Anda di halaman 1dari 33

Rencana Strategis dan Rencana Kerja Field Betara

PetroChina International Jabung Ltd


Kata Pengantar

syukur kiranya kami patut panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan atas rampungnya kegiatan Penysunan Renstra-Renja PetroChina
International Jabung Ltd. Kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk komitmen
perusahaan dalam melakukan penyusunan langkah strategis pengelolaan program
pengembangan masyarakat di sekitar perusahaan.

Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya patut kami sampaikan


kepada semua pihak yang turut serta dalam mendorong keberhasilan kegiatan,
terutama kepada pihak PetroChina International Jabung Ltd.

Melalui serangkaian kegitan tersebut diharapkan mampu menjadi penunjang


pelaksanaan program pengembangan masyarakat di sekitar wilayah operasi
perusahaan.

Tim Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................................ 1
Daftar Isi .................................................................................................................................................. 2
1. Pendahuluan ................................................................................................................................... 3
1.1. Pengantar ................................................................................................................................ 3
1.2. Tujuan Rencana Strategis TJSL ................................................................................................ 4
1.3. Konsep Dasar TJSL/CSR ........................................................................................................... 4
1.4. Dasar Hukum Penerapan TJSL ................................................................................................. 8
1.5. Cakupan Rencana Strategis TJSL 2019-2023 ........................................................................... 9
1.6. Prinsipi-Prinsip Pengelolaan Program TJSL ........................................................................... 10
2. Tinjauan Pencapaian Rencana Strategis 2015-2018 ..................................................................... 12
3. Visi, Misi dan Kebijakan PetroChina.............................................................................................. 12
3. 1. Visi dan Misi Perusahaan ...................................................................................................... 12
3. 2. Kebijakan Perusahaan ........................................................................................................... 13
3. 3. Kebijakan Program Community Development ..................................................................... 13
4. Strategi TJSL PetroChina 2019-2023 ............................................................................................. 19
4.1. Tujuan Strategis Pengelolaan TJSL ........................................................................................ 19
4.2. Strategi Umum Pengelolaan TJSL .......................................................................................... 19
4.3. Roadmap TJSL 2019-2023 ..................................................................................................... 24
5. Rencana Strategis Pengembangan Masyarakat ............................................................................ 24
5.1. Visi, Misi dan Tujuan Pengembangan Masyarakat ............................................................... 24
5.2. Analisisi Isu Strategis Pengembangan Masyarakat ............................................................... 26
5.3. Analisis SWOT ....................................................................................................................... 26
5.4. Rencana Strategis Program Pengembangan Masyarakat (2019-2023) ................................ 29
5.5. Rencana Kerja Program Pengembangan Masyarakat ........................................................... 32
1. Pendahuluan

1.1. Pengantar

PetroChina mengawali kiprahnya di industri migas Indonesia saat mengakusisi


Blok Jabung dari Devon Energy di tahun 2002. Blok Jabung berada di provinsi
Jambi dan berada di kabupaten Tanjung JabungTimur. Menurut data BPMigas,
PetroChina melakukan bentuk kerja sama Production Sharing Contract (PSC) dengan
beberapa perusahaan dalam pengelolaan Blok Jabung sementara PetroChina
berperan sebagai operator. Dalam pengelolaan Blok Jabung PetroChina bekerja
sama dengan Petronas National Berhad, PP Oil & Gas Ltd dan Pertamina EP,
keempat perusahaan membentuk PetroChina International Jabung Ltd yang
bermarkas di Singapura. Namun tidak semua Blok Jabung dikelola oleh PetroChina,
ada satu blok yaitu Jambi Selatan (South Jambi “B”) yang pengelolaannya oleh
ConocoPhilips. Pada blok Jambi Selatan PetroChina bekerja sama dengan Conoco
Philips dan Pertamina. Blok Jabung terdiri dari ladang migas North Geragai,
Makmur, NorthBetara, Mortheast Betara dan Gemah. PetroChina berinvestasi di dua
NGL (natural gas liquids) di North Geragai, LPG (Liquid petroleumgas) di North
Geragai dan Makmur. Kedua ladang migas saat ini memproduksi 2,700 barrel
minyak, 30 juta kubik gas , 650 barrel kondensat, dan 1.100 barrel LPG per hari.

Dalam kegiatan eksplorasi sumur-sumur lainnya, PetroChina International


Jabung telah menemukan cadangan minyak baru di sumur Marmo, di area sekitar
North Betara, Jambi di tahun 2008. Hasil tes sumur eksplorasi Marmo-1
memperlihatkan harian sumur tersebut mencapai 2.484 BOEPD. Penemuan
cadangan minyak baru di blok Jabung akan menambah produksi dari blok Jabung,
PetroChina merencanakan sumur-sumur baru tersebut bisa beroperasi awal tahun
2009 sebesar 500 BOEPD. Sumur Marmo-1 merupakan salah satu dari 7 sumur
eksplorasi yang selama tahun 2008 menjadi program eksplorasi PetroChina di blok
Jabung. Blok Jabung sendiri memproduksi 59.000 BOEPD minyak, kodensat dan
gas. Akumulasi total produksi adalah lebih dari 56 juta barrel minyak, 9 juta barrel
kodensat, 1,2 juta metrik ton LPG dan 450 milyar kubik gas.

Sejak mengawali kiprahnya PetroChina International Jabung Ltd telah banyak


melakukan program-program TJSL sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap
masyrakat sekitar wilayah operasi. Pelaksanaan program-program tersebut
didasarkan pada perencanaan strategis yang melibatkan multistakeholder, mulai
dari pemerintah daerah, perusahaan serta civil society.

Perencanaan strategis adalah perwujudan dari kebijakan strategis


managemen PetroChina untuk menselaraskan dan mengintegrasikan TJSL ke dalam
operasi perusahaan. TJSL merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
operasional perusahaan. pngelolaan TJSL yang baik akan mampu berkontribusi
positif pada kinerja perusahaan dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu,
PetroChina International Jabung menempatkan TJSL sebagai salah satu aspek
penting yang harus dikelola secara seksama dan berkesinambungan.

Sejalan dengan hal tersebut, PetroChina International Jabung Ltd telah


melakukan tinjauan ulang (reviewe) terhadap Rencana Strategis TJSL pada periode
sebelumnya dan memutuskan untuk merevisi perencanaan tersebut agar semakin
mampu diterapkan (aplicable) dan sesuai dengan kondisi kekinian perusahaan dan
wilayah sekitar perusahaan termasuk pertimbangan ISO 26000 serta indikator-
indikator lainnya yang sesuai dengan harapan stakeholder perusahaan.

1.2. Tujuan Rencana Strategis TJSL

Tujuan penyusunan Dokumen Perencanaan Strategis TJSL ini yaitu sebagai


arahan strategis bagi PetroChina International Jabung Ltd dalam melakukan
pengelolaan program TJSL secara sistematis, konsisten dan berkesinambungan.
Dokumen ini juga menjadi acuan pencapaian kinerja TJSL perusahaan dan sebagai
dasar untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap proses dan kinerja
pencapaian TJSL tersebut.

