Anda di halaman 1dari 61

PEMBELAJARAN MAHAROTUL KALAM MENGGUNAKAN KITAB

AROBIYAH LINNASYIIN JILID II DENGAN PENDEKATAN


COOPERATIVE SCRIPT UNTUK SANTRIWATI PONDOK PESANTREN
SABILUL MUHTADIN LANGKAN

Oleh:

Herny Nazhira
1820204050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH


PALEMBANG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran bahasa arab khususnya pembelajaran maharotul


kalam masih senantiasa didapati tidak terlaksanakan dengan baik sekalipun
itu pada lembaga pendidikan yang telah dianggap mumpuni. Pembelajaran
yang selalu saja monoton dan tidak bertimbal balik pada akhirnya bisa
mempengaruhi kualitas peserta didik. Banyak sekali faktor-faktor yang
memicu hal ini terjadi diantaranya pemilihan metode pembelajaran yang
tidak sesuai dengan karakteristik siswa, media pembelajaran yang terkadang
kurang menimbulkan hasrat keingintahuan peserta didik terhadap materi
yang hendak diajarkan, strategi yang digunakan pendidik masih kurang
tepat dan masih banyak lagi.

Kesalahan-kesalahan ini cenderung menyebabkan adanya


perubahan proses pembelajaran bahasa arab khususnya pada pembelajaran
maharatul kalam yang mulanya terdapat timbal balik yang dituangkan
dalam keaktifan siswa dan berujung pada pemahaman siswa yang baik
terhadap materi yang diajarkan oleh guru berubah menjadi seperti hanya
guru yang ingin mengikuti pembelajaran dengan baik.

Fenomena ini juga terjadi pada tempat yang dipilih peneliti sebagai
tempat penelitian yaitu Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin Langkan.
Disana peneliti menjumpai fenomena ini disaat prapenelitian. Santriwati
yang harusnya mengikuti proses pembelajaran bahasa arab khususnya pada
pembelajaran maharotul kalam dengan baik dalam artian aktif dan bersikap
kritis justru didapati terkesan pasif dan tidak semangat dalam mengikuti
proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Peneliti beranggapan
bahwa hal ini terjadi dikarenakan pemilihan metode yang digunakan dalam
pembelajaran maharotul kalam disana masih kurang tepat untuk diterapkan
pada kalangan santriwati yang sudah memasuki umur yang cukup remaja
dimana emosi dan keinginan mereka masih belum stabil. Hal ini selaras
dengan yang disebutkan oleh Lia Fatra Nurlaela dalam penelitiannya yang
berjudul “ problematika pembelajaran bahasa arab pada keterampilan
berbicara di era revolusi industry 4.0” beliau menyebutkan bahwa masih
banyak kendala maupun kekeliruan dalam pengaplikasian pembelajaran
maharotul kalam yang dilakukan oleh guru baik dalam proses
penerapannya, media yang digunakan, materi yang terkesan sulit dan
membosankan serta metode yang dipilih untuk diterapkan kepada peserta
didik yang pada akhirnya memunculkan permasalahan-permasalahan pada
proses pembelajaran dalam mencapai tujuan dari pembelajaran maharotul
kalam itu sendiri.

Maka dapat ditegaskan bahwa kesuksesan pembelajaran dalam hal


ini pembelajaran maharotul kalam terletak pada pemilihan metode, media,
materi ajar, strategi dan termasuk juga kemampuan guru dalam
mengaplikasikannya pada pembelajaran yang hendak diajarkan.

Pembelajaran dengan pendekatan Coopeartif Script diharapkan bisa


menjadi salah satu solusi dalam mengatasi fenomena yang terjadi ini
dikarenakan dalam penerapannya pembelajaran melibatkan secara langsung
interaksi peserta didik didalamnya yang mana membuat peserta didik seperti
berada dalam ilustrasi di lingkungan sekitarnya baik didalam keluarganya,
didalam lingkungan bermasyarakat terkesan menghilangkan kebiasaan
peserta didik untuk senantiasa pasif dan tidak mengikuti pembelajaran
dengan baik. Menurut pendapat ahli mengatakan bahwa Cooperatif Script
merupakan metode belajar yang melibatkan interaksi peserta didik secara
langsung dalam suatu proses pembelajaran yang mana peserta didik diminta
untuk meragakannya secara berpasangan atau berkelompok yang tugasnya
ada sebagai pembicara dan ada sebagai pendengar, peserta didik yang telah
selesai memperagakan materi yang diberikan guru diminta untuk bergantian
dengan yang lain merangkum apa intisari dari materi yang dipelajari, lalu
peserta didik yang sebagai pendengar sebelumnya bertukar peran dengan
yang sudah selesai tadi dan begitupun seterusnya, lalu penerapan dari
metode ini diakhiri dengan membuat kesimpulan secara bersama-sama
tentunya masih dalam awasan guru yang bersangkutan (Hamdayana, 2016,
pp. 106-107).

Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa metode


pembelajaran tersebut sesuai dengan kriteria pembelajaran maharotul kalam
yang dibutuhkan oleh santriwati Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin
Langkan yang memang membutuhkan interaksi lebih dalam proses
pembelajarannya. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Rifqi
Annisa Oktaviyana dalam penelitian Linda Putri Purwanti yang mana hasil
penelitiannya membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran
Cooperatif Script dengan cara dan langkah-langkah yang tepat dapat
berupaya dalam meningkatkan keterampilan berbicara yang dimiliki oleh
peserta didik (L. P. Purwanti, 2016, pp. 1-2).

Selain menggunakan Cooperatif Script dalam upaya mengubah pola


belajar yang tidak baik disana, peneliti juga berinisiatif dengan memakai
kitab Arobiyah Linnasyiin Jilid I untuk menjadi Materi atau bahan ajar yang
nantinya akan di Mix dengan pendekatan Cooperatif Script. Sebagaimana
telah kita ketahui bahwa kitab Arobiyah Linnasyiin jilid I ini telah diyakini
bahwa kitab ini merupakan Kitab yang mempunyai bahan materi ajar yang
masih sangat mudah untuk dipahami dan dipelajari oleh setiap kalangan
apalagi untuk santri Pondok Pesantren.

Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas sejatinya peneliti tertarik


untuk mengangkat judul penelitian ini dengan judul “Pembelajaran
Maharotul Kalam Menggunakan Kitab Arobiyah Linnasyiin Jilid II
Dengan Pendekatan Cooperatif Script Untuk Santriwati Pondok
Pesantren Sabilul Muhtadin Langkan”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelajaran Maharotul Kalam di Pondok Pesantren
Sabilul Muhtadin Langkan?
2. Bagaimana penerapan pembelajaran Maharotul Kalam menggunakan
kitab Arobiyah Linnasyi’in Jilid II dengan pendekatan Cooperatif Script
untuk santriwati di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin Langkan?

3. Bagaimana efektifitas pembelajaran Maharotul Kalam menggunakan


kitab Arobiyah Linnasyi’in Jilid II dengan pendekatan Cooperatif Script
untuk santriwati di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin Langkan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pembelajaran Maharotul Kalam di Pondok Pesantren
Sabilul Muhtadin Langkan
2. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran Maharotul Kalam
menggunakan kitab Arobiyah Linnasyiin Jilid II dengan pendekatan
Cooperatif Script untuk santriwati di Pondok Pesantren Sabilul
Muhtadin Langkan
3. Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran Maharotul Kalam
menggunakan kitab Arobiyah Linnasyiin Jilid II dengan pendekatan
Cooperatif Script untuk santriwati di Pondok Pesantren Sabilul
Muhtadin Langkan
4.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya dapat menambah


wawasan baik bagi peneliti, pembaca maupun pihak yang
bersangkutan terkait teori pembelajaran bahasa arab khususnya
pembelajaran maharotul kalam yang berhubungan dengan
pembelajaran untuk santri Pondok Pesantren.
b. Penelitian ini diharapkan juga agar nantinya dapat memberikan
wawasan yang baru untuk menerapkan pembelajaran maharotul
kalam yang senantiasa bisa membuat kemampuan kalam santri
menjadi lebih mumpuni.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru, dapat memperoleh informasi terkait proses


menerapkan pembelajaran maharotul kalam yang bisa membuat
pembelajaran menjadi lebih baik untuk santri di Pondok Pesantren.
b. Manfaat bagi peserta didik, hasil pembelajaran maharatul kalam ini
diharapkan kedepannya bisa membuat mereka senantiasa untuk
mengubah pola belajar mereka.

E. Tinjauan Pustaka

‫البحث من سيت رملة ابملوضوع " أتثري استخدام أسلوب التعليم التعاوين لرتقية‬ .1

‫مهارة الكالم يف مدرسة شريف الدين املتوسطة ونورجو كدونج جاجانج‬

‫ على‬t ‫ مثّ قامت الباحثة‬4،61 = ‫تدل االحصائى‬


ّ ‫لوماجانج" ونتائج هذا البحث‬

t- ‫ بتعيني فوجد أ ّن‬t-tabel ‫ان نتيجة مثّ حبثت الباحثة نتيجته يف القائمة‬

‫ وكذالك أكرب من‬2،42 = %1 ‫ يف املستوى املعىن‬48 ‫ من احلرية نتيجته‬tabel

‫ وذلك مبعىن أن مقبول يعين أن فروض‬. 2،68 = %5 ‫نتيجة املستوى املعنوى‬

‫ التعاون النصي أن ابستخدام‬، ‫ ميكن حتسني‬H1 ‫ وخالصتها‬.‫هذا البحث مقبولة‬

‫أسلوب استخدام املفردات املناسبة و النطق والطالقة اخلطب عاطفي ورسائل‬


‫الشجاعة الطالب يف التحدث لرتقية مهارة الكالم يف املدرسة متوسطة ونورجو‬

.‫كدونج جاجانج لوماجانج‬


Adapun penelitian ini yang berkaitan dengan hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu;

Berdasarkan uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa penerapan


cooperative script dalam penggunaan kosakata yang sempurna,
pengucapan, kefasihan, ungkapan emosional, dan pesan keberanian yang
tepat dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan berbicara
di SMP wonorejo kadung gajang lumajang.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti


punya, yaitu bahwasanya dalam penelitian ini hanya memfokuskan
penerapan pembelajaran Bahasa arab khususnya pada keterampilan
berbicara dengan metode cooperative script saja sedangkan pada penelitian
yang hendak dilakukan oleh peneliti adalah pembelajaran keterampilan
berbicara menggunakan kitab Arobiyah Linnasyiin pada pembelajarannya..

