Pada tanggal 4 Juni 2022, antara Pihak I sebagai Franchisor dan Pihak II sebagai Franchisee
sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk
menjalankan usaha/bisnis waralaba (Franchise) yaitu pembukaan outlet velvy goat’s milk
body wash yang berkedudukan di alamat caranglo, rt02 rw07 juet ponorogo. Adapun
beberapa pasal yang telah disepakati kedua belah pihak antara lain:
PASAL 1
SUBJEK PERJANJIAN
PASAL 2
OBJEK PERJANJIAN
Objek dari perjanjian ini adalah program bisnis berlisensi merek velvy goat’s milk body wash
yang diperjualbelikan menggunakan metode Waralaba Kemitraan yang merupakan hak milik
Pihak Pertama.
PASAL 3
BENTUK KERJA SAMA
Perjanjian ini berbentuk perjanjian kerjasama berlisensi untuk menjalankan usaha berbentuk
Waralaba merek velvy goat’s milk body wash di lokasi yang telah disepakati antara Pihak
Pertama dan Pihak Kedua.
PASAL 4
PENUNJUKAN POSISI DAN KEWENANGAN
Dengan perjanjian ini, Pihak Pertama menunjuk dan menetapkan bahwa pihak kedua akan
membuka outlet waralaba velvy goat’s milk body wash di ds. Caranglo rt02 rw07 kec.juet
kab ponorogo sesuai dengan peta yang dibuat oleh Pihak Pertama. Pihak Kedua dalam lisensi
ini hanya berwenang untuk menjalankan dan membuka outlet velvy goat’s milk body wash
yang telah disetujui oleh Pihak Pertama di alamat tersebut di atas, kecuali ada kesepakatan-
kesepakatan di kemudian hari yang diatur pula dalam suatu perjanjian tambahan mengenai
perluasan jaringan.
PASAL 5
WILAYAH KERJA
Wilayah kerja Pihak Kedua eksklusif dan terbatas pada program Waralaba Kemitraan velvy
goat’s milk body wash yang mana bahan baku dari operasinya dapat didapatkan dari Pabrik
kliwon production di alamat ds plosokerep rt01 rw02 kec. Sumobito kab. jombang.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN
Perjanjian ini memberikan masing-masing pihak hak dan kewajiban sebagai berikut:
PASAL 7
BIAYA-BIAYA
Biaya yang harus dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama untuk membuka dan
mengoperasikan 1 (satu) buah outlet velvy goat’s milk body wash adalah senilai 100.000.00, dengan
rincian sebagai berikut:
1. Franchise Fee, Rp. 8.000.000.00, meliputi:
a. Biaya Franchise
b. Biaya produksi
c. Biaya karyawan
d. Biaya iklan
e. Biaya brand ambasador
2. Renovasi dan Perlengkapan Tambahan Outlet beserta Instalasi-Instalasinya, meliputi:
a. Etalase
b. Rak keran air
c. Rak sabun
d. Dispenser sabun
PASAL 8
SISTEM DAN WAKTU PEMBAYARAN
Pembayaran franchise Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dapat dilakukan dengan menggunakan
transfer bank maupun pembayaran tuhani. Pembayaran franchise dilakukan secara bertahap dalam
tiga term, yaitu pada Term I sebesar 50% dari total nilai franchise, Term II sebesar 30% dari total nilai
franchise setelah peralatan dan perlengkapan masuk serta instalasi sudah terpasang, dan pada Term III
sebesar 20% saat dua hari menjelang persiapan pembukaan outlet.
PASAL 9
JANGKA WAKTU DAN PERJANJIAN PELAKSANAAN
1. Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya surat perjanjian oleh kedua belah Pihak,
sampai dengan kedua belah pihak sepakat menjalankan dan masih menyelenggarakan usaha
velvy goat’s milk body wash yang akan dievaluasi setiap 3 bulan/tahun, serta kedua belah
Pihak tetap menjalankan masing-masing kewajibannya
2. Penyimpangan dari isi perjanjian ini oleh salah satu pihak dapat mengakhiri perjanjian ini,
dengan mengacu kepada Pasal 10.
