidikan yakni pendidikan sebagai proses
pembudayaan kodrat alam setiap individu dengan kemampuan untuk
mempertahankan hidup, yang tertuju pada tercapainya kemerdekaan
sehingga memperoleh keselamatan, keamanan, kenyamanan dan
kebahagiaan lahir batin, selain itu, dikemukakan juga bahwa pendidikan
mencakup tujuan personal dan tujuan sosial dimana tujuan personal
berkaitan dengan kokohnya tiang tiang kemerdekaan yang mewarnai
kehidupan dalam diri setiap individu, sedangkan tujuan sosial adalah
terciptanya kebersamaan untuk membangun masyarakat yang berbudaya
dan berkebangsaan yang khas berdasarkan kemanusiaan sehingga
terwujudlah kehidupan yang tertib damai aman dan sejahtera.0
Pendidikan Karakter menjadi misi utama dalam dunia pendidikan
untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik yang direalisasikan
dalam bentuk sikap dan perbuatan yang diperoleh dari proses
pembelajaran, Pendidikan karakter mengandung unsur penanaman nilai
nilai karakter peserta didik dengan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan
tindakan terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama teman, lingkungan rumah
dan lingkungan masyarakat agar menjadi manusia yang memberikan
dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.0
Sejak 1990-an, terminologi pendidikan karakter mulai ramai
dibicarakan, Thomas Lickona dianggap sebagai pengusungnya melalui
karyanya yang sangat memukau yakni adalah Educating for Character: How
Our School Can Teach Respect and Responsibility , dalam bukunya Thomas
Lickona berpendapat bahwa Pendidikan Karakter adalah Pendidikan yang

0
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter (Jakarta : Bumi Aksara 2011), h.6.
0
Ine Ratu Fadliah, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an dan As-
Sunah,...,h.23.
18

membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti yang


hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang.0
Karakter merupakan mustika hidup yang membedakan manusia dan
binatang, manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah
”membinatang”, orang-orang yang berkarakter kuat dan baik secara
individual maupun sosial adalah mereka yang memiliki akhlak, moral,
serta budi pekerti yang baik, maka dari itu pembentukan karakter menjadi
tanggung jawab setiap lembaga pendidikan untuk menanamkannya
melalui proses pembelajaran.0
Istilah karakter diambil dari bahasa Yunani “Charassian” yang
berarti “to mark’ atau menandai dan memfokuskan bagaimana
mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku,
sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya
dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sebaliknya orang yang
perilakunya sesuai kaidah moral disebut dengan berkarakter baik, hal ini
sesuai dengan makna karakter yang dimaknai oleh Tilaar sebagai sifat sifat
hakiki seseorang atau suatu kelompok yang sangat menonjol sehingga
dapat dikenali dalam berbagai situasi.0
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008) karakter merupakan
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau Budi pekerti yang membedakan seseorang
dengan yang lain, dengan demikian karakter adalah nilai dasar yang
membangun pribadi seseorang terbentuk baik atau buruk karena pengaruh
lingkungan di kehidupan sehari harinya.0

0
Thomas Lickona, Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and
Responsibility, ( New York: Vantam Books, 1991), h. 22.
0
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya Dalam Lembaga
Pendidikan, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Grup ) Cet 1, h. 1.
0
Sukatin dan Shoffa Saifullah Al Faruq, Pendidikan Karakter (Yogyakarta: CV Budi
Utama), h.43.
0
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012), h. 42.
19

Dirjen Pendidikan Agama Islam, Kementrian Agama Republik


Indonesia (2010) mengemukakan bahwa karakter dapat diartikan sebagai
totalitas ciri-ciri pribadi yang melekat dan dapat diindentifikasi pada
perilaku individu yang bersifat unik, maka karakter sangat dekat dengan
kepribadian individu meskipun karakter setiap individu ini bersifat
berbeda beda satu sama lain.0
Helen Gahagan Dauglas berpendapat bahwa karakter adalah
Character sisn’t inhetited, One builds its daily by the way one thinks and
acts, thougt by thought, action by action Karakter bukanlah sesuatu yang
diwariskan namun sesuatu yang dibangun secara berkesinambungan hari
demi hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan
demi tindakan, dalam hal ini karakter dimaknai sebagai cara berpikir serta
berprilaku setiap individu untuk hidup dan bekerjasama dengan baik di
lingkungan masyarakat.0.
Pendidikan Karakter dalam perspektif Islam telah ada sejak
diturunkan Nabi Adam di dunia dan seiring diutusnya Nabi Muhammad
Saw untuk memperbaiki atau menyempurnakan Akhlak manusia, dimana
ajaran Islam sendiri mengandung sistematika ajaran yang tidak hanya
menekankan pada aspek keimanan, ibadah dan muamalah tapi juga
Akhlak,0
Karakter dalam Islam bukan hanya hasil pemikiran akan tetapi tidak
terlepas dari realitas kehidupan yang merupakan persoalan nafsu, akal,
ruh, hati, jiwa, serta realitas dan tujuan yang digariskan oleh Akhlak
Qur’aniah,0 pendidikan karakter juga bukan merupakan proses menghafal

0
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter,…, h. 4.
0
Muchlas Samani dan Hariyanto,Konsep dan Model Pendidikan Karakter,…, h. 41-42.
0
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter,…,h. 5.
0
Ali Khalil Abu Ainain, Falsafah At-Tarbiyah fi Al-Qur’an Al-Karim, (Kairo : Dar Al-
Fikr Al- Arabi,1985), h. 186.
20

materi pembelajaran melainkan terbentuk melalui pembiasaan yang


diajarkan sejak dini pada masa fase emas (golden age).0
Mengacu pada berbagai pengertian dan definisi karakter maka
secara sederhana Pengertian Pendidikan karakter adalah Pendidikan Budi
pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan (cognotive), perasaan
(feeling), dan tindakan (action),0 yang bertujuan mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan yang baik dan
buruk, serta memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu
dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
2. Landasan Pendidikan Karakter
Landasan Pendidikan Karakter merupakan titik acuan yang
dijadikan rujukan dalam menjalankan Pendidikan karakter adapun
landasan Pendidikan karakter sebagai berikut :
a. Landasan Psikologi
Dalam bahasa Indonesia, apabila "direcah", kata psikologi
merupakan Ngabungan dari dua kata, yaitu "psiko" dan "logi". Psiko
berasal dari kata psyche dan logi berasal dari kata logos. Psyche berarti
jiwa, sedangkan logos berarti ilmu, pemaknaan secara bahasa
memberikan pemahaman bahwa psikologi merupakan ilmu yang
mempelajari sesuatu yang bersifat abstrak, yaitu jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya , prosesnya maupun latar belakangnya, 0
adapun pengertian jiwa itu sendiri adalah perilaku individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.0

0
Ine Ratu Fadliah, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an dan As-
Sunah,..., h.8.
0
Akhmad Muhaimin Azer, Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia Revitalisasi
Pendidikan Karakter terhadap keberhasilan Belajar Dan Kemajuan Bangsa,..., h.27.
0
Arina Restiana , Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi, (Malang: UMM
press,2015), h.2.
0
Mahmud, Psikologi Pendidikan,( Bandung : CV Pustaka Setia,2017), h.14.
21

Pendidikan karakter tidaklah muncul begitu saja dan tidak pula


hadir sekedar merespons kondisi moral anak bangsa yang cenderung
berorientasi material ketimbang nilai, tetapi akar pendidikan karakter
ada seiring dengan terbangunnya peradaban dan perkembangan
pisikologi manusia itu sendiri.0
Ki Haji Dewantara menjelaskan antara hubungan jiwa atau
kebatinan dengan karakter manusia, adalah saling berkaitan dimana
karakter merupakan paduan dari semua tabiat manusia yang bersifat
tetap sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang
yang satu dengan yang lain.0
Psikologi sebagai landasan pendidikan karakter merupakan ilmu
yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan
peristiwa mental dan perilaku dalam pendidikan, peristiwa mental ini
adalah kondisi kejiwaan manusia pendidikan yang timbul akibat
berlangsungnya proses pendidikan.0
b. Landasan Moral
Moral ialah kelakuan yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat,
yang timbul dari hati dan bukan paksaan dari luar yang disertai pula
oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan atau tindakan, tindakan itu
harus mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.0
Pendidikan Moral sebagai landasan pendidikan karakter
dikarenakan merupakan syarat perlunya realisasi ‘’perkembangan
manusia” yaitu, pergerakan dari keadaan yang tidak diinginkan menjadi
lebih baik, Membangun karakter pada dasarnya melibatkan tiga
0
M. Basyrul Muvid, dkk, Membangun Pendidikan Karakter, (Kuningan : Goresan Pena,
2020),h.172.
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, Dan Implementasi,
(Jakarta: Kharisma Putra Utama,2016), h.16.
0
M. Hadrass, dkk, Pendidikan Ilmu Psikologi (Bandung:Media Sains Indonesia, 2021),
h.35.
0
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan (Prenada Media : Jakarta, 2003 ), h.196.
22

komponen karakter yang baik (componenns of good character) yaitu:


pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling)
dan prilaku moral (moral action).0
William Kilpatrick menyebutkan salah satu penyebab
ketidakmampuan seseorang dalam melakukan kebaikan meskipun ia
telah memiliki pengetahuan moral (moral knowing) adalah karena ia
tidak terlatih untuk melakukan kebaikan (moral action), dari pemikiran
ini maka kesuksesan pendidikan karakter sangat bergantung pada
pengetahuan moral (moral knowing) yang memiliki enam unsur:0
1) Kesadaran Moral (moral awareness)
2) Pengetahuan tentang nilai nilai moral (knowing moral values)
3) Penentuan sudut pandang (perspective taking)
4) Logika moral (moral reasoning)
5) Keberanian mengambil menentukan sikap (decision making)
6) Pengenalan diri (self knowledge)
Keenam unsur ini adalah komponen-komponen yang harus
diajarkan kepada siswa untuk mengisi ranah pengetahuan mereka,
selain dari penguatan pengetahuan moral (moral knowing) siswa harus
memiliki penguatan perasaan moral (moral feeling) yang merupakan
aspek emosi untuk menjadi manusia berkarakter, dengan demikian
dalam hal ini yang berkaitan dengan bentuk- bentuk sikap yang harus
dirasakan oleh siswa yaitu kesadaran atas jati dirinya adapun bentuk-
bentuk sikap tersebut sebagai berikut:

1) Percaya diri ( self confident )


2) Kepekaan terhadap derita orang lain (emphaty)
0
Putri, Aropah, Susilo, ’’Pendidikan Moral Sebagai Landasan Nilai Karakter’’
Inovation in Primary Education 1, no 1 (2022), h.17.
0
Abdul Majid dan Dian Andayani. Pendidikan Karakter Persfektif Islam, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2017 ), h.31.
23

3) Cinta kebenaran (loving the good)


4) Pengendalian diri (self control)
5) Kerendahan hati (humility)
Setelah pengetahuan moral (moral knowing) dan perasaan moral
(moral feeling) terwujud maka dibutuhkan penguatan prilaku moral
(moral action) karena karakter merupakan tabiat atau tingkah laku yang
langsung disetir otak, dan disampaikan secara logis, rasional dan
demokratis.0
c. Landasan Agama
Semua agama mengajarkan tentang moral, nilai, etika, untuk
melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk serta
berbagai ajaran spiritualis, sehingga pada tahun 2006-2007 Yosi
Amram melakukan penelitian tentang nilai-nilai spritualitas yang
tercermin dari ajaran nilai, moral, dan etika yang melibatkan beberapa
agama seperti Buddha, Hindu, Kristen, Islam, Yahudi, Shamani,
Taoisme, dan Yoga, yang kemudian merumuskan tujuh nilai-nilai dasar
spiritual yang terdapat dalam semua agama yaitu: kesadaran,
keanggunan, kebermaknaan, nilai yang melampui diatas segalanya
(transcendence), kebenaran, kedamaian, dan kebijaksanaan.0
Dalam ajaran agama Islam pendidikan karakter disebut dengan
Akhlak yang berasal dari Bahasa arab jama’ dari kata khuluqon yang
artinya budi pekerti, perangai, tabiat, dan tingkah laku. 0 Implementasi
akhlak dalam Islam tersimpul pada karakter pribadi Rasullullah Saw,
karakter Rasulullah Saw bersemai dengan nilai-nilai akhlak yang mulia
dan agung.0

0
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Persfektif Islam,...,h.34-36.
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar,Dan Implementasi,..., h.35.
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar,Dan Implementasi,..., h.36.
0
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Persfektif Islam,...,h.59.
24

Allah SWT, mendeskripsikan Akhlak dalam keteladanan


Rasulullah Saw, dalam firman-Nya;
٢١ ‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْر ُجوا َهّٰللا َو اْلَيْو َم اٰاْل ِخَر َو َذ َك َر َهّٰللا َك ِثْيًر ۗا‬
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Q.S Al
Ahzab [33]:21)
Istilah keteladanan dikenal dengan kata uswah, karena dalam
penulisannya selalu diiringi dengan penulisan kata sifat hasanah yang
berarti baik, dengan demikian uswah hasanah dapat dimaknai dengan
teladan yang baik, kata uswah diulangi sebanyak enam kali di dalam
Al-Qur’an dengan memposisikan Nabi,0
Dilihat dari tafsir kata uswah yang dikutip menurut Az-
Zamakhsyari seperti dikutip oleh Quraish Shihab, terdapat dua
kemungkinan yaitu dalam arti kepribadian secara totalitas dan dalam
arti kepribadian beliau yang dapat diteladani, pendapat pertama lebih
kuat untuk diyakini oleh ulama kaata fi dalam kalimat Rasulullah Saw,
berfungsi daripada mengangkat dari diri Rasulullah Saw,atau sifat yang
hendak diteladani, ternyata yang diangkat adalah seluruh dari diri
Rasulullah Saw secara totalitas.0
Maka dari itu Allah Swt, senantiasa mengontrol setiap perilaku
dan perbuatan Rasulullah Saw, agar menjadi suri tauladan yang baik
dari perkataan maupun perbuatan dalam segala aspek kehidupan, bagi
umat manusia.0 Allah Swt menguatkan pernyataan tersebut dalam
firman-Nya.

0
Mulyadi dan Andriantoni, Psikologi Agama, (Jakarta Kencana : 2021), h.168
0
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an ,
(Jakarta : Lentera Hati, 2002) ,h.241-243
0
Syaikh Mahmud al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Rasulullah, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2018), h. 9.
25

٤ ‫َو ِإَّنَك َلَع َلٰى ُخ ُلٍق َع ِظ يٖم‬


Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung.(QS. Al-Qalam [68]: 4)
Satu pendapat menyebutkan, budi pekerti Rasulullah Saw.
disebut luhur karena seluruh budi pekerti mulia terhimpun dalam diri
beliau, esensi budi pekerti dalam ayat di atas ditujukan kepada
Rasulullah Saw, yang memiliki nilai luhur sehingga patut dijadikan
keteladanan bagi umatnya yang beriman.0
Dan akhlak yang sempurna dapat diwujudkan dengan proses
pembelajaran terpadu didalam unsur-unsur akidah, ibadah dan
muamalah, dimana nilai-nilai pendidikan karakter mampu memberikan
perubahan menuju perbaikan akhlak yang lebih baik.0
Khursid Ahmad mendefinisikan sebagai berikut; Education is a
mental, physical and moral training and its objective is to produce
highly cultured men and women fit to discharge their duties as good
human beings and as worthy citizens of a state. (Pendidikan adalah
latihan mental fisik dan moral yang bertujuan membentuk manusia
laki-laki dan perempuan yang beradab dalam melakukan kewajibannya
sebagai manusia yang baik dan warga negara yang beradab), 0 maka
dalam hal ini Agama menjadi Landasan bagi manusia untuk memiliki
karakter yang baik.
d. Landasan dasar hukum Pendidikan Karakter
Penguatan Pendidikan Karakter tidak akan berhasil diwujudkan
apabila tidak didukung oleh adanya landasan dasar hukum, karena pada

0
Ine Ratu Fadliah, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an dan As-
Sunah,...,h.32.
0
Mardani, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi, (Depok: Kencana, 2017),
h.27
0
Khursyid Ahmad, Principles Of Islamic Education, (Lahore: Islamic Publications,
1974), h.2.
26

dasarnya pendidikan karakter berupa peraturan dan kebijakan yang


memiliki ruang lingkup mikro, peraturan tersebut dapat diresmikan
oleh kementerian atau lembaga dalam ruang lingkup nasional, dan
dapat disusun serta dirumuskann oleh pemerintah daerah sebagai
bentuk komitmen terhadap pentingnya karakter dalam kehidupan.
Dalam lingkup nasional terdapat sejumlah peraturan yang telah
ditetapkan, peraturan-peraturan tersebut tersusun secara baik dalam
bentuk Peraturan Presiden maupun Peraturan Menteri, dalam bidang
pendidikan, adapun yang berkaitan langsung dengan karakter terdapat
tiga peraturan yakni adalah:0
Pertama, Pendidikan Karakter dalam Undang-Undang Dasar
(UUD) 1945 dalam pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa
pentingnya memiliki karakter dalam berjuang dan bersyukur atas upaya
pencapaian kemerdekaan, dan dinyatakan bahwa keberhasilan atas
suatu perjuangan adalah atas berkat rahmat Allah SWT, bahkan
pembentukan karakter tertuang didalam pancasila yang mampu
membawa bangsa menuju peradaban tinggi dan menjadikan bangsa
yang bermartabat.0
Kedua, Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter, perturan perundang-undangan ini
diterbitkan untuk mendukung penyuksesann penguatan pendidikann
karakter sebagai wujud konkret dari Geraka Nasional Revolusi Mental
(GNRM), penguatan pendidikan karakter yang selanjutnya disingkat
PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan
pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui
harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah jiwa dengan
0
Hendarman, Pendidikan Karakter Era Milenial, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya
2019 ), h.34.
0
Helmawati, Pendidikan Karakter Dalam Kehidupan Sehari-hari, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2017), h. 18.
27

melibatkan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan


masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM),0 adapun penguatan pendidikan karakter (PPK) memiliki tiga
tujuan yaitu:0
1) Membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas
Indonesia dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang
baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan.
2) Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan
pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan
pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan pelibatan publik
yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia.
3) Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik,
tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan
keluarga dalam mengimplementasikan PPK.
Aspek Utama dalam keberhasilan Penerapan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) yakni adalah penguatan jaringan sekolah,
keluarga, dan masyarakat yang terwujud secara koordinatif, harmonis,
dan sinergis, serta menjadikan sekolah sebagai sentral proses
pembelajaran untuk mengatasi segala keterbatasan dan kendala yang
ada di lingkungan sekolah serta peran guru dan kepala sekolah yang
menjadi fasilitator, Inovator, Motivator,dalam membentuk karakter
siswa dimana proses pembelajaran siswa tidak dinilai semata mata
berdasarkan intrakurikuler tetapi juga berdasarkan nilai kepribadian
individu siswa dalam perubahan karakter akibat pembelajaran yang
dilakukan.0
0
Hendarman, Pendidikan Karakter Era Milenial,…,h.35:
0
Kementrian Sekretariat Negara, 2017, Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016
tentang Penguatan Pendidikan Karakter, Jakarta : Kementerian Sekretariat Negara
0
` Admilah Rosidah, Doni, Pendidikan Multicultural, (Depok :PT Kanisius), h.42
28

Ketiga, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20


Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan
Pendidikan Formal, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini
ditetapkan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Presiden
Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, pasal
14 tersebut berbunyi "Ketentuan lebih lanjut mengenai
penyelenggaraan PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 sampai
dengan Pasal 11 diatur dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan
kebudayaan serta menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.0
Peraturan ini menekankan penyelenggaraan PPK hanya pada
satuan pendidikan formal yang disebut sebagai sekolah atau kelompok
layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal,
berstruktur dan berjenjang terdiri atas Pendidikan Anak Usia
Dini,Taman Kanak-kanak, Satuan jenjang pendidikan dasar, satuan
pendidikan menengah, dan satuan pendidikan atas yang di
selenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
masyarakat.0
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada satuan pendidikan
formal dijabarkan dalam peraturan ini merinci pada prinsip-prinsip
Pendidikan formal Pasal 3 Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 yaitu:0
1) Berorientasi pada perkembangan potensi peserta didik secara
menyeluruh dan terpadu.
0
Hendarman, Pendidikan Karakter Era Milenial,…,h. 39.
0
Muliadi Mokodimpit, Mozes Wullur, dkk, Implementasi Kebijakan Pendidikan
Karakter,(Malang:Literasi nusantara, 2023), h. 28.
0
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia,2018. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada satuan
pendidikan formal, Jakarta:Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 21 Juni 2018
29

2) Keteladanan dalam penerapan Pendidikan Karakter pada setiap


lingkungan Pendidikan.
3) Pembiasaan yang dilakukan sepanjang waktu dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun Tujuan Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) dalam satuan Pendidikan formal dijabarkan dalam Pasal 4 ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) yang dijelaskan sebagi berikut:
Ayat (1) menyatakan bahwa: '’Penyelenggaraan penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) pada taman kanak-kanak (TK) bertujuan
untuk menanamkan nilai karakter dalam pelaksanaan pembelajaran”.
Ayat (2) menyatakan "Penyelenggaraan PPK pada satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar memiliki muatan karakter yang lebih besar
dibandingkan dengan muatan karakter dalam penyelenggaraan PPK
pada satuan pendidikan jenjang pendidikan menengah". Ayat (3)
menyatakan "Muatan karakter dalam penyelenggaraan PPK
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diimplementasikan melalui
kurikulum dan pembiasaan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan
dasar atau satuan pendidikan jenjang pendidikan menengah".0
Keempat, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
21 Tahun 2015 tentang Gerakan Pembudayaan Karakter di Sekolah
(GPKDS) kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah
yang dimulai dari masa orientasi peserta didik sampai dengan
kelulusan, yang dimaksud dalam kebijakan ini adalah serangkaian
kegiatan yang tidak hanya dilakukan oleh siswa tetapi juga guru, dan
tenaga kependidikan, kegiatan tersebut ditunjukan untuk menumbuhkan
kebiasaan yang baik dan membentuk generasi penerus Pancasila,

0
Hendarman, Pendidikan Karakter Era Milenial,…,h.40.
30

kebijakan tersebut dicantumkan dalam pasal 2 yang memilik 4 tujuan


yakni adalah:0
1) Menjadikan Sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan
bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan.
2) Menumbuhkan, kebiasaan yang baik sebagai bentuk pendidikan
karakter di sekolah.
3) Menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang melibatkan
pemerintah Daerah, Masyarakat dan Keluarga.
4) Menumbuhkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara
sekolah, masyarakat dan keluarga.
Kegiatan yang dimaksud dalam kegiatan Gerakan Pembudayaan
Karakter di Sekolah (GPKDS) yang melalui proses pembelajaran
intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler yakni adalah melalui
interaksi dan komunikasi kegiatan yang diselenggarakan sebagai
bentuk sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.0
3. Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Setiap manusia memiliki rambu-rambu mengenai baik buruknya
sesuatu, rambu-rambu tersebut muncul dan menjadi keyakinan baik
buruknya seseorang untuk diamalkan dalam kehidupan disebut dengan
Nilai setiap masyarakat memiliki nilai nilai luhur tersendiri dalam
membedakan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya.0
Nilai dapat diartikan sebagai suatu norma atau sebuah standar yang
sudah ditentukan dan diyakini secara psikologis yang telah menyatu dalam
diri individu, selain itu nilai dapat diartikan sebagai norma norma yang
0
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan:
Menggagas Platfrom Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual dan Futuristik (Jakarta: Bumi
Kasar,2011), h. 19,
0
Tune Sunar, Strategi Pemimpin Dalam Penguatan Iklim Sekolah Berbasis Budaya
Kearifan Lokal; (Yogyakarta:CV. Budi Utama, 2018), h.165.
0
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Multidimedia Nasional,
(Jakarta:Bumi Aksara,2011), h.73.
31

dianggap baik oleh setiap individu, maka dapat diartikan bahwa Nilai
Karakter merupakan suatu sifat atau suatu hal yang dianggap penting dan
berguna dalam kehidupan manusia, Nilai Karakter juga dapat dijadikan
sebagai petunjuk atau pedoman dalam berperilaku,0 sehingga perkataan,
dan tindakanya selalu berdasarkan pada nilai nilai yang tidak keluar
daripada norma noma ajaran agama.0
Nilai Pendidikan Karakter membantu individu untuk hidup dan
bekerjasama sebagai keluarga, masyarakat dan bernegara serta membantu
untuk membuat keputusan yang dapat di pertanggung jawabkan, adapun
nilain-karakter, lahir pada semua aspek kehidupan manusia yang dapat
dilihat dari seluruh dimensi yang dialami manusia, dengan lingkungan
sekitar:0
Indonesia sebagai negara yang merdeka memiliki dasar tersendiri
dalam merumuskan nilai nilai karakter yang disusun berdasarkan agama,
budaya, Pancasila dan tujuan pendidikan Nasional yang dirumuskan
dengan 18 Nilai Karakter sebagai berikut, Religius, Jujur, Toleransi,
Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin tahu,
Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai Prestasi, Bersahabat
atau Komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli Lingkungan,
Peduli Sosial dan tanggung jawab.0 18 nilai karakter tersebut adalah hal
yang paling mendasar yang perlu dimiliki setiap warga negara Indonesia,
Penjelasan 18 nilai karakter tersebut sebagai berikut :0

0
Muchlis Fachrudin,Pola Pendidikan Karakter Religius Melalui Islamic Boarding
School di Indonesia, ( Malang:CV Pustaka Peradaban,2022) cet ke-1, h.41.
0
Jamal Ma’mur Asmani, Buku Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah (Diva
Press: Yogyakarta, 2011), h.26.
0
Muchlis Fachrudin, Pola Pendidikan Karakter Religius Melalui Islamic Boarding
School di Indonesia,…,h.27.
0
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pedoman Sekolah, ( Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional, 2010), h.9-10.
0
Atikah Mumpuni, Integrasi Nilai Karakter Dalam Buku Pelajaran Analisis Konten
Buku Teks Kurikulum 20013, (Cv Budi Utama : Yogyakarta, 2018), h.20.
32

a. Religius
Kata dasar dari religius adalah religi yang berasal dari bahasa
asing religion sebagai bentuk dari kata benda yang berarti agama atau
kepercayaan, sedangkan religius berasal dari kata religi yang berarti
sifat yang melekat pada diri seseorang, 0 religius merupakan sikap dan
perilaku seseorang yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.0
Religiulitas dalam Kurikulum 2013 diarahkan pada aspek sikap
spiritual yang dipahami sebagai cara pandang tentang hakikat diri
termasuk meghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut, sikap
spiritual mencakup suka berdo’a, senang menjalankan ibadah sholat
atau sembahyang, senang mengucapkan salam, selalu bersyukur, dan
berterimakasih serta berserah diri kepada Tuhan yang maha esa.0
b. Jujur
Jujur yakni adalah sikap yang menyatakan segala hal dengan
sebenar-benarnya berdasarkan fakta dan tidak berbohong atau berkata
hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi, jujur juga dapat diartikan
tidak curang, serta melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang
berlaku.0
Jujur dalam pergaulan sehari-hari dipandang sebagai kesesuaian
antara ucapan lisan dengan perbuatan, dalam pandangan lain, jujur
diyakini sebagai suatu kesesuaian antara lahir dan yang batin, jujur juga

0
Sukatin, dan Shoffa Saifillah Al-Faruq, Pendidikan Karakter (Cv Budi Utama :
Yogyakarta, 2021), h.148.
0
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (RajaGrafindo Persada : Depok,
2019),h.234
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, Dan Implementasi,...,h.86.
0
Zaid Helinski, Kejujuran adalah Kunci Kesuksesan, lihat
https://pendis.kemenag.go.id/pai (Sulawesi Selatan : 2022 ), h. 1.
33

adalah perilaku seseorang yang menjadikan dirinya sebagai orang yang


selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.0
c. Toleransi
Toleransi adalah kebajikan yang membuat perdamaian serta sikap
yang dapat menghargai perbedaan orang lain, tidak memaksakan
keyakinan kepada orang lain, dan tidak menyukai orang karena
perbedaan keyakinan, pemahaman dengannya, dan tidak menghakimi
orang lain berdasarkan latar belakang, penampilan, atau kebiasaan yang
dilakukannya, karena setiap orang tidak pernah meminta agar
dilahirkan dalam suatu suku bangsa tertentu, kecantikan dan kegagahan
yang maksimal, atau dengan status sosial yang tinggi. Oleh karena itu,
seseorang yang toleran pasti memiliki karakter sebagai berikut:0
1) Berwawasan luas (broad-minded)
2) Berpikiran terbuka (open-minded).
3) Tidak picik (liberal).
4) Menahan amarah Lemah lembut.

d. Disiplin
Disiplin merupakan nilai karakter yang berhubungan antara
manusia dengan dirinya sendiri yang diwujudkan dengan selalu
menghargai waktu dan juga menunjukan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan yang ada, misalnya disiplin dalam
belajar seperti datang tepat waktu, memakai seragam yang sesuai aturan
dan mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik dan sebagainya.0
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar,Dan Implementasi,.., h.87
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar,Dan Implementasi,...,h.89.
0
Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada,2014), h.1.
34

Nilai Karakter Disiplin akan mendorong seseorang untuk bisa


mengontrol diri dalam mengarahkan segala daya upaya untuk dapat
menggapai sesuatu, serta membawa kemajuan bagi sebuah Negara jika
setiap individu memiliki karakter disiplin dalam mematuhi aturan yang
ada.0
e. Kerja keras
Kerja keras yakni adalah Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna mencapai
tujuan yang diinginkan,0 sikap ini tidak hanya dimiliki oleh individu
tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat , yang mana muncul atas
kehendak dan kesadaran diri sendiri yang di dasari oleh sistem orientasi
nilai budaya terhadap kerja, adapun ciri ciri orang yang memliki sikap
kerja keras adalah sebagai berikut:0
1) Kecanduan terhadap waktu sebagai salah satu esensi dan
hakikat dari kerja keras seseorang dalam menghayati,
memahami dan merasakan betapa berharganya waktu.0
2) Memiliki moral yang bersih atau melakukan pekerjaan dengan
ikhlas hal ini merupakan salah satu kompetensi moral yang
dimiliki oleh seseorang yang memiliki karakter kerja keras.0
3) Memiliki kejujuran, setiap orang yang bekerja keras
mempunyai sikap kejujuran yang datang dan dibentuk oleh diri
sendiri.0

0
Atikah Mumpuni, Integrasi Nilai Karakter Dalam Buku Pelajaran Analisis Konten
Buku Teks Kurikulum 2013,..., h.25.
0
Jamal Ma’mur Asmani Buku Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah,…,h.37.
0
Witarsa dan Rahmat Ruhyana, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya,
(Bandung: Penerbit Yrama Widya, 2021), h.20.
0
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami,( Jakarta : Gema Insani, 2008). h.72
0
Anis Listiana, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII SMK,
(Banjarnegara:Guepedia,2020), h.115
0
Ziko jenius, dkk, Pendidikan dan Implementasi Integritas,(Bandung:Media Sains
Indonesia), h.148
35

4) Memiliki komitmen atau keyakinan yang mengikat sedemikian


kokohnya sehingga tidak terbelenggu menuju perilaku yang
tidak baik.0
5) Memiliki pendirian yang kuat atau konsisten dalam mentaati
peraturan yang ada serta pantang menyerah, dan mampu
mempertahankan prinsip walaupun harus berhadapan dengan
resiko yang membahayakan dirinya, dengan sikap konsisten
seseorang mampu mengendalikan diri dan mengelola emosinya
secara efektif.
f. Kreatif
Kreatif merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan seseorang Kreatif secara etimologi berasal dari bahasa
Inggris ,to create yang artinya membuat atau menciptakan, dengan
demikian kreatif dapat dimaknai menciptakan suatu ide atau konsep
dalam memecahkan suatu permasalahan, menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, kata kreatif memiliki pengertian memiliki kemampuan untuk
menciptakan, serta kreatif dimulai dari berfikir menemukan ide yang
efektif dan sederhana dalam memecahkan masalah.0
Kreativitas dapat diwujudkan dalam bentuk gagasaan untuk
mengatasi masalah dan gagasan tersebut dapat disampaikan baik secara
langsung dengan lisan maupun melalui bentuk tulisan seperti buku,
publikasi dan lain sebagainya. Dari kreatif dapat muncul nilai inovasi
atau penemuan baru yang berbeda dari yang sebelumnya.
g. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap atau perilaku yang tidak
bergantung pada orang lain dan menggunakan segala tenaga, pikiran,

0
Anis Listiana, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII SMK,…, h. 116
0
Witarsa, dan Rahmat Ruhyana, Pendidikan Karakter Konsep dan
Implementasinya, ...,h.23
36

waktu untuk merealisasikan setiap mimpi serta cita cita yang


diharapkan oleh seseorang.0
h. Demokratis
Nilai karakter demokratis yakni adalah cara berpikir, bersikap,
dan bertindak seseorang yang menilai samanya hak dan kewajiban diri
sendiri dan orang lain, demokratis adalah kata sifat dari demokrasi yang
lebih banyak diarahkan pada persoalan politik dan kenegaraan.0
Dari perspektif politik, demokrasi dapat dipahami sebagai sistem
pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan oleh mereka secara langsung atau tidak langsung melalui
sistem perwakilan yang secara berkala dengan diadakannya pemilihan
umum yang bebas dan rahasia. 0
Sikap demokratis harus dibangun melalui pendidikan agar
menjadi tradisi dan karakter sehingga mempunyai sikap untuk
memperlakukan setiap orang sama dan terintegrasi dalam setiap
pengambilan keputusan.0
i. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan nilai karakter atau sikap yang selalu
berupaya untuk mengetahui segala hal yang di pelajarinya secara
mendalam dan meluas, rasa ingin tahu merupakan landasan dasar dalam
proses belajar, karena dilakukan melalui proses bertanya , mencari
informasi baru, dan mengumpulkan fakta dari beberapa sumber,
kemudian membentuk pendapat sendiri.0
0
Jamal Ma’mur Asmani Buku Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah,…,h.36
0
Bagus Mustakin, Pendidikan karakter Membangun 18 Karakter Emas Menuju
Indonesia bermartabat, (Yogyakarta:Samudra biru), h.77.
0
Zikri Septoyandi, Pendidikan Karakter Wawasan Kebangsaan,( Banyumas, Wawasan
Ilmu,2022),h.50.
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar,Dan Implementasi,..,
h.102.
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar,Dan Implementasi,..,
h.103.
37

j. Semangat Kebangsaan
Semangat kebangsaan merupakan sikap seseorang dalam
menumbuhkan rasa cintanya terhadap negara kesatuan Republik
Indonesia, dalam sikap ini ditunjukan dengan memperingati hari-hari
besar nasional, meneladani para pahlawan nasional, mempelajari
sejarah kemerdekaan, melaksanakan upaca bendera, mengikut sertakan
kegiatan kegiatan kebangsaan.0
k. Cinta Tanah Air
Cinta tanah air merupakan nilai karakter yang menunjukan
perilaku seseorang terhadap kecintaannya pada Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan melindungi Negara ini dari segala ancaman,
termasuk tantangan yang dapat memperburuk keamanan nasional, serta
hambatan dan gangguan bangsa, maka dalam mencintai tanah air suatu
bangsa harus mampu mempelajari dan memahami nusantara, menjaga
lingkungan dan berupaya menjaga reputasi positif agar mempunyai
kekuatan global.0
l. Menghargai Prestasi
Menghargai Prestasi merupakan nilai karakter yang menunjukan
sikap dan tindakan seseorang dalam menghormati, mengakui
keberhasilan orang lain yang menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat.0
m. Komunikatif atau Bersahabat

