(PAM-RT)
Studi kasus Ende, Nusa Tenggara Timur
Dr. Daniel, M.Sc.
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan,
Universitas Gadjah Mada
Maret 2022
Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga
• PAM-RT → Pengolahan air minum + penyimpanan yang aman
• PAM-RT → Solusi sementara
2
Efektivitas Pengolahan Air Minum
• Pengolahan air minum → Benar + selalu
=
Minum 10% air mentah Minum 90% air mentah
3
Studi Perilaku Seputar PAM-RT
Karakteristik
sosial ekonomi Pendidikan Ekonomi Promosi PHBS Keberadaan balita Akses Jenis sumber air Kepercayaan
Selalu lupa
Air masak
untuk rebus air
itu aman
Persepsi /
faktor psikologi
Tidak tahu cara
rebus air Teman saya
Manusia
rebus air
Air mentah sangat
segar
Mudah untuk
rebus air
kompleks
Minum air
mentah aman
Perilaku 10 7
Mhessi Ronaldho
4
Studi PAM-RT di Pedesaan Indonesia
5
Pengambilan Data
Wawancara dan
inspeksi sanitasi
Ende • Lokasi: 3 Desa
• 425 Responden
(rumah tangga)
Prov. NTT
Sampling air minum
• 143 sampel air
minum
6
Perilaku Pengolahan Air Minum
• 3 pertanyaan seputar pengolahan air minum:
- 99.5% selalu masak air setiap hari
- 85.9% tidak pernah minum air mentah dalam sehari
- 83.1% menjawab bahwa semua/hampir semua (81-100%) air yang mereka
minum itu dimasak
→ Walaupun mengolah air setiap hari, ada kalanya penduduk masih minum
air mentah: pada waktu berada di luar rumah, seperti di ladang
7
Faktor Psikologi Pengolahan Air Minum
• Teori psikologi RANAS: Risk (resiko), Attitude (sikap), Norms (normal sosial), Ability
(kemampuan), Self-regulation (pengaturan diri)
• 20 variable psikologi RANAS dijadikan variable bebas dalam regresi ordinal → 5 variable
signifikan membedakan kerutinan orang memasak air minum
• Pengaruh paling kuat: Perencanaan Tindakan (pengaturan diri) → Punya rencana jelas
kapan memasak air (atau mungkin mengkonsumsi air masak), berhubungan kuat dengan
kerutinan memasak air (minum air yang dimasak)
8
Inspeksi Sanitasi
1. Kondisi wadah penyimpan air
>92% tidak retak, bagian dalam bersih, dan memiliki
penutup
2. Peletakan wadah
~17% diletakkan tepat di atas lantai
3. Kebersihan sekitar wadah
29% ada lalat, 40% ada ternak/hewan, 23% ada
kotoran hewan, 27% sampah, 72% lantai yang tidak
bersih
→ Wadah penyimpanan aman, tetapi kebersihan sekitar
wadah tidak higienis.
9
Kualitas Air Minum
• 143 sampel air minum
• Median E.coli = 5 MPN/100 ml sampel → risiko sedang
Level risiko air minum Air yang dimasak memiliki kualitas lebih baik,
N (%)
(E. coli MPN/100 ml) tetapi tidak ada hubungan signifikan antara E.
Rendah (<1) 55 (36.7%) coli dan pengolahan air minum, juga dengan
Sedang (1-10) 46 (30.7%) variable-variable lain, seperti kebersihan
Tinggi (11-100) 48 (32%)
lingkungan, wadah yang tertutup, kebersihan
Sangat Tinggi (>100) 1 (0.7%)
wadah, dll.
10
Penutup
1. Penduduk tidak selalu minum air yang sudah diolah → Efek kesehatan PAM-RT
tidak maksimal.
2. Air minum yang sudah diolah ternyata tidak sepenuhnya aman.
3. Higienitas sekitar wadah air minum perlu diperhatikan → peluang
rekontaminasi (kontaminasi ulang)
4. Menurunkan resiko kontaminasi → pencegahan berlapis: pengolahan air
minum 100% (selalu) + wadah aman + peletakan aman + kondisi higienis
11
Dr. Daniel, M.Sc.
Contact: daniel01@ugm.ac.id
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada