Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Rena Rosmeliyani

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044261403

Tanggal Lahir : 10 September 2003

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama Program Studi : 38/Kearsipan

Kode/Nama UPBJJ : 41/Purwokerto

Hari/Tanggal UAS THE : 22 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN RISET, DAN
TEKNOLOGI UNIVERSITAS
TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Rena Rosmeliyani


NIM : 044261403
Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam
Fakultas : FHISHIP
Program Studi : 38/Kearsipan
UPBJJ-UT : 41/Purwokerto

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Purbalingga, 22 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Rena Rosmeliyani
JAWABAN NOMOR 1

َ‫َر َويُقِ ْي ُموْ نَ الص َّٰلوةَ َويُْؤ تُوْ نَ ال َّز ٰكوةَ َويُ ِط ْيعُوْ ن‬ ِ ْ‫ْض يَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬ ۤ
ِ ‫ف َويَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال ُم ْنك‬ ٍ ۘ ‫ضهُ ْم اَوْ لِيَا ُء بَع‬ ُ ‫َو ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َو ْال ُمْؤ ِم ٰن‬
ُ ‫ت بَ ْع‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ٰۤ ‫هّٰللا‬
ِ ‫َ َو َرسُوْ لَهٗ ۗاُول ِٕىكَ َسيَرْ َح ُمهُ ُم ُ ۗاِ َّن َ ع‬
‫َز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم‬
Artinya : ‘’Yaitu mereka mengajak kepada kebajikan dan melarang kemaksiatan, menegakan shalat,
memberikan zakat, mentaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah yang akan di rahmat Allah,
sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.’’
Kebebasan memiliki sifat yang terbatas yaitu sesuai dengan fitrah keterbatasan manusia itu sendiri. Maka
prinsipnya dalam Islam adalah kebebasan yang tidak mengingkari kebebasan itu sendiri, atau kebebasan
yang bertanggung jawab, dan bisa mengantarkan terciptanya kemaslahatan bagi semua orang. Kebebasan
itu meliputi kebebasan berekspresi, kebebasan berfikir dan menyatakan pendapat, kebebasan beragama,
kebebasan bermusyawarah, serta kebebasan berpindah tempat.
Sumber : https://www.liputan6.com/quran/at-taubah/71#:~:text=QS.%20At%2DTaubah%20Ayat
%2071&text=Dan%20orang%2Dorang%20yang%20beriman,akan%20diberi%20rahmat%20oleh
%20Allah.

JAWABAN NOMOR 2
Menurut syari’at iman adalah membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai
melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan
amal secara umum adalah sebuah perbuatan untuk mencapai sesuatu. Fungsi ilmu terhadap iman dan amal
manusia adalah apabila seseorang memiliki ilmu, maka amal baik dan imannya kepada Allah SWT akan
bertambah. Seperti ketika seseorang memiliki ilmu, dia akan tau mana perbuatan baik dan mana
perbuatan buruk. Perbuatan baik yang dilakukan dapat menambah catatan amal baiknya dan dengan
adanya ilmu diharapkan seseorang akan menggunakan ilmu tersebut untuk menambah ketakwaannya
kepada Allah SWT. Dengan demikian amal shaleh hanya akan sempurna apabila dilandasi dengan ilmu
pengetahuan yang benar dan keimanan hanya akan kokoh apabila ditopang oleh pengetahuan.
Ayat yang menjelaskan tentang larangan taqlid buta tanpa penalaran dan pemahaman yang benar tentang
keyakinan hanya iku-ikut saja adalah Q.S Al-Baqarah ayat 170.

َ‫َواِ َذا قِ ْي َل لَهُ ُم اتَّبِعُوْ ا َمٓا اَ ْن َز َل هّٰللا ُ قَالُوْ ا بَلْ نَتَّبِ ُع َمٓا اَ ْلفَ ْينَا َعلَ ْي ِه ٰابَ ۤا َءنَا ۗ اَ َولَوْ َكانَ ٰابَ ۤاُؤ هُ ْم اَل يَ ْعقِلُوْ نَ َش ْيـًٔا َّواَل يَ ْهتَ ُدوْ ن‬
Artinya : ‘’Dan apabila dikatakan kepada mereka ‘’Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah, mereka
menjawab ‘’(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapat dari perbuatan nenek
moyang kami’’. ’’(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk?’’
Sumber : https://www.tokopedia.com/s/quran/al-baqarah/ayat-170#:~:text=170.&text=Dan%20apabila
%20dikatakan%20kepada%20mereka,pun%2C%20dan%20tidak%20mendapat%20petunjuk.

