Anda di halaman 1dari 11

PENGADAAN KULTIVATOR

UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN PADA


KELOMPOK TANI “ALMUSTHAFA MANDALASARI”
DESA MANDALASARI

KELOMPOK TANI “ALMUSTHAFA MANDALASARI”


DESA MANDALASARI, KECAMATAN CIKANCUNG
KABUPATEN BANDUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Proposal : Pengadaan Kultivator Untuk Peningkatan


Produksi Pertanian Pada Kelompok Tani
“AlMusthafa Mandalasari”
Desa Mandalasari

2. Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Kelompok : Kelompok Tani “AlMusthafa Mandalasari”
b. Alamat Kelompok : Kp. Cipulus, Desa Mandalasari
Kec. Cikancung, Kab. Bandung.

3. Lokasi Kegiatan : Kp. Cipulus, Desa Mandalasari


Kec. Cikancung, Kab. Bandung.

Kepala Desa Penyuluh Pendamping


Desa Mandalasari Wilbin Hegarmanah

Ahmad Fahsa Heni Kurniawati Hadi, STP


NIP. 196910242021212001

Mengetahui

Koordinator Penyuluh Pertanian


Kecamatan Cikancung

SAEPUDIN
NIP. 196402021987101001

|1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, atas Fajruddin Muchtar,
perkenan dan hidayah-NYA, Proposal Pengadaan Kultivator Untuk Peningkatan Produksi
Pertanian Pada Kelompok Tani AlMusthafa Mandalasari, Desa Mandalasari ini dapat
diselesaikan.
Proposal ini disusun sebagai salah satu upaya Kelompok Tani AlMusthafa Mandalasari,
dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha tani yang dijalankan, sekaligus
meningkatkan kesejahteraan para petani anggota kelompok khususnya, maupun petani di
wilayah Desa Mandalasari. Dalam cakupan yang lebih luas, dapat memberikan andil
terwujudnya ketahanan maupun swasembada pangan di wilayah Kabupaten Bandung.
Swasembada pangan, atau paling tidak ketahanan pangan menjadi salah satu tolok ukur
keberhasilan pembangunan di sektor pertanian di suatu negara. Beberapa hal yang menjadi
faktor penentu ketahanan pangan antara lain lahan, infrastruktur pertanian, modal dan SDM
serta pemanfaatan terkonologi dll.
Pengadaan kultivator menjadi hal yang penting dalam rangka meningkatkan
produktivitas usaha tani, terutama pada lokasi yang memiliki cakupan areal yang cukup luas,
sementara modal dan tenaga kerja yang ada semakin terbatas. Upaya tersebut juga menjadi
sarana untuk meningkatkan keberdayaan dan partisipasi masyarakat dan membangun
kembali rasa memiliki masyarakat terhadap sarana dan prasana pertanian yang ada.
Mengingat berbagai hal di atas, Kelompok Tani AlMusthafa Mandalasari mencoba
menyusun proposal ini, guna mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya dalam
upaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui mekanisasi pengolahan lahan dengan
menggunakan kultivator.
Harapannya, hal tersebut dapat memberikan kemanfaatan, tidak saja bagi anggota
kelompok, tetapi juga masyarakat di Desa Mandalasari dan masyarakat luas. Sehingga, pada
akhirnya akan dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan secara lebih luas. Semoga
Allah SWT meridloi seluruh upaya ini.
Mandalasari, Januari 2020
Kelompok Tani AlMusthafa Mandalasari

