Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PROGRAM KERJA

BUMDES “BEBAYA MANDIRI”


DESA LOA LEPU

DI SUSUN OLEH
BUMDES “BEBAYA MANDIRI”
DESA LOA LEPU
KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
TAHUN 2021
RENCANA PROGRAM KERJA

Rencana Program Kerja terdiri dari minimal bab-bab sebagaimana daftar


berikut:

LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PROGRAM KERJA


BAB I PROFIL BUM DESA
A. Visi Misi
B. Struktur organisasi dan daftar SDM
C. Kepemilikan Modal
1) Penyertaan Modal Awal
2) Penyertaan Modal Desa
3) Penyertaan Modal Masyarakat

BAB II EVALUASI KINERJA TAHUN SEBELUMNYA


A. Kondisi Internal
1. Kondisi Sumber Daya Manusia
2. Perkembangan Usaha BUM Desa dan Unit Usaha BUM Desa
3. Progres Kerja Sama Usaha dan Kerja Sama Non-Usaha
4. Kondisi Keuangan
B. Kondisi Eksternal
1. Tantangan Usaha
2. Potensi
3. Peluang
4. Prospek Usaha

BAB III RENCANA KERJA


A. Sasaran Perusahaan
B. Strategi dan Kebijakan
C. Rencana Kerja
a) Matrik Rencana Kerja
b) Proyeksi Laba-Rugi Tahun Mendatang
c) Proyeksi Beban Pokok Penjualan Tahun Mendatang
d) Proyeksi Neraca Tahun Mendatang
e) Proyeksi Arus Kas Tahun Mendatang
f) Proyeksi Investasi dan Sumber Pembiayaan Tahun Mendatang
g) Proyeksi Tingkat Kesehatan Perusahaan Tahun Mendatang

BAB IV INDIKATOR KINERJA KUNCI PELAKSANA OPERASIONAL


Berikut format Rancangan Rencana Program Kerja/ Rencana Program Kerja
secara terperinci:

BAB V RENCANA KERJA SAMA


A. Rencana Kerja Sama Usaha
B. Rencana Kerja Sama Nonusaha

BAB VI RENCANA KEGIATAN DAN KEBUTUHAN


Rencana kegiatan dan kebutuhan disusun sebelum penambahan modal
kepada BUM Desa/BUM Desa Bersama
BAB I
PROFIL BUM DESA
A. Visi dan Misi
Visi
Penggerak Usaha Dalam Mewujudkan Kemandirian dan
Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat Loa Lepu. Dengan Motto
“Bebaya Mandiri”

Misi
1. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan Pendapatan Asli Desa
2. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi
ekonomi desa
3. Ikut serta mengelola dana program yang masuk ke desa dalam
rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha
ekonomi desa
4. Menarik investasi dan bersama – sama mengembangkan usaha
ekonomi yang melibatkan peran serta msayarakat desa
didalamnya.

B. Struktur organisasi dan daftar SDM

MUSYAWARAH
DESA

PENGAWAS PENASEHAT

DIREKTUR

SEKRETARIS BENDAHARA

UNIT USAHA UNIT USAHA

Daftar SDM BUM Desa

No Nama Jabatan
1 Sumali, SE Penasihat
2 Kamarudin, SP. M.Si Pengawas
H. Samsul Hapidi,S.Sos,M.Amd.Kep
A.R. Rusdiansyah. R.K.
3 Sudirman Yusran Direktur
4 Widiya Lidiawati Abidin Sekretaris
5 Suen Nurdia Wati Bendahara

C. Kepemilikan Modal
1) Penyertaan Modal Awal
Untuk modal awal Badan Usaha Milik Desa “BEBAYA MANDIRI”
berasal dari Dana Desa sebesar 20.000.000,- (Dua Puluh Juta
Rupiah).

2) Penyertaan Modal Desa


Sampai saat ini belum ada penyertaan modal tambahan dari Desa
sehingga modal yang disertakan oleh Desa kepada Badan Usaha
Milik Desa “BEBAYA MANDIRI” sebesar 175.000.000,- (seratus tujuh
puluh lima juta rupiah).

3) Penyertaan Modal Masyarakat


Penyertaan modal dari masyarakat sampai saat ini belum ada
sehingga modal usaha yang diterima oleh Badan Usaha Milik Desa
“BEBAYA MANDIRI” murni berasal dari penyertaan modal dana desa.