0
Agus Zaenul Fikri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika Di Sekolah,
(Yogyakarta :Aruz Media, 2014), h.43.
0
Arinda Farhany Stifa, Maskuri Bakri, Muhammad Sulistiono,’’Implementasi
Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa
Sekolah Menengah Atas Islam Nusantara’’,..., h.93.
0
Dian Hutami, Pendidikan Karakter Kebangsaan Untuk Menghargai Prestasi,..,h.15.
38

Komunikatif yakni adalah sikap penyampaian suatu pesan yang


ada timbal balik (feedback) antara komunikator,0 sikap atau tindakan
komunikatif memperlihatkan rasa senang dalam berkomunikasi,
bergaul, bersosialisasi dan bekerjasama dengan orang lain.0 hubungan
komunikatif atau bersahabat harus dibangun dalam memberikan rasa
simpatik dan empati kepada setiap orang, setiap individu yang memiliki
karakter ini mampu memahami, pikiran, sikap dan perilaku orang
lain,serta mampu merespon dengan tepat untuk memberikan
kenyamanan dalam bergaul dengan orang lain.
n. Cinta Damai
Cinta damai merupakan sikap dan tindakan yang membuat
seseorang merasa nyaman dan senang ketika berinteraksi satu sama
lain, cinta damai mengedepankan cinta perdamaian terhadap seluruh
umat manusia yang menyebarkan kasih sayang dan ketentraman satu
sama lain dalam menjalankan kehidupan 0
o. Gemar membaca
Gemar membaca merupakan literasi yang mampu membangun
kualitas pendidikan, serta membaca merupakan fondasi awal untuk
mencerdaskan kehidupan manusia dan mengembangkan sikap serta
perilaku dan mental spritual, dengan demikian, yang dimaksud dengan
gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebijakan bagi dirinya.0
p. Peduli Lingkungan

0
Zaenal Mukarom dan Rusdiana, Komunikasi dan Teknologi Informasi Pendidikan,
(Bandung : CV Pustaka Setia, 2017), h.27.
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, Dan Implementasi,...,h.60.
0
Witarsa dan Rahmat Ruhyana, Pendidikan Karakter Konsep dan
Implementasinya,...,h.10
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar,Dan
Implementasi,...,h.109.
39

Peduli Lingkungan adalah sikap atau tindakan yang mencegah


kerusakan pada lingkungan sekitar serta mengembangkan upaya upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi, 0 seseorang
dapat menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar dengan langkah
langkah sederhana seperti memelihara dan menjaga kelestarian
lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, membiasakan
memisahkan jenis sampah organik dan anorganik, Membuat kompos
dari sampah organik dan lain sebagainya.
q. Peduli Sosial
Peduli sosial adalah sikap saling membantu, menolong dan
berbagi antara manusia dengan sesamanya, kepedulian yang melekat
dalam diri seseorang akan mengantarkan hubungan baik antar sesama
manusia, sikap peduli sosial yang ditanamkan dalam diri seseorang
hendaknya dilandasi oleh rasa ikhlas, tidak mengharap balas budi dan
tidak perlu dipamerkan.0
Sikap peduli social tidak akan mungkin tumbuh tanpa adanya
rasa empati dalam menunjukan keprihatinan yang mendalam kepada
orang yang memiliki penderitaan, serta sikap peduli sosial juga
mengarah kepada kegiatan yang mempunyai kemaslahatan bersama dan
mencegah terjadinya bahaya serta malapetaka yang terjadi dalam
masyarakat.0
r. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan sikap seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya, dilakukan secara baik
terhadap diri sendiri, lingkungan dan tuhan, sikap tanggung jawab akan

0
Hermawan Aksan, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Bersahabat, Gemar
Membaca,dan Peduli Lingkungan,( Bandung : Nuansa Cendekia, 2019 ), h.69.
0
Atikah Mumpuni, Integrasi Nilai Karakter Dalam Buku Pelajaran Analisis Konten
Buku Teks Kurikulum 2013,..., h.30.
0
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, dan Implementasi,..,h.112
40

menghantarkan seseorang pada kehidupan yang seimbang karena


adanya kesadaran dalam melaksanakan kewajiban, dan orang yang
memiliki sikap tanggung jawab akan selalu menghargai setiap
waktunya, dan menggunakannya secara efektif agar kewajibannya
terselesaikan dengan baik.0
4. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk menanamkan nilai nilai
yang baik kepada siswa, serta meningkatkan mutu penyelenggaraan dan
hasil pendidikan disekolah yang mengarah kepada tercapainya
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,
dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi kelulusan, melalui
Pendidikan Karakter diharapkan peserta didik secara mandiri dapat
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya dalam mengkaji serta
menginternalisasikan nilai nilai karakter dan akhlak mulia dalam
kehidupan sehari hari.0
Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada
pembentukan budaya sekolah yang dilandasi perilaku, tradisi, kebiasaan
sehari-hari yang di praktikan semua warga sekolah yang bertujuan untuk
memberikan keberhasilan akademik dan prestasi siswa, adapun tujuan
pendidikan karakter jangka panjang yakni adalah mempertajam visi misi
kehidupan yang diraih melalui proses pembentukan diri secara terus
menerus (on going formation), tujuan jangka panjang ini merupakan
pendekatan dua arah yang semakin mendekatkan dengan kenyataan yang
ideal, melalu proses refleksi dan interaksi secara terus-menerus antara

0
Atikah Mumpuni, Integrasi Nilai Karakter Dalam Buku Pelajaran Analisis Konten
Buku Teks Kurikulum 2013,...,h.27.
0
Jamal Ma’mur Asmani, Buku Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah,…,h.43.
41

idealisme, pilihan sarana, dan hasil langsung yang dapat dievaluasi secara
objektif.0
Pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui beberapa
strategi dan pendekatan yang meliputi pengintegrasian nilai dan etika pada
mata pelajaran, internalisasi nilai positif yang ditanamkan oleh semua
warga sekolah, pembiasaan dan latihan serta pemberian contoh dan
keteladanan sehingga menciptakan suasana berkarakter di sekolah dan
suasana pembudayaan karakter.0
B. Cinta Tanah Air
1. Pengertian Cinta Tanah Air
Cinta tanah air merupakan rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa
menghargai, dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara,
yang dicerminkan dalam perilaku membela tanah air, menjaga serta
melindungi tanah airnya, rela berkorban demi mempertahankan kesatuan
bangsa dan negara, mencintai adat budaya yang ada di negaranya dengan
melestarikannya, berbahasa Indonesia dengan baik, hidup rukun dan
gotong royong, serta menjaga dan memelihara lingkungan sekitar.0
Cinta tanah air memiliki definisi yang bermacam-macam dan
berbeda-beda namun makna yang terkandung saling berhubungan.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia “Cinta tanah Air” terdiri dari kata
'’cinta’’ dan '’ setanah air’, kata “cinta’’ berarti suka sekali sedangkan
“setanah air” berarti sebangsa atau senegara maka jika disimpulkan '’Cinta

0
Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global
(akarta: Grasindo, 2010), h. 135.
0
Reza Armin Abdillah Dalimunthe,’'Strategi dan Implementasi Pelaksanaan
Pendidikan Karakter di SMPN, 09 Yogyakarta’’, Jurnal Pendidikan Karakter 5, no 1,( April
2015), h.104
0
Aisyah,dan M.Ali, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya, (Jakarta:
Kencana,2018), h.188.
42

tanah Air’’ berarti suka terhadap bangsanya, dimana setiap individu yang
memiliki rasa cinta tanah air akan setia kepada negara dan bangsanya.0
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan sebuah
negara kesatuan yang terdiri dari berbagai macam pulau, daerah, bahasa,
ras, suku, budaya, dan agama, kehidupan berbangsa dan bernegara tak
akan luput dari kehidupan sejarah dimasa lampau, NKRI dilahirkan oleh
generasi yang memiliki idealisme cinta tanah air dan bangsa untuk
membebaskan diri dari segala ancaman penjajah dimasa lalu.0
Cinta tanah air sendiri berasal dari Pancasila sila ke-3 yang
berbunyi '’Persatuan Indonesia’’, dimana kemajuan suatu negara dan
bangsa dilandasi oleh persatuan yang diwujudkan dengan rasa cinta tanah
air, setiap individu yang memiliki karakter cinta tanah air akan senantiasa
mengabdikan dirinya, membela dan melindungi negara dan bangsanya
dari segala ancaman yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri,
kesadaran cinta tanah air akan menghasilkan sikap dan tingkah laku yang
bermanfaat bagi negara dan bangsa.0
Rasa cinta tanah air merupakan gabungan antara perasaan dan
kesetiaan terhadap tempat yang disukainya, cinta tanah air mencakup tiga
aspek yakni adalah cinta terhadap tempat, lingkungan, dan cinta kepada
otoritas atau pemerintahan sebagai orang yang mengatur jalannya
kehidupan bermasyarakat serta cinta kepada ide dan cita-cita luhur bangsa,
maka dari itu makna cinta tanah air dari masa kemasa berbeda sesuai
dengan konteksnya.0

0
Wijaya Kusuma, Cinta Tanah Air (Yogyakarta :Relasi Inti Media, 2017 ), h .1
0
Sutaryo, dkk, Membangun Kedaulatan Bangsa Berdasarkan Nilai Nilai Pancasila
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kawasan Terluar, Terdepan Dan Tertinggal (3T),
(Yogyakarta:Pusat studi pancasila UGM,2015),h.130
0
Wijaya Kusuma,Cinta Tanah Air,..,h.3.
0
Agus Tridiatno, ’’Cinta tanah air di Era Global’’, Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Universitas Atmajaya Yogyakarta, 6, no2 (Desember 2021), h.379
43

Makna cinta tanah air di zaman kuno bersifat kedaerahan untuk


membentuk karakter seseorang, cinta tanah air di zaman pertengahan
bersifat pribadi yang cenderung diarahkan kepada seorang raja,
bangsawan dan tuan tanah, sedangkan makna cinta tanah air di zaman
modern yakni bersifat kebangsaan kewargaan dunia global yang ditandai
dengan adanya konektivitas saling ketergantungan antar manusia di
seluruh belahan dunia yang menuntun kepada kepedulian antar sesama
sebagai saudara secara universal yang diarahkan pada isu isu global yang
berkaitan dengan masalah-masalah kemanusiaan, jika dalam Urgensi
pendidikan maka cinta tanah air di era global yakni adalah berkaitan
dengan pemberian materi mengenai pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan tingkat global.0
Cinta tanah air menjadi kewajiban bagi setiap individu untuk
mencintai negaranya tanpa syarat (unconditional) hal ini merupakan
kewajiban yang didukung dengan adanya sistem demokrasi dalam
memungkinkan seseorang untuk menentukan pilihannya sendiri dalam
melaksanakan kewajiban demokrasinya, sedangkan cinta tanah air di
Indonesia cenderung mengarah kepada tindakan bela negara yang dapat
memberikan kontribusi bagi kemajuan negara.0
Cinta tanah Air merupakan hal penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, karena cinta tanah airlah yang akan melahirkan sikap
peduli terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jika NKRI
dalam keadaan sehat maka sebagai warga negaranya akan ikut andil peduli
terhadap kelestarianya, jika NKRI dalam keadaan terpuruk, peduli untuk
memperbaiki keterpurukan, jika NKRI dalam keadaan sakit, peduli untuk
memberikan obat yang cocok, dan tidak akan merendahkan bangsa dan
0
Agus Tridiatno, ’’Cinta tanah air di Era Global’’,..., h.380.
0
Alunaza H, ’’Diaspora Sebagai Multi Track Diplomasi Indonesia Guna Mewujudkan
Masterplan Percepatan Dan Perluasan Perkembangan Ekonomi Indonesia’’Jurnal Ilmu Sosial
dan Humaniora, 2 (2017), h.72.
44

Negara, dalam hal ini maka Cinta tanah air tidak cukup di wacanakan
tetapi wajib di faktakan.0
Pada saat ini penanaman nilai karakter cinta tanah air di dukung
dengan kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam, keberhasilan kurikulum merdeka adalah
dari keceriaan (kebahagiaan) anak dan kemampuan mereka
berkolaborasi menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi serta
bagaimana lembaga pendidikan mampu menciptakan perilaku positif
sebagaimana terdapat dalam ciri utama profil pelajar Pancasila, dengan
Beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, Berakhlak mulia kepada sesama
manusia, alam dan juga menjungjung tinggi akhlak kepada Negara,
berkebinekaan global, bernalar kreatif dan kritis.0
Cinta tanah air dalam materi pendidikan secara utuh terbagi
menjadi 2 Inti materi, yang pertama berdasarkan pada asas-asas nasional
yang kedua adalah materi yang didasarkan pada kearifan lokal masing
masing daerah, secara garis besar pokok pokok materi pendidikan cinta
tanah air di Indonesia, tertuang dalam tabel dibawah ini:0
Tabel 2.1 Pokok-Pokok Materi Pendidikan Cinta Tanah Air
No Aspek Nasional Aspek Kearifan Lokal

1 Sejarah Perjuangan Bangsa Sejarah Perjuangan Daerah


2 Sumpah Pemuda 28-10-1928 Sejarah Perjuangan Daerah
3 Proklamasi 17-8-1945 Pahlawan dan Pejuang di
Daerah

0
Robwatil Fijriyah, Menjaga Persatuan dan Membangun Indonesia Raya,( Jombang :
Al-Kautsar Dhibra, 2017), h. 14.
0
Joko Awal Suroto, dkk, Konsep Merdeka Belajar,(t,tp:Dunia Akademi
Publisher2023).h,102.
0
Tries Edy Wahyono, Pendidikan Cinta Tanah Air Yang Berasaskan Nilai-nilai Luhur
Budaya Bangsa, (Jombang : Opshid, 2016), h.28.
45

4 Pancasila Nilai-nilai Sosial Daerah


5 Bhineka tunggal Ika Nilai-nilai Sosial Daerah
6 Garuda Pancasila Adat Istiadat dan Budaya
7 Pembukaan UUD 1945 Norma Sosial Daerah
8 Sang Merah Putih Simbol Simbol
9 Struktur Pemerintah Struktur Sosial
10 Cinta tanah Air Nilai-nilai Nasionalisme
11 Lagu kebangsaan Indonesia Lagu Daerah
Raya dan lagu Wajib
Nasional
12 Seni Budaya Nasional Seni Budaya Daerah
13 Agama Di Indonesia Agama dan Kepercayaan di
Daerah
14 Posisi Indonesia diantara Posisi Daerah diantara
Negara Lain daerah lain di wilayah
Indonesia
Dari tabel pokok-pokok materi Pendidikan cinta tanah air di
Indonesia dapat diketahui bahwasannya Pendidikan karakter cinta tanah
air terbagi menjadi aspek nasional dan aspek kearifan lokal, yang akan
menghadirkan generasi bangsa yang berkarakter kuat dalam naungan
jiwanya untuk mencintai tanah air dengan berbagai kultur yang ada.0
2. Cinta tanah Air dalam Islam
Agama Islam merupakan agama yang universal dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang ditunjukan untuk bangsa dan negara, 0
termasuk didalamnya adalah cinta kepada sesama manusia yang
merupakan wujud rasa cinta seseorang kepada Allah Swt, Rasa cinta
0
Jan Sopaheluwakan, Cakrawala Mandala Dwipantara Pantulkan Peradaban
Mendatang, (Surabaya : Opshid,2016), h.8.
0
Said Ismail Ali, Pelopor Pendidikan Islam Paling Berpengaruh, (Jakarta: Pustaka Al
qautsar, 2010), h. 281.
46

kepada sesama tidak akan terwujud tanpa adanya silaturahmi, saling


menasihati, saling mengunjungi, saling memberi yang menunjukan adanya
saling mencintai,0 karena dalam fitrahnya manusia membutuhkan satu
sama lain, dengan rasa cinta yang tumbuh dalam jiwa manusia maka ia
akan merasakan kehidupan yang aman dan damai.
Cinta tanah air adalah perintah Allah Swt, meski pada dasarnya tidak
disebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an namun nilai-nilai cinta tanah
air banyak ditemukan dalam Al-Qur’an,0 diantaranya yakni adalah sikap
rela berkorban, nasionalisme yang telah dicontohkan oleh para nabi dan
rasul, dalam firman Allah Swt Q.S.Al Balad ayat 1 dikatakan:
١ ‫ٓاَل ُأۡق ِس ُم ِبَٰه َذ ا ٱۡل َبَلِد‬
Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini Mekah ( Q.s Al Balad[90]:1)
Dalam Q.S Al-Balad ayat 1 ini secara harfiah terjemahannya, “Aku
tidak bersumpah dengan negeri ini.” Kata “tidak” (lā) dalam ayat itu
berfungsi menguatkan, karena itu maksudnya, “Aku benar-benar
bersumpah dengan negeri ini.” Atau ayat itu dibaca, “Tidak! Aku
bersumpah dengan negeri ini,” yang juga bermakna menekankan, Allah
bersumpah dengan kota Mekah, tempat di mana terdapat Ka‘bah yang
dituju oleh manusia dari segala penjuru semenjak didirikan oleh Nabi
Ibrahim sampai sekarang untuk melaksanakan ibadah haji, di samping itu,
kota ini juga menjadi pusat perdagangan semenjak lama sekali., karena
didatangi setiap tahun dari segenap penjuru itu, maka kota itu dinamai
juga Ummul-Qurā (Induk Negeri-negeri), Kota itu makmur sekalipun

0
Azizah Nuril Mudli’ah, Cinta Tanah Air Perspektif Al-Qur’an Studi Komparatif
antara Tafsir Al-Huda dan Tafsir Al Azhar, (Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Insitute
Ilmu Alquran Jakarta, 2018), h.3.
0
M.Alifudin Ikhsan, ‘’Nilai Nilai Cinta Tanah Air dalam Perspektif Al-Quran’’, 2 , no
2, Jurnal Ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,(2017) , h.111.
47

sekelilingnya padang pasir.0 sikap yang ditunjukan nabi terdahulu dalam


mencintai tanah air sebagaimana firman Allah swt :

١٢٣ ‫ُثَّم َاْو َح ْيَنٓا ِاَلْيَك َاِن اَّتِبْع ِم َّلَة ِاْبٰر ِهْيَم َحِنْيًفاۗ َو َم ا َك اَن ِم َن اْلُم ْش ِرِكْيَن‬
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah
agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-
orang yang mempersekutukan Tuhan’’. (QS. An-Nahl [16]:123)
Nabi Ibrahim A.s Adalah seorang Imam yang menjadi panutan
dalam keta’atan kepada Allah Swt dan ia bukan termasuk dari bagian
orang-orang yang mempersekutukan Allah Swt, Adapun diantara suri
tauladan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim A.s Adalah Cinta tanah Air,
sebagaimana dalam do’anya Nabi Ibrahim terhadap negerinya yang
diabadikan oleh Al-Qur’an.0
‫َو ِاْذ َقاَل ِاْبٰر ٖه ُم َر ِّب اْج َع ْل ٰهَذ ا َبَلًدا ٰا ِم ًنا َّو اْر ُزْق َاْهَلٗه ِم َن الَّثَم ٰر ِت َم ْن ٰا َم َن ِم ْنُهْم ِباِهّٰلل َو اْلَيْو ِم اٰاْل ِخ ِۗر‬

١٢٦ ‫َقاَل َو َم ْن َكَفَر َفُاَم ِّتُعٗه َقِلْياًل ُثَّم َاْض َطُّر ٓٗه ِاٰل ى َع َذ اِب الَّناِرۗ َو ِبْئَس اْلَم ِص ْيُر‬

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah


negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-
buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada
Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: ‘’Dan kepada orang yang
kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia
menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali’’.(Q.S
Al-Baqarah [2]:126)
Di dalam Q,S Al Baqarah ayat 126 Allah swt. mengingatkan kepada
manusia tentang doa-doa Nabi Ibrahim a.s. dan doa-doa itu telah
dikabulkan-Nya. Dan juga ditegaskan tentang sifat doa Ibrahim a.s., yaitu
keamanan bagi tanah haram dan sifat-sifat orang yang berhak mewarisi,
0
Quraish Shihab, Tafsir Al- Misbah: Pesan , Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,..,h.308
0
Kushartono, et,al, eds, Cinta Tanah Air Dalam Pendidikan Alam Bawah Sadar
(Jombang:Al-Kautsar Dhibra ), h.20.
48

ialah orang-orang yang baik lagi utama,0 dimohonkanlah oleh Ibrahim


hendaknya negeri itu tetap aman Sentosa selamalamannya, hingga
tenteramlah jiwa orang orang yang beribadah thawaf dan itikaf, 0 dimaksud
dengan "negeri ini" ialah tanah Arab, sebagaimana firman Allah swt.:
‫َر َّبَنٓا ِإِّنٓي َأۡس َك نُت ِم ن ُذ ِّر َّيِتي ِبَو اٍد َغ ۡي ِر ِذ ي َز ۡر ٍع ِع نَد َبۡي ِتَك ٱۡل ُمَح َّر ِم َر َّبَنا ِلُيِقيُم وْا ٱلَّص َلٰو َةَفاۡج َع ۡل َأِٔفَد ًة ِّم َن‬
٣٧ ‫ٱلَّناِس َتۡه ِو ٓي ِإَلۡي ِهۡم َو ٱۡر ُز ۡق ُهم ِّم َن ٱلَّثَم َٰر ِت َلَع َّلُهۡم َيۡش ُك ُروَن‬
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian
keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian
itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian
manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-
buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. ( Q.SIbrahim.[7];37)
Dalam ketiga ayat diatas maka dapat diketahui bahwasannya Nabi
terdahulu sangat mencintai Tanah air, bahkan Nabi Muhammad Saw
diperintahkan oleh Allah Swt, untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim As, dan
diantara suri tauladan yang ditinggalkan Nabi Ibrahim As, adalah sikap
kecintaanya terhadap tanah air maka cinta tanah air adalah perintah Allah
swt.
Dalam sejarah Islam, semangat nasionalisme dan sikap cinta tanah
air yang ditunjukkan Nabi Muhammad Saw adalah kecintaanya kepada
tanah kelahirannya Makkah yakni adalah pada saat melakukan hijrah ke
Madinah, bahkan sebelum hijrah sekalipun kecintaan Nabi Muhammad
Saw terhadap Makkah diwujudkan dalam bentuk perdamaian atau
perbaikan dalam seluruh tatanan kehidupan kepada masyarakat yang
dimulai dari perbaikan akidah, dilanjutkan dengan bimbingan akhlak
dalam berkeluarga, bermasyarakat. bernegara, dan seterusnya, Nabi tidak
0
Situs resmi, Kementriaan Agama, Tafsir Tahlili Kementrian Agama,lihat,
https://quran,kemenag.go.id/. diakses pada tanggal 02 februari 2023 pukul 01.00
0
Hamka, Tafsir Al-Azhar Diperkaya Dengan Pendekatan Sejarah Sosiologi, Ilmu
Kalam Sastra dan Psikologi, Juz 1,2,3 ( Depok :Gema insani,2015), h. 243
49

menghendaki saudara-saudaranya sebangsa dan setanah air memiliki


tatanan kehidupan yang hancur berantakan Nabi juga tidak ingin
rakyatnya menjadi rakyat yang tidak sabar, tidak peduli kepada tanah
airnya, dan suka membuat kerusuhan Sebagai warga negara yang baik
harus menumbuhkan jiwa nasionalisme sesuai ajaran Nabi Muhammad
Saw.0 Kecintaan Nabi terhadap kota Makkah di sebutkan dalam hadits:
‫َح َّد َثَنا ُقَتْيَبُة َح َّد َثَنا الَّلْيُث َع ْن ُع َقْيٍل َع ْن الُّز ْهِر ِّي َع ْن َأِبي َس َلَم َة َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن َع ِد ِّي‬
‫اْبِن َحْمَر اَء الُّز ْهِر ِّي َقاَل َر َأْيُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو اِقًفا َع َلى اْلَح ْز َو َرِة اَل‬
‫َفَق‬
‫َوِهَّللا ِإَّنِك َلَخْيُر َأْر ِض ِهَّللا َو َأَح ُّب َأْر ِض ِهَّللا ِإَلى ِهَّللا َو َلْو اَل َأِّني ُأْخ ِر ْج ُت ِم ْنِك َم ا َخ َر ْج ُت‬
‫َقاَل َأُبو ِع يَس ى َهَذ ا َحِد يٌث َحَس ٌن َغ ِريٌب َص ِح يٌح َو َقْد َر َو اُه ُيوُنُس َع ْن الُّز ْهِر ِّي َنْح َوُه‬
‫َو َر َو اُه ُمَحَّم ُد ْبُن َع ْم ٍر و َع ْن َأِبي َس َلَم َة َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َمَّل‬
(‫َو َحِد يُث الُّز ْهِر ِّي َع ْن َأِبي َس َلَم َة َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن َع ِد ِّي اْبِن َحْمَر اَء ِع ْنِد ي َأَص ُّح )رواه الترمذى‬

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan


kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah]
dari [Abdullah bin 'Adi bin Hamra` Az Zuhri] dia berkata; saya melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di Hazwarah (daerah
Makkah) sambil bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya kamu (kota
Makkah) adalah sebaik-baik tanah Allah, dan tanah yang paling dicintai
oleh Allah, seandainya aku tidak diusir dari tempatmu, niscaya saya tidak
akan keluar (darimu)." Abu Isa berkata; "Hadits ini adalah hadits hasan
gharib shahih, dan telah diriwayatkan pula oleh [Yunus] dari [Az Zuhri]
seperti di atas, dan diriwayatkan pula oleh [Muhammad bin 'Amru] dari
[Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dan menurutku, hadits Az Zuhri dari Abu Salamah dari
Abdullah bin 'Adi bin Hamra` itu lebih shahih." (HR. Tirmidzi)0

0
Soenarto Sardiatmadja, Kyai Muchammad Muchtar Mufti Pejuang Islam Rahmatan
Lil alamin dan Pejuang Cinta Tanah Air Indonesia,…, h.116.
0
Abu Isa Muhammad Isa bin Saurah at Tirmidzi, Sunan At Tirmidzi, no 3860 (Beirut:
Darul fikri,1988), h.140.
50

Nabi Muhammad Saw, meninggalkan Mekkah karena banyaknya


ancaman dan intimidasi ketika beliau menyebarkan syariat Islam, namun
dengan begitu kecintaan nya terhadap kota Mekkah tidak akan pernah
sirnah dari benaknya, hal ini menunjukkan bahwasannya cinta tanah air
adalah mengikuti jejak Rasulullah Saw dan begitu besarnya cinta
Rasulullah terhadap tanah kelahirannya Mekkah dan tempat tinggalnya
Madinah, serta terdapat salah satu ayat Al-Quran yang menjadi dalil cinta
tanah air menurut para ahli Tafsir dalam Q.s. Al-Qashah sebagaimana
berikut :
‫َٰل‬
‫ِإَّن ٱَّلِذ ي َفَرَض َع َلۡي َك ٱۡل ُقۡر َء اَن َلَر ٓاُّد َك ِإَلٰى َم َع اٖۚد ُقل َّرِّبٓي َأۡع َلُم َم ن َج ٓاءبِاۡل ُهَد ٰى َو َم ۡن ُهَو ِفي َض ٖل‬
٨٥ ‫ُّم ِبيٖن‬
Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan atasmu (melaksanakan
hukum-hukum) Al-Qur’an benar-benar akan mengembalikan kamu ke
tempat kembali.(QS. Al-Qashash [28]: 85)
Dalam ayat ini Para Mufassir mengartikan kata "‫ "معاد‬terbagi menjadi
beberapa pendapat, ada yang menafsirkan kata "‫ "معاد‬dengan Makkah,
akhirat, kematian, dan hari kiamat, namun menurut Imam Fakhr Al-Din
Al-Razi dalam tafsirnya Mafatih Al-Ghaib, mengatakan bahwa pendapat
yang lebih mendekati yaitu pendapat yang menafsirkan dengan Makkah.0
Dalam ayat ini juga para mufassir menjelaskan bahwasannya para
sahabat juga mengajarkan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dalam
diri setiap anak bangsa0 salah satunya yakni perkataan Sayyidina Umar bin
Khattab dalam Tafsir Ruhul bayan karangan Syekh Ismail Haqqi AlHanafi
Al-Khalwath mengatakan:0

0
Islam.nu.or.id, Dalil-dalil Cinta Tanah Air dari Al-Qur’an dan Hadits, lihat
https://www.nu.or.id/syariah/dalil-dalil-cinta-tanah-air-dari-al-quran-dan-hadits-T0BPR , lihat di
akses pada tanggal 20 april 2023 pukul 15.00
0
Seto Galih Pratomo, Nasionalisme Pemuda Pemikiran – Pemikiran KH. Hasyim
Asy’ari,(Jakarta:Segap Pustaka,2022), h.135
0
Ismail Haqqi al-Hanafi, Ruhul Bayan,( Beirut: Dar Al-Fikr), h. 441-442
51

‫ صلى هللا عليه وسلم‬-‫ وَك اَن َر ُسوُل ِهللا‬، ‫وفي َتفسيِر اآليِة إَش اَر ٌة إَلى أَّن ُحَّب الَو َطِن ِم َن اإليماِن‬
‫ َفَح َّقَق ُهللا سبحانه ُس ْؤ َلُه َقاَل ُع َم ُر‬، ‫ َاْلَو َطَن الَو َطَن‬:‫ َيُقوُل َك ِثيًرا‬-
‫رضى هللا عنه َلْو َال ُحُّب الَو َطِن َلَخ ُر َب َبَلُد الُّسوِء َفِبُحِّب اَألْو َطاِن ُع ِّمَر ْت الُبْلَد اُن‬

“Di dalam tafsirnya ayat (QS. Al-Qashash:85) terdapat suatu petunjuk


atau isyarat bahwa “cinta tanah air sebagian dari iman”. Rasulullah
SAW (dalam perjalanan hijrahnya menuju Madinah) banyak sekali
menyebut kata; “tanah air, tanah air”, kemudian Allah SWT mewujudkan
permohonannya (dengan kembali ke Makkah) Sahabat Umar RA berkata;
“Jika bukan karena cinta tanah air, niscaya akan rusak negeri yang jelek
(gersang), maka sebab cinta tanah air lah, dibangunlah negeri-negeri
seandainya tidak ada cinta tanah air, niscaya akan semakin hancur
negeri yang terpuruk. Maka dengan cinta tanah air, negeri-negeri
termakmurkan''
Perkataan Umar Bin Khattab mengandung arti, apabila tidak ada
hubbul wathan atau cinta tanah air maka negeri akan terpuruk dan
semakin hancur, karena dengan cinta seseorang mau bergerak dan
melangkahkan kakinya walau Beratus ratus kilometer jauhnya demi apa
yang ia cintai, begitupun dengan negeri ini jika rakyat tidak mencintai
tanah airnya maka negeri ini akan lemah dan hancur karena dengan cinta
rakyat negeri ini akan semakin maju.0
Konsep cinta tanah air dalam perspektif Islam diwujudkan dalam
menjaga nilai-nilai Ittihad (persatuan), Al syura (musyawarah), Al adalah
(keadilan), Alhurriyah ma’a mas’uliyyah (kebebasan disertai tanggung
jawab), kepastian hukum, jaminan haq Al Ibad (Hak asasi Manusia) dan

0
Seto Galih Pratomo, Nasionalisme Pemuda Pemikiran – Pemikiran KH.
Hasyim ,...,h.135-136
52

lain sebagainya,0 Nilai Ittihad (persatuan) termaktub dalam Al-Qur’an


sebagai berikut:
‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم‬
١٣ ‫ِع ْنَد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬
Hai manusia sesungguhnya kami, menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.S Al-Hujurat [49]: 13)
Dalam Tafsir Al-Misbah Q.S Al-Hujurat ayat 13, dimaknai sebagai
salah satu wujud penisbatan manusia terhadap tanah kelahirannya atau
tanah air, yang artinya setiap individu memiliki rasa cinta terhadap tanah
tumpah darahnya dari sejak lahir, dan hal tersebut merupakan bentuk
kodrati,0 karena cinta tanah air yang ditanamkan sejak dini dapat
membentuk generasi muda merasa bangga dan mencintai bangsa dan
negaranya.
KH Wahab berpendapat bahwa sebagai muslim yang beriman sudah
selayaknya harus memiliki jiwa nasionalisme, setiap individu yang cinta
terhadap tanah air mampu mempertahankan serta menjaga negara, yang
pada hakikatnya nasionalisme merupakan kesetiaan tertinggi individu
terhadap bangsa dan negaranya.0
Dalam Umat Muslim Cinta tanah Air dikenal dengan sebuah pepatah
yang berbunyi: hubbul wathani minal iman (cinta tanah air adalah bagian

