TUGAS MAKALAH
e-LOGISTIK
Oleh:
Diotra Henriyan
NIM
10111910
Dosen:
I Made Andhika
TEKNIK INFORMATIKA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Meskipun demikian, perlu ditekankan bahwa logistik elektronik adalah bidang yang
relatif baru. e-Logistik juga masih menjadi langkah pertama dalam bisnis kontemporer.
Dalam situasi seperti ini, hambatan dan tantangan akan dialami oleh perusahaan yang
menerapkan logistik elektronik. Di antara hambatan dan tantangan tersebut adalah sumber
daya keuangan yang langka untuk investasi, kurangnya kemampuan pihak jaringan,
kurangnya standar, tantangan dalam mengintegrasikan sistem informasi antar perusahaan.
Namun, e-Logistik masih cukup populer karena memberikan kemungkinan menggunakan
teknologi untuk mendukung proses bisnis. Dengan demikian, e-Logistik adalah bidang
perspektif yang sangat perlu diteliti lebih lanjut dalam rangka untuk memberikan
kesempatan yang lebih baik dalam penggunaan yang tepat pada proses industri.
Pemanfaatan aplikasi e-Logistik yang baik akan mampu membuat Industri logistik
makin efisien, sehingga perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman akan mampu
memberikan layanan yang baik kepada pelanggannya. Tak hanya itu, program e -Logistik
juga akan mampu menolong perusahaan jasa pengiriman dalam memberikan kepastian
terhadap jasa pengiriman barang. Dengan teknologi informasi yang menyertainya, layanan
e-Logistik dipastikan akan mampu memberikan jaminan kepastian yang lebih baik kepada
pelanggan. Karena itu, layanan e-Logistik sangat berguna untuk memberikan service level
yang excellent buat pelanggan. Tujuan dari sistem ini adalah memberikan solusi untuk
menumbuhkan industri logistik, mengingat logistik menjadi salah satu struktur penting dari
kegiatan ekonomi.
e-Logistik tidak hanya bicara tentang pergudangan tapi juga pelayanan terintegrasi
oleh sistem. Mulai dari pergudangan atau istilahnya track and trace shipment hingga ke
pengiriman ke tangan konsumen yang lebih efektif. Layanan ini merupakan layanan
outsourcing end to end yang dimulai dari menyediakan infrastruktur, data centre, aplikasi,
perangkat, operasi bisnis (business operation) dan terakhir disaster recovery system.
Semua layanan itu berbasis real time untuk semua transaksi pembayaran dan penagihan.
Selain itu sistem ini juga dapat mengontrol masalah tracking pengiriman barang sehingga
suatu perusahaan dapat memberikan jaminan terhadap barang transaksi.
Kesemua fitur ini akan membantu sistem informasi pada perusahaan jasa
pengiriman. Di sisi lain, dengan pemakaian layanan ini perusahaan jasa pengiriman bisa
fokus pada bisnis intinya, karena tidak perlu lagi melakukan investasi di bidang IT.
Perusahaan tinggal menikmati layanan e-Logistik saja. Untuk pemakaian E-Logistik
didasarkan atas bandwidth, atau kapasitas data yang digunakan oleh pelanggan atau
perusahaan jasa pengiriman. Cara ini sangat efisien karena dengan variasi model bisnis
yang fleksibel, akan menyesuaikan diri terhadap kemampuan pelanggan atau perusahaan
jasa pengiriman.
BAB II
PEMBAHASAN
Ketika berbicara tentang logistik, tantangan yang selalu muncul adalah bagaimana
memberikan produk kepada pelanggan secepat mungkin. Logistik berkaitan dengan aliran
bahan dalam rantai pasokan, dari sumber melalui proses industri untuk pelanggan, dan
kemudian untuk re-use/re-cycle atau pembuangan. Dengan mengkoordinasikan semua
sumber daya, logistik harus memastikan bahwa kesepakatan layanan dengan pelanggan
harus dihormati.
2.1 Definisi
e-Logistik adalah singkatan dari Elektronik Logistik, yang mana merupakan
pengembangan dari logistic konvensional menjadi sistem logistik yang menggunakan
perangkat elektronik. Terdapat dua kata utama yaitu elektronik dan logistik
2.1.1 Logistik Secara Bahasa
Secara bahasa (etimologi), Logistik berasal dari bahan Yunani kuno yaitu
logistikos yang berarti terdidik atau pandai dalam memperkirakan perhitungan.
Istilah logistik sudah banyak dikenal dalam masyarakat, terutama melalui lembaga
atau instansi yang mempunyai urusan dengan bidang tersebut.
Kata logistik juga berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti
“rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”.
Kata logistik memiliki asal kata dari Bahasa Perancis loger yaitu untuk
menginapkan atau menyediakan. Kegunaan asalnya untuk menjelaskan ilmu dari
pergerakan, suplai & perawatan dari pasukan militer di lapangan. Nantinya
digunakan untuk mendeskripsikan manajemen arus barang di sebuah organisasi,
dari barang mentah menjadi barang jadi.