PASAL 10
SEBAB-SEBAB BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian ini dapat berakhir karena sebab-sebab berikut:
1. Pihak Pertama mencabut Hak Lisensinya dari Pihak Kedua.
2. Pihak Kedua mengundurkan diri dari perjanjian ini, dengan membuat surat permohonan
pengunduran diri secara tertulis kepada Pihak Pertama yang disetujui oleh Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua menjual hak lisensi atas merek velvy goat’s milk body wash kepada pihak lain
atas persetujuan Pihak Pertama.
PASAL 11
AKIBAT BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Akhir dari perjanjian ini mencabut hak Pihak Kedua untuk menggunakan dan/memanfaatkan
segala sesuatu yang berkaitan/berhubungan dengan merek franchise velvy goat’s milk body
wash
2. Bahwa masing-masing pihak, baik Pihak Pertama maupun Pihak kedua, wajib menyelesaikan
dan /membayar segala sesuatu yang berkaitan dengan hak-hak para pihak, baik haknya Pihak
Pertama maupun hak Pihak Kedua yang belum diselesaikan dan/atau belum dibayarkan.
3. Pihak Kedua wajib mengembalikan kepada Pihak Pertama segala perangkat lunak komputer
yang telah diisi dengan program merk velvy goat’s milk body wash untuk selanjutnya dihapus
dari perangkat lunak milik Pihak Kedua.
PASAL 12
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Keadaan Kahar atau Keadaan yang Memaksa (force majeure) dapat menjadi alasan yang
dibenarkan atas penyimpangan dari isi perjanjian ini. Keadaan yang Memaksa dalam
perjanjian ini meliputi gempa bumi, bencana angin topan, bencana banjir yang sangat besar,
bencana kebakaran yang bukan karena kesengajaan, perang, kerusuhan atau huru hara yang
menimbulkan kepanikan dan kerusakan tingkat lokal (daerah).
2. Salah satu pihak yang mengalami kejadian dan atau peristiwa tersebut pada pasal 12 ayat 1
diatas, wajib memberikan surat pemberitahuan kepada pihak lainnya, yang dilengkapi dengan
bukti-bukti, dokumen serta surat keterangan resmi yang menerangkan kejadian atau peristiwa
yang terjadi, oleh instansi atau pejabat pemerintah yang berwenang
3. Dengan adanya keadaan yang memaksa (force majeure) seperti tersebut pada pada pasal 12
ayat 1 diatas, serta dilengkapi dengan bukti, dokumen serta surat keterangan tersebut pada
pasal 12 ayat 2 diatas, maka salah satu pihak yang mengalami kejadian atau peristiwa
tersebut, dibebaskan dari kewajibannya karena keadaan memaksa (force majeure).
PASAL 13
UPAYA PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Setiap perselisihan yang terjadi antara para pihak sebisa mungkin diselesaikan terlebih dahulu
melalui musyawarah mufakat.
2. Apabila musyawarah mufakat gagal untuk menyelesaikan perselisihan meski sudah
diupayakan, para pihak melalui perjanjian ini sepakat untuk menyelesaikan perselisihan
sesuai dengan hukum yang berlaku.
3. Apabila terjadi pembatalan perjanjian oleh Pihak Kedua, maka pembayaran yang telah
dilakukan tetap menjadi milik Pihak Pertama.
4. Segala perubahan dan hal yang belum sempat diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama
Waralaba ini akan kami atur dan tuangkan dalam suatu bentuk surat perjanjian kerjasama
tambahan (khusus) tersendiri lain, yang tetap merupakan satu kesatuan utuh serta tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini, yang mana juga disepakati oleh Para Pihak.
Demikian perjanjian kerja sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), diatas kertas yang bermaterai
cukup, dan kedua-duanya memiliki kekuatan hukum yang sama, yang disimpan oleh masing-masing
pihak, dibuat dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani, tanpa paksaan dari pihak manapun, serta
dihadiri oleh saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak.
Saksi-saksi