Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

BIOFARMASETIKA

KORELASI FAKTOR FISIOLOGI DAN FARMASETIKA DENGAN


BIOAVABILITAS OBAT

DOSEN PENGAMPU:
Apt. Dwi Bagus Pambudi, S. Farm, MH ( Kes )

Disusun Oleh :

Nama : Vivi Isfiyani

NIM: 18.0401.F

Kelas : Farmasi 5B

PRODI S1 FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2020
KORELASI FAKTOR FISIOLOGI DAN FARMASETIKA DENGAN
BIOAVABILITAS OBAT

Bioavabilitas adalah presentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu


produk obat yang mencapai atau tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk
utuh atau aktif setelah pemerian produk obat tersebut, diukur dari kadarnya
dalam darah terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin.

Faktor Fisikokimia Obat yang dapat mempengaruhi absorpsi obat antara lain :

1. pKa dan pH obat


2. Ukuran partikel obat
3. Polimorfisme
4. Higroskopisitas
5. Koefisien Partisi
6. Interaksi eksipien / bahan tambahan
7. Stabilitas pH

Berbagai bentuk sediaan obat yang diberikn melalui rute oral :

 Sediaan Cair :
1. Larutan
2. Emulsi
3. Suspensi
 Sediaan Padat :
1. Serbuk
2. Kapsul
3. Soft Kapsul
4. Tablet

Bentuk sediaan akan berada dalam penyerapan yang optimal jika :

a) Berada dalam bentuk aktif


b) Terlarut
c) Tidak terionisasi
Obat yang dikonsumsi secara oral akan mengalami fase biofarmasetik yang
terdiri atas 3 tahap yaitu liberasi (pelepasan), disolusi (pelarutan) dan absorpsi
(penyerapan). Liberasi (pelepasan) yaitu proses pelepasan zat aktif dari bentuk
sediaan tergantung pada jalur pemberiaan dan bentuk sediaan serta dapat
terjadi secara cepat. Pelepasan zat aktif dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
biologis dan mekanisme pada tempat pemasukan obat, misalnya gerak peristaltik
usus, hal ini penting untuk bentuk sediaan yang keras atau yang kenyal (tablet,
supositoria dan lain- lain).

Tahap pelepasan ini dapat dibagi dalam dua tahap yaitu :

1. Tahap pemecahan dan peluruhan, misalnya untuk sebuah tablet. Kedua,


disolusi (pelarutan) yaitusetelah terjadi pelepasan, maka tahap kedua
adalah pelarutan zat aktif.
2. Tahap kedua ini merupakan keharusan agar selanjutnya terjadi
penyerapan. Ketiga, absorpsi (penyerapan) yaitu masuknya
molekulmolekul obat ke dalam tubuh atau menuju ke peredaran darah
tubuh setelah melewati membran biologik. Penyerapan ini hanya dapat
terjadi bila zat aktif berada dalam bentuk terlarut.Bentuk sediaan akan
berada dalam penyerapan yang optimal jika berada dalam
bentukaktif,terlarut dan terionisasi.

Mekanisme Perlintasan Membran :


1. Difusi Pasif
Difusi pasifadalah perpindahan zat aktif dalam bentuk
molekular, molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah, proses ini tidak memerlukan energi dari luar dan
merupakan proses transpor utama bagi sebgian besar obat.
Kecepatan dalam perpindahan molekul tersebut dinamai flux.

2. Difusi terfasilitasi
Difusi terfasilitas memerlukan pembawa (carrier),
perpindahan zat mengikuti gradien konsentrasiyaitu dari
konsentrasi tinggi ke rendah, tidak memrlukan energi dari luar dan
carrier dapat menjadi jenuh.
3. Transport aktif
Transport aktif adalah gerakan atau perpindahan yang
menggunakan energi untuk masuk dan mengeluarkan ion dan
molekul melalui membran sel yang mempunyai sifat permeabel
untuk menjaga keseimbangan molekul kecil di dalam sel.
4. Pinositosis

Pinositosisi dalah proses sesuler yang melibatkan pengambilan


partikel dari lingkungan, biasanya berukuran kecil dan dalam
bentuk yang dapat larut, melalui pembentukan vesikel kecil di
membran plsma sel. proses ini pada dasarnya dianggap sebagai
tindakan seluler “minum” vesikel akan dilepaskan setelah proses
invaginasi membran sel di dalamnya.
5. Transport konvektif (melalui pori)
Adalah salah satu jenis transport pasif yang proses
melewatkan zat kimianya tidak menggunakan energi dan proses
ini berlaku untuk zat kimia yang bersifat hidrofilik yang berukuran
kecil.
6. Transport Pasangan ion
Merupakan suatu cara perlintasan membran dari suatu
senyawa yang sangat mudah terionkan pada pH fisiologik.
Perlintasan terjadi dengan pembentukan kompleks yang netral
(pasangan ion) dengan senyawa endogen seperti musin.

Anda mungkin juga menyukai