Panduan Hand Hygiene
Panduan Hand Hygiene
PENDAHULUAN
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
3.1 Pelaksanaan hand hygiene
Seluruh petugas kesehatan yang secara langsung maupun tidak langsung kontak
dengan pasien dan lingkungan sekitar pasien selama beraktifitas harus peduli
terhadap hand hygiene
3
CARA MELAKUKAN CUCI TANGAN DENGAN AIR MENGALIR
4
CARA MELAKUKAN HANDRUB BEDAH
5
WHO Mengembangkan konsep “5 saat melakukan kebersihan tangan “ dengan
tujuan mempermudah pemahaman petugas kesehatan terhadap indikasi berisiko
terjadinya transmisi mikroba melalui tangan.
Indikasi melakukan hands Hygiene tidak ditunjukkan pada awal dan akhir
kegiatan keperawatan. Sebuah indikasi hands hygiene diperlukan kapanpun petugas
kesehatan melakukan perpindahan tangan dari satu area ke area lain (dari area
perawatan ke zona pasien dan sebaliknya) dari bagian tubuh seorang pasien ke bagian
tubuh lainnya atau ke area perawatan.
6
3.1.1.1. Indikasi 1 : Sebelum menyentuh pasien
Kapan: saat mendekati pasien, sebelum menyentuh pasien, dilakukan diantara
kontak dengan area perawatan dan kontak dengan pasien.
Contoh:
3.1.1.1.1. sebelum berjabat tangan dengan pasien, memegang dahi pasien
3.1.1.1.2. sebelum membantu pasien untuk pindah, kekamar mandi, makan,
berpakaian,dsb
3.1.1.1.3. sebelum melakukan perawatan non infasif. Memakaikan masker
oksigen, member fisoterpi
3.1.1.1.4. sebelum melakukan pemeriksaan fifik atau non Invasif, mengukur
nadi, tekanan darah, merekam EKG.
3.1.1.2. Indikasi 2. Sebelum Prosedur bersih/ asepsis (pada bagian tubuh pasien yang
berisiko infeksi )
Kapan : segera sebelum menyentuh bagian tubuh pasien yang berisiko infeksi.
Dilakukan setelah kontak dengan area perawatan dan zona pasien (termasuk
pasiendan lingkungan nya), dan prosedur lain yang kontak (langsung maupun
tidak langsung) dengan membrane mukosa, kulit non intak atau alat invasive.
Contoh :
3.1.1.2.1. sebelum menyikat gigi pasien, memeteskan obat tetes mata,
pemeriksaan mulut, hidung, telinga, pemeriksaan vagina dan rectal,
dengan atau tanpa menggunakan instrument, melakukan suppisitoria,
suction mukosa.
3.1.1.2.2. sebelum melakukan perawatan luka dengan atau tanpa menggunakan
instrument, member krim, melakukan injeksi perkutan.
3.1.1.2.3. sebelum memasang alat invasif (nasal kanul, NGT, ETT, kateter urin,
Drainase), membuka sirkuit pada alat invasif ( untuk makanan,
drain, obat, suction)
3.1.1.2.4. sebelum menyiapkan makanan, obat-obatan, benda-benda steril.
3.1.1.3. Indikasi 3. Setelah menyentuh cairan tubuh
Kapan : segera setelah menyentuh cairan tubuh (dan setelah melepaskan sarung
tangan )
7
Contoh :
3.1.1.3.1. setelah kontak dengan membrane mukosa dan kulit non intak
3.1.1.3.2. setelah melakukan injeksi, setelah memasang alatinvasif (akses
vaskuler, kateter, tube, drain, dsb)setelah membuka sirkuit pada alat
invasif
3.1.1.3.3. setelah melepasd alat Invasif
3.1.1.3.4. setelah melakukan Perawatan Luka.
3.1.1.3.5. setelah menangani sampel organic, setelah membersihkan ekskresi dan
cairan tubuh lainnya, setelah membersihkan permukaan yang
terkontaminasi (linen, Instrument, pispot, dsb.)
