Anda di halaman 1dari 7

Pengakuan pendapatan

NAMA : NURLAELA
NIM : E120024
PRODI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SULAWESI TENGGARA
2022
 Pengakuan pendapatan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( 1999 : 233 ) dalam buku
Standart Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa
pendapatan adalah : " Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu
periode , bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas ,
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal “.
Jenis - Jenis Pendapatan
Bank

Pendapatan Operasional
• Pendapatan bunga debitur
01 • Pendapatan komisi dan provisi
• Pendapatan atas transaksi valuta asing
• Pendapatan Operasional lain

Pendapatan Non Operasional


• Pendapatan dari penjualan aktiva tetap
02 • Pendapatan dari penyewaan fasilitas
gedung yang dimiliki oleh bank

Pendapatan Luar Biasa


Pendapatan yang memenuhi kriteria bersifat
03 tidak normal dan tidak sering terjadi
 Penyimpangan Dari Dasar Penjualan

Penyimpangan dari Dasar Penjualan, keinginan untuk mengakui


lebih awal ( recognize earlier ) dalam proses menghasilkan laba,
dan bukan pada saat penjualan . Pengakuan pendapatan lebih
awal adalah tepat jika terdapat tingkat kepastian yang tinggi
mengenai jumlah pendapatan yang dihasilkan alasan bisa diterima
untuk penyimpangan dari aturan pengakuan penjualan tersebut di
atas.

 Pengakuan Pendapatan Pada Saat


Penjualan

Jumlah penjualan atau pendapatan selalu merupakan item terbesar


pada laporan laba rugi . Pengetahuan tentang aspek - aspek
penjualan sangat penting . diantaranya :
• Diskon penjualan, Potongan ini diberiakn pada waktu penjualan
atau pada saat pembayaran . Metode sederhana untuk
memberikan diskon adalah 2/10 n / 30.
• Pengembalian ( retur ) , Retur terjadi jika barang rusak selama
pengiriman , busuk atau tidak sempurna , pengiriman tidak
benar atau tipe barang tidak benar .
• Akuntansi untuk piutang tak tertagih.
• Jaminan untuk pelayanan atau penggantian

Pendapatan dari aktivitas pabrikasi serta penjualan umumnya


diakui pada saat penjualan atau point of sale akan tetapi disini
bisa timbul masalah dalam pelaksanaannya , situasi tersebut
antara lain :
• Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali, Jika perusahaan
menjual suatu produk dalam suatu periode dan setuju untuk
membelinya kembali dalam periode akuntansi berikutnya
maka hak milik legal telah berpindah . Akan tetapi , substansi
ekonomi dalam transaksi ini adalah bahwa risiko kepemilikan
tetap berada pada penjual
• Penjualan dengan Hak Retur, Melibatkan penjualan tunai atau
kredit , suatu masalah khusus akan timbul dengan adanya
hak retur akan pengurangan harga . Perusahaan tertentu
dapat mengalami tingkat retur yang tinggi yaitu rasio barang
dagang yang dikembalikan terhadap penjualan tinggi
sehingga mereka merasa perlu menunda pelaporan penjualan
sampai hak retur secara substansial sudah habis masa
berlakunya .
 TRADE LOADING DAN CHANNEL
STUFFING
Beberapa perusahaan mencatat pendapatna pada tanggal
penyerahan tanpa membuat penyisihan untuk pembelian kembali
ataupun retur yang tak terbatas. Sebagai contoh , industry rokok
domestic AS pada suatu waktu melakukan praktedistribusi yang
dikenal sebagai trade loading . Trade Loading merupakan praktek
yang gila , tidak ekonomis dan licik . Melalui praktek ini pabriakan
yang mencoba menunjukkan penjualan , laba , dan pangsa pasar
yang sebenarnya tidak mereka miliki , mereka membujuk para
pedagang grosir yang menjadi pelanggan mereka yang dikenal
sebagai untuk membeli lebih banyak produk daripada yang dapat
mereka jual kembali denagn cepat.
Dalam industry perangkat lunak computer , praktek yang sama
disebut sebagai channel stuffing . Ketika sebuah produsen
perangkat lunak ingin membuat hasil - hasil keuangannya
kelihatan bagus.
Terima Kasih !!!

Anda mungkin juga menyukai