SEMINAR PROPOSAL
Oleh :
VIRGIN CLAUDIA RORIMPANDEY
18041104077
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya Panjatkan ke Hairat Tuhan yang Maha Esa karena
limpah Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah proposal
ini tepat pada waktunya, proposal ini membahas Persepsi Petani Peternak Dalam
Pemeliharaan Ternak Sapi Di Desa Lowian Raya.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bias
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan proposal
ini, semoga bantuannya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan proposl selanjutnya.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................1
1.5 Hipotesis...........................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................6
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Fakta di atas menunjukkan, bahwa kedudukan usaha ternak sapi dalam
struktur perekonomian masyarakat di desa Lowian Raya adalah sebagai usaha
sampingan. Hal ini diduga dapat memepengaruhi ragam persepsi petani peternak
terhadap pemeliharaan ternak sapi itu sendiri.
Usaha peternakan sapi di Sulawesi Utara umumnya masih bersifat usaha
peternakan rakyat. Pemeliharaannya masih sebatas usaha sampingan bagi tani dan
sebagai tabungan. Hal ini dikarenaan pada saat-saat tertentu, ketika petani
memerlukan uang dalam memenuhi kebutuhan yang mendesak maka ternak
ternak tersbur dapat diuangkan (Elly, 2008).
Pemeliharaan ternak sapi di wilayah ini masih dilakukan secara tradisional
dengan sistem pemeliharaan secara ekstensif. Hal ini dibuktikan dari pengamatan
secara langsung di lapangan bahwa ternak sapi dipelihara dengan cara mengikat
ternak di lahan-lahan petani baik lahan terlantar maupun lahan yang baru selesai
panen jagung ataupun tanaman musiman lainnya. Pola pemeliharaan yang bersifat
sampingan sering membuat petani peternak kurang memperhatikan biaya yang
dikeluarkan selama proses pemeliharan ternak sapi.
Ternak sapi merupakan salah satu ternak yang banya dipelihara oleh petani
peternak di Desa Lowia Raya. Berikut populasi ternak sapi yang di pelihara petani
peternak di Desa Lowian Raya dapat dilihat pada Table 1 berikut :
Nama Jantan (ekor) Betina (ekor) Jumla Jumlah
Desa <1 th 1-<3th >3th < 1 th 1-<3th >3 h Peternak
th (ekor) KK
Lowian 24 47 48 19 64 42 244 41
Lowian 1 19 45 53 21 52 39 229 37
Jumlah 43 92 101 40 116 81 473 78
2
sebagai tenaga kerja dalam membajak lahan, baik lahan sawah maupun
tegalan/ladang dan sebagai tenaga transportasi hasil-hasil pertanian dan kayu
bangunan dalam desa, tetapi juga ternak sapi di desa Lowian Raya dipergunakan
di luar desa Lowian Raya khususnya dalam transportasi muatan kayu-kayu
bangunan yang di olah dari hutan luar desa..
Peternak dipedesaan pada umumya dalam berusaha, terutama usaha
pemeliharaan ternak sapi, merupakan salah satu lapangan hidup untuk
memperoleh sumber penghasilan. Walaupun pola usaha tani yang dilaksanakan
petani peternak masih bersifat usaha sambilan dan tradisional maka peternak tetap
menaruh harapan akan hasilnya yang bertujuan untuk mengatasi pemenuhan
kebutuhan hidupnya. n adalah petani peternak yang pendapatannya diperoleh dari
hasil menyewa ternak sapi sebagai tenaga kerja untuk mengolah lahan,sebagai alat
transportasi hasil-hasil pertanian dan sapi pejantan di sewa untuk pembibitan.
