Anda di halaman 1dari 37

1.

Etika Profesi Di Bidang


Akuntansi Dan Keuangan Lembaga
Kelas X - Fase E

SMK AL FALAH
SMK KEMALA BHAYANGKARI
SMK TARAKANITA
METY ASTUTI, S.Pd- SMK PEMBANGUNAN JAYA- YAKAPI
I. INFORMASI UMUM
1.1 Identitas Modul
Nama : Mety Astuti,S.Pd
Satuan Pendidikan :
SMK AL FALAH
SMK KEMALA BHAYANGKARI
SMK TARAKANITA
SMK PEMBANGUNAN JAYA- YAKAPI

Tahun Penyusunan : 2022


Judul Modul : Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Kelas : X (Sepuluh)/ Fase E
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Alokasi Waktu : 810 menit
Jumlah Pertemuan : 9 (9 pertemuan x 2 x 45 menit)
Elemen : Proses bisnis di bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Materi Pokok :Lingkup pembelajaran meliputi melakukan identifikasi
pedoman, prosedur, dan aturan yang berkaitan dengan industri
jasa keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam industri
jasa keuangan, melakukan pengecekan etika profesi dalam
bidang akuntansi dan keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan,
serta mengidentifikasi kompetensi personal dalam bidang
akuntansi dan keuangan lembaga

1.2 Kompetensi Awal

1.3 Profil Pelajar Pancasila


a. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
b. Berkebinekaan Global
c. Mandiri
d. Bergotong Royong
e. Bernalar Kritis
f. Kreatif

1.4 Sarana dan Prasarana


a. Alat dan bahan: Lembar Kerja Peserta didik, Video pembelajaran, Internet,
laptop, Infokus, kertas.
b. Sumber belajar: Buku paket, modul, internet

1.5 Target Peserta Didik


Target Peserta didik adalah peserta didik reguler/tipikal umum, tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar

1.6 Strategi Pembelajaran yang Digunakan


a. Moda Pembelajaran Tatap Muka
b. Model pembelajaran Discovery Learning
c. Metode Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan Mandiri, dan Presentasi.
II. KOMPONEN INTI
2.1. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu melakukan identifikasi pedoman, prosedur, dan
aturan yang berkaitan dengan industri jasa keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam
industri jasa keuangan, mengidentifikasi etika profesi dalam bidang akuntansi dan
keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan, mengidentifikasi kompetensi personal dalam
bidang akuntansi dan keuangan lembaga.

2.2. Tujuan Pembelajaran


Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan tentang pedoman kerja dengan bahasa sendiri
2. Menjelaskan prosedur, tatakerja dan sistem kerja dengan tepat
3. Menjelaskan aturan kerja melalui kegiatan diskusi
4. Menjelaskan karakteristik profesi secara rinci
5. Mengidentifikasi jenis etika profesi dengan bahasa sendiri
6. Mengidentifikasi kode etik profesi dengan tepat
7. Menjelaskan fungsi kode etik profesi dengan bahasa sendiri
8. Menjelaskan prinsip kode etik menurut IAI dengan tepat
9. Mengidentifikasi cara mengelola kompetensi personal dengan tepat

2.3. Pemahaman Bermakna


Dimanapun kita berada, etika menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, termasuk di
dunia kerja. etika merupakan hal yang mendasar agar dapat menjalin hubungan yang
baik dengan seluruh bagian organisasi  Adanya etika profesi sangat penting untuk
diketahui agar bisa menjadi seorang profesional yang sukses.

2.4. Pertanyaan Pemantik


Pertanyaan inti yang disampaikan ke siswa
1.
2.
3.
4. Bagimanakah karakteritik agar menjadi seorang yang professional? (pertemuan 4)
5. Apa yang Anda ketahui tentang jenis etika? (pertemuan 5)
6. Bagaimana menurut pendapat Anda cara untuk meningkatkan keterampilan yang
dimiliki di era digitalisasi ini? (Pertemuan ke-9)

2.5 Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1 (90 menit/2@45 menit)

Pertemuan 2 (90 menit/2@45 menit)

Pertemuan 3 (90 menit/2@45 menit)

Pertemuan 4 (90 menit/2@45 menit)

Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 15
 Memulai diri Sendiri menit
 Salah satu Peserta didik (ketua kelas) memimpin
berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu Peserta didik (ketua kelas) melaporkan
kehadiran Peserta didik lain sebagai pembiasaan perilaku
jujur dan disiplin
 Peserta didik mencermati motivasi yang disampaikan guru
 Peserta didik mencermati informasi tentang
asesmen yang dilakukan
 Peserta didik mencermati informasi tentang prosedur
pembelajaran
 Peserta didik mencermati informasi tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
 Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru
yaitu:
 Bagimanakah karakteritik agar menjadi seorang yang
professional?

2. Kegiatan Inti 60
a. Stimulation (pemberian rangsangan) menit
 Peserta didik diminta mencermati tayangan baik dalam bentuk
narasi maupun video tentang kode etik profesi
https://www.youtube.com/watch?v=6CtWOvMrRqc
https://www.youtube.com/watch?v=gGoevIia2DQ
 Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan tayangan video
 Peserta didik didorong untuk menjawab pertanyaan yang
terkait dengan materi (jawaban disimpan oleh guru)
b. Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah)
 Berdasarkan tayangan link sebelumnya, Peserta didik
berdiskusi bersama guru mengenai karakteristik profesi
 Peserta didik berikan tugas secara individu diarahkan
untuk menyelesaiakan tugas/ LKPD yang diberikan oleh guru
mengenai:
1. Sebutkan ciri-ciri profesi!
2. Apa nerbedaan karakteristik satu pekerjaan dengan
pekerjaan lain?
3. Berikan contoh profesi dan keahliannya!
c. Data Collection (Pengumpulan data)
 Peserta didik mengamati masalah yang diberikan
menggunakan penalarannya.
 Peserta didik mencari informasi yang diperlukan melalui
berbagai literatur
d. Data Processing (Pengolahan data)
• Peserta didik mencatat point-point penting yang
diperoleh dan menyusunnya dalam suatu bentuk untuk
dipresentasikan
e. Verification
• Peserta didik melakukan presentasi
f. Generalization (Menarik Kesimpulan)
• Peserta didik diarahkan untuk membuat kesimpulan yang
berhubungan dengan materi pembelajaran
• Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
• Peserta didik mengerjakan tes penilaian untuk mengukur
sejauh mana memahami dan menerima materi pembelajaran
3. Kegiatan Penutup 15
 Guru bersama Peserta didik melakukan refleksi untuk menit
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan
pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
 Peserta didik disarankan mempelajari materi pembahasan untuk
pertemuan berikutnya
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat
dalam belajar

Pertemuan 5 (90 menit/2@45 menit)

Kegiatan Waktu
4. Kegiatan Pendahuluan 15
 Memulai diri Sendiri menit
 Salah satu Peserta didik (ketua kelas) memimpin
berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu Peserta didik (ketua kelas) melaporkan
kehadiran Peserta didik lain sebagai pembiasaan perilaku
jujur dan disiplin
 Peserta didik mencermati motivasi yang disampaikan guru
 Peserta didik mencermati informasi tentang
asesmen yang dilakukan
 Peserta didik mencermati informasi tentang prosedur
pembelajaran
 Peserta didik mencermati informasi tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
 Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru
yaitu:
 Apa yang Anda ketahui tentang jenis etika

5. Kegiatan Inti 60
g. Stimulation (pemberian rangsangan) menit
 Peserta didik diminta mencermati tayangan baik dalam bentuk
narasi maupun video tentang kode etik profesi
https://www.youtube.com/watch?v=6CtWOvMrRqc
https://www.youtube.com/watch?v=gGoevIia2DQ
 Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan tayangan video
 Peserta didik didorong untuk menjawab pertanyaan yang
terkait dengan materi (jawaban disimpan oleh guru)
h. Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah)
 Berdasarkan tayangan link sebelumnya, Peserta didik
berdiskusi bersama guru mengenai tentang jenis etika
 Peserta didik berikan tugas secara individu diarahkan
untuk menyelesaiakan tugas/ LKPD yang diberikan oleh guru
mengenai:
1. Sebutkan jenis etika yang kamu ketahui!
2. Apa yang kamu ketahui tentang etika professional dan
bisnis?
3. Berikan contoh satu kasus etika dalam satu profesi!

i. Data Collection (Pengumpulan data)


 Peserta didik mengamati masalah yang diberikan
menggunakan penalarannya.
 Peserta didik mencari informasi yang diperlukan melalui
berbagai literatur
j. Data Processing (Pengolahan data)
• Peserta didik mencatat point-point penting yang
diperoleh dan menyusunnya dalam suatu bentuk untuk
dipresentasikan
k. Verification
• Peserta didik melakukan presentasi
l. Generalization (Menarik Kesimpulan)
• Peserta didik diarahkan untuk membuat kesimpulan yang
berhubungan dengan materi pembelajaran
• Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
• Peserta didik mengerjakan tes penilaian untuk mengukur
sejauh mana memahami dan menerima materi pembelajaran

