LOPA 1
BAHAN AJAR
PERTEMUAN KE 14
I PENDAHULUAN
II PENYAJIAN
Chezy : (8)
Manning : (9)
dengan :
1 2
garis energi hF
muka air
Z1
dasar sungai
Z2
datum
(10)
dengan:
(11)
dengan:
(12)
atau
(Manning) (13)
REKAYASA HIDROLOGI (14)-RITA T. LOPA 6
(Chezy) (14)
(15)
Nilai K untuk pias sungai yang ditinjau adalah merupakan nilai rerata
geometrik K di dua tampang di pias sungai tersebut. Selanjutnya besarnya
kapasitas tampang/ debit aliran dapat ditulis:
(16)
(17)
REKAYASA HIDROLOGI (14)-RITA T. LOPA 7
Untuk memperoleh hasil prakiraan debit yang dapat diandalkan, ada beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilian reach, pias/penggal sungai,
sbb: tanda/ bekas banjir harus mudah dikenali/dibaca, pias sungai cukup
panjang sehingga fall dapat diukur dengan akurat, bentuk dan ukuran
tampang lintang harus relatif konstan, pias sungai harus relatif lurus dan
contracting reach lebih baik daripada expanding reach jembatan, belokan,
terjunan dan lain-lain yang menyebabkan aliran tak beraturan harus dihindari.
Pemilihan panjang pias sungai harus memenuhi satu atau lebih kriteria berikut
ini: ratio panjang pias dan kedalaman rerata sungai harus 75, panjang pias
harus 4 kali lebar sungai, fall 0.15 m, fall harus lebih besar tinggi
kecepatan baik di hulu maupun di hilir tampang sungai.
1. hitung conveyance factor K di hulu dan hilir tampang sungai yang ditinjau;
(18)
(19)
2. hitung nilai untuk pias yang ditinjau yang merupakan nilai rerata
geometrik nilai K di hulu dan hilir pias tersebut:
REKAYASA HIDROLOGI (14)-RITA T. LOPA 8
(20)
(21)
dengan
F : fall (m)
(22)
(23)
dengan
(24)
(25)
8. kembali ke langkah (5) dan ulangi langkah (5) s/d (7). Pada langkah (5),
gunakan nilai Qi yang diperoleh dari langkah (7) sebelumnya. Di langkah
(6), gunakan nilai tinggi kecepatan yang diperoleh dari langkah (5). Pada
langkah (7), gunakan nilai kemiringan garis energi dari langkah (6).
Prosedur ini diulangi terus menerus hingga selisih nilai debit dari hitungan
sebelumnya dapat diabaikan. Biasanya hitungan dilakukan dalam 3 s/d 5
iterasi.
(26)
dengan
(27)
dengan
Contoh
1. Hitung besarnya debit banjir pada sungai lurus dan uniform dengan data
sbb:
luas tampang hulu = luas tampang hilir = 120 m2
fall = 0.15 m
Penyelesaian:
R = A/P = 120/60
=2m
= 52.91 * (0.00075)^1/2
= 1.45 m/s
REKAYASA HIDROLOGI (14)-RITA T. LOPA 11
= 1.74 m3/s
= 2.2533
2. Hitung debit banjir yang melalui suatu tampang sungai, dengan data sbb:
n = 0.030 m
REKAYASA HIDROLOGI (14)-RITA T. LOPA 12
Penyelesaian:
Ru = Au/Pu = 1231/320
= 3.85 m
Rd = Ad/Pd = 1222/310
= 3.94 m
= 100 787
= 101 603
= 101 194
= (0.30)/ 200
= 0.00150
REKAYASA HIDROLOGI (14)-RITA T. LOPA 13
= 101194 * (0.00150)^0.5
= 3919 m3/s
= 0.51658 m
= 0.52421 m
= 0.0014619
= 101194 * (0.0014619)^0.5
= 0.503480 m
= 0.510924 m
= 0.0014628
= 101194 * (0.0014628)^0.5
= 0.503740 m
= 0.511188 m
= 0.00146276
= 101194 * (0.00146276)^0.5
III PENUTUP
3.1 Rangkuman
Tahun Q ( m3/det)
2000 17.729
2001 31.640
2002 160.987
2003 97.556
2004 53.730
2005 42.125
2006 27.646
2007 0.236
2008 70.227
2009 52.963