Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DAN NILAI KEJUANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan Ibu Dra. Rosmariana
Sihombing, M.Si

Oleh :
Kelompok 6 (DPR)
1. Wan Syarifah 113116057
2. Aghnat Faishal 113116060
3. Nira Ika Aprilia 113116066
4. Rika Andriani 113116073
5. Arini Mutiara Agi 113116063

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih

memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan

makalah ini yang berjudul “Nilai-Nilai Bela Negara”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan dan Nilai Kejuangan. Dalam makalah ini membahas tentang

pengertian Nilai-Nilai Bela Negara, Peranan Bela Negara, UUD Hak dan Kewajiban

Warga Negara, Asas-Asas Bela Negara.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah

kami ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami

sendiri dan umumnya bagi para pembaca.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan

kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifat membangun kami sangat harapkan

kiranya dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang

lain pada waktu mendatang.

Cimahi, 18 Oktober 2016

Penulis
BAB I

1.1 Latar Belakang Masalah

            Indonesia yang merupakan suatu Negara yang demokratis tentunya

mempunyai elemen seperti masyarakat. Masyarakat disini sangat berperan dalam

pembangunan suatu Negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga

negaranya begitu pula dengan warga negaranya mempunyai hak dan kewajiban

terhadap Negaranya. Seperti apakah hak dan kewajiban tersebut yang seharusnya

dipertanggungjawabkan oleh masing-masing elemen tersebut.

            Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk

mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan yang paling nampak

adalah unsur-unsur dari Negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah

satu unsur Negara adalah rakyat, rakyat yang tinggal di suatu Negara tersebut

merupakan penduduk dari Negara bersangkutan. Suatu Negara pasti mempunyai

suatu undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan.

Peraturan tersebut memuat tentang siapa sajakah yang bisa dianggap sebagai warga

Negara. Di indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai peraturan

tentang kewarganegaraan tersebut.


1.3 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, kami merumuskan masalah sebagai berikut :

1.      Pengertian Bela Negara ?

2.      Peran Pendidikan Kesadaran Bela Negara ?

3.      Apakah Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945 ?

4.      Apakah Asas-Asas Kewarganegaraan ?

5.      Apakah Hak dan Kewajiban Bela Negara ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan  rumusan masalah, tujuan penelitian yang kami teliti adalah :

1.      Menjelaskan pengertian Bela Negara

2.      Mendeskripsikan peran  pendidikan kesadaran Bela Negara

3.      Mengetahui hak dan kewajiban warga Negara


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bela Negara

“Bela Negara” adalah WNI yang memiliki tekad, sikap dan perilaku yang

dijiwai cinta NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban demi

kelangsungan hidup bangsa dan negara. Mereka yg bersikap dan bertindak senantiasa

berorientasi pada nilai – nilai bela negara.

1). Nilai – Nilai Bela Negara yang dikembangkan adalah Cinta Tanah Air yaitu,

mengenal, memahami, dan mencintai wilayah Nasional, menjaga tanah dan

pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia, melestarikan dan mencintai

lingkungan hidup, memberikan kontribusi kepada kemajuan bangsa & negara,

menjaga nama baik bangsa & negara serta bangga sebagai Bangsa Indonesia dengan

cara waspada dan siap membela Tanah Air terhadap ancaman tantangan, hambatan,

dan gangguan yg membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta negara dari

manapun & siapapun.

2). Sadar akan Berbangsa & Bernegara yaitu dengan membina kerukunan, menjaga

persatuan dan kesatuan, dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,

lingkungan pendidikan, dan lingkungan kerja. Mencintai budaya bangsa dan produksi

dalam negeri, mengakui menghargai dan menghormati bendera merah putih, lambang
negara dan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mengutamakan kepentingan bangsa

diatas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.

3). Nilai – Nilai dalam Hak Bela Negara yaitu yakin kepada Pancasila sebagai

idieologi negara dengan memahami hakekat/nilai dalam Pancasila, laksanakan

Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagai pemersatu

bangsa & negara serta yakin pada kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara.

4). Yaitu berkorban untuk bangsa dan negara bersedia mengorbankan waktu, tenaga,

dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara. Siap mengorbankan jiwa dan raga

demi membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman, berpartisipasi aktif dalam

pembangunan bangsa dan negara, membantu suasana warga negara yang mengalami

kesulitan.

5). Memiliki kemapuan awal bela negara secara psikis dan fisik.

 Secara Psikis yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual, serta intelegensi,

senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat disiplin, ulet, dan

kerja keras.

 Secara Fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan, keterampilan jasmani untuk

mendukung kemampuan secara psikis dengan cara gemar olahraga.


Mengapa Usaha Pembelaan Negara itu Penting…?

1. Karena usaha untuk melindungi rakyat tidak akan memiliki banyak arti tanpa

partisipasi dari warga negara. Dengan semakin rumitnya persoalan yang

dihadapi oleh negara, tidaklah mungkin menyerahkan pertahanan negara

hanya kepada pemerintah, TNI, dan Polri. Segala ancaman yang dapat

mengganggu dan menghambat jalannya pemerintahan bahkan membahayakan

keutuhan NKRI harus kita hadapi bersama sebagai warga negara.

