Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN MEDIK

MATERNAL DAN NEONATAL


No. Dokumen :
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 1 Oktober 2018
Halaman :
UPT
dr. RIRIN PANCAWINANTI
PUSKESMAS
NIP.197406162002122004
NGRAMBE
1. Pengertian Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara
tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang berbahaya
Terdapat banyak kasus kegawatdaruratan atau komplikasi yang dapat
dialami oleh ibu selama masa kehamilan, persalinan, maupun postpartum
dan juga pada 0 – 30 hari pada bayi baru lahir di antaranya (a)
perdarahan obstetri, (b) eklampsia, (c) emboli paru, (d) emboli air
ketuban, (e) prolapsus talipusat,(f) retensio plasenta, (g) distosia bahu,
(h) inversio uteri, (i) ruptura uteri, (j) asfiksia neonatorum,(k) ikterus
neonatorum, (l) dan hipotermi hipertermi pada bayi baru lahir, (m) kejang
pada bayi baru lahir, dan lain sebagainya. Berikut akan dijelaskan
menganai satu dari sekian kasus kegawatan maternal dan satu kasus
kegawatan neonatal.
2. Tujuan 1. Mencegah angka kematian ibu dan bayi
2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ngrambe Nomor:
188.4/001/404.102.014/2018 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Permenkes RI nomor 5 tahun 2014, Kemenkes RI.
2. Hanifa Wiknjosastro, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal: Jakarta
Uraian Kegiatan Bidan Dokter
1. Penilaian Awal untuk mendapatkan
informasi yang sangat penting berkaitan
dengan kasus
2. Pastikan jalan nafas bebas
3. Pemberian oksigen dengan kecepatan 6-8 liter /
5. Prosedur
menit. Intubasi maupun ventilasi tekanan positif
hanya dilakukan kalau ada indikasi yang jelas
4. Pemberian cairan intavena
5. Pasang kateter kandungkemih jika diperlukan
6. Pemberian obat-obatan emergensi sesuai indikasi
7. Penanganan masalah utama Penyebab utama
kasus kegawatdaruratan kasus harus ditentukan
TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN MEDIK
MATERNAL DAN NEONATAL
No. Dokumen :
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 1 Oktober 2018
Halaman :
UPT
dr. RIRIN PANCAWINANTI
PUSKESMAS
NIP.197406162002122004
NGRAMBE
harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lain yang
lebih lengkap. Sebaiknya sebelum pasien dirujuk,
fasilitas kesehatan yang akan menerima rujukan
dihubungi dan diberitahu terlebih dahulu sehingga
diagnosisnya dan ditangani sampai tuntas
secepatnya setelah kondisi pasien
memungkinkan untuk segera ditindak.
8. Rujukan apabila tidak memadai untuk
menyelesaikan kasus dengan tindakan klinik yang
adekuat, maka kasus persiapan penanganan
ataupun perawatan inap telah dilakukan dan
diyakini rujukan kasusa tidak akan ditolak.
1. KIA
6. Unit Terkait 2. PONED
3. Laboratorium
7. Rekaman Histori Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
1. Nomor SOP A/I/SOP/...... 1 OKTOBER 2018
2. Nama Kepala Puskesmas dr. RIRIN PANCAWINANTI 1 OKTOBER 2018
NIP.19740616 200212 2 004
3. SK Jenis-jenis Pelayanan 188.4/ /404.102.014/2018 1 OKTOBER 2018
4. Referensi a. Undang-undang Republik 1 OKTOBER 2018

Indonesia nomor 36
tahun 2009 tentang
Kesehatan
b. Peraturan Mentri Kesehatan
nomor 46 tahun 2015
tentang
Akreditasi

Anda mungkin juga menyukai