Anda di halaman 1dari 105

MODUL KEWIRAUSAHAAN 1

BAB 1
PENGENALAN KEWIRAUSAHAAN
(ENTREPRENEURSHIP)

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan (entrepreneurship)
adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Kreativitas adalah kemampuan
mengembangkan ide dan cara-cara baru
dalam memecahkan masalah dan
menemukan peluang. Inovasi adalah
kemampuan menerapkan kreativitas dalam
rangka memecahkan masalah dan
menemukan peluang.

Konsep Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai


tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda, seperti:

1. Pengembangan teknologi
2. Penemuan pengetahuan ilmiah
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih efisien

Proses kewirausahaan diawali suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. dari


tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif, yang
tidak lain adalah berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi
teratasi dan terpecahkan. Oleh karena itu, wirausaha adalah orang yang berani
menghadapi risiko dan menyukai tantangan.

Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu


(innovator) dan perencana (planner). Secara makro, peran wirausaha berfungsi dalam

MODUL KEWIRAUSAHAAN 2
menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang
berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu negara.

Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwuud
(tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intangible)
seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral, dan modal mental yang dilandasi
agama. Secara garis besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis,
yaitu modal intelektual, modal sosial dan moral, serta modal material. Untuk
memahami modal intelektual, perhatikan gambar berikut ini:

Pada gambar tampak


bahwa Intellectual Capital =
Competency x Commitment.
Artinya, meskpun seorang
wirausaha memiliki tingkat
pengetahuan yang tinggi,
apabila tidak disertai komitmen
yang tingi maka ia tidak akan
dapat menggunakan modal
intelektualnya. Begitu pula hal
lainnya. Dalam kewirausahaan,
kompetensi inti (core
competency) adalah kreativitas
dan inovasi dalam rangka
menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan dengan berfokus pada
pengembangan pengetahuan dan keunikan. Modal sosial dan moral diwujudkan dalam
bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.

Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama,


diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan. modal
material adalah modal dalam bentuk uang atau barang.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 3
Latihan
1. Apa itu kewirausahaan menurut anda?

2. Berikan contoh sikap kreatif dan inovatif !

3. Jelaskan fungsi peran wirausaha !

4. Sebutkan dan berikan contoh modal-modal kewirausahaan !

5. Sebutkan 5 tokoh yang berpengaruh dalam dunia wirausaha internasional

MODUL KEWIRAUSAHAAN 4
BAB 2
KEWIRAUSAHAAN: GAMBARAN UMUM

Cara Merintis Bisnis/Usaha Baru

Ada tiga cara untuk memasuki dunia usaha, yaitu


dengam Merintis usaha baru (starting), Membeli
perusaaan dari orang lain (buying), dan Kerja sama
manajemen (franchising). Masing- masing memiliki
keuntungan dan kerugian tersendiri. Untuk memulai atau
merintis usaha baru, modal utama yang harus ada
pertama kali adalah ide, baik ide untuk melakukan proses
imitasi dan duplikasi, ide untuk melakukan
pengembangan, maupun ide untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda.

Setelah memiliki ide, sebaiknya segera dilakukan analisis kelayakan usaha


seperti analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (strength, weakness,
opportunity, and threat -SWOT ). Selanjutnya ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merintis usaha baru, yaitu:

 Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis


o Bidang usaha pertanian (agriculture) meliputi pertanian, kehutanan,
perikanan, dan
o perkebunan.
o Bidang usaha pertambangan (mining) meliputi galian pasir, galian
tanah, batu, dan bata.
o Bidang usaha pabrikasi (manufacturing)meliputi industri perakitan,
sintesis.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 5
o Bidang usaha konstruksimeliputi konstruksi bangunan, jembatan,
pengairan, jalan raya.
o Bidang usaha perdagangan (trade) meliputi retailer, grosir, agen, dan
ekspor-impor.
o Bidang jasa keuangan (financial service) meliputi perbankan, asuransi,
dan koperasi.
o Bidang jasa perseorangan (personal service) meliputi potong rambut,
salon, laundry, dan catering.
o Bidang usaha jasa-jasa umum (public service) meliputi pengangkutan,
pergudangan, wartel, dandistribusi.
o Bidang usaha jasa wisata (tourism), terbagi ke dalam tiga kelompok
usaha wisata, yaitu:
a) Usaha jasa parawisata, yang antara lain meliputi jasa biro
perjalanan wisata, jasa agen perjalanan wisata, jasa pramuwisata,
jasa konvensi perjalanan intensifdan pameran, jasa impresariat
(pengurusan izin untuk suatu pertunjukan), jasakonsultan
pariwisata, dan jasa informasi pariwisata.
b) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, yang meliputi
pengusahaan obyekdan daya tarik wisata alam, pengusahaan obyek
dan daya tarik wisata budaya,serta pengusahaan obyek dan daya
tarik wisata minat khusus.
c) Usaha sarana wisata, yang antara lain berupa penyediaan
akomodasi, makanandan minuman, angkutan wisata, sarana
pendukung di tempat wisata, dan sebagainya.
 Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dipilih
o Perusahaan Perorangan (sole proprietorship), yaitu suatu perusahaan
yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang.
o Persekutuan (Partnership), yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua
orang atau lebih yang menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
o Perseroan (Corporation), yaitu suatu perusahaan yang anggotanya
terdiri atas para pemegang saham (pesero/stockholder) yang

MODUL KEWIRAUSAHAAN 6
mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan
sebesar modal disetor.
o Firma, yaitu suatu persekutuan yang menjalankan perusahaan dibawah
nama bersama. Bila untung maka keuntungan dibagi bersama, bila rugi
maka kerugian ditanggung bersama.
 Tempat usaha yang akan dipilih
o Membangun bila ada tempat yang strategis.
o Membeli atau menyewakan bila lebih strategis dan menguntungkan.
o Kerja sama bagi hasil, bila memungkinkan
 Organisasi usaha yang akan digunakan
 Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
 Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
o Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan
operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham,
majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan
lainnya.
o Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi :
 Lingkungan Ekonomi (Technological Environment)
 Lingkungan Teknologi (Technological Environment)
 Lingkungan Sosial Politik (Socio Environment)
 Lingkungan Demografis dan Gaya Hidup (Demografi and Life
Style Environment)

MODUL KEWIRAUSAHAAN 7
Banyak konsep yang di kemukakan oleh para ahli ekonomi dan manajemen
modern tentang cara meraih keberhasilan usaha kecil dalam mempertahankan
eksistensinya secara dinamis. Untuk mengelola usaha tersebut harus diawali dengan:

 Perencanaan usaha
 Pengelolaan keuangan
 Aksi strategis usaha
 Teknik pengembangan usaha

Latihan
1. Sebutkan tiga cara memasuki dunia usaha!

2. Apa itu SWOT dan berikan penjelasannya!

3. Sebutkan bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis dalam membuka
usaha baru!

4. Sebutkan Bentuk dan kepemilikan usaha yang dapat dipilih !

5. Buatlah bagan organisasi usaha!

MODUL KEWIRAUSAHAAN 8
BAB 3
RUANG LINGKUP DISIPLIN ILMU
KEWIRAUSAHAAN

Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu disiplin


ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan, dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai risiko
yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks
bisnis, menurut Thomas W. Zimmerer (1996),
“ Kewirausahaan adalah hasil dari suatu
disiplin serta proses sistematis penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memenuhi
kebutuhan dan peluang di pasar.”

Sejalan dengan tututan perubahan yang cepat pada arah pandangan


pertumbuhan yang wajar dan perubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya
keunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka pada saat ini sedang terjadi perubahan
pandangan pendidikan. Menurut Soeharto Prawirokusumo (1997: 4), pendidikan
kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen,
karena:

1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat
teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan
perkembangan usaha, yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan
manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan
usaha.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 9
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan
pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.

Objek Studi Kewirausahaan

Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku


seseorang dalam berekreasi dan berinovasi. Oleh sebab itu, objek studi kewiraushaan
adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Objek studi kewirausahan adalah kemampuan merumuskan tujuan hidup, memotivasi
diri, berinisiatif, membentuk modal, mengatur waktu, dan membiasakan diri untuk
belajar dari pengalaman.

Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Dilihat dari perkembangannya,


kewirausahaan mulai dikenal secara
populer pada awal abad ke-18. Richard
Cantillon (1755) dalam bukunya Essai
sur la Nature du Commerce en Generale,
menjelaskan bahwa wirausaha adalah
seseorang yang menanggung risiko pada
awalnya, istilah wirausaha merupakan
sebutan bagi para pedagang yang
membeli barang di daerah-daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang tidak
pasti. Menurut Schumpeter (1912), wirausaha tidak selalu berarti pedagang atau
manajer, tetapi juga seorang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko
dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi teknologi baru ke dalam
perekonomian.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 10
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah barang
dan jasa serta kemakmuran. Tambahan nilai dan kemakmuran ini diciptakan oleh
individu wirausaha yang memiliki keberanian menanggung risiko, menghabiskan
waktu, serta menyediakan berbagai produk barang dan jasa. Barang dan jasa yang
dihasilkan oleh wirausaha tidak selalu barang baru, tetapi memiliki nilai yang baru dan
berguna.

Kesimpulannya bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan untuk


menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (kretivitas dan inovasi), mengorganisasi,
menanggung risiko, berorientasi hasil, peluang, kepuasan pribadi, dan kebebasan.
Oleh karena itu, jiwa dan perilaku kewirausahaan tidak hanya dijumpai dalam konteks
bisnis, tetapi juga dalam semua organisasi dan profesi baik yang bersifat waralaba
maupun nirlaba seperti pendidikan, kesehatan, penelitian, hukum, arsitektur, teknik,
pekerjaan sosial, dan distribusi.

Hakikat Kewirausahaan

Pada umumnya kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki hakikat sebagai


kiat dalam meningkatkan kualitas hidup seperti sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat
pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia usaha yang nyata secara kreatif. Pada dasarnya, inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang berbeda. Kewirausahaan merupakan
gabungan dari kreatifitas, inovasi, dan keberanian menghadapi risiko yang dilakukan
dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.

Kreatifitas dapat diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide dan


menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan memanfaatkan peluang.
Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreatifitas dalam memecahkan suatu
persoalan dengan memanfaatkan peluang sebaik mungkin.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah


kemampuan dalam berpikir kreatfi dan berprilaku inovatif yang dijadikan sebagai

MODUL KEWIRAUSAHAAN 11
dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, dan proses dalam
menghadapi tantangan hidup.

Kewirausahaan Dilihat dari Berbagai Sudut Pandang dan Konteks

Terlepas dari berbagai definisi kewirausahaan yang dikemukakan oleh para


ahli, wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut dan konteks, yaitu ahli ekonomi,
manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal.

 Pandangan Ahli Ekonomi

Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang


mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga
kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi
dari sebelumnya.

 Pandangan Ahli Manajemen

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam


menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material,
tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis,
dan organisasi usaha baru (Marzuki Usman, 1997: 3). Unsur-unsur kewirausahaan
meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan
kemampuan memanfaatkan peluang.

 Pandangan Pelaku Bisnis

Menurut Scarborough dan Zimmerer (1993: 5), Wirausaha adalah


orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan
ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan
dengan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya
yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Dalam konteks bisnis
menurut Sri Edi Swasono (1978:38), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak

MODUL KEWIRAUSAHAAN 12
semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis,
inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki
keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.

 Pandangan Psikolog

Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam


dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk
menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.

 Pandangan Pemodal

Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang


lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat. Rumusan
wirausaha yang berkembang sekarang sebenarnya banyak berasal dari konsep
Schumpeter (1934). Menurut Schumpeter, wirausaha merupakan pengusaha yang
melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dalam bidang teknik dan komersial ke
dalam bentuk praktik. Inti dari fungsi pengusaha adalah pengenalan dan
pelaksanaan kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang perekonomian.
Kemungkinan-kemungkinan baru yang dimaksudkan oleh Schumpeter adalah :

1. Memperkenalkan produk atau kualitas baru suatu barang yang belum dikenal
oleh konsumen.
2. Melakukan metode produksi dari penemuan ilmiah dan cara-cara baru untuk
menangani suatu produk agar menjadi lebih mendatangkan keuntungan.
3. Membuka suatu pasar baru, yaitu pasar yang belum pernah ada atau belum
pernah dimasuki cabang industri yang bersangkutan.
4. Membuka suatu sumber dasar baru, atau setengah jadi atau sumber-sumber
yang masih harus dikembangkan.
5. Pelaksanaan organisasi baru

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah dengan


cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Secara ringkas kewirausahaan
dapat didefinisikan sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat,

MODUL KEWIRAUSAHAAN 13
dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah
barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.

Latihan
1. Apa pengertian disiplin ilmu kewirausahaan?

2. Apa sajakah objek yang menjadi studi kewirausahaan?

3. Apa hakikat kewirausahaan?

4. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah


barang dan jasa serta kemakmuran. Berikan contohnya !

5. Sebutkan berbagai definisi kewirausahaan yang dikemukakan oleh para ahli


ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal !

MODUL KEWIRAUSAHAAN 14
BAB 4
KARAKTER, CIRI-CIRI UMUM, dan NILAI-NILAI
HAKIKI KEWIRAUSAHAAN

Karakteristik Kewirausahaan

Menurut Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6), mengemukakan bahwa ciri-ciri


dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

KARAKTERISTIK WATAK
Percaya diri Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan
individualistis.
Berorientasi pada tugas dan Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
hasil mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
Berani mengambil resiko dan Mampu mengambil resiko yang wajar.
menyukai tantangan
Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran dan
kritik.
Keorisinalan Inovatif, kreatif, dan fleksibel.
Berorientasi pada masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan.
Sumber: Geoffrey G.Meredith, et al. Kewirausahaan: Teori dan praktik Ed. 5.
Hal 5-6.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 15
Ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993: 6-7),
mengemukakan bahwa ada delapan karakteristik kewirausahaan sebagai berikut:

1. Desire for responsibility (memiliki rasa tanggung jawab)


2. Preference for moderate risk (lebih memilih resiko yang moderat)
3. Confidence in their ability to success (memiliki rasa percaya diri untuk sukses)
4. Desire for immediate feedback (selalu menghendaki umpan balik dengan
segera)
5. High level of energy (memiliki semangat dan kerja keras)
6. Future orientation (berorientasi pada masa depan)
7. Skill at organizing (memiliki kemampuan mengorganisasi sumber daya)
8. Value of achievement (lebih menghargai prestasi daripada uang)

Nilai-nilai kewirausahaan meliputi komitmen, risiko moderat, peluang,


objektif, umpan balik, optimisme,uang, dan proaktif dalam manajemen. Keberhasilan
atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadiannya.
Kepribadian wirausaha umumnya terletak pada:

 Kepercayaan diri
 Kemampuan mengorganisasi
 Menyukai tantangan

Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan

Ciri-ciri kewirausahaan pada umumnya secara garis besar meliputi 12 sifat-


sifat sebagai berikut:

Memiliki motif berprestasi tinggi


Memiliki perspektif ke depan
Memiliki kreativitas tinggi
Memiliki sifat inovasi tinggi
Memiliki komitmen terhadap pekerjaan

MODUL KEWIRAUSAHAAN 16
Memiliki tanggung jawab
Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain
Memiliki keberanian menghadpi risiko
Selalu mencari peluang
Memiliki jiwa kepemimpinan
Memiliki kemampuan manajerial
Memiliki kemampuan personal

Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan

Terdapat empat nilai dengan orientasi dan ciri masing-masing yang terdapat
pada gambar dibawah, berikut penjelasannya:

Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-


cirinya adalah berani mengambil risiko, terbuka terhadap teknologi, dan
mengutamakan materi.
Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar
materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab,
pelayanan, sikap positif, dan kreativitas.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 17
Wirausaha yang berorientasi pada materi dengan berpatokan pada kebiasaan
yang sudah ada, misalnya usaha dengan perhitungan fengshui agar dapat
berhasil
Wirausaha yang berorientasi nonmateri dengan bekerja berdasarkan kebiasan.
Wirausaha model ini biasanya bergantung pada pengalaman,
memperhitungkan hal-hal mistik, etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.

