Anda di halaman 1dari 7

u

Advertisement

Home Sekolah Perguruan Tinggi Beasiswa Edutainment Seleksi Masuk PT Detikp

Most Popular Peringkat Universitas

Info Water Remediation Company


Online results
Advertisement
Prorateer Learn More

DetikPedia
detikEdu /

Mengenal Wakaf: Pengertian, Hukum, Rukun, dan


Keutamaannya
Rahma Indina Harbani - detikEdu

Selasa, 15 Feb 2022 07:00 WIB

Ilustrasi wakaf. Simak pengertian, rukun, hukum, dan keutamaannya di sini. (Infografis: Fauzan Kamil/detikcom)

Jakarta - Amalan wakaf sebetulnya telah disyariatkan dalam Islam sejak zaman Nabi
Jakarta - Amalan wakaf sebetulnya telah disyariatkan dalam Islam sejak zaman Nabi
Muhammad SAW. Syariat ini kemudian diteruskan kepada para sahabat beliau hingga
sampai pada generasi sekarang.

Wakaf sendiri merupakan salah satu bentuk sedekah yang paling mulia. Allah SWT
menjanjikan pahala yang besar bagi yang berwakaf sebab sedekah wakaf akan terus
mengalirkan kebaikan dan maslahat.

Menurut sejarah, orang yang pertama kali melakukan wakaf adalah sahabat Abu
Thalhah. Ia mewakafkan harta bendanya yang paling dicintai berupa sebidang kebun
anggur untuk fakir miskin.

Jadikan Mobilmu
Seperti Baru
Shoperindo
Lebih lanjut, simak informasi lengkap mengenai pengertian, hukum, rukun, dan
keutamaan wakaf yang disebut sebagai sedekah istimewa dalam Islam ini.

Baca juga:
Galakkan Ekonomi Masjid, KADIN: Wakaf Bukan Sekadar Masjid dan
Makam

A. Pengertian wakaf
Mengutip buku Fiqih Wakaf karya Nurwan Darmawan, pengertian wakaf menurut bahasa
adalah al habs yang bermakna menahan. Kemudian, at-tasbil yang didefinisikan sebagai
menyalurkan.

Semenatara itu menurut istilah, wakaf adalah menahan suatu barang, dan menyalurkan
manfaatnya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Wakaf juga dapat diartikan
sebagai penyerahan harta yang tahan lama agar dimanfaatkan oleh orang lain.

Contoh wakaf adalah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan masjid, sekolah,


pondok pesantren yang hasilnya dipergunakan untuk sarana pendidikan, peribadatan dan
sebagainya. Atau mewakafkan tanah untuk perkebunan, pertokoan, rumah kontrakan dan
lainnya yang hasilnya untuk membiayai fakir miskin hingga orang tertimpa musibah.
B. Hukum wakaf
B. Hukum wakaf
Hukum wakaf adalah sunnah muakkad atau amalan sunnah yang dianjurkan. Sebab,
wakaf merupakan sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang
mewakafkan atau waqif telah wafat.

Berkenaan hal ini, firman Allah surat Ali Imran ayat 92 menyinggung soal anjuran
menginfakkan harta yang salah satunya adalah wakaf. Berikut bunyinya,

‫ﻴﻢ‬
ٌ‫ِﻠ‬ ‫ٍﺀَﻓﺎﻥ ﺍَِﺑ‬
‫ِﻪَﻋ‬ ‫ْﻲ‬ ‫ُﻘﻮﺍِﻣ‬
‫ْﻦَﺷ‬ ‫َﻣﺎُﺗﻨ‬
‫ْﻔ‬
ِ ‫َۚﻭ‬
‫ﻮﻥ‬ ‫ُﻘﻮﺍِﻣﻤﺎُﺗ‬
َ‫ِﺤﺒ‬ ‫ٰﻰُﺗﻨ‬
‫ْﻔ‬
ِ ‫ِﺒﺮَﺣﺘ‬ ُ
‫َﺎﻟﻮﺍْﺍﻟ‬ َ
‫ْﻦَﺗﻨ‬
‫ﻟ‬

Artinya: "Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian
harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah
Maha Mengetahui."