|2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat mempertahankan


hidup dan karenanya kecukupan pangan bagi setiap orang setiap saat secara berkelanjutan,
merupakan hak azasi yang perlu dipenuhi dan harus menjadi sasaran utama kebijakan
pangan bagi pemerintahan suatu Negara. Indonesia sebagai negara dengan jumlah
penduduk yang besar menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi
kebutuhan pangan penduduknya. Oleh karena itu kebijakan (pemantapan) ketahanan
pangan menjadi isu sentral dalam pembangunan serta merupakan fokus utama dalam
pembangunan pertanian.
Ketahanan pangan suatu negara dapat diartikan sebagai kemampuan negara memenuhi
kecukupan pangan seluruh penduduk meliputi keterjangkauan, stabilitas serta
kebersinambungan pengadaan dan distribusi.
Konsep ketahanan pangan yang dianut Indonesia dapat dilihat dari Undang-Undang (UU)
No.7 Tahun 1996 tentang pangan, Pasal 1 Ayat 17 yang menyebutkan bahwa "Ketahanan
pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau". UU ini sejalan dengan
definisi ketahanan pangan menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1992, yakni akses setiap rumah tangga atau
individu untuk dapat memperoleh pangan pada setiap waktu untuk keperluan hidup yang
sehat. Sementara pada World Food Summit tahun 1996, ketahanan pangan disebut sebagai
akses setiap rumah tangga atau individu untuk dapat memperoleh pangan pada setiap
waktu untuk keperluan hidup yang sehat dengan persyaratan penerimaan pangan sesuai
dengan nilai atau budaya setempat (Pambudy, 2002a).
Ketahanan pangan nasional terwujud ketika setiap saat tersedia pangan yang cukup
(jumlah, mutu, keamanan, keragaman merata dan terjangkau) dan setiap rumah tangga

|3
mampu mengkonsumsi pangan yang cukup, aman, bergizi dan sesuai pilihannya, untuk
menjalani hidup sehat dan produktif.
Guna mendukung pembangunan ketahan pangan nasional, Kementerian Pertanian telah
menetapkan visi pertanian pada tahun 2025 adalah terwujudnya sistem pertanian industrial
berkelanjutan yang berdaya saing dan mampu menjamin ketahanan pangan dan
kesejahteraan petani. Visi tersebut mengamanatkan pentingnya pembangunan sistem
pertanian tanaman pangan yang tangguh.
Beberapa faktor yang menjadi penentu utama ketahanan pangan antara lain adalah
lahan, infrastruktur pertanian, energi, modal dan SDM serta pemanfaatan terkonologi dll.
Ada sejumlah indikator untuk mengukur tingkat penguasaan teknologi oleh petani. Salah
satunya adalah pemakaian kultivator. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa
semakin berpendidikan petani-petani di suatu wilayah, maka akan semakin banyak
penggunaan kultivator dan alat-alat pertanian modern lainnya di wilayah tersebut.
Pemerintah sangat menyadari bahwa salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan
produktivitas pertanian adalah lewat peningkatan mekanisasi dalam proses produksi dan
salah satunya dengan menggantikan tenaga manusia dengan kultivator.
Jika tidak ada upaya khusus untuk meningkatkan produktivitas, dapat diperkirakan
bahwa produksi pangan dalam negeri tidak akan mampu mencukupi kebutuhan pangan
nasional. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan dan
mengoptimalkan lahan yang didukung dengan penerapan teknologi produktivitas, antara lain
dengan pemanfaatan alat dan mesin pertanian seperti kultivator.
Alat dan mesin pertanian (alsintan) memiliki peranan penting dalam kegiatan usaha tani
untuk memberikan mutu hasil yang lebih baik dan dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Dalam kegiatan pengolahan tanah, alsin kultivator dapat berkontribusi dalam upaya
peningkatan intensitas pertanaman di berbagai ekologi lahan. Selain itu melalui
pemanfaatan alsintan akan mendukung upaya pemecahan masalah kelangkaan tenaga kerja
di sektor pertanian yang banyak terjadi di daerah.
Penerapan dan pemanfaatan teknologi akan sangat membantu pembangunan
ketahanan pangan yang mempunyai ciri cakupan luas, adanya keterlibatan lintas sektor,
multidisiplin serta penekanan pada basis sumberdaya lokal.

|4
B. Tujuan

a. Mendorong pengembangan pertanian dan optimalisasi sumber daya yang ada;


b. Membangun kerjasama dan keberdayaan anggota kelompok tani;
c. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengolahan lahan;
d. Meningkatkan produksi pertanian
e. Mendorong pengembangan usaha dan pemupukan modal kelompok;
f. Meningkatkan pendapatan kesejahteraan petani dan keluarganya

C. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:


1. Meningkatnya produktifitas pertanian para anggota Kelompok Tani AlMusthafa
Mandalasari khususnya dan Desa Mandalasari secara lebih luas;
2. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengolahan lahan pertanian;
3. Jadwal tanam menjadi lebih tepat waktu;
4. Berkembangnya kegiatan ekonomi produktif dikalangan anggota kelompok
khususnya dan di Desa Mandalasari pada umumnya.

