Anda di halaman 1dari 7

Nama : Farrel Reyhan Gunawan

Kelas : SPI 2 B
NIM : 1205010058
Dosen Pengampu : Mahbub Hefdzil Akbar, M.A

A. Deskripsi Naskah

1. Judul naskah : Hikayat Nabi


2. Nomor Naskah : W 77
3. Tempat penyimpanan : Perpustakaan Nasional RI
4. Asal Naskah : Minangkabau
5. Keadaan Naskah : Naskah masih baik, kertasnya masih bagus, tulisan jelas
terbaca menggunakan tinta berwarna hitam
6. Ukuran naskah : 15x10, 47 hlm, jumlah baris perhalaman rata-rata 15,
kecuali hlm 16 ada 13 baris.
7. Penomoran halaman : tambahan orang lain, angka biasa, seperti menggunakan
pulpen atau pensil hitam.
8. Jenis aksara : huruf yang dipakai adalah huruf arab melayu (jawi).
Huruf yang digunakan dalam penulisan naskah berbentuk agak miring dengan goresan pena
yang tipis dengan menggunakan tinta hitam. Dalam naskah ini tidak terdapat tanda baca
yang bersifat standar, tapi terdapat kata kata tumpuan yang berfungsi sebagai pembatas
antarkalimat dan antarparagraf.
9. Cara penulisan :
- pemakaian lembaran naskah untuk penulisan teks naskah
Ini dengan cara bolak-balik, jadi setiap sisi halaman pada setiap lembar naskah
dipergunakan umtuk menulis teks.
- Cara penempatan tulisan pada lembar naskah yaitu teks ditulis dari arah kanan ke kiri, ditulis
sejajar dengan lembar naskah.
- Ruang tulisan terbentuk secara bebas, tidak ada pembatas, misalnya garis yang mengatur
ruang tulisan.
10. Bahan Naskah : kertas berwarna kuning kecoklatan, bahannya yaitu kertas
Eropa dengan di tengahnya terdapat watermark.
11. Umur Naskah : Tidak terdapat keterangan yang menjelaskan umur naskah.
12. Umur Teks :
13. Nama Pengaran : Tidak diketahui secara pasti. Tidak terdapat keterangan yang
menjelaskan tentang hal tersebut.
14. Kolofon : tulisan saya Datu Bandahara pada petang Jumat kira kira
pukul 8=24/Muharram tahun Zamusim 1275.
15. Watermark : Daun Lontar

