3720200001
No . 1
Uraian Tugas Kepala Ruangan
1) Perencanaan
a) Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya
masingmasing.
b) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
c) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer.
d) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer.
e) Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
f) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan
dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
g) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
Membimbing penerapan proses keperawatan 3) Menilai asuhan
keperawatan.
Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk.
Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
2) Pengorganisasian
a) Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b) Merumuskan tujuan metode penugasan.
c) Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas.
d) Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer
dan perawat primer membawahi 2 perawat asosiet.
e) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari.
f) Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
g) Mengatur dan mengedalikan logistic ruangan.
h) Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak ada tempat kepada perawat
primer
i) Mengembangkan kemampuan anggota
j) Menyelenggarakan konferensi.
3) Pengarahan
a) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer.
b) Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik.
c) Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
d) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan klien.
e) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya.
f) Meningkatkan kolaborasi.
4) Pengawasan
a) Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
b) Melalui supervisi :
Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki / mengawasi
kelemahan-kelemahan yang ada saat ini.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat
selama dan sesudah proses keperawatan dilakukan
(didokumentasikan), mendengar laporan dari perwat primer.
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disususn bersama.
b) Audit keperawatan.
No. 5
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan
sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep
tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut).
No. 6
Handover adalah proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama untuk memberikan
perawatan klinis kepada pasien dari satu pengasuh ke salah satu pengasuh yang lain. Pengasuh
termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang rawat, asisten dokter, praktisi perawat, perawat
terdaftar, dan perawat praktisi berlisensi.
No. 7
Discharge planning adalah proses mempersiapkan pasien yang dirawat di rumah sakit agar
mampu mandiri merawat diri pasca perawatan, Discharge planning juga bertujuan memberikan
pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan yang berkualitas
No. 8
Rode keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa perawat di
mana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau had
nurse dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien
No. 9
Asesmen risiko jatuh merupakan langkah awal untuk mencegah terjadinya jatuh pada pasien,
apabila tidak dilakukan maka insiden jatuh akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi pelaksanaan asesmen risiko jatuh yang dilakukan oleh perawat di ruang rawat
inap rumah sakit.
No. 10
Point-point edukasi pasien tb :
1. Pengertian TB,
2. Penyebab TB,
3. Tanda dan gejala TB,
4. Cara Cara penularan TB,
5. Cara cara pencegahan TB,
6. Cara pengobatan TB,
7. Syarat Pengobatan TB,
8. Lama pengobatan Tb,
9. Bahaya Bila minum obat TB tidak teratur,
10. Modifikasi lingkungan untuk penderita TB.
No. 11
poin poin edukasi pasien post PCI:
1. Pengertian PCI?,
2. Tindakan PCI,
3. Tujuan PCI,
4. Hal yang harus diperhatikan setelah Tindakan PCI
No 12
BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pda satuan waktu tertentu. Indicator ini
memberikan gambaran tinggi rendahnya tinggkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai
perameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%
No. 13
Pengertian Analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT mengatur
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke dalam daftar yang terorganisir dan
biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.
No. 14
Perawat pelaksana menuliskan implemesntasi kegiatanya di formulir nursing note
No. 15
Ketua tim menuliskan perkembangan pasien di formulir CPPT