3.1.1.4. Indikasi 4. Setelah menyentuh pasien
Kapan : setelah menyentuh pasien, sebelum menyentuh lingkungan di area
perawatan
Contoh :
3.1.1.4.1. setelah berjabat tangan dengan pasien, memegang dahi pasien
3.1.1.4.2. setelah membantu pasien untuk pindah, kekamar mandi, maka,
berpakaian, dsb.
3.1.1.4.3. setelah melakukan perawatan non invasive, mengganti bed linen
sementara pasien tdk pindah, memakai masker oksigen, member
fisioterapi
3.1.1.4.4. setelah melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan non invasive,
mengukur nadi, tekanan darah, merekam EKG
3.1.1.5. Indikasi 5:Setelah kontak dengan linkungan sekitar pasien
Kapan : Setelah menyentuh objek apapun atau furniture disekitar pasien (tanpa
menyentuh pasien) sebelum menyentuh objek diarea perawatan
Contoh:
3.1.1.5.1. Setelah aktifitas pemeliharaan, menggantyi bed linen dan pasien
pindah dari tempat tidu, memegang roda tempat tidur, membersihkan
meja pasien
3.1.1.5.2. setelah aktifitas perawatan. Mengatur kecepatan perfusi,
membersihkan alat monitoring pasien
3.1.1.5.3. setelah kontak lain dengan objek (yang seharusnya dapat dihindari)
8
3.1.2. hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan hand Hygiene
3.1.2.1. Kuku harus di jaga tetap pendek, tidak lebih dari 3 mm melebihi ujung
jari, karena kuku yang panjang baik yang alami maupun buatan dapat
berperan sebagai reseivoir bakteri gram negative (p. aeruginosa), jamur
dan pathogen lain serta lebih mudah melubangi sarung tangan
3.1.2.2. Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang
mengandung protein, tangan harus dicuci dengan sabun dan air
mengalir
3.1.2.3. Bila tangan tidak tampak kotor atau terkontaminasi, harus digunakan
antiseptik berbahan dasar alcohol
3.1.2.4. Pastikan tangan kering sebelum melakukan kegiatan
3.2 Penetapan mpenggunaan antiseptik cuci tangan
Penetapan penggunaan anti septic tangan yang digunakan di RSUD dr. Zainoel
Abidin berdasarkan kriteria risiko, ruang pelayanan pasien yang berisiko tinggi (kamar
Operasi, Kateterisasi jantung) menggunakan Chlorheksidin 4% sebagai cairan antiseptik
cuci tangan, ruang pelayanan lainnya menggunakan chlorheksidin 2% dan untuk
petugas administrasi menggunakan sabun cuci tangan. Wastafel cuci tangan ada disetiap
kamar pasien, Ners Stasion, di Ruang Tindakan, , ruang perawatan dan ruang tindakan
yang dilengkapi dengan cairan antiseptik cuci tangan Chloreksidin dan tissue. Cairan
antiseptik berbasis alcohol 70-90% di pakai untuk handrub. Khususnya bagi pasien
diare, petugas diharuskan mencuci tangan dengan Chloreksidin 2% karena penggunaan
antiseptik berbasis alcohol tidak dapat membunuh spora Clostidium difficile.
3.3. Pendistribusian cairan antiseptik cuci tangan
Pendistribusian cairan antiseptik cuci tangan maupun cairan berbahan dasar
alcohol oleh farmasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah sakit(PPIRS) permintaan alcohol handrub sesuai
perencanaan kebutuhan satuan kerja diambil ke Instalasi Farmasi dengan menukarkan
botol yang sudah kosong.
3.4. Monitoring dan Evaluasi Sarana dan Prasarana
Monitoring dan evaluasi kelengkapan saranadan prasarana hands Hygiene di
seluruh satuan kerja oleh PPIRS berdasarkan formulir pemantauan sarana prasarana
yang diisi oleh penanggung jawab ruangan setiap 6 bulan sekali.
9
3.5 Memonitoring kepatuhan Hand hygiene
Mememonitoring kepatuhan hands Hygiene dilakukan oleh satuan kerja dan
dievaluasi oleh PPIRS dilakukan setiap hari dan dilaporkan ke Komite Mutu dan
manajemen risiko sebagai indikator sasaran keselamatan pasien.
Pelaporan kepada Direktur dan umpan balik hasil monitoring dan evaluasi ke satuan
kerja di lakukan setiap 6 bulan oleh Komite PPIRS.