2. Skripsi yang ditulis oleh Linda Putri Purwanti berjudul “Peningkatan


Motivasi dan Keterampilan Bicara Melalui Model Pembelajaran
Cooperative Script pada siswa Boyolali”. Berdasarkan hasil penelitian
disebutkan bahwa hasil pembelajaran siklus II siswa yang belum tuntas
mencapai KKM sebanyak 5 siswa (16,7%), sedangkan yang dikategorikan
tuntas mencapai KKM sebanyak 25 siswa (83%). Dengan demikian
pembelajaran keterampilan berbicara yang telah dilaksanakan sudah
mencapai indicator yang diharapkan. Indicator yang ditetapkan yaitu 80%
siswa sudah mampu mencapai nilai ketuntasan belajar minimal yaitu 75.
Dengan diterapkannya variasi mengajar menggunakan model pembelajaran
cooperative script, proses pembelajaran keterampilan berbicara menjadi
lebih menyenangkan dan siswa terlihat antusias
(L. P. Purwanti, 2016, p. 8)

Penelitian ini lebih memfokuskan pada peningkatan motivasi dan


keterampilan berbicara melalui model/pendekatan cooperative script
sedangkan penelitian penulis fokus kepada menciptakan pembelajaran
dalam maharotul kalam yang senantiasa tidak membebani siswa dan
cenderung lebih aktif dengan menggunakan kitab Arobiyah Linnasyiin Jilid
I dan juga dengan pendekatan Cooperative script.

3. Skripsi yang ditulis oleh Parubahan Rambe (2016) yang berjudul


“Efektifitas penggunaan metode dialog dengan menggunakan permainan
ya atau tidak untuk meningkatkan maharotul kalam siswa di madrasah
tsanawiyah diniyah putri pekanbaru”. Berdasarkan hasil penelitiannya
beliau menyebutkan bahwa penggunaan metode dialog dengan permainan
ya atau tidak, efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di
MTs diniyah putri pekanbaru. Hal ini tampak dengan munculnya To lebih
besar dari Tt pada tingkat signifikansi 5% dan tingkat signifikansi 1% dan
pada tabel observasinya memperoleh skor 96% yang berarti sangat baik
karena berada pada kisaran 81-100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam
penelitian ini metode dialog dalam permainan ya atau tidak, efektif untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa di madrasah Tsanawiyah
diniyah putri pekanbaru. (P. Rambe, 2016, p. 44)

Penelitian ini cenderung lebih kepada penerapan metode dialog yang


dilakukan dengan menggunakan media permainan ya atau tidak dalam suatu
pembelajaran maharotul kalam. Sedangkan penelitian penulis
menggunakan metode Cooperative Script dalam pembelajaran maharotul
kalam yang hendak dilakukan dilapangan nantinya.
‫‪BAB II‬‬

‫‪LANDASAN TEORI‬‬

‫‪1. Pembelajaran Bahasa Arab‬‬

‫‪A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab‬‬

‫تعليم اللغة العربية هي التعليم هو إيصال املعلم العلم واملعرفة إﱃ اذهان‬

‫التالميذ‪ .‬ﻬﺑا العرب عن أﻏراضهم‪ .‬اللغة العربية هي الكلمات اليت يعرب مصطفى‬

‫الغاليني تعد اللغة العربية احدى الوسائل املهمة ﰱ حتقيق املدرسة لوﻇائفها‬

‫املتعددة‪ ،‬ﻷن اللغة أهم وسائل اﻹتصال والتفاهم بني التلميذ وبيﺌته وهي اﻷساس‬

‫الذي تعتمد عليه تربيته من ﲨيﻊ الن واحى‪ .‬تعليم اللغة العربية حتتوي أربﻊ مهارات‬

‫اﻷساس وهي مهارة اﻹستماع ومهارة الكالم و مهارة القرأة ومهارة الكتابة‪.‬‬

‫ينبغى للمعلم أن يقدر على املادة ويعلمها لفهم الطالب‪ .‬وتعليم اللغة‬

‫العربية الذى يشعر الطالب انه صعب فيختلف ﰱ املستقبل انه سهل‪ ،‬وتعليم‬

‫اللغة العربية يشعر الطالب صعب ﰱ املاضى فيختلف التعليم به سهل ﰱ‬

‫املستقبل‪.‬‬
‫‪B. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab‬‬

‫أهداف يف العملية التعليمية مهمة جدا ﻷن ﳍا بطة ّ الراّ قوية ابختيار‬

‫الطريقة واملادة الﱴ يستخدمها املعلم يف العملية التعليمية‪ .‬وأما أهداف تعليم اللغة‬

‫العربية عند رشدى أﲪد طعيمة‪ ،‬هي‪:‬‬

‫أن ميارس الطالب اللغة العربية ابلطريقة الﱴ ميارس ﻬﺑا الناطقون هذﻩ‬ ‫‪.1‬‬

‫اللغة‪ ،‬أو بصورة تعليم اللغة العربية من ذلك‪ .‬وﰱ ضوء املهارات اللغوية‬

‫اﻷربعة ميكن القول ﺄﺑن تعليم اللغة الع ربية كاللغة الثانية تستهدف‬

‫مايلى‪:‬‬

‫تنمية قدرة الطالب على فهم اللغة العربية عندما يستمﻊ إليها‪.‬‬ ‫أ‪.‬‬

‫تنمية قدرة الطالب على النطق الصحيح ابللغة العربية و التكلم‬ ‫ب‪.‬‬

‫مﻊ الناطقني ابلعربية حديثا معربا يف املعين سليما ﰱ اﻷداء‬

‫ج‪ .‬تنمية قدرة الطالب على قراءة الكتاب اللغة العربية دقة وفهما‬

‫د‪ .‬تنمية قدرة الطالب على الكتابة ابللغة العربية دقة وطالقة‪. .‬‬
‫أن يعرف الطالب خصائﺺ اللغة العربية و مييﺰها عن ﻏريها من اللغات اﻷصوات‬ ‫‪.2‬‬

‫واملفردات والرتاكيب واملفاهيم‪.‬‬

‫أن يتعرف الطالب على الثقافة العربية وأن يعلم ﲞصائﺺ اﻹنسان العرﰉ والبيﺌة‬ ‫‪.3‬‬

‫)‪(M.Arif, 2018‬‬ ‫الﱴ يعيﺶ فيها و اﺠﻤﻟتمﻊ الذى يتعامل معه‪.‬‬

‫ويف النظرية اآلخر يقال طعيمة و الناقة يف كتاﻬﺑما أن أهداف عامة لكل مهارة من مهارات‬

‫اللغة اﻷربﻊ ‪ ،‬و هي االستماع و الكالم و القراءة والكتابة‪ ،‬حيث ينبغي على‬

‫واضﻊ املنهج أن حيدد أهدافاً عامة لتعليم كل مهارة من هذﻩ املهارات‪.‬‬

‫أما أهدافه من أمثلة ‪:‬‬

‫‪ -‬فهم اللغة العربية الفصيحة املستعملة ‪ ،‬أي اﻹستماع الوعي يف مواقف احلياة العامة‬

‫‪ -‬التحدث أو الكالم ابللغة العربية وسيلة اتصال مباشر و تعبريا عن النفس‬

‫‪ -‬قراءة اللغة العربية بيسر ‪ ،‬و إدراك للمعاين و التفاعل معها‬

‫‪ -‬الكتابة ابللغة العربية تعبريا عن مواقف وﻇيفية‪ ،‬وتعبريا ذاتيا عن النفس‬

‫و ّأما أهداف خاصة ‪ :‬وهي اﻷهداف السلوكية املبتغاة‪ ،‬أو اليت نسعى إﱃ حتقيقها‬

‫من تعليم كل مهارة من مهارات اللغة اﻷربﻊ‪.‬‬


‫وهي أهداف خاصة ابملستوايت هي املستوى اﻹبتدائي‪ ،‬واملستوى املتوسط‪،‬‬

‫واملستوى للمتقدم‪ .‬وهنا ينبغي أن نضﻊ أهدافا خاصة لكل مهارة من مهارات‬

‫اللغة اﻷربﻊ ‪ ،‬وذلك لكل مستوى من مستوايت تعليم اللغة فتصبح لدينا أهداف‬

‫خاصة سلوكية لتعليم اﻹستماع و الكالم والقراءة والكتابة يف املستوى اﻹبتدائي‪،‬‬

‫ومثلها للمتوسط‪ ،‬ومستوايهتا‬

‫‪C. Faktor-faktor penyebab Pembelajaran Bahasa Arab Menjadi Tidak‬‬


‫‪Efektif‬‬

‫دراسة اللغة العربية ليست سهلة كما نتصور ‪ ،‬فالكثري من املشكالت اليت‬

‫تواجه تعلم اللغة العربية ‪ ،‬ال يتقدم الكثري من الطالب يف برامج تعلم اللغة العربية‬

‫قبل اكتساب الكفاءة‪ ،‬على ﻏرار العديد من الدورات اليت يتم فتحها يتم حضورها‬

‫فقط يف البداية بعد ذلك تراجﻊ املشاركون واحدا تلو اآلخر ﻷهنم شعروا ابﻹحباط‬

‫ﺄﺑهنم ﻏري مناسبني وصعوبة يف تعلم اللغة العربية‪ .‬تشمل مشاكل تعلم اللغة العربية‪:‬‬