Penerapan masing-masing nilai sangat bergantung pada fokus dan tujuan


masing-masing wirausaha. Dari beberapa ciri di atas, terdapat nilai hakiki penting dari
kewirausahaan, yaitu:

1. Percaya diri
 Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri

MODUL KEWIRAUSAHAAN 18
berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian,
ketekunan, semangat kerja keras, dan kegairahan berkarya.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
 Berinisiatif adalah keiginan untuk selalu mencari dan memulai sesuatu
dengan tekad yang kuat.
3. Keberanian mengambil risiko
 Keberanian menanggung risio bergantung pada daya tarik setiap
alternatif, siap mengalami kerugaian, dan kemungkinan relatif untuk
sukses atau gagal. Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan
oleh keyakinan diri, kesedian untuk menggunakan kemampuan, dan
kemampuan untuk menilai risiko.
4. Kepemimpinan
 Kepemimpinan kewirausahaan memiliki sifat-sifat kepeloporan,
keteladanan, tampil berbeda, dan mampu berpikir divergen dan
konvergen.
5. Berorientasi pada masa depan
 Berorientasi ke masa depan adalah persektif, selalu mencari peluang,
tidak cepat puas dengan keberhasilan dan berpandangan jauh ke depan.
6. Keorisinalan: kreativitas dan inovasi
 Kreativitas adalah kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru
dan berbeda. Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan
yang baru dan berbeda.

Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah terletak pada


penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan persoalan dan meraih peluang.
Ciri-ciri kepribadian kreatif terletak pada keterbukaan, kreativitas, kepercayaan diri,
kecakapan, kepuasan, rasa tanggung jawab, dan penuh daya imajinasi.

Berpikir Kreatif dalam kewirausahaan

MODUL KEWIRAUSAHAAN 19
Hasil penelitian menunjukkan fungsi
otak manusia dibagi menjadi dua bagian,
yaitu fungsi otak sebelah kiri dan otak
sebelah kanan. Fungsi otak sebelah kiri
dikendalian secara linear (berpikir vertikal),
berperan menangkap logika dan simbol-
simbol. Sedangkan fungsi otak sebelah
kanan lebih mengandalkan pemikiran lateral,
berperan menangkap hal-hal yang bersifat
intuitif dan emosional. Dengan
menggunakan otak sebelah kiri, menurut
Zimmerer (1996: 76), ada tujuh langkah
proses kreatif:

 Tahap 1: Persiapan.
 Persiapan menyangkut kesiapan untuk berpikir kreatif, dilakukan
dalam bentuk pendidikan formal, pengalaman, magang, dan
pengalaman bbelajar lainnya.
 Tahap 2: Penelidikan.
 Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan
pemahaman mendalam tentang masalah atau keputusan.
 Tahap 3: Transformasi.
 Tahap transformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan
di antara informasi yang terkumpul.
 Tahap 4: Penetasan.
 Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk
merenungkan informasii yang terkumpul.
 Tahap 5: Penerangan.
 Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat
pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang.
 Tahap 6: Pengujian.
 Pengujian menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang
muncul yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi,
MODUL KEWIRAUSAHAAN 20
tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan, pembangunan
prototipe, dan aktivitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-
ide baru yang akan diimplementasikan.
 Tahap 7: Implementasi.
 Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis.

Sikap dan Kepribadian wirausaha

Kewirausahaan mencakup sikap terbuka, bebas, pandangan yang luas,


orientasi pada masa yang akan datang, perencanaan, yakin, sadar, dan hormat
terhadap orang lain serta pendapatnya.Tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam
kepribadian, kemampuan pemasaran, keahlian mengatur, dan siap terhadap uang.
Wirausaha adalah inovator dalam mengkombinasikan sumber-sumber bahan,
teknologi, metode produksi, akses pasar, dan pangsa pasar baru (Schumpeter, 1934).

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh berbagai


faktor, baik eksternal maupun internal. Menurut Sujuti Jahja (1977), faktor internal
yang memiliki pengaruh adalah kemauan, kemampuan, dan kelemahan, sedangkan
faktor yang berasal dari eksternal diri pelaku adalah kesempatan atau peluang.
MODUL KEWIRAUSAHAAN 21
Motif Berprestasi Kewirausahaan

Minat wirausaha lahir dari motif ingin berprestasi motif berprestasi


kewirausahaan terletak pada kemauan dan kemampuan untuk melakuakan sesuatu
yang lebih baik dan efisien. Teori Motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow
(1934), yang mengatakan bahwa kebutuhan bertingkat sesuai dengan tingkatan
pemuasannya, yaitu kebutuhan fisi kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial,
kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

Menurut ViktorVroom (1964), dalam teori harapan miliknya mengemukakan


bahwa kecenderungan yang kuat untuk bertindak dalam suatu arah bergantung pada
kekuatan harapan yang akan dihasilkan dari tindakannya dan ketertarikan lain yang
dihasilkan bagi seseorang. Menurut Viktor, ada tiga variabel yang saling
berhubungan, yaitu: (1) Attractiveness, merupakan imbalan yang diperoleh dari
pekerjaan; (2) Performance-reward linkage, yaitu hubungan antara imbalan yang
diperoleh dari kinerja; (3) Effort performance linkage, yaitu hunbungan antara usaha
dan kinerja yang dihasilkan. Ada tiga prinsip dari teori harapan, yaitu:

(1) P = f( M x A ) Prestasi (performance - P) adalah fungsi perkalian antara


motivasi (motivation - M) dan kemampuan (ability - A).

MODUL KEWIRAUSAHAAN 22
(2) M = f( V1 x E ) Motivasi merupakan fungsi perkalian dari valensi tingkat
pertama (V1) dengan harapan (expectancy - E).
(3) V2 = f(V1 x I ) Valensi tingkat pertama merupakan fungsi perkalian
antara jumlah valensi yang melekat pada perolehan
tingkat kedua dengan instrumental (I)
Alasan seseorang menjadi wirausaha meliputi alasan keuangan, alasan sosial,
alasan pelayanan, dan alasan pemenuhan diri sendiri.

Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik kewirausahaan!

2. Sebutkan ciri-ciri umum kewirausahaan!

3. Sebutkan 7 tahap berpikir kreatif dalam kewirausahaan!

4. Apa motif berprestasi dalam kewirausahaan?

5. Jelaskan 7 tahap berpikir kreatif dalam kewirausahaan!

MODUL KEWIRAUSAHAAN 23
BAB 5
PROSES KEWIRAUSAHAAN

Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan

David C. McClelland (1961:207), mengemukakan bahwa kewirausahaan


(entrepreneurship) ditentukan oleh motif berprestasi (achievement), optimisme
(optimism), sikap-sikap nilai (value attitude) dan status kewirausahaan
(entrepreneurial status) atau keberhasilan.

Sedangkan menurut Ibnoe Soedjono dan Roopke, proses kewirausahaan atau


tindakan kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari property right
(PR), competency/ability(C), incentive(I), dan external environment (E). Perilaku
kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR),


kemampuan/kompetensi (competency/ability, C), dan insentif (incentive, I),
sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Kemampuan
berwirausaha (entreprenerial) merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam
mengkombinasi kreativitas, inovasi, kerja keras, keberanian menghadapi risiko untuk
memperoleh peluang. Kewirausahaan, Suryana (2000: 34)

MODUL KEWIRAUSAHAAN 24
Model proses Kewirausahaan

Menurut Carol Noore yang dikutip proses kewirausahaan diawali dengan


adanya inovasi. Inovasi adalah kegiatan kreatif untuk menciptakan suatu konsep yang
baru untuk keperluan baru untuk diwujudkan dan diimplementasikan menjadi bisnis
yang sukses. Hal terpenting dari inovasi adalah gagasan, penerapan, dan kegunanaan.
Inovasi tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Secara internal inovasi
dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu seperti: locus of control, toleransi,
nilai-nilai, pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan secara eksternal seperti:
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Dalam sebuah bagan
proses kewiraswastaan Carol Noore menggambarkannya sebagai berikut :

MODUL KEWIRAUSAHAAN 25
Bagan di atas menunjukkan bahwa proses kewirausahaan dipengaruhi oleh
nilai-nilai pribadi, sosiologi, organisasi, dan lingkungan. Inovasi dipengaruhi oleh
nilai-nilai pribadi, pencapaian, pendidikan, pengalaman, peluang, model peranan
kreatifitas yang berasal dari pribadi yang juga sebagai pemicu kewirausahaan. Intinya,
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh kejadian pemicu,
diimplementasikan, dan akhirnya tumbuh dan berkembang.

Ciri-Ciri Penting Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan

Tahap-tahap menuju kewirausahaan meliputi tahap imitasi dan duplikasi,


tahap duplikasi dan pengembangan, tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru
yang berbeda. Pada tahap imitasi dan duplikasi ini, wirausaha mulai meniru ide-ide
orang lain, misalnya dengan memulai usaha barunya diawali dengan meniru usaha
orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang dihasilkan meniru yang sudah ada.

Pada tahap proses duplikasi dan pengembangan, wirausaha mulai


mengembangkan ide barunya. Dalam tahap duplikasi produksi, wirausaha mulai
mengembangkan produksinya melalui deversifikasi dan diferensiasi dengan desain
sendiri, begitu pula dengan kegiatan organisasi usaha dan pemasaran. Pada tahap
menciptakan sendiri barang dan jasa baru atau disebut proses inovasi dan kreasi yang
diawali dengan teknik produksi baru, mencari bahan baku baru, organisasi usaha baru,
dan metode pemasaran baru seperti halnya proses inovasi berdasarkan pengamatan
pasar dan kebutuhan konsumen. Dilihat prosesnya, Zimerer (1996: 15-16) membagi
tahap perkembangan kewirausahaan menjadi dua, yaitu:

 Tahap awal (perintisan)


 Tahap pertumbuhan

TAHAP AWAL TAHAP PERTUMBUHAN

A. Tujuan dan Perencanan:

MODUL KEWIRAUSAHAAN 26
 Kesinambungan tujuan dan  Tumbuh sederhana, efisiensi,
rencana pokok (menciptakan ide- orientasi laba, dan rencana, dan
ide ke pasar). rencana langsung untuk
mencapainya.
B. Sifat atau Ciri-ciri Kunci Personal:

 Memfokuskan pada masa yang  Sama seperti tahap awal.


akan datang dan usaha-usaha
menengah diarahkan untuk
jangka panjang.
 Pengambilan resiko yang  Sama seperti tahap awal.
moderat dengan tingkat toleransi
yang tinggi terhadap perubahan
dan kegagalan.
 Kapasitas untuk menemukan ide-  Kapasitas untuk menempa
ide inovatif yang memberi selama pertumbuhan cepat,
kepuasan kepada konsumen. kemurnian organisasi dan
kemampuan berhitung.
TAHAP AWAL TAHAP PERTUMBUHAN

 Pengetahuan teknik dan  Pengetahuan manajerial dan


pengalaman inovasi pada pengalaman dengan
bidangnya. menggunakan orang lain dan
sumber daya yang ada.
C. Sifat untuk Desain:

 Struktur pola sederhana dan luas  Struktur yang fungsional atau


dengan jaringan kerja vertikal, akan tetapi saluran
komunikasi yang luas secara komunikasi informal sering
horizontal. digunakan.
 Otoritas pengambilan keputusan  Mendelegasikan otoritas
dimiliki oleh wirausaha. pengambilan keputusan kepada
manajer level kedua.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 27
 Informal dan sistem kontrol  Kuasi formal (yaitu tidak terlalu
personal. kompleks atau bekerja sama)
dalam beroperasi.

Langkah Menuju Keberhasilan Berwirausaha

Menurut Murphy & Peck, ada delapan anak tangga menuju puncak karir
berwirausaha terdiri atas :

 Mau kerja keras (capacity for hard work)


 Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people)
 Penampilan yang baik (good appearance)
 Percaya diri (self confidence)
 Pandai membuat keputusan (making sound decision)
 Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
 Ambisi untuk maju (ambition drive)
 Pandai berkomunikasi (ability to communicate)

Menurut Dun Steinhoff & John F.Burgess dalam bukunya yaitu Small Business
Management Fundamentals, mengatakann bahwa untuk mencapai pengembangan
keberhasilan berwirausaha sama seperti pada gambar bagan di bawah ini:

MODUL KEWIRAUSAHAAN 28
MODUL KEWIRAUSAHAAN 29
Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha

Keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor


yang dapat menjadi penyebab kegagalan maupun keberhasilan dalam berwirausaha.
Faktor-faktor dapat mempengaruhi keberhasilan tersebut adalah:

 Kemampuan & Kemauan


 Tekad yang kuat & kerja keras
 Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan

Sedangkan faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan dalam


berwirausaha antara lain :

 Tidak kompeten dalam hal manajerial


 Kurang berpengalaman
 Kurang dapat mengendalikan keuangan
 Gagal dalam perencanaan
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
 Pendapatan yang tidak menentu
 Perlu kerja keras dan waktu yang lama
 Kerugian akibat hilangnya modal investasi
 Tidak disiplin
 Suka mengabaikan tanggung jawab
 Tidak memiliki kepercayaan diri
 Suka meremehkan mutu

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, keberhasilan dan kegagalan wirausaha


sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Zimmerer (1996: 14-15)
mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha barunya:

1) Tidak kompeten dalam manajerial.


