Anda di halaman 1dari 3

Nama : Charvia Cipta Wijaya

NIM : 1910817310016

Mata Kuliah : Kecerdasan Buatan

Review Film The Imitation Game


Film imitation game diambil dari kisah nyata yang terjadi pada tahun 1928. Film ini
didasarkan pada kehidupan dan waktu matematikawan dan Cryptography Inggris
Alan Turing, dia juga dikenal sebagai pembuat tes Turing. Tes ini dirancang untuk
menentukan apakah komputer/kecerdasan buatan dapat berpikir seperti manusia,
yang berarti dapatkah kecerdasan sintetik/buatan dapat meyakinkan manusia bahwa
ia memang manusia.

Awal cerita film ini dari seorang remaja yang bernama Alan Turing yang sering di
bully saat masih kecil oleh anak-anak yang lain disekitarnya. Tetapi, dibalik
kesedihan hidupnya ada teman yang sangat baik menolong Alan Turing yang
bernama Christopher, semenjak kejadian tersebut mereka akhirnya menjadi teman.
Disana Christopher meyakini bahwa terkadang orang-orang yang aneh dan tak
terbayangkan adalah orang-orang yang mampu melakukan hal yang tak terbayangkan
pula. Dari pertemanan ini Alan mengenal Cryptography atau yang disebut sebagai
ilmu persandian dari Christopher. Sampai pada suatu hari, Alan Turing mendapatkan
informasi bahwa Christopher sudah meninggal dunia dikarenakan penyakit TBC yang
telah dideritanya sejak lama.

Pada tahun 1939 terjadinya perang dunia ke-2 yang melibatkan antar 2 negara, yaitu
Jerman dengan Inggris. Saat perang itu terjadi, Alan Turing pergi ke sebuah tempat
untuk evakuasi yang ternyata tempat tersebut adalah markas rahasia M16 yaitu
sebuah markas intelijen rahasia Inggris. Dari sini Alan Turing bergabung dengan
organisasi M16 karena Alan sendiri mengetahui pesan sandi enigma. Enigma adalah
mesin yang dipakai oleh negara Jerman untuk mengirim pesan rahasia pada
tentaranya, namun pesan tersebut bukanlah pesan biasa. Pesan tersebut ditulis dalam
bentuk kata-kata tanpa makna yang tidak diketahui artinya yang memiliki 154 triliyun
kemungkinan dan kodenya akan selalu berganti tiap tengah malam. Dari sini Alan
Turing beserta tim yang terbentuk dari orang-orang yang terpilih berusaha untuk
memecahkan sandi enigma dan hanya punya waktu 8 jam setiap harinya.

Turing yang memiliki cara berpikir dengan seorang diri lebih memilih untuk
menyendiri dan membuat sebuah alat untuk memecahkan kode enigma ketimbang
menerjemahkan naskah kode enigma dalam satu hari dengan kemungkinan tak
terhingga/ yang sangat banyak. Stewart Menzies yang mempercayai bahwa alat
Turing dapat bekerja untuk memecahkan kode enigma dan akhirnya memberikan
donasi sebesar 100.000 poundsterling untuk menyelesaikan mesinnya.

Turing pun langsung menggantikan Hugh sebagai pemimpin dari tim tersebut.
Langkah pertama yang dilakukan dengan memecat orang yang dianggap tidak
kompeten lalu mencari anggota baru melalui teka-teki silang, yang kini dikenal
dengan Test Turing. Joan Elizabeth Clarke yang berhasil memecahkan test turing
dalam waktu 5 menit 43 detik lebih cepat dari waktu yang diberikan, yaitu enam
menit.

Joan adalah satu-satunya anggota tim yang bisa akrab dengan Alan. Ketika tak
seorang pun bisa terkoneksi dengan Alan, Joan malah menjadi satu-satunya orang
yang bisa terkoneksi dengannya. Pada akhirnya Joan yang membantu mengakrabkan
Alan dengan rekan-rekan kerjanya, kemudian mereka menjadi tim yang sangat
kompak.

Turing yang telah mengumpulkan tim tersebut kemudian mulai bersama-sama


memecahkan kode enigma dengan mesin yang dirancang olehnya dengan diberikan
nama ‘Christopher’ walau disisi lain Commander Denniston sangat tidak menyetujui
proyek Turing ini.

Turing menemukan bahwa Cairncross adalah mata-mata dari Soviet. Ketika


Turing menghadapinya Cairncross berpendapat bahwa Soviet adalah sekutu yang
bekerja untuk tujuan yang sama dan mengancam untuk mengungkapkan
homoseksualitas Turing jika perannya sebagai agen terungkap. Ketika agen MI6
Stewart Menzies tampaknya mengancam Clarke, Turing mengungkapkan bahwa
Cairncross adalah mata-mata menzies mengungkapkan bahwa dia sudah mengetahui
hal ini dan menanam cairncross di antara mereka untuk membocorkan pesan ke
Soviet untuk keuntungan Inggris. Khawatir akan keselamatannya, Turing
memberitahu Clarke untuk meninggalkan Bletchley Park, mengungkapkan bahwa dia
gay dan berbohong tentang tidak pernah merawatnya. Setelah perang menzies
memberi tahu para kriptografer untuk menghancurkan pekerjaan mereka dan bahwa
mereka tidak akan pernah bisa bertemu lagi atau berbagi apa yang telah mereka
lakukan.

Setelah beberapa lama tim Alan Turing berhasil memecahkan kode Enigma dengan
beberapa data yang didapatkan yaitu C-I-L-L-Y dan juga hidup hitler dan berhasil
membantu Kerajaan Inggris memenangkan perang. Setelah perang berakhir, tiap-tiap
anggota tim kembali ke pekerjaan masing-masing, sebagian besar dari mereka
kembali mengajar di kampus, termasuk Alan Turing. Tak seorang pun masyarakat di
luar mengetahui tim pemecah kode Enigma dan jasa-jasa besar mereka dalam
membantu memenangkan perang.

Hingga di tahun 1951, Alan ditangkap polisi dengan dakwaan melakukan tindakan
tak senonoh (hubungan intim sesama pria). Berdasarkan keputusan pengadilan, Alan
harus menjalani terapi pengobatan untuk menghilangkan kecenderungan
homoseksualnya. Dua tahun kemudian dikabarkan Alan Turing bunuh diri di
rumahnya. Alan Turing, seorang pahlawan perang Inggris yang tidak pernah diakui
jasanya sampai akhir hayatnya.

Film The Imitation Game juga merupakan permintaan maaf kepada Turing, yang,
pada tahun 1954, meninggal pada usia yang terlalu muda yaitu 41 tahun, sebagai
akibat dari kriminalisasi homoseksualitas di Inggris. (Pada akhir 2013, Ratu Elizabeth
II secara resmi mengampuni Turing atas keyakinannya pada tahun 1952.)

Anda mungkin juga menyukai