JAWABAN NOMOR 3
Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab dan sejahtera atau civil society. Masyarakat madani
yang dideklarasikan oleh Nabi adalah masyarakat yang adil, terbuka dan demokratis, dengan landasan
takwa kepada Allah dan taat kepada ajaran-Nya. Ketaatan masyarakat madani bersifat terbuka, rasional,
kontraktual, dan transaksional, bukan pola ketaatan yang tertutup, tidak rasional, tidak kritis dan bersifat
hanya satu arah. Untuk mewujudka masyarakat yang madani masyarakat harus mentaati prinsip-prinsip
masyarakat yang beradab dan sejahtera yaitu :
1. Keadilan
Keadilan merupakan sunnatullah dimana Allah menciptakan alam semesta ini dengan prinsip
keadilan dan keseimbangan. Menegakan keadilan merupakan kemestian yang bersifat fitrah yang
harus dilakukan oleh setiap manusia dimana manusia mengakui Allah sebagai tuhannya.
2. Supremasi hukum
Menegakan hukum yang adil merupakan amanah yang diperintahkan untuk dilaksanakan kepada
yang berhak. Dalam menegakan supremasi hukum, kita harus menegakan hukum kepada siapa
saja tanpa pandang bulu.
3. Egalitarianisme
Masyarakat madani tidak melihat kkeutamaan atas dasar keturunan, ras, etnis, dan lain-lain,
melainkan atas prestasi. Karena semua manusia dan warga masyarakat dihargai bukan atas dasar
geneologis melainkan atas dasar prestasi.
4. Pluralisme
Pluralisme dimaksud dengan sikap menerima kemajemukan sebagai bagian dari realitas objektif.
Tidak sebatas mengakui masyarakat itu plural, namun juga dengan sikap tulus mengartikan
bahwa keberagaman merupakan karunia Allah SWT.
5. Pengawasan sosial
Pengawasan sosial penting baik secara individu maupun lembaga dalam pembentukan masyarakat
yang beradab dan sejahtera. Karena kekuatan uang maupun kekuatan kekuasaan cenderung
menyeleweng sehingga perwujudan masyarakat beradab dan sejahtera hanya menjadi formalitas
semata.
JAWABAN NOMOR 4
1. Kebebasan berekspresi
Kebebasan berekspresi adalah kebebasan untuk menyalurkan kehendak batin mengenai hal apa
saja baik melalui pernyataan maupun perbuatan.
2. Kebebasan berfikir dan menyatakan pendapat
Islam memberikan keleluasaan kepada manusia untuk menyatakan pemikiran dan pendapatnya
baik secara individual maupun kolektif.

‫هّٰلِل‬
َ ِ‫قُلْ اِنَّ َمٓا اَ ِعظُ ُك ْم بِ َوا ِح َد ۚ ٍة اَ ْن تَقُوْ ُموْ ا ِ َم ْث ٰنى َوفُ َر ٰادى ثُ َّم تَتَفَ َّكرُوْ ۗا َما ب‬
ٍ ‫صا ِحبِ ُك ْم ِّم ْن ِجنَّ ۗ ٍة اِ ْن هُ َو ِااَّل نَ ِذ ْي ٌر لَّ ُك ْم بَ ْينَ يَ َديْ َع َذا‬
‫ب َش ِد ْي ٍد‬

Artinya : ‘’Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya aku menasihati kamu dengan satu hal, yaitu
agar kalian menegakan urusan untuk Allah berdua-dua atau sendiri-sendiri.’’ (QS, Saba’ : 46)
Sumber : https://www.merdeka.com/quran/saba/ayat-46