B. Isi Secara Umum


a. Hlm 1-4 : Menceritakan masa kecil Nabi Muhammad dari mulai lahir,
kemudian dititipkan pada Halimah Sakdiyah, Nabi disucikan, dan di halaman 4 Nabi diambil
aminah.
b. Hlm 4-10 : Nabi menerima wahyu dari mulai Nabi menerima wahyu kemudian
melaksanakan Isra Mi’raj.
c. Hlm. 12-14: Tentang Nabi dan sahabatnya. Yaitu Nabi bertemu dengan sahabatnya yaitu
Abbas, kemudian bercerita perjalanannya ke langit.
d. Hlm 14-16: Menceritakan tentang Muhammad Hanafiyah.
- Ali mempunyai 2 orang anak yaitu Hasan dan Husain.
- Ali memeluk Hasan, Husain dan Ali Muhammad Hanafiyah.
- Fatimah bertanya kepada nabi tentang ayah kandung dari Ali Muhammad Hanafiyah
- Nabi menyuruh Fatimah bertanya pada Ali.
- Ali menyuruh Fatimah meminta kepada Nabi Muhammad pakaian sebanyak tiga jenis yaitu
merah, biru dan putih
- Pakaian merah diberikan kepada Amir Husain, Raja Yazid diberikan pakaian biru, pakaian
putih diberikan kepada Muhammad Ali Hanafiyah.
- Pulanglah ketiganya kepada Ali kemudian dibunuh.
-
C. Menyunting Naskah
Hatta dengan takdir Allah taala maka datang hikayat nabi tatkala manusia
membawa kan selanjutnya amanat datang kepada zhohirnya Nabi Allah maka dengan
takdir Allah taala halnya yang berharga itu dibawa ke sukunya kembali. Bermula
Aminah parampuan Abdullah yaitu maanakkan nabi kita Muhammad di dalam Negeri
Makah pada petang ahad malam Isynain pada tahun alif hijrah seribu sembilan puluh
sembilan sampai sekarang. Pada masa itu raja Abu Lahab menjadi kerajaan di dalam
Negeri Makah itu. Maka turunlah segala anak-anak biduodari di atas langit di dalam
syorga. Disu/ru/kan1 tuhan kita Rabbil ‘alamin membawa pakaian salangkapnya, yaitu
sundusin istabraqin yang amat halus tiada di dunia ini bandingannya. Pembanding
Muhammad pada waktu itu adanya suda tiba segala anak-anak biduodari di dalam Negeri
Makah. Muhammad itu sudahlah zhahir sekalian berhala habis terjatuh daripada
masjidnya dan bergerak kurisyi Raja Kisyran di luar Negeri Makah. Maka jatuhlah Raja
ke bawah kurisy karena kebesaran Muhammad dan padam api di Negeri Parsi dan
panaslah sekalian isi dunia tidak tahu.
Berkata pada ketika zhahir Muhammad maka diambilah anak-anakkan biduodari
Muhammad daripada ibunya serta dzikrullah dibacanya. Dikalat pusat dimandikan
kepada air zinah telaga kautsar nama airnya. Maka diambil oleh Aminah // (1) disusukan
Muhammad itu tiada mau manusu kepadanya. Maka datanglah suatu kaum parampuan
bernama /H/alimah2 sakdiyah. Lalu ke rumah ibu Muhammad, lalu berkata niniaknya Abi
Thalib, “ Hai parampuan ke mana engkau pergi. Berkata /H/alimah3 Sakdiyah, “ Aku
bernadzar pergi kemari hendak manusukkan Muhammad”.
Adapun /H/alimah4 Sakdiyah itu susunya hampa sebelah kanan, berisi sebelah
kiri. Maka disusukan Muhammad itu kepada kiri tiada mau, palingkan pula kepada yang
hampa. Maka mangisaplah nabi kita Muhammad itu. Susu hampa menjadi berisi, terbit
daripadanya air surban thahuran nama airnya. Berkata Haalimah Sakdiyah kepada niniak
Nabi Muhammad Abi Thalib, “Hai Abi Thalib, Muhammad ini aku akan membawa
kepada rumah tangga, diri biar dipeliharokan”. Maka dilapaskan oleh bundanya lalu
dibawa oleh /H/alimah5 sakdiyah. Lama sasaat hantaronya ada dilatakan di atas unta yang
1

2
Terbaca ‘Alimah’
3
Terbaca ‘Alimah’
4
Terbaca ‘Alimah’
5
Terbaca ‘Alimah’
kurusi, berjalan berhisyob Allah Ta’ala mentakdirkan unta itu menjadi gapuk. Perjalanan
nan jauh menjadi mampir berhenti di bawah kayu, mati menjadi hidup, lalu berbuah.
Berjalan saat lagi tiba di rumah hari petang. Dibukakan pula, muka nabi menjadi damar
oleh kebesaran Nabi Muhammad. Lamalah nabi kita diam di sana. // (2)
Adapun haalimah Sakdiyah adalah anak seorang laki-laki bernama Dhamirah.
Muhammad itu dua tahun umurnya. Pergih berjalan-jalan di atas bukit Jabal Nur
namanya bukit. Serta Dhamirah badua berjalan bertemu dua orang rupa hulubalang. Pada
tangannya itu suatu pedang d.k.y.p.t nabi kedua belah tangan. Dibelanya dadah
dikeluarkan hati jantung, lalu dibasunya, dimasukkan pula kembali. Berlari Dhamirah
kepada ibu menghimbaukan Muhammad sudahlah mati dibunuh orang. Berlarilah ibu
cucurlah peluh mendaki bukit amat tingginya dapat Muhammad di bawah pohon
Sajaro(h)6. /H/alimah7 Sakdiyah pun tiba. Muhammad terbangun diambilah Muhammad
lalu dicium. Apa sebabnya demikian, saudara engkau Dhamirah sudala mengimbaukan
anaklah mati ia[nya]8 katakan. Berkata Muhammad kepada Ibu, “ adalah dua orang
rupanya putih, diambilnya hamba lalu dibelah, dikeluarkan hati tiada sakit dan pedih, lalu
dibasuhnya dangan sehabis-habis darahnya dimasukkan pula kepada dadah hamba
dangan tiada ingat”. Berkata ibu, “anakku marilah pulang bersama-sama dengan saudara
engkau”. Dhamirah berjalan (bersama)9 nabi kepada rumah. Tiba di rumah dia dapati
Aminah sudahlah tiba, karena janji sudahlah sampai, bakata Muhammad kepada
/H/alimah10 Sakdiyah, “ibuku aku hendak kembali dahulu pulang ka negeri Makah”.
Berjalannlah // (3) Muhammad diiringkan Aminah. Tiba di rumah suatu pun tidak akan
dimakan karena ibu nabi orang miskin.
Allah Ta’ala menzhahirkan kuasanya. Turunlah jibril disu/r/ukan11 Tuhan
membawa suatu tongkat di dalam syorga, berapa mukjizat engkau hujamkan tongkat ini
kepada bumi?”. Kata Muhammad, “Baiklahh ya taulanku”. Maka memberi salam jibril
lalu mengirab.

6
Terbaca ‘Sajaro’
7
Terbaca ‘Alimah’
8
Kelebihan kepenulisan
9
Kekurangan penulisan
10
Terbaca ‘Alimah’
11
Terbaca ‘disulukan’
Kata ‘disulaukan’ dalam Bahasa Minangkabau tidak ada dan diedisikan dengan kata ‘disurukan’
Maka adalah segala anak orang Makah berkampuang-kampuang kepada nabi
ampat puluh ampat tiada bercerita siang malamnya. Kalau lapar perutnya sekalian pula
itu mamintak kepada nabi. Maka dihujamkan tongkatnya kepada bumi. Maka berdaun
dua helai lalu berbuah sekarang, terambil lalu dibelah bersama-sama makan dimakan.
Sampailah umur nabi kita Shallaal-Laahu ‘alaihi wa sallam lima belas musim,
dikawinkan dangan khodijah sampai pula anam belas musim, kawin pula dangan Aisyah
membawa pula ia selamat. Adapun nabi beranak laki-laki Abu Qasyim dan parampuan
Fatimah Dzahra. Adapun Fatimah itu berkawin pula dengan Ali radhiyallahu’anhu
beranak pula Hasan dan Husain.
Maka turun jibril kepada nabi kita membawa namanya Tuhan kita. Maka memberi
salam Jibril, “Assalamu / (4) ‘alaikum wahai Nabi Allah, “Alaikum sallam ya Jibril”.
Maka berkata Jibril kepada Muhammad, ”Hamba ini disu/r/ukan12 Tuhan kepada engkau
membawa ia, manyu/r/u13 engkau Muhammad rasulullah”. Lalu kepada umat engkau
sampai sekarang menjadi rasulullah. Adapun nabi kita itu bapaknya Abdullah, bapak
Abdullah Abdul Muthalib, bapaknya Abdul Hasyim, bapaknya Abdul Manaf,
saudaranya Abdullah Abu Jaher dan Raja Khalifah. Itulah yang kalah di dalam bum
Makah dan bapak Aminah Abdul Wahhab Syura. Raja Abi Nathrum memerintah di
Padang Khuniyah. Adapun Nabi Muhammad keturunan Jibril, saratus salapan pulih kali
menurunkan Quran dangan berlipat-lipat.

12
Terbaca ‘disulukan’
Kata ‘disulaukan’ dalam Bahasa Minangkabau tidak ada dan diedisikan dengan kata ‘disurukan’
13
Terbaca ‘manyulu’
Kata ‘manyulu’ dalam bahasa Minangkabau tidak ada dan diedisikan dengan kata ‘manyuru’.

Anda mungkin juga menyukai