6. Kegiatan Penutup 15
 Guru bersama Peserta didik melakukan refleksi untuk menit
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan
pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
 Peserta didik disarankan mempelajari materi pembahasan untuk
pertemuan berikutnya
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat
dalam belajar

Pertemuan 6 (90 menit/2@45 menit)

Pertemuan 7 (90 menit/2@45 menit)

Pertemuan 8 (90 menit/2@45 menit)


Kegiatan Waktu
7. Kegiatan Pendahuluan 15
 Memulai diri Sendiri menit
 Salah satu Peserta didik (ketua kelas) memimpin
berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu Peserta didik (ketua kelas) melaporkan
kehadiran Peserta didik lain sebagai pembiasaan perilaku
jujur dan disiplin
 Peserta didik mencermati motivasi yang disampaikan guru
 Peserta didik mencermati informasi tentang
asesmen yang dilakukan
 Peserta didik mencermati informasi tentang prosedur
pembelajaran
 Peserta didik mencermati informasi tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
 Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru
yaitu:
 Bagaimana menurut pendapat Anda cara untuk
meningkatkan keterampilan yang dimiliki di era digitalisasi
ini?

8. Kegiatan Inti 60
m. Stimulation (pemberian rangsangan) menit
 Peserta didik diminta mencermati tayangan baik dalam bentuk
narasi maupun video tentang kode etik profesi
https://www.youtube.com/watch?v=6CtWOvMrRqc
https://www.youtube.com/watch?v=gGoevIia2DQ
 Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan tayangan video
 Peserta didik didorong untuk menjawab pertanyaan yang
terkait dengan materi (jawaban disimpan oleh guru)
n. Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah)
 Berdasarkan tayangan link sebelumnya, Peserta didik
berdiskusi bersama guru mengenai permasalahan dalam kode
etik akuntansi menurut IAI
 Peserta didik berikan tugas secara individu diarahkan
untuk menyelesaiakan tugas/ LKPD yang diberikan oleh guru
mengenai:
4. Apa sajakah prinsip etika profesi dalam akuntansi?
5. Jelaskan standar dari materi etika profesi akuntansi publik
yang benar?
6. Sebutkan Prinsip Etika Profesi Akuntan menrut IAI
7. Apa yang terjadi jika Anda sebagai akuntan tidak
melaksanakan kode etik profesi akuntan?
o. Data Collection (Pengumpulan data)
 Peserta didik mengamati masalah yang diberikan
menggunakan penalarannya.
 Peserta didik mencari informasi yang diperlukan melalui
berbagai literatur
p. Data Processing (Pengolahan data)
• Peserta didik mencatat point-point penting yang
diperoleh dan menyusunnya dalam suatu bentuk untuk
dipresentasikan
q. Verification
• Peserta didik melakukan presentasi
r. Generalization (Menarik Kesimpulan)
• Peserta didik diarahkan untuk membuat kesimpulan yang
berhubungan dengan materi pembelajaran
• Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
• Peserta didik mengerjakan tes penilaian untuk mengukur
sejauh mana memahami dan menerima materi pembelajaran

9. Kegiatan Penutup 15
 Guru bersama Peserta didik melakukan refleksi untuk menit
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan
pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
 Peserta didik disarankan mempelajari materi pembahasan untuk
pertemuan berikutnya
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat
dalam belajar

Pertemuan 9 (90 menit/2@45 menit)


Kegiatan Waktu
10. Kegiatan Pendahuluan 15
 Memulai diri Sendiri menit
 Salah satu Peserta didik (ketua kelas) memimpin berdoa
untuk menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu Peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran
Peserta didik lain sebagai pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Peserta didik mencermati motivasi yang disampaikan guru
 Peserta didik mencermati informasi tentang asesmen
yang dilakukan
 Peserta didik mencermati informasi tentang prosedur
pembelajaran
 Peserta didik mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
 Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru yaitu:
 Bagaimana menurut pendapat Anda cara untuk meningkatkan
keterampilan yang dimiliki di era digitalisasi ini?

11. Kegiatan Inti 60


s. Stimulation (pemberian rangsangan) menit
 Peserta didik diminta mencermati tayangan baik dalam bentuk
narasi maupun video tentang kompetensi personal
o https://www.youtube.com/watch?v=ftWNxOqjtsY
o https://www.youtube.com/watch?v=pUKuziUFb-c
o https://www.youtube.com/watch?v=1EJzR70j5wc
 Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan tayangan video
 Peserta didik didorong untuk menjawab pertanyaan yang
terkait dengan materi (jawaban disimpan oleh guru)
t. Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah)
Berdasarkan tayangan link sebelumnya, Peserta didik berdiskusi
bersama guru mengenai permasalahan dalam kompetensi personal
dalam bidang akuntansi dan keuangan lembaga.
 Peserta didik berikan tugas secara individu diarahkan
untuk menyelesaiakan tugas/ LKPD yang diberikan oleh guru
mengenai:
1. Jelaskan Jenis kompetensi berdasarkan kategori yang ada!
2. Sebutkan faktor- faktor yang dapat membentuk
kepribadian seseorang?
3. Sebutkan tipe tipe Kepribadian seseorang
4. Apasajakh tujuan dan manfaat mengikuti pelatihan?
5. Pelatihan apa sajakah yang dapat diikuti oleh siswa SMK
untuk meningkatkan kompetensi dirinya?

u. Data Collection (Pengumpulan data)


 Peserta didik mengamati masalah yang diberikan
menggunakan penalarannya.
 Peserta didik mencari informasi yang diperlukan melalui
berbagai literatur
v. Data Processing (Pengolahan data)
• Peserta didik mencatat point-point penting yang
diperoleh dan menyusunnya dalam suatu bentuk untuk
dipresentasikan
w. Verification
• Peserta didik melakukan presentasi
x. Generalization (Menarik Kesimpulan)
• Peserta didik diarahkan untuk membuat kesimpulan yang
berhubungan dengan materi pembelajaran
• Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
• Peserta didik mengerjakan tes penilaian untuk mengukur
sejauh mana memahami dan menerima materi pembelajaran

12. Kegiatan Penutup 15


 Guru bersama Peserta didik melakukan refleksi untuk menit
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan
pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung
 Peserta didik disarankan mempelajari materi pembahasan untuk
pertemuan berikutnya
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat
dalam belajar

2.6 Asesmen
Teknik Asesmen Instrumen
Asesmen
Observasi Pengamatan kepada peserta didik selama proses Rubrik
penyelesaian tugas baik mandiri ataupun dalam
kelompok
Performa Presentasi, Penilaian produk berupa poster Rubrik
Tes Peserta didik mengerjakan soal tertulis yang telah Score Penilaian
Tertulis disiapkan oleh guru
2.7. Remedial dan Pengayaan
1. Remedial
Kegiatan Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
Capaian Pembelajaran. Bentuk kegiatan remedial yang dapat dilakukan oleh
guru adalah:
a. Guru melakukan pertemuan satu persatu (one on one meeting) dengan
peserta didik untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan
motivasi belajarny, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik
b. Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran, baik
dilakukan secara mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan; 1)
menyesuaikan dengan gaya peserta didik, 2) membantu menyelesaikan
hambatan belajarnya.

CONTOH PROGRAM REMEDIAL


Sekolah : ............................
Kelas/Semester : ............................
Mata Pelajaran : ............................

Nilai CP Yang Belum Bentuk Tindakan Nilai Setelah


No Nama Peserta Didik Keterangan
Ulangan Dikuasai Remedial Remedial

2. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik
yang telah mencapai Capaian Pembelajaran. Bentuk Pengayaan yang dapata
dibrikan oleh guru adalah:
a. Memberikan sumber bacaan lanjutan yang sesuai dengan topik untuk
dipelajarai oleh peserta didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik
yang bersangkutan untuk dipelajari pada sesi pertemuan berikutnya
b. Membantu peserta didik lain yang belum mencapai Capaian
Pembelajaran, sehingga sesama peserta didik dapat saling membantu
untuk mencapai Capain Pembelajaran
III.LAMPIRAN

Pengertian Profesi: Ciri-Ciri, Syarat, Karakteristik, dan Contoh Profesi

Profesi adalah sebuah istilah yang merujuk pada suatu pekerjaan yang membutuhkan
keahlian atau keterampilan khusus. Lalu sebenarnya apa pengertian profesi dan apa saja
karakteristiknya?Penjelasan apa yang dimaksud dengan profesi, baik pengertiannya secara
umum maupun menurut beberapa ahli.

Pengertian Profesi

Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal dari bahasa
Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu mampu atau ahli di
bidang tertentu.