3. Kebebasan beragama
Islam mewajibkan umatnya untuk menerima ajaran Allah SWT. Akan tetapi dakwah harus
disampaikan dengan baik dan keyakinan harus dihormati, maka dari itu pemaksaan untuk
menerima ajaran Islam bukan perbuatan yang baik. Kebebasan beragama sengat dijamin oleh
Islam.
‫صا َم لَهَا‌ ؕ َوهّٰللا ُ َس ِم ۡي ٌع َعلِ ۡي ٌم‬
َ ِ‫ك بِ ۡالع ُۡر َو ِة ۡال ُو ۡث ٰقى اَل ا ْنف‬ ۡ ‫ت َوي ُۡؤ ِم ۡۢن بِاهّٰلل ِ فَقَ ِد‬
َ ‫استَمۡ َس‬ ‌ِّۚ ‫ن قَد تَّبَيَّنَ الرُّ ۡش ُد ِمنَ ۡالغ‬
ِ ‫َى فَ َم ۡن ي َّۡكفُ ۡر بِالطَّا ُغ ۡو‬ ‌ِۙ ‫اَل ۤ اِ ۡك َراهَ فِى الد ِّۡي‬

Artinnya : ‘’Tidak ada paksaan dalam agama, telah jelas mana yang baik dan mana yang buruk’’
(QS. Al-Baqarah : 256)
Sumber : https://kalam.sindonews.com/ayat/256/2/al-baqarah-ayat-256
4. Kebebasan bermusyawarah
Masyarakat memiliki kebebasan bermusyawarah untuk menghindari penyimpangan dan membuat
keputusan bersama dan disepakati dari perbedaan yang terjadi.

۟ ُّ‫ب ٱَلنفَض‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِّمنَ ٱهَّلل ِ لِنتَ لَهُ ْم ۖ َولَوْ ُكنتَ فَظًّا َغلِيظَ ْٱلقَ ْل‬
‫َاورْ هُ ْم‬ِ ‫ك ۖ فَٱعْفُ َع ْنهُ ْم َوٱ ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َوش‬ َ ِ‫وا ِم ْن َحوْ ل‬
َ‫فِى ٱَأْل ْم ِر ۖ فَِإ َذا َع َز ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى ٱهَّلل ِ ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ ي ُِحبُّ ْٱل ُمت ََو ِّكلِين‬

Artinya : ‘’Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad maka bertakwalah kepada Allah.’’ (QS. Ali Imran : 159)
Sumber: https://kumparan.com/berita-update/hukum-tajwid-surat-ali-imran-ayat-159-lengkap-
dengan-cara-membacanya-1xHUtstiVza/1
5. Kebebasan berpindah tempat
Islam tidak melarang umatnya untuk berpindah tempat untuk menentukan kebebasan hidupnya
sendiri, bahkan dianjukan bila meningkatkan kualitas hidup. Dalam surat Al- Baqarah ayat 84-85,
lebih ditegaskan lagi bahwa Allah berfirman : ‘’Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji dari
kamu yaitu kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang) dan kamu tidak akan
mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan
memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya. Kemudian kamu (bani Israil) membunuh
dirimu (sebangsa) dan mengusir segolongan dari kamu dari kampung halamannya.’’

‫ع اِ ٰلى ِح ۡي ٍن‬ ‫اۡل‬


ِ ‫ض َع ُد ٌّو ۚ َولَـ ُكمۡ فِى ا َ ۡر‬
ٌ ‫ض ُم ۡستَقَ ٌّر َّو َمتَا‬ ۡ ‫فَاَزَ لَّهُ َما ال َّش ۡي ٰطنُ ع َۡنهَا فَا َ ۡخ َر َجهُ َماـ ِم َّما كَانَا فِ ۡي ِ‌ه َوقُ ۡلنَا‬
ُ ‫اهبِطُ ۡوا بَ ۡع‬
ٍ ‫ض ُكمۡ لِبَ ۡع‬
Artinya : ‘’Lalu setan memperdayakan keduanya dari surge sehingga keduanya dikeluarkan dari
segala kenikmatan ketika keduanya disana (surga). Dan Kami berfirman ‘’ Turunlah kamu!
Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan
kesenangan dibumi sampai waktu yang ditentukan’’.’’
Sumber: https://kalam.sindonews.com/ayat/36/2/al-baqarah-ayat-36

Anda mungkin juga menyukai