Tugas manajer pemasaran adalah menciptakan permintaan atau dinamakan stimulational marketing.
Tugas tersebut cukup sulit karena perusahaan memulainya dari sama sekali tidak ada permintaan.
Penawaran yang ada dalam “tidak ada permintaan” ini dapat digolongkan menjadi 3 kategori dan
cara, yaitu:
EKONOMI MONETER
Pengertian lembaga pembiayaan itu sendiri adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat.
Apakah lembaga pembiayaan sudah sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh OJK?
Dijelaskan dalam modul ekonomi moneter hal 2.16 bahwa sejak lembaga pembiayaan diperkenalkan
pada akhir 1988, perkembangan usaha ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Namun,
perkembangan ini didorong oleh situasi yang kondusif seperti kurangnya peraturan mengenai
kegiatan usaha lembaga pembiayaan dan lemahnya pengawasan dari pihak otoritas (OJK) terutama
dari sumber pendanaan dan penyaluran pembiayaan. Lemahnya pengawasan khususnya
penggunaan dana pinjaman baik yang berasal dari luar negeri maupun dari perbankan nasional
memberikan dampak yang kurang efektif terhadap pelaksanaan kebijakan moneter dan perbankan.
Dengan pernyataan kalimat yang ada dalam modul saya menyimpulkan bahwa tidak semua lembaga
pembiayaan pegadaian sudah sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh OJK. Banyak pegadaian
gelap yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh OJK. Kepada masyarakat pengguna
jasa pergadaian, OJK menghimbau agar hanya menggunakan jasa perusahaan pergadaian atau
pelaku usaha pergadaian swasta yang telah mendapat izin usaha atau tanda bukti terdaftar dari OJK.
Keterangan atau informasi mengenai izin usaha atau tanda bukti terdaftar dapat dilihat di setiap
kantor atau unit layanan pelaku usaha pergadaian yang telah memiliki izin usaha atau tanda
terdaftar dari OJK.
Ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/pengumuman/Pages/Himbauan-Kepada-Para-Pelaku-Usaha-Gadai-
Swasta-Untuk-Mengajukan-Izin-Usaha-Kepada-Otoritas-Jasa-Keuangan.aspx
RISET OPERASI
Menurut (Soebandi, 2014), persediaan selalu dibutuhkan untuk kegiatan produksi, baik perusahaan
besar dan kecil maupun UKM.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari persediaan:
a. Persediaan diperlukan sebagai cadangan stok perusahaan baik berupa bahan mentah maupun
bahan setengah jadi untuk mengantisipasi keterlambatan pemesanan.
b. Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan konsumen.
c. Untuk memanfaatkan potongan harga dari pemasok, biasanya pemasok memberikan potongan
harga untuk jumlah tertentu, dikarenakan pemasok tersebut kelebihan persediaan. Merupakan
keuntungan perusahaan untuk mendapatkan barang dengan harga murah.
d. Mengantisipasi kenaikan harga , maka perusahaan perlu menyediakan bahan baku lebih demi
menghindari kenaikan harga bahan baku.
Menurut Herjanto (2008) pengendalian persediaan adalah prosedur pengendalian persediaan yang
harus dicadangkan, kapan dan berapa besarnya pesanan yang harus dilakukan.
Menurut Assauri (2008) tujuan pengendalian pada persediaan adalah
1. Memperhatikan jumlah persediaan agar terhindar dari kehabisan bahan sehingga tidak
menghalangi jalannya produksi.
2. Menghindari jumlah persediaan yang berlebihan untuk menghindari biaya-biaya yang akan
timbul.
3. Menghindari pembelian skala kecil untuk menghindari biaya pemesanan.
Jumlah persediaan barang harus diatur sehingga dapat menghemat biaya dan pengorbanan-
pengorbanan perusahaan. Kalau jumlah persediaan barang terlalu sedikit, akan mengganggu
kelancaran kerja lembaga tersebut. Misalnya, jika persediaan bahan baku perusahaan industri
kurang, kelancaran proses produksi akan terganggu. Akibatnya, volume produksi menurun,
pemanfaatan buruh tidak efisien, dan laba berkurang. Sebaliknya, jika persediaan barang terlalu
banyak, akan menyebabkan banyak barang yang rusak karena terlalu lama disimpan, biaya
penyimpanan menjadi mahal, asuransi lebih tinggi, dan persediaan yang berlebihan berarti terdapat
pengangguran modal kerja yang tidak produktif. Oleh karena itu, jumlah persediaan harus
ditentukan sebaik-baiknya, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit.
https://industri.umsida.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/PENGENDALIAN-PERSEDIAAN-BAHAN-
BAKU-GULA.pdf
https://www.researchgate.net/publication/
332504895_ANALISIS_PENGENDALIAN_PERSEDIAAN_UNTUK_MEMINIMALISASI_BIAYA_PADA_BAH
AN_KEMASAN_BOTOL_70_ML_8_GRAM_DI_PT_MILKO_BEVERAGE_INDUSTRY_BOGOR
EKONOMI MANAJERIAL
1. Konsep Law of diminishing return yang ada kaitannya dengan utility konsumen dan contoh
2. Perbedaan produk bersifat elastisitas dengan produk inelastisitas. Jika terdapat 2 produk
yang saling bersubtitusi, kemudian bagaimana elastisitas silang
1. Law of diminishing returns adalah Hukum yang menyatakan bahwa jika jumlah
penggunaan satu input variabel meningkat sementara jumlah penggunaan faktor-faktor
produksi lainnya tidak berubah maka pada mulanya kenaikan penggunaan input
tersebut akan menyebabkan kenaikan output, tetapi kemudian tambahan output
tersebut semakin menurun (berkurang) bahkan negatif setelah melewati titik tertentu.
Dengan kata lain, hukum ini menyatakan bahwa MP dari faktor produksi variabel
akhirnya akan menurun, jika input tersebut dikombinasikan dengan satu input lainnya
atau lebih yang jumlahnya tetap. The law diminishing returns yang berkaitan dengan
utility adalah nilai tambah yang diperoleh oleh seorang konsumen atas konsumsi barang
yang dilakukannya secara terus menerus sampai nilai tambah itu menjadi negatif.
X dan Y adalah dua barang yang berbeda. Elastisitas silang (busur) diperoleh dengan cara
yang sama seperti yang sudah dijelaskan untuk elastisitas harga dan pendapatan di
muka.
Elastisitas silang untuk barang-barang yang substitutif adalah positif karena harga suatu
barang dan permintaan akan barang lainnya bergerak dengan arah yang sama. Akhirnya,
elastisitas silang sama dengan nol untuk barang-barang yang tidak berhubungan, artinya
perubahan harga suatu barang tidak mempunyai pengaruh terhadap permintaan akan
barang lainnya. Kita bisa menggambarkan konsep elastisitas silang ini dengan
memperhatikan fungsi permintaan akan barang Y berikut ini:
Qy=f(Pw,P,xPz, I)
Sumber referensi modul BMP HAL 2.36 ; HAL 2.43
MANAJEMEN OPERASI
Modul 3
Faktor apakah yang akan menjadi prioritas paling utama : kedekatan dengan pelanggan, biaya
transportasi, dan kedekatan dengan pasar, lokasi pesaing dan faktor-faktor lokasi.
Jika saya adalah seorang manajer operasional dari sebuah perusahaan jasa/layanan, faktor yang
paling utama dalam menentukan lokasi perusahaan jasa adalah kedekatan dengan pelanggan.
Karena pelanggan adalah faktor utama yang memiliki sifat pelayanan yang tidak dapat ditunda.
Pelanggan akan memilih pelayanan yang mudah terjangkau karena akan menghemat biaya dan
waktu pelanggan dalam mendapatkan pelayanan tersebut. Pemilihan lokasi yang tepat akan
mendorong para pelanggan datang untuk mendapatkan produk atau layanan dan memudahkan
proses produksi. Memilih lokasi yang dekat dengan pelanggan dalam rangka memberikan pelayanan
prima kepada para pelanggan agar hubungan dengan pelanggan dapat terjaga dengan baik. Oleh
karena itu, penentuan lokasi memerlukan proses panjang dan merupakan kegiatan strategis dalam
manajemen operasional perusahaan. Tujuan penentuan lokasi adalah memaksimumkan manfaat
atau keuntungan perusahaan dan mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan. Lokasi
perusahaan yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan pengusaha untuk menarik konsumen.
Hubungan keterkaitan antara analisis jabatan dengan desain jabatan amat erat. Aplikasi dari
analisis jabatan adalah untuk menyusun desain jabatan, atau mendesain ulang sebuah
jabatan. Hasil dari analisis jabatan adalah informasi mengenai tugas, pekerjaan, dan
tanggungjawab dari suatu jabatan. Informasi ini yang nantinya akan digunakan untuk
mendesain suatu jabatan agar pekerjaan yang dilakukan oleh pemegang jabatan bisa
berjalan dengan efektif dan efisien.
Sumber referensi modul BMP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA HAL. 4.4 ; HAL. 4.39 ;
HAL. 4.42
Job description
format dalam job description mencakup delapan bagian yaitu: judul pekerjaan (Job
title), ringkasan singkat (Brief summary), aktivitas kerja (Work activities), peralatan
dan perlengkapan yang digunakan (Tools and Equipment used), konteks kerja (Work
context), standar kinerja (Performance standards), informasi kompensasi
(Compesation information), dan persyaratan pribadi (Personal requirements).
menguraikan kegiatan yang harus dilakukan pekerja
Job specification
berisikan mengenai deskripsi rinci tentang peran, semua tanggung jawab, tujuan,
dan persyaratan, termasuk keterampilan, pengalaman, dan tipe kepribadian.
membantu pelamar/kandidat menganalisis apakah mereka memenuhi syarat untuk
melamar lowongan pekerjaannya atau tidak.
mencantumkan pengetahuan, dan kemampuan individu untuk melakukan pekerjaan
dengan memuaskan.
memberikan informasi terperinci tentang pekerjaan yang mencakup persyaratan
pekerjaan seperti keterampilan atau pengalaman sebelumnya di bidang tertentu.
Persyaratan seperti persyaratan pendidikan, profesional, dan sertifikasi bagi
seseorang yang melakukan pekerjaan ditentukan oleh perusahaan
sumber referensi modul BMP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA HAL. 4.22 ; HAL. 4.36
https://www.researchgate.net/publication/
356962473_Mengenal_lebih_dalam_Job_Description_dan_Job_Specification