Anda di halaman 1dari 8

Makalah Supervisi Pendidikan

Peran Kepala Sekolah Sebagai Seorang Supervisor

Disusun Oleh :
Jepri Nanda
NPM:1901020262

Fakultas Agama Islam

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah segala puji dan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT yang
telah memberikan nikmat iman, islam, kesehatan, serta kesempatan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Peran kepala sekolah sebagai supervisor .
Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang telah membawa kita dari zaman
kebodohan menuju zaman penuh dengan ilmu pengetahuan.

Tak luput dari kekurangan,kesilafan dalam menyusun makalah ini sekiranya dapat di
maklumi karna tak lain adalah selaku hamba yang masih banyak kekurangan nya..Namun
tidak menjadikan saya patah semangat dalam menuliskan makalah ini.

Medan, 16 Juni 2022

                                                                                                       
Penyusun

Jep
ri
Na
nda
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peranan Kepala Sekolah dalam rangka mutu pendidikan sangat penting karena dapat
mempengaruhi berhasil dan tidaknya mutu pendidikan itu sendiri. Kepala Sekolah sebagai
tulang punggung mutu pendidikan dituntut untuk bertindak sebagai pembangkit semangat,
mendorong, merintis dan memantapkan serta sekaligus sebagai Motivator. Kepala sekolah
ikut serta mensukseskan tugas pokoknya sesuai dengan fungsinya dalam tugas umum
pemerintahan dan pembangunan dilingkungan. Untuk itu peranan motivasi pimpinan dalam
meningkatkan kinerja guru guna terlaksananya mutu pendidikan.

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kelangsungan
hidup bangsa. Personil yang berhubungan langsung dengan tugas penyelenggaraan
pendidikan adalah kepala sekolah dan guru. Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, guru
sebagai profesi yang menyandang persyaratan tertentu. Perubahan paradigma pola mengajar
guru yang pada mulanya sebagai sumber informasi bagi siswa dan selalu mendominasi
kegiatan dalam kelas berubah menuju paradigma yang memposisikan guru sebagai motivator
dalam proses pembelajaran dan selalu terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun
siswa dengan siswa dalam kelas. Kenyataan ini mengharuskan guru untuk selalu
meningkatkan kemampuannya terutama memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Tugas kepala sekolah
sebagai pemimpin harus mempunyai kepandaian menganalisis situasi dan dapat diterima oleh
guru-guru dan masyarakat sekolah. Semua yang dilaksanakan harusnya memberi penjelasan,
saran, hubungan, motivasi, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1.Pengertian kepala sekolah sebagai Motivator ?

2. Bagaimana peran fungsi dan tugas kepala sekolah itu ?


3. Bagaimana motivator kepala sekolah ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami serta
untuk menjelaskan peran kepala sekolah sebagai Motivator di lembaga pendidikan yang
dipimpinnya, tujuan diadakannya Agar memahami motivator kepala sekolah, dan mengetahui
perbedaan prinsip,Peran, fungsi dan tugas-tugas dari kepala sekolah. Dan pembaca juga
mengetahui pengaruh dari motivasi dan indikator-indikator kepala sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Kepala Sekolah Sebagai Motivator


Menurut pendapat dari E. Mulyasa, kepala sekolah sebagai motivator yaitu untuk
memberikan motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana
kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar
melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).Secara etimologi kepala sekolah adalah
guru yang memimpin sekolah. Berarti secara terminology kepala sekolah dapat diartikan
sebagai tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu
sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.Kepala
Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinananya akan sangat
berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena itu dalam pendidikan
modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan
pendidikan.Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
sekolah. (Sudarman 2002: 145). Meskipun senabagi guru yang mendapat tugas tambahan
kepala sekolah merupakan orang yang paling betanggung jawab terhadap aflikasi prinsif-
prinsif administrasi pendidikan yang inovatif di sekolah. Sebagai orang yang mendapat tugas
tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah tersebut adalah guru yaitu sebagai tenaga
pengajar dan pendidik,di sisni berarti dalam suatu sekolah seorang kepala sekolah harus
mempunyai tugas sebagai seorang guru yang melaksanakan atau memberikan pelajaran atau
mengajar bidang studi tertentu atau memberikan bimbingan. Berati kepala sekolah
menduduki dua fungsi yaitu sebagai  tenaga kependidikan dan tenaga pendidik. Hal ini sesuai
dikemukakan oleh Sudarwan   tentang jenis-jenis tenaga  Kependidikan sebagai berikut:
tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar dan pelatihtenaga fungsional
pendidikan, terdiri atas penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang  kependidikan,
dan pustakawan tenaga teknis kependidikan, terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar
tenaga pengelola satuan pendidikan,terdiri atas kepala sekolah,direktur,ketua,rector, dan
pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.Tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah
manajerial atau administrative kependidikan.(2002: 18). Pada pembahasan ini penulis
meninjau kepala sekolah (presiden direktur sekolah) sebagai tenaga pengelola satuan
pendidikan. Mengambil istilah presden direktur sekolah? Karena istilah ini lebih identik
dengan kekuasaan seorang dalam menguasai suatu tempat. Di mana wewenag,tangung jawab
dan kebikajsanaan ada di tangan kepala sekolah,sekolah lain atau Negara lain tak berhak ikut
campur dalam urusan suatu sekolah yang menjadi hak otonomi sekolahnya.

