Anda di halaman 1dari 2

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR PER-05/PJ/2022

TENTANG

BENTUK DAN ISI NOTA PENGHITUNGAN, SURAT KETETAPAN PAJAK, SERTA SURAT
TAGIHAN PAJAK

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang : a. bahwa untuk memberikan keadilan dan kepastian hukum dalam


penerbitan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak, serta untuk
menyesuaikan ketentuan penerbitan Surat Ketetapan Pajak dan Surat
Tagihan Pajak berdasarkan perubahan atau pengaturan baru dalam
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan
Perpajakan, perlu mengatur kembali ketentuan bentuk dan isi nota
penghitungan, Surat Ketetapan Pajak, serta Surat Tagihan Pajak;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 145/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penerbitan
Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 18/PMK.03/2021 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 11 TAHUN 2020 tentang Cipta Kerja di Bidang Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, serta Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Bentuk dan Isi
Nota Penghitungan, Surat Ketetapan Pajak, serta Surat Tagihan Pajak.

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.03/2012 tentang Tata


Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 902)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.03/2021 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 11 TAHUN 2020 tentang Cipta Kerja di Bidang
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, serta Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 153);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1031);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG BENTUK DAN ISI
NOTA PENGHITUNGAN, SURAT KETETAPAN PAJAK, SERTA SURAT
TAGIHAN PAJAK.

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan:
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah
kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administratif,
dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat ketetapan
pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan.
3. Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit
pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
4. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit
pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau seharusnya tidak
terutang.
5. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak
dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.

Pasal 2
Ketentuan mengenai bentuk, jenis, kode, dan
ukuran formulir:
1. nota perhitungan;
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan;
4. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;
5. Surat Ketetapan Pajak Nihil;
6. Surat Tagihan Pajak; dan/atau
7. lembar pengawasan nota penghitungan,
Surat Ketetapan
untuk Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, dan Bea Meterai, tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 3
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2021 tentang Bentuk dan Isi
Nota Penghitungan, Bentuk dan Isi Surat Ketetapan Pajak serta Bentuk
dan Isi Surat Tagihan Pajak dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Mei 2022
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK,

ttd.

SURYO UTOMO

Anda mungkin juga menyukai