Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKHIR

Perencanaan Normalisasi Sungai/Saluran


Kabupaten Kapuas Hulu Paket 1

4
A NALISA DAN
PEMBAHASAN
B A B

4.1. Penentuan Debit Aliran


Faktor – faktor untuk menentukan debit aliran, yaitu :
1. Intensitas curah hujan (I) dihitung berdasarkan data – data sebagai berikut :
a. Data curah hujan :
Merupakan data curah hujan harian maksimum dalam setahun yang dinyatakan
dalam mm/ hari, data curah hujan ini diperoleh dari Lembaga Meteorologi dan
Geofisika, untuk stasiun curah hujan yang terdekat dengan lokasi sistem drainase,
jumlah data curah hujan paling sedikit dalam jangka waktu 10 tahun.
b. Periode ulang :
Karekteristik hujan menunjukkan bahwa hujan yang besar tertentu mempunyai
periode ulang tertentu, periode ulang rencana untuk saluran samping ditentukan 5
tahun.
c. Lamanya waktu curah hujan :
Ditentukan berdasarkan hasil penyelidikan Van Breen, bahwa hujan harian
terkonsentrasi selama 4 jam dengan jumlah hujan sebesar 90 % dari jumlah hujan
24 jam.
d. Rumus menghitung intensitas curah hujan ( I ) menggunakan analisa distribusi
frekuensi menurut rumus sebagai berikut :

Keterangan :
T X = besarnya curah hujan untuk periode ulang T tahun ( mm ) / 24 jam.
X = nilai rata – rata aritmatik, hujan komulatif.
X S = standart deviasi

IV-1
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Normalisasi Sungai/Saluran
Kabupaten Kapuas Hulu Paket 1

T Y = variasi yang merupakan fungsi periode ulang


n Y = nilai yang tergantung pada n (jumlah data)
n S = standart deviasi merupakan fungsi dari n.
I = intensitas curah hujan mm/jam.

Tabel 4.1. Variasi Fungsi Periode Ulang (Yt)

IV-2
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Normalisasi Sungai/Saluran
Kabupaten Kapuas Hulu Paket 1

Tabel 4.2. Nilai Yang Tergantung Pada n ( n Y )

IV-3
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Normalisasi Sungai/Saluran
Kabupaten Kapuas Hulu Paket 1

Tabel 4.3. Hubungan Deviasi Standar (Sn) dengan Jumlah Data (n)

e. Kurva Basis
Kurva Basis digunakan untuk menentukan kurva lamanya intensitas hujan, yang dapat
diturunkan dari kurva basis ( lengkung intensitas standart ) seperti contoh pada gambar
berikut.

IV-4
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Normalisasi Sungai/Saluran
Kabupaten Kapuas Hulu Paket 1

Gamabar 4.1. Kurva Basis

IV-5
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Normalisasi Sungai/Saluran
Kabupaten Kapuas Hulu Paket 1

f. Waktu Konsentrasi dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
C T = waktu kosentrasi ( menit )
1 t = waktu inlet ( menit )
1 t = waktu aliran ( menit )
O L = jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase ( m )
L = panjang saluran ( m )
nd = koefisien hambatan ( tabel 8 )
s = kemiringan daerah pengaliran
v = kecepatan air rata - rata disaluran ( m / dt )

2. Perhitungan debir air (Q) menggunakan rumus yaitu :

Keterangan :
Q = debit air ( m3/ detik )
C = koefisien pengaliran
I = intensitas hujan ( mm / jam )
A = luas daerah pengaliran ( km2 )

IV-6
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Normalisasi Sungai/Saluran
Kabupaten Kapuas Hulu Paket 1

4.2. Penampang Basah Saluran


Luas Penampang Basah Saluran dihitung berdasarkan :
1. Penampang basah yang paling ekonomis untuk menampung debit maksimum (Ae)
yaitu :
a. Saluran bentuk trapesium

Tabel 4.4. Hubungan Kemiringan talud dan besarnya debit.

Keterangan :
b = lebar saluran ( m )
h = dalamnya saluran yang tergenang air ( m )
m = perbandingan kemiringan talud
R = jari – jari hidrolis ( m )
P = Keliling basah saluran (m)
Ae = Luas Penampang basah (m2)

IV-7
LAPORAN AKHIR
Perencanaan Normalisasi Sungai/Saluran
Kabupaten Kapuas Hulu Paket 1

4.3. Tinggi Jagaan Saluran Samping


Tinggi jagaan ( w ) untuk saluran samping bentuk trapesium dan segi empat ditentukan
berdasarkan rumus :
w = 0.5h
Keterangan : h = tinggi saluran yang terendam air

4.4. Kemiringan Saluran Samping


Untuk menghitung kemiringan saluran samping dan gorong-gorong pembuang air
digunakan rumus :

Keterangan :
V = Kecepatan aliran ( m/dtk )
n = Koefisien kekasaran manning
R = A/P = jari-jari hidrolis
A = Luas penampang basah ( m2 )
P = Keliling basah ( m )
i = Kemiringan saluran yang diijinkan

IV-8

Anda mungkin juga menyukai