Anda di halaman 1dari 15

Mei 13

SISTEM
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) PERAWAT INDONESIA

Rita Sekarsari
Ketua II PP PPNI

Disampaikan pada Workshop Jenjang Karir Perawat Indonesia,


Grand Sahid Hotel, 16 Mei 2013
Direktorat Keperawatan Kementerian Kesehatan RI

Rita Sekarsari
No Pendidikan No Pekerjaan

1 AKPER DEPKES RI 1985 1 Koordinator Program Diklat RSJPDHK


2 S1 PSIK UI 1993 2012 -
2 Ketua Sub Komite Keperawatan
3 S2 Monas Uni Melbourne 2001
RSJPDHK 2007 - 2012
4 Pengakuan Ns Sp KV 2011 3 Manajer Instalasi Rawat Inap & Ketua
5 S3 FIK UI 2010 , candidate doctor Komite Keperawatan RSJPDHK 2001-
2007
4 Ka Ru ICU RSJPDHK 1993 - 2001
NO Organisasi saat ini
5 Supervisor Keperawatan RSJPDHK
1 Ketua II PP PPNI 2010-2016 1993 - 2009
6 Koordinator DIKLAT POST BASIC
2 President INKAVIN 2012-2017
1993 - 2001
3 Ketua Kolegium Keperawatan Spesialis

4
Kardiovaskular 2010 - 2016
Pengurus ARSPI 2011 - 2016
Kontak :
5 Pengurus MTKI 2011- 2016
ritaakbar@yahoo.com
Ph: 08151626004
6 Surveyor KARS-
2

Environment
Spiritual
Physical Human Cultural Teaching and Learning
Family
Family Psychological Nursing
Medical Environment

Love
Health Illness
Community “Nursing is a Knowledge-Based Profession"

1
Mei 13

Profesi

 Bukan pekerja biasa

 Memerlukan:
 Keahlian (expertise)
 Tanggung jawab (responsibility)
 Kesejawatan (corporateness)

SOSIAL CONTRACT
PROFESSIONALS COMMUNITY

Self Credentialing Privilege

Moral responsibility performing


high standard of competence

Market control Professionalism


Working condition

William H, Sulivan, Medicine under threat: Professionalism and professional


Identity, CMAJ 2000: 162 (5) : 673

Klien Profesi keperawatan

Melaksanakan praktik
keperawatan sesuai
dengan ilmu keperawatan

Tanggung jawab moral, etik, dan


peduli pada hak azasi manusia
Dibuat standar untuk dapat
sebagai pemberi pelayanan
dipublikasikan dalam praktik

Credentialing Pengawalan kualitas


pelayanan

Sertifikasi Registrasi Lisensi Kode etik


Peraturan-
profesi Standar
perundangan
yang mengatur praktik
SERTIFIKAT REGISTER LISENS
P I praktik keperawat
KOMPETENSI
keperawatan an
6

2
Mei 13

• Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


• UU no 18 th. 2002 tentang : Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (psl 12)
Mengingat • PP No.32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
Kebijakan/Peraturan • Keputusan Menteri Kesehatan No. 148 Tahun 2010 tentang izin
dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 1796 tahun 2011 tentang
Registrasi dan Praktik Perawat.
• Keputusan MUNAS VIII -PPNI Tahun 2010 di Balikpapan
• Keputusan Rapat kerja Nasional PPNI tahun 2011 di Banten.

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB)
PERAWAT INDONESIA

STANDAR PENYELENGGARA PELATIHAN


KEPERAWATAN INDONESIA

Undang-Undang RI No. 36 th. 2003


tentang Kesehatan :

Psl 23
1. Tenaga kesehatan berwenang untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

2. Kewenangan untuk menyelenggarakan


pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki.

Psl 24
1. Tenaga kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 harus
memenuhi ketentuan kode etik, standar
profesi, hak pengguna pelayanan
kesehatan, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional.

2. Ketentuan mengenai kode etik dan


standar profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur oleh organisasi
profesi.

3
Mei 13

UU NO 18 TAHUN 2002 TENTANG


SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN,
DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Pasal 12 :
(2) Untuk menjamin tanggung jawab dan
akuntabilitas profesionalisme,
organisasi profesi wajib
menentukan standar, persyaratan,
dan sertifikasi keahlian, serta kode
etik profesi.

TANGGUNG JAWAB PPNI :

Menetapkan sistem dan pedoman guna


memelihara dan meningkatkan
profesionalisme anggotanya agar tetap
akontabel dan terjaga standar kinerjanya
guna meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan khususnya dan kesehatan
pada umumnya.

Credentialing Sebagai Akuntabilitas


Profesi

 Untuk menunjukkan kesiapannya sebagai


profesi dalam memberikan pelayanan
profesional kepada masyarakat

12

4
Mei 13

Credentialing
 Merupakan serangkaian kegiatan untuk memastikan
ditampilkannya kinerja yang dipersyaratkan untuk dapat
diberikan status sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Tujuan utama credentialing adalah untuk melindungi


masyarakat dengan memastikan tingkat kompetensi
professional untuk menjamin kepedulian terhadap hak-hak
pasien.
 Terdiri : 1. Sertifikasi
2. Registrasi
3. Lisensi
4. Akreditasi 13

Sertifikasi
• Proses pemberian bukti formal (sertifikat)
sebagai bukti pengakuan atas kemampuan
yang dicapai seseorang terkait jenis dan
jenjang atau kualifikasi tertentu.

• Pengakuan terhadap kemampuan yang


diperoleh berdasar penilaian terhadap proses
pengembangan yang diikutinya

14

Registrasi
 Proses pemberian status teregistrasi pada seseorang
berdasarkan sejumlah penilaian / sertifikat yang
dipersyaratkan.

 Dilakukan oleh Konsil (atau pemerintah).

 Berlaku untuk lama/ waktu tertentu.

 Status TEREGISTRASI berlaku pada area atau


wilayah tertentu saja.

15

5
Mei 13

DASAR DAN PELAKU CREDENTIALING


PERAWAT DI INDONESIA

 UNDANG UNDANG KEPERAWATAN belum


disyahkan sehingga KONSIL KEPERAWATAN
belum ada maka dasar yang digunakan adalah
Permenkes No 1769/MENKES/PER/VII/2011

 Pelakunya adalah suatu BOARD yang dibentuk


pemerintah yaitu Majelis Tenaga Kesehatan
Indonesia (MTKI) yang beranggotakan unsur
pemerintah dan perwakilan pengurus PP PPNI

16

Klien Profesi keperawatan

Melaksanakan praktik
keperawatan sesuai
dengan ilmu keperawatan

Ttanggung jawab moral, etik, dan


peduli pada hak azazi manusia
Dibuat standar untuk dapat
sebagai pemberi pelayanan
dipublikasikan dalam praktik

Credentialing Pengawalan kualitas


pelayanan

Registrasi/ Lisensi
Sertifikasi PM Kode etik
Lisensi Peraturan-
profesi Standar
Perundangan
yang mengatur Praktik
IJAZAH DAN STR SIPP
SIPP
SERTIFIKAT praktik Keperawat
KOMPETENSI keperawatan an
Praktek
Bekerja Mandiri
(PM) 17

PELAKSANAAN KREDENTIALING TENAGA


KESEHATAN DI INDONESIA (pertama)
Uji Kompetensi
Mahasiwa tk. akhir

(SERTIFIKASI) (REGIST&LISENSI) (LISENSI PM)

Sertifikat STR SIPP


Kompetensi

Praktik Praktik Mandiri (PM)

18

6
Mei 13

PELAKSANAAN KREDENTIALING TENAGA


KESEHATAN DI INDONESIA (kedua dst tiap 5 tahun)

(SERTIFIKASI) (REGIST&LISENSI) (LISENSI PM)

STR SIPP

Praktek Praktek Mandiri (PM)

5 tahun (25 SKP) 19

SURAT TANDA REGISTRASI

20

SERTIFIKAT KOMPETENSI

21

7
Mei 13

PERPANJANGAN SERKOM

22

PENENTUAN SKP OLEH OP

23

Mekanisme dan kebijakan PPNI dalam memberikan


rekomendasi guna perpanjangan Sertifikat kompetensi dalam
rangka Re-Registrasi, sebagai berikut:

1. Rekomendasi diberikan kepada anggota PPNI yang memiliki Nomor Induk


Registrasi Anggota (NIRA) PPNI yang dikeluarkan oleh PPNI Pusat sesuai
hasil Munas 2010 dan terdaftar sejak 2012. Untuk perawat lulusan setelah
th 2012, keanggotaan dihitung sejak tahun kelulusan.

