Anda di halaman 1dari 4

Nama : Okta Ayu Wulandari

NPM : 2213024103
Kelas : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG
JURNAL BELAJAR

A. Identitas Jurnal
Nomor : 09
Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Rendah
Bobot (SKS) : 3(2-1)
Dosen Pengampu : Dr.Neni Hasnunidah,S.Pd, M.Si.
Wisnu Juli Wiono,S.Pd, M.Pd
Disusun (hari, tanggal, jam) : Selasa, 27 Oktober, 2023, Pukul 22.00

B. Pengantar
Pada hari Rabu, 26 Oktober, 2023 perkuliahan pertemuan ke-10 mahasiswa kelas C
dilaksanakan secara luring. Pada perkuliahan hari ini, kelompok 7 mempresentasikan
tentang “Divisi Thallophyta (Fungi)”.

C. Catatan Kuliah
Materi yang dibahas mengenai kelas Eumycetes.
Memiliki hifa bercabang dan bersekat
Konidium adalah kotak spora yang berisi spora.
Ascomycetis
Askus= kotak spora
Askospora = nama spora
Deteromycetes
Konidium= kotak spora
Konidiospore = nama spora
Basidiomycetes
Basidium= kotak spora
Basidiospora= nama spora
Letak perbedaannya adalah bentuk tubuh dan letak spora nya.

D. Identifikasi Masalah
1. Jelaskan mengenai kelas Eumycetes!
2. Bagaimana reproduksi Eumycetes!
3. Jelaskan ciri khas Eumycetes!

E. Catatan Hasil Ulasan Dosen

1) Eumycetes adalah salah satu kelas fungi (jamur) dalam kerajaan Fungi. Kelas ini
mencakup berbagai jenis jamur, termasuk jamur yang umumnya dikenal seperti
kapang dan khamir. Eumycetes memiliki peran penting dalam ekologi karena
mereka terlibat dalam siklus materi organik dan dekomposisi, serta dapat
membentuk hubungan simbiotik dengan tumbuhan dan hewan. Struktur tubuh
utama Eumycetes terdiri dari hifa, yang merupakan benang-benang sel yang
membentuk miselium, yaitu jaringan jamur yang berkembang.
2) Eumycetes memiliki dua jenis reproduksi utama: reproduksi seksual dan
reproduksi aseksual.

Reproduksi Seksual: Reproduksi seksual melibatkan pembentukan spora seksual,


yang disebut dengan berbagai istilah tergantung pada jenis jamurnya. Contoh
spora seksual termasuk askospora (ditemukan pada Ascomycetes) dan
basidiospora (ditemukan pada Basidiomycetes). Proses ini melibatkan peristiwa
perkawinan (fertilisasi) antara struktur khusus yang disebut gametangia yang
menghasilkan spora seksual.

Reproduksi Aseksual: Reproduksi aseksual melibatkan pembentukan spora


aseksual, yang dihasilkan tanpa melibatkan peristiwa perkawinan. Beberapa
contoh spora aseksual meliputi konidia dan blastospora. Reproduksi aseksual
sering kali terjadi melalui pembentukan struktur khusus seperti konidiophore atau
blastosporangium.
3) Tubuh utama Eumycetes terdiri dari hifa, yang merupakan benang-benang sel. Hifa
berkumpul membentuk miselium, jaringan jamur yang tumbuh dan menyebar ke
substrat tempat mereka hidup. Dinding sel Eumycetes mengandung kitin, suatu
polimer yang juga ditemukan pada eksoskeleton serangga. Kitin memberikan
kekuatan dan dukungan struktural pada dinding sel jamur. Eumycetes
menghasilkan spora sebagai bagian dari siklus hidup mereka. Spora ini dapat
bersifat seksual atau aseksual, tergantung pada kondisi lingkungan dan tahap siklus
hidup jamur tersebut. Banyak Eumycetes berperan dalam dekomposisi materi
organik dan daur ulang unsur hara dalam ekosistem. Beberapa juga membentuk
hubungan simbiotik dengan tumbuhan, membentuk mikoriza, yang membantu
dalam penyerapan unsur hara oleh tumbuhan. Kelas Eumycetes sangat beragam,
mencakup jamur-jamur yang memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan peran
ekologis. Contohnya termasuk jamur kapang, khamir, Ascomycetes, dan
Basidiomycetes.

F. Tuliskan penjelasan Anda untuk pertanyaan-pertanyaan berikut :


1. Apakah anda benar-benar telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini?
Respon saya : ya, saya paham dengan apa yang dijelaskan oleh Dosen tentang “Divisi
Thallophyta (Fungi)” karena belajar melalui luring, kami dapat berinteraksi secara
langsung dan apabila ada yang kurang paham bisa ditanyakan dan langsung dijawab
serta kami juga di dampingi buku – buku pendukung yang membantu menambah
wawasan dan pemahaman.

2. Apakah Anda dapat mengikuti kegiatan belajar?


Respon saya : ya, saya dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan kondusif.

3. Jika tidak, mengapa Anda tidak dapat belajar dengan baik? Apa penyebabnya?
Bagaimana alternatif solusinya?
Respon saya : -

4. Bagaimana usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar?
Respon saya : usaha dosen dalam mendorong mahasiswa nya agar aktif belajar adalah
dengan memberi pertanyaan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa yang tidak aktif
tersebut akan membuka diri untuk dapat menjawab pertanyaan, selain itu dengan
adanya pertanyaan, dapat melatih keaktifan mahasiswa.
5. Pembelajaran berharga apa yang dipetik dari observasi pembelajaran ini?
Respon saya : pembelajaran berharga yang dapat saya ambil adalah sebagai
mahasiswa harus senantiasa membaca materi sebelum memulai pembelajaran, harus
aktif dalam perkuliahan, dan selalu memperhatikan saat dosen menjelaskan materi.

Anda mungkin juga menyukai