Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN

ALAT DUMP TRUCK

OFF HIGHWAY TRUCK (OHT)


O4 – 1. Supervisi
1.1. Operator
1.2. Persiapan operasi
1.3. Parkir unit setelah operasi
1.4. Kegiatan setelah operasi

O4 – 2. Spesifikasi Unit
2.1. HD 465
2.2. HD 785 - 5
2.3. CAT 777
2.4. EH – 1700

O4 – 3. Teknik Operasi
3.1. Teknik Hauling Kosongan
3.2. Teknik Hauling Muatan

O4 – 4. Pengisian – Saat Loading


4.1. OHT vs Back Hoe
4.2. Posisi Top Loading
4.3. OHT vs Shovel

O4 – 5 Teknik Dumping

O4 – 6 Teknik Manuver

Pelatihan Dasar Pengawas Operasional Page 1 of 12


PT. Solusi Inspirasi Mandhiri first edition, Januari 2017
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN
ALAT DUMP TRUCK

1. SUPERVISI
1.2. PERSIAPAN OPERASI
1.1. Operator

1. Seorang Operator – Driver


sedang melakukan P2H
(Pelaksanaan Perawatan
Sudah siapkah Operator anda Harian). Hal ini untuk
bekerja ? memastikan bahwa kondisi
1. Bagaimana dengan kondisi unit siap dan layak di
fisik ? operasikan.
1. Sehat ? 2. Seorang Operator dan
2. Tidak mengantuk ? Driver akan segera
3. Ada masalah ? melaporkan ke atasan
(Keluarga, pekerjaan) Foreman dan Supervisor,
2. Perlengkapan kerja (APD) ? apabila unit nya
1. Helmet mengalami gangguan atau
2. Ear plug ? kerusakan.
3. Safety Shoes
4. Sarung tangan ? INGAT !!!!!!!!!
3. Identitas diri ?
4. SIMPER ? BAHWA KERUSAKAN ALAT
TERBESAR LEBIH DISEBABKAN
Apabila semua telah terpenuhi, OLEH KETELEDORAN DAN
pastikan sekali lagi bahwa KELALAIAN PERAWATAN
Operator anda siap bekerjaan
dengan aman. Seorang Sebelum Operator melakukan
Foreman atau Supervisor harus pekerjaan. PASTIKAN bahwa :
memastikan bahwa semua - GL telah memberikan peng-
Operator – Driver dan karyawan arahan dan petunjuk
siap bekerja hari ini.
- pekerjaan hari ini.

Pelatihan Dasar Pengawas Operasional Page 2 of 12


PT. Solusi Inspirasi Mandhiri first edition, Januari 2017
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN
ALAT DUMP TRUCK
- Tanyakan sekali lagi kepada 3. Lakukan pengecekan unit
Operator : bahwa dia telah selesai operasi.
betul-betul memahami
pekerjaannya hari ini, misal : 1. 4. KEGIATAN SETELAH
- Apa tujuan dan maksud OPERASI
pekerjaan hari ini ?
- Instruksi : Hal-hal yang harus dikerjakan oleh
o Patok, Pita dan tanda seorang operator Dozer selesai
survey lainnya operasi adalah :
o Kondisi material dan - Melakukan P2H (Pemeriksaan
lingkungan kerja. Perawatan Harian)
- Batas-batas pekerjaan - Bersihkan kotoran-kotoran yang
Dengan demikian kita telah melekat di bagian
menjalin suatu kerja sama TIM Undercarriage dan Engine.
yang tangguh. - Periksa apakah ada kebocoran-
kebocoran yang timbul selama
1.3. PARKIR UNIT SETELAH dan setelah operasi
OPERASI
- Melaporkan keatasan bila ada
kejanggalan.