1.3. Konsep Dasar TJSL/CSR

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan untuk


bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan
ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan
keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat secara luas. Hal tersebut sejalan
dengan World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), yang
mendefinisikan CSR sebagai suatu komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan,
keluarga karyawan tersebut, berikut masyarakat tempatan (lokal) dan masyarakat
secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.

Dalam lingkungan perusahaan, terdapat beberapa kelompok kepentingan


yang dapat mempengaruhi berjalannya aktivitas perusahaan yaitu para pemangku
kepentingan (stakeholders). Hubungan perusahaan dengan pemangku kepentingan
tidak hanya bersifat pengelolaan, tetapi juga kolaborasi yang dilakukan secara
terpadu dalam membangun kemitraan. Kemitraan tidak lagi bersifat sebagai
penyangga perusahaan, tetapi menciptakan kesempatan-kesempatan dan
keuntungan bersama untuk tujuan jangka panjang.

Untuk membangun kemitraan, implementasi program-program CSR perlu


dilakukan secara berkelanjutan (Sustainable CSR). Untuk itu, salah satu bentuk
implementasinya adalah pelaksanaan program-program pemberdayaan
masyarakat (community empowerment) yang dilakukan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat itu sendiri, serta melalui tahapan-tahapan.

Dalam perspektif CSR, masyarakat memegang peranan sangat penting untuk


dipertimbangkan dalam praktik bisnis (produksi) perusahaan. Tujuan menghasilkan
keuntungan tidak mungkin terwujud tanpa adanya masyarakat yang mendukung
proses produksi. Melaksanakan CSR secara konsisten dan berkelanjutan, tidak
hanya menguntungkan perusahaan dari sisi bisnis, tetapi dalam jangka panjang
akan menumbuhkan rasa keberterimaan (akseptabilitas) masyarakat terhadap
kehadiran perusahaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa CSR adalah
prasyarat bagi perusahaan untuk meraih legitimasi sosiologis-kultural yang kuat.

Kemitraan dalam implementasi program CSR merupakan wujud dari interaksi


antar stakeholders. Dalam perpekstif CSR, stakeholders memegang peranan sangat
penting untuk dipertimbangkan dalam praktik bisnis (produksi) perusahaan. Karena
keberadaan perusahaan sesungguhnya adalah salah satu komponen di lingkungan
sosialnya meskipun orientasinya mencari laba. Pendiri dan pemilik perusahaan
adalah individu yang merupakan bagian dari masyarakat, demikian pula eksekutif
dan para karyawannya. Pengelolaan hubungan antar stakeholders merupakan kunci
untuk menjalin kemitraan yang strategis, sehingga terwujud kebersamaan dan
sinergi dalam berbagi peran, baik pada lingkup lokal maupun lingkup yang lebih
luas. Oleh sebab itu, program CSR memiliki makna strategis, baik dilihat secara
makro dalam kaitannya dengan pembangunan dan pengembangan wilayah di
Indonesia, maupun secara mikro dalam kerangka mewujudkan kebersamaan dan
legitimasi kultural.

Sejalan dengan hal tersebut, berkembang pula pemikiran-pemikiran baru


yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). CSR didefinisikan
sebagai tanggungjawab moral suatu organisasi bisnis terhadap para stakeholder,
terutama komunitas atau masyarakat yang terkena pengaruh langsung atau tidak
langsung dari operasinya. Oleh karena itu, CSR dapat diartikan sebagai komitmen
perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak operasinya, baik secara
ekonomi, sosial, maupun budaya, serta terus menerus menjaga agar dampak
tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya.

Program CSR yang dijalankan perusahaan ekstraktif terutama perusahaan


K3S Migas saat ini menunjukkan perkembangan yang signifikan, baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas. Dari sisi kuantitas, besaran program CSR (baik skala
program maupun alokasi anggaran) semakin meningkat pesat. Sedangkan dari sisi
kualitas, program-program CSR umumnya sudah mulai dilakukan perusahaan untuk
tujuan-tujuan pemberdayaan.

Perkembangan pelaksanaan program CSR sebagaimana tersebut di atas,


didorong oleh banyak faktor, diantaranya adalah perubahan tuntutan masyarakat
(global-nasional-lokal). Selain itu, terjadi pula perubahan cara pandang
perusahaan dan masyarakat lokal dalam memaknai suatu kegiatan pembangunan,
khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam. Hal tersebut mengakibatkan
semakin banyaknya perusahaan yang memaknai CSR sebagai bagian dari
kegiatan operasi perusahaan, yang berpengaruh baik langsung maupun tidak
langsung terhadap kelancaran dan kesinambungan bisnisnya

Perencanaan program CSR dalam jangka menengah dan jangka panjang


yang dimiliki oleh perusahaan, merupakan salah satu bentuk komitmen untuk secara
bersama-sama membangun daerah sekitar kegiatan perusahaan. Perencanaan
tersebut perlu berbasis kajian, agar memiliki pijakan yang kuat dalam perancangan
dan implementasinya. Untuk itu, hal mendasar dalam pelaksanaan program CSR
yang direkomendasikan adalah: pertama, adanya perencanaan jangka panjang
(masterplan atau blue print) yang mampu menunjukkan upaya membangun bersama
masyarakat lokal, sehingga pada saat tidak lagi berproduksi, akan meninggalkan
masyarakat yang mandiri dan sejahtera; kedua, membangun hubungan yang sinergi
dengan stakeholder; dan ketiga, tersedianya baseline data sebagai pendukung
kebijakan program CSR yang efektif dan mendasar dalam menumbuhkembangkan
kohesivitas yang tinggi.

Seluruh tahapan dalam implementasi program CSR merupakan aspek penting


yang saling berkait, mulai dari tahap perencanaan-implementasi-monev-redesain,
sebab keseluruhan tahapan tersebut dapat menggambarkan kinerja program CSR.
Sebagai contoh, perencanaan yang baik dan terintegrasi (input) dapat
menghasilkan sinergi yang optimal antar program dalam kerangka pencapaian
sasaran.

Di sisi lain, hal-hal yang dinilai cukup menghambat penerapan CSR


diantaranya adalah belum terwujud sepenuhnya good governance system. Artinya
belum tersedia sistem yang dapat memberikan kesempatan stakeholder untuk
terlibat secara optimal; kelembagaan lokal yang juga belum menjadi fokus
pemberdayaan, sehingga kurang dapat mengambil peran dalam konteks
pembangunan masyarakat. Disamping itu, masih adanya paradigma yang perlu
terus dibangun, misalnya bagaimana perusahaan melihat program CSR sebagai
bagian dari aktivitas bisnis mereka, menempatkan masyarakat sebagai stakeholder
atau social capital, dan seterusnya. Sehingga dalam hal ini, yang terpenting adalah
mengubah paradigma perusahaan terhadap program CSR, sehingga menghasilkan
komitmen yang kuat terhadap pengembangan wilayah dan pemberdayaan
masyarakat. Oleh sebab itu, ciri atau indikator penting kinerja program CSR adalah
adanya keberlanjutan program dan menguatnya kemandirian masyarakat. Untuk
itu, perlu dihindari pelaksanaan program CSR yang hanya berfungsi sebagai
peredam, tanpa menyelami persoalan secara mendasar.