2. Meskipun Negara kita sudah merdeka, kita tetap membela negara negara dari

serangan nonfisik yaitu pengaruh buruk budaya asing, pengaruh mental,

social, dan budaya. Oleh karena itu bela negara dapat diwujudkan dengan

upaya pembangunan sifat mental positif dalam segenap bidang kehidupan.

Contoh Bela Negara :

1. Siskamling

2. Menjaga kebersihan

3. Mencegah bahaya narkoba

4. Mencegah perkelahian antar perorangan dan perkelompok

5. Meningkatkan hasil pertanian serta dapat mencukupi ketersediaan pangan

daerah & nasional.


2.1  Peran Pendidikan Kesadaran Bela Negara

Secara terminology, pendidikan adalah kegiatan kemanusiaan manusia

(Humanisasi), pembentukan (formasi), penyadaran (Konsientisasi) agar cipta (Akal),

rasa (emosi) dan karsa (kehendak) manusia terbina matang. Paham pendidikan

sebagai humanisasi dan konsientisasi bersifat menyeluruh, tidak hanya terbatas pada

pengembangan kecerdasan intelek yang terpusat pada transfer berbagai ilmu

pengetahuan dan penguasaan terhadapnya, tetapi juga menaruh perhatian pada

pembentukan rasa atau kecerdasan emosional dan mental rohani.

            Kesadaran dalam arti luas adalah kesanggupan kodrat manusia yang membuat

dia mengakui keadaan dirinya sebagai keadaannya sendiri. Sebagaimana dikatakan

oleh Schneider dan Velmans 2007 “apapun yang kita sadari pada saat tertentu

merupakan bagian dari kesadaran kita, membuat pengalaman sadar adalah hal yang

paling umum dikenal dan paling misterius dalam kehidupan kita”. Bila dikaitan

dengan pendidikan maka pendidikan sesungguhnya adalah kegiatan penyadaran atau

membangkitkan kesadaran manusia akan semua hal yang dimiliki sejak lahir, dan

semua hal yang melingkunginya termasuk alam, sesama manusia, masyarakat, bangsa

dan negara.

            Bila pendidikan berhasil membangkitkan kesadaran manusia akan pentingnya

semua potensi yang dimiliki, maka hak dan kewajiban akan dihayati dan dijalani

sebagai sesuatu yang sudah menjadi kodratnya. Pembelaan terhadap negara


merupakan hak dan kewajiban warga negara, dengan asumsi tersebut warga negara

wajib membela negaranya bila kemerdekan dan kedaulatannya terancam.

            Dalam pasal 1 Undang-undang nomor 20 tahun 1982 tentang ketentuan pokok

pertahanan keamanan negara “Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga

negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan

pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan akan

kesaktian pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan untuk berkorban guna

meniadakan setiap ancaman baik dalam maupun luar negeri.

2.1.3   Apakah Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945

 Pasal 26

Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan

orang-orang bangsa lain yang di sahkan dengan Undang-Undang sebagai

warga negara.

Syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan Undang-Undang.

 Pasal 27

Segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya didalam hukum dan

pemerintahan itu.

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan.
 Pasal 28

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,

dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang.

 Pasal 30

Hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara.

Menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan Undang-Undang.

2.4   Apakah Azas-Azas Kewarganegaraan

a. Asas Ius-Sanguinis dan Asas Ius-Soli

Setiap negara yang berdaulat berhak untuk menentukan sendiri syarat

– syarat untuk menjadi warga negara. Terkait dengan syarat – syarat menjadi

warga negara dalam ilmu tata negara dikenal adanya dua asas

kewarganegaraan, yaitu asas ius-sanguinis dan asas ius-soli.

Asas ius-sanguinis adalah asas keturunan dan hubungan darah, artinya

bahwa Kewarganegaraan seseorang adalah warga negara A karena

orangtuanya adalah warganegara A.

Asas ius-soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status

Kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh tempat kelahirannya di negara B

tersebut.
b. Bipatride dan Apatride

Dalam hubungannya antar negara seseorang dapat pindah tempat dan

berdomisili di negara lain. Apabila seseorang atau keluarga yang bertempat

tinggal di negara lain melahirkan anak, maka status Kewarganegaraan anak ini

tergantung pada asas yang berlaku di negara tempat kelahirannya dan berlaku

di negara orangtuanya. Perbedaan asas yang dianut oleh negara yang lain,

misalnya negara A menganut asas ius-sanguinis sedangkan negara B

menganut asas ius-soli, hal ini dapat menimbulkan status biptride atau

apatride pada anak dari orang tua yang berimigrasi diantara kedua negara

tersebut. Bipatride ( dwi Kewarganegaraan ) timbul apabila menurut peraturan

dari dua negara terkait seseorang dianggap sebagai warganegara kedua negara

itu. Misalnya, Adi dan Ani adalah suami istri yang berstatus warga negara A

namun mereka berdomisili di negara B. Negara A menganut asas ius-

sanguinis dan negara B menganut asas ius-soli. Kemudian lahirlah anak

mereka Dani. Menurut negara A yang menganut asas ius-sanguinis, Dani

adalah warga negaranya karena mengikuti Kewarganegaraan orang tuanya.

