PESERTA DIDIK
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidik atau yang lebih dikenal dengan guru adalah pemimpin utama yang menjadi tulang
punggung atau kekuatan yang menjadi andalan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya. Setiap guru diberikan tugas agar bisa meningkatkan mutu pendidikan
nasional. Peningkatan mutu pendidikan nasional bisa diawali dengan mengoptimalkan peran guru
dalam pembelajaran di kelas. Pemerintah telah merumuskan dalam BAB II Undang-Undang
Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yaitu kedudukan guru sebagai
tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Peran pendidik sangatlah berpengaruh dalam dunia pendidikan. Peran guru dalam proses
belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor,
motivator, dan sebagainya. klasifikasi guru menurut Uzer Usman (2007:9) adalah sebagai
berikut: Guru sebagai Demonstrator, guru sebagai pengelola kelas, Guru sebagai Mediator, Guru
sebagai Fasilitator, Guru sebagai Evaluator, dan Guru sebagai Motivator.
Kepribadian peserta didik atau siswa adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat
khas dari diri seorang siswa yang bersumber dari bentukan-bentukan yang
diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak
lahir. Kepribadian peserta didik meliputi tingkah laku, cara berfikir, perasaan, gerak hati, usaha,
aksi, tanggapan terhadap kesempatan, tekanan dan cara sehari-hari beriteraksi dengan orang lain.
Kepribadian yang dimiliki oleh peserta didik atau siswa pada umumnya berbeda-beda.
Kepribadian yang dimiliki oleh peserta didik bisa saja dipengaruhi oleh peran seorang pendidik
yang mendidiknya. (Meriyati:2015:7) mengatakan bahwa mengenal kepribadian peserta didik
dapat memperoleh banyak manfaat bagi guru maupun peserta didik. Melalui kepribadian peserta
didik guru akan dapat memberikan pelayanan prima dan memberi tugas sesuai dengan kebutuhan
dan kesanggupan peserta didiknya. Dengan hal ini peserta didik tidak akan megalami kebencian
pada saat diberi tugas oleh guru. Berdasarkan hal tersebut, peran pendidik atau guru dalam
pendidikan sangat penting dan sangat besar pengaruhnya terhadap poses pendidikan,khususnya
kepribadian peserta didik.
Kepribadian atau karakter dapat dibentuk melalui pendidikan, sehingga guru merupakan
ujung tombaknya. Profesi guru menjadi bagian terdepan dalam membangun karakter anak
bangsa. Kepribadian seseorang adakalanya menarik hati orang lain tetapi adakalanya tercela.
Kepribadian menarik adalah yang memiliki unsur-unsur positif seperti rajin, penyabar, pemurah,
peramah, suka menolong, dan sebagainya. Sedangkan kepribadian yang tercela misalnya,
pemalas, pemarah, kikir, sombong, angkuh, dan sebagainya. Berdasarkan kepribadian yang
berbeda-beda tersebut membuat masyarakat tertarik untuk mengambilnya sebagai sumber dalam
penelitian.
Dilingkungan sekolah, ada beberapa siswa yang menurut saya sangat menarik untuk
dijadikan penelitian, banyak tipe-tipe kepribadian peserta didik tapi hanya dua yang membuat
saya tertarik untuk menguliknya. Sebagian ada yang mempunyai kepribadian sanguin dan
sebagian ada yang mempunyai kepribadian melankolis. Tipe kepribadian sanguin adalah orang
yang mempunyai kepribadian senang berbicara, mudah beradaptasi dengan lingkungan,
kepribadian yang ramah dan hangat. Tipe kepribadian melankolis adalah orang yang memiliki
kepribadian serius dan tertutup namun cerdas dan sangat kritis dalam berfikir. Tipe kepribadian
sanguin dan melankolis sangatlah berbanding terbalik. Misal dari hal tersebut adalah kepribadian
sanguin sangatlah suka menjadi pusat perhatian sedangkan kepribadian melankolis menghindari
perhatian. Kepribadian sanguin sangat mudah bergaul sedangkan kepribadian melankolis sulit
bersosialisasi.
Analisis ini memiliki persamaan dengan kedua penelitian sebelumnya. yaitu, terletak
pada pemilihan sumber yang sama yaitu pembentukan kepribadian peserta didik. Analisis ini
juga memiliki perbedaan yaitu pada tujuan peneitian. Pertama, tujuan penelitian oleh Alfi
Lailatuz Zahro’ untuk mendeskripsikan peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai teladan,
Pendidik (educator), dan motivator dalam pembentukan kepribadian peserta didik. Kedua, tujuan
penelitian oleh Mirta Sari untuk mengetahui peran teman sebaya dalam membentuk kepribadian
peserta didik dan untuk mengetahui faktor penghambat kepribadian peserta didik.sedangkan
pada penelitian ini berfokus lebih luas, yaitu mengetahui apa pengaruh yang ditimbulkan peran
pendidik pada pembentukan kepribadian peserta didik.
Atas dasar inilah, penelitian ini perlu dilakukan karena dianggap penting untuk
memberikan pengetahuan kepada pendidik bahwa perannya dalam mendidik peserta didik
sangatlah berpengaruh pada pembentukan kepribadian pesetra didik. Sehingga pendidik dapat
mendidik layaknya pendidik sesugguhnya bukan hanya sekedar sebagai perantara
perpindahannya materi dari sumber ke peserta didik.
Dari paparan konteks penelitian diatas, kiranya menjadi sebuah hal yang sangat penting
sebuah penelitian tentang “Pengaruh Peran Pendidik terhadap Pembenutkan Kepribadian
Peserta Didik”.
Dari latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalahnya menjadi beberapa
rumusan, yaitu :
1. Mengetahui apa pengaruh peran pendidik pada pembentukan kepribadian peserta didik
2. Mengetahui apa faktor dan penghambat kepribadian peserta didik
1) Manfaat teoritis
Penelitian ini akan menemukan pengaruh apa yang ditimbukan dari peran pendidik
terhadapa pembentukan kepribadian peserta didik.
2) Manfaat praktis
a. Bagi pendidik, analisis ini berguna untuk meningkatkan kinerja pendidik
dalam mendidik para siswanya. peran pedidik yang baik dapat diteladan oleh
guru sebagai upaya pembentukan kepribadian peserta didik.
b. Bagi pembaca, penelitian ini mengubah perspektif pembaca, bahwa guru
bukanlah hanya seorang tukang ngajar melainkan seorang pendidik yang
dapat membentuk kepribadian peserta didik.
c. Bagi peneliti lainnya, dapat dijadikan refrensi dan rujukan untuk analisis
karya tulis berikutnya yang mengkaji peran seorang pendidik, atau bahan
perbandingan bagi peneliti lain.