Selain itu, sinergi dengan seluruh stakeholders, termasuk pemerintah daerah,


sangat penting untuk menghilangkan anggapan seakan perusahaan mendapat
tambahan “beban” dalam persoalan ekonomi-sosial dan lingkungan yang
seharusnya menjadi tanggung jawab bersama. Kondisi yang ideal adalah setiap
stakeholder memiliki peranan yang berbeda-beda, dan pada gilirannya
perusahaan akan menjalankan kegiatan bisnisnya secara lancar sesuai kaidah-
kaidah yang ada dengan tetap memperhatikan kondisi sekitarnya, sedangkan
pemerintah dan masyarakat juga memberikan dukungan dan mendapatkan
manfaat secara lebih luas, baik pada aspek sosial, ekonomi maupun lingkungan.
1.4. Dasar Hukum Penerapan TJSL

Pelaksanaan TJSL oleh perusahaan telah diatur dalam berbagai regulasi di


Indonesia. Regulasi tersebut berposisi mengikat secara hukum. Bebrapa regulasi
terkait meliputi:

a) UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 3, salah satu
tujuan penyelenggaraan Migas adalah meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata, serta tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
b) UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 40 ayat 5, Badan
Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha Minyak
dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ikut bertanggung jawab
dalam mengembankan lingkungan dan masyarakat setempat.
c) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) Pasal 74, (1)
Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan; (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
sebagaiamana dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban Perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran;
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d) UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 34 ayat 1, setiap
penanam modal berkewajiban melaksakan tanggung jawab sosial
perusahaan. Jika tidak, maka dapat dikenai sanksi mulai dari peringatan
tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha dan/atau
fasilitas penanaman modal, atau pencabutan kegiatan usaha dan/atau
fasilitas penanaman modal.
e) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Pasal 68, Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kgiatan
berkewajiban: (b) menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan.
f) PP No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Pasal 72, Kontraktor yang melaksanakan kegiatan hulu wajib menjamin dan
menaati ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan pengelolaan
lingkungan hidup serta pengembangan masyarakat.
g) PP No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Pasal 74, (1) Kontraktor dalam melaksanakan kegiatannya ikut bertanggung
jawab dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat; (2)
Tanggung jawab kontraktor dalam mengembangkan lingkungan dan
masyarakat setempat sebagai mana dimaksud dalam ayat 1, adalah
keikutsertaan dalam mengembangkan dan memanfaatkan potensi kemampuan
masyarakat setempat antara lain dengan mempekerjakan tenaga kerja
dalam jumlah dan kualitas tertentu sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan, serta meningkatkan ligkungan hunian masyarakat agar tercipta
keharmonisan antara kontraktor dengan masarakat di sekitarnya.
h) PP No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Pasal 75 ayat 1, Dalam kekikutsertaan untuk pengembangan lingkungan dan
masyarakat setempat sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 ayat 1,
konraktor mengalokasikan dana dalam setiap penyusunan rencana kerja dan
anggaran tahunan.
i) PP No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Pasal 76, (1) Kegiatan pengembangan lingkungan dan masyarakat setempat
oleh konraktor dilakukan dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah;
(2) Kegiatan pengembangan lingkungan dan masyarakat setempat
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, diutamakan untuk masyarakat di
sekitar daerah dimana eksplorasi dilaksanakan.
j) PP No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Pasal 77, Pelaksanaan keikutsertaan kontraktor dalam pengembangan
lingkungan dan masyarakat setempat sebagaimana dimaksud padapasal 74
ayat 1, diberikan dalam bentuk natura berupa sarana, prasarana fisik, atau
pemberdayaan usaha dan tenaga kerja setempat.

1.5. Cakupan Rencana Strategis TJSL 2019-2023

Terdapat empat aspek tantangan strategis perushan yang perlu dikelola


dengan baik. Keempat tantangan strategis tersebut meliputi:

a. Menjalankan kegiatan eksplorasi, pengembangan dan operasi produksi


secara aman dan handal
b. Menjaga kinerja keuangan dengan perencanaan dan realisasi kegiatan yang
efektif dan efisien.
c. Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, kompetitif dan
berkesadaran lingkungan.
d. Berpern aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan
hdup secara berkesinambungan.

Berdasarkan pada aspek tantangan strategis tersebut terlihat nyata


kepedulian dan komitmen managemen terkait dengan dengan pengembangan
masyrakat dan kepedulilan lingkungan sekitar. Dimana pengembangan masyarakat
dan kepedulian lingkungan merupakan salah satu prioritas perusahaan, sejajar
dengan aspek strategis lainnya.

Pelaksanaan program TJSL perusahaan didasarkanpada standar internasional


ISO 26000 tentang Social Responsibility. Pada standar tersebut terdapat tujuh
subyek utama yang harus dibidik dalam TJSL, meliputi;

(1) Tatakelola Organisasi (Organizational Governance)


(2) Hak Asasi Manusia (Human Right)
(3) Praktik Ketenagakerjaan (Labor Practices)
(4) Lingkungan (Environment)
(5) Praktik Operasi yang Adil (Fair Operation Practices)
(6) Isu-isu Konsumen (Consumer Issues), dan
(7) Pembangunan dan Pelibatan Masyarakat (Community Involvement and
Development)

1.6. Prinsipi-Prinsip Pengelolaan Program TJSL

Implementasi program TJSL dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-


prinsip sebagai berikut:

 Sebagai program komplementer dari program pembangunan pemerintah


(pusat/daerah).
 Partisipatif (pelibatan unsur masyarakat) dalam setiap tahapan
implementasi program.
 Pemberdayaan
 Penguatan kelembagaan
 Akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan).
 Partnership dan networking (kemitraan dan jejaring dengan berbagai
pihak).
 Local spesific dan melalui pendekatan sosial budaya setempat.
 Berfungsi sebagai stimulan dan generator (penggerak) awal dan
dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.

Untuk itu, diperlukan perubahan secara gradual dari program TJSL yang
bersifat charity dan berbasis proposal, menjadi program yang terencana dan
berbasis partisipasi seluruh stakeholders.

Perubahan metodologi TJSL tentu saja memerlukan persiapan, baik internal


perusahaan, maupun eksternal di lingkungan masyarakat dan pemerintah daerah.
Perubahan internal antara lain dengan mempersiapkan struktur organisasi dan
staffing bidang TJSL yang memiliki kompetensi dan kapabilitas yang sesuai.
Perubahan internal, antara lain dengan sosialisasi dan komunikasi efektif dengan
masyarakat, pemerintah daerah dan stakeholders lain, terutama dalam penyusunan
dan implementasi program secara partisipatif.