0
Sunanto, Maulana Alhabib Muhammad Lutfi bin Yahya Biografi dan Pemikirannya,
(Pekalongan : Penerbit Nem, 2020), h.47
0
Quraish Shihab, Tafsir Al- Misbah: Pesan , Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,
(Jakarta: Lentera Hati), h.85
0
Siti Syarifah Alaswiyah, Penanaman Nilai Hubbul Wathan Pada Santri Pondok
Pesantren Mahasina Pondok Gede Bekasi,…,h.18.
53

dari iman) yang dipopulerkan oleh pendiri organisasi Nahdlatul ulama KH


hasyim Asyari pada 22 Oktober tahun 1945 (yang ditetapkan sebagai hari
santri oleh Presiden Joko Widodo) yang menyerukan kewajiban bagi
setiap Umat Muslim untuk berjuang membela negara dan bangsa
Indonesia dalam menghadapi penjajahan Belanda dan Jepang yang
selanjutnya seruan tersebut dikenal dengan Resolusi jihad.0
KH Hasyim Asy’ari juga berpendapat bahwa agama dan cinta tanah
air serta sikap nasionalisme tidak bertentangan bahkan saling memperkuat
dalam membangun bangsa dan negara sebagaimana dalam firman Allah
SWT:
‫َو َلْو َاَّنُهْم َاَقاُم وا الَّتْو ٰر ىَة َو اِاْل ْنِج ْيَل َو َم ٓا ُاْنِز َل ِاَلْيِهْم ِّم ْن َّرِّبِهْم َاَلَك ُلْو ا ِم ْن َفْو ِقِه ْم َوِم ْن َتْح ِت‬
٦ ‫َاْر ُج ِلِهْۗم ِم ْنُهْم ُاَّم ٌة ُّم ْقَتِص َد ٌة ۗ َو َك ِثْيٌر ِّم ْنُهْم َس ۤا َء َم ا َيْع َم ُلْو َࣖن‬
“Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka:
"Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya
mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan
sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan
kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka
dan lebih menguatkan (iman mereka)”(Q.S An Nisa[4]:66).
Dalam Tafsir Mafatihul Ghaib Imam Fakhruddin ar-Razi
mengungkapkan hal ini ketika menafsirkan ayat di atas sebagai berikut:
‫َجَعَل ُم َفاَر َقَة اَأْلْو َطاِن ُمَع اِد َلًة ِلَقْتِل الَّنْفِس‬
"Allah menjadikan berpisah dengan tanah air sebanding dengan
dibunuhnya nyawa”0
Dalam Q.S An-nisa ayat 66 juga menjelaskan bahwa meninggalkan
tanah air bagi orang orang yang berakal adalah perkara yang sulit dan

0
Karyawan, Siti Munawati, dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi,
(Cirebon:Insani, 2021), h.5.
0
Fakhruddin Ar Razi, Mafatihul Ghaib Al Mustama Bi Tafsir Al Kabir Jilid X ,
(Maktabah :Syamilah)h.133.
54

berat sama halnya dengan sakitnya bunuh diri, karena cinta tanah air pada
hakikatnya fitrah yang sangat mendalam.0
Cinta tanah air dalam Islam berkaitan dengan kebangsaan yang pada
dasarnya dapat dijelaskan dalam dua perspektif. Pertama, prespektif
pluralisme yang memandang semua agama adalah jalann yang sana
nenuju inti dari realitas agama hal ini menunjukan persatuan Islam dan
nasionalisme yang mempunyai hubungan positif, Islam mempunyai
pengalaman panjang dan bahkan menjadi pelopor terbentuknya
nasionalisme yang melahirkan negara bangsa, negara madinah yang
didirikan Nabi Muhammad adalah negara bangsa pertama di dunia.
Kedua, perspektif uneversalisme, menurut Mansur, kebangsaan
bertentangan dengan Islam, sebagai agama universal, Islam tidak
membatasi peruntukan bagi wilayah geografis dan etnis tertentu namun
demikian, Islam tidak menafikan kenyataan bahwa setiap orang
mempunyai hubungan terhadap tanah air tertentu, maka pepatah yang
mengatakan "cinta tanah air sebagian dari iman"sangat mempengaruhi
pandangan kaum muslimin pada umumnya memang Islam tidak bertanah
air, tetapi kaum musliminnya bertanah air, dan umat Islam berkewajiban,
mencintai, dan membela tanah aimya,0
Quraish Shihab berpendapat bahwa Manusia diciptakan Allah dari
tanah, maka tidak heran jika nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air
menjadi naluri manusiawi. Hubbul wathon minal iman, cinta tanah air
adalah manifestasi dari dampak keimanan, suatu hal yang miris ketika
generasi muda mengesampingkan sikap peduli pada sesama, mengubur
jiwa jiwa patriotisme, melupakan sejarah kemerdekaan dan
mengutamakan kecanduannya terhadap teknologi, karena pada dasarnya
0
Ali Fahrudin, Nasionalisme Soekarno dan Konsep Kebangsaan Mufasir Jawa, (Jakarta
: Litbangdiklat Press,2020). h.253.
0
Susanto, Andri, Irwandi, dkk, Mengurai Benang Kusut Covid -19, ( Indramayu:
Penerbit Adab,2021), h.59.
55

generasi muda merupakan tonggak dari kemajuan dan kemunduran suatu


negara.0
Negara kesatuan Republik Indonesia yang penuh kebaikan dan
keberkahan lahir atas perjuangan para pejuang dan para ulama sehingga
Indonesia memiliki 4 Pilar Negara diantaranya adalah Pancasila, Bhineka
Tunggal Ika, Negara, Undang-Undang Indonesia juga disebut dengan
serba lima Negara, adapun serba lima negara tersebut antara lain:0
a. Dasar Negara Pancasila.
Pada Alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 mencantumkan lima dasar
negara yang dikenal dengan Pancasila, yaitu:0
1) Ketuhanan yang maha esa
Sila pertama mewakili sifat ruhani manusia yang memiliki
keimanan sebagaiman dalam firman Allah swt :
١٦٣ ࣖ ‫َو ِاٰل ُهُك ْم ِاٰل ٌه َّواِح ٌۚد ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَو الَّرْح ٰم ُن الَّر ِح ْيُم‬
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Q.S
Al-Baqarah[2]:163)
Mufassirin berpendapat bahwa turunnya ayat 163 ini karena
orang-orang kafir Mekah meminta kepada Nabi Muhammad saw.
supaya beliau menerangkan kepada mereka sifat-sifat Tuhan.
Setelah turun ayat ini yang menerangkan sifat-sifat Tuhan ini
mereka meminta lagi bukti-bukti atas keesaan Tuhan.0
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab

0
Susanto, Andri, Irwandi, dkk, Mengurai Benang Kusut Covid -19,…, h.56.
0
Haryo Sumantri dan Edi Setiawan, Jati Diri Bangsa Kyai Muchtar Mu’thi sang
Mujahid wawasan Kebangsaaan, ( Jakarta : Opshid,2022 ), h.51.
0
Haryo Sumantri dan Edi Setiawan, Jati Diri Bangsa Kyai Muchtar Mu’thi sang
Mujahid wawasan Kebangsaaan,…, h. 55-56.
0
Situs resmi, Kementriaan Agama, Tafsir Tahlili Kementrian Agama, lihat
https://quran,kemenag.go.id/ diakses pada tanggal 02 februari 2023 pukul 01.00
56

Sila kedua memiliki sifat internasional yang mana semua


bangsa di dunia mengakui kemanusiaan ini sebagaimana dalam
firman Allah swt:
‫ٰٓل‬ ‫ۤا‬
‫۞ ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ْو ُن ْو ا َق َّواِم ْيَن ِباْلِقْس ِط ُش َهَد َء ِهّٰلِل َو َل ْو َع ى َاْنُفِس ُك ْم َاِو اْلَو اِل َد ْيِن‬
‫َو اَاْلْقَر ِبْيَن ۚ ِاْن َّيُك ْن َغ ِنًّيا َاْو َفِقْيًرا َفاُهّٰلل َاْو ٰل ى ِبِهَم ۗا َفاَل َتَّتِبُعوا اْلَهٰٓو ى َاْن َتْع ِد ُلْو اۚ َوِاْن َتْل ٓٗو ا‬
١٣٥ ‫َاْو ُتْع ِر ُضْو ا َفِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيًرا‬
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah
biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum
kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan.(Q.S an-Nisa [4]:135).
Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada hamba
Nya yang beriman agar menjadi orang-orang yang benar-benar
menegakkan keadilan di tengah-tengah lingkungan masyarakat,
oleh karena itu Allah SWT memerintahkan kepada mereka untuk
melakukan perbuatan-perbuatan yang menyampaikan mereka
kepada keadilan itu, seperti: keadilan dalam membagi waktu,
Allah memerintahkan manusia menegakkan salat secara tetap dan
dilakukan tepat pada waktunya0
3) Persatuan Indonesia
Sila ketiga menyatakan bahwasannya NKRI adalah negara
yang satu utuh dan tidak terpecah-pecah, bersatunya NKRI dalam
berbagai macam corak . sebagaimana firman Allah swt
0
Situs resmi, Kementriaan Agama, Tafsir Tahlili Kementrian Agama,lihat,
https://quran,kemenag.go.id/ diakses pada tanggal 02 februari 2023 pukul 01.00
57

‫َٰٓيَأُّيَها ٱلَّناُس ِإَّنا َخ َلۡق َٰن ُك م ِّم ن َذ َك ٖر َو ُأنَثٰى َو َجَع ۡل َٰن ُك ۡم ُش ُعوًبا َو َقَبٓاِئ َل ِلَتَع اَر ُفٓو ْۚا ِإَّن َأۡك َر َم ُك ۡم‬
١٣ ‫ر‬ٞ‫ِع نَد ٱِهَّلل َأۡت َقٰى ُك ۚۡم ِإَّن ٱَهَّلل َع ِليٌم َخ ِبي‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
( Q.s.Al Hujurat[49]:13)
Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah menciptakan
manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan
(Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan
berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan,
tetapi supaya saling mengenal dan menolong. Allah tidak
menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan
dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang
paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang
yang paling bertakwa kepada-Nya.0
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Sila keempat, memiliki sifat nasional, musyawarah yang
hikmat bijaksana dengan mengunakan pikiran yang sehat yang
mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kepentingan
rakyat yang dilaksanakan dengan sadar, jujur, bertanggung jawab
yang didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani,
sebagaimana firman Allah swt:

0
Situs resmi, Kementriaan Agama, Tafsir Tahlili Kementrian Agama,lihat,
https://quran,kemenag.go.id/ diakses pada tanggal 03 februari 2023 pukul 08.00
58

ۚ ‫َو اَّلِذ ْيَن اْسَتَج اُبْو ا ِلَر ِّبِه ْم َو َاَقاُم وا الَّص ٰل وَۖة َو َاْم ُر ُهْم ُش ْو ٰر ى َبْيَنُهْۖم َوِمَّم ا َر َز ْقٰن ُهْم ُيْنِفُق ْو َن‬
٣٨
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka
(diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka. (Q.S. Assyura [42]:38)
Dalam Ayat ini diterangkan bahwa orang-orang yang
menyambut baik panggilan Allah kepada agama-Nya seperti
mendirikan sholat fardu pada waktunya dengan sempurna untuk
membersihkan hati dari perbuatan yang batil dan menjauhkan diri
dari perbuatan mungkar, baik yang tampak maupun yang tidak
nampak, selalu bermusyawarah untuk menentukan sikap di dalam
menghadapi hal-hal yang pelik dan penting, semuanya akan
0
mendapatkan kesenangan yang kekal di akhirat Adapun ayat
lain yang menerangkan sila ke-4 adalah Q.S Al-Imran
sebagaimana firman Allah swt :
‫َفِبَم ا َر ۡح َم ٖة ِّم َن ٱِهَّلل ِلنَت َلُهۖۡم َو َلۡو ُك نَت َفًّظا َغ ِليَظ ٱۡل َقۡل ِب َلٱنَفُّض وْا ِم ۡن َح ۡو ِلَۖك فاۡع ُف َع ۡن ُهۡم‬
‫َو ٱۡس َتۡغ ِفۡر َلُهۡم َو َش اِو ۡر ُهۡم ِفي ٱَأۡلۡم ِۖر َفِإَذ ا َع َزۡم َت َفَتَو َّك ۡل َع َلى ٱِۚهَّلل ِإَّن ٱَهَّلل ُيِح ُّب ٱۡل ُم َت َو ِّك ِليَن‬
١٥٩
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras
lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
0
Situs resmi, Kementriaan Agama, Tafsir Tahlili Kementrian Agama, lihat,
https://quran,kemenag.go.id/ diakses pada tanggal 03 februari 2023 pukul 12.00
59

menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(Q.S Al


Imran [3]:159)

5) Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia


Sila kelima memiliki sifat nasional, yang mana kemakmuran
lahir dan batin dapat diperoleh seluruh rakyat secara merata
dengan kekayaan alam yang dapat dipergunakan dengan baik
untuk kemajuan dan kebahagiaan bersama, sebagaimana firman
Allah swt:
‫ۤا‬ ‫ۤا‬ ‫َهّٰللا َيْأُم ُر ِباْلَع‬
‫ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن َو ِاْيَت ِئ ِذ ى اْلُق ْر ٰب ى َو َيْنٰه ى َع ِن اْلَفْح َش ِء َو اْلُم ْنَك ِر‬ ‫۞ ِاَّن‬
٩٠ ‫َتَذَّك ُرْو َن‬ ‫َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم‬ ‫َو اْلَبْغ ِي‬
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.(Q.s An Nahl [16]:90)
Dalam Q.S An-Nahl Allah swt memerintahkan kaum
Muslimin untuk berbuat adil dalam semua aspek kehidupan serta
melaksanakan perintah-Nya, dan berbuat ihsan (kebaikan), adil
artinya mewujudkan kesamaan dan keseimbangan di antara hak
dan kewajiban, hak asasi tidak boleh dikurangi disebabkan adanya
kewajiban,:0 ayat ini termasuk ayat yang sangat luas dalam
pengertiannya. Ibnu Mas‘ūd berkata:
‫ ِإَّن ُهّٰللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل‬: ‫َو َأْج َم ُع آَيٍة ِفى ِكَتاِب ِهّٰللا ِلْلَخْيِر َو الَّش ِّر ِه َي اآلَيُة اَّلِتى ِفى الَّنْح ِل‬
)‫ (رواه البخاري عن ابن مسعود في الكتاب االداب المفرد‬. ‫َو ْاِإل ْح َس اِن‬
Dan ayat paling luas lingkupnya dalam Al-Qur’an tentang
kebaikan dan kejahatan ialah ayat dalam Surah An-Naḥl (yang
0
Situs resmi, Kementriaan Agama, Tafsir Tahlili Kementrian Agama,lihat,
https://quran,kemenag.go.id/ diakses pada tanggal 03 februari 2023 pukul 12.00
60

artinya): “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil


dan berbuat kebajikan”.(Riwayat Bukhārī dari Ibnu Mas’ud
dalam kitab al-Adāb al-Mufrad)0
b. Lima Tujuan Negara
Pada Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 juga mencantumkan lima
tujuan Negara yaitu :
1) Melindungi segenap bangsa Indonesia.
2) Melindungi seluruh tumpah darah Indonesia
3) Mensejahterakan seluruh kehidupan bangsa, supaya kehidupan
bangsa ini maju.
4) Mencerdaskan kehidupan bangsa.
5) Ikut menertibkan dunia dengan dasar kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
c. Lima cita-cita Negara
Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki cita-cita negara, yang
dinyatakan dalam Alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 pada kalimat
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, yang merupakan bentuk
harapan seluruh bangsa, cita-cita luhur bangsa Indonesia tersebut
sebagaimana berikut :0
1) Menertibkan dunia dengan dasar kemerdekaan.
2) Menertibkan dunia dengan dasar perdamaian.
3) Menertibkan dunia dengan dasar abadi.
4) Menertibkan dunia dengan dasar keadilan.
5) Menertibkan dunia dengan dasar sosial.
Dengan lima cita-cita negara tersebut diharapkan Indonesia menjadi
negara yang maju dalam segala aspek dan menjadi negara adi daya
0
Situs resmi, Kementriaan Agama, Tafsir Tahlili Kementrian Agama,lihat,
https://quran,kemenag.go.id/ diakses pada tanggal 03 februari 2023 pukul 13.00
0
Haryo Sumantri dan Edi Setiawan, Jati Diri Bangsa Kyai Muchtar Mu’thi sang
Mujahid wawasan Kebangsaaan,…, h. 58
61

dalam perdamaian dunia,perdamaian abadi yang bukan mempunyai


kedamaian hanya sesaat.
d. Lima orang Tasawuf penentu tanggal kemerdekaan
Penentu Tanggal Kemerdekaan NKRI 17 Agustus 1945 adalah
dari kalangan Ulama Tasawuf ketika Bapak Soekarno yang gemar
melakukan tirakat, dan gemar mempelajari agama melalui ilmu tasawuf
meminta nasehat kepada lima guru tasawuf beliau yaitu :0
1) Kyai Achmad Basyari (1880-1951) bin Kyai Imam Nawawi
berasal dari Desa Catakgayam, Mojowamo, Jombang, pendiri
Pesantren al Basyariyah, Cikiruh Sukanagara, Cianjur. beliau
memiliki nama samaran Syekh Musa.
2) Kyai Haji Abdul Mu'thi (1898-1976 M), seorang tokoh
Muhammadiyah, sahabat Kyat Haji Ahmad Dahlan, serta toko
Masyumi asal Perak Jombang KH. Abdul Mu'thi putra dari
Mbah Kadar alias Mbah Suromejo, pengikut Diponegoro,
pegawai bahu kelurahan Perak Jombang Tokoh penting
Muhammadiyah, pejuang kemerdekaan kelahiran Jombang.
3) KH. Hasyim Asy'ari (1871-1947 M), pendiri organisasi
Nahdlatul Ulama, asal Gedang, Jombang, pernah mendalami
tashawuf pada thariqah Qadiriyah dan Naqsyabandiyah.
4) Drs. Raden Mas Panji Sosrokartono (1877-1952 M), wartawan
Perang Dunia I.
5) Kyai Abdur Rohim, salah seorang dzawil basha-ir dari Banten
yang menjadi guru tashawuf Soekarno dalam menentukan
tanggal proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Kyai Abdur
Rohim dikenal dengan sebutan Sang Alif, pemimpin pesantren
Darul An'am, Bandung dimakamkan di Banten.
0
Haryo Sumantri dan Edi Setiawan, Jati Diri Bangsa Kyai Muchtar Mu’thi sang
Mujahid wawasan Kebangsaaan,…, h. 61-65.
62

Mereka berlima merestui proklamasi kemerdekaan bangsa


Indonesia dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945 yang merupakan
Berkat dan Rahmat Allah Swt., dan puncak keberhasilan perjuangan
bangsa Indonesia yang dijajah selama 434 tahun semenjak bangsa
Portugis menyerang Malaka pada tahun 1511, Keempat ulama tashawuf
tersebut, di tempat yang berbeda dan di waktu yang berbeda menjawab
sama, "Jika tidak dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 maka bangsa
Indonesia harus menunggu 300 tahun untuk merdeka’’ Kelima orang
tashawuf tersebut juga sebagai tanda akan adanya kebangkitan
tashawuf dunia dari negara Indonesia,0 dalam hal ini juga dapat
diketahui bahwasannya cinta tanah air di dalam islam memiliki
keterikatan yang sangat kuat dalam memajukan negara dan bangsanya.
3. Indikator Cinta Tanah Air
Perwujudan cinta tanah air dapat dilakukan di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat, dengan berbagai cara serta tempat dan sarana, 0
adapun Indikator cinta tanah air di bagi menjadi beberapa Indikator
sebagai berikut :
a. Indikator Cinta Tanah Air di masyarakat
Dalam Indikator cinta tanah air masyarakat harus mampu
menjunjung tinggi keadilan sebagai bangsa yang mencintai tanah airnya
serta tidak boleh mengganggu hak orang lain, mendahulukan
pelaksanaan kewajiban sebelum menuntut hak, menghormati hak-hak
orang lain, dan tidak mengganggu orang lain dalam melaksanakan
kewajibannya.0

0
Haryo Sumantri dan Edi Setiawan, Jati Diri Bangsa Kyai Muchtar Mu’thi sang
Mujahid wawasan Kebangsaaan,,,,. h.64
0
Wisnarni dan Pristian, Wawasan Al-Qur’an Hadist tentang Karakter (Indramayu: CV
Adanu Abimata,2022), h.52.
0
Rusydi dan Zebar, Pendidikan Karakter (Implementasi Wahdatul Ulum dalam
Pembelajaran, (Medan:CV Pusdikramitrajaya, 2020), h.49.
63

Peduli terhadap nama baik bangsa dan negara, merasa bangga


sebagai orang yang bertanah air Indonesia, bersedia membela tanah air
untuk kejayaan bangsa, peduli terhadap rusaknya hutan/lingkungan di
tanah air serta memelihara lingkungan dan melindungi flora dan fauna
Indonesia, dan dapat menyimpan rahasia negara serta sanggup hidup
dimanapun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.0
Mencintai dan menggunakan produk lokal juga salah satu cara
masyarakat mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa,
dengan menggunakan produk lokal itu artinya masyarakat memajukan
negerinya sendiri, ekonomi masyarakat Indonesia semakin maju dan
masyarakat bangga terhadap karya negeri sendiri, melestarikan budaya
Indonesia dan mengenalkan budaya Indonesia ke seluruh dunia, karena
pada hakikatnya Indonesia negeri yang kaya akan budaya, dan setiap
daerah memiliki budaya yang khas, yang menumbuhkan kerukunan
antar masyarakat, baik kerukunan umat beragama dan suku, dan hal ini
adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengembangkan
rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, serta mengkonsumsi makanan
khas yang menjadi cara masyarakat dalam mencintai tanah airnya.0.
b. Indikator Cinta tanah air di Sekolah atau Kelas
Indikator Cinta tanah air di Sekolah atau Kelas adalah Indikator
yang digunakan oleh Kepala Sekolah, Guru, Peserta didik dan
personalia sekolah dalam merencanakan serta melaksanakan,
mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksanaan pendidikan budaya
dan karakter bangsa, yang ditunjukkan dengan cara mengikuti Upacara
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena dalam upacara
terdapat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia terutama lagu wajib
0
Badan Musyawarah Perguruan Swasta Sketsa Pelangi Pendidikan Karakter,(Malang:
Intelegensi Media,2020), h.240.
0
Azizah, Nurul Kami, dkk Buku Panduan Model Pembelajaran Nobangan,(Bogor:
Guepedia,2022), h.56.
64

yaitu Indonesia raya dan ada juga sesi menghormati bendera


kebangsaan Indonesia yaitu bendera merah putih, maka secara langsung
peserta didik memiliki rasa kebanggaan terhadap bangsa Indonesia,0
Memasang foto presiden dan wakil presiden, bendera negara,
lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat
Indonesia, menggunakan produk buatan dalam negeri.0
c. Indikator Cinta tanah air dalam mata pelajaran
Indikator Cinta tanah air dalam mata pelajaran adalah yang menggambarkan
perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu 0

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi lunturnya Rasa Cinta Tanah Air


Pada zaman dahulu, rasa nasionalisme dan patriotisme terlihat dari
perjuangan para pahlawan Indonesia dalam merebut kemerdekaan tetapi,
pada saat ini, rasa nasionalisme, khususnya di kalangan anak muda harus
lebih ditekankan lagi, karena jika dilihat bahwa cinta tanah air pada
generasi muda saat ini sudah mulai luntur dan kurang terbina dengan baik,
faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah sebagai berikut:0
a. Arus Globalisasi moral generasi muda
Arus Globalisasi moral generasi muda dimana pengaruh
kebudayaan negara lain, sudah menjadi pemandangan umum dimana
generasi muda menggunakan pakaian mini yang mencerminkan budaya
barat. daripada mengenakan pakaian yang sopan mencerminkan
kebudayaan bangsa, serta kita dihadapkan oleh generasi muda yang
sudah mulai minum-minuman alkohol, mengkonsumsi narkoba serta
melakukan tindakan kriminal lainnya.

0
Azizah, Nurul Kami, dkk Buku Panduan Model Pembelajaran Nobangan,..., h.55.
0
Inswide,Wawasan Pendidikan Karakter, (Jawa tengah :Nasya Expanding
Management,2021), h.68.
0
Nur Agus Salim, dkk, Dasar-Dasar Pendidikan Karakter, (Medan:Kita
Menulis,2022), h.21.
0
Sopan Andrianto, Indonesia Pusaka, ( Jakarta:Gramedia), h.14.
65

b. Masuknya paham liberalisme yang dianut oleh negara-negara Barat.


Dampaknya yaitu semakin terlihatnya sikap individualisme yang
hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan nasib orang lain,
serta Kurangnya penanaman sikap yang mencerminkan rasa cinta tanah
air. dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat
sehingga generasi muda lama kelamaan akhirnya tidak mengenal rasa
cinta tanah air.
c. Munculnya kasus-kasus di pemerintahan
Munculnya kasus-kasus di pemerintahan mulai dari kasus
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat akan
membuat kecewa para generasi muda dan akhirnya tidak respek lagi
dengan kinerja pemerintahan serta tertinggalnya Indonesia dalam
beberapa aspek kehidupan dengan negara-negara lain yang akhirnya hal
itu akan membuat kurang bangga menjadi bangsa Indonesia.0
5. Manfaat Cinta Tanah Air
Manfaat mencintai tanah air yakni dapat meningkatkan derajat
negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dimata negara-negara lain,
dan menunjukkan jati diri bangsa yang membedakan dengan bangsa
lainnya, dimana sifat jati diri bangsa yang akan mempengaruhi segenap
pikiran, pedoman dalam bertindak, berperilaku, serta pengendali Budi
pekerti dan etika saat berinteraksi dengan bangsa lain.0.
Dengan mencintai tanah air seseorang dapat mengenal dan paham
akan keanekaragaman yang ada di Nusantara, baik keanekaragaman flora
dan fauna, keanekaragaman kekayaan alam, keanekaragaman suku,
keanekaragaman agama, budaya dan keanekaragaman ras, karena pada
dasarnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan Bumi

0
Sopan Andrianto, Indonesia Pusaka,…, h.15-17.
0
Haryo Sumantri dan Edi Setiawan, Jati diri Bangsa Kyai Muchtar Mu’thi sang
Mujahid wawasan kebangsaan,…,h.17
66

Nusantara yang penuh dengan warna warni yang tempo dulu hingga
sekarang banyak diceritakan oleh para petualang dunia baik dari barat
maupun timur, dengan mengenal keanekaragaman suku bangsa yang ada
di bumi Nusantara, setiap individu akan memiliki rasa toleransi yang
tinggi.0
Adapun manfaat Cinta tanah air sebagai unsur landasan bela negara
yakni adalah dapat mempertahankan negara dengan cara meningkatkan
rasa nasionalisme, kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraane, sebagaimana Peraturan Wajib Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara." dan "Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan
undang-undang’’ serta ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang
wajih bela negara yaitu:0
a. Ketetapan MPR, VI Tahun 1973 tentang konsep awasan Nusantara
dan Keamanan Nasional
b. Undang-Undang No 29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat
c. Undang-Undang No 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Rl. Diubah oleh Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1988.
d. Ketetapan MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI
dengan POLRI

0
Robwatil Fijriyah, Merajut Nusantara untuk Indonesia Raya menuju Negara
Superpower Perdamaian dunia, (Jombang : Opshid, 2017), h.16-17.
0
Wijaya Kusuma, Cinta Tanah Air,...,h.55
67

e. Ketatapan MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan
POLRI
f. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.tentang
Pertahanan Negara
g. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Dengan mencintai tanah air dalam unsur bela negara terdapat hal
dan kejwajiban seseorang yang pada hakikatnya membela negara tidak
harus membela dalam wujud perang tetapi juga dapat diwujudkan dengan
cara lain seperti mengamankan lingkungan sekitar, (seperti siskamling),
ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri, belajar dengan mata
pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, melestarikan
kebudayaan. negara, belajar dengan rajin bagi para Peserta didik, taat akan
hukum dan anuran-- anuran negara, dan lain sebagainya. Yang dapat
meumbuhkan rasa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).0
Manfaat Cinta Tanah air juga dapat menstabilkan pendapatan negara
dengan membeli produk yang ada di dalam negeri serta Melestarikan
budaya negeri di kancah dunia dan Indonesia tetap menjadi negara yang
diminati dan disukai negara negara lain akan keragaman budaya dan
produk produk lokal yang menjadi daya tarik negara asing.0
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Dari segi bahasa, Pendidikan berasal dari kata Education yang dapat
diartikan upbringing (pengasuhan), teaching (pengajaran), Instruction
(perintah), pedagogy (pembinaan kepribadian),0 dalam bahasa Indonesia,

0
Wijaya Kusuma Cinta Tanah Air,...,h.56
0
Leoly Ahadiatul, Revitalisasi Cinta Tanah Air Tantangan Bangsa Indonesia
Menghadapi Era Society 5.0 , (Yogyakarta: Samudera Buru,2020), h.56
0
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta:Kencana, 2022), h.14.
68

istilah pendidikan berasal dan kata "didik" dengan memberikan awalan


"pe" dan akhiran “an’’, yang mengandung arti "perbuatan" (hal, cara dan
sebagainya), kata pendidikan juga berasal dari bahasa Yunani yaitu
pedagogis yang berarti pergaulan dengan anak-anak atau mendidik anak-
anak.0
Secara terminology/Istilah, pendidikan merupakan proses perbaikan,
penguatan, dan penyempurnaan terhadap semua kemampuan dan potensi
manusia, pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu ikhtiar manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan
yang ada dalam masyarakat.0
Pengertian pendidikan juga didasarkan atas bertitik tolak kepada
kepentingan individu, kepentingan masyarakat, kepentingan kebudayaan,
kepentingan agama, kepentingan bangsa dan negara.0
Dari segi kepentingan Individu, pendidikan memiliki arti berupa
pengembangan potensi-potensi yang yang terpendam dan tersembunyi,
agar dapat dirasakan oleh individu itu sendiri maupun oleh masyarakat,
karena pada hakikatnya kemakmuran suatu masyarakat bergantung kepada
keberhasilan pendidikannya dalam mengembangkan potensi yang
terpendam pada setiap individu,0 adapun pendidikan dari segi kepentingan
individu dan masyarakat secara bersamaan yakni dapat dilihat dari definisi
pendidikan yang dicantumkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003, Yaitu :
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
0
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta : Kalam Mulia,2015), h.30.
0
Moh, Raqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di sekolah,
Keluarga dan Masyarakat, (Yogyakarta:PT Elkisprinting Cemerlang, 2009), h.15
0
Abuddin Nata, Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta:PrenadaMedia
Group,2019), h.9
0
Asep Abdurrahman, Pemikiran Pendidikan Moch Tolhah hasan, (Serang:A-Empat,
2021), h. 140
69

pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang


diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.0
Maka dalam hal ini pendidikan bukan hanya mewariskan nilai-nilai
budaya, pengajaran, teladan dan pengalaman akan tetapi juga menggali,
menumbuhkan dan mengembangkan bakat minat yang dimiliki.0
Dalam segi kepentingan budaya pengertian pendidikan dapat
didefinisikan sebagai upaya untuk memajukan dan menumbuhkan budi
pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran) atau dapat dikatakan juga
sebagai seluruh aspek kemampuan yang terdapat dalam diri manusia, yang
tidak dapat dipisahkan dalam memajukan kesempurnaan hidup.0
Dalam segi kepentingan bangsa dan negara sebagaimana
dikemukakan oleh Soegarda Poebarkawatja, pendidikan adalah sebagai
usaha untuk membawa masyarakat pada tujuan yang dicita-citakan, yakni
sebagai bangsa yang mengenal masalah-masalah dunia dan kehidupan
yang menjanjikan kesejahteraan dan kebahagiaan baik secara lahir
maupun secara batin.0
Dari pengertian pengertian diatas maka dapat disimpulkan
pengertian pendidikan secara sederhana dan umum, adalah sebagai usaha
manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan, baik jasmani maupun rohani, dan sebagai hasil peradaban
bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan nilai dan norma
masyarakat itu sendiri yang berfungsi sebagai cita-cita dan pernyataan
tujuan pendidikan, sekaligus menunjukkan bagaimana warga negaranya
berfikir, berperilaku, secara turun-temurun, hingga kepada generasi
berikutnya, dalam perkembangannya sehingga sampai pada tingkat
0
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I
pasal I ayat 1, ( Bandung:Pokusmedia,2010), cet I, .h.2
0
Abuddin Nata, Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia,…,h.12.
0
Ali Khalil Abul Ainain, Falsafah At-Tarbiyah Al-Islamiyah fi Al-Qur’an Al-Karim,
(Beirut:Dar al-Fikr Al Araby),1980) cet.I, h.37
0
Soegarda Poebarkawatja, Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka, (Jakarta:
Gunung Agung,1970), h.3.
70

peradaban yang maju untuk meningkatkan nilai-nilai kehidupan dan


pembinaan kehidupan yang lebih sempurna.0
Adapun pengertian Islam secara harfiah, Islam berasal dari bahasa
Arab, Salima yang berarti to be safe (terpelihara), unharmed (tidak
celaka), intact (Utuh) safe (terjaga), established (terbentuk) dan Kata
Salima merupakan tsulasi mujarrad yang berakar dari kata aslama,
Yuslimu, Islaman yang berarti selamat, devotion (pengabdian), resignation
(kembali ke jalan yang lurus), revonciliation to the Will of God (kembali
mengikuti kehendak tuhan).0
Sedangkan menurut Harun Nasution berpendapat bahwa Islam
adalah agama yang ajarannya di wahyukan oleh Allah SWT kepada
manusia melalui Nabi Muhammad Saw sebagai Rasul, Islam pada
hakikatnya membawa ajaran ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi,
tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia, adapun sumber
ajarannya yakni mengambil dari Al-Qur’an , Hadist, Ijma, dan Qiyas.0
Menurut Syekh Muhammad Syaltut berpendapat bahwa Islam
adalah agama Allah yang diperintahkan untuk mengajarkan poko-pokok
aturan dan syariat yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw agar
disampaikan kepada seluruh umat manusia.0
Menurut Abdur Rahman An-Nahlawi, pendidikan Islam ialah
pedoman pribadi dan masyarakat dalam memeluk Islam secara logis dan
total, baik dalam kehidupan individu maupun kolektif, dan Burlian
Shomad memaknai Pendidikan sebagai pembentuk individu menjadi
makhluk yang berderajat tinggi menurut ukuran Allah swt, serta

0
M.Fahim Tharaba, Dasar Dasar Pendidikan Islam,(Malang: CV Dream Litera
Buana,2015), h.3.
0
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta:Kencana, 2022), h.20.
0
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam,...,h. 22.
0
Endang Saifudin , Wawasan Islam Pokok pokok pikiran tentang paradigma dan
sistem Islam, (Jakarta:Gema Insani Press,2004), cet 1, h.40.
71

pendidikan itu baru dapat disebut pendidikan Islam apabila memiliki dua
ciri khas, Pertama, tujuannya untuk membentuk individu menjadi makhluk
mulia menurut ukuran Al-Quran, kedua, cakupan pendidikannya adalah
ajaran Allah Swt yang tercantum lengkap dalam Quran dan
pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang
dicontohkan Nabi Muhammad Saw.0
Dengan demikian dapat diketahui Pendidikan Islam, dalam konteks
Islam, ada tiga kata yaitu at-tarbiyah (memperbaiki, membimbing,
menjaga, memelihara), at-ta’lim (mengajar), at-ta’dib (mendidik), yang
artinya saling berkaitan yang mengandung makna yang sama, istilah at
ta’dib adalah paling cocok untuk pendidikan Islam.0
Pada masa sekarang yang paling populer dipakai oleh orang adalah
“tarbiyah” karena tarbiyah meliputi seluruh kegiatan pendidikan yang
berarti suatu upaya yang dilakukan dalam mempersiapkan individu untuk
kehidupan yang lebih sempurna dalam etika, sistematis dalam berfikir,
memiliki ketajaman instuisi, giat dalam berkreasi, memiliki toleransi dan
kompetensi dalam hal yang baik, memiliki ungkapan dengan bahasa
tulisan dan lisan yang baik dan benar serta memiliki beberapa
keterampilan, maka dalam istilah Pendidikan Islam disebut dengan
Tarbiyah Islamiyah.0
Secara Istilah Pendidikan Islam adalah Pendidikan yang ditunjukkan
untuk memajukan dan menyebarkan ajaran Islam, Pendidikan yang
ditandai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam yang menyangkut berbagai
komponen pendidikan diantaranya mengenai visi, misi tujuan, sasaran,
kurikulum, bahan ajar, proses belajar mengajar, manajemen, kelembagaan,

0
Khamam Khoslin, Pendidikan Islam Dinamika dan Tantangan di Masa depan,
(Malang:Cinta Intrans Selaras,2018), h.26.
0
Sehat Sultoni Dalimunthe, Filsafat Pendidikan Islam sebuah bangunan Ilmu Islamic
Studies, (Yogyakarta:CV Budi Utama, 2018), h.5.
0
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta : Kalam Mulia,2015), h. 32
72

guru, murid, sarana prasarana, lingkungan dan evaluasi yang didasarkan


pada nilai- nilai ajaran Islam.0
Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan
penting dalam membangun dan menumbuhkembangkan peradaban, maju
mundurnya suatu peradaban ditentukan oleh pendidikan, bahkan
peradaban dan kebudayaan umat manusia tidak akan pernah muncul tanpa
ada lembaga yang mengarahkan manusia kepada arah tersebut, karena
pada hakikatnya manusia terlahir kedunia tanpa memiliki ilmu
pengetahuan yang dapat membuatnya berkembang lebih maju, maka
pendidikanlah yang membangun daya ilmu pengetahuan tersebut dalam
jiwa manusia Al-Qur’an mengaskan:0
‫َو ُهّٰللا َاْخ َر َج ُك ْم ِّم ْۢن ُبُط ْو ِن ُاَّم ٰه ِتُك ْم اَل َتْع َلُم ْو َن َش ْئًـ ۙا َّوَجَع َل َلُك ُم الَّس ْمَع َو اَاْلْبَص اَر َو اَاْلْفِٕـ َدَةۙ َلَع َّلُك ْم‬
٧٨ ‫َتْشُك ُرْو َن‬
‘’Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran,
penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur”(QS. an-Nahl [16]:
78)
Dalam ayat ini dijelaskan keadaan ketidaktahuan manusia ketika
lahir kebumi, Allah swt membekalinya dengan Indra baik secara dzahir
maupun batin, dengan indera tersebut manusia dapat mengetahui segala
sesuatu yang sebelumnya ia tidak ketahui, sebelum lahir, adapun
pentingnya Pendidikan Islam bagi manusia, yqsebagai upaya menanamkan
dan mengaktualisasikan nilai-nilai Islam pada kehidupan nyata melalui
pribadi pribadi Muslim yang beriman dan bertakwa, sesuai dengan harkat
dan derajat kemanusiaan sebagai khalifah di atas bumi. dan penghargaan

0
Abuddin Nata, Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta:PrenadaMedia
Group,2019), h.15
0
Kadar, M. Yusuf. Tafsir tarbawi Pesan Pesan Al-Qur’an tentang Pendidikan
(Jakarta:Amzah,2015) cet, II, h.1.
73

Allah Swt terhadap orang-orang yang berilmu dan berpendidikan


diterangkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:0
‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّل ِذ ْيَن ٰا َم ُن ْٓو ا ِاَذ ا ِقْي َل َلُك ْم َتَفَّس ُحْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْفَس ُحْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْي َل اْنُش ُز ْو ا‬
١١ ‫َفاْنُشُز ْو ا َيْر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر‬
‘’Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
"Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang
kamu kerjakan."(Q.S. Almujadalah [58]:11).
Dalam Q.S Almujadalah ayat 11, Allah Swt memerintahkan
manusia untuk berlapang lapang di dalam majlis maka Allah Swt akan
memberikan kelapangan atau kemudahan dalam segala urusan, dan Allah
akan mengangkat derajat orang-orang yang diberi pengetahuan atau
orang-orang yang mempunyai ilmu,0 serta Al-Qur’an menegaskan
perbedaan antara orang yang mempunyai ilmu pendidikan dan tidak
sebagaimana firman Allah swt:

‫َاَّم ْن ُهَو َقاِنٌت ٰا َنۤا َء اَّلْيِل َس اِج ًدا َّو َقۤا ِٕىًم ا َّيْح َذ ُر اٰاْل ِخ َر َة َو َيْر ُجْو ا َر ْح َم َة َر ِّب ٖۗه ُق ْل َه ْل َيْس َتِو ى اَّل ِذ ْيَن‬
٩ ‫َيْع َلُم ْو َن َو اَّلِذ ْيَن اَل َيْع َلُم ْو َن ۗ ِاَّنَم ا َيَتَذَّك ُر ُاوُلوا اَاْلْلَباِب‬
“Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang
yang beribadat pada waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri,
sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui

0
Khamam Khoslin, Pendidikan Islam Dinamika dan Tantangan di Masa depan,
(Malang:Cinta Intrans Selaras,2018), h.2.
0
Badrudin, Konsep Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an Perspektif Syekh Abdul Qadir
Jailani,(Serang:A-Empat, 2015), h.76.
74

dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang


berakallah yang dapat menerima pelajaran” (Q.S Azzumar [39]:9)
Dalam Q.S Az Zumar ayat 9 dengan tegas memberikan pengertian
bahwa Perbedaan antara orang berilmu dan tidak berilmu, salah satu
pembeda antara keduanya ialah orang berilmu mempunyai kemampuan
untuk mengambil pelajaran, petunjuk, ataupun nilai dari setiap kejadian
yang terjadi, serta mempunyai kepedulian sosial, kesadaran sains,
kesadaran hukum, sehingga dalam hal pengamalan keagamaan, orang
yang berilmu akan menghantarkan mereka untuk melakukannya sesuai
perintah dan ketentuan yang ada sehingga dapat terlaksana dengan baik
dan benar, dan dengan ilmu tersebutlah yang akan menghantarkan
seseorang pada tahapan ketakukannya kepada Allah swt., dan ketakutan
orang berilmu akan lebih besar dari orang yang tidak berilmu, orang yang
tidak berilmu (agama) mempunyai pandangan bahwa kehidupan ini hanya
sekedar entitas perjalanan menghabiskan usia tanpa hakikat/tujuan yang
mendalam.0
Pendidikan dan Al-Qur’an mempunyai hubungan yang sangat erat,
yang mana seluruh kegiatan Pendidikan dalam Islam harus bersumber dari
Al-Qur’an dan Hadist atau sesuai dengan nilai-nilai yang dikandungnya,
sedemikian erat hubungan antara pendidikan dan Al-Qur’an, maka sangat
tidak mungkin jika berbicara pendidikan tanpa menyinggung Al-Qur’an,
berbicara tentang pendidikan tanpa Al-Qur’an sama artinya berbicara
tentang membangun manusia tanpa petunjuk dan arah, maka akan
mengalami kesesatan, kalaupun tetap dilakukan, maka akan sekadar
sampai pada sisi-sisi arti penting kehidupan dan belum meninggalkan
aspek yang lebih rinci, hal itu terlihat seperti yang terjadi pada saat ini,
berbicara tentang pendidikan hanya sampai pada upaya mengantarkan
0
Suryadi Nasution, Tafsir Tarbawi, Melacak Kontruksi Pendidikan dalam Al-Qur’an
dan Hadist, (Sumatera Utara:Madina Publisher,2022), h.34.
75

siswa menjadi berpikiran cerdas dan terampil, sementara kecerdasan


emosional dan spiritual kurang memperoleh perhatian, padahal Al-Qur’an
sangat menekankan integritas dalam pendidikan yang meliputi aspek
keimanan (kognitif), tindakan nyata herbasis amal shalih (psikomotorik).0
Berdasarkan pemaparan singkat di atas dapat disimpulkan
bahwasannya Al-Quran menawarkan konseptualisasi pendidikan yang
berintikan ilmu naqliyah (Ilmu yang berdasarkan wahyu) yang melandasi
semua ilmu aqliyah. (Ilmu yang berdasarkan akal atau dalil rasional
seperti ilmu filsafat, matematik, fisikal, dan lain-lain), yang diharapkan
dapat mengintegrasikan akal dan wahyu, ilmu-ilmu syar'iyyah dan ilmu-
ilmu ghairu syar'iyyah dalam proses pendidikan, sehingga melalui upaya
tersebut dapat merealisasikan proses memanusiakan manusia.0
Adapun pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan
pembiasaan, keteladanan, dan perubahan mindset peserta didik tentang
pentingnya ajaran Al-Qur'an dan Hadis dalam kehidupan, pembelajaran
pendidikan agama Islam dilaksanakan secara komunikatif melalui
kerjasama antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik diharuskan
memiliki kreativitas yang akan guru arahkan dengan inovasi serta motivasi
pembelajaran sehingga peserta didik terbiasa dengan berbagai aktivitas
dan menjadi panutan bagi sekitarnya, pendidikan agama Islam diberikan
kepada peserta didik mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan
tinggi.0
2. Sumber Pendidikan Agama Islam
Sumber adalah bahan-bahan atau materi yang dijadikan modal
utama bagi pendidikan agama Islam, sumber pendidikan agama Islam

0
Syakur, Mahlail, Tafsir Kependidikan Menulusuri Jejak Kisah Al-Khadir dalam Al-
Qur’an, (Jawa Tengah:Maseifa Jendela Ilmu,2012), h.75.
0
Khamam Khoslin, Pendidikan Islam Dinamika dan Tantangan di Masa depan, h.23.
0
Asfiati, Redesign Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menuju Revolusi Industri
4.0,(Jakarta:Kencana, 2020), h.32.
76

diperlukan untuk mengarahkan tujuan pendidikan yang ingin dicapai serta


untuk membingkai seluruh komponen pendidikan yang menjadi standar
dan tolak ukur dalam mengevaluasi kegiatan pendidikan.0
Sistematika penggunaan sumber pendidikan Islam diawali dengan
Al-Qur’an karena Al-Qur’an memiliki kebenaran yang absolut kemudian
As-Sunah atau Al Hadist, adapun mayoritas ahli Pendidikan Islam
berpendapat bahwa sistematika sumber pendidikan adalah Al-Qur’an,
Hadist, Mazhab Sahabi, Ijtihad Ulama, bisa berupa Ijma dan Qiyas
maupun pemikiran pemikiran ulama dalam pembaharuan pendidikan
Islam.0 Selain itu ada yang meringkaskan sumber pendidikan Islam
menjadi empat macam, yaitu Al-Qur’an , As Sunnah, sejarah dan filsafat
sebagaimana berikut :0
a. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah mukjizat yang diwahyukan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai petunjuk dan pedoman hidup
manusia, maka setiap ayat bahkan setiap huruf yang ada di dalam Al-
Qur’an merupakan ayat ayat tarbiyah atau pendidikan, namun konsep
ini tidak diterima dan dimengerti sebagai suatu sistem ilmu
pengetahuan karena sifatnya yang meluas, oleh sebab itu adanya
pengkhususan dalam Al-Qur’an yang dapat menjadi acuan untuk
menetapkan akar filosofi pendidikan.0
Al-Qur’an selalu mendorong manusia agar belajar, berpikir, dan
meneliti alam semesta, Al-Qur’an mendorong manusia mengkaji unta,
langit, gunung, bumi, dan diri manusia itu sendiri, hal itu tidak semata

0
Abuddin Nata.Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta:Kencana,2012), h.74.
0
Neni, Model Pendidikan Agama Islam berbasis Lingkungan, (Tembilahan :PT
Indragiri,2021), h.131.
0
Abuddin Nata,Ilmu Pendidikan Islam, h.75.
0
Muliyawan,Ilmu Pendidikan Islam Studi Kasus terhadap Struktur Ilmu,Kurikulum,
Metodologi dan Kelembagaan Pendidikan Islam, (Depok:Rajagrafindo Persada,2015), h.24.
77

mata untuk kepentingan penambahan pengetahuan seseorang tetapi


membangun kesadaran seseorang sebagai makhluk Allah swt serta
diharapkan dapat melahirkan perilaku terpuji, 0 Nabi Muhammad Saw
sebagai pendidik pertama, adapun kedudukan Al-Qur’an sebagai
sumber pendidikan Islam dapat dipahami dalam firman Allah SWT :
٦٤ ‫َو َم ٓا َأنَز ۡل َنا َع َلۡي َك ٱۡل ِكَٰت َب ِإاَّل ِلُتَبِّيَن َلُهُم ٱَّلِذ ي ٱۡخ َتَلُفوْا ِفيِه َو ُهدًى َو َر ۡح َم ًة ِّلَقۡو ٖم ُيۡؤ ِم ُنوَن‬
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini,
melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang
mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang beriman (Q.S. An Nahl [16]:64)
Dari ayat diatas dapat dipahami bahwasannya dasar pendidikan
Islam adalah Al-Qur’an karena secara langsung Pendidikan Islam
memahami isi kandungan dari Al-Qur’an , dengan mempelajari Al-
Qur’an kita dapat menjelaskan segala sesuatu yang tidak diketahui oleh
manusia agar mengetahui bahwasannya Al-Qur’an sebagai petunjuk
dan Rahmat agar tidak terjadi perselisihan sesama umat Islam 0 yang
ditegaskan dalam firman Allah Swt :
٢ ‫َٰذ ِلَك ٱۡل ِكَٰت ُب اَل َر ۡي َۛب ِفيِۛه ُهًدى ِّلۡل ُم َّتِقيَن‬
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa.(Q.S. Al-Baqarah [1]:2)

١٣٨
‫ٰهَذ ا َبَياٌن ِّللَّناِس َو ُهًدى َّو َم ْو ِع َظٌة ِّلْلُم َّتِقْيَن‬
Al Quran ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan
petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.(Q.S Al
Imran[3]:138)

0
Kadar, M., Yusuf, Tafsir Tarbawi Pesan-pesan Al-Qur’an tentang pendidikan,
(Jakarta:Amzah,2013), h.87.
0
Pathonah, Metode pembelajaran Pendidikan Al-Qur’an Hadist dalam meningkatkan
Akhlakul Karimah Siswa Mts Negeri 32 Jakarta, (Cirebon:Syntax Computama, 2020), h.28.
78

Adapun sumber pendidikan agama Islam di Al-Qur’an yang


menganjurkan umatnya mencari Ilmu, agar mampu membedakan
antara benar dan salah serta dapat menjalankan yang benar dan
meninggalkan yang salah dijelaskan dalam firman Allah swt sebagai
berikut:

‫َاَّلِذ ْيَن ِاْن َّم َّك ّٰن ُهْم ِفى اَاْلْر ِض َاَقاُم وا الَّص ٰل وَة َو ٰا َتُو ا الَّز ٰك وَة َو َاَم ُرْو ا ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َنَه ْو ا َع ِن اْلُم ْنَك ِۗر‬
٤١ ‫َو ِهّٰلِل َعاِقَبُة اُاْلُم ْو ِر‬
Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka
di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan
zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang
mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan (Q.S Al Hajj
[21]:41)
Benar dan salah yang ada dalam Islam tidak hanya beriorientasi
pada diri sendiri namun juga menyangkut orang lain bahkan semesta
alam karena pada dasarnya Islam menghendaki umatnya menjadi umat
terbaik yang mampu menyebarkan kebaikan dan kebahagiaan dalam
kehidupan bagi alam semesta,0
Pada dasarnya nabi tidak mewariskan harta benda , yang
diwariskan nabi adalah ilmu pengetahuan, oleh karena itu mencari dan
mempelajari ilmu merupakan sebuah kewajiban, baik ilmu agama
maupun ilmu-ilmu yang lainnya, bahkan kedudukan orang yang
berilmu sangat mulia di sisi Allah Swt bahkan Allah Swt menyebut
orang yang berilmu setelah menyebutkan Malaikat sebagaimana firman
Allah SWT:
‫َٰٓل‬
١٨ ‫َش ِهَد ٱُهَّلل َأَّن ۥُه ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو َو ٱۡل َم ِئَك ُة َو ُأْو ُلوْا ٱۡل ِع ۡل ِم َقٓاِئَۢم ا ِبٱۡل ِقۡس ِۚط ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو ٱۡل َع ِز يُز ٱۡل َحِكيُم‬

0
Nadlifah, Suismango, Hafiz Aziz, Pengantar arah Ilmu Pendidikan Islam anak Usia
Dini, (Yogyakarta: CV Istana Agency, 2019) , h.22.
79

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia


(yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat
dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).
Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Q.S Al Imran [3]: 18)
Dengan demikian, Allah SWT mendorong manusia untuk
mempunyai jiwa belajar, agar terdorong untuk mempelajari segala
sesuatu, selain jiwa belajar manusia juga dibekali dengan jiwa pendidik
untuk mempertahankan kehidupannya melalui cara cara tertentu yang
diajarkan kepada generasi penerusnya, bahkan pendidikan dalam Islam
harus dilakukan sejak dini oleh lingkungannya baik lingkungan
keluarga dan masyarakat0 sebagaimana firman Allah swt :

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُقْٓو ا َاْنُفَس ُك ْم َو َاْهِلْيُك ْم َناًرا َّو ُقْو ُدَها الَّناُس َو اْلِح َج اَر ُة َع َلْيَها َم ٰۤل ِٕىَك ٌة ِغ اَل ٌظ ِش َداٌد اَّل‬

٦ ‫َيْع ُصْو َن َهّٰللا َم ٓا َاَم َر ُهْم َو َيْفَع ُلْو َن َم ا ُيْؤ َم ُرْو َن‬

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At
Tahrim[66]:6)
Dalam ayat ini Allah Swt memberikan peringatan sekaligus
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap orang tua agar menjaga
keluarganya sehingga tidak terjerumus kedalam hal-hal negatif didunia
dan anak anak ketika kelak di akhirat terhindar dari panasnya api
neraka, serta orang tua harus mengajarkan nilai-nilai akidah kepada

0
Nadlifah, Suismango, Hafiz Aziz, Pengantar arah Ilmu Pendidikan Islam anak Usia
Dini,h.25.
80

anak sehingga kelak mereka menjadi penyelamat bagi orang tuanya di


dunia maupun di akhirat, penanaman aqidah kepada anak yang baik
merupakan tugas orang tua dirumah serta tugas guru selama di sekolah
dengan mengajarkan pendidikan yang berisikan penguatan akidah,
karena pada dasarnya mendidik anak merupakan kewajiban bagi setiap
orang tua dalam keluarga0 yang telah dijelaskan sebagai berikut dalam
firman Allah Swt:

‫َم ا َك اَن ِلَبَش ٍر َاْن ُّيْؤ ِتَيُه ُهّٰللا اْلِكٰت َب َو اْلُح ْك َم َو الُّنُبَّو َة ُثَّم َيُقْو َل ِللَّناِس ُك ْو ُن ْو ا ِعَب اًدا ِّلْي ِم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا‬
٧٩ ۙ ‫َو ٰل ِكْن ُك ْو ُنْو ا َر َّباِنّٖي َن ِبَم ا ُكْنُتْم ُتَع ِّلُم ْو َن اْلِكٰت َب َو ِبَم ا ُكْنُتْم َتْد ُرُسْو َن‬
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan
kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada
manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan
penyembah Allah". Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu
menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al
Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.(Q.S. Al
Imran[3] :79)
Dalam Q.S Al Imran ayat 79 mendorong manusia menjadi
pendidik yang mengajarkan tentang kebenaran Ajaran Allah SWT dalam
kitabnya terutama tentang kebenaran adanya Allah SWT serta hal hal
yang terkait dengannya, yang pada hakikatnya tugas manusia yakni
adalah menjalankan perintah untuk menjadi seorang pendidik.0
Maka dalam hal ini pendidikan tidaklah semata mata memberikan
mata pelajaran ataupun menyekelohkan anak di sekolah atau madrasah
untuk mencari ilmu yang ditargetkan dengan kurikulum yang harus
dicapai namun pendidikan merupakan suatu upaya manusia dalam
0
Nadlifah, Suismango, Hafiz Aziz, Pengantar arah Ilmu Pendidikan Islam anak Usia
Dini,h.27.
0
Nadlifah, Suismango, Hafiz Aziz, Pengantar arah Ilmu Pendidikan Islam anak Usia
Dini,h.28.
81

rangka membimbing, membina anak-anak untuk mencapai kedewasaan,


pendidikan setidaknya dapat menyentuh aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.0
Adapun pendidikan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an yakni
untuk mengenalkan peranan manusia sebagai makhluk hidup serta
tanggung jawab terhadap kehidupan pribadinya, mengenalkan manusia
tentang hubungan sosial dengan lingkungannya di kehidupan
bermasyarakat, mengenalkan alam serta mengajak manusia untuk
mengetahui hikmah dari setiap ciptaan Allah Swt serta mengambil
manfaat dari penciptaan tersebut dan mengarahkan manusia agar
mengenal Allah swt sebagai penciptanya dan beribadah kepadanya,0 serta
pada hakekatnya pendidikan Islam dalam Al-Qur’an menghantarkan
manusia untuk mencapai hakekat kebahagiaan didunia dan akhirat.
b. As Sunah
Sunnah menurut bahasa adalah perjalanan, pekerjaan, menurut
Istilah berarti perkataan Nabi Muhammad Saw, yaitu sesuatu yang
segala sesuatu yang dinukil dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa
perkataan, perbuatan maupun berupa taqeir, sifat, kelakuan, yang baik.
adapun Sunnah dibagi tiga yaitu Sunnah qauliyah, fi’liyah dan Sunnah
taqririyah.0
1) Sunnah Qauliyah adalah Sunnah dalam bentuk perkataan atau
ucapan Rasulullah Saw
2) Sunnah fi’liyah yaitu Sunnah dalam bentuk perbuatan, yang
menerangkan cara melaksanakan ibadah seperti tata cara
sholat, berwudhu dan lain sebagainya.

0
Dadang Hawari,Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,( Yogyakarta: Dana
Bhakti Primayasa,1977), h.156.
0
Achmafi, Ideologi Pendidikan Islam, Paradigma Humanisme Teosentris,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar), h.28.
0
Zakiyah Darahat, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta:Bumi Aksara,2006), h.20.
82

3) Sunnah taqririyah adalah ketetapan nabi ,yaitu diamnya nabi


atas perkataan atau perbuatan Sahab tidak ditegur atau
dilarangnya.
Sunnah sering disebut juga sebagai hadist adapun Sunnah sebagai
sumber hukum serta Sumber pendidikan agama Islam sebagai berikut:
‫َح َّد َثَنا ِه َش اُم ْبُن َع َّم اٍر َح َّد َثَنا َح ْفُص ْبُن ُس َلْيَم اَن َح َّد َثَنا َك ِثيُر ْبُن ِش َطْيٍر َع ْن ُمَحَّمِد بن ِش ْيِريَن َع ْن‬
‫ َقاَل َر ُسوُل ِهللا َص َّل ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َطَلُب اْلِع ْلِم َفِر ْيَض ٌة َع َلى ُك ِّل ُم ْس ِلٍم (رواه ابن‬: ‫َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َقاَل‬
)‫ماجه‬
Hisyam bin 'Ammar menceritakan kepada kami. Hafi bin
Sulaiman menceritakan kepada kami, Katsir bin Syindzir menceritakan
kepada kami dari Muhammad bin Syirin, dari Anas bin Malik berkata,
Rasulullah SAW bersabda: "Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim"
(HR. Ibnu Majjah).0
Dalam Hadist tersebut memerintahkan agar umat Islam selalu
belajar, karena pada dasarnya belajar mempunyai filosofi yang sangat
mendalam, belajar dalam dunia pendidikan merupakan jembatan
menuju dunia pengetahuan, oleh karenanya Islam menjadikan belajar
sebagai perintah wajib yang harus dilakukan oleh setiap muslim
sebagai jalan ilmu pengetahuan,0 selain itu Hadist juga sebagai sumber
pokok dalam pendidikan karena dijelaskan dalam firman Allah Swt
sebagai berikut :

‫َّم ٓا َأَفٓاَء ٱُهَّلل َع َلٰى َر ُسوِلِهۦ ِم ۡن َأۡه ِل ٱۡل ُقَر ٰى َفِلَّلِه َوِللَّرُسوِل َو ِلِذ ي ٱۡل ُقۡر َبٰى َو ٱۡل َيَٰت َم ٰى َو ٱۡل َم َٰس ِكيِن َو ٱۡب ِن‬
‫َفُخ ُذ و ا َن ٰى ُك ۡم ۡن َفٱنَتُهوْۚا‬
‫ُه َو َم َه َع ُه‬ ‫ٱلَّسِبيِل َك ۡي اَل َيُك وَن ُدوَلَۢة َبۡي َن ٱَأۡلۡغ ِنَيٓاِء ِم نُك ۚۡم َو َم ٓا َء اَتٰى ُك ُم ٱلَّرُسوُل‬
٧ ‫َو ٱَّتُقوْا ٱَۖهَّلل ِإَّن ٱَهَّلل َش ِد يُد ٱۡل ِع َقاِب‬

0
Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Mazzah AlQuzwani, Sunan
Ibnu Majjah, (Kairo:Dar Ihya Al kuttub Al Arobiyah, 1336 H) Jilid 1, h.81.
0
Nurhayati, Syarifudin. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Ciputat:IIQ
Press,2020), h.8.
83

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-
Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka
adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu
jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa
yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dil
‫س‬arangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.(Q.S Al Hasyr[59]:7)

٨٠ ‫َّم ن ُيِط ِع ٱلَّرُسوَل َفَقۡد َأَطاَع ٱَۖهَّلل َو َم ن َتَو َّلٰى َفَم ٓا َأۡر َس ۡل َٰن َك َع َلۡي ِهۡم َحِفيًظا‬
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah
mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu),
maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka,
(Q.S. An Nisa[4]:80)
Dalam kedua ayat tersebut menjelaskan bahwasannya Hadist
Rasulullah Saw Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah
Al-Quran, yang berfungsi untuk menjelaskan (bayan) serta menguatkan
hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an, memperkuat pernyataan
dalam Al-Qur'an yang harus ditaati dan juga diterima oleh setiap
manusia.0 adapun Hadist sebagai sumber pokok pendidikan kedua
setelah Al-Qur’an didalamnya juga banyak hadits yang mendukung
proses pembelajaran seperti proses belajar perlu adanya niat dan
kesungguhan

‫ َسِم ْع ُت َر ُسْو َل ِهللا صلى‬: ‫َع ْن َأِم ْيِر اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َأِبْي َح ْفٍص ُع َم َر ْبِن اْلَخ َّطاِب َر ِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫ َفَم ْن َكاَنْت ِهْج َر ُتُه ِإَلى ِهللا‬.‫ ِإَّنَم ا ْاَألْع َم اُل ِبالِّنَّياِت َو ِإَّنَم ا ِلُك ِّل اْم ِر ٍئ َم ا َنَو ى‬:‫هللا عليه وسلم َيُقْو ُل‬
‫ َو َم ْن َكاَنْت ِهْج َر ُتُه ِلُد ْنَيا ُيِص ْيُبَها َأْو اْمَر َأٍة َيْنِك ُح َها َفِهْج َر ُتُه‬،‫َو َر ُسْو ِلِه َفِهْج َر ُتُه ِإَلى ِهللا َو َر ُسْو ِلِه‬
‫ِإَلى َم ا َهاَجَر ِإَلْيِه(رواه البخارى) ُيِص ْيُبَها َأْو اْمَر َأٍة‬
0
Bachrul Ilmu, Pendidikan Agama Islam untuk sekolah Menengah Kejuruan kelas X,
(Bandung,:Grafindo Media Pratama,2007), h.60-61.
84

Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab


radhiallahuanhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam menenangkan: Sungguh setiap tindakan
tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)
berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin
mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada
(keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena
menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang
ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang
dia niatkan. (HR. Bukhari)
Pada hakikatnya mencari ilmu merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap manusia, kewajiban ini tidak hanya dimiliki
oleh laki laki tetapi juga perempuan, adapun hadist atau Sunnah sebagai
pedoman bagi kehidupan manusia agar terarah dan terhindar dari hal
hal yang menyesatkan.
c. Sejarah Islam
Pendidikan pada hakikatnya merupakan, peristiwa sejarah, karena
praktik pendidikan terekam dalam tulisan yang selanjutnya dapat
dipelajari oleh generasi penerus, di dalam sejarah terdapat berbagai
informasi mengenai kemajuan dan kemunduran dalam bidang
pendidikan untuk dijadikan pelajaran serta bahan perbandingan di masa
sekarang dan masa yang akan datang0
Sejarah menjadi sumber pendidikan karena dengan sejarah dapat
diketahui bagaimana yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan
Islam dengan segala ide, konsep institusi sistem, dan oprasionalnya
yang terjadi dari waktu ke waktu.0

0
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,…, h. 79.
0
Suyuthi Pulungan,Sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta : Kencana,2019), h.2.
85

Sejarah telah mewariskan berbagai aspek atau komponen


pendidikan, yang berupa visi misi, tujuan, kurikulum, bahan ajar,
proses belajar mengajar,profil guru dan murid, pengelolaan,
kelembagaan dan lain sebagainya yang dapat dijadikan sumber dalam
praktik pendidikan.0
d. Pendapat Para sahabat dan filsuf
Sahabat ialah orang yang lahir dan hidup sezaman dengan Nabi
serta menyatakan beriman dan setia kepadanya, sahabat adalah orang
yang pertama kali belajar serta menimba ilmu pengetahuan dari Nabi
Muhammad Saw, adapun Filsuf adalah orang yang berpikir secara
mendalam, sistematik, radikal, universal dan spekulatif dalam rangka
mengemukakan hakikat atau tentang sesuatu, para sahabat dan para
filsuf memiliki keinginan dan komitmen yang kuat untuk membangun
kehidupan manusia yang bermartabat, mereka memikirkan tentang
hakikat manusia,ilmu pengetahuan, akhlak, kebaikan, kebahagiaan,
sosial, politik, kesejahteraan umat dan pendidikan, contohnya seperti
Abu Bakar As Shidiq yang merintis tradisi manuskrip yang kredibel
dalam bentuk pengumpulan Al-Qur’an sebagai sumber dan pedoman
ajaran pendidikan Islam, Umar bin Khattab yang mengajarkan hidup
tegas dalam memberantas kemungkaran dan memperluas wilayah
Islam, dan menjadi acuan untuk mengajarkan pendidikan terhadap anak
dengan tegas, Ustman bin Affan yang mengajarkan hidup dermawan
serta penyempurna penulisan Al-Qur’an yang dikenal rendah hati dan
semua perbuatannya menjadi inspirasi bagi pengembangan pendidikan
akhlak, demikian pula dengan Ali Bin Abi Thalib yang mempunyai
keberanian dalam menegakkan kebenaran serta mengatur berbagai

0
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,…, h. 80.
86

aspek manajemen pemerintahan yang dapat digunakan sebagai sumber


Pendidikan Islam.0
Upaya Sahabat nabi dalam pendidikan Islam sangat menentukan
perkembangan pemikiran pendidikan, adapun karakter sahabat nabi
yakni adalah tradisi yang dilakukan secara konsepsional yang tidak
dipisahkan dari Sunnah nabi yang kandungannya khusus dan aktual
dari tradisi sahabat, serta unsur kreatifnya merupakan Ijtihad personal
yang telah mengalami kristalisasi dalam konsensus umum (ijma).0
Adapun Kalangan filsuf dan orang orang bijak mempunyai
pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan ilmu
pendidikan Islam seperti kajian Mohamnad Al Taoumy Al Syaibani
dalam karyanya Falsafah Pendidikan, Abudin Nata dalam karyanya
Pemikiran para tokoh pendidikan Islam yang membuktikan bahwa Al-
Farabi, Ibnu Sina, Al Ghazali, Ibn Taimiyah dan Ibn Khaldun dijumpai
berbagai pemikiran yang berkaitan dengan tujuan pendidikan,
kurikulum, bahan ajar, metode mengajar, guru yang baik, etika pelajar
dan lingkungan pendidikan yang mana hampir seluruh filsuf
menekankan agar pendidikan berusaha mengembangkan seluruh
potensi manusia secara seimbang sehingga terbentuk manusia yang
sempurna Insan Kamil yang dapat melaksanakan fungsinya sebagai
Khalifah dimuka bumi ini.0
e. Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqaha yaitu berfikir dan menggunakan
seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syariat Islam untuk
menetapkan atau menentukan sesuatu hukum yang belum ditegaskan
dalam Al-Qur’an dan Hadist, Ijtihad dalam hal ini meliputi seluruh
0
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,…, h. 82.
0
M. Sholeh Assingkily, Pendekatan dalam Pengkajian Islam Cara Memahami Islam
Dengan Benar, Ilmiah dan Metodologis), (Yogyakarta: K-Media), h. 148.
0
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,…,h.83.
87

aspek kehidupan termasuk dalam pendidikan.0 Serta Ijtihad tidak pernah


terpisah dari petunjuk Nabi Saw terhadap segala sesuatu yang bersifat
spesifik.0
Ijtihad dilakukan berdasarkan proses pemikiran yang dilakukan
oleh para ulama dan pemikir terdahulu serta proses penggalian
menetapkan hukum syariah yang dilakukan oleh para mujtahid muslim,
dengan menggunakan pendekatan nalar dan pendekatan lainnya, seperti
Qiyas, Maslahah al-Mursalah, Urf dan sebagainya. Ijtihad di bidang
pendidikan mempunyai arti yang sangat penting, di mana pendidikan
Islami merupakan sarana untuk membangun pranata sosial dan
kebudayaan manusia, Maju mundurnya suatu kebudayaan dalam
pendidikan Islam ditentukan berdasarkan suatu usaha yang dilakukan
melalui sistem pendidikan itu sendiri. 0
Dengan demikian ijtihad pendidikan Islam pada prinsipnya harus
tetap mengacu kepada nilai-nilai Al-Qur'an dan hadist kemudian
diintegrasikan dengan pemikiran-pemikiran kontemporer untuk
membawa pendidikan Islam yang lebih maju.0
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Dalam masyarakat yang dinamis, Pendidikan memegang peran
utama dalam menentukan eksistensi perkembangan masyarakat, karena
pendidikan merupakan usaha untuk mentransfer dan mentransformasikan
pengetahuan dalam mengimplementasikan nilai-nilai agama, kebudayaan
dan segala aspek jenisnya kepada generasi penerus.0
0
Zakiyah Darahat, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta:Bumi Aksara,2006), h.21.
0
Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada
Media,2006), h..40.
0
M. Sholeh Assingkily, Pendekatan dalam oengkajian islam (cara memahami Islam
dengan benar, ilmiah dan metodologis), h.149.
0
Albadi, Kritikan atas konsep pendidikan Humanis Paulo Freire, ( Bogor: Guepedia,
2022), h.119-120.
0
Mujahidah, Perkembangan Nilai Religi di sekolah, ( Pekalongan : Penerbit NEM,
2022), h.1.
88