2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan

MODUL KEWIRAUSAHAAN 30
mengelola sumber-sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan.
4) Gagal dalam perencanaan.
5) Lokasi yang kurang memadai.
6) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
7) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan, Zimmerer


(1996: 17) mengemukakan beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari
kewirausahaan, yaitu:

1) Pendapatan yang tidak menentu.


2) Kerugian akibat hilangnya modal investasi.
3) Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
4) Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.

Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha

Menurut Peggy Lambing dan


Charles L. Kuehl (2000: 19-20)
menyatakan bahwa keuntungan dan
kerugian berwirausaha identik dengan
keuntungan dan kerugian pada usaha
kecil milik sendiri. Keuntungan-
keuntungan dalam berwirausaha adalah
sebagai berikut:

1) Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha


menjadi seorang "boss" yang penuh kepuasan.
2) Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan
bermotivasi yang tinggi merupakan hal menggembirakan. Peluang untuk

MODUL KEWIRAUSAHAAN 31
mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat
memotivasi wirausaha.
3) Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa sebagai
kekayaan milik sendiri.

Di samping beberapa keuntungan seperti di atas, dalam berwirausaha juga


terdapat beberapa kerugian dalam berwirausaha adalah:

1) Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja pada waktu


yang lam dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi.
Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2) Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3) Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha
menggunakan keuangan yng kecil dan keuangan milik sendiri, maka margin
laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga
ada.

Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor pemicu kewirausahaan!

2. Jelaskan model proses kewirausahaan menurut Carol Noore!

3. Jelaskan pengertian tahap imitasi dan duplikasi!

4. Jelaskan pengertian tahap proses duplikasi dan pengembangan!

5. Jelaskan faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan berwirausaha!

MODUL KEWIRAUSAHAAN 32
BAB 6
FUNGSI DAN MODEL PERAN KEWIRAUSAHAAN

Profil Wirausaha
Roopke (1995: 5), mengelompokkan kewirausahaan (entrepreneurship)
berdasarkan peran, yaitu sebagai berikut:

1. Kewirausahaan Rutin
Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung
menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi
tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan-perbaikan
terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan pengalo-kasian sumber-
sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar, dan
teknologi. misalnya seorang pegawai atau manajer.Wirausaha rutin dibayar
dalam bentuk gaji.
2. Kewirausahaan Arbitrase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan
(pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Misalnya,bila tidak terjadi

MODUL KEWIRAUSAHAAN 33
ekuilibrium dalam penawaran dan permintaan pasar, maka ia akan membeli
dengan murah dan menjualnya dengan mahal. Kegiatan kewirausahaan ini
tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana
pribadi wirausaha, kegiatannya adalah spekulasi dalam memanfaatkan
perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan Inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru
yang berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan
teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan
(pembekalan), peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru. Ia
mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber pembekalan,
dan organisasi yang baru.

Sedangkan Zimmerer (1996) mengelompokkan profil wirausaha berdasarkan


intensitas pekerjaan dan status sebagai berikut :
Wirausaha paruh waktu (Part-time entrepreneur), yaitu wirausaha yang hanya
setengah waktu melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya
hanya bersifat sampingan.
Wirausaha berdasarkan tempat tinggal (Home-based new ventures), yaitu
usaha yang dirintis dari rumah / tempat tinggal.
Wirausaha keluarga (Family-owned business), yaitu usaha yang dilakukan /
dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun-temurun.
Wirausaha patungan bersama (Copreneurs), yaitu usaha yang dilakukan oleh
dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan
usahanya bersama-sama.

Fungsi Makro dan Mikro Wirausaha

Wirausaha mempunyai dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro
dan fungsi mikro. Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali,
dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya
tidak diragukan lagi, karena:

Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai


keterkaitan usaha.
Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada.
Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional,
alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya
tersebar baik di perkotaan maupun di pedesaan.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 34
Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian,
mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk
menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam melakukan fungsi mikronya
menurut marzuki usman (1977), secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu
sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana (planner). Sebagai innovator,
wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan:

Produk baru (the new product)


Teknologi baru (the new technology)
Ide-ide baru (the new image)
Organisasi usaha baru (the new organization)

Sedangkan sebagai planner, wirausaha berperan dalam merancang:

Perencanaan usaha (corporate plan)


Strategi perusahaan (corporate strategy)
Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)
Organisasi perusahaan (corporate organi-zation)

Selain entrepreneurship, istilah lain yang juga dikenal adalah intrapreneur,


yaitu orang yang menggunakan temuan orang lain pada unit usahanya. Fungsinya
adalah menciptakan produk dan teknologi baru dengan cara meniru yang sudah ada.
Menurut Winardi (1998), menjelaskan bahwa penentuan tolok ukur adalah meniru dan
menngembangkan produk melalui pengembangan teknologi.

Tantangan Kewirausahaan dalam Konteks Global

MODUL KEWIRAUSAHAAN 35
Dalam
konteks
persaingan global
yang semakin terbuka
sekarang ini, banyak
tantangan yang harus
dihadapi. Setiap
negara dan bangsa
harus bersaing dengan
menonjolkan
keunggulan sumber
dayanya, negara-
negara yang unggul
dalam sumber
dayanya akan
memenangkan
persaingan.
Sebaliknya negara-
negara yang tidak

MODUL KEWIRAUSAHAAN 36
memiliki keunggulan bersaing dalam sumber dayanya akan kalah dalam persaingan
dan tidak akan banyak kemajuan yang dicapainya. Negara-negara yang memiliki
keunggulan bersaing adalah negara yang dapat memberdayakan sumber daya
ekonominya dan dapat memberdayakan sumber daya manusianya secara nyata.
Sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki
keterampilan kreatif dan inovatif. jadi, tantangan kewirausahaan meliputi kemampuan
dalam memberdayakan sumber daya yang ada untuk meraih keunggulan.

Latihan
1. Jelaskan gambaran profil kewirausahaan dilihat dari segi fungsi dan perannya?

2. Jelaskan perbedaan antara fungsi makro dan fungsi mikro dalam


kewirausahaan?

3. Apa beda fungsi penemu dan perencana dalam kewirausahaan?

4. Apa persyaratan yang diperlukan wirausaha agar dapat bersaing dipasar


global?

5. Gambarkan mengenai tantangan global yang dihadapi oleh wirausaha


khususnya dan dalam pengembangan SDM umumnya?

MODUL KEWIRAUSAHAAN 37
BAB 7
IDE DAN PELUANG

Ide Kewirausahaan

Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Nilai
dapat diciptakan dengan cara mengubah tantangan menjadi peluang. Peluang dapat
diciptakan melalui ide-ide kreatif dan inovatif. Menurut Zimmerer, ide – ide yang
berasal dari wirausahawan dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil
dipasar. Ide – ide itu menciptakan nilai potensial dipasar sekaligus menjadi peluang
usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang
usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara:

1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif


2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Nilai Suatu barang dapat diciptakan melalui inovasi. Nilai dapat diciptakan
dengan mengubah tantangan menjadi peluang. Peluang dapat diciptakan melalui ide-
ide kreatif dan inovatif. Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu:

Risiko pasar atau pesaing (Adanya ketidakpastian pasr)

MODUL KEWIRAUSAHAAN 38
Risiko Finansial (Rendahnya penjualan dan tingginya biaya)
Risiko teknik (Kegagalan teknik)

Menurut Zimmerer, kreativitas sering muncul dalam bentuk ide-ide untuk


menghasilkan produk baru, dimana ide tersebut tidak akan muncul bila wirausaha
tidak melakukan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Alternative merubah
ide menjadi peluang:

1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara atau metode
yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi
kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk atau jasa baru
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan
atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.

Sumber-Sumber Potensial Peluang

Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara teurs menerus. Proses
penjaringan ide atau disebut proses screening merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial

menajadi produk dan jasa riil. Adapun langkah untuk penjaringan ide dapat dilakukan
sebagai berikut :

1. Menciptakan produk baru dan berbeda, ketika ide dimunculkan secara riil atau
nyata, misalnya dalam bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan jasa
tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Selain itu,
produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau
penggunanya.
2. Mengamati Pintu Peluang. Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang
dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk
baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di
pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat
dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan risiko pesaing dalam
menanamkan modal barunya.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 39
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam. Analisa ini sangat
penting untuk menjamin apakah jumlah dan kulaitas produk yang dihasilkan
memadai atau tidak. Beberapa biaya yang di keluarkan untuk membuat produk
tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efisiensi daripada biaya yang
dikeluarkan oleh pesaing?
4. Menaksir Biaya Awal, yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru. Dari
mana sumbernya dan untuk apa digunakan? berapa yang deperlukan untuk
operasi, perluasan, dan biaya lainnya?
5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi, misalnya risiko teknik,
finansial, dan pesaing. Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan
pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar. Risiko teknik berhubungan
dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan
atau menyangkut suatu objek penetu apakah ide secara aktual dapat
idtransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengak kapabilitas
dan karakteristiknya. Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat
ketidakcukupan finansial, baik dalam tahap pengembangan produk maupun
dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya
produks baru. Analisa kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strength,
weakness, opportunity, and threath-SWOT) sangat penting dalam menciptakan
keberhasilan perusahaan baru.

Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan

Seperti dikemukakan dalam hasil survei


yang dilakukan oleh Lambing (2000), kebanyakan
responden menjadi wirausaha karena didasari oleh
pengalaman sehingga ia memiliki jiwa dan watak
kewirausahaan. Jadi, untuk menjadi wirausaha yang
berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan.
Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi
oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi.
Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan
dan pengalaman usaha. Karena wirausaha identik
dengan pengusaha kecil yang berperan sebagai
pemilik an manajer, maka wirausahalah yang
memodali, mengatur, mengawasi, menikmati, dan menanggung risiko. Menurut
Casson (1992) seorang wirausaha disamping harus memiliki modal dasar berupa ide
atau visi yang jelas, kemampuan dan komitmen yang kuat, kecukupan modal baik

MODUL KEWIRAUSAHAAN 40
uang maupun waktu, dan kecukupan tenaga serta pikiran, juga harus memiliki
beberapa kemampuan berikut:

1. self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan


dilakukan atau ditekuni.
2. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak
mengandalkan kesuksesan masa lalu.
3. Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis, misalnya
pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan
pemasaran.
4. Search skill, yaitu kemampuan menemukan, berkreasi, dan berimajinasi.
5. Foresight, yaitu berpandangan jauh kedepan.
6. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan memprediksi keadaan di
masa yang akan datang.
7. Communication skill, yaitu kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan
berhubungan dengan orang lain.

Sementara itu menurut Dan & Bradstreet Business Credit Service (1993) ada
10 kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

1. Knowing your business: harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha dan bisnis yang dilakukan.
2. Knowing the basic business management: mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis
3. Having the proper attitude: memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukan
4. Having adequate capital: memiliki modal yang cukup, baik materi maupun
moril
5. Managing finaces effectively: memiliki kemampuan mengatur keuangan
secara efektif dan efisien
6. Managing time effectively: kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin
7. Managing people: kemampuan menerencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerakkan dan mengendalikan orang-orang dalam perusahaan
8. Satisfaying customer by providing high quality product: memberi kepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat dan memuaskan
9. Knowing how to complete: mengetahui cara bersaing.
10. Copying with regulations and paperwork: membuat pedoman dan aturan yang
jelas

Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang


wirausaha masih harus memiliki pengalaman yang seimbang. Menurut A. Kuriloff,
MODUL KEWIRAUSAHAAN 41
john M. Memphil, Jr, dan Douglas Cloud (1993:8) ada empat cara untuk mencapai
pengalaman yang seimbang:

1. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang


bangun yang sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih.
2. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar
yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup
perusahaan.
3. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan
(mengetahui bagaimana mendapatkan dana dan menggunakannya)
4. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan
hubungan personal.

Sedangkan menurut Norman M. Scarborough (1993) kompetensi


kewirausahaan yang diperlukan tersebut meliputi:

1) Proaktif, selalu ada inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas


2) Berorientasi pada prestasi, dengan cirri-ciri:
a. Selalu mencari peluang
b. Berorientasi pada efisiensi
c. Konsentrasi untuk bekerja keras
d. Perencanaan yang sistematis
e. Selalu memonitor
3) Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, dengan ciri:
a. Selalu penuh komitmen dalam mengadakan kontrak kerja
b. Mengenali pentingnya hubungan bisnis

Umumnya, wirausaha yang memiliki kompetensi-kompetensi tersebut


cenderung berhasil dalam wirausaha. Oleh karena itu, bekal berupa pengetahuan yang
harus juga dimiliki meliputi:

Bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha yang
ada disekitarnya
Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
Pengetahuan tentang kepribadian
Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis

Sementara itu bekal pengetahuan saja tidaklah cukup bila tidak dilengkapi
dengan bekal keterampilan, yang antara lain mencangkup:

Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan


resiko
Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
Keterampilan dalam memimpin dan mengelola

MODUL KEWIRAUSAHAAN 42
Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi
Keterampilan teknik dalam bidang usaha yang dilakukan

Kemampuan kewirausahaan, pengetahuan dan keterampilan akan membentuk


kepribadian wirausaha. Dan menurut Dan Bradstreet, pengusaha kecil harus memiliki
kepribadian khusus, yakni penuh pendirian, realitas penuh harapan, penuh komitmen.
Sedangkan modal yang cukup dapat diperoleh apabila perusahaan mampu
mengembangkan hubungan baik dan menjalin kepercayaan dengan lembaga
keuangan. Menurut Ronald J.Ebert, efektivitas manajer perusahaan tergantung pada
keterampilan kemampuan, dimana keterampilan dasar manajemen tersebut
mencangkup:

Technical skill
Human relations skill
Conseptual skill
Decision skill
Time manajemen skill

Sementara itu kemampuan untuk menguasai persaingan, merupakan hal yang


tidak kalah pentingnya dalam bisnis. Sebagai wirausaha harus mampu mendeteksi SW
sendiri atau OT yang ada pada pesaing. Dalam Smal Business Centre telah
dikemukakan bahwa wirausaha yang berhasil memiliki lima kompetensi yang
merupakan fungsi dari kapabilitas yang diperlukan yaitu marketing, technical,
financial, personel dan management. Disamping itu juga dikemukakan bahwa untuk
mencapai keberhasilan usaha yang dimiliki sendiri, sangatlah tergantung pada:

Individual skill and attitude


Knowledge of business
Establishment of goal
Take advantages of the opportunities
Adapt to the change
Minimize the threats to business

Disamping pengetahuan dan keterampilan seperti telah dibahas, pada akhirnya


seorang wirausaha harus memiliki perencanaan strategis yaitu suatu proses penentuan
tujuan, menetapkan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengidentifikasi
sumberdaya perusahaan. Misalnya: fasilitas, pasar, produk, dana, karyawan. Strategi
tersebut sangat penting agar para wirausaha dapat menggunakan sumberdaya
seoptimal mungkin.