Secara umum, perubahan tersebut menjadi roadmap TJSL perusahaan, yang


dapat digambarkan sebagai berikut:

10
5
0
1 3 5
Charity Empowering

Gambar 2. Model Perubahan Gradual Tipe Program TJSL secara Berkelanjutan


menuju Kemandirian Masyarakat

Dari gambar di atas tampak bahwa program-program yang bersifat charity


secara bertahap harus semakin dikurangi porsinya, sedangkan program-program
jangka panjang dengan target kemandirian komunitas, menjadi lebih diprioritaskan.
2. Tinjauan Pencapaian Rencana Strategis 2015-2018

Tabel. Program TJSL PetroChina 2015-2018

Tahun
Kategori Program Program/Kegiatan (Input)
2015 2016 2017 2018

Capacity Building Sekolah Hijau


Meningkatkan Produktivitas pertanian
berkelanjutan di area operasi perusahaan
Peternakan Terintegrasi
1. Pengembangan Sentra Peternakan di Area
Perusahaan
2. Pengembangan Pembuatan Pupuk Organik
Jambi Kreatif
1. Pengembangan Sentra Pemberdayaan
Empowerment
Masyarakat
2. UMKM Bank Sampak
3. UMKM Batik
4. UMKM Salon
5. UMKM Pengolahan Buah Nanas
6. UMKM Menjahit
Pengembangan Air Bersih
Pengembangan Desa Hijau
Peningatan Kualitas Kesehatan
Peningkatan Kualitas Pendidikan
Infrastruktur
Peningkatan dan Pemerataan Pembangunan
Infrastruktur

3. Visi, Misi dan Kebijakan PetroChina

3. 1. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan
“Become a leading international energy company in Indonesia by
implementing performance in safety, accupational health and environmental
protection as well as involving stakeholders in ordes to achive long term
business sector”

b. Misi Perusahaan
 The exsistence of PetroCHina to produce energy (energize) by
always participating in environmental preservation, concerning about
the welfare of the community and to maintaining long-term business
continuity (Harmonize).
 Make the effort to do our best in realizing the objectives of the
company (relize).
3. 2. Kebijakan Perusahaan

Tanggung jawab sosial dan lingkungan telah dituangkan kedalamkebijakan


PetroChina International Jabung Ltd dan telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kebijakan bisnis perusahaan secara keseluruhan. Kebijakan
tersebut diterapkan oleh seluruh pihak yang bekerja untuk dan atas nama
perusahaan dalam rangka mencapai “leading international energy company”.

Gambar. Kebijakan PetroChina International Jabung Ltd.

3. 3. Kebijakan Program Community Development

PetroChina International Jabung ltd merumuskan kebijakan program


community development sebagai pedoman dalam pelaksanaan program,mengatur
mekanisme tindak lanjut untuk mncapai tujuan dan sasaran, serta mengatur strategi
pelaksanaan program. Petrochina International Jabug Ltd menyusun bberapa
kebijakan untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain kebijakan publik, kebijakan
teknis dan kebijakan alokasi sumberdaya organisasi perusahaan.
a. Kebijakan Publik
PetroChina Intrnational Jabung Ltd sebagai entitas bisnis berkelas dunia tidak
bisa dilepaskan dari keberadaannya sebagai perusahaan yang berpengaruh
dan dipengaruhi oleh kondisi sosial dan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena
itu, keberadaan PetroChina International Jabung Ltd selayaknya memberikan
manfaat bagi lingkungan, terutama masyaraat yang berada di sekitar wilayah
operasi perusahaan. Program community deelopment PetroChina International
Jabung Ltd berkonsentrasi terhadap program pemberdayaan masyarakat,
capacity building, infrastruktur dan program charity. Program tersebut
dilaksanakan tidak hanya pada kawasan yang berada di Ring 1 perusahaan
namun juga dilaksanakan di kawasan Ring 2 perusahaan.

b. Kebijakan Teknis
Pelaksanaan program communty development PetroChina international Jabung
Ltd menggunakn pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dan Focus
Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan setiap tahun guna menganalisis
kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam mencari solusi
pemecahanpermasalahan yang dihadapi. Pendekatan tersebut bertujuan untuk
menempatkan masyarakat sebagai mitra plaksanaan program, sehingga
masyarakat tidak hanya berposisi sebagai penerima manfaat program. Selain
itu, PetroChina International Jabung Ltd juga melakukan kegiatan monitoring dan
evaluasi secara berkala. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan pihak-
pihak terkait denga tujuan menngukur capaian program dan Indek Kepuasan
Masyarakat (IKM) program yang dilakukan.

c. Kebijaka Alokasi Sumberdaya Organisasi Perusahaan


PetroChina International Jabung Ltd memiliki struktur organisasi yang mengatur
pelaksanaan program community development. Selain itu,masing-masing personil
memiliki tugas, fungsi dan kompetensi dalam bidang community development.
Gambar. Struktur Organisasi Community Development PetroChina
International Jabung Ltd.

Tabel. Kualifikasi Persinel Community Development


General Information
Job Title Government and Public Relations Senior Superintendent
Grade 12
Division Field Government and Public Relation
Department
Job Title of Direct Field Manager
Supervisor
Job Title of Direct Job Title No. of People
Subordinate(s) Land Condemnation Supervisor Business 2
Liaison and Permit Supervisor CSR and 2
Comdev Senior Supervisor 2
Communication and Media Senior Supervisor 2
Job Purpose (Brief summary of the job, covering the main responsibilities, the framework within which the job
has to operate and the main contribution to the organization)
Leads and Monitor process and effort for getting business license, land condemnation, and permit as required
by plan of development, developing constructive relation and promote stakeholders engagement, and
managing social responsibility, communication, and public relation activities for ensuring PetroChina’s
sustainable operation

Key Responsibilities and Expected Results


1. Set short and medium term goals for Government Relation functions towards business strategies,
monitors progress, and ensures that objectives are being met on time, within the approved budget
and in compliance with the policy and procedures.
2. Manages the budget plan, coordinating and reporting the implementation to ensure it is effective
and efficient as planned.
3. Leads and monitors stakeholders and social mapping
4. Monitors human resources related matters sucah as training and development (i.e.
coaching), performance management in field governement relation and public relation
division
5. Leads and monitor business license and permit process in line with company’s policies and priorities,
code of conduct, rules and regulation
6. Leads and monitors engagaement and relation program for key government offices
7. Leads and monitors communication and relationship program for local communities
8. Leads different teams to manage and perform different assignment simultaneously
9. Monitors and follow up any social and government related issues
10. Regularly provide updates for management concerning governent and social affairs and its impact to
Operation
11. Promotes all HSE issues within the team to comply with Indonesia laws and regulations on oil & gas
industry standards or acceptable practices as well as ISO 14001, OHSAS 18001, and Safety
Management System from Indonesian Government

Authority & Decision Making (Authorities in delivering daily activities, ie. financial aspect, human resources,
and other decision that related to external parties)

Work Relationships (Main Contacts of this position and the purpose of those contacts)
Internal External

