Anda di halaman 1dari 174

DESAIN SISTEM PERMESINAN I

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

LAPORAN DESAIN SISTEM PERMESINAN 1

GENERAL ARRAGEMENT & LAYOUT ENGINE ROOM

LELA SUDIRMAN

D091181001

PROGRAM STUDI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2020
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setelah perencanaan garis pada kapal (lines plan) maka selanjutnya yaitu perencanaan umum
dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di dalam penentuan atau
penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang dimaksud seperti ruang muat
dan ruang kamar mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut superstructure (bangunan atas).
Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatan-peralatan dan letak jalan-jalan dan
beberapa sistem dan perlengkapan lainnya. Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi
beberapa pekerjaan yang secara garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan
yakni kelompok pertama adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan yang
kedua adalah perancangan dan pemasangan permesinan kapal.
Selain perencanaan umum dikenal pula layout Kamar mesin (engine room). Kamar mesin
(engine room) pada suatu kapal merupakan pusat dari semua instalasi yang ada pada kapal.
Yang harus kita ketahui adalah bahwa ruangan yang ada diatas kapal terbatas dan sangat
berguna, sehingga pengaturan dan pemanfaatan ruang yang efisien sangat diharapkan.
Perencanaan tata letak kamar mesin pada dasarnya bertujuan untuk mengoptimalkan
pemakaian kamar mesin dengan menempatkan setiap peralatan (equipment) yang diperlukan
tepat pada tempatnya.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yakni :
• Ruang merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan kamar mesin sekecil
mungkin agar didapat volume ruang muat yang lebih besar.
• Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar mempermudah
dalam pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil
dan mempersingkat waktu kapal dipelabuhan saat sedang bongkar muat.

LELA SUDIRMAN
D091181001
1
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

• Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang
optimal pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain dapat
ditekan.

• Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan


bahwa semakin lama kapal sandar di pelabuhan bongkar muat semakin besar
biaya untuk keperluan tambat kapal.
• Pemilihan Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin dilakukan
dengan seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
1.3 Tahap Pengerjaan
a. Rencana umum
1. Metode dari sistem bongkar muat.
2. Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari type mesin dan
dimensi mesin.
3. Penentuan tangki-tangki terutama perhitungan volume seperti tangki untuk minyak,
ballast, dan pelumas mesin.
4. Penentuan volume ruangan akomodasi jumlah crew, penumpang dan standar
akomodasi.
5. Penentuan pembagian sekat melintang.
6. Penentuan dimensi kapal (L, B, H, T, )
7. Lines plan yang telah dibuat sebelumnya

b. Layout Kamar Mesin

Pada gambar lay out kamar mesin, ada 3 bagian yang bisa ditentukan:

1. Ukuran dari kamar mesin, sehingga diketahui luas ruangan dan volume ruangan.
2. Persyaratan dan ukuran setiap peralatan.
3. Jumlah unit peralatan ukuran dari peralatan peralatan tersebut, hal ini sangat
mendukung perhitungan pengoperasian kapal tersebut.
LELA SUDIRMAN
D091181001
2
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

4. Gambar lay out peletakan mesin induk , mesin bantu, dan pompa-pompa, serta detail
pada beberapa bagian tertentu.

LELA SUDIRMAN
D091181001
3
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rencana Umum


2.1.1 Definisi Rencana Umum

Yaitu merencanakan gambar kapal yang isinya antara lain:

1. Sebagai penentu dari ruangan-ruangan untuk segala kegiatan ABK

2. sebagai penentuan segala peralatan yang diatur sesuai dengan letaknya

3. sebagai penentuan jalan untuk mencapai ruangan-ruangan tersebut.

2.1.2 Langka-langkah dalam melaksanakan Rencana Umum


1. Menentukan ruang utama
2. Menentukan letak sekat dari ruangan tersebut
3. Memilih dan menempatkan peralatan perlengkapan (peralatan bongkar muat,
peralatan tambat, peralatan rumah tangga)
4. Menyediakan jalan ke ruang tersebut
2.1.3 Yang tergolong Ruang Utama :
1. Ruang muat (Cargo Hold/Cargo Tank)
2. Ruang mesin (Machinery space)
3. Ruang anak buah kapal (Crew)
4. Tangki-tangki (Bahan bakar,air tawar,ballast dan pelumas)

Ukuran utama kapal:

1. LOA, LWL, LPP, B, H, T, Vs, Type Kapal


2. Cb, Cm, Cw, Cp
3. Radius pelayaran ( mil laut )
4. Muatan
2.1.4 Rencana Umum ( General Arrangement )
LELA SUDIRMAN
D091181001
4
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Desain General Arrangement harus mempertimbangkan kesesuaian dengan


rencanagaris yang telah dikembangkan, kesesuaian terhadap DWT, kapasitas dan
kecepatan yang dibutuhkan.General Arrangement digunakan untuk beberapa
kegunaan, tidak hanya sekedar menunjukan jenis kapal dan featurenya , Galangan
kapal juga menggunakan untuk membuat kalkulasi awal biaya pembangunan kapal
serta sebagai dasar untuk membuat detail drawing.

Kapal-kapal modern dengan bebrapa perkecualian seperti kapal ikan, kapal tunda
dsbnya. Dibangun tanpa sheer, untuk menjamin kebutuhan freeboard yang disyaratkan
oleh regulasi, kompensasi bisa dilakukan dengan menambah tinggi geladak pada
tengah kapal, kebutuhan freeboard yang lebih tinggi bisa dilakukan dengan menambah
tinggi poop deck dan atau forecastle deck. Tinggi geladak accomodasi tidak boleh
kurang dari 2,4 meter untuk memastikan kecukupan head room untuk ABK atau
penumpang setelah dikurangi tinggi beam serta kabel dan pipa ventilasi dll.

Geladak akomodasi sebaiknya dibangun tanpa camber untuk memudahkan


pemasangan furniture, blok akomodasi sedapat mungkin dibangun dengan dinding
yang lurus tanpa kurvature. Pada sisi Poop deck harus terdapat ruang terbuka sebagai
tempat berjalan dengan lebar 800 hingga 1000 mm ditambah 300 hingga 400 mm
untuk penyimpanan tangga akomodasi.

Rencana umum atau general arangement dari suatu kapal dapat didefinisikan sebagai
penentuan dari ruangan kapal untuk segala kegiatan ( fungsi ) dan peralatan yang
dibutuhkan sesuai dengan letak dan jalan untuk mencapai ruangan tersebut. Sehingga
dari batasan diatas, ada 4 langkah yang harus dikerjakan, yaitu :

1. Menetapkan ruangan utama.


2. Menetapkan batas – batas dari setiap ruangan.

LELA SUDIRMAN
D091181001
5
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3. Memilih dan menempatkan perlengkapan dan peralatan dalam batas dari


ruangan tersebut.
4. Menyediakan jalan untuk menuju ruangan tersebut
2.1.5 Ruang – ruang Utama
Pembagian ruangan – ruangan utama ( main – spaces ) yakni :
1. Ruangan Muatan.
2. Ruangan mesin.
3. Ruangan akomodasi anak buah kapal dan penumpang.
4. Ruang Navigasi.
5. Tangki – tangki.
6. Ruangan lainnya
2.1.5.1 Ruangan Muatan : ( cargo spaces ).
Menentukan kebutuhan volume ruang muatan berdasarkan jenis, jumlah dan specific
volume dari muatan yang akan diangkut. Menentukan panjang ruang muatan dan letak
ruangan muatan kapal. Menentukan jumlah dan letak dari transverse watertight bulkhead
berdasarkan perhitungan flodable length ( watertght subdivision ) dengan
memperhitungkan rules klasifikasi mengenai hal ini, termasuk ketentuan mengenai
collision bulkhead ( Forepeak bulkhead ) dan after peak bulkhead ( stuffing box
bulkhead). Menentukan tinggi double bottom berdasarkan peraturan klasifikasi.
Menentukan frame – spacing berdasarkan peraturan klasifikasi. Menentukan jumlah dan
tinggi geladak antara ( tween deck ) dengan memperhatikan jenis dari muatan yang
diangkut kapal. Menentukan jumlah dan ukuran serta letak dari hatchways ( lubang
palkah ). Menentukan jumlah, kapasitas dan letak dari ventilator Trunk

2.1.5.2 Ruangan Mesin : ( Machinery spaces ).


Menentukan letak ruang mesin ( ditengah kapal, dibelakang kapal atau diantara tengah
dan belakang kapal ) dengan mempertimbangkan jenis muatan, volume ruang muatan,

LELA SUDIRMAN
D091181001
6
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

ballast dan trim dan lain – lain. Menentukan kebutuhan volume ruangan mesin dan
panjang ruang mesin dengan memperhatikan ukuran mesin induk dan layout kamar
mesin. Menentukan ukuran mesin induk berdasarkan jenis, jumlah tenaga dan putaran
mesin. Menentukan secara garis besar lay – out dari kamar mesin ( letak mesin induk,
mesin – mesin bantu dan lain – lain peralatan utama ). Menentukan tinggi pondasi mesin
dengan memperhatikan tinggi double bottom dan tinggi propeller shaft ( sumbu baling –
baling ). Menentukan letak dan ukuran dari engine opening engine room skylight dan
funnel ( cerobong ), dengan memperhatikan juga means of scape. Untuk lay – out dari
kamar mesin perlu juga di perhatikan settling dan service tanks.

2.1.5.3 Ruangan akomodasi anak buah kapal dan penumpang

Menentukan letak, jumlah, jenis, kapasitas, dan ukuran dari ruangan – ruangan berikut (
termasuk perlengkapan didalamnya ) berdasarkan tingkatan dan jumlah anak buah kapal
dan penumpang dengan memperhatikan super structure dan deck – house yang tersedia.

• Sleeping room
• Mess room ( dining room )
• Washing accommodation
• Hospital
• Galley dan provision store
• Acces ( jalan ), ladder dan stairs

Ruangan akomodasi anak buah kapal dan penumpang :

LELA SUDIRMAN
D091181001
7
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Menentukan letak, jumlah, jenis, kapasitas, dan ukuran dari ruangan – ruangan berikut (
termasuk perlengkapan didalamnya ) berdasarkan tingkatan dan jumlah anak buah kapal
dan penumpang dengan memperhatikan super structure dan deck – house yang tersedia.

• Sleeping room
• Mess room ( dining room )
• Washing accommodation
• Hospital
• Galley dan provision store
• Acces ( jalan ), ladder dan stairs
2.1.5.4 Ruangan navigasi

Menentukan letak dan luas dari ruangan navigasi yang meliputi :

• Wheel house
• Chart room
• Radio room.

Dalam hubungan dengan navigasi perlu diperhatikan letak, jenis dan jumlah dari lampu
navigasi yang dibutuhkan.

2.1.5.5 Tangki – tangki

Menentukan letak dan volume dari tangki – tangki ( yang merupakan bagian dari badan
kapal ) berikut :

• Tangki ballast.
Tangki air tawar, yang didasarkan atas jumlah anak buah kapal dan penumpang
dan radius pelayaran.

LELA SUDIRMAN
D091181001
8
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

• Tangki bahan bakar


yang didasarkan atas fuel consumption dan besarnya tenaga mesin serta radius
pelayaran kapal. Pada umumnya dibedakan antara jenis bahan bakar H.V.F (
Heavy Viscousity Fuel) dan diesel oil.
• Tangki minyak pelumas
didasarkan atas kebutuhan minyak pelumas. Tangki muatan cair ( deep – tanks
untuk palm oil, latex, glyserine dan lain–lain ).

2.1.5.6 Ruangan – ruangan lain:

Steering gear compartment, menentukan letak dan ukuran ruangan jenis, kapasitas dan
ukuran steering gear yang dipakai yang didasarkan atas momen torsi dari kemudi ( yang
tergantung dari luas kemudi displacement dan kecepatan kapal ). Juga dengan
memperhatikan persyaratan SOLAS convention 1969 / 1974. Untuk ruangan akomodasi
perlu diperhatikan jenis, jumlah dan ukuran dari side scuttle (jendela kapal = side lights )
dan ukuran dari pintu. Menentukan lokasi dari ruangan untuk Emergency Source of
Electrical Power. Menentukan lokasi dari CO2 room. Menentukan ruangan – ruangan
berikut : Lamp store, paint store, rope store, electrical store,boatswain store etc. Peralatan
bongkar muat : Menentukan jenis peralatan bongkar muat, jumlah, kapasitas dan ukuran
dari derrick boom, mast, cargo winch yang didasarkan atas beban dari alat – alat bongkar
muat ( S.W.L. = Safe Working Load ), berikut penempatan dari peralatan bongkar muat
tersebut.

Life – boat dan launching devices : Menentukan jenis, jumlah, kapasitas dan ukuran life
boat serta penempatannya yang didasarkan atas jumlah anak buah kapal dan penumpang
serta lokasi dari tempat tinggal anak – buah kapal dan penumpang diatas kapal.
Menentukan jenis launching devices (dewi – dewi = davits), ukuran dan kapasitasnya
yang didasarkan atas berat life – boat dan cara peluncurannya.

LELA SUDIRMAN
D091181001
9
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Peralatan Tambat : Menentukan jenis, jumlah, kapasitas dari peralatan tambat berikut
beserta penempatannya diatas kapal : Windlass ( mesin jangkar = anchor winch ) Bollard
( bolder ). Warping winch. Port gangway ( tangga kapal ). Mooring capstan.
Menentukan ukuran jangkar, rantai jangkar dan tali temali kapal yang di gabung atas
equipment number dari peraturan klasifikasi. Menentukan ukuran dan letak dari
chainlocker (kotak rantai).

2.1.6 Sekat dan Double Bottom


Sekat tubrukan (Collision Bulkhead) pada stem(linggi haluan) berjarak (0,05 – 0,08)
LBP dari FP, untuk kapal penumpang berjarak 0,05 LBP + 3,5 meter, sekat tubrukan
harus menerus hingga main deck lebih lanjut hingga ke Fore castle deck, bukaan yang
terdapat pada sekat antara main deck dan fore castle deck harus ditutup dengan pintu
kedap air.
Propeller post pada stern –ujung belakang dari bagian lambung bawah air- harus
memberikan aliran air yang baik untuk propeller, Posisi propeller post yang sesuai
berjarak antara 0,035 hingga 0,040 LBP di depan AP, pada bagian ini seringkali dibuat
stern bulb untuk meningkatkan kinerja propeller atau bahkan bentuk stern asimetri.
Sekat tabung poros (Stern tube bulkhead) sekat bagian belakang ruang mesin paling
kurang harus berjarak 3 jarak gading dari ujung stern tube, sekat ini haris menerus
hingga poop deck.Sekat depan kamar mesin dilokasikan sejauh mungkin kebelakang
untuk memberi kapasitas ruang muat yang lebih besar, pada umumnya lokasi sekat
depan kamar mesin berjarak 17% hingga 22% didepan AP, lokais sekat ini pada satu
sisi tergantung dari panjang mesin pada sisi lain tergantung pada fullness (kegemukan)
kapal, kapal-kapal high blok (gemuk) memberikan ruang yang lebih besar pada
lantainya dibanding dengan kapal langsing.
Sekat ruang muat, jumlah sekat pada ruang muat tergantung pada tuntutan keamanan
atau pemisahan muatan. Jumlah minimum sekat ruang muat termasuk sekat tubrukan,
Stern tube bulkhead, sekat depan kamar mesin untuk :
LELA SUDIRMAN
D091181001
10
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

• Panjang kapal 65 meter diperlukan 3 sekat (tidak diperlukan tambahan sekat di


Ruang muat)
• Panjang kapal 85 meter diperlukan 4 sekat (satu tambahan sekat pada ruang
muat) selanjutnay untuk setiap penambahan panjang 20 meter diperlukan
tambahan sekat 1 (satu) buah

Double Bottom, Untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 50 meter tidak
disyaratkan adanya Double bottom, untuk kapal yang besar klasifikasi mensyaratkan
double bottom mulai dari sekat tubrukan hingga sekat tabung buritan (stern tube
bulkhead) , tinggi Double bottom adalah h= 0,35 + 0,045 B, untuk alasan praktis
dimana orang bisa bekerja didalamya, tinggi double bottom paling tidak adalah 0,75
meter. Pada kamar mesin, tinggi double bottom disesuaikan dengan dengan
kebutuhan tinggi fondasi mesin, pada umumnya lebih tinggi dibanding double
bottom yang ada di ruang muat.

Penggunaan Double Bottom, Ruang double bottom bisa digunakan untuk air tawar,
ballast, bahan bakar dan waste oli tetapi tidak untuk air minum, Minyak pelumas
hanya dapat disimpan di double bottom bila kapal memiliki separator (purifier) untuk
menghindari kontaminasi air laut dan atau kotoran lainnya. Semua tangki ballast
harus bersih, tidak bisa digunakan untuk untuk bahan bakar atau minyak pelumas,
antara tangki minyak dan tangki air harus dipisahkan oleh koferdam untuk
menghidari kontaminasi akibat kebocoran, Peak tanks (tangki ujung) depan dan
belakang hanya digunakan sebagai tangki ballast dan tangki trim.

2.1.7 Blok Akomodasi

Pada saat kita mendesain blok akomodasi kapal cargo hal utama yang harus
diperhatikan adalah jumlah geladak dimana blok akomodasi berada, pertimbangannya

LELA SUDIRMAN
D091181001
11
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

adalah adanya visibilitas dari wheelhouse ke forecastle deck dan atau melampaui
hambatan maximum visibilitas yang diakibatkan oleh kontainer.

2.1.7.1 Cabin ( Ruang Tidur )


Cabin harus diletakkan di atas garis air muat di tengah / di belakang kapal.
Direncakan
ruang tidur :
1. Semua kabin ABK terletak pada dinding luar sehingga mendapat cahaya
matahari.
2. Bridge deck terdapat ruang tidur Captain dan Radio Operator.
3. Boat deck terdapat ruang tidur Chief Officer, Chief Engineer dan Dokter.
4. Poop deck terdapat ruang tidur Second Officer, Second Engineer dan
Electrician dan Quarter Master.
5. Main deck terdapat ruang tidur Chief Cook, Assistant Cook, Oiler, Fireman,
Boatswain, Seaman, Steward dan Boys.
6. Tidak boleh ada hubungan langsung ( opening ) di dalam ruang tidur dari
ruang muat, ruang mesin, dapur, ruang cuci umum, WC, paint room dan dry
room ( ruang pengering ).
7. Luas lantai untuk ruangan tidur tidak boleh kurang dari 2,78 m2 untuk kapal
di atas 3000 BRT.
8. Tinggi ruangan dalam keadaan bebas minimum 190 m.
9. Perabot dalam ruang tidur :
• Ruang tidur kapten:
o Tempat tidur single bad, lemari pakaian, sofa, meja tulis dengan
kursi putar,
o TV, kamar mandi, bathtub, shower, wash basin dan WC.
• Ruang tidur perwira:

LELA SUDIRMAN
D091181001
12
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

o Tempat tidur single bad, lemari pakaian, sofa, meja tulis dengan
kursi putar,
o kamar mandi, shower, wash basin dan WC.
• Ruang tidur Bintara:
o Tempat tidur minimal single bad untuk satu orang, maksimal
tempat tidur
o susun untuk dua orang, lemari pakaian, meja tulis dengan kursi
putar.

2.7.1.2 Ruang Makan ( Mess Room )

1. Harus cukup menampung seluruh ABK.


2. Untuk kapal yang lebih dari 1000 BRT harus tersedia ruang makan yang
terpisah untuk perwira dan bintara.
3. Letak ruang makan sebaiknya dekat dengan pantry dan galley ( dapur ).
2.7.1.3 Sanitary Accomodation
1. Jumlah WC minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6 buah.
2. Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia fasilitas
sanitary di tempat itu.
3. Toilet dan shower untuk deck departement, catering departement harus
disediakan terpisah.
4. Fasilitas sanitari minimum:
o 1 Bath tub atau shower untuk 8 orang atau kurang.
o 1 WC untuk 8 orang atau kurang.
o Wash basin untuk 6 orang atau kurang.
2.7.1.4 Dry Provision and Cold Storage Room
1. Dry Provision Room
LELA SUDIRMAN
D091181001
13
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Dry provision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang tidak
memerlukan pendinginan dan harus dekat dengan galley dan pantry.

2. Cold Storage Room


o Untuk bahan yang memerlukan pendinginan agar bahan-bahan
tersebut tetap segar dan baik selama pelayaran.
o Temperatur ruang pendingin dijaga terus dengan ketentuan
o Untuk meyimpan daging suhu maksimum adalah -22 ᵒC.
o Untuk menyimpan sayuran suhu maksimum adalah -12 ᵒC.
o Luas provision store yang dibutuhkan untuk satu orang ABK adalah (
0,8 s/d 1 ) m2.
2.7.1.5 Dapur ( Galley )
• Letaknya berdekatan dengan ruang makan, cold dan dry store.
• Luas lantai 0,5 m2 / ABK.
• Harus dilengkapi dengan exhaust fan dan ventilasi untuk menghisap debu dan
asap.
• Harus terhindar dari asap dan debu serta tidak ada opening antara galley
dengan sleeping room.
2.7.1.6 Ruang Navigasi ( Navigation Room )
1. Ruang Kemudi ( Wheel House ) :
o Terletak pada deck yang paling tinggi sehingga pandangan ke depan
dan ke samping tidak teralang ( visibility 360ᵒ ).
o Flying wheel house lebarnya dilebihkan 0,5 meter dari lebar kapal,
untuk mempermudah waktu berlabuh.
o Jenis pintu samping dari wheel house merupakan pintu geser.

LELA SUDIRMAN
D091181001
14
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

2.7.1.7 Battery Room


Adalah tempat untuk menyimpan Emergency Sourse of Electrical Power (ESEP):
1. Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara bising akan
mengganggu.
2. Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada saat darurat.
3. Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22,5 atau kapal
mengalami trim 10ᵒ

2.2 Layout Kamar Mesin


Pada perancangan Lay Out Kamar Mesin terdapat beberapa sistem instalasi pada kapal
yang harus direncanakan. Sistem instalasi yang dimaksud adalah :
1. Sistem instalasi layanan permesinan
o Siste m start engine
o Sistem bahan bakar
o Sistem pelumasan
o Sistem pendingin
2. Sistem instalasi layanan keselamatan
o Sistem bilga
o Sistem pemadam kebakaran
3. Sistem instalasi layanan penumpang dan ABK
o Sistem kebutuhan air tawar
o Sistem kebutuhan air laut

LELA SUDIRMAN
D091181001
15
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

o Sistem sanitari
4. Sistem instalasi layanan kapal
o Sistem Ballast

2.2.1 Sistem Instalasi Layanan Permesinan


2.2.1.1 Sistem Start Engine

Sistem start untuk mesin penggerak dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
secara manual, elektrik dan dengan menggunakan udara tekan. Sistem start di
atas kapal umumnya menggunakan udara bertekanan. Penggunaan udara
bertekanan selain untuk start mesin utama juga digunakan untuk start
generator set, untuk membersihkan sea chest, untuk membunyikan horn kapal,
dan menambah udara tekan untuk sistem hydrophore.

Berikut ini jenis jenis sistem start engine :

o Sistem start manual

Sistem start ini biasanya hanya digunakan pada mesin genset yang dayanya
relative kecil, cara menghidupkannya dengan menggunakan penggerak engkol,
jadi system ini bergantung pada faktor manusia sebagai operatornya. Sistem
start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya mesin yang relatif kecil yaitu <
30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah dengan
menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol atau poros hubung
yang akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini sangat
bergantung pada faktor manusia sebagai operatornya.

o Sistem start elektrik

LELA SUDIRMAN
D091181001
16
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500
PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu
12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai
listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk
menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang
dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali,
karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai dinamo
yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian ulang baterai atau accu
digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat
diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN,
sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat dari
generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan
baterai atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah
mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan
antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman
tegangan.

o Sistem start kompresi

sistem ini biasanya digunakan oleh mesin genset yang dayanya besar,
menggunakan motor dengan udara tekanan tinggi untuk start mesin diesel, cara
kerjanya dengan menyimpan udara di dalam suatu botol udara kemudian udara
tersebut di kompresi menjadi udara panas dan solar dimasukkna ke dalam fuel
injection pump. Akibatnya terjadi pembakaran, pada saat tekanan turun pada
batas minimum yg dibutuhkan maka kompresor secara otomatis akan mulai
menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga mencukupi untuk
menyalakan mesin diesel. Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki
daya besar yaitu > 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan

LELA SUDIRMAN
D091181001
17
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

tinggi untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan
udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi
sehingga menjadi udara panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel
Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi.
Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar. Pada saat
tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka
kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung
hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan
starting mesin diesel.

2.2.1.2 Sistem Bahan Bakar

System bahan bakar adalah suatu system pelayanan untuk motor induk yang
sangat vital. System bahan bakar secara umum terdiri dari fuel oil supply, fuel
oil purifiering, fuel oil transfer dan fuel oil drain piping system. System
bahan bakar adalah suatu system yang digunakan untuk mensuplai bahan
bakar dari bunker ke service tank dan juga daily tank dan kemudian ke
mesin induk atau mesin bantu. Adapun jenis bahan bakar yang digunakan
diatas kapal bisa berupa heavy fuel oil (HFO), MDO, ataupun solar biasa
tergantung jenis mesin dan ukuran mesin. Untuk system yang menggunakan
bahan bakar HFO untuk opersionalnya, sebelum masuk ke main engine
(Mesin utama) HFO harus ditreatment dahulu untuk penyesuaian
viskositas, temperature dan tekanan.

