khotbahjumat.com/5822-kedudukan-zakat-mal-dalam-islam.html
May 8, 2021
Khutbah Pertama:
َﻣ ْﻦ،ﺎت أَ ْﻋ َﻤﺎﻟِﻨَﺎ
ِ َِﻦ ُﺷ ُﺮ ْو ِر أَ ْﻧ ُﻔ ِﺴﻨَﺎ َو َﺳﯿﱢﺌ
ْ ُﻮ ُذ ﺑِﺎﷲِ ﻣ ُ إِ ﱠن ْاﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ ِﱠﷲِ؛ ﻧَ ْﺤ َﻤ ُﺪ ُه َوﻧَ ْﺴﺘَ ِﻌ ْﯿﻨُ ُﻪ َوﻧَ ْﺴﺘَ ْﻐﻔ
ْ َوﻧَﻌ،ِِﺮ ُه َوﻧَﺘُ ْﻮ ُب إِﻟَ ْﯿﻪ
َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن،ْﻚ ﻟَ ُﻪ
َ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إﻟَ َﻪ إ ﱠﻻ اﷲُ َو ْﺣ َﺪ ُه َﻻ َﺷﺮﯾ،ِي ﻟَ ُﻪ
ِ ِ ِ ْ َو َﻣ ْﻦ ﯾ،ُﻀ ﱠﻞ ﻟَ ُﻪ
ْ ُﻀﻠ
َ ِﻞ َﻓ َﻼ َﻫﺎد ِ ﯾَ ْﻬ ِﺪ ِه اﷲُ َﻓ َﻼ ﻣ
ات اﷲِ َو َﺳ َﻼ ُﻣ ُﻪ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟِ ِﻪ
ُ ﺼﻠَ َﻮ ُ اﻷ َﻣﺎﻧَ َﺔ وﻧَﺼ َﺢ
َ اﻷﻣ َ اﻟﺮ َﺳﺎﻟَ َﺔ َوأَ ﱠدى
ُﺤﻤﱠﺪاً َﻋ ْﺒ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮﻟُ ُﻪ ﺑَﻠﱠ َﻎ ﱢ
َ ﱠﺔ؛ َﻓ َ َ َﻣ
َ ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ أَ ْﺟ َﻤ ِﻌﯿ
ْﻦ َ َو.
َ ُﺆ ِﻣﻨِﯿ
ْﻦ ِ أَﻣﱠﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ َﻣ َﻌ:
ْ ﺎﺷ َﺮ اﻟﻤ
ْ ْﺮ أُﻣ
ُﻮ ٍر ِد ْﯾﻨِ ِﻪ َو ُد ْﻧﯿَﺎ ُه َ ُ
ٍ اِﺗﱠﻘ ْﻮا اﷲَ ﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ؛ َﻓﺈِ ﱠن َﻣ ِﻦ اﺗﱠ َﻘﻰ اﷲَ َو َﻗﺎ ُه َوأ ْر َﺷ َﺪ ُه إِﻟَﻰ َﺧﯿ.
Ibadallah,
Sesungguhnya ibadah yang paling penting yang seharusnya menjadi perhatian besar
seorang hamba adalah perhatian dengan hal-hal yang Allah wajibkan. Allah Ta’ala telah
mewajibkan hal-hal tertentu kepada kita. Karena itu, jangan sampai kita menyia-
nyiakannya. Dan melampaui batas-batas yang sudah Allah tentukan.
