Kelompok : 6
Fakultas Ekonomi
Ekonomi Pembangunan
Tahun 2021/2022
ASPEK DEMOGRAFI
Demografi atau ilmu kependudukan adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah
penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
1. Populasi Penduduk.
2. Pengelompokan Penduduk.
3. Distribusi Penduduk
4. Kelahiran.
5. Kematian
6. Migrasi
7. Tenaga Kerja.
8. Kelembagaan Penduduk
9. Kebijakan Penduduk
- Untuk mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
- Sebagai bahan pertimbangan dalam menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau,
penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
- Untuk mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial.
- Sebagai bahan untuk memprediksi tingkat pertumbuhan penduduk di masa yang akan
datang serta kemungkinan konsekuensinya
- Menjelaskan setiap perkembangan penduduk, seperti apa masa lalu mereka, bagaimana
tingkat perkembangannya, dan bagaimana tingkat persebarannya dengan cara
memanfaatkan data yang tersedia.
MANFAAT DEMOGRAFI
sebagai berikut:
- Dapat membantu pemerintah dalam melakukan evaluasi kinerja pembangunan. Dalam hal
ini, pemerintah bisa melihat jumlah komposisi penduduk di masa lalu dan masa sekarang.
Dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Dapat membantu pemerintah dalam merencanakan pembangunan di berbagai bidang,
mulai dari bidang pendidikan, pertanian, perpajakan, kemiliteran dan lain sebagainya.
- Dapat mengetahui tingkat perkembangan ekonomi suatu negara, dengan cara melihat
jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan, jumlah persentasi penduduk yang sudah bekerja
dan lain sebagainya.
- Dapat mengetahui tingkat harapan hidup rata-rata penduduk.
PEKERJA ANAK
Pengeksploitasian anak kecil atas tenaga mereka dan gaji yang kecil atau pertimbangan bagi
perkembangan kepribadian,keamanan, kesehatan,prospek masa depan.
Anak yang melakukan segala jenis pekerjaan yang memiliki sifat atau intensitas yang dapat
mengganggu pendidikan, membahayakan keselamatan, kesehatan serta tumbuh kembangnya
dapat digolongkan sebagai pekerja anak. Disebut pekerja anak apabila memenuhi indikator
antara lain :
Pekerja anak : anak laki-laki dan perempuan yang umurnya <15 th / kurang lebih usia 18 th. UU
ini melarang pengusaha memperkerjakan anak kecuali karena alasan tertentu yang terpaksa
bekerja. UU Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 -> Anak-anak baik laki-laki maupun
perempuan yang terlibat dalam kegiatan ekonomi yang mengganggu dan membahayakan bagi
kesehatan fisik dan mental anak.
Pekerjaan produktif :
Pekerjaan reproduktif :
Menurut Haryadi dan Indrasari (1995) ada 3 bentuk keterlibatan pekerja anak :
Pada prinsipnya anak tidak boleh bekerja, dikecualikan untuk kondisi dan kepentingan tertentu
anak diperbolehkan bekerja, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan antara lain :
1. Pekerjaan Ringan
Anak yang berusia 13 sampai dengan 15 tahun diperbolehkan melakukan pekerjaan ringan
sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik,mental dan sosial.
Anak dapat melakukan pekerjaan yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau
pelatihan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang dengan ketentuan :
Untuk mengembangkan bakat dan minat anak dengan baik, anak perlu diberikan kesempatan
untuk menyalurkan bakat dan minatnya.Untuk menghindarkan terjadinya eksploitasi terhadap
anak, pemerintah telah mengesahkan kebijakan berupa Kepmenakertrans No. Kep.
115/Men/VII/2004 tentang Perlindungan bagi Anak Yang Melakukan Pekerjaan Untuk
Mengembangkan Bakat dan Minat.
1. Faktor ekonomi
2. Faktor budaya atau tradisi atau kebiasaan
3. Faktor pendidikan
Setiap perusahaan dilarang untuk memperkerjakan anak sebelum ia berumur 18 tahun ke atas.
Namun, ada beberapa pekerjaan yang diperbolehkan untuk dikerjakan oleh anak-anak yaitu
melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik,
mental, dan sosial; Pekerjaan dalam rangka bagian kurikulum pendidikan atau pelatihan:
Pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan minat. Timbulnya pekerja anak disebabkan oleh
berbagai faktor, faktor ekonomi dan kemiskinan adalah penyebab utama masalah ini disusul
dengan faktor sosial budaya dan faktor lainnya. Apabila permasalahan ini dibiarkan tumbuh
tanpa ada penegasan akan memberikan dampak-dampak buruk terutama bagi anak tersebut
sendiri dan jika perkembangan anak-anak mengalami penurunan kualitas akan berakibat pada
pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, peran aktif dari pemerintah, masyarakat dan
keluarga sangat dibutuhkan demi perkembangan fisik,emosi dan sosial anak kedepannya
sehingga pekerja anak dapat menyempit dan perusahaan tidak seenaknya memperkerjakan anak-
anak.
Contoh kasus:
DAFTAR PUSAKA
https://prezi.com/tr8nzobjzxcb/aspek-demografi-dan-ekonomi-pekerja-anak/?
frame=b735f43520390c50444f8d615bdd4fabdea25418
https://toolsfortransformation.net/wp-content/uploads/2017/05/Modul-Penanganan-Pekerja-
Anak.pdf