Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUGAS

EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA

“demografi dan pekerja anak”

Kelompok : 6

Anggota : Dita Yuni Ardanyanti (20420682)

Rindi Dwi Anggraini (20420683)

Asmaul Chomsiana (20420676)

Fakultas Ekonomi

Ekonomi Pembangunan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Tahun 2021/2022
ASPEK DEMOGRAFI
Demografi atau ilmu kependudukan adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah
penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.

ASPEK DEMOGRAFI diantaranya yaitu:

1. Populasi Penduduk.

2. Pengelompokan Penduduk.

3. Distribusi Penduduk

4. Kelahiran.

5. Kematian

6. Migrasi

7. Tenaga Kerja.

8. Kelembagaan Penduduk

9. Kebijakan Penduduk

TUJUAN DEMOGRAFI antara lain yaitu:

- Untuk mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
- Sebagai bahan pertimbangan dalam menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau,
penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
- Untuk mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial.
- Sebagai bahan untuk memprediksi tingkat pertumbuhan penduduk di masa yang akan
datang serta kemungkinan konsekuensinya
- Menjelaskan setiap perkembangan penduduk, seperti apa masa lalu mereka, bagaimana
tingkat perkembangannya, dan bagaimana tingkat persebarannya dengan cara
memanfaatkan data yang tersedia.

MANFAAT DEMOGRAFI
sebagai berikut:

- Dapat membantu pemerintah dalam melakukan evaluasi kinerja pembangunan. Dalam hal
ini, pemerintah bisa melihat jumlah komposisi penduduk di masa lalu dan masa sekarang.
Dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Dapat membantu pemerintah dalam merencanakan pembangunan di berbagai bidang,
mulai dari bidang pendidikan, pertanian, perpajakan, kemiliteran dan lain sebagainya.
- Dapat mengetahui tingkat perkembangan ekonomi suatu negara, dengan cara melihat
jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan, jumlah persentasi penduduk yang sudah bekerja
dan lain sebagainya.
- Dapat mengetahui tingkat harapan hidup rata-rata penduduk.

PEKERJA ANAK

Pengeksploitasian anak kecil atas tenaga mereka dan gaji yang kecil atau pertimbangan bagi
perkembangan kepribadian,keamanan, kesehatan,prospek masa depan.

Pengertian Pekerja Anak

Anak yang melakukan segala jenis pekerjaan yang memiliki sifat atau intensitas yang dapat
mengganggu pendidikan, membahayakan keselamatan, kesehatan serta tumbuh kembangnya
dapat digolongkan sebagai pekerja anak. Disebut pekerja anak apabila memenuhi indikator
antara lain :

- Anak bekerja setiap hari.


- Anak tereksploitasi.
- Anak bekerja pada waktu yang panjang.
- Waktu sekolah terganggu/tidak sekolah.

1. Menurut UU No.1 Th. 1951

Yang membedakan pekerja remaja dan pekerja anak.

Pekerja remaja : mereka yang berada dalam usia 14-18 tahun.

Pekerja anak : dibawah 14 tahun.


UU ini, melarang pekerjaan berat dan berbahaya, min usia 18 th, seperti pekerja tambang, tani,
nelayan, bangunan.

2. Menurut UU No. 25 Th. 1997 tentang ketenagakerjaan

Pekerja anak : anak laki-laki dan perempuan yang umurnya <15 th / kurang lebih usia 18 th. UU
ini melarang pengusaha memperkerjakan anak kecuali karena alasan tertentu yang terpaksa
bekerja. UU Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 -> Anak-anak baik laki-laki maupun
perempuan yang terlibat dalam kegiatan ekonomi yang mengganggu dan membahayakan bagi
kesehatan fisik dan mental anak.

Jenis dan Bentuk Pekerja Anak

Pekerjaan produktif :

Kegiatan kerja yg berimplikasi langsung terhadap penghasilan (bermacam-macam melakukan


pekerjaan, pelakunya mendapat upah).