‫أ) نظرا لعوامل الطالب أنفسهم الذين ليس لديهم دافﻊ قوي ومنظورهم يف اللغة‬

‫العربية يعترب أمرا صعبا‪.‬‬

‫ب) عدم الدقة يف اختيار الطريقة ‪ /‬الطريقة املعروضة ليست جذابة ‪ ،‬مما جيعل‬

‫الطالب ﻏري متحمسني للتعلم‪.‬‬


‫ج) مل تنفذ املناهج الدراسية بشكل جيدا‪.‬‬

‫د) القيود املفروضة علي وسائل التعليم ‪ /‬قيود املدرسة يف توفري وسائل التعليم‬

‫‪(Afkar & Isnawati, 2019).‬‬

‫و يف هذﻩ البحث‪ ،‬وجدت الباحثة عن مشكالت يف تعليم اللغة العربية و‬

‫هي إختيار الطريقة التعليم خطاء ﻷن ال جيعل الطالب نشاط يف تعلم اللغة العربية‬

‫و إختيار املواد تدريس ال يتوافق مﻊ شحصية الطالب‪ .‬و ﻬﺑذﻩ املشكالت تريد‬

‫الباحثة أن يعطي الطريقة تعليم و املود تعليم اجلديدة فهي تعليم اللغة العربية‬

‫ابستخدام كتاب العربية للناشﺌني اجلﺰء الثاين ﻷن هذا الكتاب سهلة يف تعلمها و‬

‫دراستها‪ .‬اختالف املواد تدريس عن كل اجلﺰء من هذا الكتاب فلماذا ال اختيار‬

‫الباحثة كتاب جﺰء اآلخر؟ الن فجﺰء اﻷول ﻏري موجود عن البحث اللغة العربية‬

‫خاصة يف مهارة الكالم كاملة مبعىن سهلة جدا‪ .‬و يف جﺰء اآلخر يعين جﺰء الثالث‬

‫والرابﻊ و اخلامس والسادس تفهم الباحثة أن فيهم صعبة على تدريس مودهم وال‬

‫يتوافق بشخصية الطالب يف معهد سبيل املهتدين لنغكان‪ .‬و املشكلة اآلخر فيه‬

‫هي طريقة التعليم اليت ال يكون الطالب على فهم اجليد فيقصد الباحثة ليتغريﻩ‬

‫مبدخل التعاون الناصي يف تعليم اللغة العربية خاصة تعليم مهارة الكالم‪.‬‬
‫‪2. Pembelajaran Keterampilan Berbicara‬‬
‫‪A. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Berbicara‬‬

‫الكالم يف أصل اللغة عبارة عن اﻷصوات املفيدة‪ ،‬وعند املتكلمني هو املعىن القائم‬

‫ابلنفس الذي يعرب عنه ﺄﺑلفظ‪ .‬ويف إصطالح النحاة‪ :‬اجلملة املركبة املفيدة‪ .‬وأما التعريف‬

‫اﻹصطالحي للكالم فهو ‪ :‬الكالم املنطوق الذي يعرب به املتكلم عما يف نفسه من‪:‬‬

‫هاجسه‪ ،‬أو خاطرﻩ‪ ،‬وما جيول ﲞاطرﻩ من مشاعر و إحساسات‪ ،‬وما يﺰخربه عقله من ‪:‬‬

‫رأي أو فكرﻩ‪ ،‬وما يريد أن يﺰود به ﻏريﻩ من معلومات‪ ،‬أو حنو ذلك‪ ،‬يف طالقة وانسياب‪،‬‬

‫مﻊ صحة يف التعبري و سالمة يف اﻷداء‪.‬‬

‫وقال الناقة الكالم هو مهارة انتاجية تتطلب من املتعلم القدرة على استخدام‬

‫اﻷصوات بدقة‪ ،‬والتمكن من الصيغ النحوية و نظام ترتيب الكلمات اليت تساعدﻩ على‬

‫عما يريد أن يقوله يف مواقف احلديث ‪ .‬وأضافت مىن إبرهيم اللبودي الكالم مهارة‬
‫التعبري ّ‬
‫من املهارات اللغوية اﻷربﻊ‪ ،‬هو فن نقل املعتقدات واملشاعر واﻷحاسيس واملعلومات‬

‫واملعارف واخلربات واﻷفكار واﻷراء من شخﺺ إﱃ آخرين نقال يقﻊ من املستمﻊ أو‬

‫املستقبل أو املخاطب منوقﻊ القبول و الفهم و التفاعل و االستجابة‪.‬‬


‫يتضح من هذﻩ التعريفات‪ ،‬أن الكالم وسيلة اﻹتصال الشفهي أي وسيلة التعبري‬

‫الشفهية من شخﺺ إﱃ اآلخرين لريسل الرسالة عما يريد‪ ،‬ويعترب الكالم يف تعليم اللغة‬

‫الثانية من املهارات اﻷساسية يف اللغة اليت متثل ﻏاية من ﻏاايت الدراسة اللغوية‪.‬‬