BAGAIMANA BILA HAL INI TIDAK


DILAKUKAN OLEH OPERATOR ?
APA AKIBATNYA :
- Keausan pada
undercarriage, tire tidak
diketahui
- Kebocoran yang timbul
selama operasi tidak
Prosedur yang harus dilakukan diketahui
setelah selesai operasi atau kerja : - Memperdek umur alat,
1. Parkirkan unit pada lokasi disebabkan oleh
yang telah disediakan kurangnya perawatan.
2. Matikan engine sesuai dengan
prosedur

Pelatihan Dasar Pengawas Operasional Page 3 of 12


PT. Solusi Inspirasi Mandhiri first edition, Januari 2017
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN
ALAT DUMP TRUCK

2. SPESIFIKASI UNIT
2.1. SPESIFIKASI UNIT HD 465 - 5

WEIGHT Standar Tire Large Size Tire


 Overall weight (unladen weight+
Max payload + 1 Operator) : 85955 kg (189530 Lb) 87155 (192177 lb)
 Un laden Weight : 39900 kg (87980 lb) 41100 (90626 lb)
 Operator : 80 kg (176 lb)
PERFORMANCE
 Travel Speed:
- Forward (Maju) 1 : 10.5 KM/H (6.55 mph) = 11.5 ( 7.1 mph)
2 : 15.5 KM/H ( 9.6 mph) = 16.0 ( 9.9 mph)
3 : 20.7 KM.H (12.7 mph) = 21.8 (13.4 mph)
4 : 28.0 KM/H (17.4 mph) = 29.5 (18.3 mph)
5 : 37.5 KM/H (23.3 mph) = 39.0 (24.5 mph)
6 : 50.5 KM/H (31.4 mph) = 52.5 (32.6 mph)
7 : 66.0 KM/H (23.3 mph) = 70.0 (43.5 mph)
- Reverse 1 : 8.5 KM/H ( 5.3 mph) = 9.0 ( 5.6 mph)
 Max payload : 46000 kg (101430 lb)
 Dump Body capacity : Struck = 25 m3 (32.4 cu.yd)
: Heaped = 34.2 m3 (44.3 cu.yd)
 Dumping Speed : (A+/- 2100 Rpm) (Raised) = 11 sec
 Min Turning Rad. : 8500 mm (27 ft 10 in)
 Min. Ground Clearence (bottom of rear axle)= 555 mm (1ft 10 in)= 645 (2 ft 1 in)
ENGINE :
 Type : Komatsu SA6D170 diesel engine
 Flywheel horse power : 551 kw (740 HP)/2100 rpm
 Max. torque : 3010 Nm (307 Kgm, 1519 lbft)/1500 rpm
 Starting motor : 24v 7.5 kW x 2
 Battery : 12V 200Ah x 2
SOUND LEVEL
 Sorrounding (Sound power level L WA) dB (A) : 76.5 dB (A)
 Operator (sound pressure levl LPA) dB (A) : 79.5 dB (A)
Measuremen procedure described in ISO639A or 86/622/EEC
VIBARTION LEVEL
 Hand/Arms The weight roat mean square acceleration : 4.27 m/S2
 Whole body Measurement standard ISO7096 : 0.54 m/S2

Pelatihan Dasar Pengawas Operasional Page 4 of 12


PT. Solusi Inspirasi Mandhiri first edition, Januari 2017
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN
ALAT DUMP TRUCK