Mengacu pada asal katanya tersebut maka pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari pendidikan tinggi, di mana umumnya
mencakup pekerjaan mental yang didukung dengan kepribadian dan sikap profesional.

Jadi secara umum, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan ilmu
pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki pekerjaan tersebut
harus mengikuti pelatihan atau pendidikan tertentu agar dapat melakukan pekerjaannya
dengan baik.

Mereka yang memiliki profesi di bidang tertentu biasanya disebut dengan profesional,
yaitu seseorang yang memiliki keahllian teknis di bidang tertentu. Misalnya arsitek, dokter,
akuntan, tentara, pengacara, desainer, dan lain sebagainya.

Pengertian Profesi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti profesi, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli
berikut ini:

1. Peter Jarvis

Menurut Peter Jarvis (1983:21), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang sesuai
dengan studi intelektual atau pelatihan khusus dimana tujuannya untuk menyediakan
pelayanan keterampilan bagi orang lain dengan upah tertentu.

2. Everett Hughes

Menurut Hughes (1963), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan di bidang tertentu
dimana seorang profesional memiliki pengetahuan lebih baik dari kliennya mengenai
sesuatu yang terjadi pada klien tersebut.

3. Morris L. Cogan

Menurut Cogan (1983:21), pengertian profesi adalah suatu keterampilan khusus yang
dalam prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian ilmu
pengetahuan.
4. Edgar Henry Schein

Menurut Schein (1962), pengertian profesi adalah suatu set pekerjaan yang membangun
suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari peran khusus di masyarakat.

5. Dedi Supriyadi

Menurut Dedi Supriyadi (1998:95), arti profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntuk keahlian khusus, tanggungjawab, serta kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut.

6. Doni Keosoema

Menurut Doni Keosoema, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang memiliki wujud
sebagai jabatan dalam hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian serta etika khusus untuk
jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat.

Ciri-Ciri dan Syarat Profesi

1. Ciri-Ciri Profesi

Ada beberapa sifat dan karakteristik profesi yang tidak terdapat pada jenis pekerjaan yang
bukan merupakan profesi. Adapun ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut:

Terdapat keahlian atau pengetahuan khusus yang sesuai dengan bidang pekerjaan, dimana
keahlian atau pengetahuan tersebut didapatkan dari pendidikan atau pengalaman.

Terdapat kaidah dan standar moral yang sangat tinggi yang berlaku bagi para profesional
berdasarkan kegiatan pada kode etik profesi.

Dalam pelaksanaan profesi harus lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas


kepentingan pribadi.

Seorang profesional harus memiliki izin khusus agar dapat menjalankan pekerjaan sesuai
profesinya.

Pada umumnya seorang profesional merupakan anggota suatu organisasi profesi di bidang
tertentu.

2. Syarat-Syarat Profesi

Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun syarat-syarat profesi
adalah sebagai berikut:

Memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang ilmu tertentu.

Melibatkan berbagai kegiatan intelektual.

Membutuhkan adanya suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi bukan hanya
sekedar latihan saja.

Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan pekerjaannya atau


jabatannya.

Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.

Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi.


Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.

Pada dasarnya profesi sangat berhubungan dengan pekerjaan, namun tidak semua jenis
pekerjaan merupakan profesi. Terdapat beberapa karakteristik yang membedakan antara
profesi dengan pekerjaan lainnya, yaitu:

Keahlian berdasarkan pengetahuan teoretis, para profesional memiliki pengetahuan teoretis


yang ekstensif dan keahlian dalam mempraktekkan pengetahuan tersebut.

Adanya pendidikan yang ekstensif, yaitu proses pendidikan yang cukup lama dengan
jenjang pendidikan yang tinggi bagi profesi yang prestisius.

Terdapat ujian kompetensi, yaitu ujian mengenai pengetahuan atau kompetensi di bidang
tertentu, di mana umumnya terdapat syarat untuk lulus tes yang menguji pengetahuan
teoretis.

Terdapat pelatihan institusional, yaitu suatu pelatihan pelatihan untuk mendapatkan


pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi profesi.

Adanya asosiasi profesional, yaitu organisasi suatu profesi yang bertujuan untuk
meningkatkan status para anggotanya.

Adanya lisensi, yaitu sertifikasi di bidang tertentu sehingga seorang profesional dianggap
memiliki keahlian dan dianggap bisa dipercaya.

Kode etik profesi, yaitu suatu prosedur dari organisasi profesional yang mengatur para
anggotanya agar bekerja sesuai aturan.

Adanya otonomi kerja, yaitu pengendalian kerja dan pengetahuan teoretis para profesional
untuk menghindari intervensi dari luar.

Mengatur diri, seorang profesional diatur oleh organisasi profesi tanpa adanya campur
tangan pemerintah.

Layanan publik dan altruisme, yaitu pendapatan atau penghasilan dari kerja profesi yang
dipertahankan selama berhubungan dengan keperluan masyarakat.

Status dan imbalan tinggi, seorang profesional yang sukses akan mendapatkan status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak sebagai pengakuan terhadap layanan yang
diberikan kepada publik.

Beberapa Contoh Profesi

Sebenarnya ada banyak sekali profesi yang ada di masyarakat saat ini sesuai dengan
bidang-bidang tertentu. Adapun beberapa contoh profesi adalah sebagai berikut:
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa profesi adalah jenis pekerjaan yang
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dari suatu badan pembelajaran yang
diakui oleh publik.
Suatu profesi dipersiapkan untuk menerapkan pengetahuan di bidang tertentu dan melatih
keterampilan tersebut untuk kepentingan orang lain. Seseorang yang memiliki profesi di
bidang tertentu disebut dengan profesional atau orang yang ahli di bidang tertentu.

A. Etika Deskriptif

Etika deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang
sikap dan perilaku manusia serta apa ayang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya
sebagai sesuatu yang bernilai.
Contoh :
Dalam hal tingkah laku bermasyarakat tentu ada yang baik dan buruk. Maka tindakan yang
harus dilakukan adalah tingkah laku yang baik, seperti sopan ketika berbicara dengan orang lebih
tua dari si pembicara.
B. Etika Normatif

Etika normatif adalah etika yang dipandang sebagai suatu ilmu yang mengadakan
ukuran-ukuran atau norma-norma yang dapat dipakai untuk menanggapi atau menilai
perbuatan dan tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat.
Terbagi menjadi :
1. Etika Deontologi
Etika deontologi adalah etika yang menekankan pada kewajiban bahwa kewajiban
itu tidak bisa ditawar lagi karena merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan.
Contoh : Seorang guru memiliki kewajiban untuk mendidik seluruh anak muridnya.
2. Etika Teologi
Etika teologi adalah etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang akan dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari
tindakan yang telah dilakukan.

Terbagi menjadi:

a. Egoisme Etis
Egoisme etis adalah tindakan setiap orang yang bertujuan untuk kepentingan
pribadi dan memajukan diri sendiri.
Contoh: Si A selalu bekerja keras di suatu perusahaan demi mengejar posisi
tertinggi.

b. Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah suatu perbuatan yang memiliki arti baik jika membawa
manfaat bagi seluruh masyarakat.
Contoh: Si B membangun koperasi untuk membantu masyarakat di desa nya.
ss
C. Teori Hak

Teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan.

Contoh : Hak seseorang untuk menganut agama yang mereka pilih.

D. Teori Keutamaan

Teori keutamaan adalah disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan
memungkinkan untuk bertingkah laku baik secara moral.

Contoh :

Kebijaksanaan dapat membuat seseorang mengambil keputusan tepat dalam setiap


situasi.
KO D E ETI K PRO FESI DA LAM BI DANG AK UNTANSI DA N KE UANG A N

Kode Etik Profesi


Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dalam kehidupan sehari – hari. Kode etik profesi adalah bagian dari etika profesi yang
sebetulnya bukan merupakan hal yang baru. Tujuan kode etik profesi adalah :
 Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
 Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
 Untuk meningkatkan mutu profesi.
 Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
 Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
 Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
 Menentukan baku standarnya sendiri.