‫‪B. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara‬‬

‫إن اللغة تتمثل من أربعة فنون أو مهارت هي اﻹستماع والكالم و القراءة‬

‫والكتابة‪ .‬ولكل فن أو مهارة من املهارات اللغوية أهداف‪ .‬وملهارة الكالم أهداف‬

‫عامة على مستوى الربانمج التعليمي املعني‪ ،‬كما ﳍا أهداف خاصة ترتبط عادة‬

‫ابحلصة الدراسية‪ ،‬ولكل نوع من هذين النوعني صياﻏة لغوية ختتلف عن اﻷخرى‪.‬‬

‫وفيما يلي اﻷهداف العامة ملهارة الكالم للناطقني بغري اللغة العربية كما يشري‬

‫بذالك كثري من علماء اللغة التطبقني‪:‬‬

‫نطق اﻷصوات نطقا صحيحا‬ ‫‪-1‬‬

‫التمييﺰ عند النطق بني اﻷصوات املتشاﻬﺑة متييﺰا واضحا‪.‬‬ ‫‪-2‬‬

‫التمييﺰ عند النطق بني احلركات القصرية وبني احلركات الطويلة‪.‬‬ ‫‪-3‬‬

‫أتدية أنواع النرب والتنغيم بطريقة مقبولة من متحدثي العربية‪.‬‬ ‫‪-4‬‬

‫نطق اﻷصوات املتجاورة نطقا صحيحا‪.‬‬ ‫‪-5‬‬


‫التعبري عن اﻷفكار واستخدام الصيغ النحوية املناسبة‪.‬‬ ‫‪-6‬‬

‫استخدام التعبريات املناسبة املواقف املختلفة‪.‬‬ ‫‪-7‬‬

‫استخدام عبارات اﺠﻤﻟاملة والتحية استخداما سليما يف ضوء فهمه‬ ‫‪-8‬‬

‫للثقافة العربية‪.‬‬

‫استخدام النظم الصحيح لرتاكيب الكلمة العربية عند الكالم‪.‬‬ ‫‪-9‬‬

‫‪ -10‬التعبري واحلديث عند توافر ثروة لغوية متكنه من االختيار الدقيق‬

‫للكلمة‪.‬‬

‫‪ -11‬ترتيب اﻷفكار ترتيبا منطقيا يلمسه املستمﻊ‬

‫‪ -12‬ترتيب اﻷفكار ابلقدرة املناسب من اللغة فال هو ابلطويل اململ وال‬

‫هو ابلقصري اململ‪.‬‬

‫‪ -13‬التحدث بشكل مرتابط لفرتات زمنية مقبولة مما ينىبء عن ثقته ابلنفس‬

‫وقدرته على مواجهة اآلخرين‪.‬‬

‫‪ -14‬نطق الكلمة املنونة نطقا صحيحا مييﺰ التنوين عن ﻏريﻩ من الظواهر‪.‬‬

‫‪ -15‬استخدام االشارات واالمياءات واحلركات ﻏري اللفظية استخداما معربا‬

‫عما يريد ‪ 11‬توصيله من أفكار‪.‬‬


‫‪ -16‬التوقف يف فرتات مناسبة عند الكالم‪ ،‬عندما يريد إعادة ترتيب أفكارﻩ‬

‫أو توضيح شىء منها‪ ،‬أو مراجعة صياعة بعض ألفاﻇه‪.‬‬

‫‪ -17‬االستجابة ملا يدور أمامه من حديث استجابة تلقائية ينوع فيها أشكال‬

‫التعبري وأمناط الرتاكيب مما ينىبء عن حترر من القوالب التقليدية يف‬

‫الكالم‪.‬‬

‫‪ -18‬الرتكيﺰ عند الكالم على املعىن وليس على الشكل اللغوي الذي يصوغ‬

‫فيه هذا املعين‪.‬‬

‫‪ -19‬تغيري جمرى احلديث والكفاءة عندما يتطلب املوقف ذلك‪.‬‬

‫‪ -20‬حكاية اخلربات الشخصية بطريقة جذابة ومناسبة‪.‬‬

‫‪ -21‬إلقاء خطبة قصرية متكاملة العناصر‪.‬‬

‫‪ -22‬إدارة املناقشة يف موضوع معني‪ ،‬وحتديد أدوار اﻷعضاء املشرتكني فيها‬

‫واستخالص النتائج من بني اآلراء اليت يطرحها اﻷعضاء‪.‬‬

‫‪ -23‬إدارة حوار هاتفي مﻊ أحد الناطقني اتلعربية‪(Fahrur, 2013).‬‬


‫‪C. Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara‬‬

‫‪1. Tujuan Evaluasi Keterampilan Berbicara‬‬

‫يف كل نشاط تقومي ‪ ،‬فإن اخلطوة اﻷوﱃ اليت جيب مراعاهتا هي الغرض‬

‫من التقومي‪ .‬يعتمد حتديد أﻏراض اعتمادا كبريا على نوع التقومي املستخدم‪.‬‬

‫أﻏراض التقومي عامة وبعضها حمدد‪ .‬هتداف أنشطة التقومي أو التعليم التعليمية‬

‫عموما اﱃ حتديد املستوى حتقيق أﻏراض أو أﻏراض أي برانمج‪.‬‬

‫حيقق التقومي الرتبوي أﻏراضا عديدة و متنوعة ميكن تصنيفها ضمن مسسة‬

‫صنوف رئيسة وهي ‪:‬‬

‫اﻷﻏراض التعليمية‬ ‫‪)1‬‬

‫وتتصل ابملعلم والتلميذ واملنهاج التعليم ‪ ,‬وميكن إﲨاﳍا فيمايلي ‪:‬‬

‫أﻏراض التقومي املتصلة ابلعلم‬ ‫‪)2‬‬

‫ال شك أن عمل املعلم يف جمال التقومي يعد جانبا هاما من نشاطه إن مل يكن‬

‫اجلانب اﻷهم‪.‬وجيري املعلم هذا التقومي للحصول على معلومات تفيدﻩ يف معرفة‬

‫طالبه كأفراد والكشف عن قدراهتم واستعداداهتم وميوﳍم‪ ,‬وملعرفة درجة التقدم‬

‫الذى أحرزوﻩ ابجتاﻩ اﻷهداف اليت يسعى إيل حتقيقها‪.‬‬


‫أﻏراض التقومي املتصلة ابلتلميذ‬ ‫‪)3‬‬

‫حيقق التقومي و القياس يف الرتبية فوائد وأﻏراضا عديدة تظهر يف نواح هامة‬

‫منها‪:‬‬

‫(أ) إن التقومي هو مبثابة قوة حمركة لنشاط التلميذ وعمله أو أنه احملرض‬

‫اﻷساسي والدافﻊ اﻷقوى من دوافﻊ هذا النشط‪.‬‬

‫(ب) للتقومي دورﻩ يف تعريف املتعلم مبدى تقدمه يف عمله وجناحه أو فشله‬

‫يف هذا العمل‪.‬‬

‫(ج) إن أداة التقومي ذاهتا هي أداة تعليم و تدريب‪ ,‬والتلميذ يتعلم شيئ‬

‫الكثري من خالل أدائه االختباري‪.‬‬

‫أﻏراض التقومي املتصلة ابملنهج ‪ 4‬يؤدي التقومي دورا هاما يف اﺠﻤﻟال حتديد‬ ‫‪)4‬‬

‫فعالية املنحج واملواد والطرق والوسائل التعليمية وﻏريها‪ ,‬واختبار مدى‬

‫صالحيتها ومالءمتها لألهداف الرتبوية من جهة‪ ,‬وملستوايت التالميذ‬

‫وقدراهتم وميوﳍم من جهة أخرى‪.‬‬


‫‪2. Prosedur untuk Mengevaluasi Keterampilan Berbicara Siswa‬‬

‫ﻷجل أن يكون التقومي جيدا البد أن يكون اﻹختبار مناسبا مﻊ املادة ‪.‬كما تعمل‬

‫املعلمة اللغة العربية يف املدرسة املنورة املتوسطة اﻹسالمية كمبالك جومبانج ‪ .‬لذلك‬

‫تستطيﻊ أن تﺰيذ إقدام يف احملادثة و تﺰيذ املفردة ‪ .‬عادة اﻹختبارة مهارة الكالم تعمل‬

‫مبنفرد جيعل استغرق وقتا و يكثر الطالبات ‪.‬‬

‫فقالت أستذة ليلي " اترة أعمل أﻹختبارة ليس كل الطالبة ‪ .‬ﻷن ﲨلة فصل الثامن‬

‫طالبة ‪ .‬إذا أحتاج الوقت القادم ‪ .‬كمثل حني وصف الصورة او احكى قصة يوم ‪44‬‬

‫العطلة و تعبري خر ‪ .‬كلهم تعمل مبنفرد ‪ .‬ليقصر الوقت أختارهم نصفه ليقدم امام‬

‫الطالبات‪ .‬ما يلي مثال أسﺌلة مهارة الكالم‬

‫‪ - 1‬أسﺌلة مهارة الكالم بوصف الصورة‬

‫ما هذﻩ الصورة؟‬

‫أي فواكه حتب؟‬

‫ملاذا؟‬

‫ما فائدة من تلك فواكه؟‬


‫كان تقومي مهارة الكالم بوصف هذﻩ الصورة‪ .‬هذا الدور الذي مستعمل كما يلي يف‬

‫هذا الفصل‪ ،‬مفرق ﺄﺑربعة فرائق ‪.‬كل الفرقة ختاطب توكيلة ﻷخذ القرطاش ايل املعلمة‬

‫‪ .‬فيه الصورة كما زاد على كل الطالبة يف كل الفرقة البد ان تصف كما يف الصورة ايل‬

‫قد أخذت مبتتابﻊ‪.‬‬

‫‪ )2‬أسﺌلة مهارة الكالم مبحادثة‬

‫الطالبتان اثنتان تتقدمان امام الطالبات حملادثة حتت املوضوع اﻷسرة ‪:‬‬

‫تبادل السؤال واجلواب مﻊ زميلك !‬

‫اﻷسرة‬

‫س ‪ :‬السالم عليكم‬

‫ج ‪ :‬وعليكم السالم ورﲪة هللا وتركاته‬

‫س ‪ :‬من هذﻩ؟‬

‫ج ‪ :‬هذﻩ أمي‬

‫س ‪:‬هل أمك مدرسة؟‬


‫ج‪ :‬نعم هي مدرسة‬

‫س ‪ :‬اين تعلم امك ؟ ومن هذا ؟‬

‫ج ‪ :‬تعلم امي يف املدرسة االبتدائية املنورة‪ ،‬هذا ايب‬

‫س ‪ :‬هل ابوك مدرس ايضا ؟‬

‫ج ‪ :‬نعم‪ ،‬هو مدرس ايضا‬

‫س ‪ :‬اين يعلم ابوك؟‬

‫ج ‪ :‬يعلم ايب يف املدرسة الثانوية املنورة‬

‫‪ - 3‬أسﺌلة مهارة الكالم بتعبري حر‬

‫املعلمة ختاطب احدى الطالبة لتحكي القصة ‪ .‬مثل قصة عن البطولة ‪ .‬حني تقومي‬

‫مهارة الكالم بتعبري حر ‪ .‬هذا الدور الذي مستعمل كميلي ‪:‬‬

‫‪ )1‬املعلمة تعطى املوضوع املتساوي كما زاذ على ‪ ,‬يعىن البطولة ‪.‬‬

‫‪ )2‬مث تعطى الوقت حواﱃ مسسة عشر دقيقة لتكتب نقطة مهمة عن املوضوع ‪.‬‬
‫‪ )3‬بعد ذالك تقدم امام الطالبات اﻷخرى دون النظر إﱃ النﺺ‬

‫الطريقة اليت حتتاج إﱃ تعبري حر حتتاج ايل الوقت املليار ﻷن هذا التقومي تدبر واحدا‬

‫وواحدا‪ .‬كمثل حمادثة‪ .‬اترة أحدى الطالبة مباشرة تقدمي لتعبري حر دون الكتابة‪.‬‬

‫‪ - 4‬أسﺌلة مهارة الكالم بوصف اخلربة‬

‫ختتار املعلمة أحد املوضوع من اخلربة عندى يوم العطلة بعدها ختاطب إحدى‬

‫الطالبات لتتقدم امام الطالبات لوصف خربهتا‪ .‬احد التقومي اليت تعمل الطالبة بعد يوم‬

‫العطلة ليجلخ املفردة قليال فقليال لتتذكر املفردة ‪ .‬حني تقومي مهارة الكالم بوصف‬

‫اخلربة ‪ .‬هذا الدور الذي مستعمل كميلي ‪:‬‬

‫‪ .) 1‬املعلمة تعطي الوقت حواﱃ مسسة عشر دقيقة لتكتب نقطة مهمة عن ﲨيﻊ العملية‬

‫يف يوم العطلة ‪.‬‬

‫‪ .)2‬مث من استعدت فتقدم امام لوصف خربهتا ‪.‬‬


‫‪ - 5‬أسﺌلة مهارة الكالم مبحادثة‬

‫حني تقومي مهارة الكالم مبحادثة‪ .‬هذا الدور الذي مستعمل كما يلى‪:‬‬

‫‪ )1‬املعلمة جتعل فرقة ‪ ،‬حواﱃ اربﻊ او مخس فرائق ‪.‬‬

‫‪ )2‬كل الفرقة تعطي املوضوع ﻏري مستواي‪ .‬كمثل يف املدرسة ‪ ،‬ويف املسجد و يف البيت‬

‫ويف التسبان ‪ ،‬ويف السوق‬

‫‪ )3‬كل الفرقة مباشرة حماثبة ابللغة العربية يوافق على املوضوع حﱴ حواﱃ عشرون دقيقة‬

‫‪ )4‬بعد ذالك توكيل ثالث الطالبات كل الفرقة لتعرضها)‪(Ainiah, 2020‬‬


1. Kitab Arobiyah Linnasyiin

a. Pengertian kitab Arobiyah Linnasyiin

Buku Arobiyah Linnasyiin merupakan salah satu buku pembelajaran


Bahasa arab yang disusun khusus untuk para peserta didik non arab.
Kitab ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1403 H atau bertepatan
pada tahun 1982 M oleh Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Bagi
Mahasiswa Non Arab di Universitas Riyadh yang berkolaborasi dengan
Kementrian Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Kerajaan Saudi Arabia.

