1. ALUR PIKIR
Alur pikir yang digunakan dalam memahami paparan modul ini dapat dilihat pada gambar 1.
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN
2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR
PERMEN PU 18/PRT/M/2007
TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM
KOMPONEN IPA
2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti sosialisasi, para stakeholder memiliki pengetahuan tentang spesifikasi unit
paket IPA
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti sosialisasi, para stakeholder dapat menggunakan sebagai acuan dalam
pembuatan/produksi unit paket IPA
3. SASARAN KOMUNIKAN
Melalui modul ini, komunikan yang akan memperoleh sosialisasi perencanaan unit paket
instalasi pengolahan air adalah :
1. Dinas terkait;
2. Praktisi konsultan perencana, pelaksanaan, pengawas pembangunan prasarana air minum;
3. Penentu kebijakan seperti pemerintah daerah dan DPRD;
4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan pembangunan prasarana air minum;
5. Tokoh masyarakat/masyarakat;
6. Akademisi perguruan tinggi;
7. Asosiasi.
7. KONTEN MODUL
Sistem Unit Paket IPA ini telah banyak digunakan oleh Pemerintah maupun badan-badan usaha
dalam proyek-proyek penyediaan air bersih. Sehingga dengan adanya modul ini akan
memberikan kemudahan bagi perencana dan jaminan mutu bagi para produsen, pengguna dan
pengelola unit paket IPA.
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum seperti disebutkan di atas, termasuk upaya-
upaya masyarakat memperoleh air minum melalui bangunan penampung air hujan.
Standar ini menetapkan mengenai komponen, ukuran, bahan, peralatan, struktur dan kinerja
dari paket unit instalasi pengolahan air.
7.3 Komponen IPA (Instalasi Pengolahan Air)
Komponen paket unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) sesuai diagram proses sebagai berikut.
7.4 Persyaratan
7.4.1 Persyaratan umum
a) Produk unit paket IPA harus mendapat pengesahan dari instansi/lembaga yang berwenang;
b) Unit paket IPA harus mampu mengalirkan air sebagai air minum, sesuai Permenkes RI No
492/ MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
c) Harus dipasang di atas tanah yang stabil;
d) Permukaan bagian luar dan dalam tidak cacat dan kedap air;
e) Pemilihan jenis proses pengolahan berdasarkan kualitas air baku terutam kekeruhan dan warna.
7.4.2 Persyaratan teknis
7.4.2.1 Kualitas air baku
Kualitas air baku yang dapat diolah dengan IPA kontruksi baja adalah sebagai berikut:
a) Kekeruhan, maksimum 600 NTU atau 400 mg/L SiO2;
b) Kandungan warna asli (sebagai apparent colour) tidak melebihi 100 Pt Co dan warna sementara
mengikuti kekeruhan air baku;
c) Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
d) Dalam hal air sungai daerah tertentu mempunyai kandungan warna, besi dan atau bahan
organik melebihi syarat tersebut di atas tetapi kekeruhan rendah (<50 NTU) maka digunakan IPA
sistem DAF (Dissolved Air Flotation) atau sistem lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
Unit paket instalasi pengolahan air dilengkapi alat ukur aliran untuk mengukur debit air baku dan air
minum, yang dapat berupa:
a) Water meter
b) V-notch
c) Flowmeter
d) Floating meter
7.4.2.3 Ukuran
7.4.2.3.1 Unit koagulasi/koagulator
Ukuran unit koagulasi (Koagulator) harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 6774:2008,
Tata cara perencanaan paket unit IPA.
Ukuran panjang, lebar dan tinggi unit flokulasi (Flokulator) harus sesuai dengan perhitungan
berdasarkan SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan paket unit IPA.
Ukuran panjang, lebar dan tinggi Bak Sedimentasi harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan
SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan paket unit IPA.
Tinggi bebas di unit Sedimentasi pada setiap kapasitas IPA ditentukan pada Tabel 3
Ukuran panjang, lebar dan tinggi harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 6774:2008,
Tata cara perencanaan paket unit IPA.
a) Media penyaring
Media penyaring menggunakan pasir silika dengan ketentuan sesuai dengan SNI 6774:2008,
Tata cara perencanaan paket unit IPA.
b) Media penyangga
Media penyangga berupa kerikil dengan ketentuan sesuai dengan SNI 6774:2008, Tata cara
perencanaan paket unit IPA.