2. Surat Rekomendasi diberikan oleh PPNI Propinsi berdasarkan


pendelegasian dari PPNI Pusat dengan memperhatikan status
keanggotaan dan terpenuhinya 25 SKP sesuai ketentuan PPNI

3. SKP yang diakui adalah SKP PPNI yang dikeluarkan sejak th 2011

4. Setiap tahun pada bulan kelahiran yang bersangkutan, setiap perawat


mengisi laporan evaluasi diri dan melampirkan bukti-bukti sesuai kebijakan
PPNI yang tertuang dalam pedoman terlampir (form A)

24

8
Mei 13

Mekanisme dan kebijakan PPNI dalam memberikan rekomendasi guna


perpanjangan Sertifikat kompetensi dalam rangka Re-Registrasi, sebagai
berikut:
5. Laporan evaluasi diri dan bukti-bukti pendukung dikirimkan ke sekretariat PPNI
Kabupaten / kota untuk diverifikasi oleh evaluator PKB Perawat Indonesia yang
ditetapkan melalui SK PPNI pusat.

6. Setelah diverifikasi, evaluator PPNI Kabupaten / Kota memasukkan data hasil


evaluasi diri anggotanya (Perolehan SKP setahun) ke Sistim Informasi
Manajemen Keanggotaan (SIM-K) PPNI. Jika perolehan SKP kurang dari 5,
maka evaluator PPNI Kabupaten / Kota memberikan umpan balik pertama
kepada yang bersangkutan secara langsung atau melalui PPNI Komisariat untuk
mendapatkan pembinaan/pengarahan. Pada akhir 3 tahun pertama PPNI
Kab/Kota harus memberikan umpan balik kedua kepada anggotanya atau
melalui PPNI Komisariat apabila perolehan SKP kurang dari 15, dan membantu
mencarikan solusi agar pada tahun ke lima, dapat tercapai 25 SKP.

7. Setiap akhir lima tahun, evaluator PPNI Kabupaten / Kota melakukan verifikasi
data evaluasi diri dan menyerahkan hasil verifikasi ke Pengurus PPNI Propinsi
untuk dimasukkan ke SIM-K Nasional

8. Pengurus PPNI Propinsi, atas nama PPNI Pusat memberikan rekomendasi


untuk diteruskan ke MTKP guna memperpanjang Sertifikat Kompetensi.
25

Mekanisme dan kebijakan PPNI dalam memberikan rekomendasi guna


perpanjangan Sertifikat kompetensi dalam rangka Re-Registrasi, sebagai
berikut:

26

27

9
Mei 13

Lisensi

 Proses pemberian izin kepada seseorang


untuk melakukan suatu kegiatan/ pekerjaan
berdasarkan persyaratan yang berlaku.

 Diberikan oleh pemerintah.

28

Lisensi
Untuk memperoleh SIPP, perawat harus mengajukan permohonan kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota dengan melampirkan:
•Fotocopy STR yang masih berlaku dan dilegalisir
•Surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik
•Surat pernyataan memiliki tempat praktik
•Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar
•Rekomendasi dari PPNI

Permohonan rekomendasi dengan menggunakan format terlampir (form B)


Pengurus PPNI Kabupaten / Kota setelah menilai kelayakan melaksanakan
praktik mandiri, memberikan rekomendasi dengan format terlampir (form C)

Rekomendasi dibuat rangkap 3 (tiga), untuk pemohon, untuk propinsi


(sebagai laporan) dan pertinggal.
Pengurus PPNI Propinsi setiap bulan Juni dan Desember membuat
rekapitulasi rekomendasi yang dikeluarkan di wilayah propinsinya, dan
dilaporkan ke Pengurus Pusat PPNI.
29

Akreditasi

 Akreditasi adalah pengakuan terhadap suatu


lembaga dan program pelatihan keperawatan
yang menunjukkan bahwa lembaga atau
program pelatihan tersebut telah memenuhi
standar yang ditetapkan oleh PPNI.
 Akreditasi lembaga dan program pelatihan
dilakukan oleh PPNI Pusat bersama himpunan /
ikatan terkait dengan melibatkan pengurus
propinsi

30

10
Mei 13

Akreditasi lembaga pelatihan:


Setiap lembaga pelatihan keperawatan diharapkan
memenuhi kriteria standar penyelenggara pelatihan
keperawatan yang meliputi :
Standar 1. Organisasi dan Administrasi
Standar 2: Sumber Daya Manusia
Standar 3: Peserta pelatihan
Standar 4: Rancangan Program Pendidikan
Standar 5: Sumber Materi/bahan dan Fasilitas
Standar 6: Catatan dan Laporan
Standar 7: Evaluasi