Contact: All Departments and Field Operation Contact: SKK Migas, Migas, Local Governments,
Purpose: Coordination and Stakeholders
Purpose: Business Operations
Job Specification (Describe the actual or desirable skills, knowledge and qualification levels required to
perform the job well)
Qualifications Bachelor Degree (S1) in Communication/Public Relation/Business
(D3, S1, S2. etc) Administration and equivalent
Relevant Work Experience 8 – 10 years
Professional Qualification
and/or Regulatory, certification
or licensing
requirements
Required Competencies and Skills (Essential to succeed in this job)
Technical competencies:

Soft competencies [core / leadership]:

1. Building Partnership
2. Achievement Orientation
3. Continuous Improvement
4. Organization Awareness
5. Problem Solving and Decision Making
6. Developing Others
7. Planning & Organizing
8. Managing Performance
9. Collaboration Inter function
General Information
Job Title CSR and Community Development Supervisor
Grade 10
Division Field Government and Public Relation
Department
Job Title of Direct Government and Public Relations Senior Superintendent
Supervisor
Job Title of Direct Job Title No. of People
Subordinate(s)
CSR and Comdev Supervisor I 2

Job Purpose (Brief summary of the job, covering the main responsibilities, the framework within which the
job has to operate and the main contribution to the organization)
Supervises and coordinates all activities related to social responsibility and community development programs,
and ensure all CSR programs to be implemented in effective and appropriate way to the local community.
Key Responsibilities and Expected Results
1. Supervises and coordinates Social Responsibility and Community Development programs and activity and
ensure that company target for CSR and Comdev program meet the company objective and comply with
the government regulations
2. Prepare, submit, and obtain the approval of the CSR WP&B from SKKMigas
3. Reviews and ensure all services contract and material purchase within CSR division meet the requirement
and company procedures
4. Prepares a yearly CSR action plan for the organization
5. Supervises and coordinates with the various internal functions/departments to ensure proper
implementation of CSR programs and identify ways to enhance the process if needed
6. Coordinates the relationship with key stakeholders related to CSR matters (SKK Migas, Ditjen Migas,
Local Government, NGO, Local Community) and identify best collaboration opportunities
7. Supervises Human Resources related matters such as propose Training and Development and
Performance Management (informal coaching or provide guidance) in own team to ensure continuous
operations
8. Promotes all HSE issues within the team to comply with Indonesia laws and regulations on occupational
health, safety, and environmental, and conform with Indonesian and/or international oil & gas industry
standards or acceptable practices as well as ISO 14001, OHSAS 18001, and Safety Management
System from Indonesian Government

Authority & Decision Making (Authorities in delivering daily activities, ie. financial aspect, human resources,
and other decision that related to external parties)

Work Relationships (Main Contacts of this position and the purpose of those contacts)
Internal External
Contact: All Departments Contact: SKK Migas, Migas,
Purpose: Coordination Government, local government
Stake Holders, JOB P-PEJ and JOB P-PS Purpose:
Business Operations

Job Specification (Describe the actual or desirable skills, knowledge and qualification levels required to
perform the job well)
Qualifications Bachelor Degree (S1) in Communication/Public Relation/Business Administration
(D3, S1, S2. etc) and equivalent
Relevant Work Experience 5 – 8 years
Professional Qualification
and/or Regulatory,
certification or licensing
requirements
Required Competencies and Skills (Essential to succeed in this job)
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

Technical competencies:
1. Strategic Public Relation Planning
2. Community Relation
3. Project Management
4. Reporting skills
5. Event Management
6. CSR Practice
7. Budget Planning & Reporting (WP&B)

Soft competencies [core / leadership]:


1. Building Partnership
2. Achievement Orientation
3. Continuous Improvement
4. Organization Awareness
5. Problem Solving and Decision Making
6. Developing Others
7. Planning & Organizing
8. Managing Performance
9. Collaboration Inter function

General Information
Job Title CSR and Community Development Assistant
Grade 7
Division Field Government Relation and Public Relation
Department Field Operation Jabung
Job Title of Direct CSR and Community Development Supervisor
Supervisor
Job Title of Direct Job Title No. of People
Subordinate(s)
Job Purpose (Brief summary of the job, covering the main responsibilities, the framework within which the job
has to operate and the main contribution to the organization)
Perform clerical duties related to CSR and Community Development section activities.

Key Responsibilities and Expected Results


1. Assisting CSR and Community Development Supervisor-I in execution of their duties.
2. Assisting Community Development Supervisor-I in handling sponsorship program according to stadard
operating procedure.
3. Maintaining relation with village community and stakeholders.
4. Conducting socialization to villages according to company’s activities (rig moving, unload, etc.).
5. Facilitating communication between village community and other stakeholders.
6. Making progress reports or updating the status of work that handled periodically .
7. Perform administration duties related to CSR and Community Development activities.
8. Assist Field Service Support Supervisor in encouraging and implementing company HSE policy and
program to achieve zero accident

Authority & Decision Making (Authorities in delivering daily activities, ie. financial aspect, human resources,
and other decision that related to external parties)

Work Relationships (Main Contacts of this position and the purpose of those contacts)
Internal External
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

Contact: All Departments


Purpose: Personnel related activities

Job Specification (Describe the actual or desirable skills, knowledge and qualification levels required to
perform the job well)
Qualifications D3, Senior Highschool, or relevant degree
(D3, S1, S2. etc)
Relevant Work Experience 5 years experience in administration and supply chain management
documentation duties. 2 (two) years experience in related administrative duties
and responsibilities.
Professional Qualification
and/or Regulatory,
certification or licensing
requirements
Required Competencies and Skills (Essential to succeed in this job)
Technical competencies:

Soft competencies [core / leadership]:


1. Building Partnership
2. Achievement Orientation
3. Continuous Improvement
4. Organization Awareness
5. Problem Solving and Decision Making
6. Developing Others
7. Planning & Organizing
8. Managing Performance
9. Collaboration Inter function

.
4. Strategi TJSL PetroChina 2019-2023

4.1. Tujuan Strategis Pengelolaan TJSL

Tujuan strategis pengelolaan TJSL PetroChina International Jabung Ltd adalah:

(1) Mencegah terjadinya gangguan yang menghentikan operasi perusahaan


(zero operation disturbance)
(2) Mencegah terjadinya konflik denga para pemangku kepentingan yang
menghentikan Operasi Perusahaan (Zero Conflict)
(3) Mencegah kondisi keberterimaan (acceptance) yang tinggi dari para
pemangku kepentingan
(4) Meminimalkan jejak lingkungan perusahaan (Zero environmental footprint)

4.2. Strategi Umum Pengelolaan TJSL

Pengelolaan program Comdev PetroChina International Jabung Ltd,


didasarkan pada CSR Management System PetroChina. CSR Management sistem
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

tersebut dijadikan sebagai guidline pengelolaan program Comdev, sehingga


pelaksanaan program comdev PetroChina dapat dikelola secara masiv dan
sistematis. Berikut merupakan grafik CSR Management System PetroChina
International Jabung Ltd:

Berdasarkapan pada gambaran strategi umum dalam pengelolaan program


TJSL setidaknya terdapat 8 tahapan yang meliputi:

1. Board Management
Board management dalam hal ini yaitu dengan melakukan pembentukan
kebijakan, struktur, mapping area, dan lain sebagainya dalam menunjang
proses pelaksanaan program community development. Tentunya aspek-aspek
tersebut merupakan komitmen internal perusahaan dalam turut serta
mengembangkan masyarakat yang berada di sekotar kawasan operasi
PetroChina. Mapping area lokasi program comdev oleh PetroChina didasarkan
pada dampak yang ditimbulkan akibat operasi perusahaan serta kedekatan
terhadap fasilitas produksi perusahaan. berdasarkan pada hal tersebut, lokasi
program pengembangan masyarakat dibagi menjadi 3 kawasa, yaitu Ring 1,
Ring 2 dan Ring 3. Ring 1 merupakankawasan yang terdampak langsung
terhadap kegiatan operasi perusahaan dan/atau berdekatan dengan fasilitas
produksi perusahaan. Ring 2 merupakan kawasan yang tidak terdampak secara
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

langsung oleh kegiatan produksi perusahaan, selanjutnya yiatu Ring 3 yang


merupakan kawasan tak terdampak oleh kegiatan operasi perusahaan.

Pada tahapan ini pula, managemen PetroChina juga melakukan review


terhadap program-program comdev yang telah dilaksanakan pada periode
sebelumnya. Melalui kegiatan tersebut dapat diketahui capaian program per
periode, serta strategi lanjutan yang dapat dilakukan seperti melanjutkan
program atau menghentikan program dan kemudian memetakan exit strategy.

2. Identification Stakeholder Ekspectation


Identifikasi terhadap ekspektasi stakeholder merupakan salah satu bagian
dari pengelolaan program Comdev. Perencanaan program comdev sehingga
sesuai dengan target yang diinginkan tentu dibutuhkan data dasar perencanaan
program. Data dasar perencanaan program tersebut terdiri dari beberapa
bagian, meliputi tiga (3) peta dasar:

a. Peta aktor
Peta aktor bertujuan untuk menggambarkan dinamika aktor yang ada
di lapangan, sehingga mampu menggambarkan jejaring aktor yang ada di
sekitar perusahaan. peta aktor tersebut akan bermuara pada klasifikasi
aktor berdasarkan pada kekuatan dan kepentingan aktor.pada klasifikasi
tersebut dapat diketahui aktor yang dapat dijadikan sebagai mitra dan
tidak dapat dijadikan sebagai mitra. Peta aktor tersebut pula dapat
dijadikan sebagai landasan penentuan aktor potensial di sekutar
perusahaan.

b. Peta masalah
Peta masalah bertujuan untuk menggambarkan masalah eksisting
yang terjadi di sekitar wilayah operasi perusahaan, baik masalah terkait
hubungan antara perusahaan dengan masyarakat, maupun masalah
masyarakat dengan lingkunagn, dan lain sebagainya. lebih jauh, peta
masalah juga digunakan sebagai bahan simulasi terhadap potensi masalah
yang akan ditimbulkan dari kondisi masyarakat eksisting. Berdasarkan
pada hal tersebut maka dapat ditentukan tindakan-tindakan lanjutan baik
bersifat preventif maupun rehabilitatif.

c. Peta potensi
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

Peta potensi bertujuan untuk menggali potensi-potensi lokal yang


dapat dikembangkan guna peningkatan kesejahteraan masyaakat. Peta
potensi atau yang lebih dikenal dengan livelihood assets dibagi ke dalam
lima modal, meliputi mudal sumberdaya manusia, modal sumberdaya alam,
modal fisik, modal keuangan dan modal sosial yang ada di masyarakat.
tentunya dalam pembacaan kelima modal tersebt harus dibaca secara
holistik dan berkesinambungan.

Proses pemetaan terhadap aktor, masalah dan potensi tersebut tentunya


harus dilakukan secara inklusif. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi bias
data terhadap hasil pemetaan yang dilakukan. selain identifikasi terhadap
ekspektasi stakeholder, proses engagement juga merupakan proses penting
yang harus diperhatikan sebagai bentuk integrasi antar elemen dalam
pengungkapan kondisi rill di masyarakat.

3. Strategic Planning
Perencanaan strategis merupakan penyusunan tindakan taktis dan
strategis secara terstruktur dan sistematis yang dilakukan oleh PetroChina
International Jabung Ltd guna mencapai hasil yang diharapkan selama periode.
Periode perencanaan strategis dilakukan selama lima tahun hingga mencapai
kemandirian masyarakat. perencanaan strategis tersebut nantinya akan
dikembangkan ke dalam perencanaan tahunan. Beberapa hal yang dijadikan
pertimbangan dalam melakukan penyusunan rencana strategis meliputi: analisis
isu strategis (kondisi kerentanan masyarakat dan potensi pengembangan
kehidupan berkelanjutan), program comdev dalam periode lima tahun, target
sasaran yang dingin dicapai melalui program, indikator input, penganggaran
program serta indikator keberhasilan program (output, impact dan outcome).
Pengembangan perencanaan strategis dalam perencanaan tahunan yaitu
menurunkan program-program comdev ke dalam kegiatan-kegiatan tahunan.
Proses penyusunan perencanaan baik perencanaan strategis maupun
perencanaan tahunan dilakukan melalui perencanaan partisipatif dengan
melibatkan tiga sektor (sektor privat, sektor publik dan civil society).

4. Managing Process & Resources


Managing proses dan Resaource yaitu dengan melakukan pembentukan
kesepakatan bersama terkait dengan pembagian tugas masing-masing pihak
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

yang turut serta menjadi mitra program. Hal tersebut merupakan tindak lanjut
dari perencanaan partisipatif tiga sektor sehingga membentuk kemitraan multi
stakeholder. Artinya, setiap sektor yang terlibat dalam pengembangan
program. Pelibatan tersebut didasarkan pada konsep “welfare pluralisme”.
Konsep welfare pluralism yaitu pembangunan masyarakat tidak hanya
merupakan tanggungjawab satu sektor semata, melainkan harus melibatkan
banyak sektor. Setiap aktor yang berperan dalam proses pembangunan melalui
kemitraan harus mengakui setiap kualitas dan kompetensi yang dimiliki oleh
masing-masing aktor demi mendapatkan manfaat yang diinginkan dalam
menjalankan program kemitraan.

5. Implementing
Implementasi merupakan tahapan dalam pengelolaan program
comdevPetroChina International Jabung Ltd guna melaksanakan setiap agenda
yang telah disusun dan disepakati oleh setiap mitra sesuai dengan sumber daya
yang ada. Implementasi menjadi poin penting, mengingat implementasi
merupakan manifestasi dari rangkaian proses yang dilakukan pada tahap
sebelumnya. Tentu dalam implementasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu
pihak, melainkan melibatkan banyak pihak.

6. Supervision
Kegiatan supervisi yang dilakukan oleh PteroChina International Jabung
Ltd dalam rangka memastikan pelaksanaan program sesuai dengan
perencanaan yang telah dibentuk bersama secara partisipatif. Selain itu,
kegiatan supervisi merupakan bagian dari proses engagemnet yang dilakukan
oleh PetroChina International Jabung Ltd terhadap penerima manfaat program.

7. Monitoring & Evaluating


Monitoring yang dilakukan oleh PetroChina International jabung Ltd
terhadap program pengembangan masyarakat yang dilakukan di sekitar
wilayah operasi persahan dilakukan dala dua tahap, yaitu pada proses
monitoring berkala yang dilakukan selama proses pendampingan program serta
monitoring akhir yang dilakukan guna mengetahui capaian program. Hasil dari
monitoring baik berkala maupun monitoring akhir, selanjutnya dilakukan evaluasi
terhadap program. Evaluasi tersebut menentukan tindakan lanjutan yang harus
dilakukan.
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

8. Managing Change & Continual Improvement

Tindak lanjut dari kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap program


pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh PetroChina International
Jabung Ltd, yaitu dengan adanya managemen perubahan dan continual
improvement. Hasil dari management perubahan dan continual improvement
tersebut akan menentukan pengelolaan program pada periode selanjutnya dan
menentukan tindakan strategi lanjutan.

4.3. Roadmap TJSL 2019-2023

Road Map TJSL memberikan arahan pencapaian utama yang harus


diwujudkan oleh seluruh insan PetroChina International Jabung Ltd dalam rangka
meraih tujuan TJSL Perusahaan. berikut merupakan TJSL PetroChina International
Jabung Ltd:

Tahun
2019 2020 2021 2022 2023
Konsolidasi dan Penguatan Sistem Teladan Regional Teladan Nasional Persiapan
Revitalisasi manajemen dan Pengelolaan Pengelolaan Exit
Tatakelola Tatakelola Pengembangan Pengembangan STrategy
Pengembangan Pengembangan Masyarakat Masyarakat
Masyarakat Masyarakat  Model  Model
 Institusionalisasi  Integrasi sistem kemitraan kemitraan
kelembagaan informasi strategsi strategis
 Mendukung pengembangan tingkat tingkat
indikator SDG’s bersama regional nasional
 Menuju Kandidat masyarakat  Integrasi  Replikasi
PROPER Hijau  Mempertahankan dengan program baik
PROPER Hijau proses bisnis ditingkat
 Menuju regional
PROPER Emas maupun
tingkat
nasional

5. Rencana Strategis Pengembangan Masyarakat

5.1. Visi, Misi dan Tujuan Pengembangan Masyarakat


Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

a) Visi Pengembangan Masyarakat

Visi, misi dan tujuan pengembangan masyarakat pada akhirnya akan


bermuara pada pencapaian visi perusahaan. adapaun visi pengembangan
masyarakat di PetroChina Intenrnational Jabung Ltd adalah sebagai berikut:

“Menjalin Kemitraan Menumbuhkan Kemandirian”

b) Misi Pengembangan Masyarakat

Guna mencapai visi pengembangan masyarakat, perusahaan


menetapkan misi sebagai berikut:

1) Mewujudkan program pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan


berkelanjutan;
2) Bersinergi dengan stakeholder dalam mensejahterakan masarakat
sekitar wilayah operasi.

c) Tujuan Pengembangan Masyarakat


Untuk menyelenggarakan misi TJSL, PetroChina International Jabung Ltd, tujuan
yang harus dicapai dari pelaksanaan program TJSL yaitu:
1) Internal
a. Mengamankan operasional perusahaan
b. Membangun citra positif perushaan
c. Membangun sumberdaya manusia yang kuat dan proporsional di
bidang MIGAS
d. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik untuk
kepentingan bersama
2) Eksternal
a. Berkontribusi dalam pembangunan daerah operasional
b. Menjadi pioneer dalam melaksanakan pogram TJSL
c. Memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial dan
lingkungan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

5.2. Analisisi Isu Strategis Pengembangan Masyarakat

Analisis isu startegis merupakan bagian penting dan sangat menentukan


dalam proses penyusunan rencana kerja untuk melengkapi tahapan-tahapan yang
telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis
meningkatkan akseptabilitas prioritas pelaksanaan program yang dapat
dipertanggungjawabkan. Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis
lingkungan eksternal terhadap proses perencanaan, dalam jangka waktu lima tahun.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan atau program community development, karena
dampak dari analisis isu strategis sangat signifikan bagi pelaksanaan program.
Analisis isu strategis diidentifikasi berdasarkan berbagai permasalahan di suatu
daerah yang sangat mendesak dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap
keberhasilan program, serta disusun berdasarkan isu strategis yang dapat
dimanfaatkan sebagai peluang yang akan muncul dalam 5 (lima) tahun mendatang,
termasuk mengantisipasi berbagai ancamannya.

Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang


menjadi fokus prioritas penanganan karena pengaruhnya yang besar, luas dan
signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada lima tahun mendatang. Isu-
isu strategis adalah isu-isu yang jika diprioritaskan penanganannya, maka peluang
tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan lima tahun mendatang akan lebih
besar dan lebih pasti.

5.3. Analisis SWOT

Analisis strategis dilakukan melalui evaluasi pelaksanaan program


pengembangan masyarakat pada tahun 2015-2018 dan penilaian berdasarkan
PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dan Pengelolaan
Lingkungan) dari Kementerian kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia atas pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang
dilakukan oleh PetroChina International Jabung Ltd.

Penyusunan strategis sering diawali dengan analisis faktor internal (Strenght &
Weakness) dan analisis faktor eksternal (Opportunities & Threath) yang dapat
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

mempengaruhi keberhasilan program pengembangan masyarakat. hasil dari


analisis faktor internal dan faktor eksternal tersebut dipadukan dalam penyusunan
strategi pengembangan program comdev PetroChina International Jabung Ltd.

1. Analisi Lingkungan Internal


PetroChina International Jabung Ltd memiliki beberapa karakteristik
internal yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Karakteristik internal yang telah diidentifikasi diantaranya
adalah sebagai berikut:

Kekuatan (strenght) Kelemahan (Weakness)


S1 Adanya komitmen manajemen W1 Persepsi publik internal yang
PetroChina International jabung belum sepenuhnya paham
Ltd terkait kontribusi mengenai aktivitas CSR dan
pengembangan masyarakat dan implikasinya bagi citra
lingkungan dalam bentuk perusahaan
program CSR. sebagaimana
tertuang dalam kebijakan
perusahaan.
S2 Adanya pilar-pilar CSR yang W2 Keterbatasan SDM dari sisi
telah dirumuskan sebagai acuan jumlah dalam pengelolaan
dalam alokasi dan fokus program CSR.
program CSR.
S3 Tersedianya sumberdaya dan W3 Program CSR banyak lebih
pendanaan terkait program CSR bersifat infrastruktur, belum
terkemas secara baik dan
berkelanjutan.
S4 Adanya program W4 Areal konsesi yang luas,
pengembangan masyarakat sedangkan belum memiliki
yang telah dilakukan oleh skala prioritas desa
perusahaan dan berjalan pengembangan masyarakat.
secara kontinuitas. Seperti
contoh program ekowista
kampung kopi liberika
W5 Pola yang dikembangkan masih
bersifat Top-Down, dimana
masyarakat tidak terlibat
banyak pada proses-proses
perencanaan strategis
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