Untuk system bahan bakar suatu mesin, semua komponen yang mendukung
sirkulasi bahan bakar harus terjamin kontinuitasnya karena hal tersebut sangat
vital dalam operasional, maka dalam perancangan ini setiap komponen ut
ama system harus ada yang standby (cadangan) dengan tujuan jika salah
satu mengalami trouble/disfungsi dapat secara otomatis terantisipasi dan

LELA SUDIRMAN
D091181001
18
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

teratasi. Peralatan tersebut antara lain : purifier pump, supply pump,


circulating pump, filter, dan lain-lain

2.2.1.3 Sistem Pelumasan

Minyak pelumas pada suatu sistem permesinan berfungsi untuk memperkecil


gesekan-gesekan pada permukaan komponen-komponen yang bergerak
dan bersinggungan. Selain itu minyak pelumas juga berfungsi sebagai fluida
pendinginan pada beberapa motor. Karena dalam hal ini motor diesel yang
digunakan termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar,
maka system pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor dibantu
dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk mendinginkan dan
melumasi engine bearing dan mendinginkan piston.

Lubrication oil system didesain untuk menjamin keandalan pelumasan pada


over range speed dan selama engine berhenti, dan menjamin perpindahan panas
yang berlangsung. Tangki gravitasi minyak lumas dilengkapi dengan
overflow pipe menuju drain tank. Lubrication oil filter dirancang di
dalam pressure lines pada pompa, ukuran dan kemampuan pompa disesuaikan
dengan keperluan engine. Filter harus dapat dibersihkan tanpa menghentika
mesin. Untuk itu dapat digunakan filter dupleks atau automatic back flushing
filter.

Mesin dengan output lebih dari 150 kw dimana supplai pelumas dari engine
sump tank dilengkapi dengan simpleks filter dengan alarm pressure
dirancang dibelakang filter dan filter dapat dibersihkan selama operasi , untuk
keperluan ini sebuah shutt off valve by-pass dengan manual operasi.

2.2.1.4 Sistem Pendingin

LELA SUDIRMAN
D091181001
19
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Sistem pendingin pada motor induk diatas kapal berdasarkan fluida pendingin
terdiri dari air tawar, air laut ataupun minyak pelumas. Tapi prosentase terbesar
yang berpengaruh pada sistem pendingin adalah akibat dari air tawar dan air
laut. Ada 2 macam sistem pendinginan yaitu :
o Sistem Pendinginan Terbuka

Pada Sistem Pendinginan Terbuka ini fluida pendingin masuk kebagian mesin
yang akan didinginkan, kemudian fluida yang keluar dari mesin langsung
dibuang ke laut. Fluida yang digunakan pada sistem pendinginan ini dapat
berupa air tawar ataupun air laut. Sistem ini ini kurang menguntungkan
dalam hal operasional. Dimana apabila fluida yang digunakan adalah air
tawar maka akan menyebabkan biaya operasional yang tinggi dan tidak
ekonomis. Sedangkan apabila menggunakan air laut dapat menyebabkan
kerusakan pada komponen mesin dan akan terjadi endapan garam pada
komponen mesin yang didinginkan

o Sistem Pendinginan Tertutup

Sistem pendinginan tertutup ini merupakan kombinasi antara system


pendinginan air tawar dan air laut. Sistem pendinginan air tawar (Fresh Water
cooling System) melayani komponen-komponen dari mesin induk ataupun
mesin bantu meliputi : main engine jacket, main engine piston, main engine
injektor. Kebanyakan sistem pendingin air tawar menggunakan peralatan
sirkulasi pendingin untuk system pendingin air laut yang secara terpisah.
Dimana peralatan yang digunakan adalah heat exchanger/cooler (penukar
panas).

Air tawar pendingin mesin yang keluar dari mesin disirkulasikan ke heat
exchanger, dan di dalam alat inilah air tawar yang memiliki suhu yang tinggi

LELA SUDIRMAN
D091181001
20
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

akan didinginkan oleh air laut yang disirkulasikan dari sea chest ke alat heat
exchanger. Peralatan-peralatan lainnya pada sistem ini antara lain pengukur
pengukur tekanan pada section dan discharge line pump, termometer pada
pipa sebelum dan sesudah penukar panas, gelas pengukur/gauge glass masing-
masing pada expansion tank dan drain tank. Pengatur suhu umumnya
dilengkapi dengan mekanisme otomatis dengan katup treeway valve untuk
mengatur aliran by pass air pendingin yang diijinkan. Pada sistem pendinginan
dengan air laut, air laut masuk ke sistem melalui high and low sea chest pada
tiap sisi kapal. Setiap sea chest dilengkapi dengan sea water valve, vent pipe,
dimana pipa udara ini dipasang setinggi atau lebih dari sarat kapal untuk
membebaskan udara atau uap dan blow out pipe untuk membersihkan sea
chest.

2.2.2 Sistem Instalasi Layanan Keselamatan


2.2.2.1 Sistem Bilga
Sistem ini berfungsi unt.uk mengambil air dalam jumlah sedikit dari
ruangan-ruangan kapal yang dikumpurkan menjadi satu dan disalurkan bilga
dan sumur-sumur bilga (bilge well). Air-air tersebut berasal dari :
o Pengembunan pelat-pelat
o Perembesan pada sambungan pelat karena sambungan yang
kurang baik .
o Air masuk melalui bukaan-bukaandi geladak dan freeboard
pada waktu cuaca
o Bekas-bekas penyemprotan dari dek dan bangunan atas
pada waktu dilakukan pencucian
o Air sisa dari mesin dan propeller shaft tunnel karena
kebocoran pada sambungan-sambungan pipa dan bagian-
bagian dari mesin-mesin.
LELA SUDIRMAN
D091181001
21
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

o air-air dari pendingin dan lain-lain.

Pemindahan air yang dikumpulkan pada birga well pada waktu tertentu
dalam ruang muat berguna untuk mencegah adanya kelembaban dan
perembe san pada muatan dan juga menghindari karat (corrosion) pada
lambung kapal bagian dalam.Jika air bilga tersebut tldak disingkirkan,
misarnya pada ruang mesin, air tersebut akan mengganggu kerja dari awak
kapal.

2.2.2.2 Sistem Pemadam Kebakaran

Kebakaran yang dapat terjadi di kapal adalah salah satu hal yang harus
diperhatikan secara sungguh-sungguh. Kebakaran yang terjadi di kapal dapat
berakibat fatal baik bagi penumpang maupun barang yang diangkut. Oleh karena
itu perihal pemadam kebakaran telah diatur dalam standar perencanaan kapal.
Penyebab terjadinya kebakaran dapat dibagi menjadi 3 faktor :

o barang padat, cair atau gas yang dapat terbakar.


o Suhu yang tinggi.
o Adanya zat asam (O2) yang cukup mengikat gas-gas yang bebas.

Di dalam rules yang dikeluarkan oleh klasifikasi membagi kelas kebakaran


menjadi kelas kebakaran dalam 3 kelas , yaitu :

o Kelas A; yaitu Solid material class yang meliputi kebakaran bahan'


padat, seperti kayu, kertas, tekstil dan sebagainya, dimana
pemadaman dengan pendingin dari air atau campuran yang
mengandung prosentase air yang banyak adalah sangat baik.

LELA SUDIRMAN
D091181001
22
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

o Kelas B; yaitu Fluid class yang meliputi keibakaran untuk bahan


cair seperti fuel oil dan lub. oil dimana pemadamannya dilakukan
dengan pelunakan isolasi terhadap O2(foam), pdsir atau powder dan
sebagainya.
o Kelas C; yaitu Electrical equipment class, yang meliputi kebakaran
pada instalasi listrik, dimana pemadam harus menggunakan bahan
isolatif seperti foam.
2.2.3 Sistem Instalasi Layanan Penumpang Dan ABK
2.2.3.1 Sistem Layanan Air Tawar

Sistem layanan air tawar di kapal umumnya dialirkan dari tangki


induk (storage tank) dihisap dengan menggunakan pompa ke tangki-
tangki dinas (service). Dan dari tangki ini, kemudian alr tawar
didistribusikan ke pemakai, dalam hal ini biasanya tangki service ini
terletak pada top deck dengan sistem gravitasi. Sistem ini digunakan
pada kapal-kapal dengan ukuran kecil atau kapal yang tidak
menggunakan system hydrophore. Untuk kapal yang berlayar pada
daerah beriklim dingin maka tangki ini harus dilengkapi dengan
pemanas (heater) dan dilapisi dengan thermal insulation untuk
mencegah terjadinya pembekuan air pada tangki. pada system air
tawar dengan sistem hydrophore apabila letak tangki air tawar berada di
double bottom maka air tawar tersebut dipompa dengan pompa air
tawar hydrophore menuju ke tangki hydrophore. Biasanya sebelum
pompa terdapat filter (saringan) yang berfungsi untuk mencegah
kotoran-kotoran masuk ke pompa dan instalasi pipa. Kemudian dari
tangki hydrophore ini didistribusikan ke pemakaian seperti deck-
deck akomodasi, dan deck lainnya, shower-shower dan
pencucian-pencucian, tergantung dari lokasi pemakaian.
LELA SUDIRMAN
D091181001
23
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

2.2.3.2 Sistem Layanan Air Laut

Untuk sistem layanan air laut , air laut dihisap langsung dari seachest dengan
menggunakan pompa sentrifugal dan dialirkan melalui bentangan jaringan pipa
menuju ke tangki harian ( service tank ) dan dari sinilah air mengalir secara gravitasi
ke pemakai- pada setiap deck. Service tank ini dilengkapi dengan pipa limpah
(overflow pipe) yang berfungsi sebagai saluran pembuangan. Pada saluran
pembuangan ini terdapat katup yang berfungsi untuk mengontrol permukaan air
pada tangki. Selain sistem gravitasi, Iayanan air laut juga dapat disupplai
dengan sistem hydrophore. Dimana air dimasukkan dengan pompa yang
digerakkan dengan elektromotor melalui katup dan katup non-return valve
(katup aliran searah) ke tangki hydrophore.

Pada saat permukaan air bertambah di dalam tamgki, tekanan udara di dalamnya juga
naik dan membentuk bantalan udara, pada suatu tekanan tertentu pressure relay
akan memutuskan hubungan melalui switchesoff pada elektro motor, sehingga
menghentikan suplai air ke dalam tangki. Karena tekanan udara pada tangkilah
yang menyebabkan air disalurkan melalui jaringan pipa ke pemakaian. Bila air
digunakan maka tekanan didalam tangki menjadi turun, apabila tekanan sirkulasi
pemanas air menggunakan 2 set pompa type sentrifugal dengan
penggerak elektromotor, dimana 1 (satu) stand-by tetapi didisain jalur by-pass
agar dapat bersirkulasi secara alami. Dan kapasitas untuk mensupplai layanan
akomodasi dan air searing purifier adalah 5 - 30 m3/h dengan head total 35 - 40
mAg.

2.2.3.3 Sistem Sanitari

Sistem sanitari merupakan sistem distribusi air bersih (fresh water) di dalam
kapal yang digunakan oleh ABK dalam memenuhi kebutuhan air minum dan

LELA SUDIRMAN
D091181001
24
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

memasak, untuk mandi, mencuci dan lain-lain. Untuk kebutuhan di WC (water


closed) digunakan sistem air laut (sea water) yang disuplai ke tiap deck yang
memiliki kamar mandi. Fungsi sistem sanitari :

o Untuk melayani ABK dalam kebutuhan saniter.


o Diperlukan dalam proses treatment fecal sebagai pembilas.

Bagian-bagian dari system sanitari:

o Closet dan urinal.


o Pompa dan peralatan outfitting.
o Hydrophore.
o Filter.
o Tangki.
o Sewage treatment plan

Rules tentang sistem Sanitari menurut BKI Volume III 2006 adalah sebagai
berikut:

o Pipa-pipa pembuangan air kotor harus dilengkapi dengan storm valve dan
pada sisi lambung dengan gate valve.
o Katup tak balik harus diatur pada bagian hisap atau bagian tekan dari pompa air
kotoran.
o Pipa-pipa pengering saniter harus dihubungkan dengan tangki pengumpul
kotoran.
o Bahan-bahan pipa harus tahan terhadap korosi baik bagian dalam maupun
bagian luar.
2.2.4 Sistem Instalasi Layanan Pada Kapal
2.2.4.1 Sistem Ballast

LELA SUDIRMAN
D091181001
25
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Sistem ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan kapal (stabilitas) atau trim kapal
pada saat pelayaran. Biasanya volume dari ballast. kapal dapat mencapai 8 -12 %
dari total displacement kapal. pemompaan berfungsi untuk mengisi. atau
mengosongkan tangki, ataupun memindahkan dari tangki salu ke tangki
lainnya. Kecepatan aliran yang disyaratkan untuk sistem ballast adalah 122
m,/menit atau 2 m/s.
Sea chest atau kotak laut adalah tempat untuk masuknya air 1aut, di mana
posisinya tergantung pada daerah pelayaran dan sarat air. Untuk pelayaran
sungai sea chest terletak agak keatas (dibawah sarat kapal) dengan pertimbangan
agar tidak terhisap kotoran ataupun lumpur saaat memasuki perairan dangkal dan
untuk perairan dalam atau pelayaran samudra terletak disirip bilga (bilge plate)
pada kamar mesin bagian depan (lebih mendekati daerah parallel middle
body). Sedangkan untuk sistem ballast beberapa aturan yang harus dipenuhi yaitu :
o Suction ballast harus diatur agar dapat mengosongkan tangki pada
kondisi trim terburuk sekalipun.
o perpipaan sistem ballast tidak boleh melewati tangki LO, air minum, feed
water atau oil thermal.
o pada kapal kargo pipa yang melewati sekat tubrukan harus dilengkapi
dengan shut-off valve yang dipasang langsung pada sekat tubrukan di
dalam forepeak tank dan dapat dioperasikan secara remote dari freeboard
deck
o Kapal yang mempunyai tank top yang rebar, disediakan suction pada sisi
terluar dari tangki. Jika panjang mencapai 30 m, suction juga perlu
disediakan pada sisi depan tangki.
2.2.4.2 Sistem Instalasi Listrik
Generator set sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai
kebutuhan energi listrik semua peralatan di atas kapal. Penentuan kapasitas generator

LELA SUDIRMAN
D091181001
26
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

dipengaruhi oleh load factor peralatan. Load factor untuk tiap peralatan diatas kapal
tidak sama. Hal ini tergantung pada jenis kapal dan daerah pelayarannya seperti :
faktor medan yang fluktuatif (rute pelayaran), dan kondisi beban yang berubah-ubah
serta periode waktu pemakian yang tidak tentu atau tidak sama. Penentuan kapasitas
generator harus mendukung pengoperasian diatas kapal. Walaupun pada beberapa
kondisi kapal terdapat selisih yang cukup besar dan ini mengakibatkan efisiensi
generator (load factor generator) berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi
biaya produksi listrik per kwh.
Dalam penentuan beban kebutuhan listrik, digunakan perhitungan analisa beban
listrik (electric load analisis) yang berupa tabel dan biasa disebut juga dengan tabel
kalkulasi keseimbangan beban listrik (Calculation of electric power balance) atau
sering disebut sebagai Anticipated Electric Power Consumption Tabel.
Fungsi utama generator diatas kapal adalah untuk menyuplai kebutuhan daya listrik
di kapal. Daya listrik digunakan untuk menggerakkan motor-motor dari peralatan
bantu pada kamar mesin dan mesin-mesin geladak, lampu penerangan, sistem
komunikasi dan navigasi, pengkondisian udara (AC) dan ventilasi, perlengkapan
dapur (galley), sistem sanitari, cold storage, alarm dan sistem kebakaran, dan
sebagainya.
Dalam mendesain sistem diatas kapal perlu diperhatikan kapasitas dari generator dan
peralatan listrik lainnya (besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari
peralatannya). Dimana kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rata-rata
terbesar yang terjadi pada interval waktu yang singkat selama periode kerja dari
peralataan tersebut, demikian juga sebaliknya. Sedangkan kebutuhan rata-rata
merupakan daya rata-rata pada periode kerja yang dapat ditentukan dengan membagi
energi yang dipakai dengan jumlah jam periode tersebut. Kebutuhan maksimum
penting diketahui untuk menentukan kapasitas dari generator yang diperlukan.

LELA SUDIRMAN
D091181001
27
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk menentukan konfigurasi dari


electric plant yang sesuai serta untuk menentukan kapan generator dioperasikan.
Kebutuhan daya harus ditetapkan untuk kondisi pelayanan di laut, bongkar-muat dan
kondisi darurat (emergency). Seluruh perlengkapan pemakaian daya listrik yang ada
di kapal dan daya kerjanya (kapasitas) masing-masing peralatan harus tertera dalam
suatu tabel. Dalam penentuan electric balance, BKI Vol. IV (Bab I, D.1) juga
mengisyaratkan bahwa :
o Seluruh perlengkapan pemakaian daya yang secara tetap diperlukan
untuk memelihara pelayanan yang normal harus diperhitungkan
dengan daya kerja penuh.
o Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus
dinyatakan. Dalam hal perlengkapan pemakaian daya nyata yang
hanya akan bekerja bila suatu perlengkapan serupa rusak, kebutuhan
dayanya tidak perlu dimasukkan perhitungan.
o Daya masuk total yang harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya
yang hanya untuk sementara dimasukkan, dikalikan dengan suatu
faktor kesamaan waktu bersamaan (common simultancity factor) dan
ditambahkan kepada daya masuk total dari seluruh perlengkapan
pemakaian daya yang terhubung tetap.
o Daya masuk total sebagaimana ditentukan sesuai a) dan c) maupun
kebutuhan daya untuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus
dipakai sebagai dasar dalam pemberian ukuran instalasi generator

Sebagai seorang engineer, dalam pemilihan generator kita juga harus


mempertimbangkan keinginan dari owner dimana harus dipertimbangkan factor
ekonomisnya. Untuk pemilihan kapasitas generator selain hal-hal diatas juga perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

LELA SUDIRMAN
D091181001
28
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

o Harga awal dari generator set yang akan kita gunakan.


o Biaya operasional dari generator
o Ukuran dan berat dari generator set dalam kaitannya dengan
ruangan/space yang tersedia di kamar mesin
o Fuel consumption dari generator set yang akan digunakan
o Reputasi dari mesin dan engine builder
o Ketersediaan di pasaran dalam kaitannya jumlah yang tersedia di
pasaran dan ketersediaan suku cadang di pasaran

Secara umum dapat dinyatakan bahwa faktor terpenting dalam permilihan


kapasitas dari alternator adalah mudah atau sederhana dalam pengoperasiannya
(simplicity), handal atau tahan lama (reliability) dan mudah dalam perawatan atau
pemeliharaan (maintenability).

2.2.5 Sistem Distribusi Fluida


2.2.5.1 Sistem Perpipaan

Sistem perpipaan berfungsi untuk mengantarkan atau mengalirkan suatu fluida dari
tempat yang lebih rendah ke tujuan yang diinginkan dengan bantuan mesin atau
pompa. Misalnya pipa yang dipakai untuk memindahkan minyak dari tangki ke
mesin, memindahkan minyak pada bantalan-bantalan dan juga mentransfer air untuk
keperluan pendinginan mesin ataupun untuk kebutuhan sehari-hari diatas kapal serta
masih banyak lagi fungsi lainnya. Sistem perpipaan harus dilaksanakan sepraktis
mungkin dengan minimum bengkokan dan sambungan las atau brazing, sedapat
mungkin dengan flens atau sambungan yang dapat dilepaskan dan dipisahkan bila
perlu. Semua pipa harus dilindungi dari kerusakan mekanis. Sistem perpipaan ini
harus ditumpu atau dijepit sedemikian rupa untuk menghindari getaran. Sambungan
pipa melalui sekat yang diisolasi harus merupakan sambungan flens yang diijinkan
dengan panjang yang cukup tanpa merusak isolasi.

LELA SUDIRMAN
D091181001
29
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Pada perancangan sistem instalasi diharapkan menghasilkan suatu jaringan instalasi


pipa yang efisien dimana aplikasinya baik dari segi peletakan maupun segi keamanan
dalam pengoperasian harus diperhatikan sesuai peraturan-peraturan klasifikasi
maupun dari spesifikasi installation guide dari sistem pendukung permesinan.

Sistem perpipaan merupakan sistem yang kompleks di kapal untuk perencanaan dan
pembangunannya. Sistem perpipaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
prinsip-prinsip analisa static dan dinamic stress, thermodinamic, teori aliran fluida
untuk merencanakan keamanan dan efisiensi jaringan pipa (network piping).
Peletakan komponen yang akan disambungkan dengan pipa perlu diperhatikan untuk
mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan seperti : panjang perpipaan, susunan yang
kompleks, menghindari pipa melalui daerah yang tidak boleh ditembus, menghindari
penembusan terhadap struktur kapal, dan lain-lain. Jalur instalasi pipa sedapat
mungkin direncanakan untuk mengindari stress yang terlalu tinggi pada struktur.

Sistem instalasi perpipaan di kapal dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok


layanan di atas kapal, antara lain :

o Layanan Permesinan; yang termasuk disini adalah sistem-sistem yang


akan melayani kebutuhan dari permesinan di kapal (main engine dan
auxilliary engine) seperti sistem start, sistem bahan bakar, sistem
pelumasan dan sistem pendingin.
o Layanan penumpang & crew; adalah sistem yang akan melayani
kebutuhan bagi seluruh penumpang dan crew kapal dalam hal untuk
kebutuhan air tawar dan sistem sanitary/drainase.
o Layanan keamanan; adalah sistem instalasi yang akan menjamin
keselamatan kapal selama pelayaran meliputi : sistem bilga dan sistem
pemadam kebakaran.

LELA SUDIRMAN
D091181001
30
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

o Layanan keperluan kapal; adalah sistem instalasi yang akan menyuplai


kebutuhan untuk menjamin stabilitas dan keperluan kapal meliputi
sistem ballast dan sistem pipa cargo (untuk kapal tanker).
2.2.5.2 Sistem Pemompaan

Pemilihan suatu pompa untuk suatu maksud tertentu, terlebih dahulu harus diketahui
kapasitas aliran serta head yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang akan
dipompa. Agar pompa dapat bekerja dengan baik tanpa mengalami kavitasi, perlu
direncanakan besarnya tekanan minimum yang tersedia pada inlet pompa yang
terpasang pada instalasinya. Dengan dasar tersebut maka putaran pompa dapat
ditentukan. Kapasitas aliran, head, dan putaran pompa dapat diketahui seperti diatas.
Tetapi apabila perubahan kondisi operasi sangat besar (khususnya perubahan
kapasitas dan head) maka putaran dan ukuran pompa yang akan dipilih harus
ditentukan dengan memperhitungkan hal tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pemilihan pompa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Data yang diperlukan untuk pemilihan pompa

o Kapasitas
o Kondisi isap (suction)
o Kondisi Tekan (discharge)
o Head Total Pompa
o Jenis Zat Cair
o Jumlah Pompa
o Kondisi kerja
o Penggerak
o Poros Tegak Atau Mendatar
o Tempat

LELA SUDIRMAN
D091181001
31
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

No. Data Yang Diperlukan Keterangan

1. Kapasitas

2. Kondisi Isap (suction) Tinggi isap dari permukaan air isap ke level pompa.
Tinggi flukstuasi permukaan air isap. Tekanan yang
bekerja pada permukaan air isap. Kondisi pipa isap.

3. Kondisi Tekan (discharge) Tinggi permukaan air keluar ke level pompa. Tinggi
fluktuasi permukaan air keluar. Besarnya tekanan
pada permukaan air keluar. Kondisi pipa keluar.

4. Head total pompa Harus ditentukan berdasarkan kondisi-kondisi diatas

5. Jenis zat cair Air tawar, air laut, minyak, zat cair khusus (zat
kimia), temperatur, berat jenis, viskositas, kandungan
zat padat.

6. Jumlah pompa Ditentukan berdasarkan kebutuhan

7. Kondisi kerja Kerja terus-menerus, terputus-putus, jumlah jam


kerja seluruhnya dalam setahun

8. Penggerak Motor listrik, motor bakar torak, turbin uap.

9. Poros tegak atau mendatar Hal ini kadang ditentukan oleh pabrik pompa yang
bersangkutan berdasarkan instalasinya.

10. Tempat instalasi Pembatasan-pembatasan pada ruang instalasi,


ketinggian diatas permukaan air, diluar atau di dalam
gedung, flukstuasi suhu.

Sumber : Pompa dan kompressor; pemilihan, pemakaian dan pemeliharaan.


LELA SUDIRMAN
D091181001
32
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Dalam penentuan jumlah pompa yang akan digunakan, harus memperhatikan beberapa hal antara
lain :

1. Pertimbangan ekonomis;

Pertimbangan ini menyangkut masalah biaya, baik biaya investasi awal pembangunan
instalasi (Capitol cost) maupun biaya operasional dan perawatan (maintenance).

• Biaya awal instalasi; umumnya untuk laju aliran total yang sama, biaya
keseluruhan untuk pembangunan fasilitas mekanis kurang lebih tetap sama
meskipun menggunakan jumlah pompa yang berbeda.
• Biaya operasional dan perawatan; komponen biaya terbesar adalah untuk daya
listrik. Tapi biaya ini dapat ditekan dengan beberapa cara :
o Apabila kebutuhan berubah-ubah, maka beberapa pompa dengan
kapasitas sama yaitu sebesar atau hampir sebesar konsumsi minimum
harus dipakai. Atau dapat juga menggunakan pompa dengan kapasitas
berbeda.
o Jika kapasitas pompa menjadi besar, efisiensi pompa juga menjadi
lebih tinggi, sehingga penggunaan daya menjadi lebih ekonomis.
o Agar biaya operasional dan perawatan dapat ditekan, jumlah pompa
yang digunakan tidak boleh terlalu banyak. Selain itu sedapat mungkin
pompa yang dipakai sama agar dalam hal suku cadangnya dapat saling
dipertukarkan. Hal ini mempermudah dalam perawatan.
2. Batas Kapasitas Pompa; batas atas kapasitas suatu pompa tergantung beberapa hal:
• Berat dan ukuran terbesar yang dapat diangkut dari pabrik ke tempat pemasangan.
• Lokasi pemasangan pompa dan cara pengangkatannya.
• Jenis penggerak dan cara mentransmisikan daya dari penggerak ke pompa.
• Pembatasan pada besarnya mesin perkakas yang digunakan untuk pengerjaan
bagian-bagian pompa.
LELA SUDIRMAN
D091181001
33
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

• Pembatasan pada performansi pompa (seperti kavitasi, dll).