Kemampuan teknik adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan.


Kemampuan khusus adalah kemampuan untuk bekerja, memeahami, dan memotivasi.
Kemampuan konseptual adalah kemampuan mental untuk menganalisis dan

MODUL KEWIRAUSAHAAN 43
mendiagnosis situasi yang kompleks dengan membuat perencanaan, merumuskan, dan
meramalkan.

Latihan
1. Jelaskan cara melahirkan ide-ide baru dan mentransfer ide-ide tersebut
menjadi peluang?

2. Sebutkan beberapa sumber peluang potensial kewirausahaan dan cara peluang


tersebut dapat diperoleh?

3. Hakikat kewirausahaan adalah kemampuan. Kompetensi apa yang harus


dimiliki oleh seseorang wirausaha?

4. Untuk memiliki kompetensi tertentu, wirausaha harus memiliki pengetahuan


dan keterampilan. Jelaskan pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki
seseorang untuk menjadi wirausaha yang tangguh dan sukses?

MODUL KEWIRAUSAHAAN 44
BAB 8
CARA MERINTIS USAHA BARU DAN MODEL
PENGEMBANGAN

Cara Memasuki Dunia Usaha

Ada tiga cara untuk memasuki dunia usaha, Ada


tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu
usaha atau memasuki dunia usaha:

1. Merintis usaha baru (starting)


a) Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan
dikelola sendiri oleh seseorang.
b) Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih
yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
c) Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas
dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying), dengan membeli perusahaan
yang telah didirikan atau dirintis orang dan diorganisir oleh orang lain dengan
nama (good will) dan organisasi yang sudah ada.
3. Kerjasama manajemen (franchising), kerja sama antara wirausaha (franchisee)
dengan perusahaan besar (franchisor/parent company) dalam mengadakan
persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha (waralaba).

Cara Merintis Usaha Baru

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Peggy Lambing(2000; 90), Sekitar
43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh
ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya.
MODUL KEWIRAUSAHAAN 45
Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya
dengan lebih baik. Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk
memenuhi peluang pasar, sedangkan 46% lagi karena hobi. Menurut Lambing ada dua
pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru:

 Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan


berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan
usaha.
 Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu
pendekatan yang menekankan pada basis ide merespon kebutuhan
pasar sebagai kunci keberhasilan.

Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha, seseorang calon


wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough,
kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:

Kemampuan teknik
Kemampuan pemasaran
Kemampuan finansial
Kemampuan hubungan

Dalam memasuki area bisnis atau memulai usaha baru. Selanjutnya ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru, yaitu:

 Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis


o Bidang usaha pertanian (agriculture) meliputi pertanian, kehutanan,
perikanan, dan
o perkebunan.
o Bidang usaha pertambangan (mining) meliputi galian pasir, galian
tanah, batu, dan bata.
o Bidang usaha pabrikasi (manufacturing)meliputi industri perakitan,
sintesis.
o Bidang usaha konstruksimeliputi konstruksi bangunan, jembatan,
pengairan, jalan raya.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 46
o Bidang usaha perdagangan (trade) meliputi retailer, grosir, agen, dan
ekspor-impor.
o Bidang jasa keuangan (financial service) meliputi perbankan, asuransi,
dan koperasi.
o Bidang jasa perseorangan (personal service) meliputi potong rambut,
salon, laundry, dan catering.
o Bidang usaha jasa-jasa umum (public service) meliputi pengangkutan,
pergudangan, wartel, dandistribusi.
o Bidang usaha jasa wisata (tourism), terbagi ke dalam tiga kelompok
usaha wisata, yaitu:
d) Usaha jasa parawisata, yang antara lain meliputi jasa biro
perjalanan wisata, jasa agen perjalanan wisata, jasa pramuwisata,
jasa konvensi perjalanan intensifdan pameran, jasa impresariat
(pengurusan izin untuk suatu pertunjukan), jasakonsultan
pariwisata, dan jasa informasi pariwisata.
e) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, yang meliputi
pengusahaan obyekdan daya tarik wisata alam, pengusahaan obyek
dan daya tarik wisata budaya,serta pengusahaan obyek dan daya
tarik wisata minat khusus.
f) Usaha sarana wisata, yang antara lain berupa penyediaan
akomodasi, makanandan minuman, angkutan wisata, sarana
pendukung di tempat wisata, dansebagainya.
 Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dipilih
o Perusahaan Perorangan (sole proprietorship), yaitu suatu perusahaan
yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang.
o Persekutuan (Partnership), yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua
orang atau lebih yang menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
o Perseroan (Corporation), yaitu suatu perusahaan yang anggotanya
terdiri atas para pemegang saham (pesero/stockholder) yang
mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan
sebesar modal disetor.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 47
o Firma, yaitu suatu persekutuan yang menjalankan perusahaan dibawah
nama bersama. Bila untung maka keuntungan dibagi bersama, bila rugi
maka kerugian ditanggung bersama.
 Tempat usaha yang akan dipilih
o Membangun bila ada tempat yang strategis.
o Membeli atau menyewakan bila lebih strategis dan menguntungkan.
o Kerja sama bagi hasil, bila memungkinkan
 Organisasi usaha yang akan digunakan
o Kompleksitas organisasi usaha bergantung pada lingkup, cakupan, atau
skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan
inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi
manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi
kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi manajerial yang
dimilikinya.
 Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
 Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
o Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan
operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham,
majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan
lainnya.
o Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi :
 Lingkungan Ekonomi (Technological Environment)
 Lingkungan Teknologi (Technological Environment)
 Lingkungan Sosial Politik (Socio Environment)
 Lingkungan Demografis dan Gaya Hidup (Demografi and Life
Style Environment)

Menurut Peggi Lambing (2000:95) ada beberapa hambatan bagi seorang


wirausahawan untuk memasuki industri baru, yaitu :

Sikap dan kebiasaan pelanggan. Loyalitas pelanggan kepada


perusahaan baru masih kurang. Sebaliknya perusahaan yang sudah

MODUL KEWIRAUSAHAAN 48
lebih dulu ada justru lebih bertahan karena telah lama mengetahui sikap
dan kebiasaan pelanggannya.
Biaya perubahan (switching cost), yaitu biaya-biaya yang diperlukan
untuk pelatihan kembali para karyawan, dan penggantian alat serta
sistem yang lama.
Respons dari pesaing yang telah lebih dulu ada, yang secara agresif
akan mempertahankan pangsa pasar yang ada.

Paten, merek dagang, dan hak cipta sangat penting untuk melindungi
perusahaan dari usaha-usaha meniru dan menduplikasi pihak lain. Paten adalah suatu
pengakuan dari lembaga yang berwenang kepada seseorang atau suatu perusahaan atas
penemuan produk dan perusahaan tersebut diberi wewenang untuk membuat,
menggunakan dan menjual penemuannya selama paten tersebut masih dalam jaminan.
Merek Dagang (brand name) merupakan istilah khusus dalam perdagangan atau
perusahaan.

Membeli Perusahaan yang Sudah didirikan

Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah


ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:

Resiko lebih rendah


Lebih mudah

MODUL KEWIRAUSAHAAN 49
Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar

Membeli perusahaan yang sudah adaa juga mengandung permasalahan, yaitu:

Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan


ukuran peluang pasar
Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan,
misalnya image atau reputasi perusahaan.

Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan


cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk. Franchisor adalah (perusahaan
induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan franchise adalah
perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer).

Profil Usaha Kecil dan Model Pengembangannya

Di Indonesia sendiri, belum


terdapat batasan dan kriteria yang baku
mengenai usaha kecil. Berbagai instansi
menggunakan batasan dan kriteria
menurut fokus permasalahan yang
ditinjau. Dalam undang-undang No.
9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil,
disebutkan beberapa kriteria usaha kecil
adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.00 (dua ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu miliar
rupiah).

Batasan usaha kecil berbeda-beda tergantung pada fokus permasalahan


masing-masing organisasi. Ada tiga kelebihan usaha kecil, yaitu:

MODUL KEWIRAUSAHAAN 50
 Memiliki kebebasan untuk bertindak
 Fleksibel
 Tidak mudah goncang

Sedangkan kelemahan usaha kecil dikategorikan dalam dua aspek yaitu


kelemahan struktural dan kelemahan kultural. Kelemahan struktural adalah kelemahan
usaha kecil dalam manajemen, organisasi, teknologi, sumber daya, dan pasar.
Kelemahan struktural adalah kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang
mencerminkan perusahaan sebagai “corporate culture”.

Bentuk Kelebihan Kekurangan


Merintis  Gagasan Murni  Pengakuan nama
usaha  Bebas beroperasi barang
 Fleksibel dan mudah  Fasilitas inefisien
penggunaan  Persaingan kurang
diketahui

Membeli  Kemungkinan sukses  Perusahaan yang


perusahaan  Lokasi sudah cocok dijual biasanya lemah
 Karyawan dan pemasok  Peralatan tak efisien
biasanya sudah mantap  Mahal
 Sudah siap operasi  Sulit inovasi

Kerjasama  Mendapat pengalaman  Tidak mandiri


manajemen dalam logo, nama, metoda  Kreativitas tidak
teknik produksi, pelatihan berkembang
dan bantuan modal  Menjadi independen,
 Penggunaan nama, Merek terdominasi, rentan
yang sudah dikenal terhadap perubahan
franchisor

MODUL KEWIRAUSAHAAN 51
Kerangka Hipotesis Pengembangan Usaha Kecil

Hasil studi yang di lakukan


oleh John Eggers dan Kim Leahy
mengidentifikasi enam tahap
pengembangan bisnis yaitu tahap
konsepsi (conception), survival,
stabilitasi, orientasi pertumbuhan,
pertumbuhan yang cepat dan
kematangan. Banyak konsep yang di
kemukakan oleh para ahli ekonomi
dan manajemen modern tentang cara
meraih keberhasilan usaha kecil
dalam mempertahankan eksistensinya secara dinamis. Dalam berbagai konsep strategi
bersaing dikemukakan bahwa keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada
kemampuan internal yang meliputi kompetensi khusus. Sementara itu Michael Porter
dalam teori competitive statregy nya mengemukakan bahwa untuk mencapai daya
saing khusus, perusahan harus menciptakan keunggulan melalui strategi generic yaitu
strategi yang menekankan pada low cost strategi differentiation dan focus. Dengan
strategi ini perusahaan akan mempunyai daya tahan hidup secara berkelanjutan
(sustainability).

Menurut pendapat Mahoney dan Pandian strategi yang dikemukakan dan


bersifat statis,menurut mereka yang lebih penting adalah strategi jangka panjang dan
dinamis. Dengan demikian perusahaan harus dikembangkan melalui strategi yang
berbasis pada pengembangan sumberdaya internal secara superior untuk menciptakan
kompetensi inti (care competency) seperti yang di syarankan oleh Mintzberg. Dalam
praktek persaingan bebas yang semakin bebas yangdinamis seprti sekarang ini,
menurut D’Aveni perusahaan harus menekankan pada setiap pengembangan
kompetensi inti yaitu pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan
dimana keunggulan tersebut dapat di ciptakan melalui “the new 7-s strategy” yaitu:

1. Superior stakeholder satisfaction (mengutamakan kepuasaan stakeholder)


2. Strategic sooth saying (strategi yang membuat mencengangkan)

MODUL KEWIRAUSAHAAN 52
3. Position for speed (posisi mengutamakan kecepatan)
4. Position for surprise (posisi untuk membuat kejutan)
5. Shifting the role of the game (strategi mengadakan perubahan peran yang di
mainkan)
6. Signating strategic (mengindikasikan tujuan dari strategi)
7. Simultainous dan sequential strategic thrust (membuat rangkaian penggerak
atau pendorong strategi secara simultan dan berurutan)

Dari gambaran di atas jelaslah bahwa kelangsungan hidup perusahaan kecil


maupun perusahan besar, pada umumnya tergantung pada strategi manajemen
perusahaan dalam memberdayakan sumberdaya manusia.

Latihan
1. Bagaimana cara memasuki dunia usaha?

2. Jelaskan profil usaha kecil dan model pengembangannya!

3. Jelaskan pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang


dalam mendirikan usaha baru!

4. Jelaskan kelemahan usaha kecil !

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Franchising dan Franchisor!

MODUL KEWIRAUSAHAAN 53
BAB 9
PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI
KEWIRAUSAHAAN

Perencanaan Usaha

Setelah ide untuk memulai usaha muncul, buatlah perencanaan usaha, yaitu
cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang hal-hal yang terkait dengan usaha
yang akan dilaksanakan.

Menurut Peggy Lambing ada beberapa unsur yang harus ada dalam
perencanaan usaha, yaitu:

1. Ringkasan pelaksanaan (executive summary)


2. Pernyataan misi (mission statement)
3. Lingkungan usaha (business environment)
4. Perencanaan pemasaran (marketing plan)
5. Tim manajemen (management team)
6. Data finansial (financial data)
7. Pertimbangan legal (legal consideration)
8. Jaminan asuransi (insuranse requirements)
9. Orang penting (key person)
10. Pemasok (suppliers)
11. Risiko (risk)

MODUL KEWIRAUSAHAAN 54
Pengelolaan Keuangan

Ada tiga aspek yang harus dibahas dalam pengelolaan keuangan, yaitu sumber
dana, rencana dan penggunaan dana, dan pengawasan atau pengendalian keuangan.
Sumber dana dapat berasal dari perusahaan dan dapat berasal dari luar perusahaan.

1. Dana Dari Perusahaan

Dana ini disebut pembelanjaan intern, mudah dalam memenuhi


kebutuhan perusahaan dan biasanya terbatas, sehingga perlu memperhatikan
opportunity cost. Biaya kesempatan (opportunity cost) yaitu peluang yang
hilang akibat penggunaan sumber-sumber daya untuk perusahaan, seperti
hilangnya pendapatan bunga, sewa gedung, dan lain-lain.

Ada tiga jenis sumber dana intern yang dapat dijadikan sumber
keuangan perusahaan, yaitu penggunaan dana perusahaan, penggunaan
cadangan, dan penggunaan laba yang tidak dibagi atau ditahan.

2. Dana Dari Luar Perusahaan


Dana ini disebut penbelanjaan eksternal yang berasal dari:
a. Dana Dari Pemilik Atau Penyertaan
Dalam perusahaan harus jelas tentang dana milik pribadi atau
pembelanjaan sendiri (misal saham) dan dana perusahaan.
b. Dana Yang Berasal Dari Pinjaman

Dana pinjaman dapat berupa pinjaman jangka pendek dan


pinjaman jangka panjang.

c. Dana Bantuan Program Pemerintah

Dana yang diberikan oleh pemerintah, baik Pemerintah Pusat


maupun Pemerintah Daerah.

d. Dana Ventura
Dana dari perusahaan lain yang ingin menginvestasikan
dananya pada perusa-haan kecil yang potensi.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 55
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam penggunaan biaya, antara
lain:

 Biaya awal
 Proyeksi/rancangan keuangan
 Analisis pulang pokok (break-even analysis)

Teknik dan Strategi Pemasaran

Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran, langkah-langkah


tersebut terdiri dari.

1. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan


2. Memilih pasar sasaran khusus
3. Menempatkan strategi pemasaran dalam per-saingan
4. Pemilihan strategi pemasaran

MODUL KEWIRAUSAHAAN 56
Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi 5P, yaitu probe, product,prince,
place, dan promotion. Berikut ini adalah penjelasan dari bauran pemasaran, antara
lain:

1. Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe)


Menurut zimmerer (1996) bagi usaha baru sangat cocok untuk menerapkan
strategi ”market driven” startegi ini dibangun berdasarkan enam fundasi, yaitu
:

Orientasi konsumen
Kualitas
Kenyamanan dan kesenangan
Inovasi
Kecepatan
Pelayanan dan kepuasan pelanggan
2. Produk (Product)
Produk selalu mengalami daur ulang (product life cycle) yang meliputi :

Tahap pengembangan
Tahap pengenalan
Tahap pertumbuhan penjualan
Tahap kematangan
Tahap kejenuhan
Tahap penurunan
3. Tempat (Place)
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang strategis,
menyenangkan, dan efisien, untuk mencapai sasaran tempat dapat dilakukan
dengan cara :

Perbanyak saluran distribusi


Perluas segmentasi
Layout
Penyampaian barang efisien
Sistem persediaan

MODUL KEWIRAUSAHAAN 57
4. Harga (Price)
Harga yamg tepat adalah harga yang terjangkau dan harga yang paling efisien
bagi konsumen. Wirausaha dapat menentukan harga yang paling efisien
dengan inovasi dan kreativitasnya. Ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menntukan harga, yaitu :

Biaya barang dan jasa


Permintaan dan penawaran pasar
Harga pesaing
Kondisi ekonomi
Lokasi usaha
Fluktuasi musiman
Psikologis pelanggan
Bunga kredit dan bentuk kredit
Sensitivitas harga pelanggan
5. Promosi

Produk perlu dikenal, diketahui, dibutuhkan, dan diminta konsumen, maka


wirausaha harus segera melakukan antara lain

Informasikan kepada konsumen


Bujuk konsumen agar mau membeli
Pengaruhi konsumen agar tertarik
Kegiatan di atas dapat dilakukan dengan periklanan dan promosi lewat media
cetak atau media elektronik, pameran atau eksibisi dagang, hiburan, dan lain-
lain.

Teknik Pengembangan Usaha

Teknik pengembangan usaha dibagi menjadi dua macam yaitu: perluasan skala
ekonomi (economic of scale) dan perluasan cakupan usaha (economic of scope). Skala
usaha ekonomi (economic of scale) terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan
output menurunkan biaya jangka panjang. Apabila terjadi skala usaha yang tidak

MODUL KEWIRAUSAHAAN 58
ekonomis, wirausaha dapat meningkatkan usahanya dengan memperluas cakupan
usaha. Perluasan cakupan usaha ini bisa dilakukan apabila wirausaha memiliki
permodalan yang cukup. Lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu
diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama (joint
total production cost).

Manajemen dan Strategi Kewirausahaan

Menajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang


menjamin bahwa usaha betul. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus
memiliki empat kompetensi,antara lain;

1. Fokus pada pasar, bukan pada teknologi

2. Buat ramalan pendanan untuk menhindari tidak terbiayanya perusahaan.

3. Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan

4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu

Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan intetnal perusahaan


(keputusan-keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian
kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, dimana
perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis.
Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu
strategi dari empat strategi berikut:

a. Berada pertama di pasar dengan produk dan atau jasa baru

b. Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani.

c. Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan.

d. Merubah karakteristik produk, pasar atau industri.

Strategi pertama sering dipilih oleh wirausaha, meski paling beresiko. Setelah
strategi pertama sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan

MODUL KEWIRAUSAHAAN 59
pasar (market leader). Strategi kedua, menyangkut pengembangan keterampilan
untuk merespon peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar
pertama. Strategi ketiga, yaitu perubahan karakteristik produk, pasar atau industri
yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan cara merubah produk dan
jasa yang sudah ada, misalnya merubah manfaat, nilai, dan karakteristik ekonomi
lainnya.

Pada umumnya peruahaan yang kecil yang berhasil secara kesenambungan dan
dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang
unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas.

Strategi bagi Pemimpin Pasar


Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti
pada masa pertumbuhan, maka strateginya:
1. Bersikap menyerang dan agresif untup memoertahannka pangsa pasar.
Wirausaha harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap
dapat mempertahankan reputasi terbaik di mata pelanggana
2. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif
3. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak
memeliki tantangan. Perusahan yang mempertahankan pasarnya akan
selalu mengundang pesaing untuk memehasuki pasar.
Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar

Dalam strategi ini bukan untuk bersaing dengan pemimpin pasar,


strategi dilakukan dengan dua cara:
1. Secara agresif dan menggunakan kompetensi terbaik untuk meraih
peluang pasar sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. wirausaha harus
memosisikan dirinya dalam segmen pasar kecil sebagaain pemain
yang paling dominan. Wirausaha harus mempertahankan hubungan
secara terbuka dengan pelangan.
2. Mempertahankan strategi sebagai pengikut. dalam kondisi ekonomi
yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi ini bisa berhasil.
Strategi Yang Lainnya

MODUL KEWIRAUSAHAAN 60
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di
antaranya:
1. Pertahanan persaing. agar tetap bersaing, maka pengembangan produk
dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan
memesisikan perurasahaan dalam keadaan kritis.
2. Mencoba produk yang menjadi andalan utama yang baru, dan tidak
berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada.
3. Mengambil langkah positif proaktif untuk menguasai manajer dan
kunci ahli teknik propesional yang selalu diikutsertakan dalam
pembentukan keberhasilan perusahan.

Semangat wirausaha dapat ditingkatkan melalui pendidikan, nilai-nilai, dan


iklim kerja yang mendorong terciptanya ide-ide.

Latihan
1. Apa itu perencanaan usaha?

2. Menurut anda, apa itu perencanaan keuangan?

3. Jelaskan pengertian dari biaya kesempatan!

4. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam merencanakan pemasaran bagi


usaha baru!

5. Bagaimana cara memelihara semangat wirausaha?

MODUL KEWIRAUSAHAAN 61
BAB 9
PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI
KEWIRAUSAHAAN

Perencanaan Usaha

Setelah ide untuk memulai usaha muncul, buatlah perencanaan usaha, yaitu
cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang hal-hal yang terkait dengan usaha
yang akan dilaksanakan.

Menurut Peggy Lambing ada beberapa unsur yang harus ada dalam
perencanaan usaha, yaitu:

1. Ringkasan pelaksanaan (executive summary)


2. Pernyataan misi (mission statement)
3. Lingkungan usaha (business environment)
4. Perencanaan pemasaran (marketing plan)
5. Tim manajemen (management team)
6. Data finansial (financial data)
7. Pertimbangan legal (legal consideration)
8. Jaminan asuransi (insuranse requirements)
9. Orang penting (key person)
10. Pemasok (suppliers)
11. Risiko (risk)

Pengelolaan Keuangan

Ada tiga aspek yang harus dibahas dalam pengelolaan keuangan, yaitu sumber
dana, rencana dan penggunaan dana, dan pengawasan atau pengendalian keuangan.
Sumber dana dapat berasal dari perusahaan dan dapat berasal dari luar perusahaan.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 62
3. Dana Dari Perusahaan

Dana ini disebut pembelanjaan intern, mudah dalam memenuhi


kebutuhan perusahaan dan biasanya terbatas, sehingga perlu memperhatikan
opportunity cost. Biaya kesempatan (opportunity cost) yaitu peluang yang
hilang akibat penggunaan sumber-sumber daya untuk perusahaan, seperti
hilangnya pendapatan bunga, sewa gedung, dan lain-lain.

Ada tiga jenis sumber dana intern yang dapat dijadikan sumber
keuangan perusahaan, yaitu penggunaan dana perusahaan, penggunaan
cadangan, dan penggunaan laba yang tidak dibagi atau ditahan.

4. Dana Dari Luar Perusahaan


Dana ini disebut penbelanjaan eksternal yang berasal dari:
a. Dana Dari Pemilik Atau Penyertaan
Dalam perusahaan harus jelas tentang dana milik pribadi atau
pembelanjaan sendiri (misal saham) dan dana perusahaan.
b. Dana Yang Berasal Dari Pinjaman

Dana pinjaman dapat berupa pinjaman jangka pendek dan


pinjaman jangka panjang.

c. Dana Bantuan Program Pemerintah

Dana yang diberikan oleh pemerintah, baik Pemerintah Pusat


maupun Pemerintah Daerah.

d. Dana Ventura
Dana dari perusahaan lain yang ingin menginvestasikan
dananya pada perusa-haan kecil yang potensi.

Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam penggunaan biaya, antara
lain:

 Biaya awal
 Proyeksi/rancangan keuangan
 Analisis pulang pokok (break-even analysis)

MODUL KEWIRAUSAHAAN 63
Teknik dan Strategi Pemasaran

Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran, langkah-langkah


tersebut terdiri dari.

5. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan


6. Memilih pasar sasaran khusus
7. Menempatkan strategi pemasaran dalam per-saingan
8. Pemilihan strategi pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi 5P, yaitu probe, product,prince,


place, dan promotion. Berikut ini adalah penjelasan dari bauran pemasaran, antara
lain:

2. Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe)


Menurut zimmerer (1996) bagi usaha baru sangat cocok untuk menerapkan
strategi ”market driven” startegi ini dibangun berdasarkan enam fundasi, yaitu
:

Orientasi konsumen
Kualitas

MODUL KEWIRAUSAHAAN 64
Kenyamanan dan kesenangan
Inovasi
Kecepatan
Pelayanan dan kepuasan pelanggan
6. Produk (Product)
Produk selalu mengalami daur ulang (product life cycle) yang meliputi :

Tahap pengembangan
Tahap pengenalan
Tahap pertumbuhan penjualan
Tahap kematangan
Tahap kejenuhan
Tahap penurunan
7. Tempat (Place)
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang strategis,
menyenangkan, dan efisien, untuk mencapai sasaran tempat dapat dilakukan
dengan cara :

Perbanyak saluran distribusi


Perluas segmentasi
Layout
Penyampaian barang efisien
Sistem persediaan
8. Harga (Price)
Harga yamg tepat adalah harga yang terjangkau dan harga yang paling efisien
bagi konsumen. Wirausaha dapat menentukan harga yang paling efisien
dengan inovasi dan kreativitasnya. Ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menntukan harga, yaitu :

Biaya barang dan jasa


Permintaan dan penawaran pasar
Harga pesaing
Kondisi ekonomi
Lokasi usaha

MODUL KEWIRAUSAHAAN 65
Fluktuasi musiman
Psikologis pelanggan
Bunga kredit dan bentuk kredit
Sensitivitas harga pelanggan
9. Promosi

Produk perlu dikenal, diketahui, dibutuhkan, dan diminta konsumen, maka


wirausaha harus segera melakukan antara lain

Informasikan kepada konsumen


Bujuk konsumen agar mau membeli
Pengaruhi konsumen agar tertarik
Kegiatan di atas dapat dilakukan dengan periklanan dan promosi lewat media
cetak atau media elektronik, pameran atau eksibisi dagang, hiburan, dan lain-
lain.

Teknik Pengembangan Usaha

Teknik pengembangan usaha dibagi menjadi dua macam yaitu: perluasan skala
ekonomi (economic of scale) dan perluasan cakupan usaha (economic of scope). Skala
usaha ekonomi (economic of scale) terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan
output menurunkan biaya jangka panjang. Apabila terjadi skala usaha yang tidak
ekonomis, wirausaha dapat meningkatkan usahanya dengan memperluas cakupan
usaha. Perluasan cakupan usaha ini bisa dilakukan apabila wirausaha memiliki
permodalan yang cukup. Lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu
diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama (joint
total production cost).

Manajemen dan Strategi Kewirausahaan

MODUL KEWIRAUSAHAAN 66
Menajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang
menjamin bahwa usaha betul. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus
memiliki empat kompetensi,antara lain;

1. Fokus pada pasar, bukan pada teknologi

2. Buat ramalan pendanan untuk menhindari tidak terbiayanya perusahaan.

3. Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan

4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu

Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan intetnal perusahaan


(keputusan-keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian
kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, dimana
perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis.
Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu
strategi dari empat strategi berikut:

a. Berada pertama di pasar dengan produk dan atau jasa baru

b. Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani.

c. Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan.

d. Merubah karakteristik produk, pasar atau industri.

Strategi pertama sering dipilih oleh wirausaha, meski paling beresiko. Setelah
strategi pertama sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan
pasar (market leader). Strategi kedua, menyangkut pengembangan keterampilan
untuk merespon peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar
pertama. Strategi ketiga, yaitu perubahan karakteristik produk, pasar atau industri
yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan cara merubah produk dan
jasa yang sudah ada, misalnya merubah manfaat, nilai, dan karakteristik ekonomi
lainnya.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 67
Pada umumnya peruahaan yang kecil yang berhasil secara kesenambungan dan
dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang
unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas.

Strategi bagi Pemimpin Pasar


Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti
pada masa pertumbuhan, maka strateginya:
4. Bersikap menyerang dan agresif untup memoertahannka pangsa pasar.
Wirausaha harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap
dapat mempertahankan reputasi terbaik di mata pelanggana
5. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif
6. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak
memeliki tantangan. Perusahan yang mempertahankan pasarnya akan
selalu mengundang pesaing untuk memehasuki pasar.
Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar

Dalam strategi ini bukan untuk bersaing dengan pemimpin pasar,


strategi dilakukan dengan dua cara:
3. Secara agresif dan menggunakan kompetensi terbaik untuk meraih
peluang pasar sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. wirausaha harus
memosisikan dirinya dalam segmen pasar kecil sebagaain pemain
yang paling dominan. Wirausaha harus mempertahankan hubungan
secara terbuka dengan pelangan.
4. Mempertahankan strategi sebagai pengikut. dalam kondisi ekonomi
yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi ini bisa berhasil.
Strategi Yang Lainnya
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di
antaranya:
4. Pertahanan persaing. agar tetap bersaing, maka pengembangan produk
dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan
memesisikan perurasahaan dalam keadaan kritis.
5. Mencoba produk yang menjadi andalan utama yang baru, dan tidak
berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 68
6. Mengambil langkah positif proaktif untuk menguasai manajer dan
kunci ahli teknik propesional yang selalu diikutsertakan dalam
pembentukan keberhasilan perusahan.