2. Analisis Lingkungan Eksternal


Lingkungan eksternal dari PetroChina International Jabung Ltd baik
secara makro maupun secara mikro, juga dapat mempengaruhi
perusahaan dalam mencapai kinerjanya. Lingkungan eksternal yang
telah diidentifikasi menjadi peluang (opportunities) dan ancaman
(threath), menjadi bahan masukan perusahaan dalam perumusan strategi
kedepannya. Karakteristik eksternal yang telah diidentifikasi
diantaranya adalah sebagai berikut:

peluang (opportunities) ancaman (threath)


O1 Adanya mitra-mitra program T1 Persepsi publik terkait
yang sudah mengembangkan pengelolaan anggaran di
program dengan baik. Bappeda yang berpotensi
dikelola secara politis
O2 Desa-desa yang berada di sekitar T2 Persepsi publik terkait dengan
konsesi perusahaan memiliki program VSR haruslah berupa
potensi sumberdaya alam yang bantuan fisikk dan charity
melimpah, dan dapat
dikembangkan menjadi sumber
penghidupan masyarakat.
O3 Kemajuan media digital yang T3 Masyarakat yang terbiasa
pesat dapat dimanfaatkan dalam berposisi sebagai obyek
pengelolaan program beserta program, lebih cenderung
aspek komunikasinya. berposisi meminta dan
menunggu.

O4 Kebijakan dan program


pemerintah yang mendukung
ekonomi kerakyatan yang
dikaitkan dengan aspek
perbankan menjadi peluang
program yang dapat digagas
lembaga.
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

5.4. Rencana Strategis Program Pengembangan Masyarakat (2019-2023)

Analisa Isu Strategis Program


Target
Sasaran Indikator Input Anggaran Per Tahun (Rupiah) Indikator Keberhasilan
Tahun Pelaksanaan Program Program

Output Outcome Impact

Kelengkapan Peralatan
Potensi

Kelengkapan Admin
Kondisi Pengembangan Kategori Program/Kegiatan

Frek. Pelatihan
Kerentanan Penghidupan Program (Input)
Berkelanjutan Ind/

2019

2020

2021

2022

2023

2020

2021

2022

2023
∑ 2019
Klpk ∑ satuan ∑ satuan ∑ satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Pertanian
Berkelanjutan
Ramah
Lingkungan Rp 200.000.000
Ekowisata Kopi
Liberika Berbasis
Masyarakat
a. Pengembangan
8 Titik Atraksi di
Rp 420.000.000
Kawasan Wisata
Kopi Sukorejo
Empowerment Pengembangan
Air Bersih (TJT,
Budget jadi satu)
a. Pengembangan
BUMDes Rp 150.000.000
Jambi Kreatif
a. Pemberdayaa
UMKM/Industri
Rumah Tangga di Rp 77.805.000
Sekitar Wilayah
Operasi
Gerakan Literasi
a. Perpustakaan
Keliling (Mobil
Perpsatakaan) Rp 700.000.000
b. Pembaharuan
konten mobil
Capacity perpustakaan
Building bantuan
sebelumnya ke
arah konsep Rp 168.675.000
ramah anak dan
siaga bencana
dan bekerjasama
dengan Kampung
Dongen Seloko
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

Analisa Isu Strategis Program


Target
Sasaran Indikator Input Anggaran Per Tahun (Rupiah) Indikator Keberhasilan
Tahun Pelaksanaan Program Program

Output Outcome Impact

Kelengkapan Peralatan
Potensi

Kelengkapan Admin
Kondisi Pengembangan Kategori Program/Kegiatan

Frek. Pelatihan
Kerentanan Penghidupan Program (Input)
Berkelanjutan Ind/

2019

2020

2021

2022

2023

2020

2021

2022

2023
∑ 2019
Klpk ∑ satuan ∑ satuan ∑ satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Pendidikan
Lingkungan Hidup
a. Pendidikan
Lingkungan Hidup
dengan fokus
kepada Bank
Sampah di
SMPN2, Betara Rp 171.907.000
c. Sosialisasi dan
Sertifikasi Kantin Int
Sehat Corp Rp 103.875.000
Renovasi PAUD
Petro Cempaka Rp 163.500.000
Lumpsum Services
Pembangunan
Drainase Dalam dan
Peningkatan Jalan
Rp 7.050.000.000
Lingkar Dalam,
Desa Pematang
Lumut, Kecamatan
Betara
Pengerasan Ruas
Jalan Parit Deli -
Desa Sungai
Dungun, Kecamatan
Kuala Betara
Infrastruktur Menuju Batas
Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Rp 5.625.000.000
Peningkatan Jalan di
Desa Serdang Jaya,
Kecamatan Betara Rp 1.951.500.000
Pembangunan
Asrama Santri Putra
dan Putri Pondok
Pesantren Riyadus
Shalihin Kelurahan
Sungai Nibung
Kecamatan Tungkal
Ilir 2 unit dengan
ukuran 9m x 28m Rp 750.000.000
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

Analisa Isu Strategis Program


Target
Sasaran Indikator Input Anggaran Per Tahun (Rupiah) Indikator Keberhasilan
Tahun Pelaksanaan Program Program

Output Outcome Impact

Kelengkapan Peralatan
Potensi

Kelengkapan Admin
Kondisi Pengembangan Kategori Program/Kegiatan

Frek. Pelatihan
Kerentanan Penghidupan Program (Input)
Berkelanjutan Ind/

2019

2020

2021

2022

2023

2020

2021

2022

2023
∑ 2019
Klpk ∑ satuan ∑ satuan ∑ satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Pembangunan
Asrama Santri Putra
dan Putri Pondok
Pesantren Riyadhul
Jannah Tanjung
Harapan Desa
Sungai Dualap
Kecamatan Kuala
Betara 2 unit dengan
ukuran 9m x 28m Rp 750.000.000
Aula/Ruang
Pertemuan/Barak
Pondok Pesantren
Datuk Ismail Parit 4
Sungai Saren
Kecamatan Bram
Itam ukuran 15m x
60m Rp 1.000.000.000
Renovasi Fasilitas
Umum, Sarana dan
Prasarana di Sekitar Rp
Wilayah Operasi Rp 375.000.000 300.000.000
Dukungan Bantuan
Pasang Baru Listrik
(BPBL) untuk
Rumah Tangga
Miskin Belum
Berlistrik Rp 191.510.389
Beasiswa Rp Rp Rp
Charity
Akamigas Rp 1.046.700.000 1.046.700.000 1.046.700.000 1.046.700.000
Total Anggaran Rp 20.895.472.389
Masterplan TJSL PetroChina Interntional Jabung Ltd

5.5. Rencana Kerja Program Pengembangan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai