Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KESTABILAN TEROWONGAN MENGGUNAKAN

METODE ROCK TUNNELLING QUALITY INDEX (Q-SYSTEM)


DITAMBANG BATUBARA PT. ALLIED INDO COAL JAYA
KOTA SAWAHLUNTO
DIAN FEBRI YANCE1, REFKY ADI NATA2, JEVIE CARTER EKA PUTRA3
Mahasiswa, Dosen Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi (STTIND) Padang.
email: dianfebri608@gmail.com

Abstrak
Tambang bawah tanah (Underground Mining) merupakan metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan dibawah permukaan bumi.Tambangan bawah
tanah sangat identik dengan resiko subsidence yang disebabkan oleh berkurangnya daya dukung tanah
akibat adanya penggalian. Penggalian lubang bukaan akan mengakibatkan terganggunya kestabilan
dari daerah tersebut seperti keruntuhan atap, ambrukan dinding tambang (ribspalling), dan
penggelembungan lantai (floorheave). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas massa
batuan dengan menggunakan metode Rock Tunnelling Quality Index(Q-System), penggunaan software
Phase2 version 6.0 untuk menentukan tegangan (meanstress) pada terowongan serta menentukan nilai
Faktor Keamanan (FK) terowongan menggunakan kriteria keruntuhan Mohr-coulomb. Metode
pengumpulan data pada penelitian ini meliputi observasi lapangan dan pengujian laboratorium.
Metode penyelesaian masalah yang digunakan yaitu klasifikasi massa batuan Rock Tunnelling Quality
Index(Q-System) yang terdiri dari rock quality designation (RQD), jumlah pasang kekar, tingkat
kekasaran kekar, alterasi kekar, Aliran Air tanah, stress reduction factor (SRF). Hasil Q-System
berdasarkan parameter diatas menjelaskan batubara memiliki nilai Q-System 1,8 dan batupasir
memiliki Q-System 1,6. Nilai faktor keamanan pada tunnel AICJ-04 0,87 nilai ini masuk kategori
krisis atau tidak stabil, ini menunjukan bahwa tunnel AICJ-04 harus dilakukan pemasangan
penyangga.Analisis nilai meanstress AICJ-04 didapatkan nilai meanstress minimum 2,00 dan
meanstress maksimum sebesar 3,50.

Kata Kunci : Q-System, Stress Reduction Factor (SFR), Rock Quality Designation (RQD), Meanstress

Abstract
Underground Mining is a method of mining that all activities or activities of the filling are
carried out under the surface of the Earth. The subterranean pond is identical with the risk of
subsidence caused by a decrease in soil support due to excavations. Opening hole digging will result
in disruption of the area's stability such as the roof collapse, the impact of the mine walls (rib
spalling), and the Floor heave. The purpose of this research is to analyze the quality of rock mass
using the method of stone Tunnelling Quality Index (Q-System), the use of software PHASE2 version
6.0 to determine the voltage (mean stress) in the tunnel and determine the value The security factor
(FK) tunnel uses the collapse criteria of Mhor-Coulomb. The data collection methods in this study
include field observation and laboratory testing. Problem solving method used is the classification of
Rock mass Tunnelling Quality Index (Q-System) consisting of rock Quality designation (RQD), the
number of Kekar pairs, the level of roughness of the Kekar, alterations of the ground water, soil
Reduction factor (SRF). The Q-System results based on the above parameters explaining coal has a
value of Q-System 1.8 and the battery has a Q-System 1.6. The value of security factor in the Tunel
AICJ-04 0.87 This value is in the category of crisis or unstable, this indicates that the AICJ-04 Tunel
must be carried out buffer. The analysis of the AICJ-04 meanstress value is obtained at a minimum
meanstress value of 2.00 and maximum meanstress of 3.50.

Keywords : Q-System, Stress Reduction Factor (SFR), Rock Quality Designation (RQD),Meanstress
PENDAHULUAN e. PengukuranRock Quality
Potensi terjadinya ketidakstabilan Designation (RQD)
disekitar lubang bukaan tambang bawah f. Jumlah Kekar (Joint Set
tanah membutuhkan penanganan khusus, Number/Jn)
terutama masalah faktor keamanan dan g. Kekerasan Kekar (Joint
perencanaan penyangga. Untuk Roughness Number/Jr)
mengidentifikasi nilai kualitas massa h. Derajat Alterasi (Joint Alterasi
batuan dan rekomendasi jenis penyangga Number/Ja)
menggunakan metode Q-Sytem. Analisis i. Aliran Air Tanah (Water
ini menyatakan kestabilan lubang bukaan reduction Number/Jw)
dipengaruhi oleh sifat fisik dan mekanik j. SRF (Stress Reduction Factor)
batuan penyusun terowongan, tekanan air 2. Data Sekunder
tanah, kodisi struktur geologi seperti a. Sejarah dan profil perusahaan
adanya kekar sebagai bidang lemah, dan b. Peta topografi
tegangan yang bekerja pada terowongan. c. Peta situasi
Maka perlu dilakukan pengamatan pada d. Peta geologi
lubang bukaan dan pengujian sampel e. Peta layout terowongan
batuan sebagai penyusun lubang bukaan. f. Peta hidrogeologi
g. Peta kesampaian daerah
METODE PENELITIAN
B. Sumber Data
Jenis metode penelitian yang peneliti
Sumber data didapatkan dengan
lakukan adalah penelitian terapan (applied
melakukan pengamatan langsung pada
research). Menurut Sugiyono (2009),
front penambangan tunnel AICJ-04, studi
penelitian terapan adalah menerapkan,
literatur dan dokumentasi dari PT. Allied
menguji, mengevaluasi kemampuan suatu
Indo Coal Jaya.
teori yang diterapkan dalam memecahkan
masalah-masalah praktis dan dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
diaplikasikan. Walaupun ada kalanya Pengujian Sifat Fisik dan Sifat Mekanik
penelitian terapan juga untuk Batuan
mengembangkan produk penelitian dan Pengujian sifat fisik dan sifat mekanik
pengembangan bertujuan untuk batuan ini digunakan sebagai parameter
menemukan, mengembangkan dan input pada software Phaese2 untuk
memvalidasi suatu produk. menentukan nilai meanstress dan
Penelitian dilakukan tanggal 10 juli menghitung faktor keamanan terowongan.
2019 di front penambangan tunnel AICJ- Pada lokasi penelitian terdiri dari 2 jenis
04 PT. Alied Indo Coal Jaya site batuan yaitu batubara dan batupasir.
Parambahan yang berlokasi di Desa Batu Pengambilan sampel untuk pengujian
Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota laborarium dilakukan dengan cara random
Sawahlunto. sampling dimana batubara diambil di front
A. DATA penambangan dan batupasir diambil pada
Jenis data yang digunakan pada lereng disekitar tunnel AICJ-04. Hasil
penelitian yaitu data primer dan data pengujian sifat fisik dan sifat mekanik
sekunder meliputi sebagai berikut: batuan sebagai berikut:
1. Data Primer Tabel 1: Hasil Pengujian Sifat Fisik
a. Sampel Batuan Batuan
b. Dimensi Terowongan No Parameter Sampel batuan
c. Sifat Fisik Batuan Pengujian (gr/cm3’) Batubara Batupasir
1 Bobo isi asli/ɣn 1,23 2,94
d. Kuat Tekan Uniaksial 2 Bobot isi kering/ɣo 1,23 2,91
3 Bobot isi jenuh/ɣw 1,24 2,98
Tabel 2: Hasil Pengujian Sifat Mekanik
Batuan
Sampel Parameter
Batuan σc σt C V
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
(°)
Batubara 2,077 0,207 0,376 48,66 0,241
Batupasir 4,045 0,404 0,735 48,59 0,241

A. Klasifikasi Massa Batuan Rock


Tunneling Quality Index (Q-System)
Untuk menentukan nilai klasifikasi
massa batuan dan jenis penyangga yang
digunakan dihitung dengan (persamaan 1) Gambar 1: Kurva Rekomendasi Jenis
berikut ini: Penyangga Pada Tunnel AICJ-04
Berdasarkan Nilai Q-System