2.1.2 Logistik Menurut H. Subagya M. Suganda
Pengertian logistik menurut H. Subagya M. Suganda pada hakekatnya
mencakup tiga pengetahuan dasar, yaitu :
Luas ruang lingkup ( scope) yang mencakup segi - segi khusus tertentu
administrasi militer
Pengusahaan atau pemberian layanan atau bantuan dalam hal ini mencakup
perencanaan termasuk pula penentuan kebutuhan - kebutuhan serta
penggunanya.
Dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa logistik
merupakan suatu ilmu pengetahuan atau seni serta proses mengenai
perencaanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan,
penyimpanan,penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material-
material / alat-alat.
2.1.6 Elektronika Menurut Wikipedia
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan
listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan
sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan
ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya disebut
sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan/ piranti
elektronik ini: Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV,
perekam kaset, perekam kaset video (VCR), perekam VCD, perekam DVD,
kamera video, kamera digital, komputer pribadi desk-top, komputer Laptop, PDA
(komputer saku), robot, smart card, dll.
2.1.7 e-Logistik Menurut Liang-Jie Zhang
E-logistik didefinisikan sebagai mekanisme logistik yang mengotomatisasi
proses dan menyediakan sebuah integrasi, pengisian end-to-end dan manajemen
layanan rantai pasokan bagi para pelaku proses logistik. Proses-proses logistik
yang otomatis melalui e- logistik memberikan visibilitas rantai suplai dan dapat
menjadi bagian dari e-Commerce atau sistem Workflow di perusahaan.
2.1.8 e-Logistik Menurut Aoramo
E-logistik secara singkat dapat diartikan sebagai proses yang diperlukan
untuk mentransfer barang yang dijual melalui internet kepada pelanggan.
Gambar 1. Struktur e-Logistik
Seorang manajer produk dapat ditetapkan pada setiap produk.
Manajer produk bisa mengurus versi, dokumentasi, harga, konfigurasi
produk, informasi web, dan informasi negara-spesifik. Individu ini juga
dapat mengambil tanggung jawab untuk menerbitkan item baru yang
relevan, berkaitan dengan produk mereka, dan dapat menangani
permintaan layanan.
Meningkatkan kontrol dari berbagai produk internal
Melacak aset
Aset merupakan bagian dari katalog produk. Dengan memasukkan
permintaan sederhana karyawan dapat memesan PC atau mobil. Setelah
disetujui dan diterima itu juga menjadi bagian dari berkas karyawan.
Semua aset individual dapat didaftarkan dengan nomor seri yang unik.
Hal ini menawarkan kemungkinan menghubungkan item individu untuk
karyawan dan memiliki wawasan lengkap ke lokasi dan tanggung jawab
untuk aset yang berharga. Nomor seri adalah salah satu pilihan pencaria
ketika melacak aset.
Berbagi dokumentasi produk dengan kedua pelanggan dan
karyawan
Semua informasi produk-terkait seperti sub-perakitan item, manual,
gambar, informasi teknis, instalasi dan yang lainnya disimpan dalam
database yang sama dan terhubung dengan produk. Melalui katalog
yang diterbitkan di internet dan prospek, pelanggan memiliki akses
langsung ke semua informasi ini.
Mengintegrasikan manajemen layanan dengan produk dan
pelanggan
Permintaan seperti peningkatan produk, laporan masalah, atau
permintaan layanan dapat ditandai ke suatu produk, pelanggan dan atau
karyawan. Permintaan ini dikelola melalui sebuah alur kerja, yang
menjamin bahwa orang yang tepat bekerja pada permintaan untuk
perbaikan produk atau layanan pelanggan. Permintaan yang sama juga
membentuk dasar untuk perencanaan dan laporan statistik.
Menganalisis dan melaporkan secara ekstensif
E-Logistik memungkinkan untuk pelaporan dalam berbagai
tingkatan: item, penyebaran geografis pelanggan, reseller , penjualan,
dan kontrak. Integrasi dengan modul e-Cology juga memungkinkan
pelaku industri untuk menganalisis laporan dari sejumlah sudut yang
berbeda, tergantung pada kebutuhan.
2.2.2. Proses Interaksi e-Logistik
E-logistik adalah struktur dasar model global dari e-bisnis dan mendukung
penempatan bisnis di divisi kerja global. E-logistik dan model bisnis memberikan
mengidentifikasi dan melacak objek. Beberapa RFID tag dapat dibaca dari
jarak beberapa meter dan di luar garis pandang pembaca.
RFID berguna sebagai pemantau rute jalan yang akan ditempuh dalam
melaksanakan pengiriman barang.
5. Global Positioning Systems (GPS)
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini
didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan
cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak
digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang
menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang
teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari
beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.
6. Geographic I nformation Systems (GIS)
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS)
adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi
spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data
yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.
7. Barcode dan scanning
Barcode (Kode Barang) adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca
mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis)
dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi
linear.
Sedangkan scanning adalah proses memindai barcode dari sebuah barang
untuk mengetahui detail dari barang tersebut.
8. Just I n Time (JIT)
Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan
seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat
DAFTAR PUSTAKA