A. RUANG LINGKUP ETIKA PROFESI DALAM BIDANG AKUNTANSI

 Pengertian Akuntansi
Secara Teknis, akuntansi merupakan kumpulan prosedur – prosedur untuk mencatat,
mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan.
 Secara Umum, akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi,
meringkas, mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan, sehingga mudah dimengerti oleh orang yang menggunakannya dan
dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
 Pengertian etika profesi akuntansi
Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai
akuntan.
 Pengertian Profesi Akuntan
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi
seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia
usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam
pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
 Tujuan profesi akuntansi
Memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat
kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik
 Empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
 Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informas
 dan sistem informasi.
 Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh
pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
 Kualitas Jasa.Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan
diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
 Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat
kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

B. PRINSIP – PRINSIP ETIKA PROFESI DALAM BIDANG AKUNTANSI

a) Kode Etik AICPA


1) Tanggung Jawab: Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang
profesional,anggota harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional
secara sensitive.
2) Kepentingan Publik: Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak
sedemikian rupa demi melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan
publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.
3) Integritas: Untuk memelihara dan memperluas keyakinan publik, anggota harus
melaksanakan semua tanggung jawab profesinal dengan ras integritas tertinggi.
4) Objektivitas dan Independensi: Seorang anggota harus memelihara objektivitas
dan bebas dari konflik kepentingan dalam menunaikan tanggung jawab
profesional.Seorang anggota dalam praktik publik seharusnya menjaga
independensi dalam faktadan penampilan saat memberikan jasa auditing dan
atestasi lainnya
5) Kehati-hatian (due care): Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-
standar etika dan teknis profesi terdorong untuk secara terus menerus
mengembangkan kompetensi dan kualitas jasa, dan menunaikan tanggung jawab
profesional sampai tingkat tertinggi kemampuan anggota yang bersangkutan
6) Ruang Iingkup dan Sifat Jasa: Seorang anggota dalam praktik publik harus
mengikuti prinsip-prinsip kode Perilaku Profesional dalam menetapkan ruang
lingkup an sifat jasa yang diberikan

b) Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC


1) Integritas : Seorang akuntan profesional harus bertindak tegas dan jujur dalam
semua hubungan bisnis dan profesionalnya.
2) Objektivitas : Seorang akuntan profesional seharusnya tidak boleh membiarkan
terjadinya bias, konflik kepentingan, atau dibawah penguruh orang lain sehingga
mengesampingkan pertimbangan bisnis dan profesional.
3) Kompetensi profesional dan kehati-hatian : Seorang akuntan professional
mempunyai kewajiban untuk memelihara pengetahuan dan keterampilan
profesional secara berkelanjutan pada tingkat yang dipelukan untuk menjamin
seorang klien atau atasan menerima jasa profesional yang kompeten yang
didasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan teknik terkini. Seorang
akuntan profesional harus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar
profesional harus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar
professional dan teknik yang berlaku dalam memberikan jasa profesional.
4) Kerahasiaan : Seorang akuntan profesional harus menghormati kerhasiaan
informasi yang diperolehnya sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnis
serta tidak boleh mengungkapkan informasi apa pun kepada pihak ketiga tanpa
izin yang benar dan spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum atau terdapat hak
profesional untuk mengungkapkannya.
5) Perilaku Profesional : Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan
perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi.

c) Prinsip Etika Profesi Akuntan menrut IAI


1) Tanggung Jawab Profesi. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral
dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2) Kepentingan Publik. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak
dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3) Integritas.Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap
anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas
setinggi mungkin.
4) Obyektivitas. Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional. Setiap anggota harus melaksanakan
jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta
mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan
profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau
pemberi kerja memperoleh matifaat dari jasa profesional yang kompeten
berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
6) Kerahasiaan. Setiap anggota harus, menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau
kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7) Perilaku Profesional. Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan
reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesi.
8) Standar Teknis. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai
dengan standar teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan
dengan prinsip integritas dan obyektivitas

Referensi
http://akuntansituren.blogspot.com/2017/09/etika-profesi-dalam-bidang-akuntansi.html
KOMPETENSI PERSONAL
DALAM BIDANG AKUNTANSI DAN KEUANGAN
 

1 Pengertian Kompetensi

 Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kompetensi adalah kemampuan atau
kecakapan, sedangkan berdasarkan surat keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002,
kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang di miliki
seseorang sebagai syarat untuk di anggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. Dengan demikian, kompetensi berkaitan dengan
karakteristik yang mendasari kemampuan seseorang dalam bekerja.
 Dalam rumusan yang lain kompetensi merujuk pada keahlian atau pengetahuan sehingga
dapat meningkatkan kinerja yang unggul. kompetensi terbentuk melalui individu/organisasi,
keterampilan dan kemampuan serta menyediakan kerangka kerja untuk membedakan
antara kinerja yang rendah dengan kinerja yang luar biasa. kompetensi dapat di terapkan
pada organisasi,individu tim dan pekerjaan serta tingkat fungsional. Kompetensi
merupakan kunci untuk efektivitas dalam pekerjaan.

2 Jenis Kompetensi

Kompetensi dapat di bagi menjadi beberapa kategori berikut ini.

b. Core Competencies/kompetensi utama


Kompetensi utama adalah sebuah kompetensi yang didefinisikan sebagai kemampuan
internal yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Kompetensi ini adalah kompetensi
diharapkan dimiliki semua individu dalam organisasi. Kompetensi ini mendefinisikan tentang
nilai-nilai organisasi yang paling di pahami oleh kebanyakan orang. tujuan bagi kompetensi
bagi individu adalah agar ia bisa bekerja dalam beragam posisi di dalam organisasi.

c. Threshold competencies
Threshold Kompetencies  adalah karakteristik setiap pemegang pekerjaan  sehingga bisa
melakukan pekerjaan secara efektif, tetapi tidak dapat di gunakan seorang yang berkinerja
tinggi, rata-rata, atau rendah. Misalnya, penjual yang baik harus memiliki kemampuan yang
memadai tentang peroduk yang mereka jual, tetapi pengetahuan ini tidak selalu cukup untuk
memastikan performa penjualan mereka.
d. Differentiating Copetencies
Differentiating Copetencies adalah karakteristik yang membedakan individu berkinerja
superior dengan yang rata-rata. Differentiating Copetencies tidak ditemukan dalam individu
yang berkinerja rata-rata. Misalnya individu yang bekerja di bidang desain
memiliki Differentiating Copetencies dalam mendesain yang membuatnya lebih unggul dari
orang lain.

3 Manfaat Kompetensi
Kompetensi harus ada karena beberapa alasan berikut ini.
 Kompetensi merupakan cara terbaik untuk memahami kinerja dengan cara mengamati
apa yang sebenarnya orang lakukan untuk berhasil daripada mengandalkan asumsi-
asumsi yang tidak jelas.
 Cara terbaik untuk mengukur dan memprediksi kinerja adalah dengan menilai apakah
individu memiliki kompetensi yang diharapkan.
 Kompetensi dapat dipelajari dan dikembangkan.
 Kompetensi dapat dilihat dan diakses.

Manfaat kompetensi juga ada dapat dilihat dari beberapa sisi berikut ini.
a) Karyawan
Manfaat kompetensi dilihat dari sisi karyawan adalah sebagai berikut.
 Adanya kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan
berdasarkan standar yang ada.
 Kompetensi yang ada sekarang dan manfaatnya akan dapat memberikan nilai
tambah pada pembelajaran dan pertumbuhan.
 Meningkatnya keterampilan dan marketability sebagai karyawan.
 Kejelasan relevansi pembelajaran sebelumnya, kemampuan untuk mentransfer
keterampilan, nilai, dari kualifikasi yang diakui dan potensi pengembangan karier.
 Pilihan perubahan karir yang lebih jelas, untuk berubah pada jabatan baru,
seseorang dapat membandingkan kompetensi mereka sekarang dengan kompetensi
yang diperlukan untuk jabatan baru.
 Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karier.
 Penilaian kinerja yang lebih obyektif dan umpan balik berbasis standar kompetensi
yang ditentukan dengan jelas.Etika Profesi Dan Profesional Bekerja

b) Organisasi/Perusahaan
Dengan adanya kompetensi, organisasi/perusahaan akan memperoleh manfaat sebagai
berikut.

 Meningkatkan efektifitas rekrutmen dengan cara menyesuaikan kompetensi yang


diperlukan dalam pekerjaan dengan yang dimiliki pencari kerja.
 Pendidikan dan pelatihan dapat difokuskan pada kompetensi yang diingikan
perusahaan/organisasi
 Penilaian terhadap hasil pendidikan dan pelatihan akan lebih handal dan konsisten.
 Pengambil keputusan dalam organisasi akan lebih percaya diri karena karyawan
telah memiliki keterampilan yang akan diperoleh dari pendidikan dan pelatihan.
 Mempermudah terjadinya perubahan melalui identifikasi kompetensi yang diperlukan
untuk mengelola perubahan.

c)  Industri
Dalam lingkup yang lebih luas, kompetensi memiliki manfaat sebagai berikut.
 Indentifikasi dan penyesuaian yang lebih baik atas keterampilan yang dibutuhkan
untuk industri.
 Akses yang lebih besar terhadap pendidikan dan pelatihan sector publik yang
relevan dengan industri.
 Mendorong pengembangan keterampilan yang luas dan relevan di masa depan.
 Pelatihan industri melalui sertifikasi pencapaian kompetensi individu.
 Ditetapkannya dasar pemahaman yang umum dan jelas atas hasil pendidikan dan
percaya diri yang lebih besar karena kebutuhan industri telah terpenuhi sebagai hasil
penilaian berbasis standar

d)  Ekonomi Daerah dan Nasional


Ekonomi nasional dan daerah memperoleh manfaat sebagai berikut.
 Meningkatnya bentuk keterampilan untuk bersaing di pasar domestik dan
internasional.
 Mendorong investasi internasional baru pada industri di mana angkatan kerja
terampilan sangat diperlukan.
 Lebih efisien dari segi biaya karena dengan pekerja yang memiliki kompetensi
efisiensi perekonomian dapat diwujudkan.