2.2. SPESIFIKASI UNIT HD 785-3

WEIGHT Standar Tire Large Size Tire


 Overall weight (unladen weight+
Max payload + 1 Operator) : 138455 kg (305240 lb) 139855 (308320 lb)
 Un laden Weight : 60400 kg (133170 lb) 61800 (136240 lb)
 Operator : 80 kg (176 lb)
PERFORMANCE
 Travel Speed:
- Forward (Maju) 1st : 10 KM/H (6.55 mph) = 11 ( 6.8 mph)
2nd : 14 KM/H ( 9.6 mph) = 15 ( 9.3 mph)
3rd : 20 KM.H (12.7 mph) = 21 (13.0 mph)
4th : 27 KM/H (17.4 mph) = 28 (17.4 mph)
5th : 36 KM/H (23.3 mph) = 37 (23.0 mph)
6th : 48 KM/H (31.4 mph) = 51 (31.7 mph)
7th : 64 KM/H (23.3 mph) = 68 (42.3 mph)
- Reverse 1st : 11 KM/H ( 5.3 mph) = 12 ( 7.5 mph)
 Max payload :78000 kg (171990 lb)
 Dump Body capacity : Struck = 36 m3 (47.1 cu.yd)
: Heaped = 53 m3 (69.3 cu.yd)
 Dumping Speed : (A+/- 2100 Rpm) (Raised) = 13 sec
 Min Turning Rad. : 9900 mm (32 ft 5 in)
 Min. Ground Clearence (bottom of rear axle)= 725 mm (2ft 5 in) = 810 (2 ft 8 in)
ENGINE :
 Type : Komatsu SA12D140 diesel engine
 Flywheel horse power : 783 kw (1050 HP)/2100 rpm
 Max. torque : 4168 Nm (425 Kgm, 3074 lbft)/1500 rpm
 Starting motor : 24v 7.5 kW x 2
 Battery : 12V 170Ah x 2
SOUND LEVEL
 Sorrounding (Sound power level L WA) dB (A) : 84 dB (A)
 Operator (sound pressure levl LPA) dB (A) : 79.2 dB (A)
Measuremen procedure described in ISO639A or 86/622/EEC
VIBARTION LEVEL
 Hand/Arms The weight roat mean square acceleration : 2.07 m/S2
 Whole body Measurement standard ISO7096 : 0.50 m/S2

Pelatihan Dasar Pengawas Operasional Page 5 of 12


PT. Solusi Inspirasi Mandhiri first edition, Januari 2017
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN ALAT
DUMP TRUCK

3. TEKNIK OPERASI - Perhatikan selalu kondisi


jalan muat dan patuhi
3.1. Teknik Hauling Kosongan rambu-rambu tambang.
- Beri prioritas pad - Pada saat pandangan
kenadaraan yang berkurang karena
bermuatan atau kendaraan gangguan kabut,asap dll
emergency (Ambulance) perlebar jarak iringan
- Dilarang mengemudikan dengan unit didepannya
unit dengan mengangkat dan kemudiakan
dump kemudikan dengan
- Ingat dan pastikan monitot kecepatan terkontrol (lebih
atau instrumen panel rendah)
dalam kondisi bagus, - Perhatian !!! pada saat
sehingga anda dapat mengemudi dengan
memonitor kondisi engine, kondisi jalan basah selesai
misal : suara, getaran, penyiraman.
warna gas atau repon - Kurangi pada saat
kontrol lever. berpapasan.
- Bila ditemukan - Kecepatan maksimum
ketidakberesan, segera pada saat membawa
parkirkan unit dan hubungi muatan sesuai yan
atasan Foreman untuk dianjurkan.
dilaporkan. - Bunyikan klakson setiap
- Jarak saat beriringan kali melewati
minimum adalah 1 kali persimpangan.
panjang unit. - Dilarang saling mendahului
- Pastikan muatan yang
diangkut sesuai dengan
kapasitas vessel dan tidak
belebihan.
- Gunakan retarder pada
saat mengurangi
kecepatan.
- Indari kendaraan keadaan
ovber running.
- Kontrol kecepatan sesuai
yang diijinkan.
3.2. Teknik Hauling Muatan - Berhentilah ditempat atau
parkirkan unit dilokasi yang
aman pada saat tiba-tiba
hujan.
- Kurangi menggunakan
system pedal brake.

3.2.1. Teknik Hauling Muatan pada


Jalan Menurun

Training & Development Center Page 6 of 12


PT. Riung Mitra Lestari first edition, Maret 2011
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN ALAT
DUMP TRUCK

