Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok

STATISTIK INFERENSIAL
Sampling Aksidensial dan Purposive Sampling

Dosen Pengampuh:
Eka Rosmitha Sari, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:
1. Mega (031901016)
2. Wa Ode Ismiati (031901138)
3. Fitria Zulhikmah (031901158)
4. Wulan Oktavia (031901132)
5. Eka Safitri Sari Ramli (031901142)
6. La Igo (031901077)

RANGKUMAN

1. Sampling
Aksidensial
Teknik sampling aksidensial adalah teknik pengambilan sampel
yang berdasarkan suatu kebetulan/aksidensial, yaitu siapa saja anggota
populasi yang kebetulan ditemui peneliti/pengumpul data maka anggota
populasi tersebut dijadikan sebagai sampel penelitian.
Accidental sampling atau convenience sampling dalam penelitian
bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih
dahulu melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi
peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel
semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.

Contoh:
 Judul: Survei Kepuasan Pengguna Instagram
 Media sampling: Instagram
 Metode sampling: Peneliti membuat jajak pendapat terbuka di
instagram dengan pilihan jawaban “puas” atau “tidak puas” dengan
pertanyaan “apakah pengguna merasa puas dengan instagram”.
 Kriteria sampel:
- Semua pengguna social media instagram yang dapat merespon
survey
- Pernah dan masih menggunakan instagram
 Durasi survey: 24 jam

Kelebihan dan Kekurangan Sampling Aksidensial


1. Kelebihan:
a. Teknik ini sangat hemat bagi peneliti, penerapannya tidak
membutuhkan banyak usaha maupun memerlukan banyak biaya
b. Memberikan kebebasan terhadap peneliti yang bersangkutan
untuk menentukan sampel yang dirasa paling memenuhi syarat
c. Penelitian dapat dengan cepat diselesaikan karena metode
penarikan sampel tidak membutuhkan durasi yang lama
d. Teknik pengambilan sampelnya mudah dan memiliki fleksibilitas
tinggi karena tidak terikat banyak aturan
2. Kekurangan:
a. Hasil penelitian tidak terlalu akurat sehingga kurang dapat
dipertanggungjawabkan
b. Mayoritas penelitian dengan teknik ini menghasilkan kesimpulan
yang berpihak
c. Tidak terlalu cocok untuk penelitian dengan tujuan akhir kualitas
d. Teknik pengambilan sampelnya mudah dan memiliki fleksibilitas
tinggi karena tidak terikat banyak aturan

2. Purposive Sampling
Pursive sampling atau sampel bertujuan dilakukan dengan cara
mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah
tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya
dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan
waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang
besar dan jauh. Walaupun cara seperti ini diperbolehkan, yaitu peneliti
bias menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, tetapi ada syarat-
syarat yang harus dipenuhi.
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat
atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok
populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan
subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapay
pada populasi (key subjectis).
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat
didalam studi pendahuluan.

Contoh:
Peneliti akan mengadakan penelitian tentang minat belajar siswa-
siswa SMP di seluruh Indonesia. Dengan mempertimbangkan tersedianya
tenaga peneliti, waktu, dan dana, tentu tidak mungkin mengambil seluruh
provinsi yang ada. Maka diambillah Yogyakarta, Medan, Malang,
Bandung, Manado yang diperkirakan merupakan tempat-tempat yang
banyak sekolahnya, sehingga memiliki cukup banyak pelajar. Disamping
itu juga, mengambil beberapa daerah yang sekolahnya sedikit sekali
imbangan. Lima daerah yang telah disebutkan.

Kelebihan dan Kekurangan Purposive Sampling


1. Kelebihan:
a. Memudahkan tercapainya tujuan penelitian, karena sampelnya
berdasarkan kriteria yang dibutuhkan
b. Teknik ini cukup mudah untuk dilakukan
c. Proses penelitian menjadi lebih efisien, karena sampel yang
dipilih akan mudah untuk ditemui dan dilakukan penelitian
2. Kekurangan:
a. Tidak termasuk random sampling
b. Jumlah sampel tidak selalu menjamin bisa menjadi representasi
populasi yang diteliti
c. Tidak dapat diregeneralisasikan untuk diambil kesimpulan
statistik

Anda mungkin juga menyukai