Sebab itu, secara umum wakaf juga termasuk dalam bentuk tolong menolong dalam
kebaikan dan ketakwaan, seperti dalam Quran surat Al Ma'idah ayat 2,

‫ٰﻯ‬‫ْﻘ‬
‫َﻮ‬ ‫َﻰْﺍﻟ‬
‫ِﺒﺮَﻭﺍﻟﺘ‬ ‫ُﻧﻮﺍَﻋﻠ‬
‫ﺎﻭ‬
َ‫َﻌ‬‫َﺗ‬
‫َﻭ‬

Artinya: "...Dan tolong-menolong lah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa..."

C. Rukun wakaf
Melansir Panduan Muslim Sehari-hari karya DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA dan Saiful
Hadi El-Suth, ada empat rukun wakaf yang perlu diketahui. Keempatnya adalah sebagai
berikut.

1. Pewakaf (waqif)
Waqif harus termasuk dalam orang yang sudah baligh, berakal sehat, dan pemilik sah
atas barang yang diwakafkan. Sekaligus, tidak terdapat paksaan ketika mewakafkan dan
tidak ada larangan baginya untuk mewakafkan harta tersebut.

2. Harta yang diwakafkan (mauquf)


Barang yang dapat diwakafkan adalah barang yang kepemilikannya sah dan halal. Baik
yang dapat dipindahkan seperti, buku, kendaraan, dan lainnya maupun yang tidak dapat
dipindahkan seperti, tanah atau rumah.

3. Penerima wakaf (mauquf 'alaih)


Penerima perorangan harus disebutkan namanya. Namun, bila tidak disebutkan maka
harta wakaf diserahkan kepada para fakir miskin. Penerima wakaf juga tidak memiliki
kepemilikan pribadi pada harta kecuali pemanfaatannya saja.

4. Pernyataan wakaf (sighat)


Sighat ini wajib dilakukan oleh pihak yang mewakafkan. Sebagian ulama juga
berpendapat, sighat dapat dinyatakan dalam bentuk lafaz atau ucapan maupun tulisan
o
dari si pewakaf.
dari si pewakaf.

Sebaik-baiknya, pengikraran wakaf disaksikan oleh sekurang-kurangnya di hadapan dua


saksi. Bahkan lebih baik lagi bila ada di hadapan notaris dan disertifikatkan.

Baca juga:
Fenomena Milenial dan Wakaf Tunai "Online"

D. Keutamaan wakaf
Seperti yang disebutkan sebelumnya, keutamaan wakaf bagi pewakaf dapat
menghasilkan pahala yang terus mengalir selama masih dimanfaatkan oleh orang lain.
Allah berfirman dalam surat Al Hadid ayat 7,

‫ﻴﺮ‬
ٌ‫ِﺒ‬َ
‫ٌﺮ ﻛ‬
‫ْﺟ‬ َ
‫ُﻘﻮﺍ ﻟ‬
‫ُﻬ‬
‫ْﻢ ﺍ‬ ‫ْﻧ‬
‫َﻔ‬ ُ
‫ْﻢَﻭﺍ‬
‫ْﻨﻜ‬
‫ُﻮﺍِﻣ‬
‫ﺁﻣﻨ‬
َ‫ﻳﻦ‬ ‫َۖﻓﺎﻟ‬
َ‫ِﺬ‬ ‫ﻴﻪ‬
ِ‫ﻴﻦِﻓ‬
َ‫ِﻔ‬َ
‫ْﺨﻠ‬
‫َﺘ‬
‫ْﺴ‬ ‫َﻜ‬
ُ
‫ْﻢُﻣ‬ ‫ُﻘﻮﺍِﻣﻤﺎَﺟ‬
‫َﻌﻠ‬ ‫ْﻧ‬
‫ِﻔ‬‫ِﻪَﻭﺍ‬
‫ِﻟ‬
‫ُﺳﻮ‬
‫َﺭ‬
‫ِﺑﺎَِﻭ‬
‫ُﻮﺍ‬
‫ﺁﻣﻨ‬
ِ