D. Sasaran

1. Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial


dalam memenuhi kebutuhan pangan menuju keluarga dan masyarakat yang
sejahtera;
2. Terwujudnya pengembangan usaha produktif bidang pertanian melalui optimalisasi
sumberdaya pertanian secara berkelanjutan.

|5
GAMBARAN UMUM
KELOMPOK TANI
ALMUSTHAFA MANDALASARI

A. Data Dasar Kelompok Tani AlMusthafa Mandalasari

1. Nama Kelompok : AlMusthafa Mandalasari

2. Alamat Kelompok : Kp. Cipulus, Desa Mandalasari


Kec. Cikancung, Kab. Bandung - Jawa Barat

3. Tanggal Pendirian/Pengukuhan
Tanggal Pendirian : 2 Oktober 2017
Tanggal Pengukuhan : 2 Oktober 2017

4. Pengurus Kelompok
Ketua : Fajruddin Muchtar
Sekretaris : Dadang Kurniawan
Bendahara : Kurnia Sopian

5. Jumlah Anggota : 25 orang

6. UPT – PPP Wilayah : Cikancung

7. Penyuluh Pendamping : Heni Kurniawati H., STP

8. Titik koordinat :

Poktan AlMusthafa Mandalasari


Ketua

Fajruddin Muchtar

|6
PENUTUP

Pengadaan kultivator yang akan segera digulirkan kepada Kelompok Tani AlMusthafa
Mandalasari merupakan bentuk fasilitasi pemerintah dalam rangka
pemberdayaan/peningkatan partisipasi masyarakat dipedesaan, khususnya untuk mencapai
tujuan pembangunan ketahanan pangan nasional..
Kelompok Tani AlMusthafa Mandalasari akan memberikan dukungan sepenuhnya
terhadap program tersebut, melalui partisipasi langsung didalam pengelolaannya.
Berkenaan dengan hal itu, maka semua petunjuk tentang pemanfaatan dan pengelolaan
kegiatan serta peluang usaha akan diadaptasi dengan sebaik-baiknya. Selain itu, saran dan
arahan dari Tim Teknis di lapangan benar-benar akan diperhatikan dan diindahkan, sehingga
sasaran dan tujuan program dapat tercapai.
Untuk mewujudkan keberhasilan program, diperlukan sinergi dan tanggungjawab dari
seluruh komponen, baik itu yang berperan sebagai penentu kebijakan maupun pelaksana di
lapangan. Oleh karena itu, semua pihak perlu benar-benar menjalankan peran, tugas dan
fungsinya, serta membangun pola hubungan yang harmonis secara profesional dan penuh
tanggungjawab. Dengan demikian, pengawasan, pelaksanaan dan pemanfaatan dana batuan
dan/atau usaha akan optimal dan sesuai dengan tujuan serta sasaran program. Pada
akhirnya akan mampu mendorong peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga
petani khususnya, maupun kemajuan perekonomian masyarakat pedesaan pada umumnya.

|7
KELOMPOK TANI ALMUSTHAFA
MANDALASARI
Alamat : Kp. Cipulus RT03/RW09, Ds. Mandalasari – Kecamatan Cikancung, Kab. Bandung

Cikancung, 11 April 2020

Nomor : 05/POKTAN-ALMTF/IV/2020 Kepada


Lampiran : 1 (satu) Berkas Yth. Kepala Dinas Pertanian
Perihal : Permohonan Pengadaan Kabupaten Bandung
Kultivator
Di
B A N D U N G

Dengan Hormat

Dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha tani dan produksi pertanian


menuju swasembada pangan nasional, Kelompok Tani AlMusthafa Mandalasari
Mandalasari bermaksud mengajukan permohonan Pengadaan Kultivator untuk
Peningkatan Produksi Pertanian Pada Kelompok Tani AlMusthafa Mandalasari,
Desa Mandalasari.
Upaya tersebut juga menjadi salah satu hal yang penting untuk meningkatkan
kesejahteraan para petani anggota poktan Cipulus khususnya, dan para petani di Desa
Mandalasari, pada umumnya.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan Proporsal
sebagaimana dimaksud.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan
perkenannya kami haturkan terima kasih.

Hormat Kami
Kelompok Tani AlMusthafa Mandalasari
Ketua Sekretaris

Fajruddin Muchtar Dadang Kurniawan

Anda mungkin juga menyukai