BAB II
EVALUASI KINERJA TAHUN SEBELUMNYA
A. Kondisi Internal
1. Kondisi Sumber Daya Manusia
Kondisi sumber daya manusia yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik
Desa “Bebaya Mandiri” saat ini masih baru tertata. Secara kualitas
personal sumberdaya manusia BUM Desa “Bebaya Mandiri” memiliki
pendidikan strata 2, strata 1 dan minimal jenjang SLTA. Untuk
kuantitas personal yang diisi adalah pada posisi jabatan – jabatan
kepengurusan karena baru akan memulai usaha.

2. Perkembangan Usaha BUM Desa dan Unit Usaha BUM Desa


Perkembangan usaha Badan Usaha Milik Desa “Bebaya Mandiri”
baru akan memulai kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa.

3. Progres Kerja Sama Usaha dan Kerja Sama Non-Usaha


Saat ini Badan Usaha Milik Desa “Bebaya Mandiri” sedang menjalin
kerjasama usaha dengan perusahaan pengembang perumahan PT.
SUMA NISA JAYA untuk supplay material bahan bangunan.
Kerjasama non usaha sedang dijalin komunikasi dan kerjasama
dengan Universitas Mulawarman Samarinda untuk peningkatan
kapasitas pengurus Badan Usaha Milik Desa “Bebaya Mandiri”

4. Kondisi Keuangan
Badan Usaha Milik Desa “Bebaya Mandiri” saat ini memiliki modal
untuk usaha sebesar 195.000.000,- (seratus sembilan puluh lima
juta rupiah).
yang berasal dari penyertaan modal pemerintah Desa Loa Lepu.

B. Kondisi Eksternal

1. Tantangan Usaha
2. N Strategi Menghadapi
Tantangan
n Usaha Kondisi Harapan
Tantangan
o
1 Usaha Baru Memulai Survive/berkembang Promosi/kontrak kerja

Badan Usaha Milik Desa “Bebaya Mandiri” baru akan memulai


usaha sehingga perlu waktu dan upaya konkret sehingga usaha yang
dilaksanakan dapat bertahan/survive atau bahkan bisa berkembang.
Strategi yang harus dilakukan adalah dengan promosi dan
melakukan kontrak kontrak kerja dengan perusahaan atau pihak
pihak yang dianggap mempunyai kemapanan secara finansial.

2. Potensi

Strategi Memanfaatkan
No Potensi Kondisi Harapan
Potensi
1 Daerah Tumbuh Memenuhan kebutuhan Material selalu tersedia

Desa Loa Lepu merupakan daerah dengan pertumbuhan


pembangunan fisik yang sangat pesat sehingga kebutuhan akan
material sangat diperlukan. Dengan kondisi tersebut diharapkan
Badan Usaha Milik Desa “Bebaya Mandiri” dapat memenuhi
kebutuhan tersebut sehingga potensi yang ada tidak beralih kepada
pihak lain. Strategi yang harus diterapkan oleh Badan Usaha Milik
Desa “Bebaya Mandiri” adalah selalu menjaga stok bahan yang
diperlukan tersebut tetap tersedia.

3. Peluang

Strategi Memanfaatkan
No Peluang Kondisi Harapan
Peluang
1 Perusahaan Pengembang Kelancaran Bayar Kontrak Kerja

Dengan masuknya perusahaan pengembang perumahan di Desa Loa


Lepu merupakan peluang tersendiri yang dapat dimanfaatkan oleh
Badan Usaha Milik Desa “Bebaya Mandiri” untuk dapat memenuhi
kebutuhan material perusahaan tersebut. Dengan terpenuhinya
kebutuhan material perusahaan tersebut diharapkan terjadi
pembayaran secara lancar sehingga arus kas dapat berjalan dengan
baik dan menghasilkan keuntungan bagi BUM Desa. Untuk
memanfaatkan peluang tersebut, maka perlu dilakukan kontrak
kerja antara Badan Usaha Milik Desa “Bebaya Mandiri” dengan
perusahaan pengembang tersebut.
4. Prospek Usaha