3. Pembagian Resiko; penggunaan hanya satu pompa untuk melayani laju aliran
keseluruhan dalam suatu instalasi yang penting adalah besarnya resiko. Instalasi tidak
akan berfungsi jika satu-satunya pompa yang ada rusak. Jadi untuk mengurangi resiko,
perlu dipakai 2 pompa atau lebih, tergantung pentingnya suatu instalasi. Selain itu, untuk
meningkatkan keandalan instalasi, perlu disediakan sedikitnya satu pompa cadangan,
tergantung pada kondisi kerja dan pentingnya instalasi.

Head total disebut juga head manometric yang biasa tertulis pada setiap pompa. Dalam
buku “Pompa dan Kompressor” oleh Prof. Dr. Haruo Tahara, dan Ir. Sularso, hal. 26,
diberikan rumus :

H = ha + Δhp + ∑hf + (v2/2g) (m)

Dimana :

Ha = Perbedaan tinggi antara muka air disisi keluar dan sisi isap (m)

= Head tekan + head isap

Δhp = Perbedaan tekanan statis yang bekerja pada kedua permukaan air (m)

(v 2/2g) = Kerugian keluar pada ujung pipa keluar

hf = Berbagai kerugian head pada instalasi

= hf1 + hf2 + hf3

dimana :

hf1 = Kehilangan head akibat gesekan sepanjang pipa lurus

10,666 Q1,85
xL LELA SUDIRMAN
C 1,85 .D 4 ,85
D091181001
34
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

hf1 = (m)

dimana :

Q = Kapasitas pompa (m3/sec)

L = Panjang pipa lurus (m)

C = Koefisien untuk jenis pipa besi cor baru

D = Diameter pipa (m)

hf2 = Kerugian pada belokan pipa

hf2 = f (v2/2g) x n

dimana :

f = koefisien kerugian belokan pipa

D 3, 5 
[0,131 + 1,847  ( ) ]  ( ) 0,5
= 2R 90

v = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)

g = gravitasi bumi (m/sec2)

n = jumlah belokan yang digunakan

hf3 = Kerugian pada katup dan sambungan pipa

= f x (v2/2g) x n

dimana :

f = koefisien kerugian pada katup dan sambungan pipa

LELA SUDIRMAN
D091181001
35
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

v = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)

g = gravitasi bumi (m/sec2)

Dalam buku “Marine Power Plant”, oleh P. Akimov. hal. 495 diberikan rumus untuk
menghitung besarnya daya pompayang digunakan :
QxHx
N = 3600x75x (Hp)

Dimana :

Q = Laju aliran pompa (m3/sec)

H = Head total pompa (m)

ρ = Massa jenis air laut (kg/m3)

η = total efisiensi pompa (0,6 ~ 0,9)

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kamar mesin adalah sebagai berikut

• Ukuran dari kamar mesin, sehingga diketahui luas ruangan dan volume
ruangan.
• Persyaratan dan ukuran setiap peralatan, hal ini dapat diketahui berdasarkan
hasil perhitungan–perhitungan dan ketentuan–ketentuan yang lain yang telah
mendapat persetujuan dari Biro Kalsifikasi yang ditunjuk.
• Jumlah unit peralatan, dan ukuran dari peralatan-peralatan tersebut, hal ini
sangat mendukung perhitungan pengoperasian kapal tersebut.

Secara umum peralatan-peralatan yang ada di dalam kamar mesin terdiri dari :

LELA SUDIRMAN
D091181001
36
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

• Mesin utama (Main engine), berfungsi sebagai penggerak utama baling-baling


(propeller) kapal.
• Mesin bantu (Auxiliary engine), berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang
akan digunakan untuk semua kegiatan pendukung diatas kapal, seperti untuk
penerangan, penggerak pompa-pompa, penggerak peralatan bongkar muat,
alat tambat, perlengkapan dapur, peralatan navigasi dan peralatan lainnya.
• Pompa beserta instalasinya untuk memindahkan cairan yang ada di atas kapal.

Adapun jenis-jenis pompa antara lain sebagai berikut :

• Pompa Ballast (ballast pump), digunakan untuk mengisi tangki - tangki ballast
apabila kapal dalam keadaan kosong sehingga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan kapal dalam keadaan kosong (tanpa muatan).
• Pompa Sanitari, digunakan untuk membersihkan air dari geladak, dan untuk
berbagai keperluan di kamar mandi seperti untuk air mandi dan juga untuk
WC.
• Pompa Minyak Pelumas, digunakan untuk memompa minyak pelumas dari
tangki induk ke tangki harian untuk keperluan mesin induk dan mesin bantu.
• Pompa Bahan Bakar, digunakan untuk menyuplai / memindahkan bahan bakar
dari tangki induk ke mesin utama.
• Pompa Pemadam kebakaran (fire pump), digunakan dalam keadaan darurat
(terjadi kebakaran) melalui hidran-hidran yang diletakkan sedemikian rupa
sehingga mampu memadamkan kebakaran yang terjadi. Untuk daerah bukaan
geladak seperti pada palka di geladak utama, digunakan sebuah pompa yang
memasok air laut ke hydran yang diletakkan di forecastle, sedangkan untuk

LELA SUDIRMAN
D091181001
37
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

ruang akomodasi digunakan pula pompa yang lain yang menyuplai air laut ke
hidran-hidran yang telah tersedia.
• Pompa Bilga (bilge pump), digunakan mengambil air dalam jumlah sedikit
dari ruangan-ruangan kapal yang dikumpulkan menjadi satu dan disalurkan ke
sumur bilga (bilge well). Air tersebut berasal dari pengembunan pelat-pelat,
perembesan pada sambungan pelat karena sambungan yang kurang baik, air
yang masuk melalui bukaan-bukaan di geladak dan freeboard pada waktu
cuaca buruk atau hujan, bekas-bekas penyemprotan dari deck dan bangunan
atas pada waktu dilakukan pencucian, air sisa dari mesin dan propeller shaft
tunnel karena kebocoran pada sambungan-sambungan pipa dan bagian-bagian
dari mesin-mesin, air yang merembes dari pendingin dan lain-lain.
• Pompa Air Tawar (fresh water pump), Digunakan untuk mengisi tangki harian
yang berfungsi sebagai penyuplai air tawar untuk keperluan dapur, air minum,
mandi dan mencuci.
• Pompa Air Laut Pendingin Cooler, digunakan untuk mendinginkan
mendinginkan air tawar yang keluar dari mesin dan masuk ke dalam cooler,
dimana pompa ini bekerja secara kontinu selam mesin beroperasi.
• Pompa Kotoran (vecal pump), digunakan untuk memompa kotoran–kotoran
dari kamar mandi, ruang cuci, dapur, dan toilet.

Disamping pompa-pompa, maka peralatan penunjang yang ada dalam kamar mesin
adalah :

• Kompressor dan botol angin. Fungsi kompressor disini adalah mensupply


udara masuk ke dalam ruang bakar silinder yang kemudian akan bercampur
dengan bahan bakar yang telah diatomisasi, sebagai start awal pada mesin.

LELA SUDIRMAN
D091181001
38
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

• Sea Chest, Digunakan untuk menampung air laut yang diambil langsung dari
laut dengan sistem pembukaan katup untuk berbagai keperluan air laut di atas
kapal.
• Purifier atau filter (alat pembersih/penyaring), berfungsi untuk menyaring zat
cair dari kotoran–kotoran yang memiliki tingkat polusi lebih rendah. Contoh
Pemakaian pada sistem air tawar, yaitu pemompaan dari tangki induk ke
tangki harian.
• Separator (Mesin pemisah), berfungsi untuk memisahkan zat cair yang satu
(yang memiliki kadar polusi yang tinggi) dengan zat cair yang dapat dibuang
langsung ke laut. Penggunaan separator disini terdapat pada sistem bilga
untuk menyaring kotoran yang terikut masuk dan bercampur dengan kotoran
pada sumur bilga, dan juga pada sistem bahan bakar untuk menyaring kotoran
yang terdapat pada sisa bahan bakar setelah masuk pada tangki di mesin untuk
dimasukkan kembali ke tangki harian.
• Peralatan pendingin (Cooler), berfungsi sebagai tempat pertukaran panas
antara fluida panas dan fluida dingin.

Penempatan peralatan tersebut di atas disesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya di atas
kapal. Untuk pompa peletakannya disesuaikan dengan fungsinya dan sebaiknya dekat
dengan tangki yang akan di pompa. Sedangkan untuk peralatan lainnya disesuaikan
dengan fungsinya dalam suatu rangkaian instalasi untuk pemindahan cairan di atas kapal.

LELA SUDIRMAN
D091181001
39
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

BAB.3 PENYAJIAN DATA

Pada tugas desain permesinan kapal 1 ini kami diharapkan untuk mendesain Rencana umum
kapal (General arrangement) yaitu perancangan didalam penentuan atau penandaan dari semua
ruangan yang dibutuhkan misalnya ruang muat, ruang kamar mesin dan ruang akomodasi.
Kemudian juga layout kamar mesin. Olehnya itu dilakukan perhitungan untuk semua kebutuhan
dari tugas desain permesinan kapal 1 yaitu sebagai berikut :

3.1 Ukuran Utama Kapal


ukuran utama kapal diperoleh dari Tugas perhitungan desain kapal 1 yaitu “lines plan”,
sehingga diperoleh :

Length of Water Lines (Lwl) = 93,08 m Block Coefficient (cb) = 0,70

Length Between Perpendicular (LBP)= 89,50 m Midship Coefficient (cm) = 0,99

Lebar Kapal, Breadht (B) = 16,20 m Water Plant Area Coefficient (cwl) = 0,78

Tinggi Kapal, Heigh (H) = 7,20 m Vertical Prismatic Coefficient (cpv) = 0,90

Sarat Kapal, Draft (T) = 5,96 m Longitudinal Prismatic Coefficient (cph)


= 0,71

Kecepatan Servis (Vs) = 12,30 knot

Displacement (∆) = LBP x B x T x CB x 

= 89,5 x 16,2 x 5,96 x 0,70 x 1,025

= 6448,216 ton/m³

Ket :  = 1,025 ton/m³ (untuk berat jenis air laut)

LELA SUDIRMAN
D091181001
40
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.2 Trayek Pelayaran


JAMBI – BELAWAN
▪ Jarak = 570 seamiles
▪ Lama pelayaran = jarak(s)/kecepatan (Vs)
= 570/12,3
= 46, 341 jam (diambil trayek yang terjauh) m

Waktu bongkar muat = 24 jam (diambil waktu yang paling lama)

Estimasi waktu cadangan (1/4 hari) = 6 jam

Sehingga, dari lama pelayaran + waktu bongkar muat + estimasi waktu cadangan di bagi
dengan 24 jam/hari.

Didapat total hari berlayar yaitu = 46,341 + 24 + 6 / (24 jam/hari)

= 76,341/(24 jam/hari)

= 3 hari, lama waktu berlayar

▪ Muatan dari jambi – belawan yaitu pala


3.3. Penentuan Daya Mesin
Diperoleh dari perhitungan Tahanan kapal menggunakan metode holtrop, sehingga
diperoleh data sebagai berikut :
▪ Menghitung efficiency horse power (EHP)
EHP = RT  VS
= 147,0286 x 6,32712
= 930,2675 (dalam satuan kW)
= 930,2678 x 1,34102
= 1247,507451 (dalam satuan Hp)
Ket : Rt = Tahanan Total (HP)

LELA SUDIRMAN
D091181001
41
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Vs = Kecepatan Kapal (m/s)


Konversi satuan 1 kw = 1,34102 Hp
▪ Menghitung delivered horse power (DHP)
EHP
DHP =
QPC
= 1247,507451 / 0,667714
= 1868,3260 Hp
Ket : QPC = quasi propulsive coefficient

▪ Menghitung shaft horse power (SHP)


DHP
SHP =
0,98
= 1868,3260 / 0,98
= 1906,4551 Hp
Ket : dalam perhitungan propulsi untuk kapal dengan mesin berada dibagian
belakang nilai efisiensinya adalah 0,98 (basic ship theory vol.II hal. 403)
▪ Menghitung power Main Engine (BHP)
Daya motor penggerak kapal dapat dihitung dengan persamaan berikut :
SHP
BHPcsr =
0,98
=1906,4551 / 0,98
= 1945,3623 Hp
BHPcsr
BHPmcr =
0,85

= 1945,3623 / 0,85
= 2288,6615 (dalam satuan Hp)
= 2288,6615 x 0,7457

LELA SUDIRMAN
D091181001
42
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 1706,6548 (dalam satuan kW)

Ket : BHPcsr = daya output dari motor penggerak kondisi continues service
rating (CSR)

BHPmcr = daya motor pada kondisi 80-85% dari maximum continues


rating (MCR), dan yang dipilih adalah 85% = 0,85.

konversi satuan 1 Hp = 0,7457 kW

Dari perhitungan diatas, sesuai dengan daya motor pada kondisi 80-85% dari maximum
continues rating yang menjadi acuan pada proses pemilihan motor penggerak. Maka diperoleh
mesin dari brosur “PROPULSION ENGINE” hal. 1

MEREK : MAK

MODEL : 9 M 20 C

Jumlah silinder =8

LELA SUDIRMAN
D091181001
43
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Putaran = 1000 rpm

BHP = 1710 kW

Bore = 200 mm

Stroke = 300 mm

Berat = 15000 Kg

Panjang = 5176 mm

Lebar = 1693 mm

Tinggi = 2565 mm

Untuk mendapatkan mesin bantu maka dihitung Daya mesin bantu = 10% - 15 % daya mesin
utama. Dipilih 15% sehingga diperoleh :

= 15 % x 1710 kW

= 258,000 kW

Dari data diatas diperoleh mesin bantu dari brosur “MARINE PROPULSION DIESEL
ENGINE” hal.6

LELA SUDIRMAN
D091181001
44
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

MEREK : YANMAR

MODEL : 6CX-GTYE

Jumlah selinder = 6

Putaran = 2400 rpm

BHP = 265 kW

Bore = 110 mm

Stroke = 165 mm

Berat = 1060 Kg

Panjang = 1586 mm

Lebar = 897 mm

Tinggi = 964 mm

LELA SUDIRMAN
D091181001
45
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.4 Penentuan Jumlah Abk


Dalam penentuan jumlah ABK digunakan 2 cara yaitu :
1.) Menggunakan rumus pendekatan dari “Rencana Umum. Gagukesha” hal.8, sebagai
berikut :

   Cn 
1/ 6
 BHP 
1/ 3

Z c = Cst Cdeck   + Ceng   + Ca det s 
   1000   1000  
  

={1,3 x (14,5 x (10,8568/1000) 1 / 6 + 11,0 x (2293,11/1000) 1 / 3 + 3)}


= 14,21762883

= 15 orang

Ket : Cst = koefisien steward deck (1,2-1,3)


Diambil = 1,3

Cdeck = koefisien deck department (11,5-14,5)

Diambil = 14,5

Ceng = koefisien engine department (8,5 – 11,0 )

Diambil = 11,0

BHP = tenaga mesin (17100 kW dikonversi menjadi 2293,11 Hp)

Diambil = 2293,11 (dalam satuan HP)

Cadets = perwira tambahan/ tamu (1 - 3)

Diambil = 3

Cn = (L.B.H)/1000

= 10,8568512 m 3

LELA SUDIRMAN
D091181001
46
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

2.) Selain menggunakan rumus pendekatan, penentuan jumlah ABK ditentukan pula
berdasarkan “Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 70 Tahun 1998
Tentang Pengawakan Kapal Niaga”. Dilihat berdasarkan nilai gross ton dan tenaga
penggeraknya (kW), sehingga perhitungan sebagai berikut :
- Mengitung Gross Tonnage (GT) dengan rumus :
GT = K x V
Sebelumnya kita harus menentukan nilai V yaitu volume keseluruhan, mulai
dari volume sampai nilai H (ketinggian) dengan rumus = LOA x B x H x Cb
= 97 x 16,2 x 7,2 x 0,70
= 8998,767 m³
Kemudian volume bangunan atas yaitu 20% dari volume sampai H sehingga :
=20% x 8998,767
= 1799,753 m³
Didapat nilai V = volume sampai H + volume bangunan atas x 30%
= 8998,767 + 1799,753
= 10798,52 m³
Setelah itu, menentukan nilai K yaitu faktor pengali berdasarkan volume kapal
dengan rumus :
K = 0,2 + 0,02 x log10(v)
= 0,2 + 0,02 x log10 (10798,52)
= 0,280667

Olehnya itu didapat nilai GT = K x V

= 0,280667 x 10798,52

= 3030,788 m³

LELA SUDIRMAN
D091181001
47
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

- Dengan BHP/Tenaga Penggerak sebesar 1710 kW diperoleh dari BHP


mesin utama
Berdasarkan GT dan tenaga penggerak (kW) maka keputusan menteri
perhubungan “Nomor KM 70 Tahun 1998 Tentang Pengawak Kapal Niaga”
diperoleh jumlah crew :
a.) Untuk Steward Departemen pasal 13 hal 20, untuk Kapal Tonase Kotor GT
3000 sd kurang dari GT 10000

- Nahkoda = 1 orang

LELA SUDIRMAN
D091181001
48
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

- Muallim 1 = 1 orang
- Muallim = 2 orang
- Operator radio = 1 orang
- Serang = 1 orang
- Juru mudi = 3 orang
- Kelasi = 1 orang
- Koki = 1 orang
- Pelayan = 1 orang
Jumlah = 12 orang
b.) Untuk Engine Departemen pasal 14 hal 25, untuk kapal dengan tenaga
penggerak 750 kw s.d 3000 kw :

- Kepala kamar mesin = 1 orang


- Masinis II = 1 orang
- Masinis = 1 orang
- Mandor mesin = 1 orang
LELA SUDIRMAN
D091181001
49
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

- Juru minyak = 3 orang


Jumlah = 7 orang
- Dokter = 1 orang

Sehingga jumlah crew keseluruhan adalah 12 + 7 + 1 = 20 orang

3.5 Perkiraan Berat Kapal Kosong / Light Weight Ton (LWT)


3.5.1 Berat baja(Wst)

Berat badan kapal, Bangunan atas (superstructure), dan perumahan geladak (deck
house). Dihitung berdasarkan rumus dari buku “ship design for efficiency and
economy” hal.153 yaitu dengan metode “Watson and Gilfillan (1997)” :

1 L
Wst = Cb 2 / 3  L  B  D 0.72  [0.002( ) 2 + 1]
6 D

= 0,70 2 / 3 x (1/6 x 89,5 x 16,2 x 7,2 0,72 ) x [0,002 x (89,5/7,2)² + 1 ]

= 1032,99603 ton

Ket : Cb = block coefficient (0,70)

L = panjang kapal (89,5 m)

D = tinggi kapal (7,2 m)

3.5.2 Berat perlengkapan dan peralatan

Berat dari seluruh peralatan antara lain jangkar, rantai jangkar, mesin jangkar, tali
temali, capstan, mesin kemudi, mesin winch, derrick boom, mast, ventilasi, alat –alat
navigasi, life boat, davit, perlengkapan dan peralatan dalam kamar-kamar dan lain-
lain. Dihitung berdasarkan buku “Ship Design for Efficiency and Economy” hal.168
yaitu :

LELA SUDIRMAN
D091181001
50
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

woa = k  lbp  B
= 0,45 x 89,5 x 16,2
= 652,455 ton
Ket : k = 0,40 – 0,45 t/m²
Dipilih = 0,45

3.5.3 Berat permesinan

Diambil dari berat mesin utama, hasil dari penentuan mesin utama sebagai
berikut:

Data Mesin Utama


Merek MAK
Model 9 M 20 C
Silinder 8
RPM 1000
BHP 1710
Bore 200
Stroke 300
Berat 15000 (kg)
Panjang 5176 (mm)
Lebar 1693(mm)
Tinggi 2565 (mm)
Diambil = 15000 kg (di konversi ke ton)

Wmainengine =15 ton

3.5.4 Berat tambahan lainnya

LELA SUDIRMAN
D091181001
51
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

- Berat mesin bantu, diperoleh dari penentuan mesin berdasarkan 15%


dari daya mesin utama diperoleh dari brosur mesin “Yanmar Marine
Diesel Engine” hal. 10 sebagai berikut :

Data Mesin Bantu


Merek YANMAR
6CX-
Model GTYE
Silinder 6
RPM 2400
BHP 265 (Kw)
Bore 110 (mm)
Stroke 165 (mm)
Berat 1060
Panjang 1586 (mm)
Lebar 897 (mm)
Tinggi 964 (mm)
Diambil berat = 856 kg (konversi satuan kg ke ton dibagi 1000)
Waux = 1,06 Ton

- Berat Remainder
Dihitung berdasarkan rumus dari buku “participal ship design”
hal.110-111 sebagai berikut :
Wremainder = K x MCR 0,7
= 0,69 x 1710 0,7
= 126,9752 Ton
Ket : K= 0,69

LELA SUDIRMAN
D091181001
52
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Seingga LWT = Wst + Wo + Wmainengine + Waux + Wremainder

= 1032,99603 + 652,455 + 15 + 1,06 + 126,458017

= 1827,969 ton

3.6 Perkiraan Bobot Mati Kapal / Dead Weight Ton (DWT)


Dalam perkiraan bobot mati kapal yang perlu diperhitungkan yaitu sebagai berikut :

3.6.1 Menghitung berat bahan bakar Mesin Utama (Wfo)

Berdasarkan buku “ship design and sip theory” H.phoels, hal.10


W fo = BHPme  Bme  S / Vs  10 −6  C

= 1710 x 190 x 570/12,3 x 10 −6 x 1,4


= 21,0788 ton

Volume bahan bakar mesin induk


wfo
v( wfo) =

= 21,0788/0,95
= 22,1882 m³, volume bahan bakar mesin induk ada penambahan karena
adanya ekspansi akibat panas sebesar 2% sehingga volumenya adalah :
= v(Wfo) + 2 %
= 22,1882 + 2%
= 22,6319 m³

Ket : BHPme = BHP mesin induk (1710 kW)

Bme = spesifik konsumsi bahan bakar mesin induk (190 gr/kw)

S = jarak pelayaran (570 seamiles)


LELA SUDIRMAN
D091181001
53
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Vs = kecepatan dinas (12,3 knot)


C = koreksi cadangan (1,3 – 1,5)
Dipilih =1,4
 = 0,95 ton/m³

3.6.2 Menghitung Berat bahan bakar mesin bantu (Wfb)

wfb = (0,1 − 0,2)  wfo


= 0,15 x 21,0788
= 3,16182 ton

Volume bahan bakar mesin bantu :


wfb
v( wfb) =

= 3,16182/0,95
= 3,3282 m³ , pada volume bahan bakar mesin bantu terdapat penambahan
akibat ekspansi karena panas sebesar 2% sehingga volumenya adalah :
= 3,3282 + 2%
= 3,394764 m³

Ket : Wfo = berat bahan bakar mesin utama


(0,1-0,2 ) dipilih = 0,15
 = 0,95 ton/m³

3.6.3 Menghitung Berat minyak pelumas (Wlo)

Berdasarkan buku “ship design and ship theory” oleh H.Phoels, hal 12 :

s
Wlo = BHPme  blo   10 −6  c
Vs
LELA SUDIRMAN
D091181001
54
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 1710 x 1,6 x 570/12,3 x 10 −6 x 1,4


= 0,1775 ton

Volume minyak pelumas


wlo
vlo =

= 0,1775 / 0,90

= 0,1972 m³, volume minyak pelumas mendapat tambahan akibat ekspansi


karena panas sebesar 2% sehingga volumenya :

= 0,1972 + 2%

= 0,2011 m³

Ket : blo = kisaran 1,2 – 1,6


Diambil = 1,6
 = 0,90 ton/m³

3.6.4 Menghitung Berat air tawar (Wfw)

Berdasrkan buku “ship Design and ship theory” H.phoels, hal.13 :


- Untuk diminum

 (10 − 20kg / orang / hari )  jumlahABK  s 


 24  Vs 

= (diambil 20kg x 20 orang x 570) / (24 x 12,3)

= 228000 / 295,2

= 772,3577 kg

LELA SUDIRMAN
D091181001
55
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

- Untuk cuci
 (80 − 200kg / orang / hari )  jumlahABK  s 
 24  Vs 

= (diambil 200kg x 20 orang x 570) / (24 x 12,3)


= 2280000 / 295,2
= 7723,5772 kg
- Untuk pendingin mesin
(2 − 5)kg
bhp

= dipilih 5kg / 1710


= 0,002923 kg

Total air tawar (Wfw) = 772,3577 + 7723,5772 + 0,002923

= 8495,9378 kg dikonversi ke satuan ton

= 8495,9378 / 1000 = 8,4959378 ton

3.6.5 Menghitung Berat bahan makanan (Wp)

 (5kg / orang / hari )  jumlahABK  s 


wp =  
 24  Vs
= (5 kg x 20 orang x 570) / (24 x 12,3)
= 57000 / 295,2
= 193,0894 kg, di konversi ke satuan Ton
= 193,0894 / 1000
= 0,1930894 Ton

