PDF Makalah Pengantar Pendidikan Kesehatan DL
PDF Makalah Pengantar Pendidikan Kesehatan DL
Di susun oleh :
Kesimpulan
.........................................................................................
Saran .........................................................................................
BAB
PENDAHULUAN
Keberhasilan program pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan dan domain
kesehatan sangat besar peranannya guna mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan dan domain kesehatan ini harus
didukung oleh semua pihak terutama masyarakatnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan tentunya menyadarkan mereka tentang pentingnya kesehatan itu
sendiri.Kesehatan sendiri adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan. Dalam rangka
meningkatkan kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan pendidikan, khususnya pendidikan
yang ditujukan kepada masyarakat.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui prinsip-prinsip pendidikan kesehatan serta hal-hal yang
berkaitan dengan pendidikan dan perilaku kesehatan (prinsip-prinsip pendidikan kesehatan,
ruang lingkup
pendidikan kesehatan, pengertian perilaku kesehatan, domain perilaku kesehatan).
1 1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah :
.
Agar masyarakat mengetahui tentang pendidikan kesehatan dan perilaku kesehatan.
2
Agar masyarakat mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan
.
kesehatan (prinsip-prinsip pendidikan kesehatan, ruang lingkup pendidikan kesehatan,
pengertian perilaku kesehatan, domain perilaku kesehatan.
BAB II
ISI
2. 1 Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol dam
memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang direncanakan untuk individu, kelompok atau
masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan melakukan perubahan-perubahan secara suka
rela dalam tingkah laku individu (Entjang, 1991)
Menurut Stewart dikutip dari Effendi (1997), unsur program ksehatan dan kedoktern
yang didalamnya terkandung rencana untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat
dengan tujuan untuk membantu tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan.
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain
dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya, dan dimensi tingkat
pelayanan kesehatan. Dimensi sasaran pendidikan kesehatan dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Pendidikan kesehatan individual
Yang kedua adalah perilaku sakit. Perilaku sakit adalah perilaku seseorang
yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan untuk memperoleh penyembuhan atau
pemecahan masalah kesehatannya. Perilaku ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan
(health seeking behavior). Perilaku ini mencakup tindakan- tindakan yang diambil
seseorang bila terkena masalah kesehatan untuk memperoleh kesembuhan melalui sarana
1. Perilaku kesehatan : hal yang berkaitan dengan tindakan seseorang dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Contoh : memilih makanan yang sehat, tindakan-tindakan yang
dapat mencegah penyakit.
2. Perilaku sakit : segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang individuyang
merasa sakit, untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit. Contoh
pengetahuan individu untuk memperoleh keuntungan.
3. Perilaku peran sakit : segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang sedang
sakit untuk memperoleh kesehatan.
Terdapat dua paradigma dalam kesehatan yaitu paradigma sakit dan
paradigma sehat. Paradigma sakit adalah paradigma yang beranggapan bahwa
rumah sakit adalah tempatnya orang sakit. Hanya di saat sakit, seseorang diantar
masuk ke
rumah sakit. Ini adalah paradigma yang salah yang menitikberatkan kepada aspek kuratif
dan rehabilitatif. Sedangkan paradigma sehat Menitikberatkan pada aspek promotif da
preventif, berpandangan bahwa tindakan pencegahan itu lebih baik dan lebih n
dibandingkan pengobatan. murah
sangat luas. Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologis pendidikan membagi
perilaku manusia itu ke dalam 3 domain. Pembagian ini dilakukan untuk tujuan
pendidikan. Bahwa dalam suatu pendidikan adalah mengembangkan atau
meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yakni:
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
Dalam perkembangannya, Teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran
hasil pendidikan kesehatan yakni:
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi.
2. Faktor eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana
3. Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode dalam
pembelajaran
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall) terhadap suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
2. Memahami (Comprehension)
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat diintepretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-
komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan ada kaitannya dengan yang lain.
5. Sintesa
Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi/objek.
2. Sikap (Attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok :
1 Kepercayaan (keyakinan), ide konsep terhadap suatu objek
Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
.
2. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
3.
Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan :
1. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memerhatikan stimulus yang diberikan
(objek).
2. Merespon (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan
adalah suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi
sikap tingkat tiga.
4. Bertanggungjawab (Responsible)
Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko
merupakan sikap yang paling tinggi.
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan
sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai
beberapa tingkatan :
1. Persepsi (Perception)
Mengenal dna memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu
itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
4. Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya
tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek).
2. Tertarik (Interest)
Dimana orang mulai tertarik pada stimulus,
3. Evaluasi (Evaluation)
Menimbang-nimbang terhadap baik an tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti
sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Mencoba (Trial)
Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5. Menerima (Adoption)
Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan
sikapnya terhadap stimulus.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalh diatas adalah sebagai berikut :
1. Bahwa peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku sehingga
perilaku individu, kelompok atau masyarakat sesuai dengan nilia-nilai kesehatan.
2. konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, kelompok stsu
msdyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu
mengatasi masalah- masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu, dan lain sebagainya.
3. Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku menjadi 3 domain yaitu
: a. Pengetahuan
3.2 Saran
Bahwa pendidikan kesehatan itu perlu untuk diterapkan dalam masyarakat Indonesia.
Dengan adanya pendidikan kesehatan, masyarakat Indonesia dapat bertindak sesuai
dengan ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-
penyakit yang membahayakan diri sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun pendidikan ini
baik adanya untuk membantu masyarakat Indonesia terlepas dari serangan penyakit serta
terhindar dari tindakan pencegahan yang membahayakan.