Adapun tim penyususn kitab Arobiyah Linnasyiin ini terdiri dari


beberapa pakar didalam bidang kurikulum pembelajaran Bahasa arab
khusus bagi pelajar non arab diantaranya; Dr. Mahmud Ismail Shini,
Nashif Mustafa abdul Aziz dan Mukhtar Ath-Thahir Husain.

Kitab Arobiyah Linnasyiin ini dikhususkan bagi pelajar yang berusia


11 sampai 18 tahun dengan menggunakan Bahasa arab fushah sebagai
Bahasa pengantar, seluruh materi disajikan dalam 6 jilid buku; jilid 1,
jilid 2, jilid 3, jilid 4, jilid 5 dan jilid 6 yang mana dalam penelitian ini
peneliti memilih jilid 2 dikarenakan materi-materi yang ada pada jilid
3,4,5 dan 6 masih terbilang cukup sulit untuk disajikan kepada anak
kelas 2 SMP Sederajat. Dan tidak juga peneliti memilih kitab jilid 1
karena materi yang ada di dalamnya masih terbilang sangat sederhana
dan terlalu sedikit jika disajikan untuk anak kelas 2 SMP Sederajat dan
juga di dalamnya sedikit sekali materi tentang keterampilan berbicara.
Oleh karena itu, peneliti memilih kitab Arobiyah Linnasyiin jilid 2 yang
materinya belum terlalu jauh dan terlalu banyak dan tidak pula terlalu
sederhana.
b. Karakteristik kitab Arobiyah Linnsyiin

Ali Muhammad Al-Qasimy, seorang ahli bahasa dan pengajar untuk


orang asing, di Universitas Riyadh, mengemukakan bahwa buku ajar
bahasa Arab untuk pengajaran bahasa Arab bagi orang asing seperti
halnya orang Indonesia, harus meliputi beberapa materi:

1. Bacaan (Muthala’ah)
Secara teoritis, pengajaran muthala’ah bertujuan untuk :
Pertama, melatih peserta didik terampil membaca huruf
Arab dan Al Qur’an dengan memperhatikan tanda-tanda
baca, seperti fathah, dhammah, kasrah, sukun, saddah, tanwin
dan lain-lain.

Kedua, dapat membedakan bacaan antara huruf satu


dengan huruf yang lainnya, dan antara kalimat bahasa Arab
yang samar, sehingga fasih lafadhnya, lancar membacanya,
benar dalam pemakaiannya, dan tepat bacaannya.

Ketiga, dapat melantunkan gaya bahasa Arab secara tepat


dan menarik.

Keempat, melatih peserta didik untuk dapat membaca


dan mengerti serta faham dengan apapun yang sedang
dibacanya.

Kelima, agar peserta didik membaca, membahas dan


meneliti buku- buku agama, karya-karya ulama besar dan
pemikir (filosuf-filosuf) Islam yang umumnya karya mereka ini
ditulis dalam bahasa Arab. Di Indonesia buku semacam ini
dikenal dengan istilah “kitab kuning”, atau kitab gundul, karena
ditulis dalam bahasa Arab yang tidak ada tanda atau harakatnya
(tanpa tanda baca yang lengkap)
2. Kaidah Bahasa (Qawa’id)

Kaidah di sini tidak harus diterangkan dengan bahasa Arab,


melainkan dapat dirumuskan dengan bahasa peserta didik yang
bersangkutan dan diletakkan sesudah bacaan atau dapat pula
diletakkan pada akhir teks. Menurut metode modern dalam
mengajarkan qawa’id bukanlah mengajarkan qawaid itu,
melainkan yang terpenting adalah melatih peserta didik untuk
mengungkapkan bahasa dengan aturan yang benar, membaca,
memahami dengan tepat apa yang secara spontan dan dapat
berbicara secara otomatis menghadapi segala macam situasi.

3.Tadribat / latihan-latihan

Yaitu latihan secara lisan (pengucapan tata bunyi kosa kata


kalimat), maupun secara tulis yang harus dikerjakan oleh peserta
didik dengan bimbingan guru yang bersangkutan.

Latihan semacam ini biasanya dipaparkan di setiap akhir


setiap satu bacaan atau di setiap akhir materi di setiap judulnya.
Yang perlu digaris bawahi bahwa dalam pembuatan latihan-
latihan ini haruslah dimulai dengan kata-kata yang mudah
menuju kata-kata yang sulit, pola kalimat yang sederhana
dilanjutkan dengan pola kalimat yang panjang. Bahan-bahan
latihannya pun harus diambil dari materi- materi pokok buku
teks tersebut, setelah itu barulah ditambah latihan-latihan yang
variatif, baik pengucapan kata atau kalimat dalam berbagai
polanya.

Dan menurut peneliti, hal-hal yang disebutkan dan dijelaskan


diatas semuanya tercakup di dalam kitab Arobiyah Linnasyiin
oleh karena itu peneliti memilih kitab ini untuk digunakan dan
diterapkan dalam penelitian ini yang mana akan di praktekkan di
kalangan santri di pondok pesantren yang harapannya mereka
bisa memiliki pembelajaran Bahasa arab khususnya bidang
maharotul kalam pada penelitian ini dengan lebih baik lagi agar
tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan

2. Cooperative Script

a. Pengertian Cooperative Script

Cooperatif adalah jenis pembelajaran yang dilakukan dengan cara


kerja kelompok yang diarahkan oleh guru. Dimana guru menetapkan
bahan-bahandan informasi yang dirancang untuk membantu peserta
didik dalam menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya
menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.1

Metode cooperative script adalah metode belajar dimana siwa


bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan,
bagian-bagian dari materi yang dipelajari (Suyatno, 2009: 117).
Dapat disimpulkan bahwa metode cooperative Script merupakan
metode yang dilakukan oleh siswa secara berpasang-pasangan untuk
mengungkapkan gagasan ataupun ide pokok materi dengan
menggunakan bahasanya sendiri.Siswa dilatih untuk dapat cermat
dalam menyimak temannya yang sedang mengikhtisarkan bagian-
bagian dari materi ajar.

Dilain pendapat, Istarani didalam jurnal Pendidikan menyatakan


bahwa cooperatif script merupakan pendekatan pembelajaran dimana
para peserta didik diminta untuk bekerja sama yaitu berpasang-pasangan
secara bergantian dalam bentuk ujaran/lisan dalam mengikhtisarkan/
menjelaskan kembali isi dan penjelasan tentang materi pembelajaran
yang telah dipelajari sebelumnya.

1
Eris Puryanti dan Maryamah, penerapan metode cooperative script terhadap hasil
belajar siswa kelas v pada mata pelajaran ski di madrasah ibtidaiyah nurul huda kabupaten oku
timur, UIN Raden Fatah Palembang, Vol. 2, (2015), hal. 308.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Dansereu dalam Slavin
menyatakan bahwa Cooperative Script merupakan skenario
pembelajaran kooperatif yang artinya bahwa setiap siswa mempunyai
peran dalam proses diskusi pada pembelajaran berlangsung.2

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan


bahwasanya Cooperative Script merupakan pendekatan yang dilakukan
oleh guru terhadap peserta didik dengan cara meminta peserta didik
untuk memeragakan materi secara berpasang-pasangan di depan kelas
secara bergantian yang mana setiap peserta didik diminta untuk saling
memperhatikan teman-temannya agar bisa saling tahu kekurangan yang
disampaikan oleh temannya dan mendiskusikannya secara Bersama-
sama dengan dibimbing oleh guru yang bersangkutan dengan harapan
agar peserta didik bisa merasakan pembelajaran yang aktif tapi tidak
terkesan membosankan.

b. Langkah-langkah penerapan pendekatan Cooperative Script

Adapun langkah-langkah dalam penerapan Cooperative


Script dalam suatu pembelajaran adalah:

1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok


secara berpasang-pasangan

2. Guru membagikan wacana atau materi pembelajaran pada


setiap peserta didik untuk dibaca, dipahami lalu dibuat
ringkasannya

3. Guru dan peserta didik menetapkan kelompok mana yang


akan memeragakannya lalu menunjuk siapa yang akan
terlebih dahulu menjadi pembicara dan pendengan pertama
dan sebaliknya

2
Ibid,
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin
dengan cara memasukkan ide-ide pokok di dalamnya.
Sedangkan pendengar menyimak, mengoreksi dan
menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan
menghubungkannya

5. Bertukar peran, dan melakukan prosedur yang dilakukan


oleh lawan sebelumnya

6. Guru dan siswa menyimpulkan hasil yang paling benar


dengan cara berdiskusi secara Bersama-sama

7. Penutup3

c. Kelebihan dan kekurangan Cooperative Script

Adapun kelebihan model cooperative scrip tadalah:

1). Model cooperative script mengajarkan siswa untuk percaya


kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri
untuk berpikir,mencari informasi dari sumber lain dan belajar
dari siswa lain.

2). Model cooperative script mendorong siswa untuk


mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan
dengan ide temannya, Ini secara khusus bermakna ketika dalam
proses pemecahan masalah.

3) Model cooperative script membantu siswa belajar


menghormati siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar
dan menerima perbedaan yang ada.

4) Model cooperative script merupakan suatu model yang efektif


bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk
meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal

3
Agus Suprijono, Coopertiven Learning (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), hal. 126.
positif antara satu siswa dengan siswa yang lainmeningkatkan
keterampilan manajemen waktu dan sikap positif terhadap
sekolah.

5) Model cooperative script banyak menyediakan kesempatan


kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai
ketepatan jawaban.

6) Model cooperative script suatu strategi yang dapat digunakan


secara bersama dengan orang lainseperti pemecahan masalah.

7) Model cooperative script mendorong siswa lemah untuk tetap


berbuat, dan membantu siswa pintar mengidentifikasi celah-
celah dalam pemahamannya.

8) Interaksi yang terjadi selama pembelajaran menggunakan


modelcooperative scriptmembantu memotivasi siswa dan
mendorong pemikirannya.

9) Dapat memberikan kesempatan pada para siswa belajar


keterampilan bertanya dan mengomentari suatu masalah.