2. 4.    Cara Mengelola Kompetensi Personal


Kompetensi personal adalah Kemampuan atau kecakapan seseorang untuk berkinerja.
Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Efektif tidaknya suatu hasil kerja sangat dipengaruhi oleh pengetahuan,
keterampilan serta perilaku yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Mengelola kompetensi
personal berarti kepandaian seseorang untuk mengelola kemampuan dan kecakapan yang
dimilikinya dengan prestasi kerja serta sikap yang baik sehingga dapat memuaskan pemberi
kerja dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Mengelola kompetensi personal dapat dilakukan
dengan cara menjaga kepribadian dan presentasi diri, menambah kemampuan dengan
pelatihan pendidikan serta pengembangan karir.
1. Menjaga Kepribadian
a)  Menjaga kepribadian yang baik
Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat–sifat yang memang khas
dikaitkan dengan diri seseorang. Dapat dikaitkan kepribadian itu bersumber dari
bentukan-bentukan yang di terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga
pada masa kecil dan juga bawa bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang di sebut
kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal hal yang bersipat psikilogis,
kejiwaan dan juga bersifat fisik. Menjaga kepribadian yang baik diantaranya, dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Mengendalikan diri
 Bersikap mawas diri introspeksi diri.
 Jujur dalam sikap dan perbuatan.

b)   Faktor-Faktor yang Membentuk Kepribadian


Kepribadian seseorang di bentuk oleh beberapa faktor berikut ini.
a.) Faktor Biologis
Faktor biologi berperan pentik dalam membentuk otot, rangka, tinggi atau
pendeknya seseorang, anggota tubuh dan fungsinya, warna kulit, kemampuan
nalar dan kecerdasan, serta kemampuan berpikir dan menganalisasi.
b.) Faktor kultural dan peradaban
Faktor peradaban dan kebudayaan yang menyangkut kumpulan nilai nilai,
konsep-konsep, pengatahuan dan kebiasaan manusia dalam hidup
bermasyarakat yang bisa memengaruhi kepribadian seseorang.
c.) Faktor pendidikan
Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang
untuk dapat meyelesaikan permasalahan. Dengan latar belakang pendidikan
pula seseorang di anggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu.
Pemahaman akan kepribadian seseorang juga dapat di lihat dari pendidikan.
d.) Faktor keluarga
Faktor keluarga adalah hal terpenting dalam membentuk kepribadian
seseorang, karena dari keluargalah seseorang belajar interaksi dengan orang
lain, belajar mengenal etika, budaya, norma-norma, dan nilai-nilai tradisi yang
berlaku dalam kehidupan bermusyawarah.
e.) Faktor sosial dan lingkungan
Status sosial seseorang dam lingkungan pergaulannya, seperti keluarga,
sekolah, tempat tinggal, budaya , adat istiadat, juga mempunyai pengaruh
yang besar dalam pembentukan kepribadian orang tersebut.

 c)  Tipe-tipe Kepribadian


Kepribadian memiliki beberapa tipe seperti berikut ini.
a.) Kepribadian ekstrovert
Kepribadian ekstrovert adalah kepribadian yang bersifat terbuka, berorientasi
kedunia luar sehingga sifat ya ramah, senang bergaul, dan mudah
menyesuaikan diri. di lingkungan pekerjaan individu berkepribadian ini lebih
suka bekerja dengan banyak orang, suka berterus terang, aktif mengeluarka
ide-ide dan pandai mengajak orang lain mengikuti ide dan keinginannya
b.) Kepribadian Introvert
Kepribadian introvet adalah kepribadian yang bersifat tertutup dan berorientasi
kepada diri sendiri sehingga sifatnya pendiam, jarang bergaul, suka
menyendiri, dan suka menyesuaikan diri. walau pun ia berkerja sangat
individualistis, namun orang yang introvert biasanya dapat bekerja dengan
baik dan tidak mengecewakan serta dapat diandalkan.
c.) Kepribadian Ambivert
Kepribadian ambivert adalah kepribadian campuran yang tidak dapat di
golongkan kedalam kedua tipe tersebut di atas oleh karena sifatya bervariasi.

Didalam dunia kerja, terdapat beberapa tipe kepribadian seperti berikut ini. a.
1) Tipe Realistik
Orang berkepribadian realistik adalah orang yang mempunyai aktivitas
diluar ruangan. Mereka menganggap tidak begitu penting bersosialisasi
dan lebih suka berkerja sendiri. jika harus berkerja dalam tim, ia lebih
suka dengan orang yang setipe. Orang ini tidak suka bergosip dan hanya
berkonsentrasi pada tugasnya. Tipe ini tidak pernah melimpahkan
pekerjaannya pada orang lain.
2) Tipe Investigatif
Orang selalu tertarik pada gagasan dan ide-ide. Ia merasa membuang
waktu dengan masalah yang melibatkan emosi. Tipe ini seling berkonflik
dengan orang yang biasa bergosip.
3) Tipe Wirasuasta
Orang yang lebih berorientasi pada orang lain daripada gagasan. ia
mendominasi orang lain untuk mencapai orang lain dari pada gagasan. Ia
mendominasi orang lain untuk untuk mencapai tujuanya. Ia pintar
mengatur kerja orang lain, mempersuaisi orang bernegosiasi.
Kemampuan bicaranya sangat diperlukan, biasa ya ia menunjukan sifat
bossy dan pemarah di lingkungan kerjanya.
4) Tipe sosial
Orang yang berorieritasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung
mempuyai orientasi untuk menolong, memelihara dan mengembangkan
orang lain.Karenna kepekaan dan kepedulian, orang ini seorang
pengurus hal-hal yang terlalu pribadi. Bila tidak diimbangi dengan
kematangan, ia mudah tergelincir untuk menjadi penyebar gosip.
5) Tipe Artistik
Orang yang senang ide-ide dan materi untuk diespertikan dengan cara
yang unik. Tipe ini sangat menghargai kebebasan. Sayangnya, tipe ini
rentan jadi santapan gosip karena cara nya yang unik dan sering
menimbulkan interpretasi yang berbeda beda
6) Tipe Konvensional
Orang ini biasanya berpungsi dengan baik dalam lingkungan dan
pekerjaan yang terstruktur dengan baik secara memerlukan ketelitian.Ia
biasanya tidak suka dengan ide-ide dan orang lain.

2. Presentasi Diri

Peresentasi diri adalah penampilan seseorang secara keseluruhan. Penampilan


diri,seringjuga di kenal dengan istilah Grooming. Grooming adalah penampilan diri
seseorang yang selalu terjaga dan selalu rapi. Penampilan diri harus serasi dan menarik
agar di sukai oleh orang lain. Penampilan menarik mencerminkan kepribadian orangnya.
Orang yang berpenampilan menarik akan di nilan sebagai orang yang berkepribadian
baik. Sebaliknya, orang yang kurang memperhatikan penampilannya dinilai sebagai
orang berkepribadian kurang baik mestipun hal ini tidak berlaku mutlak.
Penampilan diri yang serasi dan menarik, sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari,
terrutama orang yang banyak berhubungan dengan orang lain sehingga dapat member
respon yang positif. Untuk mencapai penampilan diri yang menarik seseorang harus
mampu menganalisasi dirinya sendiri dan memakai pakaian yang tepat pada waktu yang
tepat pula.Selain itu, perlupula di perhatikan warna dan corak busana, dandanan, raut
wajah, gaya berjalan, cara makan dan minum yang merupakan unsure penting dalam
penampilan yang serasi dan menarik. Penampilan diri yang serasi dan menarik, tidak
hanya dilihat dari penampilan luar saja, tetapi harus juga di dukung dan timbul dari dalam
diri.