B. Peran, Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah


Ada banyak pandangan yang mengkaji tentang peranan kepala sekolah. Salah satunya yang
dikemukakan oleh Stoop & Johnson (1967) mengemukakan empat belas peranan kepala
sekolah, yaitu:
1.kepala sekolah sebagai business manager,
2.kepala sekolah sebagai pengelola kantor,
3.kepala sekolah sebagai administrator,
4.kepala sekolah sebagai pemimpin profesional,
5.kepala sekolah sebagai organisator.
6.kepala sekolah sebagai motivator atau penggerak staf.
7.kepala sekolah sebagai supervisor,
8.kepala sekolah sebagai konsultan kurikulum,
9.kepala sekolah sebagai pendidik,
10.kepala sekolah sebagai psikolog,
11.kepala sekolah sebagai penguasa sekolah,
12.kepala sekolah sebagai eksekutif yang baik, 
13.kepala sekolah sebagai petugas hubungan sekolah dengan masyarakat,
14.kepala sekolah sebagai pemimpin masyarakat.
Penelitian tentang harapan peranan kepala sekolah sangat penting bagi guru-guru dan
murid-murid. Pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggung  jawab sebagai pemimpin di
bidang pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi
personalia staf, hubungan masyarakat, administrasi school plant, dan perlengkapan serta
organisasi sekolah. Dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala
sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa yang
terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang dipikirkan orang tua dan masyarakat
tentang sekolah. Cara kerja kepala sekolah dan cara ia memandang peranannya dipengaruhi
oleh kepribadiannya, persiapan dan pengalaman profesionalnya, serta ketetapan yang dibuat
oleh sekolah mengenai peranan kepala sekolah di bidang pengajaran. Pelayanan pendidikan
dalam dinas bagi administrator sekolah dapat memperjelas harapan-harapan atas peranan
kepala sekolah.

C. Bagaimana motivator kepala sekolah ?

Sesuai dengan konsep dasar pengelolaan sekolah, Kimbrough & Burkett (1990)
mengemukakan enam bidang tugas kepala sekolah, yaitu mengelola pengajaran dan
kurikulum, mengelola siswa, mengelola personalia, mengelola fasilitas dan lingkungan
sekolah, mengelola hubungan sekolah dan masyarakat, serta organisasi dan struktur sekolah.
Uraian ini mengindikasikan bahwa salah satu faktor yang memungkinkan tercapainya tujuan
organisasi atau efektifnya kepemimpinan adalah adanya motivasi berprestasi dari pemimpin
itu sendiri.  Dalam kaitan itulah maka patut diduga motivasi berprestasi mempunyai pengaruh
yang positif terhadap efektivitas kepemimpinan kepala sekolah.  Dengan perkataan lain,
makin tinggi motivasi berprestasi kepala sekolah maka makin efektif pula kepemimpinannya.

Sebagai motivator, kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi
kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi
ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan,
penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan
Pusat Sumber Belajar (PSB),dan kepala sekolah juga harus mampu :
1. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja.
2. Mengatur ruang kelas yang konduktif untuk kegiatan belajar mengajar dan bimbingan
konseling.
3. Mengatur ruang laboratorium yang konduktif.
4. Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar.
5. Mengatur halaman atau lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur.
6. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru
7. Menciptakan prinsip penghargaan (reward),

BAB III
KESIMPULAN

Pengaruh positif dari motivasi berprestasi terhadap efektivitas kepemimpinan.  Ini berarti
bahwa semakin tinggi motivasi yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah yang ditandai
dengan upaya aktualiasasi diri, kepedulian kepada keunggulan, dan kerasionalan dalam
bertindak maka akan semakin efektif pula ia memimpin sekolahnya. Semakin positif perilaku
komunikasi antarpribadi dari seorang kepala sekolah yang ditandai dengan pemilikan konsep
diri yang tepat, adanya pengertian yang dalam (percaya, simpati, dan empati) terhadap
bawahan dan adanya kedekatan/keakraban dengan bawahan maka akan semakin efektif pula
ia memimpin sekolahnya.  Selain itu, penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan
motivasi efektivitas kepemimpinan. Dengan demikian, apabila efektivitas kepemimpinan
kepala sekolah ingin dioptimalkan dalam wujud semakin mantapnya stabilitas lingkungan
sekolah, kokohnya integritas warga sekolah, tingginya voluntaritas/semangat kerja para
karyawan dan optimalnya pencapaian sasaran (achievement), maka perlu peningkatan
motivasi secara bersama-sama dengan upaya peningkatan kualitas mutu disekolahnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://kampus215.blogspot.com/2013/11/peran-kepala-madrasah-dalam_23.html

http://digilib.uin-suka.ac.id/5526/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

http://maesajuli.blogspot.com/2013/10/makalah-fungsi-dan-tanggung-jawab_28.html

http://awwals7.blogspot.com/2012/12/fungsi-peran-tugas-tanggungjawab-kepala.html

http://eryzha.blogspot.com/2009/03/pengaruh-gaya-kepemimpinan-dan-motivasi.html

https://muhammadalmustofa.wordpress.com/2011/04/03/pengaruh-motivasi-berprestasi-dan-
perilaku-komunikasi-antarpribadi-terhadap-efektivitas-kepemimpinan-kepala-sekolah-survei-
terhadap-kepala-sltp-di-provinsi-sulawesi-tenggara/

http://ahmadzainfuad.blogspot.com/2010/04/kepala-sekolah-sebagai-motivator.html

Anda mungkin juga menyukai