10)Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan


mengajarkan keterampilan diskusi.

11)Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial.

12)Menghargai ide orang lain.

13)Meningkatkan kemampuan berpikir4

Selain memiliki kelebihan, Cooperative Script juga memiliki


kekurangan yaitu:

1). Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk


mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya.

4
Op.Cit, hal. 233
2) Tidak semua siswa mampu menerapkan model cooperative
script. Sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan
mengenai model pembelajaran ini.

3). Penggunaan model cooperative script harus sangat rinci


melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan
banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi
kelompok.

4) Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja


sama dengan baik.

5) Penilaian terhadap murid sebagai individual menjadi sulit


karena tersembunyi di dalam kelompok.5

Dapat disimpulkan bahwa pendekatan Cooperative Script sangat


bisa membuat persepsi lain yang menyatakan bahwa belajar
Bahasa arab itu sulit dan cenderung membosankan. Karena
dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan ini dapat
membuat pembelajaran terkesan seru, aktif dan menyenangkan.
Tetapi, tak dapat dipungkiri bahwa pendekatan ini juga memiliki
kekurangan yang mana sejatinya tidak bisa dihilangkan namun
bisa diminimalisir dengan pemahaman yang didapat oleh peserta
didik.

5
Op.Cit, hal. 233
A. Hipotesis

Ho : Adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum penerapan


pembelajaran maharoh kalam menggunakan kitab arobiyah linnasyiin Jilid
II dengan pendekatan Cooperative Script dengan sesudah diterapkannya

Ha : Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum penerapan


pembelajaran maharoh kalam menggunakan kitab arobiyah linnasyiin Jilid
II dengan pendekatan Cooperative Script dengan sesudah diterapkannya
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Adapun tempat yang peneliti pilih dalam pelaksanaan penelitian ini


yaitu Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin Langkan di desa Langkan
Kabupaten Banyuasin III Palembang (Sumatera Selatan). Adapun alasan
peneliti memilih Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin Langkan sebagai
tempat penelitian dikarenakan dalam pembelajaran bahasa arab khususnya
Maharotul Kalam disana masih cenderung monoton dan kurang baik dalam
artian bahwa proses pembelajaran Maharotul Kalam yang diterapkan belum
bisa membuat peserta didik senantiasa aktif serta belum menumbuhkan rasa
ingin tahu yang besar yang bisa berdampak pada tidak tercapainya tujuan
dari pembelajaran itu sendiri. Yang mana hal ini bisa disebabkan oleh
berbagai hal diantaranya adalah penerapan metode yang kurang tepat, media
ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran terkesan sulit dan lain
sebagainya.

Oleh karena itu, peneliti memilih tempat ini guna membantu peserta
didik untuk lebih mengenal bahwasanya belajar bahasa arab tidak sesulit
dan sebosan yang mereka fikirkan khususnya pada pembelajaran maharotul
kalam dengan mengajarkan pembelajaran maharotul kalam menggunakan
kitab Arobiyah Linnasyiin yang mana kitab ini menurut saya sangat mudah
untuk dipahami oleh satuan pendidikan pesantren, lalu diajarkan dengan
menggunakan pendekatan Cooperative Script dengan harapan bisa
membuat peserta didik untuk aktif saat pembelajaran berlangsung. Dan juga
untuk membuat mereka lebih aktif dan semangat lagi dalam belajar
maharotul kalam sehingga juga dapat membantu pendidik dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang sesungguhnya. Dan dengan melakukan penelitian
disana juga senantiasa memberikan wawasan baru bagi pendidik disana
dengan harapan pembelajaran maharotul kalam ini dapat berkembang dan
terealisasikan sepanjang waktu di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin
Langkan ini. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa berhasilnya suatu
pembelajaran terutama dalam pembelajaran bahasa arab dapat dipengaruhi
oleh banyak hal salah satunya adalah pemilihan sumber belajar dan juga
metode yang dipilih untuk dipakai dalam proses pembelajaran.

2. Pendekatan dan Metode Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini


yaitu pendekatan kualitatif kuantitatif. Yang mana pada tahap awal, data
yang hendak dihasilkan adalah data kualitatif guna memperoleh hipotesis
dengan cara melakukan test terlebih dahulu pada pembelajaran maharotul
kalam sebelumnya. Lalu pada tahap kedua, data yang hendak dihasilkan
adalah data kuantitatif yaitu dengan cara mengujikan hipotesis yang
diperoleh pada data kualitatif sebelumnya pada penerapan pembelajaran
Maharotul kalam menggunakan kitab Arobiyah Linnasyiin jilid II dengan
pendekatan Cooperative Script.

Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode


campuran (Mixed Methods) hal ini dikarenakan penelitian ini membutuhkan
data kualitatif dan data kuantitatif untuk melihat adakah perubahan dalam
pembelajaran maharotul kalam sebelum dan sesudah menggunakan kitab
arobiyah linnasyiin yang disertai dengan pendekatan Cooperative Script.

3. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan judul penelitian yang dipilih peneliti yaitu Pembelajaran


Maharotul Kalam Menggunakan Kitab Arobiyah Linnasyiin Jilid I dengan
Pendekatan Cooperative Script untuk Santriwati Pondok Pesantren Sabilul
Muhtadin Langkan Palembang, maka adapun variabel penelitian dalam
penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas (Independent Variabel)


Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab berubahnya atau yang memicu timbulnya variabel
terikat. Maka adapun variabel independent nya yaitu pendekatan
Cooperative Script yang merupakan metode yang digunakan untuk
menerapkan pembelajaran maharotul kalam. Dan juga kitab
arobiyah linnasyiin jilid II merupakan kitab yang digunakan untuk
proses pembelajaran maharotul kalam dan digabungkan dengan
metode cooperative script dalam penerapannya

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang


menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Jadi, yang akan
menjadi variabel dependent dalam penelitian ini adalah maharotul
kalam.

4. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang mana didalamnya terdiri


dari: objek ataupun subjek ialah yang memiliki kualitas dan ciri
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu diambil
kesimpulannya.6 Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
peserta didik di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin Langkan
Palembang. Populasi ini dipilih dikarenakan peneliti hendak
memberikan pembelajaran maharotul kalam dengan kitab arobiyah
linnasyiin yang dilakukan dengan pendekatan cooperative script di
pondok pesantren ini. Dan ini disebabkan karena pembelajaran
maharotul kalam yang dilakukan belum terlihat berhasil baik bagi
pendidik ataupun peserta didik.

6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), hal. 285
b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki


oleh populasi yang ada sebelumnya. Sampel diambil dari populasi
penelitian yang diharapkan dapat mencakup segala sesuatu yang ada
pada populasi.7 Adapun sampel dari penelitian ini diambil
menggunakan metode/teknik purposive sampling. Sebagaimana
telah kita ketahui bahwa purposive sampling merupakan teknik
pengambilan sampel data yang dilakukan dengan berbagai
pertimbangan tertentu adapun contohnya yaitu jika orang-orang
yang akan dijadikan sampel ini dianggap paling menguasai tentang
apa yang hendak kita harapkan atau dalam kata lain orang-orang
tersebut merupakan petinggi yang mana dapat mempermudah
peneliti dalam menjelajahi objek yang hendak diteliti. Maka dari itu,
peneliti memilih santriwati kelas VIII Pondok Pesantren Sabilul
Muhtadin Langkan Palembang karena dianggap sudah hampir
menguasai pembelajaran bahasa arab khususnya pembelajaran
maharotul kalam.

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yg digunakan untuk


mengumpulkan data dalam penelitian campuran ini pada umumnya
menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan angket.
Hal ini disebabkan karena metode mixed method merupakan gabungan
daripada metode kualitatif dan metode kuantitatif. Oleh sebab itu,
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti ini. Adapun
penjelasannya yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

7
Ibid, hal. 300
Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi langsung
yang dilakukan di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin Langkan
Palembang. Observasi dilakukan guna memperoleh data kegiatan
proses pembelajaran maharotul kalam di Pondok Pesantren Sabilul
Muhtadin Langkan Palembang khususnya pada santri kelas VIII
SMP saja.

2. Wawancara

Wawancara akan dilakukan terhadap guru pengajar, wali


kelas dan santri. Hal ini dilakukan untuk guna memperoleh data
yang berkaitan dengan proses belajar mengajar beserta faktor
pendukung dan penghambat pembelajaran maharotul kalam disana.
Wawancara dilakukan dengan bebas terpimpin yang menggunakan
daftar pertanyaan.

3. Angket

Angket yang dilakukan pada penelitian ini untuk


mengumpulkan data berupa pertanyaan lisan maupun tertulis yang
diajukan kepada santri kelas VIII Pondok Pesantren Sabilul
Muhtadin Langkan Palembang mengenai pembelajaran maharotul
kalam baik itu pada buku yang mereka jadikan sumber belajar,
materi yang diajarkan, metode yang dipakai saat mereka melakukan
pembelajaran maharotul kalam dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan proses pembelajaran maharotul kalam disana.

4. Tes

Pada penelitian ini, tes yang dilakukan yaitu terdapat dua jenis tes,
yaitu:

1.) Pre-Test

Pre-Test yang dilakukan untuk santri kelas VIII SMP guna


memperoleh data tentang kemampuan berbicara dalam
pembelajaran maharotul kalam sebelumnya. Di mana pre-test ini
berguna untuk peneliti menentukan pembelajaran bahasa arab
khususnya pada maharotul kalam yang cocok dalam artian yang
efektif serta efisien sesuai dengan kemampuan santri yang akan
dilakukan sebelum dilakukannya post-test nanti.

2.) Post-test

Post-test dilakukan guna memperoleh data tentang kemampuan


siswa setelah diterapkannya pembelajaran maharotul kalam
menggunakan kitab arobiyah linnasyiin yang diaplikasikan
menggunakan pendekatan cooperative script. Yang mana
sebelumnya sudah dilakukan proses pembelajaran bahasa arab
khususnya maharotul kalam dengan menggunakan kitab
Arobiyah Linnasyiin yang diterapkan dengan pendekatan
Cooperative Script.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan tahap yang dilakukan dalam


pencarian data mengenai hal-hal pembelajaran dalam hal ini
maharotul kalam dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya guna
melengkapi dan menyempurnakan data skripsi penelitian yang
disusun oleh peneliti.

Tahap ini sangat diperlukan dalam proses penelitian yang


dilakukan karena berhubungan erat dengan pembahasan penelitian
serta menghasilkan data-data yang diperoleh menjadi lebih akurat
melalui pengamatan dan juga wawancara

6. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Teknik analisis


data model Miles dan Huberman pada tahap pertama yang
merupakan data kualitatif dan pada data kuantitatifnya peneliti
menggunakan uji prasyarat dan uji hipotesis pada tahap kedua.

Adapun penjabaran dari Teknik analisis data yang digunakan


pada penelitian ini yaitu:

1. Teknik Analisis Data Kualitatif8

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses mereduksi


maksudnya adalah merangkum atau memilih hal-hal penting
yang ada didalam data kualitatif yang telah diambil pada
proses pengumpulan data sebelumnya melalui wawancara,
observasi, angket, test dan dokumentasi yang dikumpulkan
sebelumnya di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin
Langkan.

b. Penyajian data

Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya


adalah penyajian data dari hasil reduksi data sebelumnya.
Yang mana penyajian datanya bisa dilakukan dengan cara
menguraikan hasil dari reduksi data yang telah dilakukan.
Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) menyatakan
bahwa “yang paling sering digunakan dan dilakukan dalam
penyajian data kualitatif adalah menyajikannya dengan data
teks naratif.

c. Menarik kesimpulan dan verifikasi

Setelah dilakukannya reduksi data dan penyajian


data, maka langkah selanjutnya adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

8
Ibid, hal. 323-325
dikemukakan dapat berubah karena masih bersifat sementara
sesuai dengan ditemukannya bukti-bukti yang kuat yang
mendukung kesimpulan data setelahnya. Namun apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal konsisten
pada saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan
yang dikemukakan bersifat kredibel.
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

a. Uji Validitas

Pada penelitian ini, peneliti hendak mengetahui


kevalidan atau dalam kata lain kesesuaian angket dan tes
yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari
sampel penelitian. Uji validitas menggunakan product
moment pearson correlation menggunakan bantuan
perangkat lunak / Software SPSS versi 22.

Adapun kriteria pengujian:

Apabila r hitung > r tabel, maka item pertanyaan valid

Apabila r hitung < r tabel, maka item pertanyaan tidak valid

Membandingkan nilai sig.(2-tailed) dengan probabilitas


0,05

1). Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai positif maka item soal dikatakan valid

2). Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 dan Pearson Correlation
bernilai negative maka item soal dikatakan tidak valid

3). Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka item tidak valid

b. Reliabilitas

Apabila instrument dinyatakan valid, maka tahap


selanjutnya adalah menguji reliabilitas instrument untuk
menunjukkan kestabilan dalam mengukur, rumus yang
digunakan adalah rumus Alpha Cronbach.

Untuk memudahkan peneliti, perhitungan reliabilitas


maka digunakanlah Rumus Alpha Cronbach dalam analisis
data dan perhitungan matematis tak lupa menggunakan
bantuan Software SPSS versi 22.

Rentang nilai Alpha Cronbach’s

Alpha < 0,50 reliabilitas rendah

0,50 < Alpha < 0,70 reliabilitas moderat

Alpha > 0,70 maka reliabilitas dikatakan mencukupi


(Sufficient reliability)

Alpha > 0,80 maka reliabilitas kuat

c. Uji Normalitas

Pada penelitian ini, untuk menguji normal tidaknya sampel


dihitung dengan uji One Sample Kolmogrof-Smirnov
dengan menggunakan software SPSS versi 22, dengan
pernyataan sebagai berikut:

1. Jika nilai Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak


normal

2. Jika nilai Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal

d. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data


yang diperoleh dari dua kelompok memiliki varian yang
homogen atau tidak. Uji homogenitas dapat dianalisis
dengan uji F menggunakan rumus analisis varian, tentunya
dengan bantuan SPSS versi 22 dengan pernyataan sebagai
berikut:

1. Apabila Fh > 0,05 maka variannya adalah homogen

2. Apabila Fh < 0,05 maka variannya adalah tidak


homogen
e. Uji Hipotesis

Setelah data terbukti normal dan juga homogen, maka data


selanjutnya akan dianalisis menggunakan uji hipotesis
menggunakan bantuan Software SPSS versi 22 juga dengan
rumus “t”. Adapun pengujiannya:

1. Merumuskan hipotesis

Ho : ada perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test


dan post-tes

Ha : tidak adanya perbedaan yang signifikan antara nilai


pre-test dan post-test

2. Penentuan nilai signifikansi (2-failed) pada uji-t yang


mengukur ada tidaknya perbedaan rata-rata pada subjek
yang diajukan:

1. Nilai signifikansi (2-failed) > 0,05 menunjukkan tidak


terdapat perbedaan rata-rata antara subjek penelitian

2. Nilai signifikansi (2-failed) < 0,05 menunjukkan


terdapat perbedaan rata-rata antara subjek penelitian

3. Menguji dengan menggunakan uji-t

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan uji-t


maka peneliti menggunakan SPSS versi 22 dengan
langkah berikut:

Analyze > Compare > Means > Independent Sample


t Test. Kemudian memilih variable yang diuji pada kotak
Test Variabel (s), kemudian memilih Grouping Variabel,
lalu tentukan dua jenis kelompok pada Define Groups
kemudian klik OK.
4. Interpretasi data

Adapun pengambilan keputusan sesuai dengan


perbandingan nilai t hitung dengan t tabel dalam uji
independent sample t test yaitu :

1. Jika nilai t hitung < t tabel maka Ha yang menyatakan


adanya perbedaan mean kedua kelompok ditolak

2. Jika nilai t hitung > t tabel maka Ha yang menyatakan


adanya perbedaan mean antara kelompok diterima.

f. Uji n-gain score

Untuk mengetahui efektifitas penggunaan sebuah treatment


atau perlakuan dalam penelitian ini, maka peneliti akan
melanjutkan uji Normalized Gain (N-Gain).

Uji ini dilakukan dengan cara melihat SELISIH ANTARA


NILAI PRE TEST DAN POST TEST. Acuan dalam penilaian
N-Gain ini adalah

Jika g > 0,7 tinggi

0,3<=g <= 0,7 sedang

3<0,3 rendah

Kategori tafsiran efektifitas N-gain

<40 tidak efektif

40-55 kurang efektif

56-75 cukup efektif

>76 efektif
7. Sistematika Penelitian

Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai hal-hal


yang akan dipaparkan dalam penulisan proposal ini, maka peneliti
akan menyajikan bagaimana sistematika penulisan yang akan
terbagi menjadi lima bab yang terdiri dari:

BAB I :Pendahuluan yang berisikan latar belakang


penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan tinjauan pustaka

BAB II :Berisi teori-teori yang menguraikan tentang


masalah-masalah yang akan dikaji seperti di dalam
penelitian ini meliputi pembelajaran bahasa arab,
keterampilan berbicara, cooperative script dan kitab
arobiyah linnasyiin

BAB III :Metodologi penelitian yang didalamnya


memaparkan tempat penelitian dan waktu penelitian,
pendekatan dan metode penelitian, definisi
operasional variabel, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data dan
sistematika penulisan

BAB IV :Pembahasan, yaitu memuat hasil dari penelitian


yang terangkup dalam analisis data yang meliputi
efektifitas pembelajaran maharoh kalam
menggunakan kitab arobiyah linnasyiin dan dengan
pendekatan cooperative script

BAB V :Penutup, yang merupakan bab terakhir yang


meliputi kesimpulan dari penelitian serta saran dan
kata penutup
DAFTAR PUSTAKA

Afkar, M. L., & Isnawati, Z. (2019). ‫تعليم اللغة العربية في مشكلة المدرب باللغة األجنبية‬.
Arabia, 11(1), 46. https://doi.org/10.21043/arabia.v11i1.5441

Ainiah, K. (2020). ‫تقويم مهارة الكالم في تعليم العربية لطالبات الفصل الثامن في المدرسة المنورة‬
‫المتوسطة اإلسالمية كمبالك‬. El-Fushah, pp. 75–89.

Fahrur, R. (2013). ‫تعليم مهارة الكالم للناطقين بغير اللغة العربية‬. Ummul Quro, 3(Jurnal
Ummul Qura Vol III, No. 2, Agustus 2013), 9–25. Retrieved from
http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/qura/issue/view/531

M.Arif, H. (2018). ‫ﻋارف ﺣكيم وﻋلﻰ ﺻادﻗﰱ إبتكار ات معلم اللغة العربية ﰱ تعليم مهارة الكالم‬
.69–68 ,)1(10 .‫ﰱمد‬

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suprijono, A. (2010). Coopertiven Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Puryanti, E. Maryamah. (2015). penerapan metode cooperative script terhadap


hasil belajar siswa kelas v pada mata pelajaran ski di madrasah ibtidaiyah
nurul huda kabupaten oku timur. Vol. 2. UIN Raden Fatah Palembang.