Untuk dapat berpenampilan menarik perlu di ketahui prinsip-perinsip yang perlu dalam


penampilan serasi dan menarik.
1. Tata cara berbusana yang baik
Busana kerja harus mampu mencerminkan kepribadian dan profesi. Untuk
perusahaan-perusahaan tertentu sudah di sediakan seragam kerja, tetapi jika tidak
ad, maka, pakailah busana kerja sifatnya basic dengan warna putih,hitam atau
coklat. Boleh juga memakai warna cerah dan bahan bercorak kecil. Biasanya wanita
memakai blus lengan panjang atau pendek, rok pendek sebatas lutut rok panjang di
bawah betis,serta bisa juga celana panjang. Bagi pria bila harus memakai dasi,
pakailah dasi dengan corak dan warna lembut serta serasi dengan kemeja dan
celana panjang.Berbusana serasi dan menarik harus pula meliputi pilihan yang tepat
sesuai dengan kepribadian pembawaan.
a. Pakaian lengkap
Pakaian lengkap terdiri atas pentalon , jas, dan dasi. Pada pagi hari sebaiknya
tidak memakai warna hitam, tetapi warna terang (light colour). Pada waktu
upasara kenegaraan sebaiknya berpakaian jas resmi dan lengkap, kecuali jika
pada kartu undangan tertulis dress code.
b. Pakaian resmi (black tie)
Pakaian resmi (black tie) terdiri dari celana hitam, kemeja putih, dasi kupu-kupu
hitam, kaos kaki hitam dan sepatu hitam. Di Indonesia, masalah pakaian resmi
sangat fleksibel, sehingga tidak harus jas resmi.
c. Dark suit
Pakaian dark suit dianggap pakaian resmi untuk budaya berbusana bangsa
Indonesia. Pakaian jenis ini dapat di pergunakan untuk pakaian sehari- hari.
Pada acara resmi kenegaraan banyak para pejabat kita yang memakai kemeja
batik, yang penting sopan dan menarik.

2. Tata cara bersolek dan berhias yang proposional


Pada umumnya, kebersihan dan kerapian di sukai oleh semua orang.
Penampilandengan pakaian tidak rapi bau badan serta bau mulut yang
meyengat,akan sangat mengganggu lawan bicara. Untuk itu kiranya di ketahui tata
cara berhias yang bisa menciptakan penampilan yang menarik dan disukai semua
orang. Cara bersolek dan menggunakan perhiasaan perlu sekali di perhatiikan agar
penampilan menarik dan tidak terkesan norak atau seronok. Perlu dihindari
penggunaaan kosmetik secara berlebihan. Penampilan juga adalah bentuk
peryataan diri, seseorang tidak perlu cantik,tetapi harus tahu bagaimana car
membawa diri, dengan memperhatiikan rambut,kulit,dan make up sehingga timbul
rasa percaya diri. Beberapa hal yang selalu harus di perhatikan dalam bersolek
adalah sebagai berikut.
1. Perawatan Rambut
Rambut harus selalu dalam keadaan bersih dan tertata rapi dengan model yang
sederhana. Rambut yang panjang memang membutuhkan perawatan ekstra,
tetapi jangan sampai rambut yang panjang mengganggu keluasan gerak dalam
berkerja. Model rambut hendaknya cocok dengan rut muka.
2. Make Up
Penggunaan bahan meke up sangat penting untuk mempercatik wajah. Merias
wajah harus dilakukan sewajarnya, sesuai dengan kondisi dan cirri diri. Jangan
memakai make up secara berlebihan. Kulit juga diberi pelembap agar
terawatdengan baik.
3. Perhiasan dan parfum
Pakailah perhiasan dan aksesoris tidak berlebihan serta disesuaikan dengan
busana yang dipakai. Demikian juga dalam memilih parfum, pilih lah parfum yng
aromanya tidak terlalu menyengat. Dalam kehidupan di kantor, parfum memang
peranan yang lebih dominan dari pada perhiasan/aksesoris.
4. Sepatu
Perencanaan pemakaian sepatu juga perlu di lakukan. Apakah sepatu yang di
pakai masih dalam keadaan baik, sol, tau kulitnya apakah lelah di semir dan
telah sesuay warnanya dengan pakaian. Sepatu meskipun sepele detapi bisa
mengurangi nilai penampilan anda. Bagi kaum wanita memakai sepatu bertumit
tinggi lebih sedap di pandang dan membuat tubuh anda tegap sewaktu
berjalan.

3. Pelatihan
a) Pengertian Perlatihan
Secara umum pelatihan merupakaan bagian dari pendidikan yang
menggambarkan proses dalam mengembangkan organisasi. Pendidikan dan
pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam
sistem pengembangan sumber daya manusia. Berikut ini pendapat para ahli
tentang pengertian pelatihan.
o Moekijat meyatakan bahwa pelatihan adalah suatu bagian pendidikan yang
menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan
keterampilan, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang
lebih mengutamakan peraktik dari pada teori.
o Sudirman menjelaskan bahwa pelatihan adalah prosedur formal yang
difasilisati dengan pelajaran guna terciptanya perubahan tingkah laku yang
berkaitan dengan peningkatan tujuan perusahaan atau organisasi.
o Michael J. Jacius mengemukakan istilah pelatihan menunjukan suatu
peruses peningkatan sikap, kemampuan dan kecakapan dari para pekerja
untuk menyenggarakan pekerjaan secara kusus
b) Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Tujuan pelatihan adalah sebagai usaha untuk memperbaiki mengembangkan
sikap, tingkah laku dan pengetahuan. Dengan demikian pelatihan dimaksudkan
dalam pengertian yang lebih luas dan tidak hanya untuk mengembangkan
keterampilan dan bimbingan. pelatihan diberikan dengan harapan individu yang
menjalaninya dapat melaksanakan pekerjaannyadengan baik setelah mengikut
pelatihan tersebut. selain tujuan sebagaimana dikemukakan di atas, pelatihan
juga memiliki sejumlah manfaat, yaitu sebagai berikut:
 Pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan/kemampuan
individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki kinerja organisasi.
perbaikan-perbaikan itu dapat dilaksanakan dengan berbagai cara.
pelatihan yang efektif dapat menghasilkan pengetahuan dalam pekerjan/
tugas, pengetahuan tentang struktur dan tujuan organisasi, tugas masing-
masing karyawan dan sasaranya dan lain-lain.
 Pelatihan tertentu diadakan agar karyawan melaksankan tugas-tugas
sesuai dengan standar yang diinginkan.
 Pelatihan juga dapat memperbaiki sikap-sikap terhadap pekerjaan,
terhadap pimpinan atau karyawan, dan menghilamngkan sikap-sikap yang
tidak produktif yang timbul dari slah pengertian atau informasi yang
membingungkan.
 Pelatihan dapat memperbaiki standar keselamatan kerja.
 Membantu karyawan membuat keputusan yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan pekerja menyelesaikan berbagai maslah yang
dihadapinya.
 Timbulnya dorongan dalam diri pekerja untuk terus meningkatkan
kemampuan kerjanya.
 Peningkatan kemampuan karyawan untuk mengatasi strees, frustasi, dan
konflik yang pada gilirannya memperbesar rasa percaya diri.
 Tersedianya informasi bebagai program yang dapat dimanfaatkan para
karyawan dalam rangka pertumbuhan secara teknikal dan intelektual.
 Makin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri.
 Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas baru di masa depan.
 Memperbaiki sikap-sikap agar mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungan serta dapat membuat keputusan dengan baik dan benar.
 Meningkatkan motivasi untuk belajar dan selalu bersedia untuk
mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya.
 Menumbuhkan rasa percaya diri dan solidaritas yang tinggi diantara
sesama karyawan khususnya dan masyarakat umumnya.
c) Jenis pelatihan
Beberapa jenis pelatihan yang sering di gunakan adalah sebagai berikut.

1. Magang/apprenticeship training
Magang adalah suatu pembekalan terhadap karyawan dengan cara belajar
dan peraktik secara langsung di suatu posisi pekerjaan. Magang banyak
sekali di gunkan melihat potensi individu dalam satu jenis pekerjaan
tertentu sehingga bila telah selesay magang, biasaya individu akan di
tawari berkerja pada posisi tersebut.
2. One the Job Training
Metode one job training adalah pelatihan yang menggunakan situasi dalam
pekerjaan. disini karyawan di beri pelatihan tentang pekerjaan baru dengan
suvervisi langsung seorang pelatih yang berpengalaman (biasanya
karyawan lain). On the job training, dibagi dalam beberapa metode, antara
lain:
o Coaching
Coaching adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan
mengajarkan keahlian dan ketarampilan kerja kepada bawahannya.
dalam metode ini pengawas diperlukan sebagai pemberi petunjuk
untuk memberitahukan kepada peserta mengenai tugas atau pekerja
rutin yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
o Apprenticeships
Apprenticeships merupakan proses belajar dari seseorang atau
beberapa orang yang lebih berpengalaman. Metode ini digunakan
untuk mengembakan keahlian perorangan sehingga para karyawan
dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
o Job Rotation (Rotasi Jabatan)
Dalam rotasi jabatan karyawan diberikan kesempatan untuk
mendapatkan pengetahuan pada bagian-bagian organisasi yang
berbeda dan juga praktik berbagai macam keterampilan dengan cara
berpindah dari satu pekerjaan atau bagian ke pekerjaan atau bagian
lain.
 Off The Job Training
Metode off the job training adalah pelatihan yang menggunakan
situasi di luar pekerjaan. Metode ini digunakan apabila banyak pekerja
yang harus dilatih dengan cepat atau pelatihan dalam pekerjaan tidak
dapat dilakukan karena sangat mahal. Off the job training, dibagi
dalam beberapa metode, antara lain:
o Vestibule Training
Vestibule Training merupakan pelatihan yang yang dilakukan dalam
suatu ruangan khusus yang terpisah dari tempat kerja biasa dan
disediakan jenis pelaralatan yang sama seperti yang akan digunakan
pada pekerjaan sebenarnya.
o Role Playing
Role Playing merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh
peserta untuk memainkan berbagai peran orang tua tertentu dan
diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya.
Teknik ini dapat mengubah sikap peserta, seperti menjadi lebih
toleran terhadp perbedaan individual dan juga dapat mengembangkan
keterampilan-keterampilan antar pribadi.