Motivasi beternak merupakan dorongan tersendiri dalam melakukan suatu
usaha peternakan. Dorongan inilah yang dapat menyebabkan seseorang mencapai
tujuan-tujuan, baik sadar atau tidak sadar. Sehingga keinginan dan ketertarikan
untuk memelihara ternak sapi yaitu Sapi Ongole, Bali, Bacan, Sumba di gemari
bagi masyarakat Desa Lowian Raya. Pamekasan semakin meningkat untuk
melestarikan budaya daerah. budaya yang dapat dikembangkan menjadi sebuah
penghasilan yang tidak hanya bagi peternak sapi di Desa Lowian Raya melainkan
juga bagi orang-orang yang terlibat dalam pemeliharaan ataupun pengembangan
ternak sapi.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini
adalah: Bagaimana Persepsi Petani Peternak terhadap Pemeliharaan Ternak Sapi?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui karakteristk peternak
2. Mengetahui persepsi peternak terhadap pemeliharaan ternak sapi
3.Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan persepsi Petani peternak
terhadap pemeliharaan ternak sapi
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang pemeliharaan ternak sapi secara ekstensif
2. Meningkatkan keterampilan peternak
3. Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat untuk memberi informasi mengenai
Persepsi Petani Peternak pada Pemeliharaan Ternak Sapi di Desa Lowian Raya
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Persepsi
2.1.1 Definisi Persepsi
Persepsi adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra
atau juga disebut proses sensoris. Stimulus tersebut akan diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi. (Walgito, 2010).
Persepsi positif
Persepsi negatif
5
didengar atau apa yang dirasa. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil
oleh individu dalam berbagai macam bentuk (Walgito, 2010).
1. Faktor Internal
a. Usia
Usia adalah umur individu yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai ulang
tahun. Semakin cukup umur, kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berpikir dan bekerja. (Nursalam, 2009).
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Jenis Kelamin
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan
b. Informasi
6
Semakin banyak informasi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang dan hal
tersebut menimbulkan kesadaran yang akhirnya mempengaruhi perilaku sesuai
dengan pengetahuan yang dimiliki (Notoatmojo, 2010).
c. Pengalaman
7
Sapi Peranakan Ongole memiliki bulu berwarna putih atau kelabu, bentuk
kepala pendek melengkung, telinga panjang menggantung, dan perut agak besar.
Pada sapi PO jantan, kadang dijumpai bercak-bercak berwarna hitam pada
lututnya, mata besar terang, dan dilingkari kulit berjarak sekitar 1 cm dari mata
berwarna hitam. Ciri khas yang membedakan sapi PO dengan sapi-sapi lainnya
adalah ponok di atas gumba, kaki panjang berurat kuat, serta ada gelambir
menggelantung dari bawah kepala, leher sampai perut. Saat dewasa, jantan PO
bisa mencapai bobot sekitar 600 kg dan yang betina rata-rata 450 kg. Pertambahan
bobot sapi PO berkisar antara 0,4 - 0,8Kg/hari.
Sapi PO murni mulai sulit ditemukan karena telah banyak disilangkan
dengan sapi brahman. Sesuai induk persilangannya, sapi PO terkenal sebagai sapi
pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi pada
perbedaan kondisi lingkungan, tenaga yang kuat, serta aktivitas reproduksi
induknya cepat kembali normal setelah beranak.
Persilangan Sapi Ongole dengan sapi lokal Indonesia, tipe sapi pedaging
dan sapi pekerja, mampu berdaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan, cepat
bereproduksi, Berat badan 600 kg dengan pertambahan bobot harian 0,75
kg/ekor/hari(Murtidjo,2012).
2.2 Sistem Pemeliharaan
Menurut (Anonim, 2010), ada 3 cara pemeliharaan sapi antara lain sebagai
berikut:
8
Pemeliharaan sapi secara ekstensif biasanya terdapat di daerah-daerah yang
mempunyai padang rumput yang luas, seperti di Nusa tenggara, Sulawesi selatan,
dan Aceh. Sepanjang hari sapi digembalakan di padang penggembalaan,
sedangkan pada malam hari sapi hanya dikumpulkan di tempat-tempat tertentu
yang diberi pagar, disebut kandang terbuka.
Pemeliharaan sapi secara semi intensif merupakan perpaduan antara kedua cara
pemeliharaan secara ekstensif. Jadi, pada pemeliharaan sapi secara semi intensif
ini harus ada kandang dan tempat penggembalaan dimana sapi digembalakan pada
siang hari dan dikandangkan pada malam hari.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
11
DAFTAR PUSTAKA
https://adoc.pub/kajian-persepsi-dan-adopsi-peternak-sapi-terhadap-
teknologi-.html
[BACA KONG PELAJARI]
12