5. N Strategi Memanfaatkan
Prospek Usaha Kondisi Harapan
o Prospek Usaha
1 Jasa Keuangan Konter BRILink Kerjasama Perbankan
2 Usaha Peternakan Penggemukan Sapi Pemasaran Sapi Potong
3 Usaha Wisata Berkembang wisata Kerjasama Investor

(uraian mengenai prospek usaha, kondisi yang diharapkan dan


strategi pemanfaatan prospek usaha)
Dengan berkembangnya hunian di Desa Loa Lepu, maka sangat
diperlukan jasa keuangan sebagai penunjang sosial ekonomi di desa.
Untuk itu maka Badan Usaha Milik Desa “Bebaya Mandiri”
menganggap bahwa unit usaha jasa keuangan merupakan salah satu
prospek usaha yang harus dikembangkan. Berdirinya konter BRILink
merupakan salah satu harapan dari unit usaha BUM Desa. Untuk
itu perlu adanya strategi yang harus dilakukan adalah dengan
menjalin kerjasama dengan pihak perbankan. Salah satunya adalah
kerjasama dengan Bank BRI cabang Tenggarong.

Prospek usaha selanjutnya adalah usaha peternakan sapi potong


atau penggemukan sapi. Hal tersebut merupakan prospek karena
kebutuhan daging untuk provinsi Kalimantan Timur masih jauh dari
cukup. Apalagi rencana pemindahan Ibu Kota Negara merupakan
prospek yang sangat stategis dalam pemenuhan daging. Untuk
mewujudkan usaha tersebut maka perlu adanya peningkatan
kapasitas dan sumber daya manusia Badan Usaha Milik Desa
“Bebaya Mandiri” pada sektor peternakan. Langkah selanjutnya
adalah menggali potensi pemasarannya.

Usaha ketiga yang dianggap sebagai prospek adalah bidang


pariwisata. Dengan potensi dan goegrafis desa loa lepu yang strategis
dari tata letaknya, maka pengembangan usaha pariwisata menjadi
usaha yang sangat layak untuk diwujudkan. Dengan adanya
pariwisata di desa loa lepu secara otomatis akan membangkitkan
usaha usaha disektor UMKM. Untuk mewujudkannya strategi yang
dilaksanakan tahap awal adalah melihat potensi wisata apa yang
akan dikembangkan. Apabila diperlukan untuk menjalin kerjasama
dengan investor hal tersebut sangat memungkinkan demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat desa Loa Lepu khususnya.

BAB III RENCANA KERJA


A. Sasaran Perusahaan
Sasaran perusahaan secara garis besar adalah menjadikan BUM
Desa “Bebaya Mandiri” sebagai perusahaan yang sehat dan memiliki
kredibilitas tinggi dengan dukungan modal, sumber daya manusia dan
budaya perusahaan yang kokoh. Disamping itu juga melakukan
optimalisasi sumber daya yang dimiliki agar BUM Desa memberikan
kepuasan kepada semua stakeholder.
Apabila perusahaan sudah mampu berjalan pada satu usaha
dengan kondisi lancar, maka ekspansi terhadap usaha – usaha lain
perlu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan mewujudkan
kesejahteraan bagi masyarakat.
Sasaran Kinerja/Absolut target Tahun 2021 sesuai dengan hasil
Musyawarah Desa Tanggal 7 Bulan September Tahun 2021 :
Total Aset : 200 juta
Total Ekuitas : 200 juta
Laba Bersih Tahun Berjalan : -
Capital Expenditure/ Belanja : 200 juta
modal
Kontribusi terhadap PADes : 25% dari profit

B. Strategi dan Kebijakan


Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran BUM Desa adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan lobi-lobi pada perusahaa untuk mendapat orderan
b. Bekerja sama dengan supplier penyedia produk.
c. Mendapatkan harga yang bersaing.
d. Mencukupi dan menjaga stok sesuai kebutuhan pembeli.
e. Melakukan promosi di media lokal dan online.
f. Melayani kebutuhan dalam kegiatan di pemerintah Desa Loa Lepu:

Kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran BUM Desa adalah


sebagai berikut:
a. Memiliki modal yang cukup.
b. Mejaga dan meningkatkan hubungan yang baik dengan para pelaku
usaha.
c. Menjaga stok agar selalu stabil dari hal kualitas, kauntitas, dan
harga.
C. Rencana Kerja
a) Matrik Rencana Kerja

