4/1/4-4
4
OLAHRAGA BELA DIRI
IDENTITAS UKBM
69
beladiri pencaksilat
4.4 Mempraktikkan hasil analisis 4.4.1 Mencoba secara bersama-sama
keterampilan gerak seni dan hasil rancangan jurus tersebut dan
olahraga beladiri untuk saling memberikan umpan balik
menghasilkan gerak yang efektif
**)
4.4.2 Memaparkan hasil rancangan
kelompoknya, disertai peragaan
seluruh anggota kelompok secara
bergantian di depan kelasdilandasi
nilai-nilai disiplin,percaya diri,
keberanian, dan kerja sama
4.4.3 Melakukan gerakan teknik
memukul, menendang, menangkis
dan mengelak pada beladiri
pencaksilat
4.4.4 Melakukan gerakan variasi dan
kombinasi teknik memukul,
menendang, menangkis dan
mengelak pada beladiri
pencaksilat
4.4.5 Melakukan pertandingan beladiri
pencak silat dengan peraturan
yang sebenarnya
Tujuan Pembelajaran :
70
saling memberikan umpan balik
• Memaparkan hasil rancangan kelompoknya, disertai peragaan seluruh
anggota kelompok secara bergantian di depan kelasdilandasi nilai-nilai
disiplin,percaya diri, keberanian, dan kerja sama
• Melakukan gerakan teknik memukul, menendang, menangkis dan
mengelak pada beladiri pencaksilat
• Melakukan gerakan variasi dan kombinasi teknik memukul, menendang,
menangkis dan mengelak pada beladiri pencaksilat
• Melakukan pertandingan beladiri pencak silat dengan peraturan yang
sebenarnya
Materi Pembelajaran :
Faktual : 1. Sejarah dan perkembangan Pencak Silat di Indonesia.
2. Pertandingan pencak silat baik langsung atau melalui media
elektronik
3. Latihan teknik pada perguruan pencak silat atau melalui media
elektronik
Konseptual : 1. Teknik memukul
2. Teknik menendang
3. Teknik menangkis
4. Teknik mengelak
Prosedural : 1. Memukul : arah depan, arah bawah, arah atas, dan arah
samping
2. Menendang : posisi tendangan depan, samping, belakang, dan
busur
3. Menangkis : satu lengan, siku, dua lengan, dan kaki
4. Mengelak : bawah, atas, samping, dan belakang lurus atau
berputar dalam posisi kuda-kuda depan
Peta Konsep
Gerakan Memukul
Gerakan Menendang
PENCAK
SILAT
Gerakan Menangkis
Gerakan Mengelak
71
PETUNJUK UMUM PENGGUNAAN UKBM
PROSES BELAJAR
Pendahuluan
Sebelum masuk ke materi, silakan kalian akses link di bawah ini dan pahami
isinya dengan baik.
https://www.youtube.com/watch?v=_gRipEIFHFg
Pencak Silat
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Kepulauan Nusantara(Indonesia). Seni bela diri ini secara luas dikenal di
Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan
72
sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.
Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki
pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi
pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
(Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei
Darussalam.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.[1]
Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat.
[1] Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.
Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di
Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri.[1]
Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional
dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA
Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak
silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.[1]
Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi
salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama
bangsa, dan menjadi identitas bangsa.[2] Olahraga pencak silat sudah
dipertandingkan di skala internasional.[2] Di Indonesia banyak sekali aliran-aliran
dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan kekayaan budaya
masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya.
Pada Maret 2017, Pencak Silat telah diajukan Pemerintah Republik Indonesia
kepada UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural
World Heritage). Hal ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam memajukan
pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia. Manfaat Pencak Silat yang diakui
sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia adalah mendapat pengakuan dunia
internasional, memiliki peluang dipertandingkan dalam cabang olah raga di
Olimpiade dan menggali nilai budaya yang terkandung dalam silat.
Baca dan pahami isi wacana tentang Apa itu Bela Diri?
73
Definisi Bela Diri
Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah
yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk
mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang di Indonesia.