B. Nilai Meanstress (Tegangan) yang


Keterangan: Bekerja pada Tunnel AICJ-04
RQD : Rock Quality Designation Untuk mengghitung nilai meanstress
Jn : Jumlah Pasang Kekar pada tunnel AICJ-04 peneliti
Jr : Tingkat Kekasaran Kekar menggunakan bantuan software Phase2
Ja : Alterasi Kekar dengan kriteria Mhor-Coulumb. Pada
Jw : Aliran Air Tanah pengolahan data menggunakan software
SRF : Stress Reduction Factor phase2 ini peneliti juga menghitung nilai
tegangan mayor (σ1) dan tegangan minor
Pada penelitian ini peneliti membatasi (σ3) yang nantinya digunakan untuk
daerah pengamatan dengan membuat menghitung faktor keamanan pada tunnel
scanline sepanjang 15 meter pada masing- AICJ-04. Adapun parameter input untuk
masing batuan. Dari hasil pengamatan software Phase2 dijelaskan pada tabel 4
pada front penambangan dan lereng berikut ini:
disekitar tunnel AICJ-04 ditemukan kekar
sebanyak 19 set kekar pada batubara dan 2 Tabel 4: Parameter Input Phase2
set kekat pada batu pasir. Berikut ini
adalah hasil pembobotan parameter serta
hasil perhitungan dari nilai Q-System.

Tabel 3: Hasil Pembobotan dan Gambar 2: Nilai Tegangan Mayor (σ1)


Perhitungan Nilai Q-System Tunnel AICJ-04
Gambar 2: Nilai Tegangan Minor (σ3) stabil, FK=1 menjelaskan dalam keadaan
Tunnel AICJ-04 Kritis, dan FK<1 Tidak stabil. Sebelum
penyanggaan keadaan lubang bukaan
sangat rentan terjadinya runtuhan pada
beberapa bidang lemah, maka dari itu
perhitungan FK dengan kriteria runtuhan
Mohr-Coulumb dilakukan untuk
menanggulangi failure pada lubang
bukaaan.
Nilai Faktor Keamanan (FK) untuk
Gambar 4: Nilai Meanstress Tunnel kemantapan terowongan dapat ditentukan
AICJ-04 jika tegangan mayor (σ1) dan tegangan
minor (σ3) yang bekerja pada terowongan
tersebut diketahui. Pada penelitian ini
perhitungan faktor keamanan dihitung
menggunakan kriteria keruntuhan dari
Mohr-Coulumb. Adapun persamaan yang
digunakan untuk menghitung Faktor
Keamanan (FK) dapat dilihat pada
(persamaan 2) beriku ini:

Setelah dilakukan pemodelan


terowongan menggunakan Software
Phase2 pada Tunnel AICJ-04 dengan 2
jenis material didapatkan nilai Sigma 1 Keterangan:
(σ1) maksimum sebesar 8,00 MPa FK : Faktor Keamanan
sedangkan nilai Sigma 1 (σ1) minimum σ1 : Tegangan Mayor (Mpa)
sebesar 5,20 Mpa dengan nilai rata-rata σ3 : Tegangan Minor (Mpa)
untuk tegangan mayor 7,20 Mpa. Untuk : Sudut Geser Dalam (°)
Sigma 3 (σ3) pada tunnel AICJ-04 dengan
nilai maksimum sebesar 0,99 Mpa C : Kohesi (Mpa)
sedangkan nilai Sigma 3 (σ3) minimum
Setelah dilakukan perhitungan
sebesar 0,45 Mpa dengan nilai rata-rata
menggunakan (persamaan 2) didapatkan
tegangan minor 0,45 Mpa. Nilai
nilai Faktor Keamanan (FK) pada tunnel
meanstress pada tunnel AICJ-04
AIJC-04 dengan nilai Faktor Keamanan
didapatkan nilai meanstress maksimum
sebesar 0,87 ini menunjukan bawah tunnel
sebesar3,50 MPa sedangkan nilai
AICJ-04 dalam keadaan tidak stabil atau
meanstress minimumnya sebesar2,00Mpa
kritis.
dengan nilai rata-rata meanstress 2,95
Mpa. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dan
C. Nilai Faktor Keamanan Tunnel
pengolahan data yang didapatkan dari
AICJ-04
terowongan AICJ-04. PT. Allied Indo
Faktor keamanan digunakan sebagai
Coal Jaya, dapat disimpulkan bahwa:
acuan dalam mengoptimalkan penyangga
yang digunakan berdasarkan analisis jenis 1. Berdasarkan nilai Q-System pada tunnel
dan besarnya deformasi yang terjadi. AICJ-04 didapatkan nilai kualitas massa
Menurut Bieniewski (1989) nilai FK>1 batuan sebagai berikut:
menjelaskan terowongan dalam keadaan
a. Nilai kualitas massa batuan untuk Mechanics And Geotechnical
batubara masuk kategori Poor dengan Engineering, Page 7 – 10
rekomendasi penyangga menggunakan
shotcrete degan ketebalan 48 mm serta Arief Rahman dan Fajar Nugraha
pemasangan rockbolt pajang 2,5 m Muhyiddin, 2018, Uji
dengan jarak pemasangan rockbolt Laboratorium Mekanika Batuan
1,81m jika pemasangan penyangga Menggunakan Metode
tanpa menggunakan shotcrete bisa Unconfined Compressive Strength
menggunakan rockbolt dengan panjang (UCS) Pada Batuan Inti (CORE)
2,5 m dan jarak pemasangan atar Batu Pasir, Balongan Indramayu,
rockbolt 1,38 meter. AKAMIGAS, Page 35 – 41