STANDAR PENYELENGGARA
PELATIHAN KEPERAWATAN

31

Bentuk PKB Perawat Indonesia


Kegiatan PKB perawat Indonesia mencakup beberapa bentuk:
 Kegiatan praktik profesional : Memberikan pelayanan
keperawatan, baik berupa praktek di institusi pelayanan
kesehatan maupun praktek mandiri diluar institusi, serta
membimbing praktek mahasiswa di klinik maupun di
masyarakat
 Pendidikan berkelanjutan : mengikuti temu ilmiah ,seminar,
workshop, pelatihan.
 Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Meneliti, Publikasi hasil
Penelitian di jurnal, Menulis artikel di jurnal, Menulis buku
dipublikasikan.
 Pengabdian masyarakat: Berpartisipasi dalam pemberdayaan
masyarakat melalui bentuk-bentuk kegiatan sosial, memberikan
penyuluhan, penanggulangan bencana, terlibat aktif dalam
pengembangan profesi, anggota pokja kegiatan keprofesian.

32

Prinsip PKB Perawat Indonesia


 Setiap perawat harus mempunyai rencana pengembangan
dirinya sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
keprofesiannya. Rencana pengembangan diri dilakukan
dengan mengisi form C (terlampir)
 PKB Perawat merupakan kegiatan mandiri dengan ciri “self
directed” dan “practice based”
 PKB perawat merupakan syarat untuk mendapatkan
rekomendasi dari PPNI dalam rangka perpanjangan sertifikat
guna registrasi ulang (STR) atau lisensi (SIPP)
 PKB perawat harus didasarkan pada motivasi dasar :
 Keinginan memberikan pelayanan terbaik bagi klien
 Memenuhi Kewajiban sesuai standar profesi
 Mencegah kejenuhan, dan mendapatkan kepuasan diri
dengan berkembangnya kemampuan sesuai dengan jenjang
karier profesi.

33

11
Mei 13

Ketentuan umum PKB perawat Indonesia


adalah:
 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan syarat
untuk mendapatkan rekomendasi PPNI dalam rangka registrasi
ulang, lisensi,
 Bukti seseorang melakukan kegiatan Pengembangan
Keprofesian bagi Perawat dinyatakan dalam bentuk Satuan
Kredit Profesi (SKP) oleh organisasi profesi
 Kredit prasyarat yang diperlukan sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan, yaitu sekurang kurangnya 25. SKP dalam 5 tahun,
terdiri dari :
 a. Kegiatan praktik profesional 10 - 20 %
 b. Pendidikan berkelanjutan 40 - 80 %
 c. Pengembangan Ilmu Pengetahuan 0 - 20 %
 d. Pengabdian masyarakat 0 - 20 %

34

Ketentuan Satuan Kredit Profesi berdasarkan


peran kepesertaan :
 Satuan Kredit Profesi untuk Peserta
SKP Peserta

Jumlah Dalam Jam


Lokal / Nasional Internasional

≤ 10 1 2

>10 - 30 2 3
> 30 - 60 3 4
> 60 - 90 4 5
> 90 - 120 5 6
> 120 - 150 6 7
> 150 - 210 7 8
> 210 - 270 8 9
>270 - 330 9 10
> 330 - 390 10 11
> 390 - 450 11 12
> 450 12 13
35

Satuan Kredit Profesi untuk peran kepesertaan


lain :
Peran kepesertaan Nasional Internasional
lain
1) Nara sumber / 3 SKP 5 SKP
Instruktur

1) Moderator 2 SKP 3 SKP

1) Panitia / fasilitator 2 SKP 3 SKP

Catatan : Dalam komponen ini, maksimal 5 SKP dimungkinkan


diperoleh dari SKP yang diberikan oleh PPNI Propinsi.

36

12
Mei 13

Pengembangan Ilmu Pengetahuan :


Pengembangan Ilmu Pengetahuan dapat dicapai :
0 - 20 % ( 0 – 5 SKP )
Kegiatan Peran SKP
a) Meneliti 1) Peneliti utama 3 SKP / penelitian 1
2) Anggota SKP / penelitian
a) Publikasi hasil penelitian:
- Jurnal Nasional - Penulis utama 1 SKP
- Jurnal Internasional - Penulis anggota 0,5 SKP
- Penulis utama 2 SKP
- Penulis anggota 1 SKP
a) Menulis artikel di Jurnal
- Jurnal Nasional - Penulis utama 1 SKP
- Jurnal Internasional - Penulis anggota 0,5 SKP
- Penulis utama 2 SKP
- Penulis anggota 1 SKP
SKP Penelitian akan dinilai dan diberikan oleh PP PPNI bersama kolegium terkait. 37

