Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENELITIAN PENYEBAB KEGAGALAN PADA

PERTUMBUHAN JAMUR DI ATAS PERMUKAAN KACA

Guru Pembimbing :

ATIKA RESTI, S.Pd

Disusun Oleh :

Eni Dewi Afriana (12)

Hera Mevia Widiarti (13)

Karina Cindy Sabilla (16)

Putri Amelia Agustin (26)

SMA NEGERI JOGOROTO

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

LEMBARAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN PENYEBAB KEGAGALAN PADA

PERTUMBUHAN JAMUR DI ATAS PERMUKAAN KACA

SMA NEGERI JOGOROTO

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh kelompok 6 :

Menyetujui

Guru pembimbing Waka kesiswaan

ATIKA RESTI, S.Pd. SULISTYO,S.Pd

Mengetahui

Kepala sekolah

Drs. WAWANG

HOETAWARMAN, M.Pd

A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Dalam materi biologi salah satunya akan dibahas jamur (Mykes). Jamur adalah organisme
eukariot yang memiliki dinding sel tersusun dari kitin. Jamur tidak akan memiliki klorofil untuk
dapat melakukan fotosintesis.

Jamur hidup dengan cara menyerap zat organik yang ada disekitarnya. Bahan organik yang
telah diserap itu digunakan sebagai kelangsungan hidupnya serta akan disimpan dalam bentuk
glikogen yang berupa senyawa karbohidrat.

Pada kesempatan ini penulis akan melakukan penelitian terhadap kemungkinan jamur akan
dapat tumbuh di permukaan bahan anorganik yaitu berupa kaca. Maka dari itu, penulis akan
mengambil judul penelitian yaitu “Analisis penyebab kegagalan pada pertumbuhan jamur pada
permukaan kaca”.

2. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :

• Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan jamur.

• Untuk mengetahui dimana habitat hidup jamur.

3. Rumusan masalah

Rumusan Masalah yang didapat

“Mengapa permukaan kaca tidak dapat ditumbuhi jamur?”

B. DASAR TEORI

Menurut Albert Towle, tahun 1989, jamur ini dimasukkan kedalam kingdom fungi serta
kingdom protista :

• Kingdom Fungi.

Dengan ciri hifa yang bersekat, dinding sel yang terdiri dari kitin, polysakarida secara komplek,
selulosa, reproduksi seksual dengan cara persatuan dari gamet-gamet yang akan dapat diikuti
persatuan protoplasma. Reproduksi secara seksual dengan cara spora, fragmentasi. Klasifikasi
dari kingdom fungi terdiri dari 4 divisi diantaranya :

-> Divisi Zygomycota


Hifa berinti yang banyak, reproduksi dengan menggunakan spora, sporangia, reproduksi seksual
dengan cara konjugasi zygospora.

-> Divisi Basidiomycota

Hifa yang bersekat, reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, reproduksi seksual dengan
cara basidiospora.

->Divisi Ascomycota

Hifa yang bersekat, mampu uniseluler, reproduksi aseksual dengan cara konidia juga dengan
cara bertunas, reproduksi seksual dengan cara ascospora.

->Divisi Deuteromycota

Hifa yang memiliki sekat, berkembang biak dengan cara konidia.

• Kingdom Protista

Dimasukkan dalam protista karena mempunyai ciri-ciri seperti amuba, makanannya yang
seperti amuba dengan bakteri serta zat organik lain, morfologi dengan physiologi mirip pada
amuba, sel prokariotik. Klasifikasi pada kingdom protista adalah :

-> Phylum Acrasiomycota

Dengan ciri berinti satu, terdiri dari myxamuba, reproduksi menggunakan sporangia. Tubuh
seperti pseudoplasmodium serta dengan sel eukariotik. Fase vegetatif yang serupa amuba
dengan berinti satu.

-> Phylum Myxomycota

Cirinya berupa plasmodium yang memiliki banyak inti, berkembangbiak dengan cara sporangia.
Fase vegetatif yang serupa plasmodium dapat hidup bebas.

-> Pylum chytridiomycota

Tubuh dengan benang-benang hifa, mpy dinding yang sangat pasti, inti eukariotik,
menghasilkan spora yang kembara. Khusus dapat menghasilkan sel berflagel : klas oomycetes.

C. JADWAL PENELITIAN
No Deskripsi kegiatan Waktu Keterangan

1. Menyusun proposal 1 hari 26 Januari 2022

2. Melakukan percobaan pertama 1 hari 04 Maret 2022

3. Melakukan percobaan kedua 2 hari 06 -07 Maret 2022

4. Menganalisis hasil percobaan kedua 1 hari 09 Maret 2022

5. Menyusun laporan hasil penelitian 1 hari 10 Maret 2022

6. Presentasi hasil penelitian

D. ANGGARAN DANA

Anda mungkin juga menyukai