- Konsentrasi penuh dan - Perhatikan situasi dan


patuhi rambu-rambu kondisi jalan
tambang (hauling) - Hindari engine dalam
- Kontrol kecepatan unit keadaan over running
sesuai jalan yang dilalui - Pertahankan kecepatan.
- Gunakan retarder untuk - Dilarang menyalip antar
mengurangi kecepatan, Truk Produksi
kurangi dan usahakan - Bila jalan licin selesai
jangan menggunakan disiram, beri kesempatan
pedal brake. unit yang bermuatan.
- Perhatikan situasi dan - Dalam kondisi memaksa,
kondisi jalan misalkan tiba-tiab hujan,
- Hindari engine dalam stop dan berhenti ditempat
keadaan over running dengan posisi Tire serong
- Pertahankan suhu air terhadap benchwall.
retarder pada posisi Hijau.
4. PENGISIAN – SAAT LOADING

4.1. OHT vs BACK HOE


Beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian :
- Operator harus
memperhatikan kondisi front
loading dengan seksama
- Saat Loading ke Vessel,
Operator Back Hoe harus
memperhatikan material
muatan tersebut
3.2.2. Teknik Hauling Muatan
pada Jalan Menanjak

- Konsentrasi penuh dan


patuhi rambu-rambu - Kondisi Front Loading harus
tambang (hauling) bersih dan rata, bebas dari
- Kontrol kecepatan unit runtuhan bebatuan yang
sesuai jalan yang dilalui berpotensi merusak ban.
- Gunakan retarder untuk - Pada saat mundur, Operator
mengurangi kecepatan, harus memperhatikan betul
kurangi dan usahakan posisi bucket.
jangan menggunakan
pedal brake.
Training & Development Center Page 7 of 12
PT. Riung Mitra Lestari first edition, Maret 2011
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN ALAT
DUMP TRUCK

memperhatikan posisi
bucket.

Hal yang harus mendapat


perhatian Operator Excavator
adalah :
- Operator harus bisa
melihat dasar bak alat
angkut
- Posisi muatan harus
terkontrol sehingga tidak
Posisi stock material setinggi vessel tumpah-tumpah.
truck memberikan keutungan : - Pada saat loading
1. Cycle time alat muat kecil. Operator Excavator harus
2. Kebersihan Front area akan lebih betul-betul memperhatikan
terjaga kondisi vessel, karena hal
ini berpotensi terjadinya
benturan antara bucket
dengan vessel OHT
- Penempatan material
harus sedemikian rupa,
karena berpotensi
terjadinya
ketidakseimbangan
muatan.
HINDARI TEKNIK INI, APABILA
BETUL-BETUL TIDAK MEMAKSA.

Kondisi posisi loading dan antri


seperti gambar diatas
memberikanbanyak keuntungan :
1. Cycle time dt (spotting time) kecil.
2. Cycle time muat kecil, karena
bucket tidak melewati dinding
vessel truck tetapi melalui pantat
truck.

4.2. Posisi Top Loading

Hal-hal yang harus mendapat


perhatian Seorang Driver adalah :
- Operator harus
mengetahui kondisi front
loading dengan teliti
- Pada saat melakukan
gerakan unit mundur,
Operator harus
Training & Development Center Page 8 of 12
PT. Riung Mitra Lestari first edition, Maret 2011
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN ALAT
DUMP TRUCK