10
BAB IV
DOKUMENTASI
Pencegahan dan pelaporan sarana dan prasarana dilakukan oleh Komite PPIRS dengan
menggunakan formulir pemantauan sarana dan prasarana. Pemantauan kepatuhan hands
Hygiene dilakukan oleh satuan kerja dan evaluasi oleh Komite PPIRS dengan
menggunakan formulir observasi hands Hygiene Compliance.
11
OBSERVER
TGL. OBSERVASI
KODE
UNIT/INST
RUANG
OBSERVASI : HANDS HYGIENE COMPLIANCE
WAKTU MULAI S/D
PROFESI
OPP Indikasi HH Action
1. Seb. Kont pasien HR
Seb. Tindk Aseptik HW
Set terkn. Cairan Missed
Tbh Gloves
Set. Kont pasien
Set. Kont lingk
pasien
OPP Indikasi HH Action
2. Seb. Kont pasien HR
Seb. Tindk Aseptik HW
Set terkn. Cairan Missed
Tbh Gloves
Set. Kont pasien
Set. Kont lingk
pasien
OPP Indikasi HH Action
3. Seb. Kont pasien HR
Seb. Tindk Aseptik HW
Set terkn. Cairan Missed
Tbh Gloves
Set. Kont pasien
Set. Kont lingk
pasien
OPP Indikasi HH Action
4. Seb. Kont pasien HR
Seb. Tindk Aseptik HW
Set terkn. Cairan Missed
Tbh Gloves
Set. Kont pasien
Set. Kont lingk 12
pasien
OPP Indikasi HH Action
1. Kuku Panjang (>0,5 mm) Ya
Tidak
2. Kuku memakai kutek Ya
Tidak
3. Kuku aetificial/ palsu Ya
Tidak
4. Memakai cinvin Ya
Tidak
5. Memakai jam Tangan Ya
Tidak
6. Memakai Gelang Ya
Tidak
7. Mengeringkan dengan handuk pakai Ya
bersama Tidak
8. Buang Sampah ketempat sampah Ya
Infeksius Tidak
13
PETUNJUK TEKNIS FORM OBSERVASI
Ruangan Diisi tempat observasi dilakukan, contoh jeumpa lt.6
Reserver Diisi nama jelas yang dilakukan observasi
Tanggal observasi Diisi tanggal observasi dilakukan, tanggal-bulan-tahun
Waktu observasi Diisi waktu memulai observasi di ruangan terpilih, sampai
dengan waktu selesai melakukan observasi, contoh: mulai jam
9.30 s/d jam 10.00 wib
Profesi Diisi menurut klarifikasi berikut
1. Perawat/Bidan 1. 1. Perawat
1.2 . Bidan
1.3. Siswa
2. Pekarya
3. Dokter 3.1. Penyakit Dalam
3.2. Bedah
3.3. Anestesi
3.4. Anak
3.5. Saraf
3.6. Jantung
3.7. Ginekologi
3.8. GIGI
3.9. THT
3.10. Kulit dan Kelamin
3.11. Paru
4. Petugas Lain 4.1 Terapis ( Fisioterapis, Okupasional
terapis, Audiologis, Terapis Wicara)
4.2. Teknisi ( Radiologi, cardiology
teknisi, operating room, laboratorium
technician )
4.3. lainnya (Ahli Gizi, pekerja social, dan
profesi lain yang terlibat di pelayanan
14
pasien)
4.4. Siswa
OP Opportunity : kesempatan subjek yang diobservasi melakukan
HH
Indication Indikasi yang membutuhkan HH
Seb. Kont pasien : sebelum kontak dengan pasien
Seb. Tindk Aseptik : sebelum melakukan tindakan pasien
Set terkn. Cairan Tbh : setelah terkena cairan tubuh pasien
Set. Kont pasien : setelah kontak dengan pasien
Set. Kont lingk pasien : setelah kontak dengan lingkungan
sekitar pasien
HH Respon terhadap indikasi yang membutuhkan HH, dapat berupa
aksi positif dengan melakukan Handsrub atau Handwash, atau
aksi negatif dengan meninggalkan Handrub atau Handwash.
15