Artinya: "Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah).
Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan
Allah) memperoleh pahala yang besar,"

Selanjutnya,
sebagaimana
AllahSelanjutnya
Artikel
Sederet
juga menjanjikan pahala yang dilipatgandakan bagi para pewakaf
disebut
Bukudalam suratSyafii,
Karya Buya Al Baqarah ayatyang
Guru Bangsa 261,Wafat Hari Ini O
‫ْﻦ‬‫َﻤ‬
‫ِﻟ‬‫ُﻒ‬ِ‫َﻀ‬
‫ﺎﻋ‬ ‫َۗﻭﺍُُﻳ‬‫ٍﺔ‬‫ُﺔَﺣﺒ‬‫َﺋ‬ َ
‫ٍﺔِﻣﺎ‬
‫ُﺒﻠ‬
‫ْﻨ‬ ‫َﻞِﻓﻲ ﻛ‬
‫ُﻞُﺳ‬ ‫َﺎﺑ‬
ِ ‫َﻊَﺳﻨ‬‫ْﺖَﺳ‬
‫ْﺒ‬ ‫َﺘ‬‫ْﻧ‬
‫َﺒ‬‫ٍﺔ ﺍ‬ ‫َﺜ‬
‫ِﻞَﺣﺒ‬ َ
‫َﻤ‬
‫ﻴﻞ ﺍِ ﻛ‬
ِ‫ِﺒ‬‫ْﻢِﻓﻲَﺳ‬َ
‫ُﻬ‬
‫َﻮﺍﻟ‬
‫ْﻣ‬ َ‫ُﻘ‬
‫ﻮﻥ ﺍ‬ ‫ْﻔ‬
ِ‫ﻳﻦُﻳﻨ‬
َ‫ِﺬ‬‫ُﻞ ﺍﻟ‬
‫َﺜ‬
‫َﻣ‬
‫ﻴﻢ‬
ٌ‫ِﻠ‬‫ٌﻊَﻋ‬ِ‫َۗﻭﺍَُﻭ‬
‫ﺍﺳ‬ ُ‫َﺸ‬
‫ﺎﺀ‬ ‫َﻳ‬

Artinya: "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan


hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada
tiap-tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang
Dia kehendaki, Dan Allah Maha Kuasa (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,"

Keutamaan wakaf juga tidak hanya berlaku bagi pemberi wakaf, namun bagi para
penerimanya juga dapat menjadikan wakaf sebagai sarana peningkatan kualitas mereka.
Baik kualitas iman, ibadah, pendidikan, maupun kualitas sosial ekonomi.

Simak Video "Suasana Gelaran Sedekah Bumi di Bekasi yang Digelar Sewindu
Sekali"
(rah/lus)

sedekah infak amal jariyah hadits rasulullah saw nabi muhammad

waqif mauquf hikmah

Advertisement

BAGIKAN   a b   ~
- 0 komentar

Advertisement
Berita Terkait
Surat Ali Imran Ayat 102: Peganglah Islam hingga Liang Lahat

Takziah Gus Yahya: Buya Syafii Mencintai Kita Sepanjang Hidupnya

Surah As Sajdah Ayat 1-30 dan Keutamaannya, Bacaan Nabi Tiap Jumat

Ukhuwah

Menghindari yang Haram


part of

Redaksi . Pedoman Media Siber . Karir . Kotak Pos . Info Iklan . Privacy Policy . Disclaimer

a b   
Download aplikasi detikcom

Copyright @ 2022 detikcom, All right reserved

Anda mungkin juga menyukai