3.6.6 Menghitung Berat crew dan barang bawaan (Wcp)

- Untuk crew = 75 kg/orang hari


LELA SUDIRMAN
D091181001
56
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

- Untuk barang = 25 kg/orang hari

Wcp = ((beratcrew  jumlahABK ) + (beratbawaa n  jumlahcrew))

= ((75 x 20) + (25 x 20))

= 2000 kg, dikonversi ke satuan Ton

= 2000 / 1000

= 2 Ton

3.6.7 Menghitung Berat cadangan (Wr)

Meliputi : cat, peralatan reparasi kecil yang dapat diatasi ABK, dan peralatan
lainnyayang diperlukan dalam pelayaran
wr = (0,5 − 1,5)%  
= dipilih 1,5% x 6448,216
= 96,7232 ton

Maka total berat komponen suply = Wfo + Wfb + Wlo + Wfw + Wp + Wr

= 21,0788 + 3,16182 + 0,1775 + 8,4959378 +


0,19308494 + 2 + 96,7232

= 131,8303 Ton

DWT = ∆ - LWT

= 6448,216 – 1827,969

= 4620,247 ton

LELA SUDIRMAN
D091181001
57
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Berat bersih kapal adalah :

Payload = DWT – supply

= 4620,247 – 131,8303

= 4488,4167 ton

3.7 Perencanaan Ruang Muat (Sekat)


3.7.1 Jarak gading (Ao)

Ao = lbp/500 + 0,48

= (89,5 / 500) +0,48

= 0,659 m

Ket : Ao = jarak gading kapal

Lbp = panjang kapal (length between perpendicular)

3.7.2 Tinggi double bottom (Hdb)

Menurut soles chapter II-1 double bottom harus dipasang pada kapal penumpang
dan kapal cargo. Untuk tinggi double bottom dihitung menggunakan rumus :
B 16,2
Hdb = = = 0,81 m
20 20
Minimum tinggi double bottom 0,76 m, tidak boleh melebihi 2 m
Hdbm = (1-1,5) x hdb
= 1,5 x 0,81
= 1,215 m

3.7.3 Jarak gading di depan sekat tubrukan

LELA SUDIRMAN
D091181001
58
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Untuk kapal barang L ≤ 200 m, diletakkan kurang dari 0,05L dari FP dan tidak
boleh lebih dari 0,08L dari FP
Sh = 0,05 x 89,5
= 4,475 m

3.7.4 Jarak gading dibelakang sekat ceruk buritan

Sb = (3-5) x Ao
= 5 x 0,659
= 3,295 m

3.7.5 Sekat depan kamar mesin/panjang kamar mesin

Lkm = (17-22)% x LBP


= 20% x 89,5
= 17,9 m

3.7.6 Sekat ruang muat

Lrm = LBP – (Sh + Sb + Lkm)


= 89,5 – (4,475 + 3,295 +17,9)
= 63,83 m

3.8 Menghitung Volume Tangki-Tangki


Untuk menghitung volume tangki-tangki yang pertama itu :

3.8.1 Perlengkapan tangki

Tangki-tangki akan diletakkan di dauble button, seperti :


a. Tangki bahan bakar mesin induk dan mesin bantu
Kebutuhan tangki diambil dari perhitungan bobot mati kapal pada bagian
menghitung berat bahan bakar dan menghitung berat mesin bantu yaitu :

LELA SUDIRMAN
D091181001
59
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Kebutuhan tangki = 22,6319 + 3,394764

= 26,026664 m³

Tangki Perencanaan 32,716467 m^3


Koreksi 0,1861606 %

WL 0 1/2 HDB
l 0,6 l' 0,3 l 0,6
Frame Ordinat FS HK Frame Ordinat FS HK
42 5,2819 1 5,282 42 6,1872 1 6,187
43 5,403 4 21,612 43 6,283 4 25,134
44 5,518 2 11,036 44 6,375 2 12,750
45 5,627 4 22,506 45 6,462 4 25,849
46 5,730 1 5,730 46 6,545 1 6,545
Jumlah (s) 66,1654 Jumlah (s) 76,465
Luas Tangki = 2/3 x l x s 26,46616 Luas Tangki = 2/3 x l x s 30,586

HDB Perhitungan Volume


l 0,6 l 0,5395
Frame Ordinat FS HK Item Luas FS HK
42 6,7112 1 6,711 WL 0 26,46616 1 26,46616
43 6,820 4 27,280 1/2 HDB 30,586 4 122,344
44 6,907 2 13,814 HDB 33,11644 1 33,11644
45 6,984 4 27,935 Jumlah 181,9266
46 7,052 1 7,052 Volume = 1/3 x l x s 32,71647

LELA SUDIRMAN
D091181001
60
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Jumlah (s) 82,7911


Luas Tangki = 2/3 x l x s 33,11644

b. Tangki minyak Pelumas


Kebutuhan tangki pelumas ini digunakan sebagai pelumas mesin. Kebutuhan
tangkinya yaitu 0,2169522 m3 sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut.

Tangki Perencanaan 20,272155 m3


Koreksi 0,989298 %

WL 0 1/2 HDB
l 0,3 l 0,3
Frame Ordinat FS HK Frame Ordinat FS HK
47 5,8265 1 5,9179 47 6,6213 1 6,6213
47,5 87,360 4 349,44 47,5 6,658 4 26,6336
48 5,918 1 5,9179 48 6,699 1 6,6993
Jumlah (s) 361,2758 Jumlah (s) 39,9542
Luas Tangki = 2/3 x l x s 72,25516 Luas Tangki = 2/3 x l x s 7,99084

HDB Perhitungan Volume


l 0,3 l 0,5395
Frame Ordinat FS HK Item Luas FS HK
47 7,045 1 7,0451 WL 0 72,25516 1 72,25516
47,5 7,083 4 28,3328 1/2 HDB 7,99084 4 31,96336
48 7,167 1 7,1668 HDB 8,50894 1 8,50894
Jumlah (s) 42,5447 Jumlah 112,7275

LELA SUDIRMAN
D091181001
61
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Luas Tangki = 2/3 x l x s 8,50894 Volume = 1/3 x l x s 20,27215

c. Tangki air tawar


Tangki air tawar digunakan sebagai penampungan air tawar yang digunakan
sebagai pendingin mesin, untuk mandi, serta mencuci. Dengan kebutuhan
yang diperoleh sebesar 9,3455606 m3

Tangki Perencanaan 17,516011 m^3


Koreksi 0,4664561 %

WL 0 1/2 HDB
l 0,6 l 0,6
Frame Ordinat FS HK Frame Ordinat FS HK
49 6,004 1 6,004 49 6,771 1 6,771
49,5 6,046 4 24,1844 49,5 6,838 4 27,3524
50 6,084 1 6,0843 50 6,838 1 6,838
Jumlah (s) 36,2727 Jumlah (s) 40,9614
Luas Tangki = 2/3 x l x s 14,50908 Luas Tangki = 2/3 x l x s 16,38456

HDB Perhitungan Volume


l 0,6 l 0,5395
Frame Ordinat FS HK Item Luas FS HK
49 7,219 1 7,219 WL 0 14,50908 1 14,50908
49,5 7,224 4 28,8968 1/2 HDB 16,38456 4 65,53824
50 7,269 1 7,2693 HDB 17,35404 1 17,35404
Jumlah (s) 43,3851 Jumlah 97,40136

LELA SUDIRMAN
D091181001
62
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Luas Tangki = 2/3 x l x s 17,35404 Volume = 1/3 x l x s 17,51601

d. Tangki ballast
Pada setiap kapal besar pastinya membutuhkan tangki ballast untuk
menyeimbangkan/menjaga sarat kapal pada saat kapal tidak mencapai sarat
kapal tidak memiliki muatan pada saat berlayar.

Tangki Perencanaan 693,9575 m^3

WL 0 1/2 HDB
l 0,6 l 0,68
Frame Ordinat FS HK Frame Ordinat FS HK
51 6,1598 1 6,1598 51 6,939 1 6,939
52 6,2303 4 24,9212 52 6,9615 4 27,846
53 6,296 2 12,592 53 7,0177 2 14,0354
54 6,3571 4 25,4284 54 7,0701 4 28,2804
55 6,4137 2 12,8274 55 7,1189 2 14,2378
56 6,466 4 25,864 56 7,1641 4 28,6564
57 6,5141 2 13,0282 57 7,2057 2 14,4114
58 6,5582 4 26,2328 58 7,2438 4 28,9752
59 6,5985 2 13,197 59 7,2783 2 14,5566
60 6,6351 4 26,5404 60 7,3093 4 29,2372
61 6,6738 2 13,3476 61 7,3369 2 14,6738
62 6,7037 4 26,8148 62 7,361 4 29,444
63 6,7304 2 13,4608 63 7,3817 2 14,7634
64 6,754 4 27,016 64 7,399 4 29,596
65 6,7745 2 13,549 65 7,413 2 14,826

LELA SUDIRMAN
D091181001
63
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

66 6,7923 4 27,1692 66 7,4237 4 29,6948


67 6,8073 2 13,6146 67 7,431 2 14,862
68 6,8197 4 27,2788 68 7,4352 4 29,7408
69 6,6297 2 13,2594 69 7,4367 2 14,8734
70 6,8375 4 27,35 70 7,4364 4 29,7456
71 6,843 2 13,686 71 7,4349 2 14,8698
72 6,8466 4 27,3864 72 7,4331 4 29,7324
73 6,8482 2 13,6964 73 7,4316 2 14,8632
74 6,8481 4 27,3924 74 7,4311 4 29,7244
75 6,8464 2 13,6928 75 7,4325 2 14,865
76 6,8432 4 27,3728 76 7,4201 4 29,6804
77 6,8367 2 13,6734 77 7,4098 2 14,8196
78 6,8329 4 27,3316 78 7,3976 4 29,5904
79 6,8261 2 13,6522 79 7,3833 2 14,7666
80 6,8183 4 27,2732 80 7,3667 4 29,4668
81 6,8097 2 13,6194 81 7,3477 2 14,6954
82 6,8004 4 27,2016 82 7,326 4 29,304
83 6,7905 2 13,581 83 7,3016 2 14,6032
84 6,7797 4 27,1188 84 7,2741 4 29,0964
85 6,7677 2 13,5354 85 7,2434 2 14,4868
86 6,7541 4 27,0164 86 7,2094 4 28,8376
87 6,7386 2 13,4772 87 7,1718 2 14,3436
88 6,7207 4 26,8828 88 7,1305 4 28,522
89 6,7002 2 13,4004 89 7,0853 2 14,1706
90 6,6767 4 26,7068 90 7,0359 4 28,1436
91 6,6499 2 13,2998 91 6,9822 2 13,9644

LELA SUDIRMAN
D091181001
64
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

92 6,6193 4 26,4772 92 6,9239 4 27,6956


93 6,5846 2 13,1692 93 6,8609 2 13,7218
94 6,5454 4 26,1816 94 6,793 4 27,172
95 6,5015 2 13,003 95 6,72 2 13,44
96 6,4523 4 25,8092 96 6,6416 4 26,5664
97 6,3976 2 12,7952 97 6,5576 2 13,1152
98 6,337 4 25,348 98 6,4678 4 25,8712
99 6,2705 2 12,541 99 6,3719 2 12,7438
100 6,1978 4 24,7912 100 6,2698 4 25,0792
101 6,1188 2 12,2376 101 6,1613 2 12,3226
102 6,0334 4 24,1336 102 6,0459 4 24,1836
103 5,9416 2 11,8832 103 5,9236 2 11,8472
104 5,8431 4 23,3724 104 5,7958 4 23,1832
105 5,7377 2 11,4754 105 5,6552 2 11,3104
106 5,6257 4 22,5028 106 5,509 4 22,036
107 5,5073 2 11,0146 107 5,358 2 10,716
108 5,3827 4 21,5308 108 5,2027 4 20,8108
109 5,2524 2 10,5048 109 5,0438 2 10,0876
110 5,1166 4 20,4664 110 4,882 4 19,528
111 4,9757 2 9,9514 111 4,7179 2 9,4358
112 4,83 4 19,32 112 4,5523 4 18,2092
113 4,6798 2 9,3596 113 4,3857 2 8,7714
114 4,5255 4 18,102 114 4,2118 4 16,8472
115 4,3675 2 8,735 115 4,0494 2 8,0988
116 4,2061 4 16,8244 116 3,8796 4 15,5184
117 4,0416 2 8,0832 117 3,7085 2 7,417

LELA SUDIRMAN
D091181001
65
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

118 3,8744 4 15,4976 118 3,5362 4 14,1448


119 3,7049 2 7,4098 119 3,3626 2 6,7252
120 3,5335 4 14,134 120 3,1875 4 12,75
121 3,3605 2 6,721 121 3,011 2 6,022
122 3,1863 4 12,7452 122 2,833 4 11,332
123 3,0113 2 6,0226 123 2,6534 2 5,3068
124 2,8358 4 11,3432 124 2,4721 4 9,8884
125 2,6603 2 5,3206 125 2,2891 2 4,5782
126 2,4851 4 9,9404 126 2,1044 4 8,4176
127 2,3105 2 4,621 127 1,9178 2 3,8356
128 2,137 4 8,548 128 1,7302 4 6,9208
129 1,965 2 3,93 129 1,5442 2 3,0884
130 1,7948 4 7,1792 130 1,3627 4 5,4508
131 1,6267 2 3,2534 131 1,1868 2 2,3736
132 1,4612 4 5,8448 132 1,0247 4 4,0988
133 1,2986 2 2,5972 133 0,8735 2 1,747
134 1,1393 4 4,5572 134 0,7378 4 2,9512
135 0,9835 2 1,967 135 0,6195 2 1,239
136 0,8311 4 3,3244 136 0,518 4 2,072
137 0,6815 2 1,363 137 0,4316 2 0,8632
138 0,5342 4 2,1368 138 0,3583 4 1,4332
139 0,3887 2 0,7774 139 0,2963 2 0,5926
140 0,2446 4 0,9784 140 0,244 4 0,976
141 0,1013 1 0,1013 141 0,1998 1 0,1998
Jumlah (s) 1390,575 Jumlah (s) 1434,677
Luas Tangki (2/3 x s x l) 556,2298 Luas Tangki (2/3 x s x l) 650,3868

LELA SUDIRMAN
D091181001
66
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

HDB
l 0,68
Frame Ordinat FS HK
51 7,3184 1 7,3184
52 7,3784 4 29,5136
53 7,4212 2 14,8424
54 7,4626 4 29,8504
55 7,5052 2 15,0104
56 7,5406 4 30,1624
57 7,5768 2 15,1536
58 7,6109 4 30,4436
59 7,6428 2 15,2856
60 7,6723 4 30,6892
61 7,6992 2 15,3984
62 7,7235 4 30,894
63 7,7448 2 15,4896
64 7,7631 4 31,0524
65 7,7783 2 15,5566
66 7,7901 4 31,1604
67 7,7983 2 15,5966
68 7,803 4 31,212
69 7,8048 2 15,6096
70 7,8044 4 31,2176
71 7,8027 2 15,6054
72 7,8006 4 31,2024
73 7,7989 2 15,5978

LELA SUDIRMAN
D091181001
67
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

74 7,7985 4 31,194
75 7,8001 2 15,6002
76 7,8037 4 31,2148
77 7,8081 2 15,6162
78 7,8121 4 31,2484
79 7,8145 2 15,629
80 7,8141 4 31,2564
81 7,8095 2 15,619
82 7,7996 4 31,1984
83 7,7834 2 15,5668
84 7,7608 4 31,0432
85 7,7319 2 15,4638
86 7,697 4 30,788
87 7,6562 2 15,3124
88 7,6098 4 30,4392
130 1,9186 4 7,6744
131 1,7465 2 3,493
132 1,5725 4 6,29
133 1,3959 2 2,7918
134 1,2161 4 4,8644
135 1,0327 2 2,0654
136 0,8489 4 3,3956
137 0,6699 2 1,3398
138 0,5003 4 2,0012
139 0,3452 2 0,6904
140 0,2091 4 0,8364

LELA SUDIRMAN
D091181001
68
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

141 0,0966 1 0,0966


Jumlah (s) 1546,578
Luas Tangki (2/3 x s x l) 701,1153

Perhitungan Volume
l 0,5395
Item Luas FS HK
WL 0 556,2298 1 556,2298
1/2 HDB 650,3868 4 2601,547
HDB 701,1153 1 701,1153
Jumlah 3858,892
Volume = 1/3 x l x s 693,9575

3.9 Ruang Muat


Untuk mendapatkan volume ruang muat yang lebih akurat harus menggunakan sistem
bonjean calculation yaitu dengan cara menggambarkan gading-gading pada nomor yang
telah direncanakan di body plan kemudian dicari ordinatnya.

WL 0 1/2 HDB
Frame Ordinat FS HK Frame Ordinat FS HK
42 5,282 1 5,2819 42 6,187 1 6,1872
43 5,403 4 21,612 43 6,283 4 25,1336
44 5,518 2 11,0356 44 6,375 2 12,7502
45 5,627 4 22,5064 45 6,462 4 25,8488
46 5,730 2 11,459 46 6,545 2 13,0904
47 5,827 4 23,306 47 6,621 4 26,4852
48 5,918 2 11,8358 48 6,699 2 13,3986

LELA SUDIRMAN
D091181001
69
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

49 6,004 4 24,016 49 6,771 4 27,084


50 6,084 2 12,1686 50 6,838 2 13,676
51 6,160 4 24,6392 51 6,939 4 27,756
52 6,230 2 12,4606 52 6,962 2 13,923
53 6,296 4 25,184 53 7,018 4 28,0708
54 6,357 2 12,7142 54 7,070 2 14,1402
55 6,414 4 25,6548 55 7,119 4 28,4756
56 6,466 2 12,932 56 7,164 2 14,3282
57 6,514 4 26,0564 57 7,206 4 28,8228
58 6,558 2 13,1164 58 7,244 2 14,4876
59 6,599 4 26,394 59 7,278 4 29,1132
60 6,635 2 13,2702 60 7,309 2 14,6186
61 6,674 4 26,6952 61 7,337 4 29,3476
62 6,704 2 13,4074 62 7,361 2 14,722
63 6,730 4 26,9216 63 7,382 4 29,5268
64 6,754 2 13,508 64 7,399 2 14,798
65 6,775 4 27,098 65 7,413 4 29,652
66 6,792 2 13,5846 66 7,424 2 14,8474
67 6,807 4 27,2292 67 7,431 4 29,724
68 6,820 2 13,6394 68 7,435 2 14,8704
69 6,630 4 26,5188 69 7,437 4 29,7468
70 6,838 2 13,675 70 7,436 2 14,8728
71 6,843 4 27,372 71 7,435 4 29,7396
72 6,847 2 13,6932 72 7,433 2 14,8662
73 6,848 4 27,3928 73 7,432 4 29,7264
74 6,848 2 13,6962 74 7,431 2 14,8622

LELA SUDIRMAN
D091181001
70
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

75 6,846 4 27,3856 75 7,433 4 29,73


76 6,843 2 13,6864 76 7,420 2 14,8402
77 6,837 4 27,3468 77 7,410 4 29,6392
78 6,833 2 13,6658 78 7,398 2 14,7952
79 6,826 4 27,3044 79 7,383 4 29,5332
80 6,818 2 13,6366 80 7,367 2 14,7334
81 6,810 4 27,2388 81 7,348 4 29,3908
82 6,800 2 13,6008 82 7,326 2 14,652
83 6,791 4 27,162 83 7,302 4 29,2064
84 6,780 2 13,5594 84 7,274 2 14,5482
85 6,768 4 27,0708 85 7,243 4 28,9736
86 6,754 2 13,5082 86 7,209 2 14,4188
87 6,739 4 26,9544 87 7,172 4 28,6872
88 6,721 2 13,4414 88 7,131 2 14,261
89 6,700 4 26,8008 89 7,085 4 28,3412
90 6,677 2 13,3534 90 7,036 2 14,0718
91 6,650 4 26,5996 91 6,982 4 27,9288
92 6,619 2 13,2386 92 6,924 2 13,8478
93 6,585 4 26,3384 93 6,861 4 27,4436
94 6,545 2 13,0908 94 6,793 2 13,586
95 6,502 4 26,006 95 6,720 4 26,88
96 6,452 2 12,9046 96 6,642 2 13,2832
97 6,398 4 25,5904 97 6,558 4 26,2304
98 6,337 2 12,674 98 6,468 2 12,9356
99 6,271 4 25,082 99 6,372 4 25,4876
100 6,198 2 12,3956 100 6,270 2 12,5396

LELA SUDIRMAN
D091181001
71
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

101 6,119 4 24,4752 101 6,161 4 24,6452


102 6,033 2 12,0668 102 6,046 2 12,0918
103 5,942 4 23,7664 103 5,924 4 23,6944
104 5,843 2 11,6862 104 5,796 2 11,5916
105 5,738 4 22,9508 105 5,655 4 22,6208
106 5,626 2 11,2514 106 5,509 2 11,018
107 5,507 4 22,0292 107 5,358 4 21,432
108 5,383 2 10,7654 108 5,203 2 10,4054
109 5,252 4 21,0096 109 5,044 4 20,1752
110 5,117 2 10,2332 110 4,882 2 9,764
111 4,976 4 19,9028 111 4,718 4 18,8716
112 4,830 2 9,66 112 4,552 2 9,1046
113 4,680 4 18,7192 113 4,386 4 17,5428
114 4,526 2 9,051 114 4,212 2 8,4236
115 4,368 4 17,47 115 4,049 4 16,1976
116 4,206 2 8,4122 116 3,880 2 7,7592
117 4,042 4 16,1664 117 3,709 4 14,834
118 3,874 2 7,7488 118 3,536 2 7,0724
119 3,705 4 14,8196 119 3,363 4 13,4504
120 3,534 2 7,067 120 3,188 2 6,375
121 3,361 4 13,442 121 3,011 4 12,044
122 3,186 2 6,3726 122 2,833 2 5,666
123 3,011 4 12,0452 123 2,653 4 10,6136
124 2,836 2 5,6716 124 2,472 2 4,9442
125 2,660 4 10,6412 125 2,289 4 9,1564
126 2,485 2 4,9702 126 2,104 2 4,2088

LELA SUDIRMAN
D091181001
72
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

127 2,311 4 9,242 127 1,918 4 7,6712


128 2,137 2 4,274 128 1,730 2 3,4604
129 1,965 4 7,86 129 1,544 4 6,1768
130 1,795 2 3,5896 130 1,363 2 2,7254
131 1,627 4 6,5068 131 1,187 4 4,7472
132 1,461 2 2,9224 132 1,025 2 2,0494
133 1,299 4 5,1944 133 0,874 4 3,494
134 1,139 2 2,2786 134 0,738 2 1,4756
135 0,984 4 3,934 135 0,620 4 2,478
136 0,831 2 1,6622 136 0,518 2 1,036
137 0,682 4 2,726 137 0,432 4 1,7264
138 0,534 2 1,0684 138 0,358 2 0,7166
139 0,389 4 1,5548 139 0,296 4 1,1852
140 0,245 2 0,4892 140 0,244 2 0,488
140,5 0,173 4 0,6912 140,5 0,221 4 0,884
141 0,101 1 0,1013 141 0,200 1 0,1998
Jumlah (s) 1546,199 Jumlah (s) 1612,894
Luas Tangki (2/3 x l x s) 700,9435 Luas Tangki (2/3 x l x s) 731,1784

HDB 1/2 H
Frame Ordinat FS HK Frame Ordinat FS HK
42 6,711 1 6,7112 42 7,401 1 7,4009
43 6,820 4 27,2796 43 7,466 4 29,864
44 6,907 2 13,8136 44 7,524 2 15,0476
45 6,984 4 27,9352 45 7,574 4 30,2948
46 7,052 2 14,103 46 7,616 2 15,2316

LELA SUDIRMAN
D091181001
73
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

47 7,045 4 28,1804 47 7,652 4 30,6072


48 7,167 2 14,3336 48 7,684 2 15,3672
49 7,219 4 28,876 49 7,713 4 30,8524
50 7,269 2 14,5386 50 7,742 2 15,4842
51 7,318 4 29,2736 51 7,773 4 31,09
52 7,378 2 14,7568 52 7,806 2 15,6122
53 7,421 4 29,6848 53 7,845 4 31,378
54 7,463 2 14,9252 54 7,887 2 15,7734
55 7,505 4 30,0208 55 7,931 4 31,7232
56 7,541 2 15,0812 56 7,975 2 15,9492
57 7,577 4 30,3072 57 8,016 4 32,0644
58 7,611 2 15,2218 58 8,053 2 16,1064
59 7,643 4 30,5712 59 8,084 4 32,336
60 7,672 2 15,3446 60 8,106 2 16,2128
61 7,699 4 30,7968 61 8,120 4 32,4792
62 7,724 2 15,447 62 8,126 2 16,2512
63 7,745 4 30,9792 63 8,126 4 32,5024
64 7,763 2 15,5262 64 8,122 2 16,243
65 7,778 4 31,1132 65 8,115 4 32,4592
66 7,790 2 15,5802 66 8,107 2 16,2146
67 7,798 4 31,1932 67 8,101 4 32,4028
68 7,803 2 15,606 68 8,096 2 16,1926
69 7,805 4 31,2192 69 8,094 4 32,3768
70 7,804 2 15,6088 70 8,094 2 16,1876
71 7,803 4 31,2108 71 8,095 4 32,3788
72 7,801 2 15,6012 72 8,096 2 16,1926