Menurut negara B yang menganut ius-soli, Dani juga warga negaranya,

karena tempat kelahirannya adalah di negara B dengan demikian Dani

mempunyai status dua kewarganegaraan atau bipatride. Sedangkan apartride

( tanpa Kewarganegaraan ) timbul apabila menurut peraturan

Kewarganegaraan, seseorang tidak diakui sebagai warganegara dari negara

manapun. Misalnya, Agus dan Ira adalah suami istri yang berstatus
warganegara B yang berasas ius-soli. Mereka berdomisili di negara A yang

berasas ius-sanguinis. Kemudian lahirlah anak mereka Budi, menurut negara

A, Budi tidak diakui sebagai warganegaranya, karena orang tuanya bukan

warganegaranya. Begitu pula menurut negara B, Budi tidak diakui sebagai

warganegaranya, karena lahir di wilayah negara lain. Dengan demikian Budi

tidak mempunyai kewarganegaraan atau apatride.

2.5   Apakah Hak dan Kewajiban Bela Negara

Dilihat dari perundang-undangan, kewajiban membela negara dapat ditelusuri

dari ketentuan dalam UUD l945 dan undang-undang nomor 3 tahun 2002 tentang

Pertahanan Negara. Dalam UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) ditegaskan bahwa “ tiap-tiap

warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan

negara”. Sedangkan dalam Pasal 30 ayat (2) disebutkan bahwa “usaha pertahanan dan

keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat

semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan

pendukung”.

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) tersebut, ada beberapa hal

yang mesti kita pahami yaitu 1) keikutsertaan warga negara dalam pertahanan dan

keamanan negara merupakan hak dan kewajiban; 2) pertahanan dan keamanan negara

menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta; 3) kekuatan utama

dalam sistem pertahanan adalah TNI, sedangkan dalam sistem keamanan adalah
POLRI; 4) kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan

pendukung. Ketentuan hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pembelaan

negara dan sebagai kekuatan pendukung.

Susunan dan kedudukan TNI, POLRI, hubungan kewenangan TNI dan

POLRI, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan

keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur

dengan undang-undang [Pasal 30 (5)**]

Kata “wajib” yang diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) dan UU RI

Nomor 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat (1) mengandung makna, bahwa setiap warga

negara, dalam keadaan tertentu dapat dipaksakan oleh negara untuk ikut serta dalam

pembelaan negara. Namun demikian, di negara kita sampai saat ini belum ada

keharusan untuk mengikuti wajib militer (secara masal) bagi segenap warga negara

Indonesia seperti diberlakukan di beberapa negara lain. Sekalipun demikian,

adakalanya orang-orang yang memiliki keahlian tertentu (biasanya sarjana) yang

dibutuhkan negara dapat diminta oleh negara untuk mengikuti tes seleksi penerimaan

anggota TNI sekalipun orang tersebut tidak pernah mendaftarkan diri.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah bahwa kita lebih mengetahui

tentang arti Bela Negara, mulai dari pengertian Bela Negara, peranan pendidikan Bela

Negara, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Asas-Asas Bela Negara dan Kewajiban

Warga Negara. Tercakup didalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi

bangsa dan negara.

Sebagai warga negara yang mengerti makna hak dan kewajiban, kita

seharusnya juga mengerti akan makna dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945 dan juga

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 1982, yang keduanya

menyatakan tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam urusan

pembelaan negara.

Kontribusi kita sebagai warga negara indonesia dalam menjaga keutuhan dan

kedaulatan Negara Republik Indonesia adalah dengan cara tetap patuh dan memegang

teguh prinsip Pancasila. Jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pelita yang senantiasa

menuntun langkah kita.


3.2.2 Saran

Kami hanya bisa menyarankan khususnya bagi kami umumnya bagi semua

pembaca makalah ini semoga para kita lebih bisa memahami mengapa kita harus

membela negara kita ini, karena tercela satu bernoda semua. Hati-hati pula

pergerakan yang ingin memecah belah dan menghancurkan NKRI (Negara Kesatuan

Republik Indonesia). Jika menemukan pergerakan ini laporkan saja kepada pihak

yang berwajib dan jangan takut dengan ancaman apapun.


DAFTAR PUSTAKA

2015 pendidikan-kesadaran-bela-negara (http://khafidpress.blogspot.co.id)

2015/2016/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia

(https://nurulhaj19.wordpress.com)/

asas-asas-kewarganegaraan (https://inisantoso.wordpress.com) /2012/10/13

nilai-nilai-bela-negara (http://belanegarari.com /2009/03/02)

implementasi-nilai-nilai-konstitusi-dalam-meningkatkan-persatuan-dan-kesatuan-

bangsa.html

(http://www.lemhannas.go.id) /portal/in/daftar-artikel/1633-

pengertian-nilai-upaya-dan-dasar-hukum-BELA-NEGARA(http://j2-fajar-

fa.blogspot.co.id)/2015/03/

Anda mungkin juga menyukai