Nama "pencak" digunakan di Jawa, sedangkan "silat" digunakan di Sumatra,
Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Dalam perkembangannya, kini istilah "pencak"
lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan "silat"
adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan
Bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi
dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. Mereka
menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitar,
seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang.Asal mula ilmu bela diri di
nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia
berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya
seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh
luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan
tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar,
seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang
menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya
dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat
bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang
ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang
berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam
bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak
terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan
spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu Sheikh
Shamsuddin (2005)[5] berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina
dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat
pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India,
Cina, dan mancanegara lainnya.
Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam
berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan
nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama
bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat
diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa
bela diri ini menyebar dari Sumatra ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari
guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan.
Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain.
Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri
Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian
silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara.
Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang
mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara
harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar)
yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda
Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih Majapahit[butuh
rujukan] dan Si Pitung dari Betawi.[butuh rujukan]
74
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren.
Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Dalam budaya beberapa suku bangsa di
Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya.
Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap
ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi
pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang
dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah,
yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam
perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar)
kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka
terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan
pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para
pengawal pengantin pria.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti
Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku
Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak
Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu
para penduduk pulau Sumatra dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok
etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di
Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga
mengembangkan beladiri ini.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran
pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua
di dunia.
Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas
prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara
tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia,
Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei
Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat
di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang
olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA
Games.
75
Latihan Kegiatan Belajar 1
76
Apabila sudah memahami pembelajaran ini, kalian boleh melanjutkan ke
Kegiatan Belajar 2
Teknik Dasar Pencak Silat – Pencak silat merupakan seni beladiri tradisional
yang telah ada sejak zaman Nusantara (sebelum Indonesia merdeka).
Olahraga ini tak hanya terkenal di Tanah Air dan beberapa negara di Asia
Tenggara saja, tapi juga kini dikenal luas di seluruh dunia, mulai dari benua
Eropa, Amerika, hingga Australia.
1. Yang membuat pencak silat istimewa adalah seni bela diri ini menggunakan
gerakan-gerakan yang mirip seperti tarian dalam pertarungannya. Tentunya
tidak mudah untuk menguasai bela diri pencak silat.
a. Teknik Kuda-kuda
Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai pertama adalah kuda-kuda.
Kuda-kuda merupakan sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan saat akan menyerang ataupun bertahan.
Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi enam,
yaitu:
77
2) Kuda-Kuda Belakang - Untuk kuda-kuda belakang, dapat dibentuk
dengan tumpuan berat badan pada kaki belakang. Tumit yang
dipakai sebagai tumpuan tegak dengan panggul, badan agak
condong ke depan, kaki depan di injit dan menapak dengan tumit
atau ujung kaki.
3) Kuda-Kuda Tengah - Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan
dengan titik berat badan berada ditengah.
4) Kuda-kuda samping - Lakukan Kuda-kuda samping dengan cara
satu kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus ke samping, berat badan
pada kaki yang ditekuk, bahu sejajar atau segaris dengan kaki.
5) Kuda-Kuda Silang Depan - Kuda-kuda silang depan dibentuk
dengan menginjakkan satu kaki ke depan atau kebelakang kaki
yang lain, berat badan ditumpukan pada satu kaki, sedangkan kaki
yang lain disentuhkan pada lantai dengan ibu jari kaki atau ujung
jari kaki.
6) Kuda-Kuda Silang Belakang - Kuda-kuda silang belakang yaitu
kuda-kuda dengan salah satu kaki berada di belakang dengan
keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang, badan tetap
lurus agar tidak jatuh saat melakukan gerakan tersebut.
Terdapat empat sikap pasang yang ada dalam pencak silat: yakni Pasang
satu, Pasang dua, Pasang tiga, dan Pasang empat. Berikut ini
penjelasannya.
1) Pasang satu - Pasang satu adalah sikap dengan posisi badan tegak
dengan kedua tangan disamping dalam keadaan siap silat dan kedua
kaki di buka selebar bahu.
2) Pasang dua - Pasng dua dibentuk dengan badan tetap pada posisi
tegak, kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan mengepal dan sejajar
pinggang.
3) Pasang tiga - Sikap badan sama seperti pasang dua dengan posisi
tegak lurus, kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata
dengan kepalan tangan terbuka.
4) Pasang empat - Sikap badan, dan mata sama seperti sikap pasang
tiga, yang membedakan adalah tangan diangkat sejajar mata dengan
78
posisis silang. Awalnya kepalan tangan terbuka kemudian tangan
sudah terkepal.