1/7
Yang terdepan dari kewajiban dalam agama Islam ini adalah unsur pembangunnya. Yaitu
rukun Islam. Sebagaimana terdapat riwayat dalam Shahi al-Bukhari dan Muslim sebuah
hadits dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
،ِاﻟﺰ َﻛﺎة
َوإِﯾﺘَﺎ ِء ﱠ،ِاﻟﺼ َﻼة َ ُ ﱠ َ َﺷ َﻬﺎ َد ِة أَ ْن َﻻ إِﻟَ َﻪ إِﱠﻻ اﷲﱠُ َوأَ ﱠن ﻣ:ﺲ
ٍ اﻹ ْﺳ َﻼ ُم َﻋﻠَﻰ َﺧ ْﻤ
ﺎم ﱠِ َوإِﻗ،ُِﺤ ﱠﻤ ًﺪا َر ُﺳﻮل اﷲ َ ﺑُﻨ
ِ ِﻲ
َ ﻀ
ﺎن َ ﺻ ْﻮ ِم َر َﻣ
َ َو،اﻟﺤ ﱢﺞ
َ َو
“Islam itu dibangun dengan lima hal: Syahadat laa ilaaha illallah dan Muhammad
Rasulullah. Menegakkan shalat. menunaikan zakat. Berhaji. Dan puasa Ramadhan.”
Lima kewajiban ini adalah yang terdepan yang mampu mendekatkan diri manusia kepada
Allah Ta’ala. Dan juga terdapat dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas
radhiallahu ‘anhuma, ia berkata,
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Muadz ke Yaman, ia pun berkata
padanya, “Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari ahli kitab. Maka jadikanlah
dakwah engkau pertama kali pada mereka adalah supaya mereka mentauhidkan Allah
Ta’ala. Jika mereka telah memahami hal tersebut, maka kabari mereka bahwa Allah telah
mewajibkan pada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka telah shalat,
maka kabari mereka, bahwa Allah juga telah mewajibkan bagi mereka zakat dari harta
mereka, yaitu diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan disalurkan untuk
orang-orang fakir di tengah-tengah mereka. Jika mereka menyetujui hal itu, maka
ambillah dari harta mereka, namun hati-hati dari harta berharga yang mereka miliki.” [HR.
Bukhari dan Muslim].
Amalan-amalan wajib, lebih khusus lagi yang termasuk rukun Islam, adalah amalan yang
paling dicintai Allah apabila dilakukan seorang hamba. Allah Ta’ala berfirman dalam
hadits qudsi:
ُ
اﻓﺘﺮﺿﺖ ﻋﻠﯿﻪ إﻟﻲ ﻣﻤﱠﺎ إﻟﻲ ﻋﺒﺪي ﺑﺸﻲ ٍء ﱠ
أﺣﺐ ﱠ ﺗﻘﺮب ﱠ
وﻣﺎ ﱠ
2/7
Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (amal shaleh) yang lebih
Aku cintai dari pada amal-amal yang Aku wajibkan kepadanya (dalam Islam)
Ma’asyiral muslimin,
Perhatian dengan amalan yang Allah wajibkan diharapkan seseorang akan masuk ke
dalam surga kalau dia benar-benar menjaga amalan tersebut. Dari Jabir bin Abdullah
radhiallahu ‘anhu, ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. ia berkata,
َ َو َﺣ ﱠﺮ ْﻣ ُﺖ ْاﻟ، ﻼ َل
َوﻟَـ ْﻢ، ـﺤ َﺮا َم َ َوأَ ْﺣﻠَْﻠ ُﺖ ْاﻟ، ﺎن
َ ـﺤ َ ﻀَ ﺻ ْﻤ ُﺖ َر َﻣ
ُ َو، ﺎت ْ ات ْاﻟـﻤ
ِ َُﻜﺘُ ْﻮﺑ ِ اﻟﺼﻠَ َﻮ
ْﺖ ﱠُ ﺻﻠﱠﯿ َ أَ َرأَﯾ
َ ْﺖ إِ َذا
َ ﻻ أَز ْﯾ ُﺪ َﻋﻠَﻰ َذﻟ
ِﻚ َﺷ ْﯿﺌًﺎ َ َ َ َ أَأَ ْد ُﺧ ُﻞ ْاﻟ، ِﻚ َﺷ ْﯿﺌًﺎ
َ أَز ْد َﻋﻠَـﻰ َذﻟ
ِ َ ، ِ َواﷲ: َﻗﺎل.« » ﻧَ َﻌ ْﻢ: ـﺠﻨﱠﺔ ؟ َﻗﺎل ِ
Bagaimana pendapat Anda jika aku melakukan shalat fardhu, berpuasa Ramadhan,
menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah sedikit
pun akan hal itu, apakah aku akan masuk surga?” Beliau menjawab, “Ya.” Laki-laki itu
berkata, “Demi Allâh ‘Azza wa Jalla, aku tidak akan menambah sedikit pun atas yang
demikian itu.” [HR. Muslim].