No Program/Kegiatan Alokasi Anggaran Sumber Output Indikator Waktu


(Rp.) Keberhasilan Pelaksanaan
1 Menyediakan supply material 175.000.000 Penyertaan 175.000.000 keuntungan Desember
bahan bangunan modal
BUMDES
a) Proyeksi Laba-Rugi Tahun Mendatang
RKAP tahun mendatang RKAP Terakhir %
Uraian
Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6=2:4
Penjualan
Beban Pokok Penjualan 111,169,650 50 74,113,100 1.5
Laba Bruto 57,255,559 50 38,170,373 1.5

Beban Usaha
Beban Administrasi dan Umum 36,775,500 50 24,517,000 1.5
Beban Penjualan 111,169,650 50 74,113,100 1.5
Jumlah Beban Usaha 147,945,150 50 98,630,100 1.5
Laba (Rugi) Usaha 60,034,800 50 40,023,200 1.5

Pendapatan (Beban) Lain-lain :


Pendapatan (Beban) Lain-lain 54,270,900 50 36,180,600 1.5
Beban Bunga - 0 - 0
Laba (Rugi) Konsolidasi Sebelum Pajak 54,270,900 50 36,180,600 1.5

Pendapatan/Beban Pajak Penghasilan


Tahun Berjalan 2,779,241 50 1,852,828 1.5
Tangguhan - 0 - 0

Laba Setelah Pajak 21,043,759 50 14,029,173 1.5


Pendapatan Konprehensif Lain - 0 - 0
Laba (Rugi) Konprehensif Setelah Pajak 62,814,041 50 41,876,028 1.5

c) Proyeksi Beban Pokok Penjualan Tahun Mendatang


RKAP
RKAP
Uraian Tahun %
Terakhir
Mendatang
1 2 3 4=2:3
A. Beban Langsung Order
1. Biaya Bahan 0 0 0
2. Biaya Subkontraktor 0 0 0
3. Baiaya Transport & Packing 0 0 0
4. Biaya Sewa Alat 0 0 0
5. Biaya Operasional Lainnya 0 0 0
Sub Total A 0 0 0
B. Beban Tetap Produksi
1. Biaya Gaji/ Upah Langsung 0 0 0
2. Biaya Pabrik Tidak Langsung 0 0 0
Sub Total B 0 0 0
Total :
d) Proyeksi Neraca Tahun Mendatang

RKAP Tahun RKAP


Uraian
Mendatang Terakhir
%
1 2 3 4=2-3
ASET 437,610,000 291,740,000 145,870,000
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 31,951,650 21,301,100 10,650,550
Piutang Usaha - - -
Piutang Pajak - - -
Piutang Jangka Pendek Lainnya - - -
Persediaan - - -
Pembayaran Uang Muka - - -
Jumlah Aset Lancar 469,561,650 313,041,100 156,520,550

Aset Tidak Lancar


Penyertaan - - -
Aset Tetap - - -
Aset Tidak Berwujud - - -
Aset Lain-lain - - -
Jumlah Aset Tidak Lancar - - -
Jumlah Aset - - -
LIABILITAS - - -
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha - - -
Utang Bank / Pihak ke III - - -
Utang Bunga - - -
Utang Pajak - - -
Uang Muka Pemesanan - - -
Beban yang Masih Harus dibayar - - -
Utang Lain-lain - - -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek - - -

Liabilitas Jangka Panjang


Utang Jangka Panjang - - -
Kewajiban Imbalan Kerja - - -
Kewajiban Pajak Tangguhan - - -
Jumlah Leabilitas Jangka Panjang - - -
JUMLAH LEABILITAS - - -
EKUITAS 469,561,650 313,041,100 156,520,550
Modal Dasar RP. 58,898,400 39,265,600 19,632,800
Saham yang belum ditempatkan dan disetor RP. - - -
PMN yang belum ditentukan statusnya - - -
Penyertaan modal pemerintah 376,965,900 251,310,600 125,655,300
Penyertaan modal ex PPA - - -
Cadangan Likudasi - - -
Modal Hibah 75,000,000 50,000,000 25,000,000
Kepentingan nonpengendali - - -
Selisih revaluasi aset tetap - - -
Saldo defisit - - -
Jumlah Ekuitas 980,425,950 653,617,300 326,808,650
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 980,425,950 653,617,300 326,808,650

