Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Masalah : Hipertensi

Pokok Pembahasan : Hipertensi

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di Ruang Mikael

Tanggal dan Waktu : 15 Februari 2022, Jam : 08:30-08:45 WIB

Tempat : Ruang Mikael

Pemateri : Sr. Rukmiwi

A. Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan darah pada
pembuluh darah vaskular, tekanan yang semakin tinggi pada pembuluh darah
menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2015) menyatakan 1,3 M
orang di dunia menderita hipertensi, sehingga dapat diartikan bahwa 1 dari 3
orang di dunia terdiagnosis menderitas hipertensi. Di Indonesia hasil
Riskesdas tahun 2018 menyatakan kejadian hipertensi mengalami kenaikan
jika dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2013, yaitu 34,1% naik dari 25,8%.
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selam 15 menit, di harapkan pasien dan
keluarga pasien di Ruang Mikael dapat memahami mengenai Hipertensi.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit mengenai hipertensi,
diharapkan pasien dan keluarga pasien di Ruang Mikael dapat :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan penyebab
3. Menyebutkan tanda dan gejala
4. Menyebutkan upaya pencegahan
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
PPT
G. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Waktu Kagiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan
1. Pembukaan 2 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Kata-
salam salam kata/
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan kalimat
diri dan menyimak
3. Menyampaikan 3. Bertanya bila
tentang tujuan ada yang
pokok materi kurang jelas
4. Menyampaikan
pokok pembahasan
5. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 10 menit Penyampaian materi : Mendengarkan PPT
1. Menjelaskan dan menyimak
pengertian
2. Menjelaskan
penyebab
3. Menjelaskan tanda
dan gejala
4. Menjelaskan upaya
pencegahan
3. Penutup 3 menit 1. Tanya jawab Sasaran dapat Kata-
2. Melakukan evaluasi berperan aktif kata/
3. Menyampaikan dalam proses kalimat
kesimpulan materi tanya jawab

H. Evaluasi
Diharapkan sasaran mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan upaya pencegahan hipertensi

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Hipertensi
Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah
sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan
darah, makin besar resikonya. (Amin & Hardhi 2015)
B. Penyebab Hipertensi
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan (Ardiansyah M.,
2012) :
1. Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi yang 90%
tidak diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga berkaitan
dengan berkembangnya hipertensi esensial diantaranya :
a. Genetik
Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih tinggi
mendapatkan penyakit hipertensi.
b. Jenis kelamin dan usia
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause berisiko
tinggi mengalami penyakit hipertensi. Hipertensi pada usia lanjut
dibedakan atas (Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016) :
1) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90
mmHg.
2) Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan distolik lebih besar dari
160 mmHg da tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada (Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016):

1) Elastisitas dinding aorta menurun


2) Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3) Kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya
4) Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena
kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
c. Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak.
Konsumsi garam yang tinggi atau konsumsi makanan dengan
kandungan lemak yang tinggi secara langsung berkaitan dengan
berkembangnya penyakit hipertensi.
d. Berat badan obesitas
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering dikaitkan
dengan berkembangnya hipertensi.
e. Gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan
berkembangnya hipertensi karena reaksi bahan atau zat yang
terkandung dalam keduanya.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui penyebabnya.
Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu :
a. Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenital yang mungkin
terjadi beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta abdominal.
Penyembitan pada aorta tersebut dapat menghambat aliran darah
sehingga terjadi peningkatan tekanan darah diatas area kontriksi.
b. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal. Penyakit ini merupakan
penyakit utama penyebab hipertensi sekunder. Hipertensi renovaskuler
berhubungan dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar, yang
secara langsung membawa darah ke ginjal. Sekitar 90% lesi arteri
renal pada pasien dengan hipertensi disebabkan oleh aterosklerosis
atau fibrous dyplasia (pertumbuhan abnormal jaringan fibrous).
Penyakit parenkim ginjal terkait dengan infeksi, inflamasi, serta
perubahan struktur serta fungsi ginjal.
c. Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen). Kontrasepsi secara
oral yang memiliki kandungan esterogen dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi melalui mekanisme renin-aldosteron-mediate
volume expantion. Pada hipertensi ini, tekanan darah akan kembali
normal setelah beberapa bulan penghentian oral kontrasepsi.
d. Gangguan endokrin. Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal
dapat menyebabkan hipertensi sekunder. Adrenalmediate
hypertension disebabkan kelebihan primer aldosteron, kortisol, dan
katekolamin.
e. Kegemukan (obesitas) dan malas berolahraga.
f. Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah
untuk sementara waktu.
g. Kehamilan
C. Kalsifikasi Hipertensi
1. Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. 2016), klasifikasi
hipertensi klinis berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik yaitu :

No. Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


1. Optimal <120 <80
2. Normal 120-129 80-84
3. High Normal 130-139 85-89
4. Hipertensi
5. Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
6. Grade 2 (sedang) 160-179 100-109
7. Grade 3 (berat) 180-209 110-119
8. Grade 4 (sangat berat) >210 >210
Sumber : Tambayong dalam Nurarif A.H., & Kusuma H (2016)
2. Menurut WHO (dalam Noorhidayah, S.A, 2016), kalsifikasi hipertensi
adalah :
a. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140
mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg.
b. Tekanan darah perbatasan (border line) yaitu bila sistolik 141-149
mmHg dan diastolik 91-94 mmHg.
c. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan
95 mmHg.
D. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati
antara lain yaitu :
1. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
9. Rasa berat ditengkuk
10. Mudah lelah
11. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
12. Mimisan ( keluar darah dari hidung).
E. Upaya Pencegahan
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Hindari Kegemukan
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur / Aktifitas fisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
8. Diit hipertensi
a. Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi :
1) Pisang
2) Sayuran Hijau kecuali daun singkong , daun melinjo dan bijinya
3) Buah- buahan kecuali buah durian
4) Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak
5) Susu Skim
6) Oatmeal
7) Ikan
b. Makanan yang di Hindari /Dibatasi
1) Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji,
makanan kemasan.
2) Makanan yang banyak mengandung Gula
3) Makanan Berlemak
4) Makanan dan Minuman mengandung Alkohol

Upaya pencegahan hipertensi dengan CERDIK, yaitu :

C Cek kesehatan secara berkala

E Enyahkan asap rokok

R Rajin aktifitas Fisik

D Diet seimbang

I Istirahat cukup

K Kelola stress

c. Terapi Komplementer
1) Jus Mentimun
Pemberian jus mentimun selama lima hari sebanyak 100 gram satu
kali per hari
2) Jus Tomat
Pemberian jus tomat selama 7 (tujuh) hari. Tomat yang digunakan
adalah tomat buah warna merah matang, sebanyak 150 gram,
tanpa ditambahkan gula maupun air, kemudian dihancurkan
dengan menggunakan blender.
3) Air rebusan daun alpukat
Berupa pemberian air rebusan daun alpukat satu kali sehari setelah
makan selama satu minggu dan tetap menjalani terapi standar
F. Daftar Pustaka
1. Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 1 Nomor 2, November 2021
(https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jkm/article/view/
1010/509)
2. http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/1245/8/7.%20LAMPIRAN.pdf
3. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3657/4/Chapter2.pdf
4. http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Tekanan-Darah-Tinggi-
Hipertensi.pdf
5. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-
dan-pembuluh-darah/page/28/klasifikasi-hipertensi
6. Anak Agung Ari Novia Sulistiawati. 2015. PENGARUH PEMBERIAN AIR
REBUSAN DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP
TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN. Jurnal Keperawatan. Vol. 3, No.
3, Edisi September-Desember 2015
(https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/download/13939/12285)

Terapi komplementer Air rebusan daun alpukat, yaitu berupa pemberian air rebusan
daun alpukat satu kali sehari setelah makan selama satu minggu dan tetap
menjalani terapi standar. Setelah tujuh hari kemudian dilakukan post test
pengukuran tekanan darah kembali pada kedua kelompok. Anak Agung Ari Novia
Sulistiawati. 2015. PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN ALPUKAT
(Persea americana Mill.) TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN. Jurnal Keperawatan.
Vol.3, No.3, Edisi September-Desember 2015
(https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/download/13939/12285)

Samfriati Sinurat. 2021. PELAKSANANAAN TERAPI KOMPLEMENTER JUS


TOMAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI UPT
PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BINJAI. Jurnal Peduli Masyarakat Volume 3
Nomor 3, September 2021 e-ISSN 2721 - 9747; p-ISSN 2715-6524
(http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/534)

Jus tomat dinilai efektif mencegah kenaikan tekanan darah, baik sistolik maupun
diastolik. Kandungan kalium pada jus tomat berpotensi sangat baik menurunkan
tekanan darah sistolik dan diastolik. Tomat kaya akan kalium (235 mg/100 gr tomat),
sedikit natrium dan lemak. Kerja kalium dalam menurunan tekanan darah adalah
dapat menyebabkan vasodilatasi, sehingga terjadi penurunan retensi perifer dan
meningkatkan curah jantung, kalium juga berfungsi sebagai diuretika sehingga
pengeluaran natrium dan cairan akan meningkat. Kalium juga menghambat
pelepasan renin, sehingga mengubah aktivitas sistem renin angiotensin, kalium juga
dapat mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan darah
(Kusumastuty, 2016). Penelitian ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari. Tomat yang
digunakan adalah tomat buah warna merah matang, sebanyak 150 gram, tanpa
ditambahkan gula maupun air, kemudian dihancurkan dengan menggunakan
blender.
Linda Widyarani. 2019. PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT (SOLANUM
LYCOPERSICUM) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA
HIPERTENSI STADIUM I. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti. Vol 7 no 1 tahun
2019. (

https://jurnal.poltekkes-soepraoen.ac.id)

Sigit Priyanto. 2018. Pengaruh Rebusan Daun Sirih Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Hipertensi Di Desa Pasuruhan Kecamatan Mertoyudan
Kabupaten Magelang
intervensi berupa rebusan daun sirih pada responden selama sekali perhari
selama 3 hari. Rebusan daun sirih ini yang membuat adalah peneliti. Dengan
bahan 6 gram (5 lembar daun sirih) dan gelas air ukuran 250 cc direbus
dari 2 gelas menjadi satu gelas.

Ramdya Akbar.Tukan(2018)Judul:Efektifitas Jus Mentimun Dalam Menurunkan


Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi.

Pemberian intervensi selama lima hari setiap lansia diberi perlakuan berupa jus
mentimun sebanyak 100 gram dan diukur tekanan darahnya pada 2 jam, 6
jam, dan 9 jam setelah perlakuan.
Jurnal
Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 1 Nomor 2, November
2021(https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jkm/article/view/1010/509)

Anda mungkin juga menyukai