Pendidikan Islam seperti pendidikan pada umumnya berusaha


membentuk kepribadian Manusia yang harus melalui proses panjang,
sehubungan dengan hal itu pendidikan Islam harus menyadari betul apa
sebenarnya yang ingin dicapai dalam proses pendidikan, sesuatu yang
akan dicapai dalam istilah pendidikan disebut dengan “tujuan
pendidikan’’0
Istilah '’tujuan” atau “sasaran”, dalam bahasa Arab dinyatakan
dengan ghayat atau ahdaf atau maqasid, sedangkan dalam bahasa Inggris,
Istilah Tujuan dinyatakan dengan goal atau purposes yang mengandung
pengertian suatu arah pebuatan yang hendak dicapai melalui upaya atau
aktifitas dengan kata lain sesuatu yang hendak dicapai oleh institusi
pendidikan.0
Tujuan pendidikan pernah dirumuskan dalam Konferensi
Pendidikan Islam Internasional yang dilaksanakan di Mekkah 1977 dan
memiliki agenda membenahi serta menyempurnakan sistem Pendidikan
Islam yang diselenggarakan oleh umat Islam, Konferensi kedua
dilaksanakan pada abad 1980 membahas mengenai penyusunan pola
kurikulum pendidikan Islam, dan Konferensi ketiga dilaksanakan di
Dhaka pada tahun 1981 dalam membahas pengembangan buku, konferensi
keempat dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1983 membahas tentang
metodologi pengajaran, Konferensi pendidikan Islam yang telah
dilaksanakan beberapa kali telah merumuskan dan merekomendasikan
pentingnya membenahi dan menyempurnakan sistem Pendidikan Islam
yang diselenggarakan oleh umat Islam diseluruh dunia yang melahirkan
berbagai wawasan mengenai pendidikan Islam, memberikan alternatif-
alternatif pemecahan permasalahan pendidikan baik dari segi sistem

0
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta : Kalam Mulia,2015), h. 208.
0
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,..., h.210.
89

pendidikan, kurikulum, pengembangan buku teks, metodologi, pengajaran


dan lain sebagainya.0
Adapun Tujuan Pendidikan Islam jika berangkat dari definisinya
yakni adalah terbentuknya kepribadian utama berdasarkan pada nilai-nilai
dan ukuran ajaran Islam, nilai tersebut adalah upaya yang menuju kepada
proses pencarian Ilmu yang dikategorikan dalam upaya perjuangan di
jalan Allah swt, serta pendidikan Islam dikembangkan untuk memahami
Al-Qur’an dan As-Sunnah serta merealisasikannya secara ilmiah dalam
kehidupan akademik dan kehidupan sosial.0 Dalam Al-Qur’an dijelaskan
sebagai berikut:
‫َو َك ٰذ ِلَك َاْو َح ْيَنٓا ِاَلْيَك ُرْو ًحا ِّم ْن َاْم ِر َناۗ َم ا ُكْنَت َتْد ِر ْي َم ا اْلِكٰت ُب َو اَل اِاْل ْيَم اُن َو ٰل ِكْن َجَع ْلٰن ُه ُن ْو ًرا َّنْه ِد ْي‬
٥٢ ‫ِبٖه َم ْن َّنَش ۤا ُء ِم ْن ِعَباِد َناۗ َوِاَّنَك َلَتْهِد ْٓي ِاٰل ى ِص َر اٍط ُّم ْسَتِقْيٍۙم‬
Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran)
dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al
Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami
menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami tunjukan dengan siapa yang
kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan sesungguhnya kamu
benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus . (Q.S As Syura
[62]:52)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa tujuan Pendidikan Islam adalah
untuk meningkatkan pemahaman terhadap Al-Qur’an , peningkatan yang
dimaksud adalah terwujudnya anak didik yang memahami ayat-ayat
Qur’aniyah dan Kauniyah, kemudian menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.0

0
Moh, Raqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di sekolah,
Keluarga dan Masyarakat,..., h.26.
0
Akrim, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung:Building,2020), h.45.
0
Akrim, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam,...,h.46.
90

Abduurahman Saleh Abdullah dalam bukunya, Educational Theory


a Qur’anic Outlook, menyatakan bahwa tujuan pendidikan harus meliputi
empat aspek, yaitu:0
a. Tujuan Jasmani (ahdaf- aljismiyah) dalam proses pendidikan
ditunjukan dalam mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban
tugas Khalifah fi al-ardh, melalui pelatihan keterampilan fisik yang
berpijak pada pendapat Imam an Nawawi yang menafsirkan Al
qawy sebagai kekuatan iman yang ditopang oleh kekuatan fisik.
b. Tujuan rohani dan agama (ahdaf aruhaniyah wa ahdaf addiniyah)
yang mana prosesnya ditunjukkan dalam kerangka meningkatkan
pribadi manusia terhadap kesetiaannya kepada Allah SWT.
c. Tujuan Intelektual (ahdaf Al aqliyah) proses pendidikan dalam hal
ini mengarahkan potensi intelektual manusia untuk menemukan
kebenaran dan sebab-sebabnya dengan menelaah ayat ayatnya.
d. Tujuan sosial (ahdaf alijtimayyah) ditunjukkan dalam kerangka
pembentukan kepribadian yang utuh, tercermin sebagai kehidupan
yang baik dimasyarakat.
Adapun Tujuan pendidikan pada hakekatnya tidak terlepas dari
tujuan diciptakannya manusia, sebab pendidikan sebagai proses eksistensi
manusia, dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa manusia diciptakan Allah
SWT tidak lain untuk beribadah kepadanya di jelaskan dalam Al-Qur’an
sebagai berikut:
٥٦ ‫َو َم ا َخ َلۡق ُت ٱۡل ِج َّن َو ٱِإۡل نَس ِإاَّل ِلَيۡع ُبُدوِن‬
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.(Q.S. Adzariyat [51]: 56)

0
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya,2014), h.10.
91

Ibadah dalam dimensi yang luas yakni mengharuskan peran manusia


sehingga mencapai tingkat pemaknaan yang setinggi-tingginya dalam
proses eksistensi keberadaanya sebagai khalifah Alla\h Swt diatas muka
bumi ini,0 ibadah bukan hanya sekedar ketaatan dan ketundukan, tetapi ia
adalah satu bentuk ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya
akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang terhadap siapa ia
mengabdi, dan juga merupakan dampak dari keyakinan bahwa pengabdian
tersebut tertuju kepada yang memiliki kekuasaan yang tidak terjangkau.0
Dengan demikian tujuan pendidikan Islam adalah membimbing,
serta membentuk manusia menjadi hamba Allah SWT yang taat beribadah
serta mempunyai akhlak yang terpuji senantiasa memenuhi segala
perintahnya dan menjauhi segala larangannya, untuk melaksanakan tugas
kehidupan tersebut maka perlu dipelajari dan dituntun dengan iman.0
Adapun indikator tercapainya tujuan pendidikan Islam dibagi
menjadi tiga tujuan mendasar sebagai berikut:0
a. Mencetak anak didik yang mempunyai tingkat kecerdasan
intelektualitas yang tinggi sehingga mampu menyelesaikan masalah
yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun menyelesaikan masalah
orang lain yang membutuhkan bantuannya.
b. Terwujudnya anak didik yang mampu mengontrol tingkat
emosional nya sehingga mampu memperlihatkan kedewasaan
dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupannya.
c. Terwujudnya peserta didik yang memiliki jiwa spritual yang tinggi
yakni menjalankan perintah dan larangan Allah SWT dan rasulnya.

0
Akrim, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung:Bildung,2020), h.45.
0
Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Pesan, Kesan dan Kerasiannya Al-Qur’an (Jakarta
Pusat: Lentera Hati,2012), h.108.
0
Moh, Raqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di sekolah,
Keluarga dan Masyarakat, h.3.1
0
Akrim, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung:Bildung,2020), h.43.
92

Maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam juga
bertujuan membangun peserta didik yang kuat dalam menghadapi
berbagai permasalahan kehidupan untuk menjadi manusia yang insan
Kamil, Serta mencetak anak didik yang mampu bergaul dengan sesama
manusia dengan baik dan benar serta mengamalkan amal ma'ruf nahi
mungkar kepada sesama manusia.
4. Hakikat Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang
guru secara terprogram desain instruksional (intructional design) untuk
membuat peserta didik belajar secara aktif (student active learning) yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar karena pada dasarnya
pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan atau
merangsang seseorang bisa belajar dengan baik dengan tercapainya tujuan
pembelajaran, adapun istilah belajar merupakan perubahan tingkah laku
seseorang dengan kegiatan yang disengaja disusun secara sistematis dan
terencana serta melakukan serangkaian kegiatan dalam proses adaptasi
atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.0
Dalam Al-Qur’an belajar merupakan sebuah karunia Allah
Swt,nikmat bersefsi dan berfikir yang mana manusia dibekali kesiapan
belajar, serta memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian, 0
adapun dalam konteks pembelajaran kegiatan belajar dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan interaksi antar peserta
didik dengan pendidik, serta lingkungan dan sumber-sumber belajar
lainnya, dimana antara peserta didik dan pendidik terjadinya komunikasi
yang intens serta terarah menuju suatu target yang telah ditetapkan
sebelumnya yang kemudian dibutuhkannya kurikulum atau sumber

0
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2014), h.116-117.
0
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh,..., h.144
93

pengetahuan dari berbagai aspek yang diinginkan peserta didik dan


berbagai macam teknis yang afektif untuk mendapatkan tujuan pencapaian
pembelajaran tersebut.0
Pembelajaran sebagai usaha untuk memperoleh perubahan perilaku
dalam diri individu yang pada dasarnya seseorang yang telah mengalami
pembelajaran akan berubah perilakunya, tetapi tidak semua perubahan
perilaku sebagai hasil pembelajaran, adapun perubahan perilaku sebagai
hasil pembelajaran mempunyai ciri tersendiri diantaranya ada perubahan
yang disadari oleh individu itu sendiri individu sadar bahwa
pengetahuannya, keterampilannya telah bertambah sehingga individu
tersebut akan percaya pada dirinya, serta perubahan yang bersifat kontinu
yang mana perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran berlangsung
secara berkesinambungan, serta adanya perubahan yang bersifat permanen
sebagai hasil pembelajaran yang secara langsung akan melekat dalam diri
individu, oleh karena itu dalam proses pembelajaran berlangsung individu
akan senantiasa berada dalam berbagai aktivitas yang tidak terlepas dari
lingkungannya, aktivitas pembelajaran terjadi karena adanya kebutuhan
yang harus dipuaskan dan adanya tujuan yang harus dicapai.0
Adapun hakikat pembelajaran pendidikan agama Islam adalah
suatu proses yang intens (mujahadah) antara pendidik dan peserta didik
yang dilandasi dengan kesadaran,terencana dan sistematis dengan sumber
rujukan Al-Qur’an dan As Sunah yang disesuaikan dengan metode dan
pendekatan yang dibutuhkan mengenai pembelajaran agama Islam
sehingga Peserta didik dapat mengetahui, memahami, mengamalkan, dan
mampu menyampaikan kepada sesama manusia yang beriman, bertakwa,

0
Nuraeni, Implementasi Pembelajaran Akhlak Dalam Membentuk Keshalihan Peserta
Didik,(Tangerang:IIQ Press,2021), h. 22-23.
0
Lefudin, Pembelajaaran Yang Dilengkapi Model Strategi Pembelajaran dan
Pendekatan Pembelajaran (Yogyakarta:Deepublish,2017), h. 16-17
94

berakhlak mulia dalam menjalankan segala perintah-perintah agama dan


sekaligus menjauhi larangan larangan agama dalam kehidupannya.0
Dalam karakteristik Pembelajaran pendidikan agama Islam selalu
mempertimbangkan dasar pada dua sisi kehidupan, sisi kehidupan duniawi
dan sisi kehidupan ukhrawi dalam setiap langkah dan gerakannya,
Pembelajaran pendidikan agama Islam juga merupakan konsep dakwah
atau misi suci yang penyelenggaraanya merupakan bagian dari menegakan
misi agama Islam yang tentunya bernilai suatu kebaikan disisi Allah Swt.0
Adapun fungsi dan tujuan pembelajaran agama Islam adalah untuk
mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu
maupun sosial sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Adapun Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai aspek
pengembangan karena dimulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat
serta sebagai aspek penanaman nilai untuk menanamkan nilai-nilai agama
kepada peserta didik agar menjadi pedoman dan pandangan hidupnya
yang memberikan kemampuan kepada peserta didik beradaptasi dengan
lingkungannya dan memperbaiki kemungkinan kemungkinan yang
didapatinya dalam kesalahan, kekurangan, kelemahan peserta didik.0
Peserta didik pada satuan pendidikan sekolah dasar di Usia 6-12
tahun ditandai dengan perkembangan kecerdasan yang cepat, pada usia ini
seorang anak sudah mampu memahami pelajaran yang memerlukan
pemikiran dan sudah dapat dilatih untuk mengikuti kedisiplinan sehingga
sangat perlunya pembelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar

0
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh,..., h.25.
0
Nuraeni, Implementasi Pembelajaran Akhlak dalam Membentuk Keshalihan Peserta
Didik,...,h. 26 .
0
Abdul Majid dan Dian Handayani, Pendidikan Agama Islam Berbasi Kompetensi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.134-135.
95

karena akan menjadi pondasi kuat terbentuknya karakter Budi pekerti dan
akhlak mulia dalam pribadi peserta didik.0
Adapun Pembelajaran pendidikan Agama Islam di sekolah dasar
diajarkan sesuai dengan desain pendidikan yang di implementasikan lewat
proses belajar mengajar di lingkungan sekolah, karena pada hakikatnya
sekolah merupakan tempat yang sangat mendukung terjadinya
pembentukan karakter peserta didik serta memfalisitasi kebutuhan guru
untuk mendidik dan membentuk karakter peserta didik.0
Guru di sekolah dasar memiliki peranan penting sebagai guru
bimbingan dan konseling bagi peserta didik di kelasnya karena guru
sekolah dasar memiliki banyak peranan atau dapat dikatakan bahwa guru
di sekolah dasar merupakan garda terdepan dalam menanamkan nilai nilai
akhlak dan aqidah kepada peserta didik, sehingga pembelajaran
pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar dapat berjalan dengan baik. 0

0
Ine Ratu Fadliah, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasi Al-Qur’an dan As
Sunnah,…, h.46.
0
Sofyan, Japar dan zuleha, Implementasi Pendidikan Karakter, (Surabaya: Jakad
Publishing,2018), h.68.
0
Ine Ratu Fadliah, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasi Al-Qur’an dan As
Sunnah,..., h.51
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian pada umumnya digunakan untuk
menghasilkan teori subtantif,0 oleh karena itu Pendekatan Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif, penelitian Kualitatif adalah penelitian
yang menggunakan latar alamiah, dalam menafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan melibatkan berbagai metode yang ada 0 serta
mampu memberikan suatu deskriptif yang mendetail dan analisa mengenai
kualitas atau isi dari suatu pengalaman manusia.0
Penelitian kualitatif juga merupakan tata cara penelitian yang
menghasilkan data deskriptif analitis yang dinyatakan oleh sasaran
penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan, serta perilaku nyata
yang dipelajari dan diteliti berupa objek penelitian yang utuh. 0
Pada Pendekatan ini, peneliti menekankan pada situasi sosial yang
terdiri dari tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis,0 alam penelitian tentang
Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air melalui Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam pada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN)
Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan menggunakan pendekatan
kualitatif, karena penelitian ini dapat menjelaskan kepada khalayak umum
mengenai pentingnya penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui
pendidikan agama Islam pada siswa sekolah dasar, penelitian kualitatif
0
Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif Qualitive Research Approave,
(Yogyakarta:CV Budi Utama, 2018), hlm.3
0
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2008),
h.5
0
Mardawati, Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisi dalam Perspektif
Kualitiaf, (Yogyakarta: CV Budi Utama,2020), h.24.
0
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D,( Bandung: CV
alfabeta,2017), Cet 13. h.213
0
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D,…,h.215

100
101

sangat cocok untuk melihat secara alamiah penanaman nilai karakter cinta
tanah air di sekolah dasar SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang
Selatan.
B. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif deskriptif yang
dirancang untuk mendeskripsikan fenomena yang ada baik fenomena
alamiah maupun fenomena manusia yang dirancang untuk memberikan
informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan, penelitian
ini bertujuan untuk memecahkan suatu masalah atau menentukan suatu
perbuatan yang akan digunakan untuk sejumlah informasi.0
Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan
peristiwa serta kejadian yang ada dalam objek penelitian yang
memusatkan perhatian pada masalah-masalah aktual yang menjadi pusat
perhatian, Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya memiliki langkah
langkah tertentu dalam pelaksanaannya, langkah-langkah ini diawali
dengan adanya masalah, menentukan jenis informa yang diperlukan,
menentukan prosedur pengumpulan data melalui observasi atau
pengamatan, data, dan mengolah data serta menarik kesimpulan dari
penelitian yang dilakukan.0
Dengan digunakannya jenis penelitian kualitatif deskriptif data
yang dihasilkan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna
sehingga peneliti akan banyak membahas dengan penjabaran dan
penjelasan yang berisi argumen secara subjektif berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang
Selatan, mengenai penanaman nilai karakter Cinta Tanah air melalui
pembelajaran pendidikan agama Islam, sejalan dengan pendapat
0
Nan Syaodih Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2007), h.75
0
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian,Skripsi,Tesis,Disertasi,Dan karya Ilmiah,
(Jakarta:Kencana,2015), h.33.
102

Sugiyono bahwasannya dalam kriteria data penelitian kualitatif adalah


data yang pasti dan sebenarnya terjadi sebagaimana adanya bukan
sekedar data yang terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna
dibalik yang terlihat dan terucap tersebut, oleh karena itu analisis data
dilakukan bersikap induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan
kemudian dikontruksikan menjadi hipotesis atau teori. 0 Dalam
melakukan penelitian dengan pendekatan ini peneliti dapat diberikan
keluasan dalam berekspresi dan memberikan pandangan teoritis
mengenai penelitian yang dilakukan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dipilih peneliti adalah SDN Pisangan 03 Yang berada
di Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang
Selatan, Banten RT 01 /RW 04, peneliti memilih SDN Pisangan 03
Ciputat Timur, karena menurut peneliti SDN Pisangan 03 menjadi sumber
informasi dalam mendukung penelitian yang dilakukan, mengenai
penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui pembelajaran pendidikan
Agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang
Selatan. Adapun Waktu Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mulai
bulan Desember 2022 sampai Maret 2023 dengan teknik pengambilan data
yaitu Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.
D. Siklus Penelitian
Setiap proses penelitian tidak tergantung kepada kemauan peneliti
akan tetapi, tergantung kepada capaian Penelitian, sebelum penelitian
dilaksanakan, maka peneliti menetapkan siklus penelitian, dengan adanya
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap Tujuan
perbaikan, yang mana peneliti akan menetapkan target yang ingin dicapai
selama proses penelitian, Target ini ditetapkan sebagai Indikator

0
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif ( Bandung:alfabeta,2016), h.2-3.
103

keberhasilan tercapainya penelitian,0 Adapun mengenai siklus penelitian


yang peneliti lakukan dari awal penulisan sampai akhir penulisan terdapat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Siklus Penelitian
0
No Jenis No Des Jan Feb Mar Apr Mei
kegiatan
1 Membuat
Judul
2 Membuat
Proposal
3 Perbaikan
Proposal
4 Observasi
5 Wawancara
Kepala
sekolah
6 Wawancara
Guru PAI
7 Wawancara
Wali Kelas
8 Wawancara
Siswa
9 Dokumentasi

10 Penyusunan

Skripsi

E. Sumber Data

Sumber data dalam sebuah penelitian merupakan subjek darimana


data tersebut diperoleh, adapun sumber data dalam penelitian kualitatif
bersifat understanding (memahami) terhadap fenomena atau gejala sosial,
karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai subjek)
adapun pencatatan sumber data yang peneliti lakukan dalam penelitian

0
Eko Prasetyo, Ternyata Penelitian itu Mudah Buku Panduan Penelitian Pendidikan ,
(Yogyakarta : Penerbit Edinomi,2015), h.60-63.
104

kualitatif yakni melalui wawancara ataupun pengamatan yang merupakan


gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya yang dilakukan
secara sadar terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi
yang diperlukan. Adapun sumber data terbagi menjadi dua yaitu data
primer dan data sekunder.0
1. Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung
dari tangan pertama, yang dikumpulkan langsung dari sumbernya
dan diperoleh sendiri maupun suatu organisasi atau perorangan. 0
Adapun yang menjadi data primer dari penelitian ini adalah SDN
Pisangan 03 mengenai penanaman nilai karakter cinta tanah air
melalui pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa, serta
keadaan pengajaran cinta tanah air yang ada di SDN Pisangan 03
Ciputat Timur Tangerang Selatan.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuisoner, kelompok, fokus dan fanel atau juga dengan data hasil
wawancara peneliti dengan narasumber.0 Adapun data sekunder
dalam penelitian ini mengenai jumlah siswa, data guru dan
karyawan susunan organisasi guru SDN Pisangan 03, serta sistem
pengajaran yang diterapkan dalam kelas ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam melakukan penelitian, sehingga memerlukan teknik pengumpulan
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan, 0 adapun teknik
pengumpulan data penelitian ini peneliti menggunakan pengumpulan data

0
Mukhtazar, Prosedur Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta:Absolute Media,2020),h.63.
0
Suparto,Metode Ramalan Kuantitatif,(Jakarta: Rineka Cipta,2010), h.8.
0
Mukhtazar, Prosedur Penelitian Pendidikan,…, h.64.
0
Fakhrizamzam,Aplikasi Metodologi Penelitian,(Yogyakarta:Deepublish,2012), h.103
105

dengan Observasi (Pengamatan), Interview (Wawancara), dan


dokumentasi.0
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan ilmiah empiris yang berdasarkan
fakta-fakta lapangan maupun teks untuk menjawab keraguan penelitian
kualitatif, serta observasi sebuah teknik pengumpulan data atau
keterangan yang melakukan usaha pengamatan secara konteks, 0peneliti
memilih Penelitian Kualitatif dengan teknik pengumpulan data
observasi karena observasi merupakan cara yang sangat efektif untuk
mengetahui apa yang dilakukan orang dalam konteks tertentu, pola
rutinitas dan pola interaksi dari kehidupan sehari-hari, serta peneliti
dapat lebih mudah dalam mengolah informasi yang ada atau bahkan
informasi yang muncul secara tiba-tiba tanpa diprediksi terlebih
dahulu.0
Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung berkaitan
dengan Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air dan Faktor
Pendukung serta Faktor Penghambat yang di terapkan oleh SDN
Pisangan 03 Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Peneliti meneliti langsung kegiatan keseharian yang dilaksanakan di
SDN Pisangan 03 dan diamati yang kemudian akan dijadikan sumber
data dalam penelitian ini, Dengan adanya Observasi maka data yang di
perolah akan lengkap, tajam, dan mengetahui sampai tingkat mana
setiap perilaku yang tampak dari peserta didik SDN Pisangan 03,
peneliti megamati apa yang dikerjakan, diucapkan dan berpartisipai
dalam aktifitias peserta didik SDN Pisangan 03.
0
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitat,…, h.43
0
Albi Anggito, dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV
Jejak,2018), h.109
0
Sugiyono, Metode Peneltian Kualitatif dan Kombinasi,( Bandung: Al-Fabeta,2013),
h.27.
106

2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap
muka (face to face) antara pewawancara (interviewer) dan yang
diwawancarai (interviewee) tentang masalah yang diteliti, dimana
pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap, dan pola pikir
dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti,
karena wawancara itu dirancang oleh pewawancara maka hasilnya pun
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, wawancara dalam penelitian
kualitatif mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan
informal. Wawancara penelitian ini lebih dari sekedar percakapan dan
berkisar dari informal ke formal. Tidak seperti pada percakapan biasa.
wawancara penelitian ditujukan untuk mendapatkan data dan informasi
sebanyak mungkin dan sejelas mungkin kepada subjek penelitian. 0
Adapun jenis wawancara dalam tataran luas dibagi menjadi tiga yaitu
sebagai berikut:
a. Wawancara terstruktur (secructred Interview) digunakan
ketika penelitian sudah pasti serta proses wawancara terstuktur
dilakukan karena informasi yang akan diperlukan penelitian
sudah pasti. Proses wawancara terstruktur dilakukan dengan
menggunakan instrumen pedoman wawancara tertulis yang
berisi pertanyaan yang akan diajukan kepada informan, dalam
wawancara terstruktur, pertanyaan-pertanyaan, runtunannya,
dan perumusan kata-katanya sudah ditetapkan dan tidak boleh
diubah-ubah, pertanyaan yang diajukan pewawancara
dilakukan secara ketat sesuai daftar pertanyaan yang telah

0
Imam Gunawan,Metode Penelitian Teori dan Praktis, ( Jakarta : Bumi Aksara,
2013),h.160
107

disiapkan serta pewawancara mengajukan pertanyaan yang


lebih bebas hanya relatif kecil.0
b. Wawancara Semiterstruktur (semisctructure interview)
digunakan dalam penelitian secara intedept interview, karena
pada pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan wawancara
terstruktur serta pihak informan dimintai pendapat serta ide
ide untuk memecahkan masalah secara terbuka.0
c. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara terbuka
yang dilakukan secara alamiah untuk menggali ide dan
gagasan informan secara terbuka dan tidak menggunakan
pedoman wawancara,0 adapun Pertanyaan yang diajukan
bersifat fleksibel, tetapi tidak menyimpang dari tujuan
wawancara yang telah ditetapkan. Meskipun pertanyaan yang
diajukan dengan maksud dan tujuan penelitian, muatannya,
runtunan dan rumusan kata-katanya terserah pada
pewawancara.0
Peneliti melakukan wawancara terstruktur untuk mendapatkan
informasi serta data mengenai penanaman nilai karakter cinta tanah air
melalui pembelajaran pendidikan Agama Islam pada Siswa siswi SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan, adapun informan dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam,
Guru Wali Kelas 1, dan 2 orang siswa siswi kelas 1 serta 2 orang siswa
siswi kelas 4 SDN Pisangan 03 Ciputat Timur.

3. Dokumentasi
0
Imam Gunawan,Metode Penelitian Teori dan Praktis,...,h. 160
0
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,…, h.73.
0
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitaif,…, h.74.
0
Imam Gunawan,Metode Penelitian Teori dan Praktis,..., h. 163.
108

Dokumentasi pada penelitian kualitatif merupakan teknik


pengumpulan data yang sangat penting, Data yang diperoleh dengan
teknik observasi dan wawancara kadang belum mampu menjelaskan
makna fenomena yang terjadi dalam situasi sosial tertentu, sehingga
dokumentasi sangat diperlukan untuk memperkuat data.0
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang, dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan,
kebijakan, dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar
hidup, sketsa dan lain-lain, adapun dokumen yang berbentuk karya
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-
lain. Studi dokumen ini merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. 0 Untuk
mendapatkan hasil penelitian agar lebih kredibel dan dapat dipercaya
peneliti memperoleh dokumen berupa foto-foto, dokumen-dokumen,
serta peraturan dan kebijakan pembelajaran pendidikan agama Islam
dalam penananaman nilai karakter cinta tanah air pada siswa SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan.
4. Triangulasi Data
Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dalam
menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang diperoleh, sekaligus menguji serta mengecek kedibilatas data, 0
dari berbagai cara dan waktu yang menyangkut triangulasi sumber,
teknik, dan waktu,0 adapun triangulasi yang digunakan peneliti dalam

0
Amry Rasyadani, Metode Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisis Data Dalam
perspektif kualitatif,(Yogyakarta Deepublishser, 2020), h.59.
0
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D,…,h.82.
0
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,…, h.83.
0
Burhan Bungin, Analisis Data Kualitatif,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2019),
h.329.
109

penelitian ini adalah triangulasi sumber dalam menguji keabsahan


datanya Peneliti menggunakan wawancara mendalam yang akan dicek
kembali kebenarannya dengan teknik observasi dan studi dokumentasi,
sehingga data yang diperoleh benar benar data yang benar.0
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan yang dilakukan setelah data
terkumpul, dalam riset etnografi tahapan analisis data merupakan tahapan
yang bersifat linear yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas 0 sehingga data yang dihasilkan tepat
serta menemukan hal penting yang dapat dipelajari, serta menentukan apa
yang dapat disampaikan kepada individu lain0 bentuk analisis data melalui
tiga alur aktivitas bersamaan antara reduksi data, penyajian data
kesimpulan dan verifikasi.0
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data adalah bentuk analisis untuk mempertajam,
memiliki, memfokuskan, membuat dan menyusun data ke arah
pengambilan kesimpulan.0 Reduksi data digunakan dalam penelitian ini
untuk menyederhanakan data agar dapat dengan mudah dipahami,
reduksi data yang digunakan mempunyai bentuk analisis berupa
penyatuan, penggolongan, pengarahan, dan membuang data yang tidak
perlu,0 melalui proses reduksi data, maka data yang relevan disusun dan

0
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan
R&D,..., h.373
0
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
R&D, ...,h.373.
0
Umar Sidiq dan Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan , (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019) cet. ke-1, h.50.
0
Jogiyanto Hartono, Metode Pengumpulan dan Teknik analisi data,(Yogyakarta:CV
Andi,2018), h.195
0
Umrati dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Teori konsep dalam penelitian
pendidikan, (Makassar: Sttjafray,2020), h. 105-106.
0
Rizal, Anita, Rani, dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukaharjo : CV Pradina
Pustaka,2022), h.140
110

disistimatiskan ke dalam pola dan kategori tertentu dan data yang


menurut peneliti kurang dibutuhkan cukup disimpan sebagai file
dokumen data karena reduksi data ini merupakan tahap awal dalam
analisis data yang diharapkan mempermudah peneliti dalam
memberikan sebuah gambaran informasi yang lebih jelas.
2. Penyajian data (Data Display)
Setelah mereduksi data langkah selanjutnya adalah menyajikan
data, dalam penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, atau sebuah Bagan, menurut Miles dan Hubermen
(1984) menyatakan: "the most frequent form of display data for
qualitative research data in the post has been narrative text " penyajian
data yang paling sering digunakan penelitian kualitatif adalah dengan
teks yang bersifat naratif.0 yang kemudian peneliti menyajikan data
dengan hasil penemuannya dalam bentuk hubungan antar kategori yang
sistematis dalam rangkaian kalimat bagan.
3. Kesimpulan (Consclusion Drawing/Verification)
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi,kesimpulan yang ada pada penyajian data bersifat sementara,
adapun reduksi data, penyajian data dan kesimpulan merupakan
segitiga yang saling berhubungan.0
Penarikan kesimpulan dilakukan karena kesimpulan pertama pada
penyajian data masih dimungkinkan dapat berubah atau sementara
maka dalam penarikan kesimpulan untuk mencapai tingkat kebenaran
perlunya Validasi yang ada dua macam, yaitu validasi internal dan
validasi eksternal.