.‫ عريب‬،1 .‫ منرة‬.5 .‫ ف‬.‫ مهارة الكالم و تعليمها‬.2013.‫ ايفان‬،‫ألفيان‬


ALAT PENGUMPULAN DATA

Oleh:

HERNY NAZHIRA

1820204050

PEMBELAJARAN MAHAROTUL KALAM MENGGUNAKAN KITAB


AROBIYAH LINNASYIIN JILID II DENGAN PENDEKATAN
COOPERATIVE SCRIPT UNTUK SANTRIWATI PONDOK PESANTREN
SABILUL MUHTADIN LANGKAN

(MIXED METHOD)
LEMBAR OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN

Pelaksanaan penelitian ke :

Hari/Tanggal :

Nama Subjek :

Penilaian
Hasil
No Pernyataan Ket
Observasi
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam lalu
berdoa Bersama
2. Guru memeriksa kehadiran para
siswa
3. Guru memberikan motivasi sebelum
pembelajaran dimulai
4. Guru menyampaikan indikator yang
akan dicapai dalam pembelajaran
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai
6. Guru menjelaskan materi yang akan
dibahas secara singkat terlebih
dahulu
7. Guru memberitahukan sistem
pembelajaran yang akan dilakukan
7. Guru menggunakan buku ajar / kitab
arobiyah dalam menyampaikan
materi kalam
8. Guru membagikan naskah yang akan
dipelajari secara bersama-sama
9. Guru mempersilahkan siswa untuk
membaca dan memahami sekilas
naskah yang diberikan sebelumnya
10. Guru meminta siswa berdiskusi
11. Guru mampu membuat siswa aktif
dalam proses pembelajaran
11. Guru memberikan penjelasan yang
terbaik di akhir pembelajaran
diiringi dengan menampung
masukan dari para siswa
PEDOMAN WAWANCARA

(Untuk Guru)

A. Tujuan

Untuk mengetahui proses pembelajaran Maharotul Kalam sebelum


digunakannya kitab Arobiyah Linnasyiin Jilid II dengan menggunakan
pendekatan Cooperative Script.

B. Panduan Pertanyaan

a. Identitas diri

Nama :

Pekerjaan :

b. Pertanyaan peneliti

No Indikator Pertanyaan

Apa tujuan dari pembelajaran


1
maharatul kalam ini?

Tujuan Pembelajaran
(maharoh kalam)
Bagaimana cara yang dilakukan dalam
2
upaya guru mencapai tujuan tersebut?
Apakah tujuan pembelajaran
3 disampaikan terlebih dahulu kepada
siswa sebelum pembelajaran dimulai?

Apakah tujuan pembelajaran selaras


4.
dengan RPP yang telah dibuat?

Bagaimana respon siswa terhadap


5. materi yang diajarkan?

Buku atau kitab apa yang digunakan


sebagai pedoman dalam
6.
menyampaikan materi maharoh
Materi kalam? Sertakan pula alasannya!
Bagaimana penyusunan materi
7. maharoh kalam di Pondok Pesantren
Sabilul Muhtadin Langkan?

Adakah kendala yang dirasakan oleh


8. guru saat pembelajaran maharoh kalam
berlangsung?
Media apa saja yang pernah digunakan
9. Media guru dalam menyampaikan materi
maharoh kalam?
Pernahkah sebelumnya media yang
10. digunakan tersebut diganti? Dan
mengapa?
Apakah sebelumnya ada saran dari
11. siswa untuk mengganti media yang
digunakan?
Metode pembelajaran apa saja yang
pernah diterapkan oleh guru dalam
12.
menyampaikan materi pembelajaran
maharoh kalam?
Apakah metode pembelajaran yang
diterapkan tersebut dapat
13.
meningkatkan minat siswa dalam
mempelajari maharoh kalam ?
Metode
Dengan metode yang diterapkan
tersebut, apakah siswa mampu
14.
memahami pelajaran maharoh kalam
dengan mudah?
Apakah Ustadz/Ustadzah berkeinginan
untuk menerapkan sebuah pendekatan
15.
terbaru dalam menyampaikan materi
maharoh kalam ?
Apakah soal evaluasi yang diberikan
16. kepada siswa berbentuk lisan? Yang
Evaluasi seperti apakah bentuknya?
Berapakah jumlah soal yang biasanya
17.
diberikan kepada siswa?
PEDOMAN WAWANCARA

(Untuk Siswa)

A. Tujuan

Untuk mengetahui proses pembelajaran Maharoh Kalam sebelum


digunakannya Kitab Arobiyah Linnasyiin jilid II dengan menggunakan
pendekatan cooperative script

B. Panduan Pertanyaan

a. Identitas diri

Nama :

Kelas :

b. Pertanyaan Peneliti

No. Pertanyaan Jawaban


Apakah benar bahwa guru
menjelaskan tujuan
1. pembelajaran sebelum
memulai pembelajaran?
Mengapa demikian?
Bagaimana cara guru
2. menjelaskan pembelajaran
maharoh kalam di kelas?
Bagaimana tanggapan anda
terkait cara atau sistem guru
3. dalam menyampaikan materi
Kalam kepada kalian?
Mengapa demikian?
Apakah materi Kalam yang
4. dipelajari sering membuat
anda kesulitan?
Apa kesulitan yang anda
5. alami saat mempelajari
Kalam?
Bagaimana kondisi kelas
dan teman-teman anda
6.
ketika pembelajaran Kalam
berlangsung?
Suasana kelas yang seperti
apa yang anda inginkan saat
7.
pembelajaran Kalam ?
Mengapa demikian?
Apakah guru pernah
menggunakan cara
8. mengajar yang membuat
kalian belajar secara
berkelompok?
Apakah ujian atau soal yang
diberikan kepada kalian
10.
berbentuk lisan?
Mengapa demikian?
Berapakah biasanya jumlah
11.
soal yang diberikan?
Apakah soal yang diberikan
sesuai dengan materi yang
12.
diajarkan sebelumnya?
Mengapa demikian?
DOKUMENTASI

No. Jenis Ada Tidak ada ket

1. Silabus

2. Buku / Kitab

3. RPP

Instrumen
4.
penilaian siswa

5. Raport Siswa
LEMBAR PENILAIAN OBSERVER

(Diisi oleh Guru Mata Pelajaran)

Judul Penelitian : Pembelajaran Maharotul Kalam Menggunakan Kitab


Arobiyah Linnasyiin Jilid II Dengan Pendekatan
Cooperative Script untuk Santriwati Pondok Pesantren
Sabilul Muhtadin Langkan

Mata Pelajaran : Bahasa Arab (Kalam)

Petunjuk Pengisian

1. Lembar ini diisi oleh guru

2. Isilah pertanyaan dengan jujur

3. Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang menurut anda paling sesuai

Keterangan Skor:

SB : Sangat Baik CB : Cukup Baik

B : Baik KB : Kurang Baik

No. Pertanyaan
1. Guru memberikan pemanasan berupa pengenalan materi
yang hendak dipelajari
2. Guru memotivasi siswa mengenai urgensi dan manfaat
dari mempelajari kalam yang sesungguhnya
3. Guru memulai pelajaran dengan membagi siswa menjadi
beberapa kelompok secara berpasang-pasangan
4. Guru membagikan wacana atau materi pembelajaran pada
setiap siswa untuk dibaca, dipahami lalu dibuat
ringkasannya secara berkelompok
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi
5. dalam menyimpulkan kesimpulan dari materi yang telah
dibagikan menggunakan bahasa mereka sendiri
6. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan
7. Guru dan siswa menetapkan kelompok mana yang akan
memeragakannya terlebih dahulu
8. Guru mempersilahkan pasangan yang terpilih untuk maju
ke depan kelas
9. Guru meminta pasangan lain sebagai pendengar untuk
menyimak, mengoreksi dan memperhatikan apa yang
kurang lengkap dari penjelasan temannya
10. Guru mempersilahkan siswa lain yang sebelumnya hanya
menjadi pendengar untuk mengkritik dan melengkapi
jawaban dari temannya yang sebelumnya
11. Guru mengoreksi siswa yang kurang benar jawabannya
12. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil yang
paling benar dengan cara berdiskusi secara bersama-sama
13. Guru meminta siswa untuk bertepuk tangan sebagai
ucapan selamat bahwa mereka telah lebih baik daripada
yang sebelumnya
14. Penutup
Jumlah
Catatan:
‫‪PRE-TEST‬‬

‫!‪Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang paling tepat‬‬

‫‪ .1‬ما هي تناول الفطور؟‬

‫‪ .2‬ما هي تناول العشاء؟‬

‫‪ .3‬وما هي تناول الغداء؟‬

‫‪ .4‬احياان‪ ،‬كم وجبةً أتكلني يف اليوم؟‬

‫‪ .5‬مﱴ أتكلني الفطور؟‬

‫‪ .6‬مﱴ أتكلني العشاء؟‬

‫‪ .7‬مﱴ أتكلني الغداء؟‬


‫‪POST-TEST‬‬

‫أ‪ .‬أجب عن األسئلة اآلتية‬

‫‪ .1‬كم وجبةً أتكل مسرية يف اليوم؟‬

‫‪ .2‬مﱴ أتكل مسرية السمك؟‬

‫‪ .3‬ماذا تشرب مسرية؟‬

‫‪ .4‬ماذا تناول يف العشاء؟‬

‫‪ .5‬ماذا ّ‬
‫تفضل مسرية؟‬

‫ب‪ .‬استبدل مع تغري ما يلزم كما يف املثال ‪:‬‬

‫س‪ -‬كم وجبة أتكلني يف اليوم؟‬


‫ج‪ -‬كم وجبة أتكلني يف اليوم؟‬
‫املثال ‪ :‬س‪( -‬كتاب ‪ /‬تدرس)‬
‫ج‪ -‬كم كتاب تدرسني يف اليوم؟‬
‫‪ -1‬صالة ‪ /‬تصلي‬
‫‪ -2‬درس ‪ /‬تدرس‬
‫‪ -3‬طعام ‪ /‬تشرتي‬
‫‪ -4‬ساعة ‪ /‬تنام‬
‫‪ -5‬كتاب ‪ /‬تقرأ‬
‫‪ -6‬كوب ‪ /‬تشرب‬
‫‪ -7‬وجبة ‪ /‬أتكل‬

Anda mungkin juga menyukai