Khutbah Kedua:
Ibadallah,
Sesungguhnya yhal terbesar yang Allah wajibkan kepada kita dalam permasalahan harta
adalah zakat harta. Yang ia merupakan rukun iman yang ketiga. Di dalam Alquran zakat
senantiasa menyertai perintah shalat. Orang-orang yang pelit yang tidak menunaikannya
diancam dengan hukuman yang berat di neraka.
َوأَﻗِﯿﻤُﻮا ﱠ
اﻟﺼ َﻼ َة َوآﺗُﻮا ﱠ
اﻟﺰ َﻛﺎ َة
3/7
“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat.” [Quran Nur: 56]
Di zaman pemerintahan Abu Bakar terjadi pemurtadan. Dan Sebagian orang yang dulu
membayar zakat, tidak mau lagi membayarnya di zaman pemerintahannya. Abu Bakar
ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu berkata, “Demi Allah, akan kuperangi mereka yang
membedakan antara kewajiban shalat dan zakat. Karena zakat adalah hak harta. Demi
Allah, seandainya mereka tidak menyerahkan walaupun satu tali yang dulu mereka
serahkan kepada Rasulullah, akan kuperangi mereka karena hal itu.” [HR. Muslim].
ٌ ِﻮن َﺧﺒ
ﯿﺮ َ ُض َواﷲﱠُ ﺑِ َﻤﺎ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠ َ ْ ِ اﻟﺴ َﻤﺎ َو َ ﯾَ ْﻮ َم ْاﻟ ِﻘﯿَﺎ َﻣ ِﺔ َوِﱠﷲِ ﻣ
ُ ِﯿﺮ
ِ ات َواﻷ ْر اث ﱠ
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu
akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” [Quran Ali Imran: 180]
َ َ ٍ اﷲِ َﻓﺒَ ﱢﺸ ْﺮ ُﻫ ْﻢ ﺑ َﻌ َﺬ ﯿﻞ ﱠ ِ ِِﻀ َﺔ َو َﻻ ﯾُ ْﻨﻔ ُِﻘﻮﻧَ َﻬﺎ ﻓِﻲ َﺳﺒ ون ﱠ
اﻟﺬ َﻫ َﺐ َو ْاﻟﻔ ﱠ َ َواﻟﱠﺬ
ُ ِﯾﻦ ﯾَ ْﻜﻨ
ِ َُﺤ َﻤﻰ َﻋﻠ ْﯿ َﻬﺎ ﻓِﻲ ﻧ
ﺎر ْ ِﯿﻢ – ﯾَ ْﻮ َم ﯾ ٍ اب أﻟ ِ َ ِﺰ
ُ ﻷ ْﻧ ُﻔ ِﺴ ُﻜ ْﻢ َﻓ ُﺬ
ُ وﻗﻮا َﻣﺎ ُﻛ ْﻨﺘُ ْﻢ ﺗَ ْﻜﻨ
َ ِﺰ
ون َ ِ ُﻮر ُﻫ ْﻢ َﻫ َﺬا َﻣﺎ َﻛﻨَ ْﺰﺗُ ْﻢ
ُ ﺎﻫ ُﻬ ْﻢ َو ُﺟﻨُﻮﺑُ ُﻬ ْﻢ َو ُﻇﻬ
ُ ََﺟ َﻬﻨﱠ َﻢ َﻓﺘُ ْﻜ َﻮى ﺑِ َﻬﺎ ِﺟﺒ
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada
jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah
sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu”. [Quran At-Taubah: 35]
ُ ْ ْ ُ َ ِ َﺎﻋﺎ أَ ْﻗ َﺮ َع ﻟَ ُﻪ َزﺑِﯿﺒَﺘ
ً َﻣ ْﻦ آﺗَﺎ ُه اﷲﱠُ َﻣ ًﺎﻻ َﻓﻠَ ْﻢ ﯾُ َﺆ ﱢد َز َﻛﺎﺗَ ُﻪ ﻣُﺜﱢ َﻞ ﻟَ ُﻪ َﻣﺎﻟُ ُﻪ ُﺷ َﺠ
ِ ﺎن ﯾُﻄ ﱠﻮﻗ ُﻪ ﯾَ ْﻮ َم اﻟ ِﻘﯿَﺎ َﻣ ِﺔ ﯾَﺄ ُﺧﺬ ﺑِﻠِﻬ
ْﺰ َﻣﺘَ ْﯿ ِﻪ
ﻮل أَﻧَﺎ َﻣﺎﻟُ َﻚ أَﻧَﺎ َﻛ ْﻨ ُﺰ َك
ُ ﯾَ ْﻌﻨِﻲ ﺑ ِﺸ ْﺪ َﻗ ْﯿ ِﻪ ﯾَ ُﻘ
