Ketika burung-burung sudah mulai terbang pulang ke sarangnya tandanya waktu sudah
menunjukkan sore menjelang malam, Uci yang masih betah berada di dalam kamar sedang
sibuk dengan mainannya. Tidak terasa suara adzan manghrib mulai terdengar.
“Uci mainnya sudah dulu ya, ayo kita lekas sholat manghrib berjamaah” kata ummi dengan
lembut.
Setelah wudhu Uci dan Ummi melaksanakan sholat manghrib berjamaah dikamar Uci
dengan Ummi yang sebagai imam sholat.
Ummi menatap Uci sambil tersenyum manis dan menjawab: “Nak, Allah itu yang
menciptakan segalannya, bisa menciptakan langit, bumi, kucing, batu, gunung dan masih
banyak lagi. Ummi, Uci, Abi, Nenek, Kakek itu juga Allah yang menciptakan”
Rasa penasaran Uci pada Allah semakin besar, Uci menanyakan lagi pada Ummi
“Bentuk Allah itu seperti apa Ummi?” tanya Uci dengan menatap Ummi penasaran.
“ Uci tahukan bentuk kucing, pohon, batu, dan semuannya? Nah bentuk Allah itu tidak sama
dengan semuannya yang pernah Uci lihat”
Uci mengangguk mengerti “terus Ummi, kenapa kita tidak bisa lihat Allah?” tanya Uci lagi.
Ummi tersenyum pada Uci dan mengganti duduk Uci menjadi berhadapan dengan Ummi
Ummi berkata pada Uci “coba sekarang uci hadapkan telapak tangan uci kearah wajah, bisa
terlihat kan garis tangannya?” tanya Ummi
“sekarang uci dekatkan lagi sedekat-dekatnya dengan mata uci, masih terlihat jelaskah?
Tidak kan? Sama halnya dengan Allah, Allah tidak bisa kita lihat bentuknya karena Allah
maha besar dan dekat dengan hambanya” kata Ummi tersenyum.
Uci pun menurunkan tangannya dan mengangguk, Uci kemudian duduk lagi di pangkuan
Ummi sambil bertanya.
“ Ummi kenapa kita harus menyembah Allah?” tanya Uci masih penasaran.
“nak kita menyembah Allah sebagai wujud syukur karena Allah memberikan banyak
kebaikan dan kemudahan. Contohnya sekarang Uci bisa bernafas, menghirup udara bebas
geratis lagi. Dikebun ada pohon mangga yang bisa kita makan buah mangganya. Semua
untuk kebutuhan kita.” Ucap Ummi dengan lembut.
“Alhamdulillah Uci jadi ngerti deh setelah dijelasin Ummi, Uci semakin cinta dengan Allah”
kata Uci dengan riang.
Lama-lama Uci jadi ngerti kalau semua yang ada di alam semesta ini Allah yang
menciptakan. Setelah itu terdengar suara Adzan isya berkumandang, Uci dan Ummi
melanjutkan untuk sholat berjamaah lagi.