Pelat pengendap dari bahan fiber glass, PVC dan stainless steel dengan lendutan (defleksi) tidak
melebihi 5 % pada beban 1.285 N/m2 .
7.5.3 Perpipaan dan perlengkapan
Tangki pembubuh dan pengaduk dari fiberglass atau sejenisnya yang tahan terhadap larutan
kimia.
7.5.8 Pembumian
a) Panel harus merupakan jenis indoor, dapat berdiri tegak tanpa penopang, dengan
penghantar bagi daya jenis penampang persegi empat (bush bar);
b) Jumlah phase: 3 (tiga) phase, 4 (empat) kabel;
c) Frekuensi: 50 Hz;
d) Kapasitas isolasi untuk Voltage penghantar utama: 600 V AC; dan untuk Voltage penghantar
kontrol: 250 V AC;
e) Voltage kerja untuk penghantar utama: 380 V AC; dan untuk penghantar kontrol: 220 V AC
dan 100 V DC;
f) ) Pabrikasi, dibuat oleh pabrik yang mempunyai sertifikat PLN;
g) Tebal pelat baja, 2,0 mm untuk dinding dan 3,0 mm untuk pintu;
h) Pada sisi penghantar masuk minimal harus dipasang satu pengaman arus yang tidak kurang
dari arus nominal penghantar masuk tersebut dan minimal 10 A;
i) Sakelar masuk pada MDP (Main Distribution Panel) harus diberi tanda pengenal khusus,
sehingga mudah dikenal dan dibedakan dari sakelar lain;
j) Pada sisi penghantar keluar harus dipasang sakelar keluar, bilamana mensuplai 3 buah atau lebih
MDP : atau 3 atau iebih motor-motor yang dayanya lebih dari1,5 KW : atau dihubungkan ke
tiga atau lebih kontak-kontak yang masing-masing mempunyai arus nominal lebih dari I6 A;
atau mempunyai arus nominal 100 A atau lebih;
k) Pada sisi penghantar masuk, dipasang pengaman lebur sebelum sakelar;
l) Pengaman lebur untuk penerangan harus dipasang secara terbuka;
m)Dalam pemasangan rel dan penghantar didalam MDP harus diperhitungkan agar tidak terjadi
panas yang berlebihan;
n) Pemasangan bagian telanjang yakni bagian yang bersifat penghantar, tetapi tidak termasuk
sirkuit arus atau bagian bertegangan lain dengan polaritas atau phase berbeda atau sama, harus
mempunyai jarak minimal 5 cm;
o) MDP harus diberi penghantar pembumian tersendiri;
p) Alat ukur dan indikator yang dipasang pada MDP harus terlihat jelas dan harus ada petunjuk
tentang besaran apa yang dapat diukur dan gejala apa yang ditunjukan;
q) Penghantar rel
r) Penghantar rel harus terbuat dari tembaga yang memenuhi pesyaratan sebagai penghantar listrik;
s) Besar arus yang mengalir diperhitungkan sesuai kemampuan rel dan tidak akan menyebabkan
suhu lebih dari 65°C. Ukuran rel pada 35°C menurut Tabel 6.6-1, Daftar pembebanan penghantar
yang diperbolehkan untuk tembaga, PUIL 2000, SNI 04-0225-2000;
t) Komponen gawai kendali seperti tombol, sakelar, lampu sinyal, sakelar magnit dan kawat
penghubung harus mempunyai kemampuan yang sesuai dengan penggunaannya dan
harus mempunyai tanda atau warna yang memudahkan operator untuk melayaninya.
1) Perangkat kendali
a) Setiap motor harus dilengkapi dengan kendali tersendiri;
b) Tiap kendali motor arus bolak-balik harus mampu memutuskan arus motor macet;
c) Sarana pemutus arus harus dapat memutuskan hubungan antara motor serta
kendali dan semua penghantar suplai yang dibumikan, sehingga tidak ada kutub
yang dapat dioperasikan tersendiri;
d) Pemutus arus harus mempunyai kemampuan sekurang-kurangnya 115% dari jumlah arus
beban penuh;
2) Peralatan laboratorium minimal harus tersedia peralatan untuk pemeriksaan kekeruhan, pH,
sisa Chlor, direkomendasikan untuk dilengkapi dengan pemeriksaan: warna, jar test, tabung
Imhoff, kepekatan Iarutan, timbangan dan peralatan gelas.