0
Zuchri Abusammad, Metode Penelitian Kualitatif, (Makasar :CV Media press,2021),
cet ke-1, h.179.
0
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan Penelitian Gabungan,
( Jakarta : Kencana,2017),cet ke-4, h.409.
111

Hamzah menyatakan, "Validasi internal adalah upaya untuk


memastikan akurasi dari informasi yang didapatkan." Sedangkan
validasi eksternal berarti generalisasi, Validasi eksternal merupakan
upaya memastikan bahwa kesimpulan-kesimpulan yang dirumuskan
tetap mampu memenuhi tingkat kebenaran manakala diaplikasikan
pada konteks di luar konteks penelitian (tempat, waktu, orang, atau
situasi yang berbeda).0
Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung
oleh bukti bukti yang valid dan konsisten berdasarkan fakta saat peneliti
kembali kelapangan, maka kesimpulan. Yang dikemukakan pada tahap
awal merupakan kesimpulan yang kredibel.0
H. Pedoman Observasi
Pedoman Observasi merupakan garis besar atau butir butir umum
kegiatan yang akan diobservasi,0 adapun peneliti menyediakan pedoman
observasi untuk memudahkan peneliti dalam melakukan observasi dan
mencapai tujuan utama serta manfaat penelitian dalam kegiatan perolehan
data yang berkaitam dengan proses penanaman nilai karakter cinta tanah
air melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islan yang dilakukan pada
siswa-siswi di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan.
Observasi dilakukan dengan tujuan sebagi data penunjang baik
kondisi secara fisik maupun non fisik, Adapun aspek yang diamati
diantaranya yaitu ;
Tabel 3.2 Pedoman Observasi SDN Pisangan 03
No Kegiatan yang diamati
1. Letak Geografis SDN Pisangan 03 Ciputat timur

0
Mujamil Qomar, Metodologi Penelitian Kualitatif Membekali Kemampuan
Membangun teori baru, (Malang: Intelegensia media,2018), cet ke-1, h.106.
0
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan
R&D,...,h 345
0
Sudaryono, Metode Penelitian pendidikan, (Jakarta : Prenamedia Grup,2016), h.88
112

2 Lingkungan Fisik Sekolah pada umumnya


3 Mengamati suasana kelas pada proses kegiatan belajar mengajar
4 Mengamati interaksi sosisal peserta didik di lingkungan sekolah
5 Mengamati kegiatan serta melibatkan diri secara langsung proses
penanaman nilai karakter Cinta Tanah Air melalui pembelajaran
pendidikan Agama Islam di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
Tangerang Selatan
I. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara serangkaian pertanyaan beserta urutan
pertanyaanya yang disesuaikan dengan alur pembicaraan 0 pedoman
wawancara digunakan peneliti agar memudahkan peneliti dalam
melaksanakan penelitian dengan informan saat melakukan wawancara,
salah satu tujuan pedoman wawancara adalah agar mengetahui apa saja
pertanyaan yang perlu disiapkan dalam melakukan penelitian serta
merencanakan urutan pertanyaan dan mengetahui bagaimana cara
mengajukan pertanyaan dan menindaklanjutinya, adapun kisi kisi
wawancara dan uraian pedoman wawancara yang peneliti lakukan sebagai
berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara


N Variabel Aspek Indikator
o
1 Pendidikan Indikator a. Rasa bangga, rasa

0
Ruslan dan Mahfud Efendi, Metode Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas Dan Studi
Kasus (Sukabumi:Publisher Jejak,2017), h.68.
113

Karakter konsep Cinta Tanah Air memiliki dan menghargai


dan (Menurut Aisyah terhadap Negara
Implementasinnya dan M.Ali)
b. Ikut serta membela dan
menjaga tanah air

c. Rela berkorban dalam


usaha mempertahankan
kesatuan Negara

d. Mencintai dan
melestarikan adat budaya
Indonesia

e. Berbahasa Indonesia
dengan baik
f. Menjaga dan
memelihara kebersihan
lingkungan sekitar
2 Pembelajaran PAI Kurikulum Profil a. Beriman dan Bertakwa
Kelas 1 dan 4 Pelajar Pancasila Kepada Tuhan YME
(Menurut Joko
Awal dan b. Berakhlak mulia
Suroto) kepada sesama manusia,
kepada alam dan juga
akhlak bernegara.

c. Berkebinekaan global

d. Bernalar kreatif dan


kritis

Pertanyaan Wawancara

1. Kepala Sekolah :
114

a. Bagaimana sejarah berdirinya SDN Pisangan 03 Ciputat Timur?


b. Apa Visi Misi dari SDN Pisangan 03 Ciputat Timur?
c. Bagaimana Penanaman nilai karakter Cinta tanah air SDN Pisangan 03
Ciputat Timur?
d. Bagaimana peran ibu sebagai Kepala Sekolah SDN Pisangan 03 Ciputat
Timur dalam meningkatkan Nilai-nilai Karakter Cinta Tanah Air
e. Bagaimana tanggapan dan solusi ibu terhadap siswa yang tidak memiliki
sikap cinta tanah air ?
f. Apakah ada program khusus sekolah untuk menanamkan nilai karakter
cinta tanah air ?
2. Guru PAI :
a. Apa yang ibu ketahui tentang cinta tanah air ?
b. Bagaimana Penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui
pembelajaran PAI ?
c. Apa saja solusi yang diberikan kepada siswa yang tertinggal mata
pelajaran PAI ?
d. Apa saja faktor pendukung penanaman nilai karakter cinta tanah air ?
e. Apakah ada kendala guru dalam proses penanaman nilai karakter cinta
tanah air berlangsung?
f. Bagaimana pengaruh penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui
pembelajara PAI?
3. Wali Kelas
a. Apa yang ibu ketahui tentang cinta tanah air?
b. Bagaimana Penanaman nilai karakter cinta tanah air terhadap siswa
kelas 1 agar menumbuhkan sikap bela negara dan Nasionalisme ?
c. Apa saja faktor pendukung penanaman nilai karakter cinta tanah air
di pembelajaran kelas 1?
115

d. Apakah ada kendala guru dalam proses penanaman nilai karakter


cinta tanah air berlangsung?
e. Bagaimana pengaruh penanaman nilai karakter cinta tanah air kepada
peserta didik?
f. Apa ciri Khas dari Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah air di
SDN Pisangan 03 Ciputat timur?
4. Siswa-Siswi :
a. Menurut Ananda apakah cinta tanah air penting ?
b. Hal apa yang membuat ananda senang dan semangat dalam
melakukan kegiatan sekolah yang berunsur cinta tanah air ?
c. Apa motivasi terbesar ananda untuk tetap mencintai tanah air?
d. Materi apa yang ananda sukai dalam pembelajaran yang mengenai
cinta tanah air ?
e. Hal apa yang membuat Ananda kurang bersemangat dalam
menanamkan nilai karakter cinta tanah air di sekolah ?
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pisangan 03
1. Sejarah Singkat Berdirinya SDN Pisangan 03 Ciputat Timurr
SD Negeri Pisangan 03 adalah lembaga pendidikan yang berdiri
sejak tahun 1968 di Kelurahan Pisangan, Kec. Ciputat Timur, Kota
Tangerang Selatan, Banten. Dalam menjalankan kegiatannya, SD
Negeri Pisangan 03 berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Pada Tahun 1968 SD Negeri Pisangan 03 Bernama SD Negeri
Legoso dikarenakan berada di Jln Legoso Raya dan karena adanya
pemekaran di kecamatan Ciputat Timur maka bergantilah nama
menjadi SD negeri Pisangan dikarenakan berada di Kelurahan Pisangan
dan karena adanya penumpukan siswa di SDN Pisangan 01 dan 02
maka siswa siswi sebagian di alihkan ke SDN Pisangan 03 dan 04 lalu
beberapa tahun kemudian SDN Pisangan 04 ditiadakan dan siswa
siswinya menjadi Gabungan di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
Tangerang Selatan.
Pada Tahun 1970 SD Negeri Pisangan 03 Ciputat Timur
Tangerang Selatan berkembang sangatlah pesat dimana para orang tua
berharap agar anak anaknya menjadi manusia yang semangat belajar,
kreatif dan Inovatif, yang mrmiliki visi dan misi sesuai dengan sekolah
tersebut.
SDN Pisangan 03 yang berada diwilayah Kelurahan Pisangan,
Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten memiliki
lokasi yang luas. Letak bangunan sangat strategis mudah dijangkau
dengan kendaraan umum dan sangat memiliki potensi mengembangkan
daya tampung Pendidikan siswa-siswi yang ingin mendaftarkan ke

116
117

SDN Pisangan 03. Yang Dipimpin oleh Ibu Hj. Depiyanti, S.Pd, M.Pd
yang dipercaya untuk memimpin dan mengelola SD Negeri Pisangan
03 Ciputat Timur Tangerang Selatan.
SDN Pisangan 03 sudah mendapatkan Akreditas '’B'’ Kegiatan
belajar dan Mengajar sekolah yang dimulai dari jam 07.00 sampai
12.00 WIB. Efektif belajar mengajar di SDN Pisangan 03 mulai dari
hari Senin sampai Sabtu termasuk Ekstrakulikuler. Kurikulum yang
digunakan adalah kurikulum 2013 kelas 2,3,5,6 dan kurikulum
merdeka kelas1 dan 4.
Letak SDN Pisangan 03 termasuk Ideal meski dekat dengan
keramaian lokasinya agak masuk kedalam sehingga siswa siswi dapat
belajar dengan baik tanpa adanya kebisingan lalu lintas di jalan raya,
dengan memiliki area sarana olahraga outdoor yang termasuk
memadai,serta fasilitas yang nyaman dan aman, sarana parkir yang
cukup luas dan juga lingkungan yang masih asri terjaga.
Gambar 4.1
Gerbang SDN Pisangan 03

(Sumber: Gambar diperoleh dari data sekunder)


118

2. Profil SDN Pisangan 03 Ciputat Timur


Tabel 4.1 Indentitas Sekolah
Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SDN Pisangan 03
2 NPSN : 20603097
3 Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl. Legoso Raya No.66
Kelurahan Pisangan, Kec.
Ciputat Timur Kota Tangerang
Selatan Prov.Banten
RT / RW : 001 004
Kode Pos : 15419
Kelurahan : Kel. Pisangan
Kecamatan : Kec. Ciputat Timur
Kabupaten/Kota : Kota Tangerang Selatan
Provinsi : Prov. Banten
Negara : Neg. Indonesia
6 Luas Tanah : 3000 Meter
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 08 / Prb / 1970
8 Tanggal SK Pendirian : 1968 – 09 - 01
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : 08 / Prb / 1970
11 Tgl SK Izin Operasional : 1970 – 01 - 01
12 KebutuhanKhusus : Tidak ada
Dilayani
119

13 Nomor Rekening : 2147483647


14 Nama Bank : BPDB JABAR
15 Rekening Atas Nama : SDN PISANGAN 03
16 Luas Tanah Milik (m2) : 3000
3. Kontak Sekolah
17 Nomor Telepon : 0217418709
18 Nomor Fax : 217418709
19 Email : sdnpisangan@gmail.com
4. Data Periodik
20 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
21 Bersedia Menerima Bos? : Bersedia Menerima
22 Sumber Listrik : PLN
23 Daya Listrik : 2500 W
5. Data Lainnya
24 Kepala Sekolah : Hj.Depiyanti, S.Pd, M.Pd
25 Operator Kemal Al Faqri
25 Akreditasi : B

3. Visi, Misi SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan


Visi :
Terwujudnya sekolah yang menghasilkan siswa siswi yang
Beriman,Bertaqwa, dan Berakhlak Mulia serta peduli terhadap
kelestarian lingkungan.

Misi :
a. Meningkatkan tenaga Pendidikan melalui pelatihan,
workshop, seminar semua pelajaran.
120

b. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran


kegiatan pembiasaan.
c. Memperbanyak fasilitas sekolah yang berkaitan dengan
bidang pelajaran seperti buku buku bacaan, alat – alat peraga,
dan sumber lainnya serta bimbingan.
d. Dapat melestarikan daerah dengan mengadakan hari hari
Nasional.
e. Melakukan Program Penghijauan lingkungan sekolah agar
terlihat asri

4. Data Guru dan Karyawan SDN Pisangan 03 Ciputat Timur


Tenaga Pendidik dan Karyawan di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
adalah orang orang yang mempunyai kompeten di bidannya terdapat
12 Orang Tenaga Pendidik dan 4 Orang Karyawan SDN Pisangan 03
Ciputat Timur sebagaimana dalam Tabel.
Tabel 4.2 Data Guru dan Karyawan
121

NO NAMA NIP TUGAS JML


MENGAJAR JAM

1. Hj. Depiyanti, 19680513200701200 Kepala 24


S.Pd, M.Pd Sekolah
2. Pelita Rahayu 19690731200801205 Kelas Va 24
Ningsih, S.Pd
3. Wartiniasih, 19680921200701201 Kelas II Ab 24
S.Pd , Sd
4. Muliawaty 19690905200701201 Kelas Ib 24
Rifianty,
S.Pd. Sd
5. Rumsiyah, S. 19730303200501206 PAI 40
Pd. I
6. Sachrul S. Pd. 19790220201411001 Kelas IIIA 24
7. Ahmad Zaini, 19801017201408101 Kelas V B 24
S.Pd
8. Sri Tunjung 19741214200801207 Kelas VI 24
Ls, S.Pd
9. Muzdalifah, 19800215202121201 Kelas I C 24
S.Pd
10 Eka 19840205202121201 Kelas I A 24
Setiowati,
S.Pd
11 Yayah 19820315202221208 Kelas III B 24
Rokayah,
S.Pd
12 Alima 19740602202221203 Kelas IV 24
Siregar, S.Pd
13 Kemal Al Anggaran 24
Faqri
14 Kukuh Aldo Admin 24
Pratama
15 Asep Sape'i Keamanan 24
16 Erawan Kebersihn 24
122

5. Data Siswa Siswi SDN Pisangan 03 Ciputat Timur


Siswa siswi SDN Pisangan 03 Ciputat Timur terdiri dari 148 siswa
siswi pada Tahuna ajaran 2022/2023 sebagaimana tabel 5 berikut:
Tabel 4.3 Data Siswa siswi
No Kels Jenis Kelamin Jenis Kelamin Total Siswa
Laki-laki Perempuan
1 1A 12 12 24
1B 13 11 24
1C 11 12 23

2 IIA 14 12 26
IIB 14 12 26

3 III A 14 14 28
III B 10 16 26

4 IV A 17 18 35

5 VA 13 9 22
VB 12 9 21

6 VI A 18 20 38

TOT 148 145 293


AL
123

6. Sarana dan Prasarana SDN Pisangan 03 Ciputat Timur


Sekolah Dasar Negeri Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan
memiliki sarana prasarana yang cukup lengkap dan aman, adapun
sarana prasarana yang disediakan merupakan alat penunjang utama
terselenggaranya tujuan proses belajar mengajar. Sarana SDN Pisangan
03 Meliputi :
a. Meja dan Kursi
b. Absen Siswa
c. Absen Guru
d. Spidol
e. Komputer
f. Bola Voly
g. Bola Basket
h. Raket
i. Alat Kebersihan
j. Papan Tulis
Prasarana SDN Pisangan 03 Meliputi:
a. Mushola
b. Gedung Sekolah
c. Perpustakaan
d. Toilet
e. Laboratorium Komputer
f. Koperasi
g. Lapangan sekolah
h. Ruang tata usaha (TU)
i. Ruang guru
j. Ruang Kepala Sekolah
k. Tempat parkir Kendaraan
124

7. Ekstrakurikuler SDN Pisangan 03 Ciputat Timur


Sekolah Dasar Negeri Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan
memiliki beberapa ekstrakurikuler unggulan untuk mengembangkan
bakat dan minat peserta didik SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
Tangerang Selatan antara lain sebagai berikut :0
a. Paskibra
b. Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
c. Palang Merah Remaja (PMR)
d. Renang
e. Bela diri
f. Pramuka
g. Olahraga Futsal
B. Hasil Analisis Data Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air
melalui Pembelajaran PAI di SDN Pisangan 03
Setelah melakukan Wawancara, Observasi dan Dokumentasi, yang
menghasilkan temuan penelitian, data data yang terkumpul akan peneliti
sampaikan dan paparkan secara deskriptif kualitatif dari proses penelitian
yang dilakukan.
1. Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air Melalui Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Pada Siswa SDN Pisangan 03 Ciputat
Timur Tangerang Selatan
Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga data yang disajikan
berupa narasi dan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan ketika peneliti melakukan pengambilan data melalui
wawancara yaitu dengan kepala sekolah, guru Pendidikan Agama
Islam, wali kelas dan peserta didik yang berkaitan dengan Penaman

0
Wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang
Selatan, Depiyanti, Ciputat Timur, 10 Januari 2023
125

Nilai Karakter Cinta Tanah Air Melalui Pembelajaran Pendidikan


Agama Islam di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan.
Sekolah Dasar Negeri Pisangan 03 Ciputat Timur merupakan
Lembaga Pendidikan formal yang menyelenggarakan Penanaman Nilai
Karakter Cinta Tanah Air khususnya dalam membentuk karakter
peserta didik yang menunjukan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan sosial, dan kultur budaya yang
akan melatih peserta didik menuju kearah kehidupan yang lebih baik.0
Proses Penaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air di SDN Pisangan
03 menerapkan pembiasaan atau kegiatan yang melibatkan peserta
didik secara langsung, dan juga menerapkannya dalam mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Pendidikan
Kewarganegaraan, serta Pembelajaran Tematik untuk mendukung
Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air, hal tersebut diharapkan
agar peserta didik mengenal negaranya, memiliki sikap patriotisme,
semangat nasionalisme serta menumbuhkan rasa bangga terhadap
negaranya dan ingin mempertahankan keutuhan dan persatuan bangsa
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur, terdapat 6 kelas setiap kelas
menggunakan kurikulum yang berbeda untuk kelas 1 dan 4
menggunakan kurikulum merdeka dan untuk kelas 2,3,5, dan 6
menggunakan kurikulum 2013. maka dari itu peneliti berfokus kepada
kelas 1 dan 4 yang menggunakan Kurikulum Profil Pelajar Pancasila
dalam Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air Melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air memiliki beberapa
Indikator yang diterapkan oleh SDN Pisangan 03 melalui Pembelajaran

0
Mahbubi, Pendidikan Karakter,( Yogyakarta:Pustaka Ilmu,2012), h.45.
126

Pendidikan Agama Islam, yaitu rasa bangga, rasa memiliki, rasa


menghargai, dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada
negara, yang dicerminkan dalam perilaku membela tanah air, menjaga
serta melindungi tanah airnya, rela berkorban demi mempertahankan
kesatuan bangsa dan negara, mencintai adat budaya yang ada di
negaranya dengan melestarikannya, berbahasa Indonesia dengan baik,
hidup rukun dan gotong royong, serta menjaga dan memelihara
lingkungan sekitar.0
Terdapat beberapa paparan data yang diperoleh peneliti dalam
wawancara sebagai berikut :

a. Rasa Bangga, Rasa Memiliki Dan Rasa Menghargai Terhadap


Negara
Rasa bangga, rasa memiliki dan rasa menghargai terhadap Negara
merupakan salah satu indikator yang diterapkan oleh SDN Pisangan 03
dalam penaman nilai karakter cinta tanah air yang biasanya dilakukan
dengan memperkenalkan terlebih dahulu kepada peserta didik makna
cinta tanah air agar peserta didik memiliki rasa tersebut dan juga
melaksanakan kegiatan sekolah yang mendukung penuh dalam proses
membentuk karakter peserta didik untuk memiliki kecintaannya
terhadap Negara.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Depiyanti M.Pd selaku
Kepala sekolah SDN Pisangan 03 Ciputat Timur.
“Sekarang ini mbak, banyak pihak pihak yang mau
Ngehancurin moral anak bangsa terutama Indonesia mereka itu
punya tujuan ingin memiliki Indonesia yang kaya dengan
keadaan alamnya makannya budaya budaya asing tuh pada masuk
semua ke Indonesia sampei yang ada di Indonesia aja susah buat

0
Aisyah, M.Ali, Pendidikan Karakter konsep dan implementasinya, (Jakarta:
Kencana,2018), h.188.
127

memfilter mana yang baik mana yang buruk dampaknya kan luar
biasa buat penerus bangsa, maka dari itu cinta tanah air wajib
diajarkan sama anak anak didik kami kalo anak anak sudah
mempunyai rasa cinta tanah air dia bakal mempunyai watak
untuk memajukan peradaban sebuah bangsa, kalo gak diajarin
gimana penerus bangsa bisa berjuang buat negaranya, nah salah
satu cara penanaman nilai cinta tanah air di Sekolah dasar kami
itu diterapkan melalui pembelajaran sama kegiatan yang
melibatkan anak anak didik secara langsung mba, kalo di
pelajaran itu diterapkan di mata pelajaran bahasa Indonesia,
pendidikan kewarganegaraan (PKN), pendidikan agama Islam
PAI, sama pembelajaran tematik, kegiatan yang melibatkan anak
anak secara langsung itu kaya kegiatan Upacara, memperingati
hari hari Nasional, mengenal tokoh tokoh Pahlawan, menghafal
lagu lagu nasional, memajang foto bapak dan wakil presiden RI,
menjaga lingkungan sekolah, melaksanakan kegiatan pramuka,
mengenalkan keanekaragaman budaya Indonesia, mengajarkan
peserta didik berbahasa Indonesia yang baik dan benar bahkan
setiap tahun itu sekolah kami mempunyai program mengunjungi
museum terdekat dan memperkenalkan monumen monumen
nasional dan mengunjungi tempat tempat arsitektur budaya kaya
candi sama anak didik kami biar anak didik kami punya semangat
tinggi cinta tanah air’’0

Wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa rasa bangga, rasa


memiliki, rasa menghargai terhadap negara yakni adalah dengan
menanamkan nilai karakter cinta tanah air kepada peserta didik yang
merupakan hal sangat penting dan wajib karena melibatkan secara
langsung peserta didik untuk mewujudkan kesadaran nya dalam
bernegara serta melestarikan nilai nilai cinta tanah air dan
menghindarkan peserta didik dari arus globalisasi, arus gaya hidup,
nilai nilai budaya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan SDN Pisangan
03 Ciputat Timur dalam menerapkan rasa bangga, rasa memiliki, rasa
menghargai terhadap negara sebagai berikut :
1). Upacara Bendera
0
Wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang
Selatan, Ibu Depiyanti, Ciputat Timur pada 10 Januari 2023
128

Kegiatan Upacara Bendera di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur


merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa bangga, rasa
memiliki dan menghargai Negara, karena siapa saja yang
melanggar tata tertib sekolah seperti Memakai pakaian yang tidak
lengkap, telat mengikuti kegiatan Upacara peserta didik diberikan
sanksi dengan membersihkan toilet sekolah ataupun
membersihkan mushola yang tujuannya agar peserta didik tidak
meremehkan Upacara Bendera, dan memberikan pemahaman
secara langsung bahwasannya, Upacara Bendera merupakan
bentuk Kecintaan terhadap Tanah Air, dengan memberi hormat
kepada bendera sang merah putih diharapkan peserta didik SDN
Pisangan 03 bagaimana para pejuang Indonesia dapat
mengibarkan bendera sang merah putih dengan segala
rintangannya yang diharapkan peserta didik tidak melupakan
sejarah yang telah dilakukan para pejuang terdahulu.
Gambar 4.2
Kegiatan Upacara Bendera SDN Pisangan 03

(Sumber : Pengamatan peneliti Ketika siswa Upacara Bendera)

2). Menyanyikan Lagu Lagu Nasional


Menyanyikan lagu lagu nasional dan memahami setiap bait
bait makna yang terkandung di dalam lagu tersebut merupakan
salah satu kegiatan yang akan menumbuhkan rasa bangga, rasa
memiliki dan menghargai terhadap negara karena peserta didik
SDN Pisangan 03 akan mengingat perjuangan para pahlawan
129

merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah, dan juga


setiap bait bait lagu nya dapat terlaksana dalam kehidupan sehari-
hari, sebagaimana yang telah di paparkan oleh Ibu Depiyanti
selaku Kepala Sekolah SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
“Dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya, terdapat kalimat
“Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku disanalah aku
berdiri jadi pandu ibuku” makna dari tumpah darah adalah
keberanian yang akan menumbuhkan sikap keberanian tanpa
adanya paksaan dalam membela negara, lalu pada kalimat
“Tumpah darahku” darah merah artinya berani dan darah putih
artinya suci jadi dengan simbol darah putih dan merah anak
anak saya diharapkan berani membela tanah air karena
kesuciannya bukan berani yang tidak ada alasan lalu ada
kalimat “disanalah” yang artinya pada waktu itu banyak putra
putri Indonesia yang berbagai suku dan agama menuntut ilmu
keluar negeri untuk menguatkan jaringan jaringan
internasional yang memperjuangkan ibu Pertiwi dan menjadi
contoh bagi generasi muda pada saat ini, Jika mereka pergi
keluar negeri untuk menuntut ilmu sekalipun seharusnya
kecintaan mereka tidak akan sirnah dan silau meski ada
budaya luar yang lebih menarikpun mereka akan tetap
menjaga kecintaannya terhadap tanah air, dari setiap makna
bait bait dalam lagu lagu Nasional lah yang akan membuat
anak anak saya paham betul arti mencintai tanah air karena
pada kalimat bait terakhirpun terdapat kata “Disanalah aku
berdiri tegak” artinya berdiri Imannya, Pendiriannya dalam
membentuk karakter peserta didik serta dilanjutkan dengan
kalimat '’ Jadi Pandu Ibuku” yang merupakan kalimat sumpah
dalam mengamalkan isi lagu Indonesia Raya yang
dinyanyikan oleh anak anak saya”0

Gambar 4.3
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

0
Wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang
Selatan, Ibu Depiyanti, Ciputat Timur pada 10 Januari 2023
130

(Sumber: Pengamatan penulis ketika siswa siswi menyanyikan Lagu Nasional)

3) Memperingati Hari Hari Besar Nasional


SDN Pisangan 03 Ciputat Timur dalam menumbuhkan rasa
bangga, rasa memiliki dan menghargai terhadap negara kepada
peserta didik yakni dengan Memperingati Hari Hari Besar
Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa nasionalisme
peserta didik di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur seperti kegiatan
memperingati hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus dan
sumpah pemuda, dengan mengadakan lomba lomba dan juga
carnaval yang dapat menumbuhkan semangat peserta didik dalam
menumbuhkan rasa kecintaannya terhadap tanah air dan
mempunyai semangat dalam belajar.
Gambar 4.4
Memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus

(Sumber: Pengamatan penulis ketika siswa siswi memperingati hari Nasional)

4) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
merupakan salah satu cara dalam menumbuhkan rasa bangga, rasa
131

memiliki dan menghargai negara terutama pada kegiatan


ekstrakurikuler wajib yakni adalah pramuka, kegiatan pramuka di
SDN Pisangan 03 Ciputat Timur dilaksanakan dihari kamis,
karena didalam kegiatan pramuka memiliki pengaruh yang sangat
besar dalam pembentukan nilai karakter cinta tanah air peserta
didik sebagaimana yang dipaparkan oleh Ahmad Faisal Siswa
kelas VI SDN Pisangan 03 Ciputat Timur sebagai berikut:
‘’Aku paling suka kegiatan ekstrakurikuler Pramuka kak
soalnya di Pramuka itu kita diajari, Banyak hal kaya disiplin
waktu, berani memimpin, berani bertanggung jawab terus ada
kegiatan kaya baksos terus ikutan gotong royong sama warga
kita bisa solidaritas sama temen temen pokoknya seru”0

Gambar 4.5
Kegiatan Pramuka

(Sumber: Pengamatan penulis ketika siswa siswi kegiatan Pramuka)

Dengan demikian dapat disimpulkan strategi Penanaman nilai


karakter cinta tanah air dengan kegiatan Ekstrakurikuler di SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur terbentuknya watak serta kepribadian
dan akhlak mulia peserta didik dengan diwujudkan rasa peduli
akan lingkungan sekitar, serta peduli terhadap sesamanya, di
dalam kegiatan Pramuka juga mengajarkan peserta didik untuk
belajar memimpin dan bertanggung jawab sejak dini serta

0
Wawancara dengan Siswa Kelas VI SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang
Selatan, Ahmad Faisal, Ciputat Timur pada 13 Januari 2023
132

mengembangkan setiap bakat dan minat peserta didik melalui


kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang akan menambah rasa
kecintaanya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Ikut Serta Membela dan Menjaga Tanah Air
Ikut serta membela dan menjaga tanah air merupakan Indikator
yang dilaksanakan di SDN Pisangan 03 Ciputat timur dalam
menanamkan nilai karakter cinta tanah air diantaranya adalah :
1) Mencintai produk lokal
Ikut serta membela dan menjaga tanah air yakni salah
satunya adalah dengan mengajarkan Peserta didik SDN Pisangan
03 untuk mencintai produk lokal karena produk lokal bisa
bersaing dikancah internasional serta dengan mencintai prouk
lokal dan menggunakan produk lokal dapat membantu
perekonomian NKRI mencintai produk lokal yang diajarkan
kepada peserta didik yakni adalah dengan pengunaan baju batik,
serta acara market Day yang dilaksanakan oleh peserta didik
dalam menjual barang ataupun makanan dan minuman khas
nusantara, hal ini dapat menumbuhkan rasa peserta didik untuk
menjaga tanah air.
c. Mencintai dan Melestarikan Adat Budaya Indonesia
Mencintai dan melestarikat adat budaya merupkan indikator
Penanaman nilai karakter cinta tanah air di SDN Pisangan 03 Ciputat
Timur dengan mengenalkan budaya dan adat istiadat terlihat jelas
antusias peserta didik yang banyak meraih prestasi dibidang
perlombaan kebudayaan antar sekolah dasar seperti lomba tari
tradisional, lomba angklung dan kegiatan lainnya yang menjadikan
peserta didik mengenal berbagai macam budaya dan istiadat yang ada
133

di Negeri Kesatuan Republik Indonesia dan menjadikan peserta didik


bangga terhadap tanah airnya.
Mengenalkan Budaya dan adat Istiadat yang ada di Negara
Kesatuan Republik Indonesia merupakan pengenalan kepada peserta
didik bahwa pada hakikatnya, Indonesia merupakan Negara yang kaya
akan budaya dan adat istiadat, ada budaya yang bersifat lokal yakni
budaya daerah dan ada juga budaya yang bersifat nasional yang perlu
didukung dan dilestarikan oleh setiap warga negara, serta mengajarkan
budaya dan adat istiadat kepada peserta didik sejak dini untuk
menghindari berbagai ancaman budaya luar yang ingin merusak moral
bangsa.

Gambar 4.6
Kegiatan Pengenalan Seni dan Budaya

(Sumber: Pengamatan penulis ketika siswa Pengenalan Seni dan Budaya)

Tidak hanya mengenalkan adat istiadat kepada peserta didik


SDN Pisangan 03 Ciputat Timur juga memperkenalkan berbagai
macam permainan tradisional kepada peserta didik untuk menghindari
kebiasaan memakai Gadget ketika peserta didik sedang ada dirumah,
134

sehingga permainan tradisional yang diajarkan oleh sekolah kepada


peserta didik menjadikan peserta didik memiliki rasa nasionalisme
terhadap tanah airnya, dan juga solidaritas terhadap sesamanya, seperti
permainan gala, Engklek, Lompat Karet, Ular Naga, dan lain
sebagainya.
Dari paparan yang sudah dijelaskan peneliti diatas, maka
tergambar Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air Melalui
Pembelaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03.
Penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui pembelajaran
Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas 1 dan 4 SDN Pisangan 03
Ciputat timur, mengacu pada kurikukum merdeka tentang profil pelajar
pancasila, yang tidak hanya fokus kepada kemampuan kognitif tetapi
juga kepada sikap dan perilaku peserta didik, sesuai dengan ciri utama
Profil Pelajar Pancasila sebagaimana berikut :
a. Beriman Dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa merupakan ciri
utama profil pelajar Pancasila yang diterapkan dalam menanamkan nili
karakter cinta tanah air melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
pada siswa SDN Pisangan 03 sebagaimana yang disampaikan Ibu
Rumsiyah selaku Guru PAI SDN Pisangan 03 Ciputat Timur:
“ Cinta tanah air itu bentuk realisasi perwujudan dari kasih
sayangnya Allah, sebelum memahami cinta tanah air dalam Pelajaran
PAI kita ambil kata awalnya saja dulu tanah sama air, semua makhluk
hidup di dunia ini berpijak di tanah dan air yang merupakan bentuk
sumber pokok manusia coba bayangkan kalo misalkan manusia hidup
tanpa air bagaimana manusia itu bisa hidup, dengan kata tanah air saja
seharusnya kita sudah paham makna tentang cinta tanah air jadi
keberadaan manusia berpijak di muka bumi ini diatas tanah dengan
diberikannya sumber pokok berupa air yang seharusnya manusia bisa
bersyukur , dengan cinta tanah air berarti manusia mempunyai bentuk
rasa syukur terhadap cintanya Allah kalo manusia sudah ketemu
dengan cintanya Allah maka cintanya akan naik kedudukannya, cinta
135

tanah air itu diajarkan di Pelajaran PAI supaya siswa siswi itu paham
Indonesia harus menjadi negara yang baik dan seluruh warganya juga
harus berperilaku baik ‫ َبْل َد ٌة َطِّيَب ٌة‬maka dari itu di ajarkan melalui
pembelajaran Aqidah, pembentukan Ukhuwah Wathaniyah (Akhlak
Sosial) dan akhlak terpuji yang memupuk dan menjaga semangat
kebangsaan seperti hidup damai, menghindari perpecahan, memiliki
rasa kasih sayang kepada sesama manusia, saling tolong menolong,
berperilaku jujur, mempunyai rasa tanggung jawab besar, memiliki rasa
saling menghargai terhadap sesama manusia, menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, menyanyikan lagu Indonesia raya dengan 3
Stanza, menceritakan kisa kisah inspiratif sikap para pahlawan yang
didalamnya banyak hikmah serta pelajaran yang dapat diambil untuk
siswa siswi Memperkuat kecintaannya terhadap tanah air''0.
Dari hasil wawancara peneliti dengan Ibu Rumsiyah selaku guru
PAI SDN Pisangan 03 Ciputat Timur, disimpulkan bahwa beriman dan
bertakwa kepada tuhan yang maha esa merupakan hal yang paling
utama dalam Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan dengan
beberapa pembelajaran sebagaimana berikut :
1) Pembelajaran Aqidah
Pemahaman Sila Pertama Kepada Peserta didik SDN
Pisangan 03 Ciputat timur memberikan penguatan bahwasannya
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara Yang
segala sesuatunya berpengaruh dalam pandangan Agama,
Kepercayaan masyarakat Indonesia yang menyebutkan
“Ketuhahan Yang Maha Esa’’ yang berarti seluruh masyarakat
mengakui adanya Tuhan dan Tuhan yang diakui adalah tuhan
yang satu dan sama alias esa, dengan demikian jika peserta didik
tidak diajarkan dalam penguatan agama maka peserta didik tidak
akan dapat menghargai dan mensyukuri atas kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, serta agama merupakan wadah

0
Wawancara dengan Guru PAI SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan,
Ibu Rumsiyah, Ciputat Timur pada 11 Februari 202
136

yang mempersatukan serta mengatur berbagai aktivitas yang


berkaitan dengan penghayatan iman kepada tuhan.
Salah satu keimanan kepada tuhan yakni adalah mencintai
tanah air yang menjadi penopang hidup peserta didik dikehidupan
nya kelak, Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air melalui
pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa SDN Pisangan
03 Ciputat Timur dimulai dengan memperkenalkan keimanan
tersebut dengan cara memperkenalkan tempat tempat ibadah,
memperkenalkan ritual keagamaan seperti sholat, puasa, sedekah
serta pengenalan ciptaan Allah SWT seperti Gunung, Lautan,
Hewan dan tumbuhan serta segala sesuatu yang berhubungan
dengan Tuhan yang Maha esa sehingga menjadikan peserta didik
paham akan perwujudan Cintanya Allah SWT Kepada hambanya
dengan memberikan Keadaan Negara yang aman dan damai serta
kaya dengan limpahan bumi alamnya, yang perlu disyukuri dan
dijaga, dipelihara oleh seluruh warga Negara Kesatuan Republik
Indonesia. .
b. Berakhlak Mulia Kepada Sesama Manusia, Kepada
Lingkungan Alam Dan Akhlak Bernegara
Berakhlak mulia kepada sesama manusia, kepada lingkungan
alam sekitar dan juga akhlak bernegara merupakan ciri utama
daripada Profil Pelajar Pancasila yang diterapkan dalam penanaman
nilai karakter cinta tanah air melalui Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam yang diajarkan melalui pembentukan akhlak wathaniyah,
menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan sekitar atau
lingkungan sekolah yang dijelaskan sebagaimana berikut
1). Pembentukan Akhlak Wathaniyah (Akhlak sosial)
137