Pengabdian kepada masyarakat


Pengabdian kepada masyarakat dapat dicapai :
0 - 20 % (0 – 5 SKP)
Bentuk bentuk pengabdian masyarakat yang dapat diakui :
a. Berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat melalui bentuk-
bentuk kegiatan sosial, penanggulangan bencana, anggota
pokja kegiatan keprofesian.
 Ketua = 1 SKP per kegiatan
 Anggota = 0.5 SKP per kegiatan
 Dibuktikan dengan :
 Surat Keputusan atau Surat tugas dari atasan yang berwenang
 Laporan kegiatan yang disahkan oleh penanggung jawab kegiatan

b. Menjadi pengurus aktif di PPNI :


 Pengurus harian : 1 SKP / th
 Pengurus Pleno : 0,5 SKP / th

38

PENATALAKSANAAN

A. Penilaian kelayakan penyelenggaraan


1. Penyelenggara mengajukan proposal kepada PPNI
Pusat untuk seminar, workshop tingkat nasional dan
internasional serta pelatihan, dan kepada PPNI
Propinsi untuk seminar dan work shop tingkat lokal /
propinsi. Proposal sudah harus masukl sekretariat
PPNI paling lambat satu bulan sebelum kegiatan
dimulai,.
2. Proposal dikirim dengan melampirkan:
 Kurikulum pelatihan, sesuai format yang telah ditetapkan
(lampiran 3)
 Daftar Riwayat Hidup pembicara dan atau fasilitator

39

13
Mei 13

PENATALAKSANAAN
A. Penilaian kelayakan penyelenggaraan
3. PPNI bersama ikatan / himpunan akan mengkaji proposal dan menilai
kelayakan penyelenggaraan. Untuk proposal yang masuk ke PPNI
propinsi, apabila Ikatan / Himpunan belum terbentuk di propinsi tsb,
maka proposal dikaji oleh tim penilai yang terdiri dari minimal 3 orang
perawat yang memiliki kepakaran dalam bidang terkait.
4. Dalam waktu paling lambat satu minggu setelah proposal diterima,
PPNI harus sudah memberikan jawaban atas permohonan tersebut.
5. Selambat-lambatnya 1 minggu sebelum kegiatan, penyelenggara harus
sudah mengirimkan daftar nama peserta, berikut no. keanggotaan
PPNI sebagai persyaratan untuk diprosesnya SKP
6. Bagi peserta yang on site (mendaftar di hari H), dalam waktu 3 hari,
penyelenggara harus sudah melaporkan ke PPNI, untuk dimasukkan
ke dalam on line system
7. Untuk SKP yang diberikan oleh propinsi, maka dalam waktu paling
lambat 5 hari setelah kegiatan selesai, pengurus propinsi harus
melaporkan kegiatan dan daftar peserta ke PPNI Pusat.

40

B. Pembiayaan
No Biaya
Jumlah Jam (dalam ribuan)
Nasional Internasional
1 ≤10 jam 750 1.500
2 >10 - 30 1.250 1.750
3 > 30 – 60 1.750 2.500
4 > 60 – 90 2.500 3.000
5 > 90 – 120 2.750 4.000
6 > 120 – 150 3.250 5.000
7 > 150 – 210 4.000 6.000
8 > 210 – 270 5.000 7.000
9 >270 – 330 5.750 8.000
10 > 330 – 390 6.500 9.000
11 > 390 – 450 7.250 10.000
12 > 450 8.000 15.000
Institutional fee penyelenggaraan:
1. Pelatihan oleh badan kelengkapan sesuai aturan organisasi
2. Institusi di luar PPNI yang bekerjasama dengan PPNI :
Seminar/ workshop/Pelatihan : sesuai MOU yang disepakati
41

c. Pelaporan Perolehan SKP


a) Individu perawat membuat laporan evaluasi diri pelaksanaan
kegiatan PKB PERAWAT INDONESIA sesuai dengan yang
diikutinya mencakup
 Kegiatan praktik profesional
 Pendidikan dan Pelatihan
 Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
 Pengabdian masyarakat

b) Proses pelaporan selanjutnya lihat pada penjelasan tentang


Registrasi.

c) Batasan nilai kredit minimal 5 SKP/ tahun


 Format laporan lihat form A terlampir.

42

14
Mei 13

43

44

15

Anda mungkin juga menyukai