ِ
4/7
“Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah -Azza wa Jalla-, lalu ia tidak menunaikan
zakatnya, maka hartanya akan diubah pada hari Kiamat seperti seekor ular berkepala
putih (karena banyak racunnya) serta memiliki dua titik hitam di atas matanya atau dua
taring, memangsa dengan kedua tulang rahangnya pada hari Kiamat, lalu mengatakan,
‘Akulah harta simpananmu’.” [HR. al-Bukhari 4199].
ٍ َِﻦ ﻧ
ﺎر ُ ﺻ َﻔﺎﺋ
ْ ِﺢ ﻣ ُ ﺎن ﯾَ ْﻮ ُم ْاﻟ ِﻘﯿَﺎ َﻣ ِﺔ
َ ﺻ ﱢﻔ َﺤ ْﺖ ﻟَ ُﻪ َ ِﻀ ٍﺔ َﻻ ﯾُ َﺆ ﱢدي ِﻣ ْﻨ َﻬﺎ َﺣ ﱠﻘ َﻬﺎ إِﱠﻻ إِ َذا َﻛﺎﺣ ِﺐ َذ َﻫ ٍﺐ َو َﻻ ﻓ ﱠِ ﺻ َ ِﻦْ َﻣﺎ ﻣ
Siapa yang mempunyai emas dan perak, tetapi dia tidak membayar zakatnya, maka di
hari kiamat akan dibuatkan untuknya seterika api yang dinyalakan di dalam neraka, lalu
diseterikakan ke perut, dahi, dan punggungnya. Setiap seterika itu dingin, maka akan
dipanaskan kembali lalu diseterikakan pula padanya setiap hari -sehari setara lima puluh
tahun (di dunia) – hingga perkaranya diputuskan. Setelah itu, barulah ia melihat jalannya
keluar, adakalanya ke surga dan adakalanya ke neraka.” [HR. Muslim].
Kaum muslimin,
Bayarlah zakat sebelum uang tersebut keluar tanpa ditunaikan haknya. Dunia ini
hanyalah sementara. Dan harta itu adalah titipan yang kita pegang, kita tidak tahu kapan
ia akan diambil oleh yang memilikinya. Tunaikanlah zakat mal sebelum datang hari
kiamat. jangan sampai penyesalan itu saat berada di neraka. Saat wajah, perut, dan
punggung distrika karena tidak menunaikan zakat harta saat di dunia.
Bersemangatlah dalam mempelajari fikih zakat mal. Dan di antara rahmat Allah Ta’ala
adalah Dia tidak mewajibkan zakat itu pada semua harta. Yang diwajibkan untuk dizakati
adalah jenis-jenis tertentu saja. seperti: emas dan perak atau yang menduduki posisi
keduanya. Karena dulu emas dan perak adalah alat tukar. Sekarang uang kertas menjadi
alat tukar. Kemudian yang wajib dizakati adalah barang dagangan. Yaitu barang-barang
yang disiapkan seseorang untuk dijual. kemudian hasil panen dan peternakan kalau
sudah mencukupi nishobnya. Karena itu pelajarilah fikihnya.