LELA SUDIRMAN
D091181001
74
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

73 7,799 4 31,1956 73 8,098 4 32,392


74 7,799 2 15,597 74 8,100 2 16,199
75 7,800 4 31,2004 75 8,100 4 32,4004
76 7,804 2 15,6074 76 8,100 2 16,1996
77 7,808 4 31,2324 77 0,099 4 0,3956
78 7,812 2 15,6242 78 8,098 2 16,1958
79 7,815 4 31,258 79 8,097 4 32,388
80 7,814 2 15,6282 80 8,097 2 16,1936
81 7,810 4 31,238 81 8,098 4 32,3904
82 7,800 2 15,5992 82 8,100 2 16,1998
83 7,783 4 31,1336 83 8,104 4 32,4148
84 7,761 2 15,5216 84 8,108 2 16,2166
85 7,732 4 30,9276 85 8,113 4 32,4508
86 7,697 2 15,394 86 8,116 2 16,2314
87 7,656 4 30,6248 87 8,119 4 32,4776
88 7,610 2 15,2196 88 8,113 2 16,2266
89 7,558 4 30,2312 89 8,106 4 32,4232
90 7,501 2 15,0012 90 8,093 2 16,1854
91 7,438 4 29,7528 91 8,074 4 32,2952
92 7,371 2 14,742 92 8,050 2 16,1004
93 7,299 4 29,1956 93 8,023 4 32,0904
94 7,222 2 14,4446 94 7,992 2 15,9844
95 7,141 4 28,5656 95 7,960 4 31,8392
96 7,056 2 14,1124 96 7,927 2 15,853
97 6,967 4 27,868 97 7,893 4 31,572
98 6,874 2 13,7478 98 7,860 2 15,72

LELA SUDIRMAN
D091181001
75
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

99 6,777 4 27,106 99 7,826 4 31,3048


100 6,675 2 13,3492 100 7,790 2 15,58
101 6,568 4 26,2708 101 7,750 4 30,9992
102 6,455 2 12,9108 102 7,704 2 15,4082
103 6,337 4 25,3492 103 7,651 4 30,6044
104 6,213 2 12,4262 104 7,589 2 15,1788
105 6,082 4 24,3292 105 7,517 4 30,0692
106 5,945 2 11,8902 106 7,435 2 14,8698
107 5,802 4 23,2076 107 7,344 4 29,3748
108 5,653 2 11,3068 108 7,245 2 14,4906
109 5,500 4 22,0004 109 7,141 4 28,5652
110 5,343 2 10,685 110 7,033 2 14,0664
111 5,181 4 20,7244 111 6,923 4 27,6908
112 5,017 2 10,0334 112 6,811 2 13,6226
113 4,850 4 19,3984 113 6,700 4 26,7996
114 4,680 2 9,3608 114 6,587 2 13,1744
115 4,509 4 18,0372 115 6,471 4 25,8848
116 4,337 2 8,6734 116 6,350 2 12,7008
117 4,163 4 16,6524 117 6,223 4 24,8908
118 3,989 2 7,9774 118 6,086 2 12,1728
119 3,814 4 15,2564 119 5,939 4 23,7576
120 3,640 2 7,279 120 5,780 2 11,56
121 3,465 4 13,8608 121 5,609 4 22,4344
122 3,291 2 6,5826 122 5,427 2 10,8544
123 3,118 4 12,4708 123 5,238 4 20,9516
124 2,945 2 5,8894 124 5,043 2 10,086

LELA SUDIRMAN
D091181001
76
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

125 2,772 4 11,0892 125 4,845 4 19,3788


126 2,601 2 5,2014 126 4,645 2 9,2906
127 2,430 4 9,7192 127 4,447 4 17,788
128 2,260 2 4,519 128 4,251 2 8,5028
129 2,089 4 8,3576 129 4,058 4 16,2328
130 1,919 2 3,8372 130 3,867 2 7,7344
131 1,747 4 6,986 131 3,678 4 14,7108
132 1,573 2 3,145 132 3,490 2 6,979
133 1,396 4 5,5836 133 3,302 4 13,2084
134 1,216 2 2,4322 134 3,115 2 6,2302
135 1,033 4 4,1308 135 2,928 4 11,7132
136 0,849 2 1,6978 136 2,743 2 5,485
137 0,670 4 2,6796 137 2,559 4 10,2364
138 0,500 2 1,0006 138 2,380 2 4,7594
139 0,345 4 1,3808 139 2,206 4 8,8228
140 0,209 2 0,4182 140 2,038 2 4,0768
140,5 0,150 4 0,5984 140,5 1,958 4 7,8308
141 0,097 1 0,0966 141 1,879 1 1,8792
Jumlah (s) 1737,404 Jumlah (s) 2019,263
Luas Tangki (2/3 x l x s) 787,6231 Luas Tangki (2/3 x l x s) 915,3992

H
Frame Ordinat FS HK
42 7,836 1 7,8362
43 7,852 4 31,408
44 7,867 2 15,7336

LELA SUDIRMAN
D091181001
77
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

45 7,882 4 31,5288
46 7,899 2 15,798
47 7,917 4 31,6684
48 7,936 2 15,872
49 7,955 4 31,8216
50 7,975 2 15,9494
51 7,994 4 31,9744
52 8,012 2 16,0234
53 8,029 4 32,114
54 7,887 2 15,7734
55 7,931 4 31,7232
56 8,070 2 16,1406
57 8,081 4 32,3236
58 8,090 2 16,1794
59 8,097 4 32,386
60 8,106 2 16,2128
61 8,120 4 32,4792
62 8,126 2 16,2512
63 8,126 4 32,5024
64 8,122 2 16,243
65 8,115 4 32,4592
66 8,107 2 16,2146
67 8,101 4 32,4028
68 8,099 2 16,1984
69 8,099 4 32,3948
70 8,099 2 16,197

LELA SUDIRMAN
D091181001
78
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

71 8,099 4 32,3948
72 8,099 2 16,198
73 8,099 4 32,3976
74 8,100 2 16,1996
75 8,100 4 32,4004
76 8,100 2 16,2004
77 8,100 4 32,4008
78 8,100 2 16,2002
79 8,100 4 32,4
80 8,100 2 16,1998
81 8,100 4 32,3996
82 8,100 2 16,1998
83 8,104 4 32,4148
84 8,108 2 16,2166
85 8,113 4 32,4508
86 8,116 2 16,2314
87 8,119 4 32,4776
88 8,113 2 16,2266
89 8,106 4 32,4232
90 8,099 2 16,1988
91 8,098 4 32,3904
92 8,095 2 16,1894
93 8,090 4 32,3616
94 8,084 2 16,1688
95 8,076 4 32,3048
96 8,066 2 16,131

LELA SUDIRMAN
D091181001
79
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

97 8,052 4 32,208
98 8,035 2 16,0706
99 8,015 4 32,06
100 7,991 2 15,9816
101 7,962 4 31,8488
102 7,929 2 15,8582
103 7,891 4 31,5636
104 7,847 2 15,6946
105 7,798 4 31,1916
106 7,743 2 15,4852
107 7,682 4 30,7264
108 7,615 2 15,2296
109 7,542 4 30,1696
110 7,465 2 14,929
111 7,381 4 29,524
112 7,292 2 14,5844
113 7,198 4 28,792
114 7,099 2 14,1972
115 6,994 4 27,976
116 6,884 2 13,7688
117 6,770 4 27,0788
118 6,650 2 13,3
119 6,526 4 26,102
120 6,396 2 12,7924
121 6,262 4 25,0488
122 6,124 2 12,247

LELA SUDIRMAN
D091181001
80
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

123 5,980 4 23,9212


124 5,833 2 11,665
125 5,680 4 22,7212
126 5,524 2 11,0476
127 5,363 4 21,4516
128 5,198 2 10,3952
129 5,027 4 20,1088
130 4,851 2 9,7012
131 4,667 4 18,6688
132 4,476 2 8,9522
133 4,276 4 17,1052
134 4,067 2 8,1336
135 3,847 4 15,3872
136 3,617 2 7,2336
137 3,378 4 13,512
138 3,132 2 6,263
139 2,879 4 11,5144
140 2,621 2 5,2416
140,5 2,491 4 9,962
141 2,359 1 2,3594
Jumlah (s) 2143,359
Luas Tangki (2/3 x l x s) 971,6562

Volume Tangki Sampai HDB Volume Tangki Sampai H


Item Luas FS HK Item Luas FS HK
WL 0 700,9435 1 700,9435 WL 0 700,9435 1 700,9435

LELA SUDIRMAN
D091181001
81
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

1/2 HDB 731,1784 4 2924,714 1/2 H 915,3992 4 3661,597


HDB 787,6231 1 787,6231 H 971,6562 1 971,6562
Jumlah (s) 4413,28 Jumlah (s) 5334,196
Volume (1/3 x l x s) 820,1346 Volume (1/3 x l x s) 7467,875
Sehingga volume ruang muat = volume tangki sampai H – volume tangki sampai HDB

= 7467,875 – 820,1346

= 6647,7404 m³

Payload (didapat dari perhitungan bobot mati kapal) sebesar 4488,5161 ton

Muatan = pala

Kemasan = jute bags

Stowage factor = 1,09 ton/m³

Sehingga didapat pula volume muatan = payload – stowage faktor

= 4488,5161 – 1,09 m³

= 4892,482564 m³

3.10 Ruang Akomodasi


Adapun syarat-syarat dalam ruang akomodasi, seperti :

➢ luas lantai untuk tempat tidur tidak boleh kurang dari 2,78 m² untuk kapal diatas 3000
BRT dalam buku gagukesha “tentang rencana umum” hal 10
➢ tinggi ruangan minimum 190 m, dalam buku Gagukesha “tentang rencana umum” hal.10
➢ ukuran lemari pakaian bervariasi misalnya 60 x 60 60 cm. dalam buku gagukesha
“tentang rencana umum” hal.10
➢ meja tulis 80 x 50 80 cm. dalam buku gagukesha “tentang rencana umum” hal.10

LELA SUDIRMAN
D091181001
82
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

➢ dimensi tempat tidur adalah 198 cm x 80


➢ luas kamar tidur untuk 1 orang tidak boleh kurang dari 5,5 m² untuk kapal > 3000 ton
muatan < 10000 ton
➢ untuk kapal < 3000 tonase kotor luas kamar tidur untuk 2 orang tidak boleh kurang dari 7

➢ luas lantai ruang makan tidak kurang dari 1,5 m²/ruang
3.10.1 Ruang akomodasi pada main deck
Pada bagian ini adapun keterangan ruangan-ruangannya sebagai berikut :
1.) Kamar serang (Boatswain)
Serang biasa juga disebut dengan mandor kapal yang merupakan awak kapal
selain perwira paling senior dibagian geladak, yang bertanggung jawab atas
komponen-komponen lambung kapal. Serang harus benar-benar menguasai
keterampilan tali temali, cara perawatan kapal, simpul-simpul tambat, simpul-
simpul sambung, simpul-simpul pemati ujung tambang, simpul-simpul anyam
yang diperlukan dalam kegiatan penambatan kapal yang diperlukan dalam bekerja
di geladak bilamana kapal berlayar. Pada ruang tidur serang terdapat sebua tempat
tidur, 1 meja, 1 kursi, dan 1 lemari pakaian. Dengan ukuran kamar 4,2958 m x
3,0000 mm olehnya itu diperoleh luas kamar sebesar 13,3823 m² (memenuhi)
2.) Kamar oiler 1 dan 2
Pada ruangan ini terdapat 2 tempat tidur, 2 lemari, 2 meja, dan 2 kursi dengan
ukuran sebesar 4,6881 mm x 6,0000 mm dan luas sebesar 26,0640 m²
(memenuhi)
3.) Kamar oiler 3
Pada kamar oiler 3 memiliki sebuah tempat tidur, 1 meja, 1 lemari pakaian, serta
1 kursi. Drengan ukuran kamar sebesar 4,2958 mm x 3,000 mm dengan luas
sebesar 12,3238 m² (memenuhi)
4.) Kamar kelasi (seaman)

LELA SUDIRMAN
D091181001
83
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Untuk kelasi dengan tanggung jawab pemeliharaan tali, dan kabel mooring, tali
pintal, perlengkapan dan pemeliharaan baja dan cat pada deck. Didalam
ruangannya terdapat 1 tempat tidur, 1 lemari, 1 meja, 1 kursi dengan ukuran
3,9999 m x 3,0000 mm dan luas keseluruhan sebesar 11,3583 m²
5.) Pelayan(mess boy)
Pelayan yang dimaksud adalah yang bertugas untuk membantu juru masak.
Kemudian pada ruangan ini juga terdapat 1 tempat tidur, 1 lemari, 1 meja, 1 kursi
dengan ukuran 3,5723 m x 3,0000 m dan luas keseluruhan ruangan adalah
10,0438 m²
6.) Juru masak (koki)
Juru masak/ koki bertanggung jawab atas segalah makanan baik itu memasak,
pengaturan menu makanan, dan persediaan makanan serta untuk ruangan sama
yaitu terdapat 1 tempat tidur, 1 meja, 1 kursi dan 1 lemari dengan ukuran 4,7375
m x 3,0598 m dan luasnya sebesar 13,4770 m²
7.) Ruang santai ABK
Pada ruangan ini terdapat 2 sofa untuk 3 orang dan 1 sofa untuk 1 orang, 1 karpet,
1 meja dan 1 television. Dengan ukuran ruangan sebesar 5,0472 mm x 4,2005 mm
dengan luas sebesar 20,3156 m²
8.) Smoking area
Pada ruangan ini semua ABK yang merokok harus berada didalam ruangan ini.
Dengan 1 meja dan 6 kursi dengan ukuran 3,0005 mm x 4,0000 mm dan luasnya
sebesar 12,0020 m²
9.) Mushollah
Terdiri dari beberapa karpet sholat dan tempat wudhu serta lemari penyimpanan.
Dengan ukuran 3,6005 mm x 5,7916 mm dan luasnya adalah 21,4991 m²

LELA SUDIRMAN
D091181001
84
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

10.) Sanitary
Pada ruangan ini dipisahkan untuk wanita dan pria. Dengan shower masing-
masing 2 dan wastafel 2 untuk pria dan 1 untuk wanita. Dengan ukuran 3,9201
mm x 6,6000 mm dan luas sebesar 22,4449 m²
11.) Ruang mencuci dan pengering
Tempat seluru kegiatan mencuci di kapal mulai dari mencuci handuk, taplak meja
hingga sprei dan baju crew. Pada ruangan ini di gabung, dengan luas ruang
sebesar 17, 0137 m²
12.) Gudang peralatan
Pada ruangan ini yang dimaksudkan adalah beberapa peralatan dapur dan
peralatan makan seperti sedok, piring dan mangkung, dan peralatan lainnya. Pada
ruangan ini terdapat 1 rak panjang dan 1 lemari dengan luas ruangan sebesar
5,0556 m²
13.) Ruang makan (mess room)
Terdapat 2 meja beserta beberapa kursi dan 2 wastafel Dengan ukuran 5,8474 m x
4,2000 m dan luas sebesar 21,9861 m ²
14.) Ruang dapur (galley)
Letaknya berdekatan dengan ruang makan dan gudang peralatan serta ruang
pendingin (cold store) dan ruang kering (dry store). Dengan luas ruangan sebesar
13,7981 m²
15.) Ruang penyimpanan/ gudang makanan
Pada ruangan ini direncanakan luasnya sebesar 9,3639 m² dimana terdapat ruang
pendingin dan ruang gudang kering.

3.10.2 Ruang Akomodasi pada poop deck

pada bagian ini terdiri dari beberapa ruangan seperti :


1.) Kamar juru mudi 1 dan 2

LELA SUDIRMAN
D091181001
85
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Ruangan ini memiliki ukuran 3,6005 m x 3,6828 m terdapat 2 lemari, 1 tempat


tidur bertingkat, 2 meja, 2 kursi dan terdapat toilet didalamnya dan 1 sofa. Dengan
luas ruangan sebesar 13,9128 m²

2.) Kamar juru mudi 3


Kemudian pada ruangan ini memiliki 3,6005 m x 3,6700 m dengan luas sebesar
10,9408 m². dengan sebuah tempat tidur, 1 sofa, 1 meja dan kursi, dan 1 lemari
serta toilet didalamnya.
3.) Kamar masinis
Masinis bertanggung jawab atas semua mesin induk, mesin pompa, mesin bantu.
Ruangan ini memiliki ukuran 3,6005 m x 2,3800 m dengan luas sebesar 10,6622
m². dan juga didalamnya ada sebuah tempat tidur, 1 sofa, 1 meja dan kursi, 1
lemari dan toilet.
4.) Kamar muallim I
Muallim memiliki tanggung jawab pengatur muatan, persediaan air tawar, dan
pengatur arah navigasi dan memelihara alat-alat keselamatan kapal. Dengan luas
sebesar 13,9127 m² dengan ukuran 3,6005 m x 3, 6828 m dan terdapat sebuah
tempat tidur, 1 meja dan kursi, 1 sofa, 1 lemari dan toilet.
5.) Kamar mandor mesin
Pada ruangan ini terdapat sebuah tempat tidur, 1 meja, 1 sofa 1 lemari,dan toilet
dengan ukuran 3,5568 m x 3, 6000 m dan luas sebesar 12,0779 m²
6.) Ruang rapat
Ruang rapat untuk ABK dengan ukuran 3,0681 m x 5,4000 m dan luas sebesar
14,3918 m²
7.) Klinik

LELA SUDIRMAN
D091181001
86
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Dalam ruangan klinik terdapat obat-obat dan alat kesehatan untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan ABK. Dan juga terdapat kursi
tunggu, dan 2 tempat tidur dengan luas ruangan sebesar 13,1518 m²
8.) Kamar dokter
Pada ruangan ini terdapat sebuah tempat tidur, 1 meja dan kursi, 1 lemari serta
toilet dengan luas sebesar 12,0623 m² dengan ukuran 3,5567 m x 3,6000 m.
9.) Ruang mencuci dan pengering
Pada ruangan ini juga digabung dengan luas sebesar 8,0752 m²

10.) Cafeteria dan meja makan


Cafeteria merupakan café kecil yang digunakan sebagai tempat santai para ABK
yang ruangannya bersambung dengan ruang makan ABK yang juga bisa
digunakan sebagai tempat santai selain di cafeteria. Dengan luas ruangan sebesar
15,3751 m²
11.) Sanitary
Pada poop deck juga terdapat sanitary umum, walaupun disetiap kamar ABK
memiliki toilet. Pada ruangan ini terdapat 2 kamar mandi dan 1 toilet serta 2
wastafel dengan ukuran 3,1446 m x 4,2000 m dengan luas sebesar 11,9799 m²

3.10.3 Ruang akomodasi pada boat deck

1.) Kamar muallim 2


Pada ruangan ini terdapat 1tempat tidur, 1 lemari, 1 sofa dan 1 meja, kemudian
juga terdapat 1 meja dan 1 kursi serta toilet. Ruangan muallim ini berada diantar
kamar operator radio dan ruangan mencuci dan mengeringkan. Dengan ukuran
4,2005 m x 4,4614 m dan luas sebesar 18,7399 m²
2.) Kamar muallim 3

LELA SUDIRMAN
D091181001
87
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Kamar muallim juga memiliki sebuah tempat tidur, 1 lemari, 1 meja, kursi dan 1
sofa beserta 1 meja serta toilet didalamnya dengan ukuran 4,2005 m x 4,4341 m
dan luas sebesar 20, 0832 m²
3.) Kamar operator radio
Pada ruangan ini direncanakan luas sebesar 12,6513 m². didalamnya terdapat
sebuah tempat tidur, 1 sofa beserta meja, 1kursi beserta meja juga, 1 lemarin dan
toilet.
4.) Ruang kantor
Merupakan ruang pertemuan antar ABK dengan luas sebesar 21,0431 m²
5.) Ruang mencuci dan menjemur
Pada ruangan ini terdapar 3 mesin cuci dan 1 tempat menjemur dengan ukuran
4,2005 m x 2,1766 m dengan luas sebesar 10,0371 m²

6.) Ruang rapat


Pada ruangan ini terdapat 1 meja panjangdan beberapa kursi dan juga 1 monitor.
Dengan ukuran ruangan sebesar 2,4660 m x 6,000 m dan luas sebesar 12,6510 m²

3.10.4 Ruang akomodasi pada Bride deck

1.) Kamar kepala kamar mesin


Pada ruangan ini terdapat sebuah tempat tidur, 1 meja beserta kursi, 1 sofa beserta
1 meja 1 lemari dan toilet didalamnya. Dengan ukuran 4,2005 m x 4,5683 m dan
luas sebesar 20,2260 m²
2.) Kamar nahkoda
Kamar nahkoda juga memiliki 1 tempat tidur, 1 kursi beserta meja, 1 lemari, 1
sofa beserta meja dan toilet didalamnya dengan ukuran 4,2005 m x 4,4846 m dan
luas sebesar 18,7399 m²

LELA SUDIRMAN
D091181001
88
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.) Ruang rapat


Ruang rapat didalamnya terdapat 1 beberapa kursi dan 1 meja dengan luas sebesar
9,4398 m²
4.) Ruang mencuci dan mengeringkan
Pada ruangan ini terdapat 3 mesin cuci dan 1 tempat pengeringan. Ukuran
ruangan ini sebesar 4,2005 m x 2,1766 m dengan luas sebesar 10,0533 m²

3.10.5 Ruang Akomodasi Navigasi

1.) ruang kemudi


terletak pada deck paling tinggi sehingga pandangan kedepan dan kesamping
tidak terhalang dan didalamnya terdapat ruang kontrol kemudi, monitor dan lain-
lainnya. Dengan luas sebesar 58,8719 m²
2.) Ruang peta
terletak di ruang navigasi dengan ukuran 2,6036 m x 3,0000 m dan luasnya adalah
7,3075 m²

3.) Ruang radio


diletakkan setinggi mungkin diatas kapal dan harus dilindngi dari air dan
gangguan suara dan harus terpisah dari kegiatan lain, dan letaknya harus sedekat
mungkin. Ukurannya adalah 2,6037 m x 3,0000 m dan luas 7,3075 m²
4.) Ruang Batterai
ruangan ini tempat menyimpan emergency sourse of electrical power (ESEP),
harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada saat darurat.
Dengan ukuran ruangan sebesar 2,2681 m x 3,5240 m dan luas sebesar 7,2349 m²
5.) Ruang Kantor

LELA SUDIRMAN
D091181001
89
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

diruangan ini terdapat 1 komputer, 2 meja, 2 kursi dan 1 sofa.dengan ukuran


sebesar 2,2681 m x 3,5240 dan luas sebesar 7,1826 m²

3.11 erencanaan Pintu, Jendela Dan Tangga


3.11.1 Pintu

1.) baja kedap cuaca (ship steel water tight door)


Dalam buku gagukesha “rencana umum” hal.24
Pintu baja kedap cuaca digunakan sebagai pintu luar yang berhubungan langsung
dengan udara bebas. Dengan tinggi 1800 mm, lebar 800 mm, dan tinggi ambang 300
mm.

2.) Pintu dalam


Untuk pintu dalam ukurannya yaitu tinggi 1800 mm, lebar 750 mm, dan tinggi
ambang 200 mm
3.) Ship cabin steel hollow door
Digunakan untuk pintu-pintu ruangan didalam bangunan atas

LELA SUDIRMAN
D091181001
90
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

4.) Lorong
Untuk lorong harus dipastikan mudah dilewati, lebar minimum lorong 80 cm

3.11.2 Jendela

Jendela budar tidak dapat dibuka (menurut DIN ISO 1751) direncanakan
menggunakan jendela bundar tipe A dengan ukuran 400 mm, sedangkan jendela
empat persegi panjang, direncanakan dengan :
▪ Panjang (W1) = 400 mm tinggi (h1) = 560 mm
Radius (r1) = 50 mm tinggi (h1) = 800 mm
▪ Panjang (W1) = 500 mm tinggi (h1) = 800 mm
Radius (r1) = 100 mm

Untuk wheel house, berdasarkan symposium on the design of ship budges. Semua
jendela bagian depan boleh membentuk 15 derajat, bagian sisi bawah jendela
harus 1,2 m diatas deck, dan jarak antar jendela tidak boleh kurang dari 100 mm.

3.11.3 Tangga

1.) Accommodation ladder


Diletakkan menghadap kebelakang sedangkan untuk menyimpannya diletakkan di
poop deck (diletakkan segaris dengan railing/miring) sudut kemiringan diambil 45
derajat
LWT = Disp – DWT
= 6448,2156 – 4620,2466
= 1827,969 ton
Sarat kapal kosong T E = LWT/ (lpp x B x Cb x 1,004 x 1,025)
= 1827,969 / (89,5 x 16,2 x 0,70 x 1,004 x 1,025)
= 1827,969 / 1044,464
= 1,7501 m
LELA SUDIRMAN
D091181001
91
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Karena tangga akomodasi diletakkan di poop deck maka :


a = (H + 2,4) - T E
= (7,2 + 2,4) – 1,7501
= 7,8499 m
Sehingga, panjang tangga akomodasi adalah L = a / SIN 45°
= 7,8499 / sin 45°
= 9,22537 m
Dimensi tangga akomodasi yaitu width of ladder 800 mm, height of handrail
1000 mm, the haindrail 1500 mm dan step space 200

2.) Steel deck ladder


Digunakan untuk menghubungkan deck satu dengan deck yang lainnya, dengan
nominal ukuran 700 mm, lebar 700 mm, sudut kemiringan 45 derajat, interval of
treads 200 mm dan step space 400 mm

LELA SUDIRMAN
D091181001
92
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.) Ship steel vertical lader


Digunakan untuk tangga pada escape gang, tangga main hole dan digunakan
untuk tangga menuju ke top deck. Dengan ukuran lebar tangga 350 mm, interval
treads 300 mm dan jarak dari dinding 150 mm

3.12 Lampu Dan Perlengkapan Navigasi


Lampu navigasi merupakan lampu yang harus menyala pada saat pelayaran dimalam hari.
Untuk lampu signal menyala pada malam hari bila dibutuhkan seperti lampu jangkar. Untuk
kapal barang harus tersedia lampu jangkar haluan untuk pelayaran samudera dan sungai dan
lampu jangkar buritan apabila kapal berlayar disungai. Tujuan melengkapi lampu navigasi pada
kapal untuk mencegah atau menghindari tubrukan di laut. Ada beberapa jenis lampu navigasi
yaitu mast head and range light, side light, stren light, anchor light, not under command light,
dan special lamp pada kapal seperti towing vessel, dred gees, cabel ship, under water survey
ships, pilot vessel, dan fishing vessel.