e) Proyeksi Arus Kas Tahun Mendatang


RKAP Tahun RKAP
Uraian %
Mendatang Terakhir
1 2 3 4=2:3
SALDO AWAL KAS DAN SETARA KAS 31,951,650 21,301,100 2
A. AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan
1. Piutang (Progress Proyek) 48,150,000 32,100,000 2
2. Lainnya 63,019,650 42,013,100 2
3. Pendapatan Lain-lain 13,500,000 9,000,000 2
Sub total Penerimaan 124,669,650 83,113,100 2
Pengeluaran
1. Biaya langsung order 31,387,950 20,925,300 2
2. Gaji & Upah 36,775,500 24,517,000 2
3. Biaya Tetap & lainnya 51,134,850 34,089,900 2
4. Biaya bunga - -
5. Pajak 2,779,241 1,852,828 2
Sub total pengeluaran 122,077,541 81,385,028 2
Surplus (Defisit) operasional 2,592,109 1,728,073 2
B. AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan
1. Optimalisasi Aset Tetap 437,610,000 291,740,000 2
Pengeluaran
1. Investasi Aset Tetap - -
2. Investasi Aset Tak Terwujud - -
Surplus (Defisit) Investasi 437,610,000 291,740,000 2
C. AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan
1. PMN - Equity - -
2. Pihak Ketiga/Perbankan 13,500,000 9,000,000 2
3. Lainnya - -
Sub total penerimaan 13,500,000 9,000,000 2
Pengeluaran
1. Utang pajak - -
2. Pemberhentian Karyawan - -
3. Utang PT - -
4. Utang Usaha Lama - -
5. Angsuran PT PPA - -
6. Pihak Ketiga/Perbankan - -
7. Beban Lain-lain - -
Sub total pengeluaran - -
Surplus (defisit) Pendanaan 13,500,000 9,000,000 2
Surplus (defisit) Perusahaan 2,592,109 1,728,073 2
SALDO AKHIR KAS & SETARA KAS 34,543,759 23,029,173 2

f) Proyeksi Investasi dan Sumber Pembiayaan Tahun Mendatang


RKAP Tahun RKAP
NO Uraian %
Mendatang Terakhir
1 2 3 4 5=2:3
I Aset Tetap Berwujud
1 Tanah - -
2 Gedung dan Perlengkapannya 39,000,000 26,000,000 2
3 Mesin dan Peralatan 362,250,000 241,500,000 2
4 Kendaraan - - -
5 Peralatan kantor 36,360,000 24,240,000 2

II Aset Tidak Terwujud


1 Software - - -
2 Lisensi/ Sertifikat - - -
3 Software Desain Enginering - - -
4 Training - - -

Total : 437,610,000 291,740,000

BAB IV
INDIKATOR KINERJA KUNCI PELAKSANA OPERASIONAL
RKAP Tahun
RKAP Terakhir
Mendatang
NO INDIKATOR KPI SATUAN FORMULA
BOBOT (%)
TARGET CAPAIAN NILAI
(NILAI)
A. KEUANGAN & PASAR 22.0 22.7
1 Pertumbuhan Penjualan th berjalan x 100 %
Pendapatan dan Penjualan th sebelumnya
%
Jumlah
Produk Terjual
2 Pertumbuhan aset Penjualan th berjalan x 100 %
%
Penjualan th sebelumnya
3 DST.
B. FOKUS PELANGGAN 22.0 18.6
4 Loyalitas Jumlah pelanggan yang sama dg thn sblmnya x 100%
% Jumlah pelanggan thn sblmnya
Pelanggan
5 Meningkatkan Pesanan Masuk th berjalan x 100%
%
Pesanan Pesanan Masuk th sebelumnya
6 DST.
C. FOKUS EFEKTIFITAS PRODUK DAN PROSES 18.0 12.0
7 Investasi Realisasi Program Investasi th berjalan x 100%
%
Rencana Program Investasi th berjalan
8 Tingkat Total Penjualan x 100%
Pemenuhan % Total Order Masuk
Pesanan
9 DST.
D. FOKUS TENAGA KERJA 15.0 6.0
10 Peningkatan Realisasi jml karyawan memperoleh sertifikasi x 100%
Kompetensi % Rencana jml karyawan memperoleh sertifikasi
Pegawai
11 Produktifitas Laba Kotor x 100 %
% Biaya Usaha (tidak termasuk beban bunga)
Usaha
12 DST.
E. KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA & TANGGUNG JAWAB KEMASYARAKATAN 15.0 11.3
13 Penyampaian Jumlah Laporan yang disampaikan kepada
Laporan Elektronik % Kementerian BUMN Lengkap & Tepat waktu x 100%
(Portal BUMN) Total Laporan yang disampaikan
14 Indeks GCG Hasil Penilaian Implemntasi GCG > Hasil Penilaian tahun
SKOR
sebelumnya
15 DST.
F. AGEN PEMBANGUNAN 10.0 19.6
16 Tenaga Kerja Lokal Realisasi jml tenaga kerja lokal proyek di daerah x 100%
untuk Proyek di % Total tenaga kerja proyek di daerah
Daerah
17 TKDN Produk / KPI Total Pengadaan Barang Lokal x 100%
%
Outcome Total Pengadaan Barang Lokal dan Import
18 DST.
BAB V
RENCANA KERJA SAMA