4. Teknik Arah
Teknik dasar pencak silat berikutnya adalah arah. Arah berhubungan
dengan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang
ataupun bertahan. Hal ini juga dikenal sebagai depalan penjuru mata
angin di dalam dunia persilatan.
5. Teknik Tendangan
Teknik dasar pencak silat yang tak kalah pentingnya adalah tendangan.
Pada dasarnya terdapat empat jenis tendangan pada pencak silat yaitu
tendangan A yang lurus ke depan, tendangan C yaitu tendangan dari
samping, tengangan T yang menggunakan telapak kaki dan tendangan
melingkar.
79
6. Teknik Pukulan
7. Teknik Tangkisan
8. Teknik Kuncian
Pada beladiri pencak silat kita tidak hanya menyerang dan bertahan saja,
80
namun kita juga bisa mengunci pergerakan lawan. Salah satu teknik
dasar pencak silat yang harus dipelajari adalah kuncian. Umumnya
kuncian menyasar bagian tubuh vital seperti leher, pergelangan tangan
dan dagu untuk melumpuhkan lawan.
9. Teknik Guntingan
Ketika kamu sudah menguasai teknik dasar pencak silat, teknik lanjutan
yang bisa kamu pelajari adalah guntingan. Gerakan guntingan dilakukan
dengan cara tendangan dan jepitan seperti menggunting bagian tubuh
lawan yang bertujuan untuk menjatuhkan sekaligus mengunci lawan.
Sikap Miring
Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh miring dan pandangan
lurus sambil menekuk tungkai kaki hingga mendekati dada. Sementara
kaki lainnya digunakan sebagai penopang badan, serta salah satu siku
tangan berada di permukaan lantai, dan tangan lainnya menopang paha.
Sikap Telentang
Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran telentang sambil
menekuk satu tungkai kaki dan satu kaki lainnya diluruskan. Sementara
salah satu tangan berada di tanah dengan membengkokkan siku, dan
tangan lainnya bersiap di atas dada.
Sikap telungkup.
Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan pandangan lurus dan
sigap. Kedua kaki diluruskan dan kedua tangan menyentuh lantai sambil
siku dibengkokkan dengan kokoh.
81
Latihan Kegiatan Belajar 2
82
Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Belajar 2
1. A
2. B
3. D
4. B
5. E
83
masuk pada sasaran.
e. Nilai 3, diperoleh jika teknik jatuhan berhasil menjatuhkan lawan.
f. Nilai 1 + 3, diperoleh jika tangkisan, hindaran, elakan, atau tangkapan
yang berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh
serangan dengan teknik jatuhan yang masuk pada sasaran.
84
berbentuk seperti rompi. Pelindung tubuh ini biasanya menjadi
perlengkapan wajib dalam pertandingan pencak silat.
5) Pelindung sendi
6) Gelanggang
Gelanggang merupakan lapangan atau area tempat pertandingan silat
berlangsung. Ukuran gelanggang dalam pencak silat menurut
standardnya adalah dengan luas 10m2. Masing-masing panjang dan
lebarnya adalah 10m, dengan lingkaran tengah dan lingkaran kedua
masing-masing berdiameter 8m. Gelanggang harus dalam keadaan
yang layak untuk tempat pertandingan silat. Hal yang paling perlu
diperhatikan adalah mengenai lantainya. Jangan sampai licin karena
bisa berbahaya bagi atlet yang bertanding.
7) Formulir Pertandingan dan Alat Tulis
Setiap atlet yang akan bertanding harus mengisi formulir pendaftaran
pertandingan. Formulir pertandingan diperlukan para juri untuk
mengetahui identitas peserta atau atlet yang ikut pertandingan.
Sedangkan alat tulis digunakan untuk melakukan coretan-coretan
yang diperlukan untuk menilai peserta.
85
Perlengkapan selanjutnya yaitu meja dan kursi juri untuk para juri.
Meja yang dibutuhkan biasanya adalah meja kecil yang disusun
menjadi satu. Digunakan sebagai tempat para juri untuk menilai
selama proses pertandingan berlangsung.