Untuk lampu tiang agung (mast head light),

LELA SUDIRMAN
D091181001
93
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Kapal yang memiliki dua tiang agung dilengkapi dua lampu tiang agung berwarna putih dengan
sudut pancar 225° pada bidang horisontal. Tinggi lampu pada tiang bagian depan, terpendek 6 m
dan tertinggi 12 m dan pada lampu tiang dibelakang berada 4.5 m lebih tinggi dari lampu tiang
depan, dan berjarak horizontal antara kedua lampu, terpendek L/2 dan terpanjang 100 m.

Untuk lampu samping (side light), Lampu dipasang pada kanan dan kiri rumah geladak dan
berada ¾ dari tinggi lampu tiang agung yang terdepan dan berwama hijau untuk lampu sebelah
kanan dan merah pada lampu sebelah kiri, dan bersudut 112.5o dari sisi lambung dalam bidang
horisontal ke arah luar, dan diletakkan pada geladak navigasi dan dapat dilihat sedikitdikitnya 2
mil dengan jumlah starboard side 1 buah dan warna hijau, port side 1 buah dan warna merah,
dengan vasibilitas 2 mil (minimalnya), dan letaknya di navigation deck pada fly wheel house.

Untuk lampu buritan (stern light),

LELA SUDIRMAN
D091181001
94
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Lampu dipasang diburitan kapal tanpa ketentuan tingginya dan berwarna putih bersudut 135°
terhadap bidang horisontal. Dengan warna putih, visibilitas 3 mil (minimalnya) letaknya di
buritan.

Untuk lampu jangkar (anchor light)

Kapal yang sedang lego jangkar pada malam hari harus menyalakan lampu berwama putih sudut
pancar 360° terhadap bidang horisontal dan diletakkan pada ketinggian minimal 6 m dari geladak
utama, sedangkan untuk siang hari fungsi lampu diganti dengan menaikkan bola hitam pada
tiang lampu jangkar. Sedangkan jangkar buritan diletakkan diburitan kapal pada tinggi tidak
kurang 4.5 m dibawah lampu jangkar haluan dan jarak pandang kedua lampu adalah 3 mil.

LELA SUDIRMAN
D091181001
95
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Untuk lampu khusus (special light) dipasang pada kapal-kapal khusus dan diletakkan pada tiang
navigasi dan biasanya lampu berwama putih jumlahnya lebih dari satu. Untuk lampu pada kapal
tunda pada saat menarik kapal harus tersedia dua lampu yang dipasang satu vertikal dengan
lampu tiang dan berjarak satu sama lain tidak kurang 1.8m bersudut 225o instalasinya kadang-
kadang portable. Serta morse light yang letaknya di top deck yaitu berwarna putih dengan sudut
sinar 360° horizontal.

3.12 Perlengkapan Kapal


3.13.1 Perhitungan alat bongkar muat

Dalam buku gagukesha tentang “Rencana Umum” hal.29 yaitu :


1.) Tiang agung (Mast)
Terlebih dahulu yaitu Perencanaan SWL (safe working load)
SWL = payload / ns x t x nc
= 4488,5161 / 6 x 24 x 2
= 15,5851 ton
Ket : diketahui waktu satu kali siklus 10 menit
payload adalah berat bersih kapal dari perhitungan DWT sebesar
4488,5161 ton
Ns = jumlah siklus dalam 1 jam
= 60/10 = 6 menit
t = waktu satu kali bongkar muat yaitu 24 jam
nc = jumlah crane yaitu 2

sehingga Dari brosur “TTS cranes cargo” didapat spesifikasi crane yaitu :
Type : GPC
Swl : 20 ton
Power : 150 kw

LELA SUDIRMAN
D091181001
96
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

H2 : 2635 mm
H3 : 1880 mm
inside : 1780 mm
Weight : 16 ton
Max outreach : 13 m

2.) Jarak jangkauan derrick boom


S = (0,5 X B) + 3 + 0,3 / COS 30°
= (0,5 x 16,2) + 3 +0,3 / cos 30°
= 11,4 / cos 30°
= 13,1635 m
Ket : s = jarak (m)
B = lebar kapal (m)

Dan beban pada derrick boom direncanakan yaitu SWL = 15580 kg sehingga,
W = 0.1 x SWL x D
= 0.1 x 1558000 x 1,78
= 3,560 kg/m

LELA SUDIRMAN
D091181001
97
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Ket : w = beban (kg)

Swl = safe working load (kg)

Tebal plat = 0,02 x D (mm)

= 0,02 x 1780

= 35,6

Ket : D = inside

Tinggi gooseneck dari upper deck = (2,6 – 2,8) m dan tinggi topping bracket dari
upper deck = (0,6 – 0,8) m

3.) Derrick boom


Untuk derrick boom ada beberapa data yang akan dihitung sehingga dapat
diperoleh data seperti type cargo wincj, pulls (kN), daya motor (kW), dan Berat
(kg). Save pressure misalnya direncanakan sebesar 2000 kg, sehingga diperoleh
data L1, L2, n, D, d, S, GI, GII.
Untuk winch motor (Pe) = (W x V)/(75 x 60)
= (2000 x 30) / (75 x 60)
= 13,3 Hp
Ket : W = rate load (kg) diambil 20000 kg
V = rated hoisting speed (30m/min)

Untuk input of motor power (Ip) = f x Pe

= 1.1 x 13,3

= 14,6 Hp

LELA SUDIRMAN
D091181001
98
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Ket : f = rentang (1,05 – 1,1)

4.) Tutup palka


a.) Hatch cover jenis single pull
Bagian penutup palka ini terdiri dari sejumlah panel panel melintang yang
terbentang sepanjang hatch way dan dihubungkan oleh rantai. Pada posisi
menutup, panel panel tersebut terletak secara beraturan pada hatch coaming.
Untuk membuka cover single pull, securing cleats pertamanya dilepas. Dan
masing masing panel dinaikkan ke rodanya dengan bantuan portable jack, dan
roda eccentric (eccentric wheel) berputar 180o. Atau, dapat menggunakan
hydraulic lifting gear. Pada kondisi ini semua panel penutup bergerak bebas
baik ke depan ataupun ke belakang dikarenakan adanya roda eccentric. Untuk
melepaskan single pull cover, rantai pengikat dilepaskan dan tali penarik
disiapkan, selama pengoperasian tersebut harus dipastikan panel terletak pada
lajurnya seperti ketika akan membuka. Ketika panel pertama meninggalkan
stowage position, panel akan berputar 90o sehingga akan merebah pada
coaming. Panel tersebut kemudian bergerak diatas hatch way dengan roda
penopang (eccentric wheel) dengan bantuan rantai maka memungkinkan
panel yang dibelakangnya bergerak hingga semua panel telah merebah dan
menutupi hatch coaming.
Untuk konstruksinya Masing masing panel dari jenis penutup palka single
cover biasanya dirancang dari bahan mild steel plate. Stowage space untuk
menempatkan panel harus diberikan pada sisi dari hatch way. Dikarenakan
panel biasanya membuka secara vertikal, panjang ruangan pelipatan panel
untuk suatu panel hatch cover bagian depan atau belakang yaitu :

Stowage legth = ((0,05 x S x N) + (0,37 x L))

= ((0,05 x 7 x 6) + (0,37 x 2))

LELA SUDIRMAN
D091181001
99
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 2,84 m

Ket : s = panjang bagian melintang panel (lebar)

N = jumlah panel yang direncanakan yaitu 6 karena untuk


penentuan harga N bisa diambil dalam batasan 2-11 buah namun
dipiih antara 5-6 buah panel

L = panjang panel (m) direncanakan 2 m

Tinggi ruang stowage pada penutup palka jenis single pull penutup
tersebut dilipat dengan menggunakan winch yang berada di platform.
Adanya crane serta winch inilah yang menyebabkan terbatasnya
ketinggian dari ruangan peletakan hatch cover. Ketinggian ini
diperkirakan setinggi panjang panel (L) ditambah dengan clearence
margin antara 300-500 mm. Tinggi Coaming berhubungan dengan
panjang panel. Panel dengan lipatan yang sedikit akan menghasilkan
ketinggian panel saat ditegakkan menjadi cukup tinggi, terlebih bila panel
tersebut didudukkan pada panel coaming. Secara prinsip tinggi dari
coaming kurang lebih sebesar 2L.Biasanya harga tersebut lebih besar
daripada tinggi coaming pada umumnya yaitu sekitar 450–600 mm
(mengacu pada ILLC International Load Line Convension 1966). Masing

LELA SUDIRMAN
D091181001
100
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

masing panel dari jenis penutup palka single cover biasanya dirancang dari
bahan mild steel plate. Stowage space untuk menempatkan panel harus
diberikan pada sisi dari hatch way.Coaming frame yang tinggi
memungkinkan penggunan panel yang sedikit. Sehingga terjadi
penurunan jumlah cross join. Sebaliknya dalam beberapa kasus di kapal
dapat saja ditemui tinggi dari coaming frame yang rendah, lebih rendah
dari ketentuan standar. Pengaturan yang tidak lazim ini akan
menghasilkan panel panel yang relatif pendek, sehingga konsekuensinya
ruangan peletakan akan menjadi panjang.

3.13 Perlengkapan keselamatan


Untuk perlengkapan keselamatan harus dilengkapi dengan perlengkapan yang ada.
Berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3 yaitu :

3.13.1 Sekoci

Untuk sekoci penolong terdapat beberapa syarat seperti harus dilengkapi dengan
tabung udara yang diletakkan dibawa tempat duduk, harus memiliki kelincahan
dan kecepatan untuk menghindar dari tempat kecelakaan, harus cukup kuat dan
tidak berubah bentuk saat mengapung dalam air ketika dimuati ABK beserta
perlengkapannya, harus memiliki stabilitas dan lambung timbul yang baik, harus
mampu diturunkan ke dalam air meskipun kapal dalam kondisi miring 15 derajat,
harus memiiki pembekalan yang cukup untuk waktu tententu, dan harus
dilengkapi dengan peralatan navigasi, seperti kompas radio komunikasi.
Sehingga untuk kapal ini digunakan sekoci model :

LELA SUDIRMAN
D091181001
101
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.14 Perlengkapan apung


Perlengkapan apung adalah semua alat-alat yang bisa terapung dan dapat menahan
orang sehingga tetap terapung. Yang dimaksud adalah :

3.14.1 Pelampung penolong (life buoy)

Dalam buku gagukesha tentang “rencana umum” hal.37 Syarat untuk pelampung
penolong adalah dibuat dari bahan ringan (gabus/semacam plastik) berbentuk
lingkaran atau tapal kuda, harus mampu mengapung dalam air selama 24 jam
dengan beban sekurang kurangnya 14,5 kg besi, mampu tahan pada pengaruh
minyak kemudian berwarna mencolok kemudian diberi tali pegangan selanjutnya
keliling pelampung di lengkapi dengan lampu yang menyala otomatis serta di
tempatkan didinding atau pagar yang muda terjangkau, dan terakhir yaitu jumlah
pelampung untuk kapal dengan panjang 60 - 12 m minimal 12 buah.

3.14.2 Baju penolong (life jacket)

LELA SUDIRMAN
D091181001
102
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Untuk perlengkapan apun yang satu ini juga memiliki beberapa syarat yaitu
mampu mengapung selama 24 jam dengan beban 7,5 kg besi, dan jumlah sesuai
banyaknya ABK serta berwarna mencolok dan tahan minyak serta dilengkapi
dengan pluit.

Dibuat sedemikian rupa, sehingga kepala dari si pemakai tetap berada diatas
permukaan laut meskipun dalam keadaan tidak sadar.
3.15 Tanda Bahaya Dengan Signal Atau Radio
Menurut buku gagukesha tentang ”Rencana Umum” hal.38
Bila berupa signal dapat beruap cahaya, misal lampu menyala, asap,
roket, lampu sorot, kaca dsb. Dan Bila berupa radio dapat berupa suara radio, misal
radio dalam sekoci, auto amateur resque signal transmitter dsb.
3.16 Alat pemadam kebakaran
Dalam kapal terdapat alat pemadam kebakaran berupa foam, CO2 dan air laut

LELA SUDIRMAN
D091181001
103
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.17 Penentuan jangkar


Jangkar digunakana untuk membatasi gerak kapal pada waktu labuh diluar
pelabuhan, agar kapal tetap pada kedudukannya walaupun mendapat tekanan arus,
angin gelombang. Untuk menentukan ukuran jangkar yaitu :
Z = D 2 / 3 + 2hB + A/10
Diketahui D 2 / 3 = (LWL x B x T x Cb) 2/3

2/3
= (1827,969 x 16,2 x 5,96 x 0,70)
= 2480,5734 ton
h = fb + ∑h
= (H-T) + (5 x 2,4)
= (7,2 – 5,96) + (5 x 24)
= 1,24 + 12
= 13,24 m

A = luas penampang membujur dari bangunan atas, sehingga

A1 = untuk top deck

= 1 m x 16 m

LELA SUDIRMAN
D091181001
104
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 16 m²

A2 = Navigation deck
= 2,4 m x 12 m
= 28,8 m2
A3 = Bridge deck
= 2,4 m x 12 m
= 28,8 m2
A4 = Boat deck
= 2,4 m x 14 m
= 33,6 m2
A5 = Poop deck
= 2,4 m x 16 m
= 38,4 m2
A6 = Forecastle deck
= 2,4 m x 11,8 m
= 28,32 m2
A7 = Lambung Timbul
= LWL x ( H – T )
= 1827,969 x (7,2 – 5,96)
= 2266,68 m2
Atotal = A1 +A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7
= 16 + 28,8 + 28,8 + 33,6 + 38,4 + 28,32 + 2266,68

= 2440,6 m2

Sehingga, Z = D 2 / 3 + 2hB + A/10


= 2480,5734 + 2 x 13,24 x 16,2 + 2440,6/10
= 2480,5734 +428,976 + 244,06
LELA SUDIRMAN
D091181001
105
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 3153.60 m2
Karakteristik peralatan jangkar dapat di lihat berdasarkan harga Z pada tabel di
BKI volume II 2014 section 18 hal.278 z = 3040 – 3210, sehingga diperoleh data
jangkar sebagai berikut :

▪ Jangkar tanpa tongkat


Jumlah jangkar = 2 buah
Berat 1 jangkar = 9300 kg
▪ Rantai untuk jangkar
Panjang total = 660 m
d1 = 97 mm
d2 = 84 mm
d3 = 76 mm
▪ Tali tarik

LELA SUDIRMAN
D091181001
106
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Panjang = 280 m
Beban putus = 1470 kN
▪ Tali tambat
Jumlah =6
Panjang = 200 m
Beban putus = 520 kN

Dari data yang diperoleh dari BKI maka dapat diperoleh ukuran jangkar dari
catalog “anchor & chain” dengan type spek yaitu :

Dari tabel BKI diperoleh berat jangkar 9300 kg dan dari catalog juga didapat
berat jangkar 9300 sehingga dimensi jangkar yang akan digunkan di kapal dapat
diperoleh dari catalog sebesar :

A = 3060 mm
LELA SUDIRMAN
D091181001
107
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

B = 2332 mm

C = 1020 mm

D = 510 mm

E = 1700 mm

F = 1700 mm

G = 421 mm

H = 580 mm

ǾF = 124 mm

Kemudian, penentuan rantai jangkar setelah sebelumnya diketahui data-data dari tabel
BKI yaitu panjang total yang dipilih sebesar 660 m dan diameter rantai jangkar dipilih 97
mm = 97/25,4 menjadi 3,8188 m2 volume chain locker pada masing-masing rantai
jangkar yaitu :

Sv = L x D2 / 183

= 660 x (3,8188)2 /183

= 52,5951 m3

Sedangkan untuk volume mud box yaitu V = 0,5 x volume chain locker

= 0,5 x 52,5951

= 26,2975 m3

LELA SUDIRMAN
D091181001
108
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.18 Penentuan tenaga windlass, capstan, dan steering gear


Untuk penentuan tenaga windlass digunakan perhitungan berdasarkan pada
practical ship building oleh M khetagurof yaitu :
Gaya tarik cable lifter untuk menarik 2 jangkar yaitu :

Tcl = 2.35 ( Ga + Pa x La )
Sebelumnya diketahui
Ga = berat jangkar yaitu 9300 (kg)
Pa = berat tiap rantai jangkar 0,023 x d2 = 0,023 x 972 = 216,407
La = panjang rantai jangkar yang menggantung (m) yaitu
л × ƞ𝑚 ×𝐷𝑑
= 60 ×𝑉𝑎

= (3,14 x 1165 x 1,261) / (60 x 0,2)


= 4612.86 / 12
= 384,405 m
Sebelumnya untuk Va = kecepatan rantai jangkar digunakan 0,2 m/s
Dd = 0,013 x d = 0,676
Ƞ𝑚 = rentang 523 – 1165 (diambil 1165)
Sehingga Tcl = 2.35 ( Ga + Pa x La )
= 2,35 (9300 + 216,407 + 384,405)
= 9900,812 kg

Untuk Torsi pada Cable Lifter


τcl = ( Tcl x Dcl ) / ( 2 x ƞcl ) kg.m
sebelumnya diketahui ƞcl = ( 0,9 ~ 0,92 ), diambil = 0,92
Dcl = Dd (sudah ditentukan pada perhitungan gaya tarik
kabel lifter) sebesar 0,676
Sehingga, τcl = ( Tcl x Dcl ) / ( 2 x ƞcl )
= (9900,812 x 0,676) / (2 x 0,92)
LELA SUDIRMAN
D091181001
109
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 6692,94 / 1,84
= 3637,47 kg.m
Torsi pada poros motor windlass
τw = τcl / ( Ia x ƞa )
sebelumnya diketahui ƞa = Efisiensi total ( 0,772 ~ 0,85 ), diambil = 0,85
Ia = ƞm / ƞcl
= 1165/3,0927
= 376,69
Ket : Ƞcl = ( 60 x Va ) / ( 0,04d )
= (60 x 0,2)/(0,04 x 97)
= 3,0927
Sehingga τw = τcl / ( Ia x ƞa )
= 3637,47 / (376,69 x 0,85)
= 11,3604 rpm

Untuk Daya efektifi windlass digunakan rumus


Pe = ( τw x ƞm ) / 716,2 (HP)
= 11,3604 x 1165) / 716,2
= 18,4792 Hp untuk mengubah satuan hp ke kW maka dibagi 1.341
= 13,7801 kW

LELA SUDIRMAN
D091181001
110
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Type windlass yaitu WTW-60 dengan rated load sebesar 30 Kn x 30 m/min, slack
speed sebesar 60 m/min, rope sebesar Ø100 x 120 m dan brake capa sebesar 600
kN.

Untuk capstan, Gaya pada capstan barrel Twb = Pbr/60


Sebelumnya diketahui Pbr = tegangan putus tali tambat = 200 KN = 200000 N
Sehingga, Twb = Pbr/60
= 200000/60
= 3333,3 kg
Kemudian untuk Momen pada poros capstan barrel Mr = ( Twb x Dwb ) / ( 2 x Ia x ƞa)
Sebelumnya juga di ketahui dwb sebesar 0,676 m, Ia sebesar 376,69, dan ƞa sebesar
0,85 sehingga Mr = ( Twb x Dwb ) / ( 2 x Ia x ƞa)
= (3333,3 x 0,676) / (2 x 376,69 x 0,85)
= 3,5187 kg.m
Dan untuk Daya efektifnya yaitu :
Pe = ( Mr x 1000 ) / 975 ( HP )
= (3,5187 x 1000) / 975

= 3518,7/975

LELA SUDIRMAN
D091181001
111
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 3,608 Hp

VC VC VC VC VC VC VC VC VC
Model Number 2000- 5000- 5000- 8000- 8000- 12000- 15000- 18000- 22000-
26 30 45 13 30 17 13 17 17

Working Load lb 2000 5000 5000 8000 8000 12000 15000 18000 22000
Limit
Starting kg 907 2268 2268 3628 3628 5442 6803 8163 9977

Working Load lb 1000 2500 2500 4000 4000 6000 7500 9000 11000
Limit
Running kg 454 1134 1134 1814 1814 2721 3401 4082 4989

ft/min 26 30 45 13 30 17 13 17 17
Rope Speed
m/min 8 9 14 4 9 5 4 5 5

Rope Diameter* in 5/8 1-1/8 1-1/8 1-1/2 1-1/2 1-3/4 2 - -

(Polypropylene) mm 16 29 29 38 38 44 50 - -

Rope Diameter* in 5/8 5/8 5/8 3/4 3/4 7/8 1 1-1/4 1-1/4

(Spect-Set) mm 16 16 16 20 20 22 25 32 32

Hp 1.5 3 5 3 5 5 5 7.5 7.5


Motor
kW 1.1 2.3 3.8 2.3 3.8 3.8 3.8 5.7 5.7

Weight lb 202 330 355 452 474 660 1124 1162 1379

LELA SUDIRMAN
D091181001
112
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

kg 92 150 161 205 215 299 510 527 625

in 9.00 9.00 9.00 14.50 14.50 14.50 17.00 17.00 17.00


A
mm 229 229 229 368 368 368 432 432 432

in 5.58 6.00 6.00 8.75 8.75 8.75 10.50 10.50 12.40


B
mm 142 152 152 222 222 222 267 267 315

in 14.66 26.39 26.39 27.62 27.62 30.00 32.00 32.66 51.66


C
mm 372 670 670 702 702 762 813 830 1312

in 11.83 14.00 14.00 18.00 18.00 19.77 23.69 23.69 22.90


D
mm 300 356 356 457 457 502 602 602 582
Dimensions
in 8.95 10.05 10.05 11.81 11.81 13.75 16.09 16.09 11.88
E
mm 227 255 255 300 300 349 409 409 302

in 5.25 11.50 11.50 11.50 11.50 11.50 11.50 11.50 11.50


F
mm 133 292 292 292 292 292 292 292 292

in 0.75 0.75 0.75 1.00 1.00 1.00 1.25 1.25 1.25


G
mm 19 19 19 25 25 25 32 32 32

in 4.00 7.00 7.00 7.00 7.00 9.00 11.00 11.00 11.00


H
mm 102 178 178 178 178 229 279 279 279

LELA SUDIRMAN
D091181001
113
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

in 0.81 0.81 0.81 1.06 1.06 1.06 1.31 1.31 1.31


J
mm 21 21 21 27 27 27 33 33 33

in 11.00 11.00 11.00 17.50 17.50 17.50 21.00 21.00 21.00


K
mm 279 279 279 445 445 445 533 533 533

Dari practical ship building dapat ditentukan :

Type capstan yaitu VC 15000-30 dengan road speed 4 m/min dan


berat 510 Kg

Untuk steering gear, yang pertama yaitu luas daun kemudi :

A = C1 x C2 x C3 x C4x (1,75 x L x T)
100
Sebelumnya di ketahui :

C1 = faktor untuk type kapal yaitu 1

C2 = faktor untuk jenis kemudi yaitu 1

C3 = faktor untuk bentuk daun yaitu 1

C4 = faktor untuk penempatan kemudi yaitu 1

Sehingga A = C1 x C2 x C3 x C4x (1,75 x L x T)


100
= 1x 1 x 1 x 1 x (1,75 x 89,5 x 5,96)/100
= 933,485 / 100
= 9,334 m2
LELA SUDIRMAN
D091181001
114
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Dan Luas ballansir yaitu A' = 23% x A


= 23% x 9,334
= 2,146 m2
Untuk baling-baling tunggalyang menggunakan kemudi ballansir  = 1,8
 = h/b

Ket : h = Tinggi kemudi =  x b


= 1,8 x b
= 1,8 x 2,277
= 4,0986 m
b = Lebar kemudi
b 2 = A/1,8
= 9,334/1,8
= 5,185 m

b = 5,185 = 2,277 m
b' = A'/h
= 2,146/4,0986
= 0,5235 m

Selanjutnya untuk Gaya pada kemudi yaitu CR = 132 x A x v2 x k1 x k2 x k3 x kt


Sebelumnya diketahui : v = kecepatan kapal ( knot )
k1 = ( ˄ + 2 ) / 3, dimana ˄ tidak boleh lebih besar dari 2 =
1
k2 = 1,1
k3 = 1,15, untuk kemudi dibelakang tabung baling-baling
kt = 1
LELA SUDIRMAN
D091181001
115
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

sehingga CR = 132 x A x v2 x k1 x k2 x k3 x kt
= 132 x 9,334 x 12,32 x 1 x 1,1 x 1,15 x 1
= 235799 N di konversi ke KN dibagi 1000 sehingga
= 235,799 kN

Kemudian Kapasitas mesin kemudi ( power steering gear )


Sebelumnya diketahui α = 35ᵒ sehingga,
Pn = 1,56 x A x Va2 x sin α
= 1,56 x 9,334 x 12,32 x sin 35°
= 1263,55 kg