A. Rencana Kerja Sama Usaha

RENCANA KERJA SAMA USAHA

Rencana kerja sama usaha sekurang-kurangnya menjelaskan mengenai


pihak-pihak yang akan bekerja sama, sumber daya yang akan
dikerjasamakan, besaran nilai investasi, bentuk kerja sama, dan proyeksi
keuangan dan pembagian hasil usaha.

1. Pihak-Pihak

Pihak BUM Desa Pihak ….


1. BUMDES Bebaya 1. PT. Sumanisa
Mandiri Menyediakan Jaya sebagai
Kewajiban
bahan baku pembeli

1. Hak menagih sebagai 1. Wajib melunasi


Hak penyedia bahan sesuai tagihan

2. Bentuk Kerja Sama


 sewa-menyewa,
 kerja sama pemanfaatan,
 bangun guna serah,
 bangun serah guna,
 pengembangan layanan atau fitur usaha.

3. Proyeksi Keuangan dan Pembagian Hasil Usaha

B. Rencana Kerja Sama Nonusaha

RENCANA KERJA SAMA NON-USAHA

Rencana kerja sama non-usaha sekurang-kurangnya menjelaskan


mengenai pihak pihak yang akan bekerja sama, sumber daya yang akan
dikerjasamakan, besaran nilai investasi/kebutuhan biaya, dan bentuk kerja
sama

1. Bentuk Kerja Sama

 transfer teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan kebudayaan;


 peningkatan kapasitas sumber daya manusia;
 bentuk kerja sama lain.
BAB VI RENCANA KEGIATAN DAN KEBUTUHAN
RENCANA KEGIATAN DAN KEBUTUHAN