10) Bendera
Bendera yang disiapkan adalah bendera kecil warna biru, merah, dan
kuning yang memiliki tangkai. Masing-masing bendera memiliki
ukuran 30cm x 30cm. Bendera kuning digunakan oleh wasit.
Sedangkan bendera biru dan merah digunakan oleh juru tanding.
11) Lampu Babak
Lampu babak ini berwarna merah, biru, dan kuning. Lampu babak
dinyalakan sesuai dengan berlangsungnya proses pertandingan
pencak silat. Lampu babak berfungsi untuk menentukan siapa yang
menjadi pemenang, yang diwakili oleh masing-masing warna tersebut.
12) Papan Informasi dan Papan Nilai
Sesuai dengan namanya, masing-masing papan informasi dan papan
nilai digunakan sebagai tempat yang berisi informasi mengenai
pertandingan dan juga nilai yang diraih oleh peserta pertandingan.
13) Timbangan
Timbangan digunakan ketika menimbang ukuran berat badan peserta
pertandingan. Tujuannya untuk memastikan apakah berat atlet sudah
sesuai dengan kelas berat yang sudah ditentukan ketika
mendaftarkan diri. Penimbangan berat badan biasanya dilakukan di
awal, ketika atlet memberikan formulir pendaftaran.
14) Kain Lap dan Ember
Kain lap dan ember berfungsi sebagai tempat dan alat untuk
mengelap atau mengeringkan area tempat berlangsungnya
pertandingan. Jika sewaktu-waktu area menjadi licin, maka akan dilap
dengan kain lap yang telah sengaja disiapkan penyelenggara.
86
A. 10 m
B. 10 m2
C. 10 cm
D. 8 m
E. 8 m2
4. Pertandingan pencak silat terdiri dari. . .babak
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Empat
E. Lima
5. Mendapat berapa poinkah jika tangkisan, hindaran, elakan, atau tangkapan
yang berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh
serangan dengan teknik jatuhan yang masuk pada sasaran…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
1. C
2. D
3. A
4. C
5. D
Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 4, isilah
tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian
pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini.
87
pencak silat
Jika kalian menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka
pelajarilah kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1 dan 2
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!.
Jika kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke tahap
berikut.
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Pencak silat dalam rentang 0-100,
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
NILAI
..........................
88
D. 1988
E. 1989
3. Tujuan gerak menangkis yaitu…
A. Membendung setiap pukulan dan tendangan
B. Menghindari pukulan
C. Menghindari tebasan
D. Menghindari tendangan
E. Menghindari serangan
4. Di bawah ini yang tidak termasuk tangkisan satu lengan dalam pencak silat
yaitu…
A. Tangkisan luar
B. Tangkisan samping
C. Tangkisan dalam
D. Tangkisan bawah
E. Tangkisan atas
5. Di bawah ini yang bukan pukulan tangan terbuka yaitu…
A. Pukulan dengan telapak tangan
B. Pukulan dengan ujung jari
C. Pukulan dengan samping telapak tangan
D. Pukulan dengan mengepal
E. Pukulan dengan Belakang telapak tangan
6. Pukulan yang memiliki dua sikap badan berbeda posisi tangan yang di
gunakan untuk menyerang sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan
(jab), dan pukulan depan dengan posisi tangan yang tidak sejajar dengan
kaki depan, merupakan pukulan…
A. Samping
B. Depan
C. Bandul
D. Sangkal
E. Lingkar
7. Pukulan yang dilakukan dengan lintasan pukulan dari arah samping luar
tubuh pesilat menuju kea rah dalam tubuh pesilat merupakan jenis pukulan…
A. Samping
B. Depan
C. Bandul
D. Sangkal
E. Lingkar
8. Alat pelindung badan pada olahraga pencak silat di namakan…
A. Bodyprotector
B. Bodyperfect
C. Bodysixpack
D. Bodyprotect
E. Bodyguard
9. Mendapat berapa poinkah jika tangkisan, hindaran, elakan, atau tangkapan
yang berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh
serangan dengan teknik jatuhan yang masuk pada sasaran…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
89
E. 5
10. Pertandingan pencak silat terdiri dari. . .babak
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Empat
E. Lima
1. A 6. B
2. C 7. E
3. A 8. A
4. B 9. D
5. D 10. C
SUMBER PUSTAKA
90