Pekerjaan reproduktif :

pekerjaan yg tidak berimplikasi langsung terhadap penghasilan. biasanya menyangkut


kerumahtanggaan.

Menurut Haryadi dan Indrasari (1995) ada 3 bentuk keterlibatan pekerja anak :

1. anak-anak yg bekerja membantu orangtua


2. anak-anak yg bekerja dg status magang
3. anak-anak yg bekerja sbg buruh/karyawan

BENTUK- BENTUK PEKERJAAN YANG DIPERBOLEHKAN UNTUK ANAK

Pada prinsipnya anak tidak boleh bekerja, dikecualikan untuk kondisi dan kepentingan tertentu
anak diperbolehkan bekerja, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan antara lain :

1. Pekerjaan Ringan
Anak yang berusia 13 sampai dengan 15 tahun diperbolehkan melakukan pekerjaan ringan
sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik,mental dan sosial.

2. Pekerjaan dalam rangka bagian kurikulum pendidikan atau pelatihan.

Anak dapat melakukan pekerjaan yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau
pelatihan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang dengan ketentuan :

3. Pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan minat.

Untuk mengembangkan bakat dan minat anak dengan baik, anak perlu diberikan kesempatan
untuk menyalurkan bakat dan minatnya.Untuk menghindarkan terjadinya eksploitasi terhadap
anak, pemerintah telah mengesahkan kebijakan berupa Kepmenakertrans No. Kep.
115/Men/VII/2004 tentang Perlindungan bagi Anak Yang Melakukan Pekerjaan Untuk
Mengembangkan Bakat dan Minat.

FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA PEKERJA ANAK

1. Faktor ekonomi
2. Faktor budaya atau tradisi atau kebiasaan
3. Faktor pendidikan

Teori Eksploitasi Anak

Menurut Akadein (1997), ada beberapa strategi dalam mengeksploitasi anak :

1. Perusahaan secara terselubung membangun jaringan pekerja anak melalui sub-kontrak


2. Membuat perjanjian kerja bahwa anak yang diperkrjakan telah berusia 18 th.
3. Pengusaha memperkerjakan anak secara borongan.
4. Pemakaian anak sebagai agen iklan sebuah produk industri sekaligus sebagai target
promosi iklan.

Dampak Buruk Pekerja Anak

1. Dampak pekerjaan terhadap perkembangan fisik anak


2. Dampak pekerjaan terhadap perkembangan emosi anak
3. Dampak pekerjaan terhadap perkembangan sosial anak
KESIMPULAN

Setiap perusahaan dilarang untuk memperkerjakan anak sebelum ia berumur 18 tahun ke atas.
Namun, ada beberapa pekerjaan yang diperbolehkan untuk dikerjakan oleh anak-anak yaitu
melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik,
mental, dan sosial; Pekerjaan dalam rangka bagian kurikulum pendidikan atau pelatihan:
Pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan minat. Timbulnya pekerja anak disebabkan oleh
berbagai faktor, faktor ekonomi dan kemiskinan adalah penyebab utama masalah ini disusul
dengan faktor sosial budaya dan faktor lainnya. Apabila permasalahan ini dibiarkan tumbuh
tanpa ada penegasan akan memberikan dampak-dampak buruk terutama bagi anak tersebut
sendiri dan jika perkembangan anak-anak mengalami penurunan kualitas akan berakibat pada
pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, peran aktif dari pemerintah, masyarakat dan
keluarga sangat dibutuhkan demi perkembangan fisik,emosi dan sosial anak kedepannya
sehingga pekerja anak dapat menyempit dan perusahaan tidak seenaknya memperkerjakan anak-
anak.

Contoh kasus:

DAFTAR PUSAKA

https://prezi.com/tr8nzobjzxcb/aspek-demografi-dan-ekonomi-pekerja-anak/?
frame=b735f43520390c50444f8d615bdd4fabdea25418

https://toolsfortransformation.net/wp-content/uploads/2017/05/Modul-Penanganan-Pekerja-
Anak.pdf

Anda mungkin juga menyukai