Semangat wirausaha dapat ditingkatkan melalui pendidikan, nilai-nilai, dan


iklim kerja yang mendorong terciptanya ide-ide.

Latihan
1. Jelaskan pengertian dari strategi perusahaan!

2. Jelaskan tiga kondisi suatu perusahaan dapat mencapai keberhasilan!

3. Sebutkan dan jelaskan 5P dalam manajemen strategi kewirausahaan!

4. Sebutkan dan jelaskan konsep the new7-S`s dari D`Aveni!

5. Sebutkan beberapa kompetensi inti yang dimiliki oleh beberapa perusahaan


kecil untuk dapat bersaing di pasar global!

MODUL KEWIRAUSAHAAN 69
BAB 10
KOMPETENSI INTI DAN STRATEGI BERSAING
DALAM KEWIRAUSAHAAN

Kompetensi Inti Kewirausahaan

Menurut Collin Montgomery (1998:5), strategi perusahaan adalah cara-cara


perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan koordinasi aktivitas
multipemasaran. Meskipun dalam manajemen perusahaan modern seperti sekarang ini
telah terjadi pergeseran strategi, yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan
pemegang saham (mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan
bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder), akan tetapi konsep
laba tidak bisa dikesampingkan karena merupakan alat yang penting bagi perusahaan
untuk menciptakan manfaat bagi para pemilik kepentingan. Salah satu tugas
manajemen strategis adalah menciptakan laba yang bisa dipergunakan sebagai sumber
dana untuk investasi dan meningkatkan manfaat bagi pemilik kepentingan.

Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan masih merupakan tujuan


yang kritis bagi perusahaan dan menjadi ukuran keberhasilan, tetapi bukan tujuan
akhir dari suatu perusahaan. Michael Porter (1980) yang terkenal dengan teori strategi
bersaing (competitive strategy), mengemukakan bahwa perusahaan harus
menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi tawar-menawar yang kuat
(bargaining power) dalam persaingan. Menurut teori strategi dinamis dari Porter
(1991), suatu perusahaan dapat mencapai keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi,
yaitu:

1. Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti produksi


dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi terkuat di pasar.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 70
2. Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan,
serta diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan
ancaman lingkungan eksternal.
3. Perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai
pendorong untuk menjalankan perusahaan, misalnya dengan reputasi merek
dan biaya produksi yang rendah. Bila kompetensi khusus ini tidak diubah,
maka tingkat keuntungan perusahaan bisa menurun.

Oleh sebab itu, menurut Mintzberg (1990) dalam teori design school,
perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang cocok antara peluang dan
ancaman eksternal dengan kemampuan internal yang memadai dan berpedoman pada
pilihan alternatif dari strategi besar (grand strategy), kemudian didukung dengan
menumbuhkan kapabilitas inti yang merupakan kompetensi khusus dari pengelolaan
sumber daya perusahaan.

Gery Hamel dan C.K. Parahalad dalam karyanya Competing for The Future
(1994), mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti (core competency) sebagai
berikut:

1. Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam


serangkaian produk atau jasa.
2. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki
perusahaan untuk dapat bersaing.
3. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan
memberikan manfaat fundamental kepada pelanggan.
4. Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan
bersaing dan memberikan konstribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.

Menurut Mahoney dan Pandian (1992), untuk menghadapi persaingan yang


semakin kompleks dan krisis eksternal, perusahaan kecil dapat menggunakan teori
“strategi berbasis sumber daya” (resource-based strategy). Teori ini mengutamakan
pengembangan kapabilitas internal yang unggul, tidak transparan, sukar ditiru oleh
pesaing, memberi daya saing jangka panjang yang melebihi tuntutan pasar saat ini,
dan kebal terhadap resesi.
MODUL KEWIRAUSAHAAN 71
Menurut teori ini, perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan
sumber daya yang lebih baik, yaitu dengan:

 Pola organisasi dan administrasi yang baik


 Perpaduan aset fisik berwujud seperti sumber daya manusia dan alam,
serta aset tidak berwujud seperti kebiasaan berfikir kreatif (Penrose,
1995) dan keterampilan manajerial.
 Budaya perusahaan.
 Proses kerja dan penyesuaian yang cepat atas tuntutan baru.

Baik teori strategi dinamis maupun strategi berbasis sumber daya kelihatanya
sangat relevan bila diterapkan dalam pembangunan dan pengembangan perusahaan
kecil di Indonesia yang dihadapkan pada persaingan bebas dan krisis ekonomi yang
berkepanjangan seperti saat ini.

Mengidentifikasikan dan mengevaluasi kemampuan atau kapabilitas.


Kapabilitas diartikan sebagai apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan melalui kerja
sama tim (bukan perorangan) untuk mengembangkan berbagai sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Kapabilitas tersebut mengintegrasikan ide baru, keterampilan,
dan pengetahuan lain yang menjadi kunci berpikir kreatif.

Menurut Grant (1991) yang dikutip oleh Albert Wijaya (1994), terdapat
beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi berbasis
sumber daya, di antaranya:

1. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi sumber daya. Sumber daya dapat


berupa:

Teknologi
Kapabilitas karyawan
Paten dan merek
Kemampuan keuangan
Kecanggihan pemasaran
Pelayanan pelanggan

MODUL KEWIRAUSAHAAN 72
Lebih lanjut, sumber daya tersebut diklasifiasikan menjadi:

Sumber daya finansial


Sumber daya fisik
Sumber daya manusia
Sumber daya teknologi
Sumber daya reputasi organisasi

2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kemampuan atau kapabilitas.


Kapabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk mengintegritaskan ide
baru, keterampilan, dan pengetahuan lain yang menjadi kunci berpikir
kreatif.
3. Menyortir dan mengembangkan kapabilitas untuk diterapkan di pasar guna
mencapai keuntungan tinggi secara berkesinambungan yang sulit ditiru
atau disaingi. Pada tahap ini, kapabilitas harus dipelihara dalam hal:

Daya tahan, yaitu perlu untuk terus diperbarui atau dimodifikasi


dengan mencari pengetahuan dan ide-ide baru.
Tidak boleh transparan, yaitu dengan mengembangkan kapabilitas
yang beragam dan tidak menggantungkan salah satu sumber
kapabilitas sehingga sulit diamati atau direkonstruksi oleh orang
lain.

4. Memformulasikan strategi pengembangan sumber daya inti dan kapabilitas


seefektif mungkin pada semua kegiatan manajemen.

Strategi Bersaing Dalam Kewirausahaan

Menurut Oxford Pocked Dictionary, strategi merupakan seni perang,


khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang
layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya. Dalam
konsep strategi pemasaran terdapat istilah bauran pemasaran (marketing mix) meliputi

MODUL KEWIRAUSAHAAN 73
5P, yaitu probe (penelitian dan pengembangan), product (barang dan jasa), prince
(harga), place (tempat), dan promotion (promosi).

Dalam manajeman strategi yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang


sama artinya dengan strategi, yaitu:
1. Strategi adalah Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan
gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan
tetapi, tidak selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum
dilaksanakan. Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan
sebelumnya. Sebagai contoh, McDonald’s yang selama bertahun-tahun
memegang teguh dan melaksanakan secara konsisten prinsip kualitas,
pelayanan, dan kebersihan. Inilah yang menjadi strategi perusahaan
McDonald’s.
2. Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, srtattegi adalah pola (strategy is patern), yang
selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan
berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga sebagai realized strategy karena
telah dilakukan oleh perusahaan.
3. Strategi adalah Posisi (Position)
Yaitu memposisikan produk tertentu ke pasar tertentuyang dituju.
Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu
ke suatu titik bidik di mana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan
melihat ke luar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal. Sebagai
contoh, perusahaan rokok Marlboro dan Sempoerna Mild merupakan
perusahaan yang paling serius mempromosikan produknya di Indonesia.
Masing-masing mempunyai strategi posisi berbeda di pasar. Marlboro
mempromosikan diri sebagai rokok kaum pria sejati yang menyukai tantangan
alam seperti digambarkan melalui iklan-iklannya. Sedangkan Sempoerna Mild
lebih ditujukan kepada generasi muda yang memiliki rokok berkadar tar dan
nikotin ringan.
4. Strategi adalah Perspektif (Perspektif)

MODUL KEWIRAUSAHAAN 74
Jika dalam arti Pola dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke
luar, maka sebaliknya dalam Perspektif cenderung lebih melihat ke dalam
yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas yaitu melihat grand vision dari
perusahaan.
5. Strategi adalah Permainan (Play)
Dalan arti ini, strategi adalah suatu manuver tertentu untuk
memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan merek
kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak tersentuh, karena merek-merek
pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.
Michael P. Porter (1997 dan 1998) mengungkapkan beberapa strategi yang
dapat digunakan perusahaan untuk dapat bersaing, yaitu:
1. Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan. Hal ini berarti bahwa
keberhasilan atau kegagalan bergantung pada keberanian perusahan untuk
dapat bersaing. Strategi bersaing dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat
keuntungan dan posisi yang langgeng ketika menghadapi persaingan.
2. Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh
perusahaan bagi pelanggan atau pembeli. Keunggulan bersaing
menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi
generik (biaya rendah, diferensiasi, dan fokus) untuk mencapai dan
mempertahankan keunggulan bersaing.
3. Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan diferensiasi.
Semua keunggulan bersaing ini berasal dari struktur industri. Perusahan yang
berhasil dengan strategi biaya rendah memiliki kemampuan dalam mendesain
produk dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing. Sedangkan
diferensiasi adalah kemampuan uuntuk menghasilkan barang dan jasa unik
serta memililki nilai lebih (superior value) bagi pembeli dalam bentuk kualitas
produk, sifat-sifat khusus, dan pelayanan lainnya.
4. Kedua jenis dasar keunggulan bersaing di atas menghasilkan tiga strategi
generik (Porter, 1997: 11-13), yaitu:
Biaya rendah, strategi yang mengandalkan keunggulan biaya yang
relatif rendah dalam menghasilkan barang dan jasa.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 75
Diferensiasi, strategi yang berasal dari kemampuan untuk
menghasilkan barang dan jasa unik dan memiliki nilai lebih dalam
bentuk kualitas, sifat-sifat khusus, dan pelayanan lainnya.
Fokus, strategi yang berusaha mencari keunggulan dalam segmen
sasaran tersebut. Strategi fokus memiliki dua variabel utama, yaitu:
 Fokus biaya
 Fokus diferensiasi

Tiga Strategi Generik


KEUNGGULAN BERSAING
Biaya Rendah Diferensiasi
Target Luas 1. Kepemimpinan dalam biaya 2. Diferensiasi
Target 3. Fokus Biaya 4. Fokus Diferensiasi
Sempit

MODUL KEWIRAUSAHAAN 76
Richard A. D’Aveni (1994: 253) mengemukakan suatu ide dasar bahwa
perusahaan harus menekankan strategi yang berfokus pada pengembangan kompetensi
inti, pengetahuan, dan keunikan aset tidak berwujud untuk menciptakan keunggulan.
Oleh karena itu, D’Aveni mengajukan tujuh kunci keberhasilan perusahaan
dalam lingkungan persaingan yang sangat dinamis yang dikenal dengan The New 7-
S’s. Konsep The New 7-S ini meliputi pokok-pokok dasar sebagai berikut:
1. Superior stakeholder satisfaction
Bertujuan memberikan kepuasan yang istimewa kepada orang-orang
yang berkepentingan terhadap perusahaan, tidak hanya pemegang saham,
namun juga pemasok, karyawan, manajer, konsumen, pemerintah, dan
masyarakat sekitarnya.
2. Soothsaying
Adalah strategi yang berfokus pada sasaran, artinya perusahaan harus
mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa-jasa yang dihasilkan
perusahaan.
3. Positioning for speed
Adalah strategi dalam memosisikan perusahaan secara cepat di
pasar. Perusahaan harus segera mengomunikasikan produk yang
dihasilkannya ke pasar agar segera dikenal konsumen.
4. Positioning for surprise
Adalah membuat posisi yang mencengangkan melalui barang dan
jasa-jasa baru yang lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah
baru sehingga konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang diciptakan
perusahaan.
5. Shifting the role of the game
Adalah mengubah pola-pola persaingan perusahaan yang
dimainkan sehingga pesaing terganggu dengan pola-pola baru yang
berbeda.
6. Signaling strategic intent
Adalah mengutamakan perasaan. Kedekatan dengan para
karyawan, relasi, dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 77
7. Simultanous and sequential strategic thrusts
Adalah mengembangkan faktor-faktor pendorong atau penggerak
strategi secara simultan dan berurutan melalui penciptaan barang dan jasa
yang selalu memberi kepuasan kepada konsumen.
Kunci utama dari The New 7-S’s adalah menggunakan inisiatif untuk merebut
persaingan. Menurut D Aveni, The New 7-S’s menyangkut penciptaan sesuatu yang
baru dan berbeda untuk masa yang akan datang. Strategi ini dimaksudkan untuk
membatasi strategi dinamis yang dimilki oleh pesaing. D’Aveni, mengelompokkan
New 7-S’s di atas menjadi tiga kelompok yang sangat efektif untuk mengganggu pasar
serta meliputi visi, kemampuan, dan taktik. Kerangka kerja The New 7-S’s berdasar
pada strategi penemuan dan pengembangan keunggulan melalui gangguan pasar,
bukan berdasarkan keunggulan yang berkesinambungan dan keseimbangan yang
sempurna. Tujuan dari The New 7-S’s adalah menciptakan gangguan melalui
penciptaaan keunggulan-keunggulan baru yang berkesinambungan.

Latihan
1. Jelaskan mengapa studi kelayakan usaha sangat penting!

2. Sebutkan dan jelaskan tahapan studi kelayakan usaha!

3. Sebutkan dan jelaskan komponen yang harus diamati dalam analisis pasar!

4. Sebutkan dan jelaskan komponen dalam suatu perencanaan usaha yang baik!

5. Sebutkan dan jelaskan aspek-aspek yang harus dianalisis dalam studi


kelayakan!

MODUL KEWIRAUSAHAAN 78
BAB 11
ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA

Pentingnya Studi Kelayakan Usaha

Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus


mengadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan
menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan
dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin
saja usaha itu layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi
manfaat. Untuk itu, ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan untuk
mengetahui layak tidaknya suatu bisnis dimulai atau dikembangkan, yaitu:

Studi Kelayakan Usaha (Feasibility Study of Businesses)


Analisis SWOT (SWOT analysis)

Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu
bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada
dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan
proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan mafaat ekonomis dan sosial

MODUL KEWIRAUSAHAAN 79
sepanjang waktu. Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara
lain:

Merintis usaha baru, misal: membuka toko.