b. Nilai kualitas massa batuan untuk B.H.G Brady and E.T Brown, Rock
batupasir masuk kategori Poor dengan Mechanics For Underground
rekomendasi penyangga menggunnakan Mining, Kluwer Academic
Publishers
shotcrete dengan ketebalan 50 mm,
serta pemasangan rockbolt dengan Faizal Akbar Tri Erto Putra, dkk., 2015,
panjang 2,5 m jarak pemasangan Kajian Geoteknik Terhadap
rockbolt 1,80 m, jika pemasangan Rancangan Penambangan
penyangga tanpa menggunakan Batubara Bawah Tanah Metode
Shortwall Di CV. Artha Pratama
shotcrete bisa menggunkan rockobolt
Jaya Kecamatan Muara Jawa
dengan panjang 2,5m dan jarak Kabupaten Kutai Kartanegara
pemasangan antar rockbolt 1,35 m. Provinsi Kalimantan Timur,
Yogyakarta: UPN, Page 37 – 45.
2. Dari hasil perhitungan FaktorKeamanan
(FK) menggunkan persamaan Mohr- Irwandi Arif, 2016, Geoteknik Tambang,
Coulumb, Nilai FKpadatunnel AICJ-04 PT. Gramedia Pustaka Utama,
sebesar 0,87sehingga masuk kategori tidak Jakarta.
stabil atau kritis. Dalam hal menjaga
ketabilan terowongan pada saat penggalian Made Astawa Ray, dkk, 2011, Mekanika
di tunnel-AICJ04 harus dilakukan Batuan, Institut Teknologi
pemasangan penyangga.Pemasangan Bandung, Bandung.
penyangga ini bisa menggunakan
Murad Ms dan Indah Sulistia Ningsi,
rekomendasi dari Q-Sytem dengan panjang
2018, Analisis Kuat Tekan
span maksimum 5,88 m.
Terhadap Waktu Stand Up C1-G
3. Nilai meanstress pada tunnel AICJ-04 Pertambangan Bawah Tanah PT.
didapatkan nilai meanstress maksimum Nusa Alam Lestari, Sawahlunto,
sebesar 3,50 Mpa sedangkan nilai Sumatra Barat
meanstress minimumnya sebesar 2,00 Mpa
N.Sivakungan, dkk, 2014, Determination
dengan nilai rata-rata untuk meanstress
Of Cohesion And Friction Angle
sebesar 2,95 Mpa.
Of Rock From Indirect Tensile
DAFTAR PUSTAKA Strength And Uniaxial
A.Federico and G.Elia, 2009, At-Rest Compression Tests, International
Earth Pressure Coefficient And Journal Of Geotechnical
Poisson's Ratio In Normally Engineering, Page 59 – 65.
Consolidated Soils Les
Refky Adi Nata dan Murad, 2017, Stand
Coefficients, Proceedings Of The
Up Time In Tunel Base On Rock
International Conference On Soil
Mass Ratting Bieniawski 1989,
AIP Proceedings, Page 1 – 8

Ridho Kresna Wattimena, Mekanika


Batuan Dan Perancangan
Konstruksi Tanah, Institut
Teknologi Bandung, Bandung
Rifki Sholeh Pribadi dan Sundek Hariyadi,
2015, Kajian Geologi Teknik Pada
Rencana Pembuatan Tunnel
Tambang Bawah Tanah,
Kalimantan Timur: Universitas
Kutai Kartanegara, Page 57 - 66
Riko Ervil, dkk, 2016, Buku Panduan
Penulisan dan Ujian Skripsi,
Sekolah Tinggi Teknologi
Industri (STTIND) Padang.
Zlatko Brisevac, dkk, 2017, Estimation Of
Uniaxial Compressive Anf Tensile
Strength Of Rock Material From
Gypsum Deposits In The Knin
Area, Tehnicki Vjesnik, Page 855
– 861

Anda mungkin juga menyukai