Kaum muslimin,
Carilah juga orang-orang yang layak menerima zakat Anda. Karena zakat akan menjadi
sah dan dianggap sudah menunaikannya kalau seseorang menyerahkannya pada yang
berhak. Mereka yang berhak itu telah Allah sebutkan dalam firman-Nya,
5/7
ﯿﻞ ﱠ ِﯿﻦ َﻋﻠَ ْﯿ َﻬﺎ َو ْاﻟ ُﻤﺆَﻟﱠ َﻔ ِﺔ ُﻗﻠُﻮﺑُ ُﻬ ْﻢ َوﻓِﻲ ﱢ
اﻟﺮ َﻗ ِ ْ ِﯿﻦ َو ْاﻟ َﻌﺎ ِﻣﻠ َ
اﷲِ ِﯿﻦ َوﻓِﻲ َﺳﺒِ ِ ﺎب َواﻟ َﻐ ِ
ﺎرﻣ َ ﺎت ﻟ ِْﻠ ُﻔ َﻘ َﺮا ِء َو ْاﻟ َﻤ َﺴﺎﻛ ِ
اﻟﺼ َﺪ َﻗ ُ
إِﻧﱠ َﻤﺎ ﱠ
اﷲِ َواﷲﱠُ َﻋﻠِﯿ ٌﻢ َﺣﻜِﯿ ٌﻢ
ِﻦ ﱠ
ﯾﻀ ًﺔ ﻣ َ
ﯿﻞ َﻓ ِﺮ َ
اﻟﺴﺒِ ِ
ْﻦ ﱠَواِﺑ ِ
Yang paling utama adalah seseorang menyerahkan sendiri zakat malnya kepada mereka
yang berhak. Tapi, dibolehkan juga seseorang mewakilkannya kepada orang lain. Wajib
baginya menyerahkan kepada orang yang dia yakini amanah dalam menyerahkannya.
Kemudian ibadallah,
Waspadalah! Jangan sampai zakat ini menjadi sesuatu yang remeh dalam pandangan
kita. jangan sampai kita serahkan kepada mereka yang tidak amanah. Jangan sampai
pahala kita berkurang atau bahkan hilang gara-gara kecerobohan kita sendiri.
6/7
ِﻲ أَ ْﻣ ِﺮﻧَﺎ ﻟِ َﻤﺎ ﺗُ ِﺤﺒﱡ ُﻪ َوﺗَ ْﺮ َ
ﺿﺎ ُه ﻣ ْ
ِﻦ ْﻦ .اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َو ﱢﻓ ْﻖ َوﻟ ﱠ
ﺎك ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ
ﺿ َﺎك َواﺗﱠﺒَ َﻊ ِر َ
ِو َﻻﯾَﺘَﻨَﺎ ِﻓ ْﯿ َﻤ ْﻦ َﺧﺎ َﻓ َﻚ َواﺗﱠ َﻘ َ
ِﺮ ﻟَﻨَﺎ َوﻟِ َﻮاﻟِ َﺪ ْﯾﻨَﺎ ﺎﻫﺎ ،أَ ْﻧ َﺖ َوﻟِﯿﱡ َﻬﺎ َو َﻣ ْﻮ َﻻ َﻫﺎَ .رﺑﱠﻨَﺎ ْ
اﻏﻔ ْ اﻫﺎَ ،ز ﱢﻛ َﻬﺎ أَ ْﻧ َﺖ َﺧﯿ َ
ْﺮ َﻣ ْﻦ َز ﱠﻛ َ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ِ
آت ﻧُ ُﻔ ْﻮ َﺳﻨَﺎ ﺗَ ْﻘ َﻮ َ
7/7