7.6 Struktur
Struktur paket unit instalasi pengolahan air harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Pondasi dari beton bertulang, beton tumbuk atau pasangan batu belah sesuai dengan
daya dukung tanah setempat dimana IPA akan diletakan;
b) Sambungan sistem las sesuai dengan SNI 07-0071-1987 tentang mutu dan cara uji pipa baja
las spiral;
c) Sambungan antara profil dengan profil menggunakan sistem las atau baut sesuai dengan SNI
07- 2295-1988;
d) Dinding baja harus diperkuat dengan baja siku sesuai dengan SNI 07-070-1987 tentang baja
siku sama kaki bertepi bulat, canai panas hasil rerolling, mutu dan cara uji yang sesuai dengan
desain pabrikan IPA.
7.7 Pabrikasi
Semua pabrikasi harus dikerjakan di workshop, hanya pemasangan unit-unit seperti pengelasan dan
penyambungan joint (sambungan) yang disetujui oleh pengguna barang/jasa dapat dilaksanakan
di lokasi pemasangan.
Paket unit IPA harus mempunyai kinerja untuk kualitas, kuantitas air baku dan air yang diolah,
memenuhi ketentuan yang berlaku.
8. EVALUASI
Setelah mendapatkan penjelasan nara sumber dan membaca modul ini, peserta menjawab
pertanyaan berikut:
a) Apakah yang dimaksud unit paket instalasi pengolahan air?
b) Apakah yang dimaksud FLOKULASI?
c) Apakah yang dimaksud dengan desinfeksi?
9. PENUTUP
Sosialisasi ini untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dan saat dalam penyelenggaraan
pengembangan sistem Penyediaan Air Minum.
10. REFERENSI
SNI 06-0112-1987, Pipa polister serat gelas untuk saluran air bertekanan dan saluran air buangan
SNI 06-0162-1987, Pipa PVC untuk saluran air buangan di dalam dan di luar bangunan.
SNI 07-0070-1987, Mutu dan cara uji baja siku sama kaki bertepi bulat canai panas hasil reroling.
SNI 07-0071-1987, Mutu dan cara uji pipa baja las spiral.
SNl 07-2295-1988, Sambungan profil dengan profil menggunakan sistem las atau baut.
SNI 07-0308-1989, Cara uji komposisi kimia baja karbon.
SNl 07-2225-1991, Pipa baja saluran air.
SNI 04-0225-2000, Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000).
SNI 06-0084-2002, Pipa PVC untuk saluran air minum.
SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air.
SNI 6773:2008, Spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air
Lampiran A
(Informatif)
Daftar simbol
No Simbol Deskripsi
1 Pipa
2 Pipa bertekanan
3 Sambungan
4 Titik penyambungan
5 Katup manual
6 Katup
7 Katup elektrik
8 Katup pneumatic
9 Katup solenoid
10 Gate Valve
11 Butterfly Valve
12 Katup pengatur
13 Cock
Tabel A.1 (Lanjutan)
No Simbol Deskripsi
15 Safety valve
16 Check valve
No Simbol Deskripsi
28 controller
Lampiran B
a. Kriteria Desain
1. Bangunan pengambilan air baku
Bangunan pengambilan air baku sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
▪ Kekeruhan lebih kecil dari 300 NTU
▪ Dalam hal kandungan kekeruhan melebihi dari 300 NTU, maka perlu dilengkapi pengolahan
pendahuluan
▪ Kandungan warna asli tidak lebih dari 40 TCU dan warna sementara 80 TCU
2. Modul dan kompartemen
▪ Modul
Modul IPA harus memiliki besaran kapasitas sebagai berikut:
0,5; 1,0, 2,5; 5; 10; 20; 30; 40; 50; 60; 80 L/det
▪ Kompartemen
Kompartemen per modul IPA terdiri dari:
– Kompartemen pencampur
– Kompartemen pengendap
– Kompartemen penyaringan, dengan jumlah kompartemen ditentukan berdasarkan:
i) Pencucian sendiri, disesuaikan dengan kecepatan pencuci
ii) Pencucian sesuai periode: 12 x Q0,5 dengan Q adalah kapasitas pengolahan dalam m3/detik
3. Perencanaan unit paket IPA dan komponen IPA
Kriteria perencanaan untuk unit IPA dapat dilihat pada Tabel B.1. Unit paket IPA terdiri dari
komponen-komponen berikut:
▪ Pengaduk cepat
▪ Pengaduk lambat
▪ Bak pengendap
▪ Bak penyaring
Kriteria perencanaan untuk unit IPA dapat dilihat pada Tabel B.1.
Tabel B.1 Kriteria Perencanaan Unit Paket IPA
No. Subyek/Unit Kriteria Keterangan
1 Pengaduk cepat
1) Tipe 1) Hidrolis Modul kecil < 40 L/det
2) Mekanis direkomendasikan hidrolis
2) Waktu pengadukan (detik) 1–3
3) Nilai G/det > 750
4) Kecepatan m/det 2,5 – 4,0
2 Pengaduk lambat Modul kecil < 40 L/det
Direkomendasikan hidrolis
1) Tipe 1) Hidrolis
2) Mekanis
2) Bentuk bak 1) Segi empat
2) Segi enam
3) Silinder
3) Nilai G/det 80 – 20
40 – 20
No. Subyek/Unit Kriteria Keterangan
3 Bak pengendap 1) Aliran horizontal
2) Aliran vertical
1) Nilai G/det Pembebanan tinggi
2) Pembebanan permukaan (cm/det) 0,01 – 0,04
3) Alur pengendapan:
(1) Kemiringan terhadap horisontal (o) 45 – 60
(2) Jarak antar pelat (mm) 25 – 50
4) Waktu tinggal, td (jam) 1–2
5) Bilangan Reynold (Re) < 500
6) Bilangan Froude (Fr) > 10 – 5
7) Kedalaman (m) 2,5 – 3,0
8) Pelimpah
(1) Tipe Pelimpah yang dapat diatur
(2) Beban pelimpah (m3/jam/m) 7,2 – 10,8
9) Pengurasan lumpur Hidrostatik
10) Periode antara dua pengurasan (jam) 12 – 24
4 Saringan Saringan Pasir Cepat (SPC)
1) Tipe • Gravitasi
• Bertekanan
2) Kecepatan penyaringan (m/jam)
(1) Operasional normal (m/jam) 6 – 11
(2) Selama pencucian (m/jam) 9 – 16,5
3) Pencucian:
(1) sistem pencucian Tanpa/dengan blower dan
atau surfacewash
(2) kecepatan (m/jam) 36 – 50
(3) lama pencucian (menit) 10 – 15
(4) periode antara dua pencucian (jam) 18 – 24 Untuk pencucian sesuai periode
(5) ekspansi (%) 30 – 50
4) Media pasir:
(1) tebal (mm) 300 – 600
(2) ES (mm) 0,30 – 0,7
(3) UC 1,2 – 1,4
(4) berat jenis (kg/m3) 2,65
(5) porositas (p) 0,4
(6) kadar SiO2 > 90%
5) Media antrasit:
(1) tebal (mm) 400 – 500
(2) ES (mm) 1,2 – 1,8
(3) UC 1,5
(4) berat jenis (kg/m3) 1,65
(5) porositas (p) 0,5
6) Lapisan penyangga dari atas:
(1) kedalaman (mm) 80
UB (mm) 2,38 – 4,76
(2) Kedalaman 80
UB (mm) 4,76 – 9,52
(3) Kedalaman 80
UB (mm) 9,52 – 16,76
(4) Kedalaman 80
UB (mm) 16,76 – 25,40
7) Saluran pembuangan
Tipe 1) “manifold”
2) “nozzle”
5 Alat ukur debit pengolahan Tipe ambang tajam
6 Bak penampung air minum
Waktu tinggal, td (menit) 15 – 30
7 Alat pembubuh Gravitasi dan mekanis
Sumber: Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air, 6774:2008