Kelas : SPI 2 B
NIM : 1205010058
Dosen Pengampu : Mahbub Hefdzil Akbar, M.A
A. Deskripsi Naskah
2
Terbaca ‘Alimah’
3
Terbaca ‘Alimah’
4
Terbaca ‘Alimah’
5
Terbaca ‘Alimah’
kurusi, berjalan berhisyob Allah Ta’ala mentakdirkan unta itu menjadi gapuk. Perjalanan
nan jauh menjadi mampir berhenti di bawah kayu, mati menjadi hidup, lalu berbuah.
Berjalan saat lagi tiba di rumah hari petang. Dibukakan pula, muka nabi menjadi damar
oleh kebesaran Nabi Muhammad. Lamalah nabi kita diam di sana. // (2)
Adapun haalimah Sakdiyah adalah anak seorang laki-laki bernama Dhamirah.
Muhammad itu dua tahun umurnya. Pergih berjalan-jalan di atas bukit Jabal Nur
namanya bukit. Serta Dhamirah badua berjalan bertemu dua orang rupa hulubalang. Pada
tangannya itu suatu pedang d.k.y.p.t nabi kedua belah tangan. Dibelanya dadah
dikeluarkan hati jantung, lalu dibasunya, dimasukkan pula kembali. Berlari Dhamirah
kepada ibu menghimbaukan Muhammad sudahlah mati dibunuh orang. Berlarilah ibu
cucurlah peluh mendaki bukit amat tingginya dapat Muhammad di bawah pohon
Sajaro(h)6. /H/alimah7 Sakdiyah pun tiba. Muhammad terbangun diambilah Muhammad
lalu dicium. Apa sebabnya demikian, saudara engkau Dhamirah sudala mengimbaukan
anaklah mati ia[nya]8 katakan. Berkata Muhammad kepada Ibu, “ adalah dua orang
rupanya putih, diambilnya hamba lalu dibelah, dikeluarkan hati tiada sakit dan pedih, lalu
dibasuhnya dangan sehabis-habis darahnya dimasukkan pula kepada dadah hamba
dangan tiada ingat”. Berkata ibu, “anakku marilah pulang bersama-sama dengan saudara
engkau”. Dhamirah berjalan (bersama)9 nabi kepada rumah. Tiba di rumah dia dapati
Aminah sudahlah tiba, karena janji sudahlah sampai, bakata Muhammad kepada
/H/alimah10 Sakdiyah, “ibuku aku hendak kembali dahulu pulang ka negeri Makah”.
Berjalannlah // (3) Muhammad diiringkan Aminah. Tiba di rumah suatu pun tidak akan
dimakan karena ibu nabi orang miskin.
Allah Ta’ala menzhahirkan kuasanya. Turunlah jibril disu/r/ukan11 Tuhan
membawa suatu tongkat di dalam syorga, berapa mukjizat engkau hujamkan tongkat ini
kepada bumi?”. Kata Muhammad, “Baiklahh ya taulanku”. Maka memberi salam jibril
lalu mengirab.
6
Terbaca ‘Sajaro’
7
Terbaca ‘Alimah’
8
Kelebihan kepenulisan
9
Kekurangan penulisan
10
Terbaca ‘Alimah’
11
Terbaca ‘disulukan’
Kata ‘disulaukan’ dalam Bahasa Minangkabau tidak ada dan diedisikan dengan kata ‘disurukan’
Maka adalah segala anak orang Makah berkampuang-kampuang kepada nabi
ampat puluh ampat tiada bercerita siang malamnya. Kalau lapar perutnya sekalian pula
itu mamintak kepada nabi. Maka dihujamkan tongkatnya kepada bumi. Maka berdaun
dua helai lalu berbuah sekarang, terambil lalu dibelah bersama-sama makan dimakan.
Sampailah umur nabi kita Shallaal-Laahu ‘alaihi wa sallam lima belas musim,
dikawinkan dangan khodijah sampai pula anam belas musim, kawin pula dangan Aisyah
membawa pula ia selamat. Adapun nabi beranak laki-laki Abu Qasyim dan parampuan
Fatimah Dzahra. Adapun Fatimah itu berkawin pula dengan Ali radhiyallahu’anhu
beranak pula Hasan dan Husain.
Maka turun jibril kepada nabi kita membawa namanya Tuhan kita. Maka memberi
salam Jibril, “Assalamu / (4) ‘alaikum wahai Nabi Allah, “Alaikum sallam ya Jibril”.
Maka berkata Jibril kepada Muhammad, ”Hamba ini disu/r/ukan12 Tuhan kepada engkau
membawa ia, manyu/r/u13 engkau Muhammad rasulullah”. Lalu kepada umat engkau
sampai sekarang menjadi rasulullah. Adapun nabi kita itu bapaknya Abdullah, bapak
Abdullah Abdul Muthalib, bapaknya Abdul Hasyim, bapaknya Abdul Manaf,
saudaranya Abdullah Abu Jaher dan Raja Khalifah. Itulah yang kalah di dalam bum
Makah dan bapak Aminah Abdul Wahhab Syura. Raja Abi Nathrum memerintah di
Padang Khuniyah. Adapun Nabi Muhammad keturunan Jibril, saratus salapan pulih kali
menurunkan Quran dangan berlipat-lipat.
12
Terbaca ‘disulukan’
Kata ‘disulaukan’ dalam Bahasa Minangkabau tidak ada dan diedisikan dengan kata ‘disurukan’
13
Terbaca ‘manyulu’
Kata ‘manyulu’ dalam bahasa Minangkabau tidak ada dan diedisikan dengan kata ‘manyuru’.