4.3. OHT vs SHOVEL - Perhatikan kaca spion


sebelah kanan untuk
4.3.1. Metode Single Set mendeteksi ujung bottom
dump sebelah bawah
Pada metode ini, beberapa hal yang belakang berada ditengah
harus menjadi perhatian seorang vessel (bak) pada saat
operator OHT adalah : OHT mulai mundur.
- Operator harus
memastikan bahwa jarak
antara OHT dan Track
harus lebih dari 6 meter,
sebab hal ini berpotensi
terjadinya benturan anatra
Counter weight dan HOT,
untuk Shovel dengan
kapasitas bucket 15 m3).
- Operator OHT harus
memastikan kondisi front
loading bersih dan rata. Seorang Operator OHT harus
Sebab berpotensi menguasai teknik ini dan teknik ini
berakibat terjadinya akan diperlukan saat menggunakan
kerusakan ban. metode Double Side Loading.
- Operator OHT harus
memastikan bahwa jarak
parkir saat loading betul- 4.3.3. Metode Double Set
betul tepat dengan posisi
jangkauan Shovel. Apabila Sistem ini akan menghasilkantingkat
jarak terlalu jauh produksi cukup tinggi disbanding
berpotensi kondisi Shovel dengan metode Single Set. Langkah-
pada saat swing tidak langkah yang perlu mendapatkan
stabil. perhatian adalah :
- Seorang Operator OHT
4.3.2. Metode Blind Side harus memperhatikan
Loading jarak antara track Shovel
dengan Ban OHT,
Seorang operator OHT harus terutama sekali OHT yang
memperhatikan hal-hal berikut : berada disebelah kanan
- Operator OHT harus
memperhatikan dan
paham betul situasi dan
kondisi front kerja.
- Usahakan pada saat
loading posisi ban sejajar
dengan track.
- Jarak antara ujung track
deng ujung vessel (bak)
adalah 6-7 meter untuk
kapasitas bucket Shovel
15 m3.
Training & Development Center Page 9 of 12
PT. Riung Mitra Lestari first edition, Maret 2011
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN ALAT
DUMP TRUCK

4.3.4. Metode Parallel Dig


- Seorang Operator OHT
harus memastikan kondisi
front kerja aman, bersih
dan rata.
- Dilarang keras Operator
OHT keluar dari kabin saat
melakukan aktivitas di
front.
- Aktifkan komunikasi dua
arah antara Operator
Shovel dan OHT.

Berikut gambar dibawah ini


adalah contoh kondisi tidak Metoda ini tidak efektif diterapkan di
aman, jarak antara track dan lapangan. Beberapa hal yang
OHT terlalu dekat, sehingga berpengaruh :
berpotensi terjadinya 1. Cycle time alat muat menjadi
kecelakan. terlalu lama, karena alat tidak
pada posisi stock-an.
2. Front area cenderung kotor dan
alat bantu sulit melakukan
pembersihan lokasi

Metoda ini tidak direkomendasikan


untuk diterapkan di lapangan.

5. TEKNIK DUMPING

Lokasi Buangan (Dumping) yang


terpelihara dengan rapi akan
bemberikan keuntungan pada Waktu
INGAT OPERATOR OHT YANG edar (Circle Time) Dump Truck yang
BERADA DISEBELAH KANAN dibutuhkan.
HARUS AKTIF BERKOMUNIKASI
DUA ARAH DENGAN OPERATOR
SHOVEL

Lokasi Buangan (Dumping) yang


acak-acakan akan membe.rikan
dampak pada :
Training & Development Center Page 10 of 12
PT. Riung Mitra Lestari first edition, Maret 2011
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN ALAT
DUMP TRUCK

- Tingginya Circle Time OHT 6. TEKNIK MANUVER


- Tingginya tingkat pemakaian alat
Dozer Keuntungan teknik manuver yang
benar :
- Meminimalkan tingkat kerusakan
Tire
- Lokasi Buangan (dumping) bebas
dari Spoil yang jatuh dari vesel
OHT.
- Jam pemakaian alat Dozer lebih
kecil

Teknik membuang yang benar


dengan ketinggian Dumping path 6
meter akan memberikan keuntungan
- Tingkat pemakaian jam Dozer
berkurang
- Disposal tetap terpelihara rapi

Akibat yang terjadi adalah :


- Lokasi Buangan selalu dipenuhi
oleh jatuhan Spoil dari Vesel OHT
- Cenderung lokasi buangan tidak
pernah rapi
- Jam pemakaian alat Dozer besar
- Tingkat kerusakaan Tire
Akibat yang ditimbulkan : cenderung meningkat / semakin
- Kerusakan Tire akan meningkat. besar, misal : sobek samping dll.
- Kerusakan Suspensi cenderung
meningkat
- Kondisi tidak aman yang
ditimbulkan adalah kemungkinan
unit akan terekincir (sliding)

Training & Development Center Page 11 of 12


PT. Riung Mitra Lestari first edition, Maret 2011
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN ALAT
DUMP TRUCK

Training & Development Center Page 12 of 12


PT. Riung Mitra Lestari first edition, Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai