Anda di halaman 1dari 2

Nama : Isna Mulyani

NIM : 042504253

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Berikut ini adalah tanggapan Saya mengenai diskusi 7

Sebutkan dan jelaskan ketetentuan umum transakasi Repo dengan Bank Indonesia

JAWAB :

Repo adalah transaksi jual beli surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual
akan membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga
yang telah ditetapkan lebih dahulu. Surat-surat yang biasanya dijadikan sebagai instrumen
dalam transaksi Repo adalah surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto
misalnya SBI, SPN, Sertifikat Deposito, CP, atau T-Bills. BI secara khusus mengatur ketentuan
mengenai transaksi Repo dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/2/DPM tentang Transaksi
Repurchase Agreement dengan Bank Indonesia di Pasar Sekunder. Dalam surat edaran tersebut
disebutkan bahwa ketentuan umum transaksi Repo dengan BI adalah sebagai berikut :
a. Transaksi Repo dengan BI diperuntukkan bagi bank umum yang melakukan kegiatan usaha
secara konvensional.
b. Surat Berharga yang dapat direpokan adalah surat berharga yang diterbitkan oleh BI,
pemerintah dan/atau lembaga lainnya yang ditatausahakan dalam Bank Indonesia - Scripless
Securities Settlement System. Yang termasuk dalam surat berharga ini adalah SBI dan SUN.
c. Transaksi surat berharga secara Repo adalah transaksi penjualan bersyarat surat berharga
oleh bank kepada BI dengan kewajiban pembelian kembali sesuia dengan harga dan jangka
waktu yang disepakati.
d. Bank Indoensia menerapkan hair cut sebagai faktor pengurang harga Surat Berharga. Hair
cut adalah marjin yang ditetapkan BI sebagai faktor pengurang harga surat berharga.

Berikut ini adalah contoh transaksi Repo antara bank dengan Bank Indonesia
1. Bank A pada tanggal 22 Agustus 2020 memiliki SBI dengan nilai nominal Rp. 1 Miliar
dengan jatuh tempo tersisa 91 hari
2. Bank A akan meminjam dana sebesar 950 juta untuk memenuhi kebutuhan
likuiditasnya. Pinjaman tersebut untuk jangka waktu 30 hari dengan tingkat bunga
sebesar 19%.
3. Bank B pada saat yang sama memiliki kelebihan dana yang akan ditempatkan untuk
jangka waktu 30 hari dan bersedia meminjamkan dana tersebut pada bank A dengan
tingkat bunga 19%.
4. Bank A dan Bank B melakukan negoisasi dan menyetujui bahwa tingkat diskonto SBI
yang dimiliki oleh bank A akan menjamin sebesar 20,5% sehingga nilai tunai dari SBI
milik Bank A adalah sebesar :

Dari hasil negoisasi tersebut, kedua bank tersebut bersepakat untuk melakukan transaksi Repo
pada tanggal 22 Agustus 2020 dengan kondisi sebagai berikut ;
1. Bank B meminjamkan dana sebesar 950.720.963 kepada bank A yang merupakan nilai
tunai dari SBI milik Bank A dengan tingkat diskonto 20,5 persen
2. Bank A menyerahkan SBI miliknya kepada bank B sebagai jaminan
3. Bank A menyetujui untuk membayar kembali pinjamannya pada tanggal 21 September
2020 (30 hari) denga tingkat bunga Repo sebesar 19% sesuai kesepakatan. Perhitungan
jumlah pinjaman yang harus dibayar kembali dalam transaksi Repo adalah sebagai
berikut :

Dengan menggunakan perhitungan tersebut dan dengan kesepakatan yang telah dibuat,
jumlah yang harus dibayar kembali oleh Bank A kepada Bank B adalah sebesar :

4. Bank B menyerahkan kembali SBI milik Bank A ketika pinjaman telah dibayar kembali

Sekian tanggapan Saya mengenai diskusi 7 ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sumber referensi :

BUKU MATERI POKOK EKSI4205 BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
HAL 8.14 s.d. 8.16

Anda mungkin juga menyukai