Anda di halaman 1dari 2

1. Sebutkan dan jelaskan ketentuan umum transaksi Repo dengan Bank Indonesia!

Repurchase agreement (Repo) adalah transaksi jual dan beli secara bersamaan untuk suatu
surat berharga pada tanggal penyelesaian yang berbeda. Dari sisi ekonomi, Repo serupa
dengan pinjaman beragunan. Kebalikannya, reverse sale dan repurchase agreement (Reverse
Repo) adalah suatu perjanjian dimana Nasabah meminjam dana dengan surat berharga yang
dimiliki. Saat ini produk Repo dikhususkan bagi Nasabah institusi finansial non-bank.

Bl secara khusus mengatur ketentuan mengenai transaksi Repo dalam tersebut disebutkan
bahwa ketentuan umum transaksi Repo dengan BI adalah Agreement dengan Bank Indonesia
di Pasar Sekunder . Dalam surat edaran Surat Edaran Bank Indonesia No.10 / 2 / DPM tentang
Transaksi Repurchase sebagai berikut:
a. Transaksi Repo dengan BI diperuntukkan bagi bank umum yang melakukan kegiatan usaha
secara konvensional.
b. Surat berharga yang dapat direpokan adalah surat berharga yang diterbitkan oleh BI ,
pemerintah dan / atau lembaga lainnya, yang ditatausahakan dalam Bank Indonesia -
Scripless Securities Settlement System. Yang termasuk dalam surat berharga ini adalah SBI
dan SUN.
c. Transaksi surat berharga secara Repo adalah transaksi penjualan bersyarat surat berharga
oleh bank kepada BI dengan kewajiban pembelian kembali sesuai dengan harga dan
jangka waktu yang disepakati.
d. Bank Indonesia menerapkan hair cut sebagai faktor pengurang harga Surat Berharga. Hair
cut adalah marjin yang ditetapkan BI sebagai faktor pengurang harga surat berharga.

Agar lebih jelas, contoh transaksi Repo antara satu bank dengan bank lain adalah sebagai
berikut:
a. Bank A pada tanggal 22 Agustus 2016 memiliki SBI dengan nilai nominal Rp1 miliar dengan
jatuh tempo tersisa 91 hari.
b. Bank A akan meminjam dana sebesar Rp950 juta untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya .
Pinjaman tersebut untuk jangka waktu 30 hari dengan tingkat bunga 19 persen.
c. Bank B pada saat yang sama memiliki kelebihan dana yang akan ditempatkan untuk jangka
waktu 30 hari dan bersedia meminjamkan dana tersebut pada bank A dengan tingkat bunga
19 persen.
d . Bank A dan Bank B melakukan negosiasi dan menyetujui bahwa tingkat diskonto SBI yang
dimiliki oleh Bank A akan dijaminkan sebesar 20,5 persen sehingga nilai tunai dari SBI milik
Bank A adalah sebesar:
Rp 1.000 .000 x 360
Nilai tunai = Rp 950.720.963
360+( 91 x 20,5 %)

Dari hasil negosiasi tersebut, kedua bank tersebut bersepakat untuk melakukan transaksi Repo
pada tanggal 22 Agustus 2016 dengan kondisi sebagai berikut:
a. Bank B meminjamkan dana sebesar Rp950.720.963 kepada Bank A yang merupakan nilai
tunai dari SBI milik Bank A dengan tingkat diskonto 20,5 persen.
b. Bank A menyerahkan SBI miliknya kepada Bank B sebagai jaminan.
c. Bank A menyetujui untuk membayar kembali pinjamannya pada tanggal 21 September
2016 ( 30 hari ) dengan tingkat bunga Repo sebesar 19 persen sesuai kesepakatan:
Perhitungan jumlah pinjaman yang harus dibayar kembali dalam transaksi Repo adalah
sebagai berikut

Jumlah pokok x 1+ (
Repo rate x Jumlahhari jatuh tempo
360 )
Dengan menggunakan perhitungan tersebut dan dengan kesepakatan yang telah dibuat ,
jumlah yang harus dibayar kembali oleh Bank A kepada Bank B adalah sebesar:

Rp 950.720.963 x 1+ (
19 % x 30
360 )
= Rp 965.774.045 360

d. Bank B menyerahkan kembali SBI milik Bank A ketika pinjaman telah dibayar kembali.

Sumber referensi: BMP EKSI4205

Anda mungkin juga menyukai