Untuk selanjutnya, Momen puntir kemudi ( MP )


Mp = Pn ( x – a )
Sebelumnya diketahui
a = jarak poros kemudi = 0,44 m
x = b ( 0,195 + 0,305 sin 35 )
= 2,277 x (0,195 + 0,205 sin 35°)
= 2,277 x 0,3125
= 0,7115 m
Sehingga, Mp = Pn ( x – a )
= 1263,55 x (0,7115 – 0,44)
= 343,05 kg.m

Berikutnya Daya Steering Gear, D = ( 1,4 x Mp x nrs ) / (1000 x sg ) ( HP )


Sebelumnya diketahui nrs = 1/3 x α/τ Ket : α = 35ᵒ
= 1/3 x 35/30 τ = 30ᵒ
= 0,386

LELA SUDIRMAN
D091181001
116
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

sg = 0,1 ~ 0,35 (dipilih 0,1)


sehingga, D = ( 1,4 x Mp x nrs ) / (1000 x sg ) ( HP )
= (1,4 x 343,05 x 0,386) / (1000 x 0,1)
= 185,384 / 100
= 1,853 Hp

Yang teralhir yaitu Diameter tongkat kemudi ( Dt )


Dt = 9 x 3√𝑀𝑝 ( mm )
3 343,05
=9x

= 63 mm
3.19 Perhitungan Daya Alat-Alat Peneranga
Pada perhitungan ini peralatan yang dimaksud adalah :
3.19.1 Peralatan navigasi
Dalam buku “merchant ship design hand book V diberikan ketentuan untuk peralatan
navigasi sehingga diperoleh tabel sebagai berikut :

No. Item Daya (KW)

1 Marine Radar 0.5

2 Echo Sounder 0.3

3 RDF (Radio Direction Finder) 0.3

4 Navigasi Satelit (GPS) 1

5 Telegraf 0.08

LELA SUDIRMAN
D091181001
117
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

6 Jaringan Telepon PABX 0.08

7 Radio SSB 0.3

8 VHF Multi Chanel 0.5

Total = 3.06

Sehingga dapat di lihat total kebutuhan dayanya sebesar 3,06 kW


3.19.2 Lampu navigasi
Dalam buku "Merchant Ship Design Hand Book V” juga diberikan ketentuan untuk
lampu navigasi sehingga diperoleh :
Daya Total
No. Item Daya Jumlah
(Watt) (Watt)

1 Lampu Utama (Head Mast Light) 500 1 500

2 Lampu Samping (Side Light) 0

a. Startboard Side 50 1 50

b. Port Side 50 1 50

3 Lampu Morse (Morse Signal Light) 100 1 100

4 Lampu Jangkar (Anchor Light) 0

a. Bow Anchor Light 40 2 80

a. Stern Anchor Light 40 1 40

5 Lampu Buritan (Stern Light) 75 1 75

LELA SUDIRMAN
D091181001
118
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Lampu Bongkar Muat (Cargo Handling


6 Light) 500 1 500

7 Lampu Pelayaran (range) 40 1 40

8 Lampu Sekoci 75 2 150

9 Lampu Sorot (Search Lihgt) 1000 1 1,000

∑= 2,585

Total kebutuhan daya yang diperoleh 2,585 kW

1.) Untuk penerangan dalam


Penerangan dalam membutuhkan daya berdasarkan luas ruangan, adapun
ketentuannya yaitu :
Rata- rata lumen lampu = 50 lum/W
Faktor kerugian (0,7 – 0,8) = 0,8
Faktor pemanfaatan (50 - 65) % = 65%
• Untuk main deck

Daya yang
Dimensi (m) dibutuhkan
No. Item Jumlah P L W/m2 (Watt)
1 kamar serang 2 4,30 3 20 515,5
2 kamar oiler 1& 2 3 4,69 6 20 1687,7
3 kamar oiler 3 2 4,30 3 20 515,5
4 kamar kelasi 2 3,99 3 20 478,8
5 kamar pelayan 2 3,57 3 20 428,7
6 kamar juru masak 2 4,74 3,06 30 869,7

LELA SUDIRMAN
D091181001
119
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

7 ruang santai ABK 4 5,05 4,20 20 1696,1


8 smoking area 2 3,00 4 20 480,1
9 mushollah 3 3,60 5,79 10 625,6
10 sanitary 7 3,92 6,6 20 3622,2
ruang mencuci &
11 pengeringan 4 6,83 4,2 20 2293,5
12 gudang peralatan 2 2,17 3 20 259,8
13 ruang makan 4 5,85 4,2 20 1964,7
14 ruang dapur 5 3,00 5,08 20 1523,8
15 ruang penyimpanan 2 3,10 3,6 20 446,4
15 Gang Way 12 16,20 7,23 20 28110,2
16 Tangga 2 2,12 0,8 20 67,8
Jumlah = 45586,1

• Untuk poop deck


Dapat dilihat di tabel berikut :

Daya yang
Dimensi (m) dibutuhkan
No. Item Jumlah P L W/m2 (Watt)
1 kamar juru mudi 1 & 2 3 3,60 3,6828 20 795,6
2 kamar juru mudi 3 2 3,60 3,67 20 528,6
3 kamar masinis 2 3,60 2,38 20 342,8
4 kamar muallim I 2 3,00 3,6828 20 442,0
5 kamar mandor mesin 2 3,56 3,6 20 512,2
6 ruang rapat 4 3,07 5,40 30 1988,1
7 klinik 5 3,36 7,22 20 2429,3

LELA SUDIRMAN
D091181001
120
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

8 kamar dokter 2 3,56 3,6 20 512,2


ruang mencuci &
9 pengeringan 4 2,56 3,60 10 368,7
10 cafetaria&meja makan 4 5,43 5,4 20 2344,0
11 sanitary 3 3,14 4,2 20 792,4
12 Gang Way 12 16,20 7,23 20 28110,2
13 Tangga 2 2,12 0,8 20 67,8
Jumlah = 39233,9
• Untuk boat deck
Dapat dilihat dari tabel berikut :

Daya yang
Dimensi (m)
dibutuhkan
No. Item Jumlah P L W/m2 (Watt)

1 kamar muallim II 2 4,20 4,4614 20 749,6

2 kamar muallim III 2 4,20 4,4341 20 745,0

3 kamar operator radio 2 4,47 6 20 1072,5

4 ruang kantor 4 3,22 7,3133 20 1883,9

ruang mencuci &


5 pengeringan 3 4,20 2,176 20 548,4

6 ruang rapat 4 2,47 6,00 30 1775,5

7 Gang Way 8 16,20 7,23 20 18740,2

LELA SUDIRMAN
D091181001
121
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

8 Tangga 1 2,12 0,8 20 33,9

Jumlah = 25549,0

• Untuk Bride deck


Dapat dilihat melalui tabel berikut :

Daya yang
Dimensi (m) dibutuhkan
No. Item Jumlah P L W/m2 (Watt)
1 kamar KKM 2 4,20 4,57 20 767,6
2 kamar nahkoda 2 4,20 4,48 20 753,5
3 ruang rapat 3 4,57 2,38 20 652,8
ruang mencuci &
4 pengeringan 3 4,20 2,18 20 548,6
5 Gang Way 8 16,20 7,23 20 18740,2
6 Tangga 1 2,12 0,8 20 33,9
Jumlah = 21496,5

• Untuk navigation deck

Daya yang
Dimensi (m) dibutuhkan
No. Item Jumlah P L W/m2 (Watt)
1 ruang kemudi 10 5,20 11,23 20 11681,0
2 ruang peta 2 2,60 3,00 20 312,4
3 ruang radio 2 2,60 3,00 20 312,4

LELA SUDIRMAN
D091181001
122
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

4 ruang batterai 2 2,27 3,52 20 319,7


5 ruang kantor 2 2,27 3,524 20 319,7
6 Gang Way 5 16,20 7,23 20 11712,6
Jumlah = 24657,9

LELA SUDIRMAN
D091181001
123
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.20 Layout Kamar Mesin


3.20.1 Perhitungan Jumlah Crew
Data kapal awal yang diperoleh dari perancangan kapal I beserta data General
Arragement, Berikut adalah data kapal rancangan :
1. Rute Pelayaran
Kapal rancangan ini memiliki rute pelayaran
Jambi – Belawan = 570 seamiles

Total hari berlayar = 3 hari

2. Ukuran Utama Kapal


Type kapal : General Cargo
Length Between Perpendicular (LBP) : 89,50 m
Breath (B) : 16,20 m
Defth (H) : 7,20 m
Draught (T) : 5,96 m
Speed (Vs) : 12,30 m
Displacement : 6448,216 m3
3. Mesin Induk
Dari perhitungan daya mesin, kita dapat menentukan mesin yang akan
digunakan pada kapal yang telah dirancang. Adapun data mesin yang sesuai
dengan penentuan daya diatas yaitu :
Merek mesin : MAK
Tipe : 9 M 20 C
Daya mesin : 1710 Kw
Bore : 200 mm
Stroke : 300 mm
Berat mesin : 15000 Kg

LELA SUDIRMAN
D091181001
124
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Jumlah silinder :8
Speed : 1000 Rpm
Length : 5176 mm
Width : 1693 mm
Height : 2565 mm
4. Jumlah Crew
Berdasarkan perhitungan jumlah Crew pada tugas desain kapal (General
Arragement) di dapatkan jumlah crew sebanyak 20 orang
a. Berat perlengkapan
Didapat berat perlengkapan pada perhitungan Desain Kapal (General
Arragement) yaitu :
Woa = 652,455 Ton
b. Berat Permesinan
Berat mesin utama
Wme =
Berat tambahan lainnya
c. Berat Bahan Bakar
Wfo = 21,0788 ton
d. Berat Minyak Pelumas
Wlub = 0,1775 ton
e. Berat air tawar
Wfw = 8,4959 ton
f. Berat Crew dan Berat Bawaan
Wcp = 2 ton

3.20.2 Perhitungan Daya Pompa-pompa

1. Perhitungan Daya Pompa Bahan Bakar

LELA SUDIRMAN
D091181001
125
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

a. Kapasitas Pompa
("Marine Power Plant", P. Akimov, 492)
Q = V/t (m3/jam)
dalam perencanaan diketahui :
Volume bahan bakar yang digunakan = 26,0266 m3
Lama pelayaran t = 3 hari
= 76 Jam
kapasitas yang harus di suplay ke tangki harian adalah
Q = 26,026 m3/ 76 jam
= 0,342 m3/jam
dalam perencanaan tangki harian diisi setiap 6 jam sehingga volume bahan bakar
yang harus dipindahkanke tangki harian adalah
ukuran tangki = panjang x lebar x tinggi = 1,3 x 1,2 x 1,3 = 2,028 m3
V = 0,314 m3/jam x 6 jam
= 2,054 m3
sedangkan lama pemompaan = 30 menit
= 0,5 jam
sehingga Q = 2,054m3/ 0,5 jam
= 4,108 m3/jam
= 0,068 m3/menit
= 0,001 m3/detik
b. Diameter Pipa
("Pompa dan Kompresor", Prof. Dr. Haruo Tahara, 23; Tabel 2.10), Berdasarkan
nilai Q = 0,068 m3/menit, maka diperoleh diameter pipa dengan formula
berdasarkan buku ajar sistem instalasi pipa berikut :
354  Q
d=
v

LELA SUDIRMAN
D091181001
126
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

354  0,068
=
2
= 12,036

= 34,692 mm  40 mm
Dimana :
Q = kapasitas pompa (m3/menit)
v = kecepatan aliran didalam pipa (m/s), dengan aliran biasanya
diasumsikan sbb :
0,5 - 1 m/s; untuk suction line
1 - 2 m/s; untuk normal pressure
3 m/s atau lebih; untuk tekanan tinggi (higher pressure)
c. Perhitungan Tinggi Kenaikan Tekanan (Head)
("Pompa dan Kompresor", Prof. Dr. Haruo Tahara, 27)
H = ha + hp + hv + hl (m)
Dimana :
Ha = Perbedaan tinggi muka air antara sisi isap dan sisi keluar
= hi + ht
ht = tinggi pipa tekan ke tangki (m)
= 4,114 m
hi = tinggi pipa isap (tinggi diukur dari pompa ke dasal pipa isap )
= 0,81 m
Ha = 0,81 m + 4,114 m
= 4,924 m
Hp = Perbedaan tekanan antara kedua tangki (m)
= hpi - hpt
Hpi = Tekanan pada tangki isap
= 0 (Tangki berada dibawah pompa)

LELA SUDIRMAN
D091181001
127
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Hi = Tekanan pada tangki penampungan


= 0 (Tidak ada tekanan pada tangki penampungan) = 0 m
Hp =0m
Hv = Kehilangan akibat kecepatan zat cair (m)
= V2/2g
V = Kecepatan aliran fluida (m/dt)
= Q/A
Q = Debit aliran (m3/dtk)
= 0,001 m3/dtk
A = Luas Penampang pipa (m2)
= ¼ x π x D2
= ¼ x 3,14 x (0,04)2
= 0,001 m2
V = 0,001 m3/dtk/ 0,001 m2
= 1 m/dtk
g = Percepatan gravitasi (m/dt2 )
= 9,8 m/dt2
Hv = V2/2g
= (1 m/dtk)2 / 2 x 9,8 m/dt2
= 0,051 m
Hl = Kehilangan pada pipa lurus (m)
= hl1 + hl2
hl1 = 10,666 x Q1,85xL / (C1,85 x D4,85)
Q = Debit aliran (m3/dtk)
= 0,001 m3/dtk
L = Panjang pipa lurus terpanjang (m)
= 4,0991 m

LELA SUDIRMAN
D091181001
128
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

C = Koefesien Jenis Pipa (Tabel 2.1 Hal. 30) = 130 (Besi cor baru)

D = Diameter Pipa (m)


= 0,04 m
Sehingga
hl1 = (10,666 x (0,001 m3/dtk)1,85 x 4,099 m) / ((130)1,85 x(0,04 m)
4,85
)
= 1,899 m
hl2 = K x hv (m)
dimana K = Jumlah Koefesien kehilangan lokal (m)
Penyebab Jumlah Koefesien Nilai
Quick close valve 2 2,2 4,4
Not return valve 4 2,2 8,8
flange 2 0,2 0,4
Gate valve 3 0,19 0,57
Katup bundar 2 10 20
Saringan 1 1,79 1,79
Sambungan siku 16 0,75 12
Sambungan T 2 1,8 3,6
51,56
Sehingga :
hl2 = 51,56 x 0,051 m
= 2,629 m
hl = hl1 + hl2

LELA SUDIRMAN
D091181001
129
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 1,899 m + 2,629 m
= 4,528 m
Sehingga
H = ha + hp + hv + hl (m)
= 4,924 m + 0 m + 0,051 m + 4,528 m
= 9,503 m
d. Perhitungan Daya Pompa
("Marine Power Plant", P. Akimov, 495)
N = (Q x H x γ ) / (3600 x 75 x η ) (HP)
Dimana:
Q = Kapasistas pompa (m3/jam)
= 0,342 m3/jam
H = Tinggi kenaikan tekanan (m)
= 9,503 m
γ = Berat jenis bahan bakar (kg/m3)
= 950 kg/m3
η = Efesiensi pompa
= 0,9 (Pompa baru)
Sehingga :
N = (0,342 m3/jam x 9,503 m x 950 kg/m3) / (3600 x 75 x 0,9)
= 0,012 HP dikonversi ke kw, dengan mengali 0,7457 kw
= 0,008 KW
e. Pompa Yang Digunakan

LELA SUDIRMAN
D091181001
130
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Merek : Azcue Pump


Tipe : CA-50/5A
Panjang : 805 mm
Tinggi : 400 mm
Lebar : 105 mm
Berat : 95 kg
RPM : 1450 rpm
Input : 0,75Hp
: 0,55 Kw
f. Jumlah Pompa Direncanakan
Pompa Utama : 1 Buah
Pompa Cadangan : 1 Buah
Total Pompa : 2 Buah
3.20.3 Perhitungan Daya Pompa Pelumas
a. Kapasitas Pompa
Dari buku Marine Power Plant, P. Akimov, hal. 492

Q = V/t (m3/jam)

V = Volume Tangki Harian Minyak Pelumas (m3)


= 0,201 m3

LELA SUDIRMAN
D091181001
131
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

t = Waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh tangki (jam)


= 0,17 (10 menit)

Q = 1,182 m3/jam

= 0,019 m3/menit

= 0,0003 m3/detik

b. Diameter Pipa

Dari buku Pompa dan Kompresor, Prof. Dr. Haruo Tahara, 23; Tabel 2.10 Berdasarkan
nilai Q =0,019 m3/menit, sehingga :

354  Q
d=
v

354  0,019
=
2

= 3,363

= 18,334 mm  40 mm

Dimana :

Q = kapasitas pompa (m3/menit)

v = kecepatan aliran didalam pipa (m/s), dengan aliran biasanya diasumsikanm


sbb :

0,5 - 1 m/s; untuk suction line


1 - 2 m/s; untuk normal pressure
3 m/s atau lebih; untuk tekanan tinggi (higher pressure)
LELA SUDIRMAN
D091181001
132
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

c. Perhitungan Tinggi Kenaikan Tekanan (Head)

Dari buku Pompa dan Kompresor", Prof. Dr. Haruo Tahara, hal.27

H = ha + hp + hv + hl (m)

Dimana :

Ha = Perbedaan tinggi muka air antara sisi isap dan sisi keluar (m)

= ht - hi

Ht = tinggi pipa buang

= 3,927 m

hi = tinggi pipa isap

= 0,81 m

Ha = 3,927 m – 0,81 m

= 3,117 m

hp = Perbedaan tekanan antara kedua tangki (m)


= hpi - hpt

Hpi = Tekanan pada tangki isap

= 0 (Tangki berada dibawah pompa)

hi = Tekanan pada tangki penampungan


= 0 (Tidak ada tekanan pada tangki penampungan)
=0

Hp =0
LELA SUDIRMAN
D091181001
133
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

hv = Kehilangan akibat kecepatan zat cair (m)


= V2/2 x g

V = Kecepatan aliran fluida (m/dt)


= Q/A

Q = Debit aliran (m3/dt)

= 0,0003 m3/dt

A = Luas Penampang pipa (m2)

= ¼ x π x D2

= 0,001 m2

V = 0,0003 m3/dt/ 0.001 m2

= 0,3 m/dt

g = Percepatan gravitasi (m/dt2)

= 9,8

hv = 0,004 m

hl = Kehilangan pada pipa lurus (m)


= hl1 + hl2

hl1 = 10,666 x Q1,85 x L / C1,85 x D4,85

Q = Debit aliran (m3/dt)

= 0,0003 m3/dt

L = Panjang pipa lurus terpanjang (m)


LELA SUDIRMAN
D091181001
134
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 4,759 m

C = Koefesien Jenis Pipa (Tabel 2,1 Hal. 30)


= 130 (Besi cor baru)

D = Diameter Pipa (m)

= 0,04 m

hl1 = 10,666 x (0.0003 m3/dt)1,85 x 4,759 m / (130)1,85x (0.04 m) 4,85

= 1,028 m

hl2 = K x hv (m)

K = Jumlah Koefesien kehilangan lokal (m)

Penyebab Jumlah Koefesien Nilai

Katup bundar 1 10 10

gate valve 5 0,19 0,95

Saringan 1 1,79 1,79

Sambungan siku 12 0,75 9

flange 1 0,2 0,2

Sambungan T 1 1,129 1,129

sambungan pipa
lurus 1 0,2 0,2

LELA SUDIRMAN
D091181001
135
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Quick close valve 2 2,2 4,4

27,669

hl2 = 27,669 x 0,004 m

= 0,110 m

hl1 = hl1 +hl2

hl = 1,028 m + 0,110 m

= 1,138 m

H = ha + hp + hv + hl (m)

= 3,117 m + 0 m + 0,004 m + 1,138 m

= 4,259 m

d. Perhitungan Daya Pompa


Dari buku Marine Power Plant", P. Akimov, 495
N = Q x H x γ / 3600 x 75 x η

Q = Kapasistas pompa (m3/jam)

= 1,182 m3/jam

H = Tinggi kenaikan tekanan (m)

= 4,259 m

g = Massa jenis air laut (kg/m3)

= 900

LELA SUDIRMAN
D091181001
136
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

h = Efesiensi pompa

= 0,9 (Pompa baru)

Sehingga

N = 0,018 HP

= 0,013 KW

e. Pompa Yang Digunakan

Merek : Iron Pump

Tipe : ONT :5/7

Panjang : 516 mm

Tinggi : 224 mm

Berat : 35 kg

n : 950 RPM

Input : 0,3 Hp

: 0,22 Kw

f. Jumlah Pompa Direncanakan


Pompa Utama : 1 Buah
Pompa Cadangan : 1 Buah
Total Pompa : 2 Buah

3.20.3 Perhitungan Daya Pompa Pendingin Mesin

a. Kapasitas Pompa
LELA SUDIRMAN
D091181001
137
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

("Machinery Design Manual", Vol. 1, Hal. 56)

Q = V x Daya Mesin

Dik : V = Volume air tawar yang dipilih (6~8 liter/HP/jam)

= 8

Daya Mesin = 1710 HP

Q = 13680 liter/jam

= 13,68 m3/jam

= 0,228 m3/menit

= 0,0038 m3/detik

b. Diameter Pipa

("Pompa dan Kompresor", Prof. Dr. Haruo Tahara, 23; Tabel 2.10)

Berdasarkan nilai Q = 0,228 m3/menit

354  Q
d=
v

354  0,228
=
2

= 10,974

= 63,526 mm  70 mm

Dimana :

LELA SUDIRMAN
D091181001
138
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Q = kapasitas pompa (m3/menit)

v = kecepatan aliran didalam pipa (m/s), dengan aliran biasanya diasumsikan sbb :

0,5 - 1 m/s; untuk suction line


1 - 2 m/s; untuk normal pressure
3 m/s atau lebih; untuk tekanan tinggi (higher pressure)

c. Peritungan Tinggi Kenaikan Tekanan (Head)

("Pompa dan Kompresor", Prof. Dr. Haruo Tahara, 27)

H = ha + hp + hv + hl (m)

ha = Perbedaan tinggi muka air antara sisi isap dan sisi keluar (m)

= ht - hi

ht = tinggi pipa buang ke expantion tank (m)

= 3,7577 m

hi = tinggi pipa isap

= 0,81 m

ha = ht – hi

= 3,7577 – 0,81

= 2,9477 m

hp = Perbedaan tekanan antara kedua tangki (m)

= hpi - hpt

LELA SUDIRMAN
D091181001
139
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

hpi = Tekanan pada tangki isap

= 0 (Tangki berada dibawah pompa)

hpt = Tekanan pada tangki penampungan

= 0 (Tidak ada tekanan pada tangki penampungan)

hp =0

hv = Kehilangan akibat kecepatan zat cair (m)

= V2/2g

V = Kecepatan aliran fluida (m/dt)

=Q/A

Q = Debit aliran (m3/dt)

= 0,0038 m3/dt

A = Luas Penampang pipa (m2)

= 1/4  D2

= 0,0038 m2

Sehingga V =1

g = Percepatan gravitasi (m/dt2)

= 9,8

hv = 12 / 2 x 9,8

= 0,051 m
LELA SUDIRMAN
D091181001
140
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

hl = Kehilangan pada pipa lurus (m)

= hl1 + hl2

hl1 = 10,666 x Q1,85 x L / C1,85 x D4,85

Dimana :

Q = Debit aliran (m3/dt) = 0,0038

L = Panjang pipa lurus terpanjang (m) = 8,4708

C = Koefesien Jenis Pipa (Tabel 2,1 Hal. 30)= 130 (Besi cor baru)

D = Diameter Pipa (m) = 0.07

hl1 = 10,666 x 0,00381,85 x 8,4708 / 1301,85 x 0,074,85

= 1,2613 m

hl2 =K.hv (m)

K = Jumlah Koefesien kehilangan lokal (m)

jenis komponen Jumlah Koefesien Nilai

ball valve 1 10 10

gate valve 7 0,19 1,33

non Returne valve 5 2,2 11

Saringan 1 1,79 1,79

Sambungan siku 6 0,75 4,5

LELA SUDIRMAN
D091181001
141
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Sambungan T 3 1,129 3,387

32,007

hl = 32,007 x 0,051

= 1,6323

hl = hl1 + hl2

= 1,2613 + 1,6323

= 2,8936 m

Sehingga

H = ha + hp + hv + hl (m)

= 2,9477 + 0 + 0,051 + 2,8936

= 5,8923 m

d. Perhitungan Daya Pompa


LELA SUDIRMAN
D091181001
142
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

("Marine Power Plant", P. Akimov, 495)

N= Q.H.𝜌
(HP)
3600.75.𝛾

Dimana :

Q= Kapasistas pompa (m3/jam) = 13,68

H= Tinggi kenaikan tekanan (m) = 5,8923

g = Massa jenis air laut (kg/m3) = 950

h= Efesiensi pompa = 0,9 (Pompa baru)

N = 0,3151 HP

= 0,2349 KW

e. pompa yang digunakan


Merek : Azcue Pump
Tipe : CA-50/5A
Panjang : 805 mm
Tinggi : 400 mm
Lebar : 105 mm
Berat : 95 kg
RPM : 1450 rpm
Input : 0,75Hp

: 0,55 Kw

LELA SUDIRMAN
D091181001
143
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.20.4 Perhitungan Daya Pompa Bilga

a. Perhitungan Diameter Pompa


Pada buku " "Marine Power Plant", P. Akimov" hal 492

diformulakan :

d = 26 + 2,7L (B + H ) mm

Dimana :

L = panjang kapal (LBP)

= 89,5 m

B = lebar kapal

= 16,2 m

H = tinggi kapal

= 7,2 m

d = 26 + 2,7L (B + H )

= 26 + 2,7  89,5  (16,2 + 7,2)

= 26 + 5654,61

= 5,68061 mm  40 mm (karena schedule pada kapal yaitu 40, 80, dll)

b. Perhitungan Kapasitas Pompa

Dalam buku "Machinery Outfitting Design Manual" hal 63 diberikan formula untuk
menghitung :
LELA SUDIRMAN
D091181001
144
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Q = π/4 x (d/1000)2 x V x 60 m3/jam

2
3,14  40 
= x   x 122 x 60
4  1000 

= 9,193 m3/jam

= 0,153 m3/menit

= 0,002 m3/detik

Dimana :

d = diameter dalam pipa utama bilga

V = Kecepatan aliran minimum pada pipa bilga (m/menit)

= 122 m/menit (konstanta)

c. Perhitungan Head Total Pompa

Pada buku “Pompa dan Kompresor” Oleh Ir.Sularso, MSME & Prof. Dr. Haruo Tahara
pada hal 27 diformulakan :

H = ha + hp + hv+ hl (m)

Dimana :

ha = Perbedaan tinggi antara titik sembarang dipipa keluar dan sembarang titik dipipa
isap (m).

= ht + hi

untuk tinggi permukaan pipa buang minimal 30 cm diatas sarat.

LELA SUDIRMAN
D091181001
145
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Jadi : ht = tinggi pipa buang minimal 30 cm (yg dipakai 1,0202 m) diatas sarat
kapal (m)

ht = 5,395 m

hi = tinggi pipa isap

= 0,81

ha = ht + hi m

= 5,395 + 0,81

= 6,205

hp = Perbedaan tekanan antara kedua tangki (m)

= hpi– hpt

Dimana: hpi = tekanan air statis pada tangki isap.

= 0 (tidak ada tekanan tangki isap)

Hpt = tekanan air statis pada tangki tekan.

= 0 (tidak ada tekanan tangki tekan)

hp = 0 - 0

=0

hv = Kehilangan akibat kecepatan zat cair (m)

= V2/2g

Dimana : V = kecepatan aliran fluida (m/s)

LELA SUDIRMAN
D091181001
146
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

=Q/A

= 0,002/0,0012

= 2,083 m/s

Q = debit aliran (m3/s)

= 0,002

A = Luas penampang (m2)

= 1/4ᴫD2

= 0,001

g = percepatan gravitasi (m/s2)

= 9,8

hv = (2,0833)2 / (2 x 9,8)

= 0,221 m

hl = kehilangan paa pipa lurus (m)

= hl1 + hl2

10,666  Q1,85  L
hl1 =
C1,85  D 4,85

Dimana : Q = laju aliran pompa

= 0,0025 m3/s

L = panjang pipa lurus ( sketsa )

LELA SUDIRMAN
D091181001
147
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 52,9885 m

C = koef. Jenis pipa ( tabel 2.14 hal 30 )

= 130 ( pipa besi cor )

D = diameter pipa

= 0,04 m

hl1= 10,666 x (0,0025)1,85 x 52,9885 / 1301,85 x 0,044,85

= 2,483

hl2 = K.hv (m)

dik : K = Jumlah Koefesien kehilangan lokal (m)

jenis komponen Jumlah Koefesien Nilai

globe valve 1 10 10

gate valve 2 0,19 0,38

non Returne valve 1 2,2 2,2

flange 1 0,2 0,2

Saringan 1 1,79 1,79

Sambungan siku 10 0,75 7,5

22,446

hL2 = 22,446 x 0,221


LELA SUDIRMAN
D091181001
148
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 4,960

hl = hl1 +hl2

= 2,483 + 4,960

= 7,443 m

H = ha + hp + hv+ hl (m)

= 6,205 + 0 +0,221 + 7,443 m

= 13,869 m

d. Perhitungan daya pompa

Pada buku “Marine power plan” oleh P. Akimov hal 514 diformulakan

QxHx
N=
3600x 75x 

Dimana :

Q = kapasitas pompa = 9,193 m3/jam

ρ = massa jenis air laut = 1,025 kg/m3

η = efisiensi pompa = 0.9

H = Head total pompa = 13,869 m

Jadi N = 0,0005 Hp ( 1 Hp = 0,7454 Kw)

= 0,0003 Kw

LELA SUDIRMAN
D091181001
149
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

e. Pompa Yang Digunakan

("Brosur horizontal gear pumps )

Tipe : On horizontal gear pumps

Dimensi Pompa

Panjang : 555 Mm

Tinggi : 245 Mm

Lebar : 300 Mm

Berat : 135 Kg

RPM : 850

Input : 4,7 Hp

: 3,5 Kw

f. Jumlah Pompa Direncanakan

Pompa Utama : 1 Buah

Pompa Cadangan : 1 Buah

Total Pompa : 2 Buah

e. Penentuan Diameter Pipa Cabang

Diameter pipa cabang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

Q=Axv

LELA SUDIRMAN
D091181001
150
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Berdasarkan brosur pressure tank, diameter pipa utama yaitu 40 mm dengan kecepatan
aliran 2 m/s, maka didapat luas permukaan aliran yaitu :
A = π/4 x D2
= 0,031 m2

sehingga debit aliran yang keluar dari pressure tank yaitu :

Q =Axv
= 0,062 m3/s
= 3,72 m3/jam

Debit aliran pipa cabang untuk tiap tangki

Q = Q1 + Q2 + Q3+ Q4

dimana : Q1 = Q2 = Q3 = Q4

Q = 4 Q1

Q1 = 14,88 m3/jam

Sehingga diameter pipa cabang untuk tiap deck yaitu :

Q1 =Axv

A = Q1 / v

= 7,44 x 10 -3 m2

D2 = A / (𝜋⁄4)

D = 9,477 mm

≈ 20 mm (diameter pipa yang digunakan)

LELA SUDIRMAN
D091181001
151
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

3.20.5 Perhitungan Pompa Penyuplai Air Tawar

a. Penentuan Laju Aliran Pompa

Dalam perancangan diketahui volume air tawar untuk konsumsi 8,4959 ton, sedangkan
lama pelayaran 3 hari. Maka jumlah air tawar yang harus disuplai ketangki harian dalam
hal ini hydrophore yaitu 2,8319 ton per hari. Karena hydrophore diisi setiap 8 jam, maka
volume air yang dipindahkan 0,3539 ton dengan lama pemompaan yaitu 30 menit. Dari
data tersebut maka diperoleh laju aliran pompa yaitu 0,3539 m3/jam. (Q = 0,3539 m3/jam)

b. Penentuan Volume Tangki Hydrophore

Dalam buku "Machinery Outfitting Design Manual" hal 61, volume tangki hydrophore
dapat dihitung dengan menggunakan formula :

𝑃1
𝑉=𝑞 ( + 𝑎)
𝑃1 − 𝑃2

dimana :
q = volume air yang disuplai oleh pompa dalam waktu 1 - 2 menit (0,0058
m3 )

P1 = tekanan pompa untuk posisi stop ( 4,5 kg/cm2 )

P2 = tekanan pompa untuk posisi star ( 3 kg/cm2 )

a = jumlah air yang tetap dalam tangki hydrophore ( 1,5 )

sehingga :
 4,5 
V = 0,0058 x  + 1,5 
 4,5 − 3 
= 0,0261 m3

LELA SUDIRMAN
D091181001
152
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Dengan demikian volume tangki hydrophore yang digunakan yaitu 3000 liter. Dari
brosur didapatan spesifikasi hydrophore/pressure tank yaitu :
Merk : TAIKO
Model : VPT 3000T

c. Penentuan Daya Pompa

Untuk menghitung daya pompa diberikan formula sebagai berikut :

𝑄𝑥𝐻𝑥ɣ
𝑁=
3600 𝑥 75 𝑥 𝜂

dimana :
Q = laju aliran pompa (0,3539 m3/jam)
ɣ = berat jenis air tawar ( 1000 kg/m3)
η = total efisiensi pompa ( 0,9 )
H = head total pompa
Dalam buku "Machinery Outfitting Design Manual" hal 61, head total pompa
biasanya berkisar antara 40 sampai 50 meter untuk sistem hydrophore dan 30 sampai 40
meter untuk continous running system. Karena dalam perencanaan menggunakan
hydrophore, maka head total dari pompa yang digunakan yaitu 45 meter.
Sehingga didapat total daya pompa yaitu :
0,3539 45  1000
N=
3600 75  0,9
= 0,0655 HP
= 0,0488 kW

LELA SUDIRMAN
D091181001
153
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

d. Penentuan Diameter Pipa Cabang

Diameter pipa cabang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

Q=A xv

Berdasarkan brosur pressure tank, diameter pipa utama yaitu 40 mm dengan kecepatan
aliran 2 m/s, maka didapat luas permukaan aliran yaitu :

A = π/4 x D2
= 0,0012 m2

sehingga debit aliran yang keluar dari pressure tank yaitu :

Q=Axv
= 0,0024 m3/s
= 8,64 m3/jam

Debit aliran pipa cabang untuk tiap deck (Main deck – Poop deck – Boat Deck – Bridge
Deck ) yaitu :

Q = Q1 + Q2 + Q3+ Q4+

dimana : Q1 = Q2= Q3 = Q4

Q = 4 Q1

Q1 = 34,56 m3/jam

Sehingga diameter pipa cabang untuk tiap deck yaitu :

Q1 =Axv

A = Q1 / v

LELA SUDIRMAN
D091181001
154
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 6 x 10-4 m2

D2 = A / (𝜋⁄4)

D = 0,0007 m

= 7  10 mm (diameter pipa yang digunakan)

Selain pipa cabang untuk tiap deck, ada juga pipa yang digunakan untuk menyuplai air ke
ruangan-ruangan sesuai perancangan di setiap deck.

1. Main Deck
Diameter pipa yang akan dipakai untuk menyuplai air ke kamar-kamar mandi di main
deck:
Q1 = Q1a+Q1b Q1c

dimana : Q1a = Q1b = Q1c


Q1 = 4 Q1a
Q1a = 34,56 m3/jam
Sehingga diameter pipa :
Q1a =A.v
A = Q1a / v
= 17,28 m2
D2 = A / (𝜋⁄4)
D = 22,0127 mm
 30 mm (pipa yang digunakan)
2. Poop Deck
Diameter pipa yang akan dipakai untuk menyuplai air ke kamar-kamar mandi di poop
deck:

LELA SUDIRMAN
D091181001
155
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Q2=Q2.1+Q2.2+Q2.3+Q2.4+Q2.5
dimana : Q2.1=Q2.2=Q2.3=Q2.4=Q2.5
Q2 = 4 Q2a
Q2a = 34,56 m3/jam
Sehingga diameter pipa :
Q2a =A.v
A = Q2a / v
= 17,28 m2
D2 = A / (𝜋⁄4)
D = 22,0127 mm
 30 mm (pipa yang digunakan)
3. Boat Deck
Diameter pipa yang akan dipakai untuk menyuplai air ke kamar-kamar mandi di boat
deck:

Q3=Q3a+Q3b+Q3c

dimana : Q3a = Q3b

Q3 = 2 Q3a
Q3a = 17,28 m3/jam

Sehingga diameter pipa :

Q3a =A.v
A = Q3a / v
= 8,64 m2
D2 = A / (𝜋⁄4)
D = 11,0063 mm

LELA SUDIRMAN
D091181001
156
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

 20 mm (pipa yang digunakan)


4. Bridge Deck
Diameter pipa yang akan dipakai untuk menyuplai air ke kamar-kamar mandi di boat
deck:

Q4=Q4a+Q4b

dimana : Q4a = Q4b

Q3 = 2 Q3a
Q3a = 8,64 m3/jam

Sehingga diameter pipa :

Q3a =A.v
A = Q3a / v
= 11,0063 m2
D2 = A / (𝜋⁄4)
D = 11,0063 m
 20 mm (pipa yang digunakan)
a. Pompa yang digunakan

Merek : Azcue Pump

Tipe : 35/125

Panjang :470mm

Tinggi : 252 mm

RPM : 1450

Input : 0,75 Hp
LELA SUDIRMAN
D091181001
157
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

: 0,55 kW

3.20.6 Pompa Penyuplai Air Tawar

a. Pompa Penyuplai Air Laut

Dalam buku ”Machinery Outfitting Design Manual”hal 62, laju aliran pompa sanitary
ditentukan berdasarkan kebutuhan maksimum aliran yang dibutuhkan untuk melayani
kebutuhan air sanitary dikapal. Nilai laju aliran pompa kurang lebih terdiri atas :

Sanitary for accomodation = 5 – 10; dipilih = 10 m3/jam

Dengan demikian nilai laju aliran pompa :

Q = 10 m3/jam

b. Penentuan Volume Hydrophore


Dalam buku "Machinery Outfitting Design Manual" hal 61, volume tangki hydrophore
dapat dihitung dengan menggunakan formula :

𝑃1
𝑉=𝑞 ( + 𝑎)
𝑃1 − 𝑃2

dimana :
q = volume air yang disuplai oleh pompa dalam waktu 1 - 2 menit (0,167 m3)
P1 = tekanan pompa untuk posisi stop ( 4,5 kg/cm2 )
P2 = tekanan pompa untuk posisi star ( 3 kg/cm2 )
a = jumlah air yang tetap dalam tangki hydrophore ( 1,5 )

sehingga :

V = 0,7515 m3
LELA SUDIRMAN
D091181001
158
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Dengan demikian volume tangki hydrophore yang digunakan yaitu 1000 liter. Dari brosur
didapatan spesifikasi hydrophore/pressure tank yaitu :

Merk : TAIKO
Model : VPT 1000 T

c. Penentuan Daya Pompa

Untuk menghitung daya pompa diberikan formula sebagai berikut :

𝑄𝑥𝐻𝑥ɣ
𝑁=
3600 𝑥 75 𝑥 𝜂

dimana :
Q = laju aliran pompa = 10 m3/jam
ɣ = berat jenis air tawar = 1000 kg/m3
η = total efisiensi pompa = 0,9
H = head total pompa = 45 m
Dalam buku "Machinery Outfitting Design Manual" hal 61, head total pompa
biasanya berkisar antara 40 sampai 50 meter untuk sistem hydrophore dan 30 sampai 40
meter untuk continous running system. Karena dalam perencanaan menggunakan
hydrophore, maka head total dari pompa yang digunakan yaitu 40 meter.
Sehingga didapat total daya pompa yaitu :
N = 1,6460 HP
= 1,2274 kW
c. Penentuan Diameter Pipa Cabang

Diameter pipa cabang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

Q=A xv

LELA SUDIRMAN
D091181001
159
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Berdasarkan brosur pressure tank, diameter pipa utama yaitu 40 mm dengan kecepatan
aliran 2 m/s, maka didapat luas permukaan aliran yaitu :
A = π/4 x D2
= 0,0012 m2

sehingga debit aliran yang keluar dari pressure tank yaitu :

Q =Axv
= 0,0024 m3/s
= 8,64 m3/jam

Debit aliran pipa cabang untuk tiap deck (Main deck – Poop deck – Boat Deck – Bridge
Deck ) yaitu :

Q = Q1 + Q2 + Q3+ Q4

dimana : Q1 = Q2 = Q3 = Q4

Q = 3 Q1

Q1 = 25,92 m3/jam

Sehingga diameter pipa cabang untuk tiap deck yaitu :

Q1 =Axv

A = Q1 / v

= 12,96 m2

D2 = A / (𝜋⁄4)

D = 16,5095 m

LELA SUDIRMAN
D091181001
160
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

 20 mm (diameter pipa yang digunakan)

Selain pipa cabang untuk tiap deck, ada juga pipa yang digunakan untuk menyuplai air ke
ruangan-ruangan sesuai perancangan di setiap deck.

1. Main Deck
Diameter pipa yang akan dipakai untuk menyuplai air ke kamar-kamar mandi di main
deck:
Q1 = Q1a+Q1b Q1c

dimana : Q1a = Q1b = Q1c


Q1 = 3 Q1a
Q1a = 25,92 m3/jam
Sehingga diameter pipa :
Q1a =A.v
A = Q1a / v
= 12,96 m2
D2 = A / (𝜋⁄4)
D = 16,5095 mm
 20 mm (pipa yang digunakan)
2. Poop Deck
Diameter pipa yang akan dipakai untuk menyuplai air ke kamar-kamar mandi di poop
deck:
Q2=Q2.1+Q2.2
dimana : Q2.1=Q2.2
Q2 = 2 Q2a
Q2a = 51,92 m3/jam
Sehingga diameter pipa :

LELA SUDIRMAN
D091181001
161
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Q2a =A.v
A = Q2a / v
= 25,96 m2
D2 = A / (𝜋⁄4)
D = 33,07 m
= 35 mm (pipa yang digunakan)
3. Boat Deck
Diameter pipa yang akan dipakai untuk menyuplai air ke kamar-kamar mandi di boat
deck:

Q3=Q3a+Q3b

dimana : Q3a = Q3b

Q3 = 2 Q3a
Q3a = 17,28 m3/jam

Sehingga diameter pipa :

Q3a =A.v
A = Q3a / v
= 8,64 m2
D2 = A / (𝜋⁄4)
D = 11,0063 mm
= 15 mm (pipa yang digunakan)
4. Bridge Deck
Diameter pipa yang akan dipakai untuk menyuplai air ke kamar-kamar mandi di boat
deck:

Q4=Q4a+Q4b

LELA SUDIRMAN
D091181001
162
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

dimana : Q4a = Q4b

Q3 = 2 Q3a
Q3a = 17,28 m3/jam

Sehingga diameter pipa :

Q3a =A.v
A = Q3a / v
= 8,64 m2
D2 = A / (𝜋⁄4)
D = 11,0064 m
= 15 mm (pipa yang digunakan)

Pompa Yang Digunakan

("Brosur Pompa Azcue")

Tipe : 32/200

Dimensi Pompa

Panjang : 550 mm

Tinggi : 340 Inch

Lebar : 170 inch

Berat : 40 Kg

RPM : 1750

LELA SUDIRMAN
D091181001
163
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Input : 2 Hp

: 1,5 Kw

Jumlah Pompa Direncanakan

Pompa Utama : 1 Buah

Pompa Cadangan : 1 Buah

Total Pompa : 2 Buah

3.20.7 Perhitungan Daya Pompa Air Kotor

a. KapasitasPompa

Pompa ini digunakan untuk mengeringkan tangki kotoran.volume swage tank dapat
dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :

Toilet = 14 liter/hari/orang

Uranils = 2 liter/hari/orang

Sanitary equipment = 4 liter/hari/orang

Total = 20 liter/hari/orang

Jumlah crew = 20 orang

Lama pelayaran = 3 hari

Volume kotoran = faktor x jumlah crew x lama pelayaran

V kotoran = 1200 liter = 1,2 m3

LELA SUDIRMAN
D091181001
164
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Volume swage tank = volume kotoran + margin

Margin = 0,57

Sehingga V = 1,77 m3

Kemudian pada ("Marine Power Plant", P. Akimov, 492)

Q = V/t (m3/jam), dalam perencanaan diketahui ;

sehingga

Q = 1,77 m3/ 0,5 jam

= 3,54 m3/jam

= 0,059 m3/menit
= 0,001 m3/detik

b. Diameter Pipa

Dalam buku ajar "instalasi pipa" dengan Q = 0,059 m3/menit diberikan formula untuk
menentukan diameter pipa :

354  Q
d=
v

354  0,059
=
2

= 10,443

= 3,231 mm  20 mm

Dimana :
LELA SUDIRMAN
D091181001
165
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Q = kapasitas pompa (m3/menit)

v = kecepatan aliran didalam pipa (m/s), dengan aliran biasanya diasumsikan sbb :

0,5 - 1 m/s; untuk suction line


1 - 2 m/s; untuk normal pressure
3 m/s atau lebih; untuk tekanan tinggi (higher pressure)

c. PerhitunganTinggiKenaikanTekanan (Head)
("PompadanKompresor", Prof. Dr. HaruoTahara, 27)

H = ha + hp + hv + hl (m)

Dimana :

Ha = Perbedaantinggimuka air antarasisiisap dan sisikeluar

= hi + ht

ht = tinggi pipa buang minimal 30 cm di atas sarat kapal (m)

= 3,06 m

hi = tinggi pipa isap (tinggi diukur dari pompa kedasar pipa isap )
= 0,81 m

Ha = 3,06 m + 0,81 m

= 3,87 m

Hp = Perbedaan tekanan antara kedua tangki (m)

= hpi - hpt

LELA SUDIRMAN
D091181001
166
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Hpi = Tekanan pada tangki isap

= 0 (Tangki berada dibawah pompa)

hi = Tekanan pada tangki penampungan


= 0 (Tidak ada tekanan pada tangki penampungan)
=0m

Hp =0m

Hv = Kehilangan akibat kecepatan zatcair (m)

= V2 / 2g

V = Kecepatan aliran fluida (m/dt)


= Q/A

Q = Debit aliran (m3/dtk)

= 0,001 m3/dtk

A = Luas Penampang pipa (m2)

= ¼ x π x D2

= ¼ x 3,14 x 0,022

= 0,0003 m2

V = 0,001 m3/dtk / 0,0003 m2

= 3,333 m/dtk

g = Percepatan gravitasi (m/dt2 )


LELA SUDIRMAN
D091181001
167
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 9,8 m/dt2

Hv = V2 / 2g

= (3,333 m/dtk)2 / 2 x 9,8 m/dt2

= 0,17 m

Hl = Kehilangan pada pipa lurus (m)


= hl1 + hl2

hl1 = 10,666 x Q1,85x L / (C1,85 x D4,85)

Q = Debitaliran (m3/dtk)

= 0,001 m3/dtk

L = Panjang pipa lurus terpanjang (m)

= 11,059 m

C = Koefesien Jenis Pipa (Tabel 2.1 Hal. 30)


= 130 (Besi cor baru)

D = Diameter Pipa (m)

= 0,02 m

Sehingga

hl1 = (10,666 x (0,001 m3/dtk)1,85 x 11,059 m) / ((130)1,85 x (0,02 m) 4,85)

= 4,472 m

hl2 = K x hv (m)

LELA SUDIRMAN
D091181001
168
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

K = Jumlah Koefesien kehilangan lokal (m)

Penyebab Jumlah Koefesien Nilai

gate valve 1 0,19 0,19

Globe valve 1 10 10

Not return valve 2 2,2 4,4

Flange 1 0,2 0,2

Saringan 1 1,79 1,79

Sambungan siku 6 0,75 4,5

21,08

hl2 = 21,08 x 0,17 m

= 3,583 m

hl = hl1 + hl2

= 4,472 m + 3,583 m

= 8,055 m

Sehingga

H = ha + hp + hv + hl (m)

= 3,87 m + 0 m + 0,17 m + 8,055 m

LELA SUDIRMAN
D091181001
169
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

= 12,095 m

a. Perhitungan Daya Pompa

("Marine Power Plant", P. Akimov, 495)

N = (Q x H x γ ) / (3600 x 75 x η ) (HP)
Dimana:

Q = Kapasistas pompa (m3/jam)

= 3,54 m3/jam

H = Tinggi kenaikan tekanan (m)

= 12,095 m

γ = Berat jenis air laut (kg/m3)

= 1025 kg/m3

η = Efesiensi pompa

= 0,9 (Pompa baru)

Sehingga :

N = (3,54 m3/jam x 12,095 m x 1025 kg/m3) / (3600 x 75 x 0.9)

= 0,180 HP

= 0,134 KW

d. Pompa Yang Digunakan

Merek : IronPump

LELA SUDIRMAN
D091181001
170
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

Tipe : ON : 1

Panjang: 510 mm

Tinggi : 255 mm

Lebar : 220 mm

Berat : 45 kg

RPM : 850 rpm

Input : 0,7 Hp

: 0,52 Kw

e. Jumlah Pompa Direncanakan

Pompa Utama : 1 Buah

Pompa Cadangan : 1 Buah

Total Pompa : 2 Buah

LELA SUDIRMAN
D091181001
171
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

BAB IV PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan tugas rencana umum ini dapat diambil kesimpulan yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Penentuan dan perhitungan alat-alat mulai dari ABK sampai dengan peralatan kapal
harus berdasarkan rules yang berlaku
2. Penentuan jumlah ABK seefisien mungkin dengan kinerja yang optimal pada kapal agar
kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain dapat ditekan
3. Perencanaan ruangan akomodasi dan ruangan lainnya termasuk kamar mesin dilakukan
dengan seefisien mungkin dengan hasil yang optimal
4. Pengaturan sistem yang seoptimal mungkin agar mempermudah dalam pengoprasian
pemeliharaan, perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil dan mempersingkat waktu kapal
dipelabuhan saat bongkar muat.

LELA SUDIRMAN
D091181001
172
DESAIN SISTEM PERMESINAN I
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km.7 Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/(0411)584200 Faximile (0411) 585188

DAFTAR PUSTAKA

BKI Vol. 2, (2006). Peraturan Lambung.


De Rooij.(1978), Practical Shipbuilding, De Technische Uitgeverij H. Stam, NVHaarlem.
Harvald. Phoels. Ship Design And Ship Theory
Laporan Tahanan Kapal
Schneekluth. H. And V. Bertram.(1998).Ship Design For Efficiency and Economy. Butterworth-
Heinemann.
Taggart. Robert. (1980). Ship Design and Contruction. The Society of Naval Architects and
Marine Engineers : New York.
Ship Basic Design
Watson. D. G. M.(1998). Practical Ship Design. Ocean Engineering Series : London.

LELA SUDIRMAN
D091181001
173

Anda mungkin juga menyukai