Mengembangkan usaha yang sudah ada, misal: untuk memperluas cakupan
usaha.
Memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan, misal: pilihan
usaha dagang.

Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan


usaha, diantaranya:

Pihak wirausaha (pemilik perusahaan), Studi kelayakan usaha penting


dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan memberi
kepanjangan sepanjang waktu
Pihak investor dan penyandang dana, Studi kelayakan usaha penting untuk
memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas
modal yang ditanamkan.
Pihak masyarakat dan pemerintah, Studi kelayakan usaha sangat diperlukan
terutama sebagai bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau
dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru
merugikan.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 80
Proses dan Tahap Studi Kelayakan

Ada empat tahapan studi kelayakan usaha, yaitu tahap penemuan ide,
formulasi tujuan, analisis, dan keputusan. Studi kelayakan usaha dapat dilakukan
melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap penemuan idea atau perumusan gagasan. Tahap penemuan ide adalah
tahap di mana wirausaha mendapatkan ide untuk merintis usaha baru. Ide
tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi, misalnya kemungkinan-
kemungkinan bisnis yang paling member peluang untuk dilakukan dan
menguntungkan dalam jangka waktu panjang. Banyak kemungkinan, misalnya
bisnis industry, perakitan, perdagangan, usaha jasa, atau jenis usaha lain yang
dianggap layak.
2. Tahap formulasi tujuan. Tahap ini merupakan tahap perumusan visi dan misi
bisnis, seperti visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah bisnis tersebut
diidentifikasi; apakah misalnya untuk menciptakan barang dan jasa yang

MODUL KEWIRAUSAHAAN 81
diperlukan masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan
keuntungan yang langgeng; atau apakah visi dan misi bisnis yag akan
dikembangkan tersebut benar-benar menjadi kenyataan atau tidak? Semuanya
dirumuskan dalam bentuk tujuan.
3. Tahap analisis. Tahap penelitian, yaiutu proses sistematis yang dilakukan
untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan
atau tidak. Tahap ini dilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah yang
lain, yaitu dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan
menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam studi kelayakan usaha hanya ada dua,
yaitu dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Adapun aspek-aspek yang harus
diamati dan dicermati dalam tahap analisis tersebut, meliputi:
Aspek pasar, mencakup produk yang akan dipasarkan, peluang,
permintaan dan penawaran, harga, segmentasi, pasar sasaran, ukuran,
perkembangan, dan struktur pasar serta strategi pesaing.
Aspek teknik produksi atau operasi, meliputi lokasi, gedung bangunan,
mesin dan peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja,
metode produksi, lokasi dan tata letak pabrik atau tempat usaha.
Aspek manajemen atau pengelolaan, meliputi organisasi, aspek
pengelolaan tenaga kerja, kepemilikan, yuridis, lingkungan, dan
sebagainyan. Aspek yuridis dan lingkungan perlu dianalisis sebab
perusahaan harus mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan harus
ramah lingkungan.
Aspek financial atau keuangan, meliputi sumber dana atau
penggunaannya, proyeksi biaya, pendapatan, keuntungan, dan arus kas.
4. Tahap keputusan. Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya
meyakinkan, langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan, apakah
bisnis tersebut layak dilakasanakan atau tidak. Karena menyangkut keperluan
investasi yang mengandung risiko maka keputusan bisnis biasanya didasarkan
pada beberapa criteria, seperti Periode Pembayaran Kembali (Pay Back Period,
PBP), Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value, NPV), Tingkat Pengembalian
Internal (Internal Rate of Return, IRR), dan sebagainya.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 82
Analisis Kelayakan Usaha

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa untuk mengetahui layak tidaknya suatu


bisnis untuk dilakukan, harus dianalisis berbagai aspeknya. Bagaimana cara
mengetahui bahwa aspek-aspek tersebut layak atau tidak? Berikut ini akan dibahas
beberapa kriteria yang dapat dijadikan aspek penilaian.

1. Analisis Aspek Pemasaran

Untuk menganalisis aspek pemasaran, wirausaha terlebih dahulu harus


melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan system informasi
pemasaran yang memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis
yang akan dirintis atau dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai
ataukah tidak. Dalam analisis pasar biasanya terdapat beberapa komponen
yang harus dianalisis dan dicermati, diantaranya:

Kebutuhan dan keinginan konsumen.


Segmentasi pasar.
Target.
Nilai tambah.
Masa hidup produk.
Struktur pasar.
Persaingan dan strategi pesaing.
Ukuran pasar.
Pertumbuhan pasar.
Laba kotor.
Pangsa pasar.
2. Analisis Aspek Produksi atau Operasi

Beberapa unsur dari aspek produksi atau operasi yang harus dianalisis adalah:

 Lokasi operasi. Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang strategis dan
efisien, baik bagi perusahaan maupun bagi pelanggan,

MODUL KEWIRAUSAHAAN 83
 Volume operasi. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan
prediksi permintaan sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan
kapasitas.
 Mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini dan yang akan dating serta harus
disesuaikan dengan luas produksi agar tidak terjadi kelebihan kapasitas.
 Bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku dan bahan penolong serta
sumber daya yang diperlukan harus cukup tersedia sehingga biaya bahan
baku menjadi efisien.
 Tenaga kerja. Jumlah dan kualifikasi karyawan harus sesuai dengan
keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
3. Analisis Aspek Manajemen

Dalam menganalisis aspek-aspek manajamen terdapat beberapa unsur


yang harus dianalisis, seperti:

 Kepemilikan.
 Organisasi.
 Tim manajemen.
 Karyawan.
4. Analisis Aspek Keuangan

Aspek analisis keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:

 Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan,


misalnya besarnya dana untuk aktiva tetap, modal kerja, dan pembiayaan
awal.
 Sumber dana. Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber
dana internal (misalnya modal disetor dan laba ditahan) dan modal
eksternal (misalnya penerbitan obligasi dan pinjaman).
 Proyeksi neraca. Sanat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan
serta kondisi keuangannya, misalnya saldo lancer, aktiva tetap, kewajiban
jangka pendek, kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 84
 Proyeksi laba rugi. Proyeksi laba atau rugi di masa yang akan datang.
Komponennya meliputi proyeksi penjualan, biayadan laba rugi bersih.
 Proyeksi arus khas. Dari arus khas dapat dilihat kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis arus
khas, yaitu:
 Arus khas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil penjualan atau
pendaftaran.
 Arus khas keluar, merupakan biaya-biaya, termasuk pembayaran
bunga dan pajak.
 Arus khas masuk bersih, merupakan selisih dari arus khas masuk dan
asru khas keluar ditambah penyusutan dan perhitungan bunga setelah
pajak.

Kriteria Investasi

Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan


menguntungkan secara ekonomis dipergunakan empat kriteria yaitu metode Periode
Pembayaran Kembali (Payback Period), Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value),
Tingkat Pengembalian Internal (Intenal Rate Of Return), dan Indeks Probabilitas
(Probability Index).
Rumusnya:

Arus kas masuk bersih = Laba setelah pajak + penyusutan + (1 – tarif pajak) bunga

Proyeksi Arus Kas________________________________________________________

Tahun Laba Setelah Pajak Penyusutan Bunga Perolehan


0 1.000.000 100.000 0,18 1.100.000
1 2.500.000 350.000 0,20 2.850.000
2 3.250.000 500.000 0,22 7.750.000
3 6. 500.000 1.000.000 0,24 7.500.000

Periode pembayaran kembali adalah periode yang diperlukan untuk menutup


kembali pengeluaran investasi. Jika period pembayaran kembali lebih pendek

MODUL KEWIRAUSAHAAN 85
waktunya daripada periode pembayaran kembali maksimum, maka usulan investasi
dapat diterima. Suku bunga atau tingkat pengembalian adalah konsep periodik yang
mengukur tingkat pengembalian investasi (return on investment-ROI).

Penyusuan Studi Kelayakan Bisnis

Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis dengan secermat mungkin dan


secara ekonomis dinyatakan layak maka langkah selanjutnya menyusun laporan studi
kelayakan. Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisikan sebagai
berikut :

MODUL KEWIRAUSAHAAN 86
RINGKASAN PROYEK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru/Pengembangan Bisnis
1.2 Nama dan Alamat Perusahaan
1.3 Bidang Usaha
1.4 Bentuk Perusahaan
1.5 Gambaran Perkembangan Perusahaan (untuk perusahaan yang sudah ada)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DEWASA INI


(untuk perusahaan yang sudah ada)
2.1 Gambaran Umum Perusahaan
2.2 Perizinan
2.3 Aspek teknis Produksi/Operasi
2.4 Aspek Pemasaran
2.5 Aspek Manajemen
2.6 Aspek Keuangan

BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN


3.1 Proyek yang Diusulkan
a. Sifat Investasi (baru/perulasan)
b. Jenis Produk (produk utama dan sampingan)
3.2 Aspek Teknis
a. Sifat Proyek

MODUL KEWIRAUSAHAAN 87
b. Jenis dan Jumlah Produksi
c. Lokasi
d. Bangunan
e. Mesin dan Peralatan
f. Tata Letak Proses
g. Proses Produksi
h. Kapasitas Produksi
i. Bahan Baku dan Bahan Penolong
j. Tenaga Kerja
3.3. Aspek Pemasaran
a. Peluang Pasar
b. Segmentasi Pasar
c. Sasaran Pasar
d. Volume dan Harga Penjualan
e. Masa Hidup Produk
f. Struktur Pasar
g. Persaingan dan Strategi Bersaing
h. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya
i. Pangsa Pasar
j. Margin Laba Kotor
3.4. Aspek Manajemen
a. Kepemilikan
b. Struktur Organisasi
c. Tim Manajemen
d. Tenaga Kerja/Karyawan
3.5. Aspek Keuangan
a. Kebutuhan Dana
b. Sumber Dana
c. Prediksi Pendapatan MODUL KEWIRAUSAHAAN 88
d. Prediksi Biaya
e. Prediksi Rugi Laba
f. Kriteria Investasi

BAB IV KESIMPULAN
LAMPIRAN

Untuk mengetahui lebih jelas tentang usulan bisnis, perhatikan salah satu
contoh ususlan/proposal usaha berikut ini.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 89
PROPOSAL USAHA
............................................................................................
(Nama Perusahaan)

Diajukan Kepada:
............................................................................................
(Nama Lembaga Penyandang Dana)

..........................................................................
(Nama Pemilik)
..........................................................................
(Nama Perusahaan)

............................................................................................
............................................................................................

(Alamat dan Telepon)

MODUL KEWIRAUSAHAAN 90
RINGKASAN PROYEK

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang: (perusahaa apa, mengapa, untuk apa perusahaan ini
didirikan)
2. Ruang Lingkup: (aspek organisasi/manajemen, pemasaran, produksi,
keuangan)

B. Organisasi/Manajemen
1. Nama Perusahaan : ......................................
2. Nama Pemilik/Pimpinan Perusahaan : ......................................
3. Bidang Usaha : ......................................
4. Jumlah Karyawan/Tenaga Kerja : ......................................orang

C. Pemasaran
1. Produk yang Dipasarkan : ......................................
2. Sasaran Konsumen/Pembeli : ......................................
3. Wilayah Pemasaran : ......................................
4. Rencana Penjualan Tahunan : ......................................unit

D. Teknik/Produksi/Operasi Usaha
1. Kapasitas Produksi : ......................................unit
2. Ketersedian Bahan Baku : ......................................
3. Fasilitas dan sarana Produksi : ......................................
4. Masa Implementasi : ......................................thn/bln

E. Keuangan
1. Total Pembiayaan Proyek : Rp.................................
2. Modal Sendiri : Rp.................................
3. Pinjaman yang Diajukan : Rp.................................
4. Jangka Waktu Pengembalian : ......................................thn/bln
5. Penjualan per Tahun : Rp.................................
6. Keuntungan per Tahun : Rp.................................
7. Pengembalian atas Investasi : ......................................
8. Titik Impas : ......................................

1. Latar Belakang
1.1. Dasar Gagasan Usaha
Kebutuhan akan ... akhir-akhir ini tampak semakin meningkat seiring
meningkatnya kebutuhan masyarakat. PT ... yang berlokasi di JL ... No
... Telp ... berusaha di bidang ... bertujuan untuk memperluas dan
meningkatkan kapasitasMODUL
produksiKEWIRAUSAHAAN
dengan harapan dapat memenuhi
91
permintaan konsumen yang terus meningkat.

Dalam rangka memperluas dan meningkatkan kapasitas produksi


tersebut, maka kami PT ... memerlukan dana untuk pembelian ... dan
modal kerja sebagaimana tercantum dalam usulan proposal proyek ini.
1.2. Ruang Lingkup
Dalam usulan proposal ini terdapat empat aspek penting, yaitu:
 Aspek Organisasi dan Manajemen, berkaitan dengan nama
perusahaan, bidang usaha, nama pemilik jumlah karyawan, serta
organisasi.
 Aspek Pemasaran, berkaitan dengan perkembangan pasat saat ini,
prospek pasar dan pemasaran, sasran pemasaran, dan rencana
penjualan per tahun dari produk yang akan dipasarkan.
 Aspek Produksi/Operasi, berkaitan dengan rencana pendirian,
perluasan, dan pengoperasian.
 Aspek Keuangan, berkaitan dengan masalah kebutuhan dana untuk
investasi dan modal kerja, penggunaan dana, kalkulasi biaya,
proyeksi pendapatan, dan jadwal pengembalian pinjaman.

2. Bidang Organisasi dan Manajemen


2.1 Umum
Nama Perusahaan : PT.........................
Nama Pemilik/Pimpinan : ..............................
Alamat Kantor dan Tempat Usaha : ..............................
Bentuk Badan Hukum : .......No..................
Tahun Berdiri : ..............................
2.2 Pemegang Saham
2.3 Perizinan
2.4 Kegiatan Praoperasional dan Jadwal Pelaksanaan
2.5 Inventaris Kantor

MODUL KEWIRAUSAHAAN 92
2.2 Pemegang Saham
No. Nama Pemegang Banyaknya Nilai Saham
(lembar) (ribu Rp)
1. .................................. .......................... Rp.....................
2. .................................. .......................... Rp.....................
3. .................................. .......................... Rp.....................
4. .................................. .......................... Rp.....................
Jumlah .................................. .......................... Rp.....................

2.3 Perizinan
Jenis Perizinan Biaya (Rp)
1. Izin Prinsip (dari Instansi Teknis) ........................
2. SITU (Surat Izin Tempat Usaha) ........................
3. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) ........................
4. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) ........................
5. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) ........................
6. Akte Pendirian ........................

2.4 Kegiatan Praoperasional dan Jadwal Pelaksanaan


Jenis Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Biaya
Pra-operasional 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Operasi
1. Survei Pasar
2. Menyusun
Rencana Usaha
3. Perizinan
4. Survei Tempat
5. Survei Peralatan
6. Instalasi Air,
Listrik, Telepon
7. Mencari Tenaga
Kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional

2.5 Inventaris Kantor


Inventaris Merek Jumlah Harga (Rp) Total
1. Mesin Tik
2. Komputer
3. ................
4. ................

...........

MODUL KEWIRAUSAHAAN 93
3. Aspek Pemasaran
3.1 Gambaran Umum
1. Jenis Produk yang dipasarkan: ..................
2. Cakupan Pemasaran meliputi: ..................
(Misal: Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Nasional)

3.2 Permintaan
1. Jumlah Permintaan Terhadap Produk
a. Sasaran Pembeli/Konsumen : ..................
b. Jumlah Konsumen : ..................
c. Jumlah Kebutuhan : ..................
d. Total Kebutuhan per Tahun : ..................

2. Proyeksi Permintaan Selama 5 Tahun Mendatang


Tahun Proyeksi Permintaan (dalam unit)
2006
2007
2008
2009
2010

3.3 Penawaran/Pesaing
Nama Pesaing Kapasitas Produksi/Tahun
1.
2.
Total Penawaran

3.4 Rencana Penjualan/Pangsa Pasar


Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa
Pasar (4) Penjualan Pasar (6)
(1) (2) (3) (2) – (3) (5) 5/4x100%
2006
2007
2008
2009
2010

3.5 Strategi Pemasaran Pesaing


Uraikan strategi pemasaran yang dilakukan pesaing, misalnya:
1. Produk (mutu, ukuran, kemasan, tipe)
2. Harga (syarat pembayaran, potongan, harga satuan)
3. Jalur pemasaran (langsung, tidak langsung)

MODUL KEWIRAUSAHAAN 94
3.6 Strategi Pemasaran Perusahaan
Uraikan strategi pemasaran yang akan dilakukan, misalnya:
1. Produk (mutu, ukuran, kemasan tipe)
2. Harga (syarat pembayaran, potongan, harga satuan)
3. Jalur penjualan
4. Promosi

4. Aspek Produksi
4.1 Produk
1. Uraikan ciri-ciri produk : ..................
2. Kegunaan utama produk : ..................

4.2 Proses Produksi


1. Jumlah Permintaan Terhadap Produk
Skema/Bagan Alur Proses Produksi:

INPUT → PROSES → OUTPUT → PENGEPAKAN dan


seterusnya.
4.3 Kapasitas Produksi
Tahun Rencana Produk (dalam unit)
2006
2007
2008
2009
2010

4.4 Tanah/Bangunan
1. Beli (........m2) Rp .............................
2. Sewa (..........Tahun) Rp .............................

4.5 Utilitas/Sarana
Nama Biaya Utilitas
1. Pemasangan Instalasi Listrik
2. Pemasangan Instalasi Air/PAM
3. Pemasangan Instalasi Telepon
4. Lain-lain

4.6 Peralatan/Mesin/Kendaraan
Beli/Sewa Nama Merek Jumlah Harga (Rp)
1. Beli
2. Sewa/Th
3. Hibah

MODUL KEWIRAUSAHAAN 95
4.7 Biaya Umum Pabrik
Jenis Biaya Umum Pabrik Jumlah (Rp)
1. Pemeliharaan Mesin dan peralatan
2. Suku Cadang, Bahan Bakar, Oli,
dan lain-lain.
3. Listrik, Air, dan lain-lain.
4. Pemeliharaan Bangunan

4.8 Limbah
1. Kualitas Limbah dan cara Penanggulangannya
2. Biaya Pengendalian Limbah per Tahun
3. Prosedur IPAL

BIAYA PROYEK
(dalam Rp)
MODAL
KETERANGAN KREDIT JUMLAH
SENDIRI
A. INVESTASI
1. Tanah
2. Bangunan/Toko
3. Mesin dan Peralatan
4. Inventaris Kantor
5. Kendaraan
6. Lain-lain
Total Aktiva Tetap
B. INVESTASI PRA-
OPERASIONAL
1. Rencana Usaha
2. Perizinan
3. Pelatihan
4. Uji Coba Produksi
5. Lain-lain
Total Pra-Operasi
C. TOTAL INVESTASI (A + B)
D. MODAL KERJA
BIAYA POKOK PRODUKSI
1. Bahan Baku
2. Upah Tenaga Produksi
3. Biaya Umum Pabrik
Total Biaya Produksi
BIAYA USAHA
1. Gaji Pimpinan
2. Gaji Karyawan
3. Biaya Pemasaran
4. Alat Tulis Kantor
5. Biaya Sewa
6. Lain-lain
Total Biaya Usaha
TOTAL BIAYA OPERASI/TAHUN MODUL KEWIRAUSAHAAN 96
MODAL KERJA (x Rp)
TOTAL BIAYA PROYEK (C + D)
PERSENTASE

PROYEKSI NERACA
(dalam Rp)
KETERANGAN Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
0 1 2 3 4 5
I. AKTIVA
A. Aktiva Lancar
1. Kas
2. Piutang
3. Persediaan
Total Aktiva Lancar

B. Aktiva Tetap
1. Tanah
2. Bangunan
3. Mesin dan Peralatan
4. Investasi
5. Kendaraan
6. Lain-lain
Total Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Aktiva Tetap

C. Investasi Pra-operasi
Akumulasi Amortisasi
Nilai Buku Aktiva Tak
Berwujud
Total Aktiva ( A + B + C )
II. KEWAJIBAN DAN MODAL
A. Kewajiban Lancar
1. Utang Dagang
2. Kredit Modal Kerja
Total Kewajiban Lancar
B. Kewajiban Jangka Panjang
Kredit Investasi
Total Kewajiban Jk. Panjang
C. Modal
1. Modal Sendiri
2. Laba Periode Lalu
3. Laba
Total Modal
Total Kewajiban dan Modal
(A+B+C)
ROI = ____Laba___ x 100%
Total Aktiva
MODUL KEWIRAUSAHAAN 97
PROYEKSI LABA RUGI
(dalam Rp)
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
KETERANGAN 0 1 2 3 4 5
A. PENJUALAN
B. BIAYA POKOK PRODUKSI
1. Bahan Baku
2. Upah Tenaga Kerja
3. Biaya Umum Pabrik
Total Biaya Pokok Produksi

C. LABA KOTOR (A - B)
D. BIAYA USAHA
1. Gaji Pimpinan
2. Gaji Karyawan
3. Biaya Pemasaran
4. Perlengkapan Kantor
5. Biaya Sewa
6. Biaya Lain-lain
7. Penyusutan
8. Amortisasi
Total Biaya Usaha

E. LABA USAHA (C - D)
F. BUNGA
G. LABA SEBELUM PAJAK
(E - F)
H. PAJAK
I. LABA (G - H)
J. BEP (D/C) x 100%

PENYUSUTAN NILAI (Rp) UMUR (TH) PENY/TH


1. Bangunan
2. Mesin dan Peralatan
3. Inventaris Kantor
4. Kendaraan
5. Lain-lain
Jumlah

AMORTISASI NILAI (Rp) UMUR (TH) AMORTISASI (TH)


Investasi Pra-operasi

MODUL KEWIRAUSAHAAN 98
PROYEKSI ARUS KAS
(dalam Rp)
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
KETERANGAN 0 1 2 3 4 5
TOTAL PENJUALAN
A. ARUS KAS MASUK
1. Penjualan Tunai
2. Penerimaan Piutang
3. Modal Sendiri
4. Kredit Investasi
5. Kredit Modal Kerja
6. Saldo Kas Awal
Total Kas Masuk

B. BIAYA POKOK PRODUKSI


1. Investasi
2. Biaya Pokok Produksi
3. Biaya Usaha Sebelum
Penyusutan
4. Bunga
5. Pajak
Total Kas Keluar

C. KAS BERSIH (A - B)
D. KEWAJIBAN BANK
1. Angsuran Kredit Investasi
2. Angsuran Modal Kerja
Total Kewajiban Bank

E. SALDO KAS AKHIR (C - D)

Keterangan:
A1 = Penjualan tunai = ........x jumlah penjualan
A2 = Penjualan kredit = ........x jumlah penjualan

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


KETERANGAN 0 1 2 3 4 5
A. KAS MASUK
1. Penjualan Tunai
2. Penjualan Piutang
Total Kas Masuk

B. TOTAL KAS KELUAR


C. KAS NETO (A - B)
D. FAKTOR DISKON F1 = T1
E. NILAI SEKARANG (C x D)
F. FAKTOR DISKON F2 = T2
G. NIALI SEKARANG (C x F)
I. IRR MODUL KEWIRAUSAHAAN 99
Rumus untuk menghitung Faktor Diskon (Discount Factor -DF):

DF T1 s.d T5 = __1__ __1_ __1_ _1__ __1__


(1+i)1 (1+i)2 (1+i)3 (1+i)4 (1+i)5

Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru

Sebelum suatu usaha dimulai, terlebih


dahulu harus disiapkan suatu rencana usaha
yang baik dan evaluasi. Suatu rencana usaha
yang baik biasanya berisi komponen-
komponen sebagi berikut:

Ringkasan pelaksanaan usaha


Deskripsi usaha
Produk dan pelayanan-pelayanan yang akan disajikan
Analisis industri
Analisis pasar
Strategi pemasaran
Pengelolaan
Operasi usaha
Proyeksi keuangan

Ada tiga proyeksi keuangan yang harus disiapkan, yaitu proyeksi uang kas,
proyeksi pendapatan, proyeksi saldo. Agar kita benar-benar yakin bahwa suatu usaha
telah siap dimulai, maka perlu diadakan evaluasi terhadap beberapa aspek berikut:

1. Evaluasi ringkasan pelaksanaan


2. Evaluasi misi bisnis
3. Evaluasi lingkungan bisnis
4. Evaluasi produk dan jasa
5. Evaluasi pesaing
6. Evaluasi harga
7. Evaluasi keunggulan persaingan

MODUL KEWIRAUSAHAAN 100


8. Evaluasi pasar dan pemasaran
9. Evaluasi manajemen dan personal
10. Evaluasi mesin dan peralatan
11. Evaluasi biaya awal
12. Evaluasi pendanaan
13. Evaluasi titik impas
14. Evaluasi risiko yang tidak terkontrol
15. Evaluasi kesimpulan anda

Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika bisnis, dan mengapa
keberlangsungan sebuah usaha sangat dipengaruhi oleh etika bisnis?

2. Etika bisnis mengandung kriteria-kriteria tertentu, jelaskan kriteria-kriteria


etika bisnis!

3. Jelaskan prinsip-prinsip etika bisnis dan berikan contoh penerapannya!

4. Jelaskan syarat-syarat sebuah usaha dapat meningkatkan produktifitasnya!

5. Sebut dan jelaskan tanggung jawab perusahaan!

MODUL KEWIRAUSAHAAN 101


BAB 12
ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Norma dan Etika Bisnis

Menurut Zimmerer (1996: 20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
membuat keputusan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (200: 80), etika bisnis adalah
istilah yang sering digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer
atau karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan
loyalitas pemilik kepentingan. Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu
perusahaan.

Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik


kepentingan dalam mempertahankan lyalitas pemilik kepentingan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan. Pemilik keputusan adalah semua
individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan-
keputusan perusahaan.

Menurut Zimmerer (1996: 21), yang termasuk kelompok pemilik kepentingan


yang mempengaruhi keputusan bisnis adalah sebagai berikut:

Para pengusaha dan mitra usaha


Petani dan pemasok bahan baku
Organisasi pekerja
Pemerintah
Bank
Investor

MODUL KEWIRAUSAHAAN 102


Masyarakat umum
Pelanggan dan konsumen

Prinsip-Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis

Menurut pendapat Michael Josephson (1988) yang dikutip oleh Zimmerer


(1996:27-28), secara universal, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu:

Kejujuran (honesty)
Integritas (integrity)
Memelihara janji (promise keeping)
Kesetiaan (fadelity)
Kewajaran keadilan (fourness)
Suka membantu orang lain (caring for other)
Hormat kepada orang lain (resfect for other)
Warga negara yang bertanggung jawab (responsibility citizenship)
Mengejar keunggulan (pursuit of excelellece)
Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)

Cara-Cara Mempertahankan Standar Etika

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalam


menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi
pemilik kepentingan.
2. Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar
tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari
karyawan.
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil
tindakan apabila mereka melanggar etika.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 103


4. Lindungi hak perorangan. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip
moral dan nilainya merupakan jaminan terbaik untuk menghindari
penyimpangan etika.
5. Adakan pelatihan etika. Workshop merupakan alat untuk meningkatkan
kesadaran para karyawan.
6. Lakukan audit etika secara periodik. Audit merupakan cara terbaik untuk
mengevaluasi efektivitas sistem etika.
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Tidak ada
seorang pun yang dapat mengatur norma dan etika. Akan tetapi, manajer bisa
saja membolehkan orang untuk mengetahui tingkat penampilan yang mereka
harapkan. Standar tingkah laku sangat penting untuk menekankan betapa
pentingnya etika dalam organisasi.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan.
Atasan harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua
arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang
dihasilkan dan menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan
diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar
etika dipertahankan.

Tanggung Jawab Perusahaan

Selain etika, yang tidak kalah pentingnya adalah pertanggungjawaban sosial


perusahaan. Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M Griffin (2000:83), eika sangat
berpengaruh pada tingkah laku individual. Menurut Zimmerer ada beberapa
pertanggungjawaban perusahaan, yaitu :

1. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan,


artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan dan menjaga lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan, semua aktivitas manajemen sumber daya
manusia seperti penerimaan karyawan baru, pengupahan, pelatihan, promosi dan
kompensasi merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 104


3. Tanggung jawab terhadap pelanggan ada 2 (dua) kategori yaitu :
a. Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas.
b. Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar.
Tanggung jawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak pelanggan,
yaitu :
a. Hak mendapatkan produk yang aman.
b. Hak mendapatkan informasi segala aspek produk.
c. Hak untuk didengar.
d. Hak memilih apa yang akan dibeli.
4. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusahaan terhadap investor
adalah menyediakan pengembalian investasi yang menarik, seperti
memaksimumkan laba. Selain itu, perusahaan juga bertanggung jawab untuk
melaporkan kinerja keuangan kepada investor seakurat dan setepat mungkin.
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung jawab
terhadap masyarakat sekitarnya, misalnya menyediakan pekerjaan dan
menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap masyarakat yang berada di
sekitar lokasi perusahaan tersebut berada.

MODUL KEWIRAUSAHAAN 105

Anda mungkin juga menyukai