o Simulasi
Simulasi merupakan suatu situasi atau kejadian yang ditampilkan
semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya, tetapi hanya
merupakan tiruan dan anggota pelatihan harus memberikan respon
seperti dalam kejadian yang sebenarnya. Jadi simulasi merupakan
suatu teknik untuk mencotoh semirip mungkin terhadap konsep
sebenranya dari pekerjaan yang akan dijumpai.
o Case Study
Case study merupakan metode pelatihan dimana para peserta
pelatihan dihadapkan pada beberapa kasus tertulis dan diharuskan
memecahkan masalah-masalah tersebut.
o Laboratory Training
Teknik ini merupakan suatu bentuk latihan kelompok yang terutama
digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan antar
pribadi. Latihan ini bersifat sensitivitas, dimana peserta menjadi lebih
sensitif terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Laboratory
training ini berguna untuk mengembangkan berbagai prilaku bagi
tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang.
d) Pengembangan karir
Karir adalah perjalanan yang dilalui seseorang selama hidupnya. Karir dapat
juga diartikan sebagai semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau
dipegang selama kehidupan kerja seseorang. dengan demikian karir
menunjukan perkembangan karyawan secara individual dalam jenjang jabatan
atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu
organisasi. Berdasarkan definisi di atas, maka dpat disimpulkan bahwa karir
merupakan rangkaian atau urutan posisi pekerjaan atau jabatan yang dipegang
selama kehidupan kerja seseoarang.

Dalam menjalani suatu karir tertentu, bisa saja individu mengalami kejenuhan
karena ia terlalu lama berada pada posisi yang sama. Untuk mengatasi hal ini
diperlukan adanya suatu pengembangan karir. Pengembangan karir sangat
diharapkan oleh setiap karyawan, karena dengan pengembangan ini individu
akan mendapatkan hak-hak yang lebih baik daripada apa yang diperoleh
sebelumnya, baik material maupun nonmaterial seperti status sosial, perasaan
bangga dan sebagainya.

Pengembangan karir mengandung tiga unsur pokok, yaitu sebagai berikut.


 Membantu karyawan dalam menilai kebutuhan karirnya sendiri.
 Mengembangkan kesempatan-kesempatan karir yang ada dalam organisasi.
 Menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan karyawan dengan kesempatan-
kesempatan karir.

Sesuai dengan tiga unsur di atas di harapkan karir karyawan merupakan suatu
unsur yang sangat penting dan sifatnya pribadi .Oleh karena itu ,organisasi
harus memberi kebebasan kepada karyawan untuk mengambil keputusan
sendiri mengenai tujuan serta kesempatan menjalani karirnya. Pengembangan
karir dapat dilakukan melalui mutasi,promosi ,dan demosi.
a. Mutasi

Mutasi adalah satu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang


dilakukan dalam suatu organisasio pada tingkat jabatan yang sama.
Prinsip mutasi adalah memindahkan karyawan kepada posisi yang tepat
dan pekerjaan yang sesuai agar semangat dan produktivitas kerjanya
meningkat. Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja karyawan. Mutasi merupakan salah satu tindak lanjut
yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi kerja. Dengan adanya mutasi
diharapkan dapat memberikan uraian pekerjaan, sifat pekerjaan,
lingkungan pekerjaan, atau alat-alat kerja yang lebih cocok bagi seorang
karyawan.
b. Promosi
Promosi adalah perpindahan karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di
dalam suatu organisasi/perusahaan sehingga kewajiban, hak, status, dan
penghasilannya semakin besar. Promosi memberikan peran penting bagi
setiap karyawan, bahkan menjdi idaman yang selalu dinanti-nantikan.
Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai
kemampuan serta kecakapan karyawan untuk menduduki jabatan yang
lebih tinggi.
c. Demosi
Demosi adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang
lebih rendah di dalam satu organisasi/perusahaan. dengan demikian
wewenang, tanggung jawab, pendapatan serta statusnya semakin
rendah. Dengan kata lain demosi adalah penurunan pangkat/ jabatan
seseorang dalam suatu organisasi. Demosi biasanya dilakukan untuk
memberikan pelajaran atau bentuk suatu hukuman bagi seorang
karyawan. Biasanya karyawan yang tidak mampu melaksanakan tugas-
tugasnya pada jabatannya akan mengalami demosi ke jabatan yang lebih
rendah.

Referensi
http://akuntansituren.blogspot.com/2017/10/kompetensi-personal-dalam-bidang.html
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PRAKTIK 8
(Asesmen Formatif)

Instruksi Tugas:
1. Peserta didik dalam 1 kelas dibagi kedalam 6 kelompok
2. Setiap kelompok berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk membahas permasalahan
yang
3. diperoleh dengan memanfaatkan fasilitas internet dan sumber pustaka lainnya.
4. Presentasikan hasil diskusi di dalam kelas

Kelompok :
Nama Anggota 1.
2.
3.
4.
5.

Kegiatan 1
1. Carilah 10 kasus pelanggaran kode etik profesi akuntansi dan diskusikan dengan kelompok Anda
pelanggaran yang telah dilakukan

No Perusahaan Kasus Pelanggaran Prinsip Etika Profesi


Akuntan menurut IAI
Yang dilanggar
1

10

Kegiatan 2
Instruksi Tugas:
Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet dan sumber pustaka lainnya,
carilah jawaban yang Anda anggap paling tepat, jangan lupa cantumkan sumber
informasinya!

Nama Siswa : ............................................


Kelas : ............................................

No Pertanyaan Jawaban Score


1.
Apa sajakah prinsip
etika profesi dalam
akuntansi?

Sumber:
2. Jelaskan standar dari
materi etika profesi
akuntansi publik yang
benar?

Sumber:
3. Sebutkan Prinsip
Etika Profesi Akuntan
menrut IAI

Sumber:
4. Apa yang terjadi jika
Anda sebagai akuntan
tidak melaksanakan
kode etik profesi
akuntan?

Sumber:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PRAKTIK 8
(Asesmen Formatif)

RUBRIK ASESMEN OBSERVASI HASIL KERJA PESERTA DIDIK


PRAKTIK 9
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN HASIL

ASPEK Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


(1-6) (6,1-7,9) (8-9,9) (10)
Proses Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik
presentasi mampu mampu menpresentasikan mampu
hasil menpresentasikan menpresentasikan hasil observasi menpresentasikan
hasil observasi hasil observasi dengan sikap yang hasil observasi
namun dengan baik namun tidak dengan sikap yang
sikap yang kurang mampu berdiskusi baik dan mampu
baik berdiskusi
Hasil Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik
pencarian mampu mampu mendapatkan mampu
informasi mendapatkan mendapatkan jawaban yang tepat mendapatkan
terkait jawaban jawaban namun jawaban yang
dengan masik kurang tepat tepat dan mampu
pertanyaan menganalisa hasil
jawabannya

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remedial
Siswa yang cukup kompeten diberikan kesempata untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten

LEMBAR HASIL OBSERVASI

Kelas : ................................
Mata Pelajaran : ................................
Tujuan Pembelajaran : ................................
Asesmen : Formatif/Sumatif

Aspek Penilaian
No Nama Siswa Rata-rata Nilai
Hasil Presentasi Proses
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst..
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PRAKTIK 9
(Asesmen Formatif)

Instruksi Tugas:
5. Peserta didik dalam 1 kelas dibagi kedalam 6 kelompok
6. Setiap kelompok berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk membahas permasalahan
yang
7. diperoleh dengan memanfaatkan fasilitas internet dan sumber pustaka lainnya.
8. Presentasikan hasil diskusi di dalam kelas

Kelompok :
Nama Anggota 1.
2.
3.
4.
5.

Kegiatan 1

Pandemi Covid-19 telah membuat jumlah pengangguran di DKI Jakarta meningkat. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di DKI Jakarta mencapai 572.780 orang pada 2020. Dari jumlah itu,
sebanyak 197.112 orang merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Proporsinya mencapai 34,41%
dari total pengangguran di Jakarta. Selain sebagai penyumbang pengangguran terbanyak, lulusan SMK memiliki
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi di Jakarta. Tercatat, TPT lulusan SMK di ibu kota sebesar
15,40% pada tahun lalu. Pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta menempati urutan
kedua, yakni 155.103 orang atau 27,08%. Pengangguran di Jakarta yang lulusan SMP sebanyak 76.702 orang
atau 13,39%.