Peserta didik SDN Pisangan 03 Ciputat Timur diajarkan


pembiasaan akhlak mulia dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam seperti contohnya pemahaman Q.S Al-Hujurat ayat 13 pada
materi PAI Kelas VI SD tentang manusia hidup berbangsa bangsa
dan harus saling rukun serta membiasakan mengucapkan salam
kepada guru ketika guru masuk kedalam kelas, saling tolong
menolong ketika temannya ada yang memiliki kesusahan, berbagi
makanan bersama temannya ketika temannya tidak membawa
bekal makanan, dapat meghargai perbedaan agama temannya,
menghormati orang tua, taat terhadap peraturan sekolah, dan juga
disiplin.
2).Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan sekitar dan
lingkungan sekolah.
Peserta didik SDN Pisangan 03 Ciputat Timur dilatih untuk
menjaga lingkungan sekolah seperti membuang sampah pada
tempatnya, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
melakukan kegiatan Jum’at bersih bersama guru guru, bergiliran
untuk menyirami tanaman sekolah sehingga sekolah sangat
terlihat asri hal tersebut mengajarkan peserta didik bahwasannya
kebersihan sebagian dari iman sehingga peserta didik SDN
Pisangan 03 dapat memahami bahwasannya dengan menjaga alam
dan tidak merusak alam, serta peduli terhadap lingkungannya
berupa perwujudan dari cinta terhadap tanah air.
3). Memupuk dan menjaga semangat kebangsaan
Memupuk dan menjaga semangat kebangsaan pada siswa
SDN Pisangan 03 Ciputat Timur merupakan sikap perwujudan
dari cinta tanah air melalui pembelajaran pendidikan Agama
Islam yakni dengan menanamkan jiwa kepemimpinan peserta
138

didik seperti memimpin doa sebelum kegiatan belajar mengajar,


yang dilakukan secara bergantian, menerapkan sikap disiplin
seperti datang ke sekolah dengan tepat waktu, menerapkan
kepada peserta didik agar bersikap jujur dan bertanggung jawab
terhadap dirinya di lingkungan sekolah maupun dilingkungan
masyarakat dengan cara belajar dengan bersungguh-sungguh, dan
mentaati peraturan sekolah maupun norma norma yang berlaku di
masyarakat, yang akan menjadikan peserta didik memiliki rasa
cinta tanah air dan tanggung jawab sebagai bangsa Indonesia
yang memiliki Budi pekerti yang luhur.
c. Berkebinekaan Global
Berkebinekaan global merupakan ciri utama daripada Profil
Pelajar Pancasila yang di terapkan dalam penanaman nilai karakter
cinta tanah air melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam berikut
adalah sikap berkebinekaan global yang di laksanakan pesert didik
SDN Pisangan 03
1) Berbahasa Indonesia dengan baik
Bahasa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara maka dari itu dengan peserta didik
SDN Pisangan 03 berbahasa dengan baik dalam berkomunikaasi
ia menunjukkan kecintaannya terhadap tanah air.
2) Memahami makna Lagu Indonesia Raya dengan 3 Stanza
Penanman Nilai Karakter Cinta Tanah Air di SDN Pisangan
03 Ciputat timur salah satunya adalah menyanyikan lagu
Indonesia Raya dengan 3 Stanza diperingatan hari besar nasional
atau hari besar besar Islam, hal ini menjadi keunikan tersendiri di
SDN Pisangan 03 Ciputat Timur yang biasanya hanya
menyanyikan Lagu Indonesia Raya dengan 1 Stanza tetapi
139

diwajibkan ketika hari besar Nasional dan hari besar Islam


dengan 3 Stanza sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Rumsiyah
selaku Guru PAI sebagai berikut:
‘’Lagu Indonesia raya yang biasa dikenalkan hanya 1
Stanza saja karena jika dibiasakan 3 Stanza dalam upacara
kegiatan mingguan maka akan memakan banyak waktu
didalam bait bait lagu Indonesia raya 3 Stanza itu banyak
sekali pelajaran pendidikan agama Islam yang bisa kita
ambil salah satunya dalam Stanza pertama '’marilah kita
berseru Indonesia bersatu’’ bait itu saja sudah memberikan
isyarat bahwa dengan persatuanlah Indonesia bersatu sama
halnya dengan yang diajarkan dalam agama bahkan tertulis
di dalam firman Allah SWT surah Al Imran ayat 103,
dilanjutkan dengan bait ''Bangunlah jiwanya bangunlah
badannya untuk Indonesia raya” bait ini mengajarkan
kepada anak anak bahwasannya Indonesia di bangun dengan
segenap jiwa raga tidak bisa jika dibangun hanya oleh
raganya saja atau sebaliknya jiwanya saja jadi sebagai orang
Indonesia sangat perlu membangun dalam dirinya Jiwa cinta
tanah Air NKRI di Stanza kedua terdapat bait bersumpah
untuk tetap menjaga keutuhan NKRI dan juga bersumpah
untuk menyelamatkan NKRI dari segala Ancaman
makannya dalam bait selanjutnya ada banyak harapan untuk
keselamatan NKRI “Selamatlah Rakyatnya, Selamatlah
Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya”, jadi yang
selamat tidak hanya rakyatnya tapi juga selamat generasi
mudanya sumber alamnya yang benar benar harus dijaga
oleh setiap warga negara”
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur menanamkan nilai karakter cinta tanah
air dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza
menandakan bahwasannya berapa besar peserta didik dan juga
seluruh activis akademik SDN Pisangan 03 Ciputat timur dalam
menggelorakan semangat rasa nasionalisme dan juga semangat
mencintai tanah air, berikut lirik lagu Indonesia Raya 3 Stanza :
Bait I
140

Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku


Disanalah Aku Berdiri Jadi Pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku
Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu

Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku


Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya
Untuk Indonesia Raya
(Reff: Diulang 2 kali)
Bait II
Indonesia Tanah Yang Mulia Tanah Kita Yang Kaya
Disanalah Aku Berdiri Untuk Selama-lamanya
Indonesia Tanah Pusaka Pusaka Kita Semuanya
Marilah Kita Mendoa Indonesia Bahagia

Suburlah Tanahnya Suburlah Jiwanya


Bangsanya Rakyatnya Semuanya
Sadarlah Hatinya Sadarlah Budinya
Untuk Indonesia Raya
(Reff: Diulang 2 kali)
Bait III
Indonesia Tanah Yang Suci Tanah Kita Yang Sakti
Di sanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati
Indonesia Tanah Berseri Tanah Yang Aku Sayangi
Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi

Selamatlah Rakyatnya Selamatlah Putranya


Pulaunya Lautnya Semuanya
141

Majulah Negerinya Majulah Pandunya


Untuk Indonesia Raya
(Reff: Diulang 2 kali)
Reff:
Indonesia Raya Merdeka, Merdeka
Tanahku Negeriku yang kucinta
Indonesia Raya Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Dari hasil wawancara peneliti dengan Ibu Depiyanti selaku
Kepala sekolah dan Ibu Rumsiyah selaku Guru PAI SDN
Pisangan 03 dapat dinarasikan bahwa yang dilakukan oleh tenaga
pendidik SDN Pisangan 03 Ciputat Timur dalam menanamkan
nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sudah berjalan secara
maksimal dengan memahami kondisi peserta didik yang
melaksanakan setiap pembelajaran dan pembiasaan penanaman
nilai karakter cinta tanah air dilingkungan sekolah maupun di
lingkungan sekitar tempat tinggal/ masyarakat yang
diaktualisasikan dengan baik.
3) Bernalar Kreatif dan Kritis
Bernalar kreatif dan kritis merupakan salah satu sikap
berkebinekaan global yang diajarkan kepada peserta didik SDN
Pisangan 03 dalam menanamkan nilai karakter cinta tanah air
yang terlihat pada sikap peserta didik yang mampu memproses
informasi dengan baik dan menghasilkan gagasan serta karya
yang baik.
142

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Penanaman Nilai


Karakter Cinta Tanah Air Melalui Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Pada Siswa SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
Dalam pelaksanaan penanaman nilai karakter cinta tanah air
melalui pembelajaran pendidikan Agama Islam terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi proses penanaman nilai karakter cinta
tanah air melalui pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur, faktor faktor tersebut dapat datang dari
warga sekolah, wali murid, maupun warga luar sekolah atau lingkungan
masyarakat yang mana faktor tersebut ialah faktor pendukung yang
menimbulkan dampak positif dan faktor penghambat yang
menimbulkan dampak negatif bagi peserta didik SDN Pisangan 03
Ciputat Timur.
a. Faktor Pendukung Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah
Air
Dalam pelaksanaan penanaman nilai karakter cinta tanah air
melalui pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur, terdapat faktor pendukung yang
dapat terlaksana sesuai yang diharapkan sebagaimana yang
dijelaskan oleh Ibu Rumsiyah selaku Guru PAI SDN Pisangan 03
Ciputat Timur sebagai berikut:
“Faktor Pendukung dalam membentuk karakter cinta
tanah air dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, yang
paling utama itu dari guru gurunya kak, yang harus
memberikan contoh, lalu ditiru oleh siswa siswi dan
diterapkan dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan
sekolah jadi seluruh warga sekolah saling bekerjasama
untuk ikut andil dalam membentuk kecintaan siswa siswi
terhadap tanah air, jika diluar lingkungan sekolah maka
yang menjadi faktor pendukungnya itu orang tua siswa yang
harus memberi pemahaman mengenai cinta tanah air
sehingga siswa siswi itu terhindarlah dari kerusakan moral
yang saat ini terjadi dimana mana, jadi banyak upaya upaya
143

yang dilakukan sekolah untuk benar benar menanamkan


rasa cinta tanah air pada siswa siswi tidak hanya gurunya
tapi juga semangat siswa siswi yang mendukung sekali
terealisasinya nilai nilai cinta tanah air’’.0
Dari hasil wawancara diatas maka peneliti menyimpulkan
faktor pendukung penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air
melalui pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Pisangan
03 Ciputat Timur sebagai berikut :
1) Tenaga Pendidik yang Kompeten
Tenaga Pendidik yang Kompeten yakni adalah guru yang
memiliki kompetensi dan juga berpengalaman dalam
membimbing peserta didik terutama dalam membimbing
pembentukan penanaman nilai nilai karakter cinta tanah air
kepada peserta didik, adapun Guru guru di SDN Pisangan 03
Ciputat timur senantiasa memberikan contoh yang baik kepada
peserta didik dalam penguatan akhlak sosial, terlihat guru
guru SDN Pisangan 03 Ciputat Timur kompak dan antusias
ketika mengadakan hari hari besar Nasional, adapun kerjasama
dan sikap yang diperlihatkan dan perlu dicontoh oleh peserta
didik dalam menanamkan nilai nilai karakter cinta tanah air
yakni adalah kebersamaan dan juga persatuan yang mengacu
pada sila ketiga adalah ‘’Persatuan Indonesia “ yang
ditunjukkan dengan kegiatan Sholat Dhuha berjamaah nilai
nilai yang diterapkan tersebut memberikan gambaran
bahwasannya penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui
pembelajaran pendidikan Agama Islam telah berjalan dengan

0
Wawancara dengan Guru PAI SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan,
Ibu Rumsiyah, Ciputat Timur pada 11 Februari 2023
144

baik mengingat cinta tanah air tidak bertentangan sama sekali


dengan agama.
Gambar 4.7
Kegiatan Shalat Dhuha

(Sumber: Pengamatan penulis ketika siswa kegiatan Sholat Dhuha)

Selain Kegiatan Sholat Dhuha berjamaah Guru guru di


SDN Pisangan 03 Ciputat Timur sebelum mengenalkan
budaya dan adat istiadat untuk menanamkan nilai karakter
cinta tanah air kepada peserta didiknya para guru terlebih
dahulu mempelajari kebudayaan dan adat istiadat tersebut
yang akan di perkenalkan kepada Peserta didik sebagaimana
yang di jelaskan oleh Ibu Rumsiyah sebagai berikut :
‘’Kami semua antusias dan senang ketika bisa
mengenalkan berbagai macam adat istiadat budaya
budaya sama anak anak bahkan ada waktu dimana kami
memang di fasilitasi oleh sekolah langsung untuk belajar
langsung dengan tenaga ahlinya contohnya saja
memperkenalkan Angklung, kami semua guru disini juga
wajib mempelajari angklung, bahkan mengikuti acara
Symphoni 1000 angklung dalam Rangka Hari Ulang
Tahun Tangerang Selatan yang ke 13, hal tersebut salah
satu cara biar anak anak kami mencontoh bahwasannya
budaya dan adat istiadat yang ada di negeri ini sangat
penting untuk di jaga dan di perkenalkan ke kancah
dunia”0
0
Wawancara dengan Guru PAI SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan,
Ibu Rumsiyah, Ciputat Timur pada 11 Januari 2023
145

Gambar 4.8
Kegiatan Guru Symphoni 1000 Angklung

(Sumber:Gambar diperoleh dari data sekunder)

Tenaga Pendidik di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur


sangat menerapkan sistem kekeluargaan yang sangat erat hal
tersebut yang menyebabkan penanaman nilai nilai karakter
cinta tanah air di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur berlangsung
sesuai yang diharapkan, tidak hanya demikian Tenaga
pendidik di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur dalam
memperkenalkan peserta didik mengenai Ideologi Pancasila
sangat detail dan teliti terlihat dari Sila Yang pertama hingga
sila yang kelima tidak hanya di jelaskan dengan Cuma Cuma
tetapi dicontohkan dan diaplikasikan dalam setiap tingkah laku
guru tersebut sehingga menjadi sebuah gambaran kepada
peserta didik agar semangat cinta tanah air, peserta didik
bertambah.

2) Lingkungan Masyarakat
Penanaman Nilai karakter cinta tanah air di SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur sangat di dukung oleh masyarakat
sekitar dan oleh wali murid yang terlihat dari antusias
masyarakat dan wali murid yang ikut serta membantu peserta
didik SDN Pisangan 03 Ciputat timur dalam menjaga
146

lingkungan dengan menyertakan peserta didik untuk terjun


langsung dalam kegiatan gotong royong, serta meramaikan
kegiatan hari hari besar nasional dengan mengikuti kegiatan
lomba yang di adakan oleh sekolah serta mengikuti carnaval
untuk mendukung sekolah, dan tidak jarang juga memang
SDN Pisangan 03 Ciputat Timur mengadakan makan bersama
wali murid dalam memper erat hubungan wali murid dengan
para guru SDN Pisangan 03 Ciputat timur.
3) Semangat peserta didik SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
Semangat peserta didik SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
salah satu faktor pendukung dalam penanaman nilai karakter
cinta tanah air terbukti dalam prestasi yang banyak diraih oleh
peserta didik SDN Pisangan 03 Ciputat Timur seperti
kejuaraan MTQ,Paskibra, Kepramukaan, Kejuaraan Tarian
Budaya, Sekolah Dengan Lingkungan terbersih dan lain
sebagainya, serta peserta didik yang sangat antusias dalam
menghafal lagu lagu nasional ketika ice breaking, tidak hanya
demikian SDN Pisangan 03 Ciputat Timur juga sering kali di
nobatkan sebagai sekolah yang kaya dengan kreativitas peserta
didiknya yang membuktikan bahwa semangat mereka dalam
belajar sehingga menumbuhkan nilai karakter cinta tanah air di
dalam dirinya sudah terlaksana dengan baik.
4) Kurikulum SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
SDN Pisangan 03 Ciputat Timur dalam menanamkan nilai
karakter cinta tanah air seperti profil pelajar pancasila yang di
tetepakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024: tentang
147

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai


pelajar yang memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar
kritis, dan kreatif,0
Dengan demikian melalui kurikulum keduanya telah
mengarahkan peserta didik SDN Pisangan 03 Ciputat timur
menjadi peserta didik yang berakhlak dan beradab terhadap
sesamanya lingkungannya juga negaranya, serta mencintai
agama dan negaranya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh ibu
Musdalifah sebagai Wali Kelas 1 :
‘’ Untuk penanaman nilai karakter cinta tanah air kita
didukung dengan kurikulum merdeka yang dilaksanakan
kepada kelas 1 dengan 4 dimana profil pelajar pancasila
atau biasa disebut dengan p5, itu menggabungkan antara
Guru kelas atau wali kelas seperti saya dengan guru mata
pelajaran untuk sama sama mencapai tujuan daripada
Indikator profil Pancasila, yang ada 6 dimensi diantaranya
kan seperti ketuhanan yang maha esa, berakhlak mulia,
bergotong royong dan selama ini Alhamdulillah tidak ada
penghambat sama sekali’’0
5). Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang telah memadai di SDN
Pisangan 03 Ciputat Timur mendukung penuh penanaman
nilai karakter cinta tanah air melalui pembelajaran Pendidikan
agama Islam seperti terdapat foto presiden dan wakil presiden,
tokoh-tokoh pahlawan, gambar peta Indonesia, serta gambar

0
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020, Bab I Pasal 4,lihat https://jdih.kemdikbud.go.id/detail_peraturan?main=2193, diakses
tanggal 03 Februari 2023
0
Wawancara dengan Guru Wali kelas 1 SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang
Selatan, Ibu musdalifah, Ciputat Timur pada 12 Januari 2023
148

rumah adat dan berbagai macam budaya yang di perkenalkan


kepada peserta didik SDN Pisangan 03.
b. Faktor Penghambat Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah
air melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui
pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Pisangan 03
Ciputat Timur, yang difokuskan dalam pembentukan akhlak mulia
peserta didik sebagai Indentitas sebuah bangsa, yang diterapkan di
SDN Pisangan 03 Ciputat Timur bertujuan agar peserta didik
terhindar dari radikalisme dan juga pemahaman pemahaman yang
melenceng dari aturan yang ada sebagaimana yang di jelaskan
oleh Ibu Rumsiyah selaku Guru PAI SDN Pisangan 03 Ciputat
Timur,
‘’Akhlak terpuji itu harus di pupuk sejak dini
mungkin, kejadian saat ini karena banyak orang yang
fanatik kak, jadi lupa mengajarkan anak untuk cinta tanah
air pernah ada kejadian saat itu orang tua siswa fanatik
sekali sehingga anaknya sering terlambat untuk mengikuti
upacara karena kata orang tuanya upacara itu tidak penting
dan tidak ada dalam ajaran agama Islam,hal itu salah satu
faktor penghambat daripada penanaman nilai cinta tanah air
pemikiran pemikiran tersebut diajarkan kepada generasi
muda yowes hancurlah generasi muda, kalo saya selaku
guru PAI tidak mengajarkan cinta tanah air, nanti
bagaimana siswa siswi saya bisa meneladani sikap sikap
yang telah diajarkan oleh Nabi Nabi terdahulu bahkan para
ulama terdahulu dan para pahlawan dalam mencintai tanah
air, faktor penghambatnya bisa datang dari lingkungan
orang tuanya, lingkungan masyarakatnya, kurangnya
pendidikan di sekolahnya tentang pemahaman cinta tanah
air karena dengan menanamkan cinta tanah air siswa siswi
saya bisa menghormati sama temennya karena di sekolah ini
tidak semua siswa beragama Islam ada juga yang beragama
Kristen, Hindu, kalo pas pelajaran Pai siswa siswi non Islam
mereka bebas memilih ingin tetap di dalam kelas ataupun
keluar kelas karena tidak mewajibkan untuk mengikuti
149

pelajaran PAI, hal yang seperti itu kan istilahnya kecil tapi
bermakna buat siswa siswi bahwasannya dia hidup di
Indonesia dengan keanekaragamananya yah wajib harus
saling mencintai satu sama lain, selain itu juga di pelajaran
PAI ini banyak sekali ayat ayat yang menerangkan cinta
tanah air, yang dapat memberantas pemahaman siswa siswi
yang melenceng dari aturan untuk tidak mencintai tanah
air’’
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan
bahwasannya faktor penghambat penanaman nilai karakter cintah
air Melalui pembelajaran Pendidikan agama Islam adalah sebagai
berikut :
1) Pengaruh kebiasaan dirumah yang terbawa di sekolah
Pengaruh kebiasaan dirumah yang terbawa di sekolah
menjadikan peserta didik tidak disiplin di sekolah seperti tidak
menggunakan baju seragam dengan rapih, berbahasa yang
tidak baik, serta ditambah doktrinn dari orang tua peserta didik
mengenai paham Radikalisme, radikalisme merupakan
pemahaman yang berkembang karena adanya pemikiran
bahwa segala sesuatu harus dikembalikan kepada agama,
walaupun dengan cara yang kaku dan menggunakan
kekerasan,0 di lingkungan SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
memang sudah banyak paham paham Radikalisme yang
dihubungkan dengan perkembangan liberalisme mengingat
peserta didik pada zaman saat ini sudah mulai mengenal
handphone dari situs internet peserta didik akan dengan mudah
terkena paham paham Radikalisme, bahkan dilingkungan
masyarakat sekitar terutama jika orang tua peserta didik juga
menganut pemahaman Radikalisme seperti yang telah

0
Dani Ernalasari, dkk, Provlematika Anak SD/MI dan Solusinya,(Jawa Tengah,
Firmaci,2019),hlm.342
150

dipaparkan oleh Ibu Rumsiyah pemahaman Radikalisme ini


jika tidak cepat ditanggulangi maka dampaknya sangat bahaya
karena peserta didik akan mempunyai paham yang sangat
keras mengenai agama sehingga tidak dapat menghargai
negaranya dan tidak dapat mencintai tanah air, dengan
menanamkan nilai karakter cinta tanah air melalui
pembelajaran pendidikan agama Islam maka sama dengan
memberikan pemahaman agama kepada peserta didik secara
benar dan utuh serta memperkuat Pancasila sebagai Ideologi
bangsa dalam praktik kehidupan sehari-hari peserta didik baik
dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Pengaruh tersebutlah yang membuat peserta didik sdn
pisangan 03 Ciputat timur tidak melaaksanakan indicator cinta
tanah air dengan baik
2) Arus Budaya Luar
Arus budaya luar jadi penghambat penanaman nilai
karakter cinta tanah ai tidak sedikit peserta didik yang
mengagumkan budaya luar seperti yang dijelaskan oleh ibu
Rumsiyah selaku guru PAI Sebagai Berikut :
“ Sekarang itu kak kebanyakan siswa siswi saya
suka ya K-Pop, BTS, sebenernya boleh boleh saja dan
wajar wajar saja jika menyukai hal hal tersebut tapi
dikhawatirkan jika suka berlebihan malah menjadikan
kerusakan moral terus berita tawuran itu dimana mana
sedangkan anak kecil yang sudah pintar akses internet ,
tentu akan meniru kebiasaan dan budaya apa yang mereka
lihat sehingga minat untuk mempelajari kesenian
indonesia itu jadi kurang, paling itu saja si kak yang
menjadi penghambatnya “
Dari wawancara tersebut penelit simpulkan
bahwasannya masih banyak budaya luar yang masuk ke
Indonesia menghancurkan moral anak bangsa sehingga anak
151

bangsa tidak menyukai produk produk lokal , kesenian lokal


dan juga lebih condong terhadap budaya luar.
BAB V
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam pembahasan pada
bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan melalui
analisis sebagai berikut:
Pertama, Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air melalui
pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03
kelas 1 dan 4 diajarkan dengan pembelajaran yang melibatkan siswa-siswi
secara langsung seperti dalam pembelajaran Aqidah, pembentukan
Ukhuwah Wathaniyah (Akhlak Sosial) dan akhlak terpuji yang memupuk
dan menjaga semangat kebangsaan seperti menanamkan jiwa
kepemimpinan dengan memimpin do’a sebelum kegiatan belajar
mengajar, menerapkan sikap disiplin dengan menta’ati peraturan sekolah,
menghindari perselisihan antar teman, memiliki rasa kasih sayang kepada
sesama teman, saling tolong menolong, berperilaku jujur, mempunyai rasa
tanggung jawab besar, memiliki rasa saling menghargai terhadap sesama
teman yang berbeda agama, melakukan gotong royong dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah, berbahasa Indonesia dengan baik,
mencintai produk lokal, menyanyikan lagu nasional dan menceritakan
kisah kisah inspiratif sikap para pahlawan yang didalamnya banyak
hikmah serta pelajaran yang dapat diambil untuk siswa siswi memperkuat
kecintaannya terhadap tanah air serta mengajarkaan indikator profil pelajar
pancasila, dimana guru PAI dan wali kelas bergabung dalam membentuk
karakter cinta tanah air peserta didik.
Kedua, Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai
Karakter Cinta Tanah Air melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
secara umum meliputi pengembangan diri siswa serta budaya sekolah

151
152

yang berjalan sesuai dengan indikator yang peneliti lakukan di SDN


Pisangan 03 Ciputat Timur adapun faktor pendukung nya yakni seperti
Tenaga Pendidik yang Kompeten, lingkungan Masyarakat, Semangat
peserta didiknya, Kurikulum SDN Pisangan 03 Ciputat Timur, Sarana dan
Prasarana, serta seluruh aspek yang tidak bertentangan dengan agama,
penghambat penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui
pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa SDN Pisangan 03
Ciputat Timur adalah sebagai berikut Kebiasaan yang terbawa dari rumah
kesekolah dan Arus budaya luar.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SDN Pisangan 03
Ciputat Timur Tangerang Selatan peneliti memiliki beberapa saran, saran
tersebut antara lain :
1. Bagi Guru, penanaman nilai karakter cinta tanah air dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam sudah tepat, peneliti
menyarankan kepada guru untuk dapat mengembangkan strategi
penanaman nilai karakter cinta tanah air bersama sama
berkomitmen dengan peserta didik dalam kegiatan sehari hari agar
tidak mudah terpengaruh oleh gaya hidup yang tidak baik
2. Bagi siswa, disarankan siswa dapat lebih banyak mempelajari
budaya budaya lokal dan juga menjaga nilai nilai karakter cinta
tanah air dalam dirinya serta mengamalkannya di lingkungan
rumah maupun lingkungan sekolah dan tidak terpengaruh oleh
kpop digandrungi anak muda zaman sekarang.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Asep. Pemikiran Pendidikan Moch Tholhach hasan. Serang : A-


Empat, 2021.

Abusammad, Zuchri. Metode Penelitian Kualitatif. Makasar : CV Media press,


2021.

Achmadi. Ideologi Pendidikan Islam, Paradigma Humanisme Teosentris.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ahadiatul, Leoly. Revitalisasi Cinta Tanah Air tantangan bangsa Indonesia


menghadapi Era Society 5.0. Yogyakarta : Samudera Buru, 2020.

Ahmad, Khursyid. Principles Of Islamic Education Lahore: Islamic


Publications, 1974.

Ainain, Ali Khalil Abu. Falsafah At-Tarbiyah fi Al-Qur’an Al-Karim. Kairo :


Dar Al-Fikr Al-Arabi, 1985.

Akrim. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Bildung, 2020.

Aksan, Hermawan. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Bersahabat,


Gemar Membaca,dan Peduli Lingkungan. Bandung : Nuansa Cendekia,
2019.

Alaswiyah, Siti Syarifah. Penanaman nilai hubbul wathan pada santri Pondok
pesantren Mahasina Pondok Gede Bekasi. Tesis Magister, Fakultas
Tarbiyah, Insitute Ilmu Al-Qur’an, Jakarta, 2020.

Albadi. Kritikan atas konsep pendidikan Humanis Paulo Freire. Bogor:


Guepedia, 2022.

Ali, Said Ismail. Pelopor Pendidikan Islam Paling Berpengaruh. Jakarta:


Pustaka Al Kautsar, 2010.

Alunaza. Diaspora sebagai Multi track diplomasi Indonesia Guna mewujudkan


Masterplan percepatan dan perluasan perkembangan ekonomi Indonesia.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol. 2, 2017.

Andrianto, Sopan. Indonesia Pusaka. Jakarta : Gramedia.

153
154

Anggito, Albi dan Setiawan, Johan. Metode Penelitian Kualitatif. Sukabumi:


CV Jejak, 2018.

Asfiati. Redesign Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menuju Revolusi


Industri 4.0. Jakarta : Kencana, 2020.S

Badan Musyawarah Perguruan Swasta . Sketsa Pelangi Pendidikan Karakter.


Malang :Intelegensi Media, 2020.

Badrudin. Konsep Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an Perspektif Syekh Abdul


Qadir Jailani. Serang : A-Empat, 2015.

Bungin, Burhan. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2019.

Dalimunthe, Reza Armin Abdillah. Strategi dan Implementasi Pelaksanaan


Pendidikan Karakter di Sekolah 09 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
Karakter. Vol. 5, No. 1, 2015.

Dalimunthe, Sehat Sultoni. Filsafat Pendidikan Islam sebuah bangunan Ilmu


Islamic Studies. Yogyakarta : CV Budi Utama, 2018.

Darahat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 2006.

Diana et.al. Metodologi Penelitian. Makassar: Cendekia Publisher, 2022.

Indonesia. Malang : CV Pustaka Peradaban, 2022, cet ke-1.

Fadhilah, Iqbal. Pendidikan Cinta Tanah Air Dalam Islam Menurut KH. Said
Aqil Siradj. Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, 2022.

Fadliah, Ine Ratu. Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an dan


As-Sunah. Tangerang Selatan: IIQ Jakarta Press.

Fathoni, Faizh. Pendidikan Cinta Tanah Air dalam pembentukan karakter kaum
milenial. Konstruksi Sosial. Vol. 2, No. 4, 2001.

Fijriyah, Robwatil. Menjaga Persatuan dan Membangun Indonesia Raya.


Jombang : Al-Kautsar Dhibra, 2017.

______Merajut Nusantara untuk Indonesia Raya menuju Negara Superpower


Perdamaian dunia. Jombang : Opshid, 2017.
155

Fikri, Agus Zaenul. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika Di sekolah.
Yogyakarta :Arrusz Media, 2014.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Teori dan Praktis. Jakarta : Bumi Aksara,
2013.

Gunawan, Heri. Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan pemikiran tokoh.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.

Hadi, Yusuf Sudo et.al. Membangun Karakter Ungul Generasi Muda untuk
kemajuan bangsa. Bogor : PT Penerbit IPB Press.

Hamid, Abdul dan Riris. Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan


Eksperimen. Malang: CV Literasi Nusantara Abadi, 2018.

Hartono, Jogiyanto. Metode Pengumpulan dan Teknik analisi data. Yogyakarta:


CV Andi, 2018.

Hasbullah. Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan. Raja Grafindo Persada : Depok,


2019.

Hawari, Dadang. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana
Bhakti Primayasa, 1977.

Helinski, Zaid. Kejujuran adalah Kunci Kesuksesan. lihat


https://pendis.kemenag.go.id/pai Sulawesi Selatan : 2022.

Helmawati, Pendidikan Karakter dalam kehidupan sehari-hari. Bandung : PT


Remaja Rosdakarua, 2017.

Hendarman, Pendidikan Karakter Era Milenial. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya, 2019.

Hutami, Dian. Pendidikan Karakter untuk anak Religius dan Toleransi.


Jogjakarta : Cosmic Media Nusantara, 2020.

Ikhsan, M.Alifudin. Nilai Nilai Cinta tanah air dalam perspektif Al-Quran.
Jurnal Ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Vol.2, No. 2,
2017.

Indonesia. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,Alinea ke 4

Inswide. Wawasan Pendidikan Karakter. Jawa tengah : Nasya Expanding


Management, 2021.
156

Jauhary, Rafiq. Mekkah sebagai kota yang dicintai Nabi, lihat


https://rafiqjauhary.com/2019/06/10/makkah-sebagai-kota-terbaik-paling-
di-cintai-nabi/, diakses pada tanggal 5 Januari 2023 pukul 15.09

Kadar, M Yusuf. Tafsir tarbawi Pesan Pesan Al-Qur’an tentang Pendidikan.


Jakarta : Amzah, 2015.

Karmawan, et.al. Pendidikan Agama Islam untuk perguruan Tinggi. Cirebon :


Insani, 2021.

Kementerian Pendidikan Nasional. Pengembangan Pendidikan Budaya dan


Karakter Bangsa Pedoman Sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan
Nasional, 2010.

Kementrian Sekretariat Negara, 2017, Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun


2016 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta : Kementerian
Sekretariat Negara

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2018. Peraturan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter pada satuan pendidikan formal, Jakarta : Direktur
Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia,21 Juni 2018.

Khoslin, Khamam. Pendidikan Islam Dinamika dan Tantangan di Masa depan.


Malang : Cinta Intrans Selaras, 2018.

Koesoema, Doni. Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman


Global Jakarta: Grasindo, 2010.

Kushartono, et.al. Cinta Tanah air dalam Pendidikan Alam bawah sadar. Al-
Kautsar Dhibra. No. 148, 2018.

Kusuma, Wijaya. Cinta Tanah Air. Yogyakarta : Relasi Inti Media, 2017.

Lefudin. Pembelajaran yang dilengkapi Model Pembelajaran, strategi


pembelajaran,pendekatan metode pembelajaran. Yogyakarta:
Deepublish, 2017.

Lickona, Thomas. Educating for Character: How Our School Can Teach
Respect and Responsibility. New York: Vantam Books, 1991.

Mahbubi. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2012.


157

Mahmud, Psikologi Pendidikan. Bandung : CV Pustaka Setia, 2017.

Majid, Abdul dan Andayani, Dian. Pendidikan Karakter Persfektif Islam.


Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017.

Mardawati. Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisi dalam


Perspektif Kualitiaf. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020.

al-Mishri, Syaikh Mahmud. Ensiklopedi Akhlak Rasulullah Jilid 1, terj. Solihin


Rosyidi dan Muhammad Misbah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2018.

Mohtar, Imam. Hubungan antara Motivasi kerja dan pengalaman kerja dengan
kinerja guru di madrasah. Ponorogo: Uwais, 2019.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,


2008.

Mudli’ah, Azizah Nuril. Cinta Tanah air perspektif Al-Qur’an Studi Komparatif
antara Tafsir Al- Huda dan Tafsir Al Azhar. Skripsi, Fakultas Ushuluddin
dan Dakwah, Insitute Ilmu Alquran Jakarta, 2018.

Mujid, Abdul dan Mudzakir, Jusuf. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Prenada Media, 2006.

Mukarom, Zaenal dan Rusdiana. Komunikasi dan Teknologi Informasi


Pendidikan. Bandung : CV Pustaka Setia, 2017.

Mukhtazar. Prosedur Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Absolute Media,


2020.

Muliyawan. Ilmu Pendidikan Islam Studi Kasus terhadap Struktur


Ilmu,Kurikulum, Metodologi dan Kelembagaan Pendidikan Islam. Depok :
Rajagrafindo Persada, 2015.

Mulyasa. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara 2011.

Mumpuni, Atikah. Integrasi Nilai Karakter Dalam Buku Pelajaran Analisis


Konten Buku Teks Kurikulum 2013. Yogyakarta : CV Budi Utama, 2018.

Musbikin, Imam. Penguatan Karakter kemandirian Tanggung jawab, dan cinta


tanah air. Bandung: Penerbit : Nusa Media, 2021.

______Tentang Pendidikan Karkter dan Religius dasar pembentukan karakter.


Bandung: Penerbit : Nusa Media, 2021.
158

Muslich, Masnur. Pendidikan Karakter Menjawab tantangan Multidimensional.


Jakarta:Bumi Aksara, 2011.

Mustafida, Fita. Pendidikan Islam Multikultural Konsep dan Implementasi


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis nilai nilai multikultural.
Depok: Raja Grafindo Persada, 2020.

Mustari. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo


Persada, 2014.

Nadlifah et.al. Pengantar arah Ilmu Pendidikan Islam anak Usia Dini.
Yogyakarta: CV Istana Agency, 2019.

Nasution, Suryadi. Tafsir Tarbawi, Melacak Kontruksi Pendidikan dalam Al-


Qur’an dan Hadist. Sumatera Utara : Madina Publisher, 2022.

Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan. Prenada Media : Jakarta, 2003.

______Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Prenada Media,


2019.

______Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana, 2022.

Neni. Model Pendidikan Agama Islam berbasis Lingkungan. Tembilahan : PT


Indragiri, 2021.

Nuraeni. Implementasi Pembelajaran akhlak dalam membentuk keshalihan


peserta Didik. Tangerang: IIQ Press, 2021.

Nurhayati, Syarifudin. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.


Ciputat : IIQ Press, 2020.

Nurhikma. Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air dalam


Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SD Inpres Mangasa
1 Kecamatan Rappocin. Skripsi,Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, 2022.

Pathonah. Metode pembelajaran Pendidikan Al-Qur’an Hadist dalam


meningkatkan Akhlakul Karimah Siswa Mts Negeri 32 Jakarta. Cirebon :
Syntax Computama, 2020.

Poebarkawatja, Soegarda. Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka. Jakarta:


Gunung Agung, 1970.
159

Prasetyo, Eko. Ternyata Penelitian itu Mudah buku panduan penelitian


pendidikan. Yogyakarta : Penerbit Edinomi, 2015.

Pratomo, Seto Galih. Nasionalisme Pemuda Pemikiran – Pemikiran KH.


Hasyim Asy’ari. Jakarta : Segap Pustaka, 2022.

Pulungan, Suyuthi, Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana, 2019.

Putri et.al. Pedidika moral sebagai landasan nilai karakter. Inovation in


Primary Education 1, 2022.

Al-Quzwani. Sunan Ibnu Majjah. Kairo : Dar Ihya Al kuttub Al Arobiyah, 1917.

Qomar, Mujamil. Kesadaran Pendidikan Sebuah penentu keberhasilan


pendidikan. Jogjakarta : Ar Ruz Media, 2012.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia, 2015.

Rasyadani, Amry. Metode Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan analisis data
dalam perspektif kualitatif. Yogyakarta Deepublishser, 2020.

Raqib, Moh. Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di


sekolah, Keluarga dan Masyarakat. Yogyakarta : PT Elkisprinting
Cemerlang, 2009.

Ar-Razi, Fakhruddin. Mafatihul Ghaib Al Mustama Bi Tafsir Al Kabir.


Maktabah Syamilah Jilid X.

Rizal, et.al. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukaharjo : CV Pradina Pustaka,


2022.

Rukajat, Ajat. Pendekatan Penelitian Kualitatif Qualitive Research Approave.


Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018.

Ruslan dan Efendi, Mahfud. Metode Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan
studi kasus. Sukabumi: Publisher Jejak, 2017.

Rusydi dan Zebar. Pendidikan Karakter (Implementasi Wahdatul Ulum dalam


Pembelajaran. Medan : CV Pusdikramitrajaya, 2020.

Saida, Istna Laila. Penanaman Nilai Karakter Toleransi dan Cinta Tanah Air
bagi Santriwati di Pesantren Putri Al-Mawaddah Coper Jetis Ponorogo.
Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN ) Ponorogo, 2022.
160

Saifudin, Endang. Wawasan Islam Pokok pokok pikiran tentang paradigma dan
sistem Islam. Jakarta : Gema Insani Press, 2004.

Salim, Nur Agus et.al. Dasar-Dasar Pendidikan Karakter. Medan : Kita


Menulis, 2022.

Samani, Muchlas dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter.


Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.

Sardiatmadja, Soenarto. Kyai Muchammad Muchtar Mufti Pejuang Islam


Rahmatan Lil alamin dan pejuang cinta tanah air Indonesia. Jombang :
Alkautsar Ddhibra, 2022.

Shihab, Quraish. Tafsir Al Misbah Pesan, Kesan dan Kerasiannya Al-Qur’an.


Jakarta Pusat: Lentera Hati, 2012.

Sidiq, Umar dan Choiri, Moh. Miftachul. Metode Penelitian Kualitatif di


Bidang Pendidikan. Ponorogo: CV. Nata Karya, 2019.

Sofyan, Japar dan zuleha. Implementasi Pendidikan Karakter. Surabaya: Jakad


Publishing, 2018.

Stifa, Arinda Farhany et.al. Implementasi Pendidikan karakter cinta tanah air
pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam siswa sekolah menengah
Atas Islam Nusantara. Jurnal Pendidikan Islam, 2022.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: CV


alfabeta, 2017.

Sukatin, dan Al-Faruq, Shoffa Saifillah. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: CV


Budi Utama, 2021.

Sukmadinata, Nan Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 2007.

Sumantri, Haryo et.al. Menyongsong Indonesia Raya 2045 melalui keunggulan


seni dan budaya, Pendidikan Cinta Tanah Air, Pemberdayaan ekonomi
dan penerapam Iptek Nusantara. Jakarta: Aspeka Pratama, 2016.

Sumantri, Haryo dan Setiawan, Edi. Jati diri Bangsa Kyai Muchtar Mu’thi sang
Mujahid wawasan kebangsaan. Jombang : Opshid, 2022.

Suparto. Metode Ramalan kuantitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.


161

Syakur, Mahlail. Tafsir Kependidikan Menulusuri Jejak Kisah Al-Khadir dalam


Al-Qur’an. Jawa Tengah : Maseifa Jendela Ilmu, 2012.

Syarief, Mohamad et.al. Model Pembelajaran Pendidikan Karakter di sekolah


dasar. Deepublishser, 2022.

Tharaba, M Fahim. Dasar Dasar Pendidikan Islam. Malang : CV Dream Litera


Buana, 2015.

Tridiatno, Agus. Cinta tanah air di Era Global. Universitas Atnaya Yogya. Vol.
6 No. 2, 2021.

Ulifah, Desi. Strategi Sekolah dalam Menanamkan sikap cinta tanah air pada
peserta didik di SMPN 1Tarik Kabupaten Sidoarjo. Jurnal
Unnesa :Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Vol. 08, No. 03, 2020.

Umrati dan Wijaya, Hengki. Analisis Data Kualitatif Teori konsep dalam
penelitian pendidikan. Makassar: Sttjafray, 2020.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


Bab I pasal I ayat 1. Bandung : Pokusmedia, 2010.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem


pendidikan Nasional bab II Pasal 3’’lihat
https://pusdiklat.perpusnas.go.id/regulasi/download/6 diakses pada tanggal
21 November 2022

Wahyono, Tries Edy. Cinta Nusaraya. Surabaya : Alkaustar Dhibra, 2016.

______ Pendidikan Cinta tanah air yang berazaskan Nilai-nilai luhur budaya
bangsa. Jombang : Opshid, 2016.

Wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang


Selatan, Depiyanti, Ciputat Timur, 10 Januari 2023

Wawancara dengan Siswa Kelas VI SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang


Selatan, Ahmad Faisal, Ciputat Timur pada 13 Januari 2023

Wawancara dengan Guru PAI SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang


Selatan, Ibu Rumsiyah, Ciputat Timur pada 11 Januari 2023

Wisnarni dan Pristian. Wawasan Al-Qur’an Hadist tentang Karakter.


Indramayu: CV Adanu Abimata, 2022
162

Witarsa dan Ruhyana, Rahmat. Pendidikan Karakter Konsep dan


Implementasinya. Bandung: Penerbit Yrama Widya, 2021.

Yahya, Maulana Alhabib Muhammad Lutfi. Biografi dan pemikirannya.


Pekalongan : Penerbit Nem, 2020.

Yaumi, Mahmud. Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, Dan Implementasi.


Jakarta : Kharisma Putra Utama, 2016.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan Penelitian


Gabungan. Jakarta: Kencana, 2017.

Zamzam, Fakhri. Aplikasi Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Deepublish,


2012.

Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam


Lembaga Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Zuriah, Nurul. Pendidikan Moral dan Budua Pekerti dalam Perspektif


Perubahan: Menggagas Platfrom Pendidikan Budi Pekerti secara
Kontekstual dan futuristik. Jakarta: Bumi Kasar, 2011.
163

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkip Wawancara

Transkip Wawancara Dengan Kepala Sekolah SDN Pisangan 03


Ciputat Timur

Informan : Ibu Depiyanti S.Pd, M.Pd

Hari/Tanggal : 10 Januari 2023

Pukul :10.00-11.30 WIB

Penulis : Bagaimana Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air di SDN


Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan ?
Informan : Sekarang ini mbak, banyak pihak pihak yang mau
Ngehancurin moral anak bangsa terutama Indonesia mereka itu punya
tujuan ingin memiliki Indonesia yang kaya dengan keadaan alamnya
makannya budaya budaya asing tuh pada masuk semua ke Indonesia
sampei yang ada di Indonesia aja susah buat memfilter mana yang baik
mana yang buruk dampaknya kan luar biasa buat penerus bangsa, maka
dari itu cinta tanah air wajib diajarkan sama anak anak didik kami kalo
anak anak sudah mempunyai rasa cinta tanah air dia bakal mempunyai
watak untuk memajukan peradaban sebuah bangsa, kalo gak diajarin
gimana penerus bangsa bisa berjuang buat negaranya, nah salah satu
konsep penanaman nilai cinta tanah air di Sekolah dasar kami itu
diterapkan melalui pembelajaran sama kegiatan yang melibatkan Anak
anak didik secara langsung mba, kalo di pelajaran itu diterapkan di mata
pelajaran bahasa Indonesia, pendidikan kewarganegaraan (PKN),
Pendidikan agama Islam PAI, sama Pembelajaran Tematik. serta kegiatan
yang melibatkan anak anak secara langsung itu kaya kegiatan Upacara,
Memperingati Hari hari Nasional, Mengenal Tokoh Tokoh Pahlawan,
menghafal lagu lagu nasional, memajang foto bapak dan wakil presiden
RI, menjaga lingkungan sekolah, melaksanakan kegiatan Pramuka,
mengenalkan keanekaragaman budaya Indonesia, mengajarkan Peserta
164

didik Berbahasa Indonesia yang baik dan benar bahkan setiap tahun itu
sekolah kami mempunyai program mengunjungi museum museum
terdekat dan memperkenalkan monumen monumen nasional dan
mengunjungi tempat tempat arsitektur budaya kaya Candi sama anak didik
kami biar anak didik kami punya semangat tinggi cinta tanah air

Penulis : Bagaimana Peran Ibu sebagai Kepala Sekolah SDN Pisangan 03


Ciputat Timur dalam meningkatkan nilai karakter cinta tanah air?
Informan : saya selaku kepala sekolah mendukung penuh segala upaya
untuk mendidik anak anak untuk mencintai negerinya dan bangsanya
mempunyai semangat nasionalisme meneladani isi Pancasila supaya
kedepannya menjadi penerus bangsa yang tidak hanya mendepankan
pengetahuannya tapi juga membawa nama negaranya ke kancah dunia
mba.
Penulis : Bagaimana tanggapan dan solusi Ibu terhadap Siswa yang tidak
memiliki Sikap cinta tanah air ?
Informan : Di Pembelajaran Tematik dan Di Pembelajaran PAI itu kan
mengarah pada pembentukan karakter anak anak terutama karakter
mencintai tanah air yang sangat perlu di implementasikan di kehidupan
sehari hari anak anak, jadi solusi saya jika ada anak anak yang memang
tidak memiliki sikap cinta tanah air saya berikan edukasi pelan pelan
dengan cara pengenalan terlebih dahulu cinta tanah air itu apa upacara
bendera itu apa, menyanyikan lagu Indonesia Raya itu bagaimana, agar
anak anak itu tahu dan kenal dasarnya negeri ini penuh dengan
perjuangan, maka dari itu guru guru disini terutama Wali Kelas dan guru
PAI di harapkan dapat benar benar totalitas mendidik anak anak dengan
baik.
Penulis: Apakah ada Program Khusus Sekolah untuk menanamkan nilai-
nilai karakter cinta tanah air?
Informan : Programnya yah seperti biasa mba kaya upacara bendera
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu lagu Nasional saat ice
breaking karena Dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya, terdapat kalimat
“Indonesua tanah airku tanah tumpah darahku disanalah aku berdiri jadi
pandu ibuku” makna dari tumpah darah adalah keberanian yang akan
menumbuhkan sikap keberanian tanpa adanya paksaan dalam membela
negara, lalu pada kalimat “Tumpah darahku” darah merah artinya berani
dan darah putih artinya suci jadi dengan simbol darah putih dan merah
anak anak saya diharapkan berani membela tanah air karena kesuciannya
bukan berani yang tidak ada alasan lalu ada kalimat “disanalah” yang
165

artinya pada waktu itu banyak putra putri Indonesia yang berbagai suku
dan agama menuntut ilmu keluar negeri untuk menguatkan jaringan
jaringan internasional yang memperjuangkan ibu Pertiwi dan menjadi
contoh bagi generasi muda pada saat ini, Jika mereka pergi keluar negeri
untuk menuntut ilmu sekalipun seharusnya kecintaan mereka tidak akan
sirnah dan silau meski ada budaya luar yang lebih menarikpun mereka
akan tetap menjaga kecintaannya terhadap tanah air, dari setiap makna bait
bait dalam lagu lagu Nasional lah yang akan membuat anak anak saya
paham betul arti mencintai tanah air karena pada kalimat bait terakhirpun
terdapat kata “Disanalah aku berdiri tegak” artinya berdiri Imannya,
Pendiriannya dalam membentuk karakter peserta didik serta dilanjutkan
dengan kalimat '’ Jadi Pandu Ibuku” yang merupakan kalimat sumpah
dalam mengamalkan isi lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh anak
anak saya, terus Kegiatan Ekstrakurikuler seperti Pramuka, Pengenalan
adat Istiadat dan budaya ada yang paling khusus dan menjadi pembeda itu
Ketika memperingati hari Nasional kita semua menyanyikan Lagu
Indonesia raya 3 Stanza.

.
166

Lampiran 1 Transkip Wawancara

Transkip Wawancara Dengan Guru PAI SDN Pisangan 03

Informan : Ibu Rumsiyah S.Pd

Hari/Tanggal : 11 Januari 2023

Pukul :09.00-11.00 WIB

Penulis : Apa yang ibu ketahui tentang Cinta Tanah Air dalam PAI ?

Informan : Cinta tanah air itu bentuk realisasi perwujudan dari kasih
sayangnya Allah, sebelum memahami cinta tanah air dalam Pelajaran PAI
kita ambil kata awalnya saja dulu tanah sama air, semua makhluk hidup di
dunia ini berpijak di tanah dan air yang merupakan bentuk sumber pokok
manusia coba bayangkan kalo misalkan manusia hidup tanpa air
bagaimana manusia itu bisa hidup, dengan kata tanah air saja seharusnya
kita sudah paham makna tentang cinta tanah air jadi keberadaan manusia
berpijak di muka bumi ini diatas tanah dengan diberikannya sumber
pokok berupa air yang seharusnya manusia bisa bersyukur , dengan cinta
tanah air berarti manusia mempunyai bentuk rasa syukur terhadap
cintanya Allah kalo manusia sudah ketemu dengan cintanya Allah maka
cintanya akan naik kedudukannya, cinta tanah air itu diajarkan di Pelajaran
PAI supaya siswa siswi itu paham Indonesia harus menjadi negara yang
baik dan seluruh warganya juga harus berperilaku baik ‫َبْلَد ٌة َطِّيَبٌة‬.
Penulis : Bagaiman Penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui
pembelajaran pendidikan Agama Islam ?
Informan : Penanaman nilai karakter cinta tanah air melalui pembelajaran
pendidikan Agama Islam di ajarkan melalui pembelajaran Aqidah,
167

pembentukan Ukhuwah Wathaniyah (Akhlak Sosial) dan akhlak terpuji


yang memupuk dan menjaga semangat kebangsaan seperti hidup damai,
menghindari perpecahan, memiliki rasa kasih sayang kepada sesama
manusia, saling tolong menolong, berperilaku jujur, mempunyai rasa
tanggung jawab besar, memiliki rasa saling menghargai terhadap sesama
manusia, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, menyanyikan lagu
Indonesia raya dengan 3 Stanza, menceritakan kisa kisah inspiratif sikap
para pahlawan yang didalamnya banyak hikmah serta pelajaran yang dapat
diambil untuk siswa siswi Memperkuat kecintaannya terhadap tanah air.

Penulis : Apa saja solusi yang diberikan kepada siswa yang tertinggal
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ?

Informan: Agama Islam itu kan sangat penting yah kak, diajarkan kepada
siswa siswi jadi kalo misalkan ada anak anak yang tidak mengikuti
pelajaran PAI saya kasih sanksi seperti menghafal surat surat pendek doa
doa , membersihkan pekarangan sekolah ataupun membersihkan kantin
dan kamar mandi, tapi sejauh ini memang jarang ada siswa siswi yang
tidak mengikuti pelajaran PAI.
Penulis : Apa saja faktor pendukung penanaman nilai karakter cinta tanah
air melalui pembelajaran pendidikan Agama Islam ?
Informan : Faktor Pendukung dalam membentuk karakter cinta tanah air
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, yang paling utama itu dari
guru gurunya kak, yang harus memberikan contoh, lalu ditiru oleh siswa
siswi dan diterapkan dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan
sekolah jadi seluruh warga sekolah saling bekerjasama untuk ikut andil
dalam membentuk kecintaan siswa siswi terhadap tanah air, jika diluar
lingkungan sekolah maka yang menjadi faktor pendukungnya itu orang tua
siswa yang harus memberi pemahaman mengenai cinta tanah air sehingga
siswa siswi itu terhindarlah dari kerusakan moral yang saat ini terjadi
dimana mana, jadi banyak upaya upaya yang dilakukan sekolah untuk
benar benar menanamkan rasa cinta tanah air pada siswa siswi tidak hanya
gurunya tapi juga semangat siswa siswi yang mendukung sekali
terealisasinya nilai nilai cinta tanah air
Penulis: Apa ada kendala guru dalam proses penanaman nilai karakter
cinta tanah air saat pembelajaran berlangsung ?
Informan : pernah ada kejadian saat itu orang tua siswa fanatik sekali
sehingga anaknya sering terlambat untuk mengikuti upacara karena kata
orang tuanya upacara itu tidak penting dan tidak ada dalam ajaran agama
Islam,hal itu salah satu faktor penghambat daripada penanaman nilai cinta
168

tanah air pemikiran pemikiran tersebut diajarkan kepada generasi muda


yowes hancurlah generasi muda, kalo saya selaku guru PAI tidak
mengajarkan cinta tanah air, nanti bagaimana siswa siswi saya bisa
meneladani sikap sikap yang telah diajarkan oleh Nabi Nabi terdahulu
bahkan para ulama terdahulu dan para pahlawan dalam mencintai tanah
air, faktor penghambatnya bisa datang dari lingkungan orang tuanya,
lingkungan masyarakatnya, kurangnya pendidikan di sekolahnya tentang
pemahaman cinta tanah air karena dengan menanamkan cinta tanah air
siswa siswi saya bisa menghormati sama temennya karena di sekolah ini
tidak semua siswa beragama Islam ada juga yang beragama Kristen,
Hindu, kalo pas pelajaran Pai siswa siswi non Islam mereka bebas
memilih ingin tetap di dalam kelas ataupun keluar kelas karena tidak
mewajibkan untuk mengikuti pelajaran PAI, hal yang seperti itu kan
istilahnya kecil tapi bermakna buat siswa siswi bahwasannya dia hidup di
Indonesia dengan keanekaragamananya yah wajib harus saling mencintai
satu sama lain, selain itu juga di pelajaran PAI ini banyak sekali ayat ayat
yang menerangkan cinta tanah air, yang dapat memberantas pemahaman
siswa siswi yang melenceng dari aturan untuk tidak mencintai tanah air
Penulis: Bagaimana Pengaruh penerapan penanaman nilai karakter cinta
tanah air melalui pembelajaran pendidikan agama Islam ?
Informan : ’Pengaruhnya besar sekali kak untuk siswa siswi salah
satunya ini siswa siswi saya bisa bergaul dengan masyarakat bisa
menghargai perbedaan temannya atau gama temannya melakukan macam
macam kegiatan gotong royong menjaga kebersihan lingkungan sekolah,
terutama siswa siswi saya antusias sekali dengan semua kegiatan yang
dilakukan sekolah dalam menanamkan nilai karakter cinta tanah air
terutama juga dalam membentuk akhlak sosial siswa siswi dan yang paling
penting itu siswa siswi saya terhindar dari pah paham Radikalisme yang
marak saat ini dan juga terhindar dari arus budaya luar yang bisa
mengakibatkan siswa siswi saya gak kenal negaranya sendiri, maka dari
itu sebelum kami semua mengajarkan cinta tanah air kepada siswa Siti
kami terlebih dahulu ’Kami semua antusias dan senang ketika bisa
mengenalkan berbagai macam adat istiadat budaya budaya sama siswa
siswi bahkan ada waktu dimana kami memang di fasilitasi oleh sekolah
langsung untuk belajar langsung dengan tenaga ahlinya contohnya saja
memperkenalkan Angklung, kami semua guru disini juga wajib
mempelajari angklung, bahkan mengikuti acara Symphoni 1000 angklung
dalam Rangka Hari Ulang Tahun Tangerang Selatan yang ke 13, hal
tersebut salah satu cara biar siswa siswi kami mencontoh bahwasannya
budaya dan adat istiadat yang ada di negeri ini sangat penting untuk di
jaga dan di perkenalkan ke kancah dunia”
169

Penulis : Apa ciri Khas dari Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah air di
SDN Pisangan 03 Ciputat timur?
Informan : Sekolah kami ini punya ciri khas yang mungkin jarang sekali
di pake di sekolah lain yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan 3
Stanza ’Lagu Indonesia raya yang biasa dikenalkan hanya 1 Stanza saja
karena jika dibiasakan 3 Stanza dalam upacara kegiatan mingguan maka
akan memakan banyak waktu didalam bait bait lagu Indonesia raya 3
Stanza itu banyak sekali pelajaran pendidikan agama Islam yang bisa kita
ambil salah satunya dalam Stanza pertama '’marilah kita berseru
Indonesia bersatu’’ bait itu saja sudah memberikan isyarat bahwa dengan
persatuanlah Indonesia bersatu sama halnya dengan yang diajarkan dalam
agama bahkan tertulis di dalam firman Allah SWT surah Al Imran ayat
103, dilanjutkan dengan bait ''Bangunlah jiwanya bangunlah badannya
untuk Indonesia raya, di Stanza kedua juga ada bait ' ’ dalam bait ini
mengajarkan kepada anak anak bahwasannya Indonesia di bangun dengan
segenap jiwa raga tidak bisa jika dibangun hanya oleh raganya saja atau
sebaliknya jiwanya saja jadi sebagai orang Indonesia sangat perlu
membangun dalam dirinya Jiwa cinta tanah Air NKRI di Stanza kedua
terdapat bait bersumpah untuk tetap menjaga keutuhan NKRI dan juga
bersumpah untuk menyelamatkan NKRI dari segala Ancaman makannya
dalam bait selanjutnya ada banyak harapan untuk keselamatan NKRI
“Selamatlah Rakyatnya, Selamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya,
Semuanya”, jadi yang selamat tidak hanya rakyatnya tapi juga selamat
generasi mudanya sumber alamnya yang benar benar harus dijaga oleh
setiap warga negara”
170

Transkip Wawancara Dengan Guru PAI SDN Pisangan 03

Informan : Ibu Musdalifah S.Pd

Hari/Tanggal : 11 Januari 2023

Pukul :09.00-11.00 WIB

Penulis : Apa yang ibu ketahui tentang Cinta Tanah Air?

Informan : Cinta tanah air itu yah cinta kepada negara dan setia serta
menjaga nama baik negara
Penulis : Bagaiman Penanaman nilai karakter cinta tanah air terhadap
siswa kelas 1 agar menumbuhkan sikap bela negara dan Nasionalisme ?
Informan : Untuk penanaman nilai karakter cinta tanah air kita didukung
dengan kurikulum merdeka yang dilaksanakan kepada kelas 1 dengan 4
dimana profil pelajar pancasila, itu menggabungkan antara Guru kelas atau
wali kelas seperti saya dengan guru mata pelajaran untuk sama sama
mencapai tujuan daripada Indikator profil Pancasila, yang ada 6 dimensi
diantaranya kan seperti ketuhanan yang maha esa, berakhlak mulia,
bergotong royong dan selama ini Alhamdulillah tidak ada penghambat
sama sekali’’

Penulis : Apa saja faktor pendukung penanaman nilai karakter cinta tanah
air di dalam pembelajaran kelas 1?
Informan : Faktor Pendukung banyak kak sarana sekolah terus kurikulum
merdeka, tenaga guru nya juga semangat peserta didik juga
Penulis: Apa ada kendala guru dalam proses penanaman nilai karakter
cinta tanah air saat pembelajaran berlangsung ?
171

Informan : palingan kendalanya kak pegaruh dari rumah yang kebawa


kesekolah jadi peserta didik tidak disiplin kaya berpakaian segaramnya
kurang rapih atau bahasa nya yang kotor
Penulis: Bagaimana Pengaruh penerapan penanaman nilai karakter cinta
tanah air terhadap peserta didik?
Informan : ’Pengaruhnya besar, peserta didik jadi berakhlakul karimah
yang baik kk karena terbiasa kan diajarkan harus mmenghargasi satu
saama lain, bertanggung jwab yang menunjukan sikap cinta tanah air.
Penulis : Apa ciri Khas dari Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah air di
SDN Pisangan 03 Ciputat timur?
Informan : Ciri khasnya anak anak masih sangat menjaga nilai nilai
sopan santun dan sangat menghargai perbedaan dan nyanyi lagu Indonesia
3 stanza dihari nasional
172

Transkip Wawancara dengan Siswa Siswi SDN Pisangan 03

Informan : Ahmad Faisal

Hari/Tanggal : 13 Januari 2023

Pukul :09.00-10.00 WIB

Penulis : Menurut ananda apakah Cinta Tanah Air Penting ?


Informan : penting kak soalnya kita suka kena sanksi ibu guru kalo gak
ikutan upacara atau hari hari Nasional gitu, kata ibu kalo kita gak ikutan
upacara nanti kita gak kenal sama negeri dimana tempat kita di lahirkan.
Penulis : Hal apa yang membuat ananda senang dan semangat dalam
melakukan kegiatan sekolah yang berunsur cinta tanah air ?
Informan : seneng banget kak soalnya kegiatannya seru seru apalagi kalo
udah ada kegiatan Pramuka terus kegiatan paskibra dan pawai 17 Agustus
dan gotong royong terus jumsih Aku paling suka kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka kak soalnya di Pramuka itu kita diajari, Banyak hal kaya disiplin
waktu, berani memimpin, berani bertanggung jawabterus ada kegiatan
kaya baksos terus ikutan gotong royong sama warga kita bisa solidaritas
sama temen temen terus kita juga kalo di kelas suka nyanyiin lagu lagu
nasional kak jadi bikin belajar kita gak bosen dan gak jenuh gitu kak jadi
bikin seru banget.
Penulis : Apa motivasi terbesar ananda untuk tetap mencintai tanah air ?
Menurut teman teman apakah Cinta Tanah Air Penting ?
Informan : motivasinya kak supaya kita jadi anak bangsa yang bisa
menjaga Indonesia raya dan menjaga hutan, lautan , budaya sama adat
istiadat yang ada di Indonesia kak.
Penulis : Apa yang membuat ananda senang dan semangat dalam
melakukan kegiatan sekolah yang berunsur cinta tanah air ?
173

Informan : ibu guru sama bapak guru itu suka cerita tentang sejarah
kemerdekaan Indonesia jadi buat kita semangat kak melakukan kegiatan
kegiatan sekolahya
Penulis : Materi apa yang ananda sukai dalam pelajaran pendidikan
agama Islam yang mengenai cinta tanah air ?
Informan : tentang kebersamaan kak soalnya ibunya suka ngadain kaya
belajar berkelompok diluar kelas terus kata sholat Dhuha berjamaah sama
acara acara Kya maulid kak.
Penulis : Hal apa yang membuat ananda kurang bersemangat dalam
menanamkan nilai nilai cinta tanah air di sekolah ?
Informan : itu kak kalo misalkan lagi upacara tapi tuh kita disuruh suruh
terus sama Kaka kelasnya atau kaya lagi jumsih suka disuruh suruh gitu,
jadi yang awalnya kita semangat malah jadi males kalo disuruh suruh.
174

Transkip Wawancara dengan Siswa Siswi SDN Pisangan 03

Informan : Meisya

Hari/Tanggal : 12 Januari 2023

Penulis : Menurut ananda apakah Cinta Tanah Air Penting ?


Informan : Penting kak sebagai warga negara Indonesia
Penulis : Hal apa yang membuat ananda senang dan semangat dalam
melakukan kegiatan sekolah yang berunsur cinta tanah air ?
Informan : gotong royong soalnya sesama teman jadi bisa saling
membantu dan pekerjaan menjadi lebih ringan kak.
Penulis : Apa motivasi terbesar ananda untuk tetap mencintai tanah air ?
Menurut teman teman apakah Cinta Tanah Air Penting ?
Informan : agar menjadi penerus bangsa kaya pahlawan gitu kak
Penulis : Apa yang membuat ananda senang dan semangat dalam
melakukan kegiatan sekolah yang berunsur cinta tanah air ?
Informan : aku suka banget sama tarian traditional terus ibu guru di
sekolah suka menyapa sama semua siswa
Penulis : Materi apa yang ananda sukai dalam pelajaran pendidikan
agama Islam yang mengenai cinta tanah air ?
Informan : toleransi kak soalnya temen aku yang kristen bisa berteman
baik dengan aku
Penulis : Hal apa yang membuat ananda kurang bersemangat dalam
menanamkan nilai nilai cinta tanah air di sekolah
Informan : panas kalo lagi upacara
175

Transkip Wawancara dengan Siswa Siswi SDN Pisangan 03

Informan : Afifah

Hari/Tanggal : 12 Januari 2023

Pukul :09.00-10.00 WIB

Penulis : Menurut ananda apakah Cinta Tanah Air Penting ?


Informan : pentingn kak.
Penulis : Hal apa yang membuat ananda senang dan semangat dalam
melakukan kegiatan sekolah yang berunsur cinta tanah air ?
Informan : aku suka bersih lingkungan sekolah sama nyanyi lagu
nasional sama nari dan mengenal budaya indonesia
Penulis : Apa motivasi terbesar ananda untuk tetap mencintai tanah air ?
Menurut teman teman apakah Cinta Tanah Air Penting ?
Informan : aku mau jadi polwan kak jadi harus bisa bela negara
Penulis : Apa yang membuat ananda senang dan semangat dalam
melakukan kegiatan sekolah yang berunsur cinta tanah air ?
Informan : temen temen seru seru kompak ibu guru yang baik dan sabar
ngajarin kami jadi kami juga semangat untuk belajar menjadi anak bangsa
yang baik
Penulis : Materi apa yang ananda sukai dalam pelajaran pendidikan
agama Islam yang mengenai cinta tanah air ?
Informan : aku suka yang materinya gotong royong kak, soalnya ibunya
ngajarin langsung sama masyarakat jadi kita gak belajar di kelas deh
Penulis : Hal apa yang membuat ananda kurang bersemangat dalam
menanamkan nilai nilai cinta tanah air di sekolah
Informan : gak ada kak soalnya aku suka semangat
176

Transkip Wawancara dengan Siswa Siswi SDN Pisangan 03

Informan : Alfat

Hari/Tanggal : 12 Januari 2023

Penulis : Menurut ananda apakah Cinta Tanah Air Penting ?


Informan : penting kak
Penulis : Hal apa yang membuat ananda senang dan semangat dalam
melakukan kegiatan sekolah yang berunsur cinta tanah air ?
Informan :.yang bikin semangat kayanya kegiatan sama ibu gurunya
pada seru kak jadi aku juga semngat deh buat belajarnya.
Penulis : Apa motivasi terbesar ananda untuk tetap mencintai tanah air ?
Menurut teman teman apakah Cinta Tanah Air Penting ?
Informan : motivasinya agar aku nanti bisa jadi penerus bangsa dan
meneruskan bapak TNI untuk menjaga INDONESIA
Penulis : Apa yang membuat ananda senang dan semangat dalam
melakukan kegiatan sekolah yang berunsur cinta tanah air ?
Informan : seneng soalnya kegiatan di luar kelas
Penulis : Materi apa yang ananda sukai dalam pelajaran pendidikan
agama Islam yang mengenai cinta tanah air ?
Informan : Materi surrah al hujurat kaka yang tentang persatuan jadi ku
bisa tau bahwa indonesia iatu semua warganya saudara
Penulis : Hal apa yang membuat ananda kurang bersemangat dalam
menanamkan nilai nilai cinta tanah air di sekolah
177

Informan : aku suka kesiangaan kalo hari senin kak karena begadang
main hp jadi upacarnya ketinggaln dan aku kena sanksi ibu sama bapak
guru.
178

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian


179

Lampiran 3 surat keterangan melakukan Penelitian


180

Lampiran 4 Surat Keterangan Hasil Cek Plagiarisme


181
182

Lampiran 5 Dokumentasi Foto

Gambar Piala Prestasi SDN Gambar Kegiatan Pengenalan Seni


Pisangan 03 Ciputat Timur dan Budaya

Gambar Memperingati Hari Nasional

.
183

Gambar Kegiatan Belajar Gambar Gedung Sekolah SDN


Berkelompok Pisangan 03 Ciputat Timur

Gambar Kegiatan Observasi


184

Gambar Kegiatan Belajar Mengajar

Gambar Bersama Ibu Kepala Gambar Kegiatan Penanaman Nilai


Sekolah Kebersamaan Dengan Buka
Bersama
185

Gambar Kegiatan Sholat Dhuha Berjamaah

Gambar Kegiatan Menyanyikan Gambar Kegiatan Foto Bersama


Lagu 3 Stanza Guru SDN Pisangan Guru SDN Pisangan 03 Ciputat
03 Timur

.
186

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Siti Saniah lahir di Bandung, 30 Desember 2000.


Anak kedua dari 3 bersaudara pasangan dari Bapak
Pendi dan Ibu Cucu Rosita. Penulis masuk Taman
Kanak-Kanak (TK) pada usia 4 tahun di TK Qurrota
A’yun dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar
(SD) di SDN Bojong Salam IV pada tahun 2012.Pada
akhir tahun yang sama, Penulis melanjutkan
pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Pondok
Pesantren Wasilatul Huda Cicalengka tamat pada tahun 2015, kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di Gontor Putri 1 Mantingan hingga Tahun 2017, pada
tahun 2017-2017 Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas
Islamic Boarding School (SMAIT) Jaisyul Qur’an. Setelah tamat SMA, Penulis
melanjutkan pengabdian di Pondok Pesantren Al Kautsar Cipaku dan pada tahun
2019 Penulis Melanjutkan Studi di Perguruan Tinggi Insitute Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta, Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Atas Berkat Rahmat Allah SWT serta dukungan dari Keluarga dan
Bimbingan dari Dosen pembimbing Ibu Romlah Widayati M.Ag sehingga
penulis termotivasi dan bersemangat untuk menyelesaikan penulisan skripsi,
yang pada akhirnya Alhamdulillah Penulis dapat menyelesaikan Penulisan
Skripsi ini, semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua orang dan menjadi
kontribusi positif dalam dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai