Anda di halaman 1dari 4

Self-Learning Fundamental

Intrapreneurship Fundamental

Skills needed to be an intrapreneur

Subpathway 2:
What Do We Need to be A Good Intrapreneur?
M2SM2: Skills needed to be an intrapreneur

SUBMODULE DESCRIPTION OVERVIEW


Penjelasan mengenai keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang intrapreneur yang
baik.

I. PERBEDAAN ANTARA INTRAPRENEUR DAN ENTREPRENEUR

Intrapreneurship adalah sebuah sistem dalam suatu perusahaan yang memungkinkan karyawan
untuk dapat bertindak layaknya seorang entrepeneur di dalam suatu organisasi. Intrapreneur
adalah sosok seorang karyawan yang self-motivated, proactive, dan action-oriented yang
memiliki kemampuan leadership yang baik dan dapat berpikir out of the box. Apa sih perbedaan
intrapreneur dengan entrepreneur?

Jika kita lihat gambar diatas, terdapat perbedaan yang sangat jelas antara intrapreneur dan
entrepreneur dari sisi “risk” dan juga “freedom”. Entrepreneur cenderung punya kebebasan
“tanpa batas” untuk berkreasi dalam mewujudkan idenya menjadi nyata, namun resiko nya
sangat tinggi ketika ide tersebut tidak valid di pasar (bangkrut). Berbeda dengan intrapreneur,
dimana dikarenakan intrapreneur adalah seorang karyawan dalam suatu perusahaan, maka dia
harus mengikuti semua aturan yang berlaku dalam proses memvalidasi ide nya dan
mewujudkannya.
Meskipun demikian, risiko yang diambil termasuk lebih kecil daripada entrepreneur, karena
biasanya untuk modal funding disediakan oleh perusahaan dan mereka tetap digaji walaupun
idenya tidak valid (walaupun ada beberapa perusahaan yang lebih “keras”). Namun, keduanya
sama-sama memiliki kemampuan berinovasi, ambisius, dan juga memiliki kepemimpinan yang
baik.

II. KETERAMPILAN YANG PERLU DIMILIKI INTRAPRENEUR

Berikut adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh intrapreneur:

a. Startup mentality : Selain berfokus pada masalah, seorang intrapreneur juga harus bisa
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi peluang yang ada. Kemampuan berpikir
yang dinamis dan mentalitas untuk berani melakukan segala hal nya menjadi begitu
penting bagi seseorang yang ingin mengubah ide menjadi bisnis baru dalam sebuah
perusahaan.
b. Business maturity : Seorang intrapreneur harus bisa menjadi ‘C-level proof’, yang mana
merupakan kemampuan untuk membuat impresi yang kuat dan tajam terhadap
manajemen sebuah bisnis.
c. Proactive: Seorang intrapreneur perlu untuk bersikap proaktif terhadap kondisi pasar
maupun internal perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan mampu terus
bereaksi terhadap setiap peluang, kesempatan, dan juga inovasi yang ada.
d. Project management : Untuk menjadi pemimpin yang berdedikasi dalam projek inovasi
perusahaan, seorang intrapreneur harus memiliki kemampuan manajemen yang baik.
Setelah kepemimpinan dan keterampilan organisasi, ia juga harus bisa menjadi manajer
dalam sebuah tim. Pada umumnya, tim dalam sebuah corporate startup terdiri dari
karyawan yang berasal dari beragam fungsi dan divisi sehingga seorang intrapreneur
harus bisa mengelola profil individu yang beragam.
e. Knowledge of internal (and external) environment : Pemahaman akan kondisi dan
dorongan ekonomi menjadi hal yang esensial untuk menciptakan bisnis yang sukses.
Sejalan dengan pentingnya pengetahuan akan kondisi internal, seorang intrapreneur
harus bisa memahami budaya perusahaan, struktur perusahaan, perilaku karyawan, dsb.
f. Stakeholder management : Keterampilan ini sangat penting dalam projek inovasi
perusahaan. Kredibilitas dalam perusahaan merupakan hal yang sifatnya krusial. Selain
itu, seorang intrapreneur juga harus mampu menguasai keterampilan untuk
membangun jejaring sosial (networking).
Referensi:
Neessen, P. C. M., Caniels, M. C. J, Vos, B., & de Jong, J. P. (2018). The intrapreneurial employee:
Toward an integrated model of intrapreneurship and research agenda. International
Entrepreneurship and Management Journal, 15, 545-571.
https://doi.org/10.1007/s11365-018-0552-1

Anda mungkin juga menyukai