Ada pula pengangguran di Jakarta yang merupakan lulusan DIV/S1/S2/S3 sebanyak 60.141 orang atau 10,50%.
Kemudian, pengangguran yang lulusan SD ke bawah sebanyak 57.791 orang atau 10,09%. Sementara, sebanyak
25.931 orang atau 4,53% pengangguran di Jakarta merupakan lulusan DI/II/III.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/04/mayoritas-pengangguran-di-jakarta-lulusan-smk

Berdasarkan kasus diatas diskusikan dengan kelompok Anda penyebab banyaknya


pengangguran bagi lulusan SMK dan berikan solusinya!
Kegiatan 2
Instruksi Tugas:
Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet dan sumber pustaka
lainnya, carilah jawaban yang Anda anggap paling tepat, jangan lupa cantumkan sumber
informasinya!

Nama Siswa : ............................................


Kelas : ............................................

No Pertanyaan Jawaban Score


1. Jenis kompetensi
dapat dibagi menjadi
beberapa kategori,
Jelaskan menurut
Anda!

Sumber:
2. Kepribadian
seseorang
dibentuk oleh
beberapa factor,
Jelaskan factor
factor tersebut !

Sumber:
3. Jelaskan tipe tipe
Kepribadian seseorang
!

Sumber:
4. Apa sajakah tujuan
dan manfaat
mengikuti pelatihan?
,

Sumber:
5 Pelatihan apa sajakah
yang dapat diikuti
oleh siswa SMK
untuk meningkatkan
kompetensi dirinya?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PRAKTIK 9
(Asesmen Formatif)

RUBRIK ASESMEN OBSERVASI HASIL KERJA PESERTA DIDIK


PRAKTIK 9
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN HASIL

ASPEK Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


(1-6) (6,1-7,9) (8-9,9) (10)
Proses Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik
presentasi mampu mampu menpresentasikan mampu
hasil menpresentasikan menpresentasikan hasil observasi menpresentasikan
hasil observasi hasil observasi dengan sikap yang hasil observasi
namun dengan baik namun tidak dengan sikap yang
sikap yang kurang mampu berdiskusi baik dan mampu
baik berdiskusi
Hasil Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik mampu Peserta didik
pencarian mampu mampu mendapatkan mampu
informasi mendapatkan mendapatkan jawaban yang tepat mendapatkan
terkait jawaban jawaban namun jawaban yang
dengan masik kurang tepat tepat dan mampu
pertanyaan menganalisa hasil
jawabannya

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remedial
Siswa yang cukup kompeten diberikan kesempata untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten

LEMBAR HASIL OBSERVASI

Kelas : ................................
Mata Pelajaran : ................................
Tujuan Pembelajaran : ................................
Asesmen : Formatif/Sumatif

Aspek Penilaian
No Nama Siswa Rata-rata Nilai
Hasil Presentasi Proses
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst..
LEMBAR REFLEKSI SISWA (SELF ASSESSMENT)
Nama Siswa : .............................
Kelas : ............................
No Uraian Komentar
1. Bagaiman pendapat kamu
isi materi Proses Bisnis
ini?

2. Apakah kamu merasa


mudah memahaminya?

3. Pada bagian mana kamu


merasa sulit
memahaminya?
4. Pengalaman apa yang
didapat setelah mempelajari
materi ini?
5. Apakah uji praktek
kompetensi memberatkan
atau menambah
pengalaman, berikan
penjelasannya!
6. Apakah Uji Kompetensi
terlalu mudah, sedang atau
sulit, berikan komentarmu!

REFLEKSI GURU

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan dan
mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/bahan ajar yang saya sajikan sesuai dengan
yang diharapkan? (Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan
kemampuan awal siswa?)
3. Bagaimana respons siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan? (Apakah media
sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi/materi yang diajarkan?)
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode/teknik pembelajaran yang saya gunakan?
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas (perlakuan saya terhadap siswa,
cara saya mengatasi masalah, memotivasi siswa)
6. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan/instruksi yang saya berikan dengan baik?
7. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang saya berikan?
8. Apakah siswa telah mencapai penguasaaan kemampuan yang telah ditetapkan?
9. Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan pembelajaran dengan baik?
10. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap meteri pelajaran yang saya sampaikan ?
ASESMEN SUMATIF (ETIKA PROFESI DI BIDANG AKUNTANSI DAN
KEUANGAN LEMBAGA)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang kamu
anggap paling benar!

1. salah satu manfaat adanya kompetensi bagi sebuah organisasi atau perusahaan adalah...
a. Meningkatnya bentuk keterampilan untuk bersaing dipasar domestik dan internasional
b. Mendorong investasi internasional baru pada industri dimana angkatan kerja terampil
sangat diperlukan
c. Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karir
d. Meningkatkan efektifitas rekrutmen dengan cara menyesuaikan kompetensi yang
diperlukan dalam pekerjaan
e. Penilaian kinerja yang lebih objektif dan umpan balik berbasis standar kompetensi yang
ditentukan dengan jelas
2. Keterampilan menghadapi tanggung jawab dan tuntutan lingkungan termasuk bekerja
dengan orang lain dan bekerja dalam kelompok dinamakan …
a. Eficiency management skill
b. Task skill
c. Contigency management skill
d. Task management skill
e. Job/role environmet skill

3. Adapun beberapa etika yang harus diterapkan oleh para pelaku dalam bidang keuangan,
kecuali...
a. Objektivitas
b. Kejujuran
c. Kompetensi
d. Teknisi keuangan
e. Kerahasiaan
4. Kompetensi dalam bahasa indonesia merupakan serapan dari bahasa ingris,
competence,yang artinya...
a. Kecakapan
b. Keahlian
c. Kemampuan
d. Kualifikasi
e. Kecakapan dan kealhlian
5. Jenis pelatihan off the job trainingterdapat beberapa metode yaitu, kecuali
a. Vestibule training
b. Role playing
c. Differentianing competency
d. Case study
e. Simulation

6. Komponen pokok yang harus diperhatikan dalam menentukan standar profesi adalah
kompetensi. Salah satu kompetensi tersebut yaitu kemampuan dalam …
a. bekerja sama
b. memanajemen sumber daya
c. komunikasi dan sosial serta training
d. bersabar
e. menangani permasalahan

LEMBAR HASIL TES TULIS

Kelas : ................................
Mata Pelajaran : ................................
Elemen : ...............................
Tujuan Pembelajaran : ................................
Asesmen : Formatif/Sumatif

No Nama Siswa Nilai


1
2
3
ASESMEN DIAGNOSTIK AWAL

Nama Siswa :
Kelas :

Asesmen Non Kognitif

Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya sangat bahagia hari ini
2. Saya merasa sengang mengikuti KBM hari ini
3. Saya merasa bersyukur dengan apa yang telah orang
lain berikan
4. Saya senang belajar dimanapun
5. Saya menjalani hidup dengan optimis
Tidak Kadang-
Pernyataan jarang Sering selalu
pernah kadang
6. Saya mengulang mata pelajaran yang saya pelajari di
sekolah saat berada dirumah
7. Saya mengerjakan PR di rumah
8. Saya mempergunakan waktu terlalu banyak untuk
membaca cerita,menonton film/televisi dan lain-lainnya
sehingga waktu belajar saya terganggu
9. Orang tua saya mengingatkan untuk belajar
10. Orang tua saya menyiapkan fasilitas belajar di rumah
11. Orang tua saya memberikan tanggapan positif terhadap
hasil ulangan saya
12. Setelah belajar di sekolah, saya langsung pulang ke
rumah
13. Saya belajar bersama teman dekat (pacar)
14. Saya membaca dengan bersuara
15. Saya banyak belajar bersama teman dari pada belajar
sendiri
16. Saya tetap memperhatikan penjelasan guru meskipun
duduk dibangku paling belakang

Asesmen Kognitif

Pertanyaan Paham Penuh*) Paham Sebgian*) Tidak Faham*)


Tuliskan pengertian perusahan dagang,
berikan contohnya
Tuliskan pengertian perusahaan jasa dan
berikan contohnya
Tuliskan pengertian perusahaan manufaktur,
berikan contohnya
*) Beri tanda ceklis
GLOSARIUM

AICPA : Institut Akuntan Publik Bersertifikat Amerika (AICPA) adalah organisasi profesional
nirlaba yang mewakili akuntan publik bersertifikat (CPA) di Amerika Serikat.

DAFTAR PUSTAKA
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/04/mayoritas-pengangguran-di-jakarta-lulusan-smk
http://akuntansituren.blogspot.com/2017/10/kompetensi-personal-dalam-bidang.html

Anda mungkin juga menyukai