Rencana kegiatan dan kebutuhan disusun sebelum penambahan modal


kepada BUM Desa/BUM Desa Bersama. Rencana kegiatan dan kebutuhan
serta analisis keuangan disampaikan untuk menjadi bahan pengambilan
keputusan atau persetujuan oleh musyawarah desa/musyawarah antar desa
terhadap kelayakan penambahan modal BUM Desa/BUM Desa Bersama.
Rencana kegiatan dan kebutuhan sekurang-kurangnya berisi hal-hal berikut:
1. Usaha/Barang/Jasa yang Akan Dikembangkan
Menerangkan produk yang hendak dikembangkan secara
terperinci.
2. Kebutuhan dari Usaha/Barang/Jasa
Menjelaskan mengenai kebutuhan yang akan digunakan dalam
usaha berikut jumlah kebutuhan dan perkiraan harganya. Sebaiknya
memisahkan catatan kebutuhan peralatan pokok usaha dan kebutuhan
penunjang usaha, seperti ijin usaha, penyewaan aset, renovasi, dan
sebagainya.
3. Rencana Lokasi
Menjelaskan mengenai perencanaan lokasi usaha yang akan
dipilih berikut keunggulannya. Akan lebiih baik jika memberikan
alternatif pilihan lokasi beserta analisis keunggulannya.
4. Kebutuhan Tenaga Kerja
Menjelaskan perencanaan tenaga kerja yang dibutuhkan beserta
kriteria tenaga kerja yang diharapkan. Perlu pula diulas standar gaji
untuk tiap-tiap pekerja. Perencanaan ini berguna sebagai gambaran
perkiraan kebutuhan tenaga kerja dan perhitungan kebutuhan gaji
setiapn bulannya.
5. Analisis Persaingan Usaha
Pelaksana operasional perlu mengamati pesaing beserta
keunggulan dan kekurangannya. Kemudian, perlu diulas perencanaan
strategi agar BUM Desa memiliki keunggulan dibandingkan pesaing.
Analisis persaingan usaha ini juga disertai dengan rencana tindakan
dan perhitungan biaya dari pelaksanaan tindakan tersebut.
6. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran juga disertai perhitungan biaya pemasaran
yang dibutuhkan. Strategi pemasaran untuk usaha sebaiknya mengacu
pada:
 Strategi tempat (Place): meletakkan keunggulan pada lokasi usaha;
 Strategi harga (price): berfokus pada keunggulan harga;
 Strategi produk: mengutamakan keunggulan produk atau jasa;
 Strategi promosi: cara-cara promosi yang efektif untuk tiap-tiap
produk.
7. Perkiraan modal usaha
Menjelaskan perkiraan kebutuhan modal usaha, modal investasi
dan modal kerja secara terperinci.
8. Perkiraan perhitungan keuntungan usaha
 Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)
 Penentuan Harga Jual
 Perkiraan Laba Kotor
 Perkiraan Laba Bersih
9. Alokasi Laba Usaha
Alokasi laba akan berbeda setiap bulannya bergantung pada
pemasukan, tetapi persentase alokasinya sama. Persentase alokasi tidak
selalu baku karena disesuaikan dengan kebutuhan pemilik usaha.
10. Perkiraan Return on Investment
Secara sederhana, Return on Investment (ROI) adalah laba atas
investasi yang dihitung berdasarkan hasil pembagian dari pendapatan
yang dihasilkan dengan besaran modal yang ditanam. Dengan kata lain,
ROI juga berarti uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi.
Dalam hal ini, investasi dapat mengacu pada modal, aset, serta
anggaran biaya investasi. Yang perlu diperhatikan adalah apabila ROI
bernilai negatif, maka investasi tersebut harus dipertimbangkan kembali
sebab bernilai kerugian. Sebaliknya, ROI bernilai positif adalah yang
memberikan keuntungan dalam bisnis Anda.
11. Kesimpulan tentang usaha
Berisi narasi tentang usaha dan target-target yang ingin dicapai
oleh setiap tahun.

Loa Lepu, 10 September 2021

Direktur BUM Desa Loa Lepu


BEBAYA MANDIRI

(Sudirman Yusran)

Menyetujui:
Pengawas,

( Kamarudin, SP. M.Si)


BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA

Berkaitan dengan Penyusunan Program Kerja BUM Desa Bebaya


Mandiri di Desa Loa Lepu Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten
Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur pada:
Hari dan Tanggal : Jumat, 10 September 2021
Jam : 10.00 Wita s/d Selesai
Tempat : Aula Kantor Desa Loa Lepu

Telah diadakan kegiatan Musyawarah Desa, yang telah dihadiri oleh


Pengurus BUMDes dan Pengawas dalam daftar hadir terlampir.

Pimpinan Musawarah : Sudirman Yusran (Direktur BUMDes)


Notulen : Widiya Lidiawati Abidin (Sekretaris)
No Nama Peserta Musyawarah Asal
1 Sumali, SE Kepala Desa
2 Sudirman Yusran Direktur BUMDes
3 Widiya Lidiawati Abidin Sekretaris BUMDes
4 Kamarudin, SP.,M.Si Pengawas
5 H. Samsul Hapidi, S.Sos., M.Amd.Kep Pengawas
6 A.R Rusdiansyah. R.K Pengawas
7 Suen Nurdia Wati Bendahara

Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi, selanjutnya seluruh


peserta Musyawarah Desa menyepakati beberapa hal yang berketetapan
menjadi kesepakatan akhir dari musyawarah yaitu:

1. Menyepakati Rencana Kegiatan BUMDes selama masa


jabatan BUMDe

Keputusan diambil secara musyawarah mufakat.


Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh
tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Direktur BUMDes Kepala Desa

Sudirman Yusran Sumali, SE

Anda mungkin juga menyukai