,rtriir ix"{,
-;1;,':".,,..::;;.iltl,"'"' -.-. -- ".;,::::.3::+
Oleh :
prTA al{,rAr{r
NPM: 141011000p
I\-
Program Studi Pendidiksn Agama Islam
sxffi,xPsE
G$etu:
&ETAANS&NH
mffi
Frogram S{eedi Peadidiksa Agama 9skm
Fernbimblngl F*mbimbixg&
,d. /
t/rulz
i.
,*
.{ ,a'
/' j
Dr.Tumiranr&LF€ I
ffilr
ABSTRAK
tiPAYA GtiR Ll PE i\llIDlKA N A GAMA {SLA S{ DAl.;{Sl ft{ENI}i GKATKA}IJ
PEVIBIiLAJARA},I
aL-QtiR'AN t_!I KELAS \,'J SI] pA\rCA BtrElr tr"tIttrAN
Oleh
DII"\,{N.IANI
NPM . 1410110009
K*ta Kunci :Guru Pcndidikan Agarna Islam, Kemampuan merntlaca Al-eur,an, sD
Panca Br"rdi Medan
Fer1ingkatan hasil belajar vang maksirnal membutuhkan proses dan usaha yang
rnal.:srnral pula, Lerya st-rra antara prserta ,-lidik ,Jan g,.ru harus dihangun clalam
inencrptakan suasafia lielajar- vang kondusif dan el,ektif_ iakta bahp,a rlalam pr*ses
oerlrbelajarail gnru adalah sai;il: satu firktcr y'ar:g paling berpengaruh- uniuk riencairai
tui uan pembelajaran guru.
'mi
pesefia didik di SD Parca Budi Medan vat.tu kebijakan kepala sekolalr vang cukup
m*ndukung, Guru Penciiclikan Agama islan: l,ang berlatar belakang pendiciikal: lslanr.
rnotivasi gulu yang tinggi. sefta sarana dan prasarstla yang *ukup lengkap.fai;ti;r
pe.ag*: acrb at krran gnv a I en a ga p* n g::j a r keterbalasa n .
DII'A AN.IAh]1
I'
*
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
SURAT PENGAJUAN MUNASAQOH
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
iiiiv
F. Metode Dokumentasi ..................................................................................... 26
D. Usaha Peningkatan Kopetensi Professional Guru PAI Pancar Budi Medan ....36
DAFTAR PUSTAKA
iv
iv
KA'F'A PHi\#,,qi\'flAR
Ailah SWT vang telah n,emberjkan taufik Serra k*ku*ta* k*parla saya unt6k
melaksanakan salah satu tllgas unt,;k menvesel*saikan gelar sarjana paciit jen;ang
litrata satu {s-l)- pada- juru-ran Pendidrkan Agarra [s]arn progranr siucli pendiiiikan
Agama Islarn.di L,rniversita.s Panca Budi Medan. Oleh karena itu. penglisar setraku
Se}:agai rasil s\iukur karena t*iai': se:iesliikat skiipsi i*i <i*r:gan j*dul "l.tpr],a
i-iuru Fi:ndidii<;rn A:Ia;Ea isiare ilaiam m*r.iir:gkatka* ke;::ampliai: in,Jtlhaea Al-
Dalarn penyelesaian skripsi ini penulis tir{ak iupa mengucapkan rasa terirna
1. lfekan l;akultas Asama Islan: dan l{umaniara 3.ang telah mengikut sefiakam
I Kepada Ketua Program Studi Pendidikan Agarna lslarri Yang telah meilgrus
: Kepada dcsen Penrbing I yaitu Bapak llr. J'umiran. Mjrd Dosen pen:birntring
ii
bimbingan serta masrikan masukan yang r-nendukung kepacla saya clalam
4. K*pada selurnh dosen perrgampuh rnata kulyah rnenrberikan sa1,,a nilai yang
5. Kepada Kedua orang tua tercinta save yang selalu mendukung sava baik dari
segi mateii dan semua keluarga yang tak henti-hentinya selaiu men-_vemangati
saya.
Kepaila sernlia pihak vaag telah mc-r*lakan rvaktu dan pikirannya untr:k
$u
DITA ANJANI
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT telah membekali manusia dengan rasa ingin tahu sejak manusialahir
manusia berfikir sehingga dia dapat ilmu pengetahuan yang semakin lama akan terus
Artinya : (1) Bacalah dengan (menyebut ) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2) Dia
danTuhanmulah Yang Maha Mulia, (4) Yang mengajar ( manusia) dengan pena. ( 5)
1
2
sebagainya.) apa saja yang telah Ia ciptakan, baik ayat-ayat-Nya yang tersurat
(qauliyah), yaitu Al-Qur’an, dan ayat-ayat yang tersirat, maksudnya alam semesta
(kauniyah). Membaca itu harus dengan namanya, artinya karena Dia dan
ayat-ayat Allah itu adalah diperolehnya hasil yang diridoiNya, yaitu ilmu atau sesuatu
Allah menyebutkan bahwa diantara yang telah Ia ciptakan adalah manusia, yang
manusia itu dari ‘ alaqah ( zigot), yaitu telur yang sudah terbuahi sperma, yang sudah
menempel di rahim ibu. Karena sudah menempel itu maka zigot dapat berkembang
menjadi manusia. Dengan demikian, asal usul manusia itu adalah sesuatu yang tidak
melekat. Kata ‘alaq berarti darah beku, segumpal darah / segumpal sel, juga berarti
binatang lintah/ cacing yang terdapat di dalam air, bila terminum oleh binatang. Maka
segumpal darah, dan sebagian yang lainnya memahaminya dalam arti sesuatu yang
tergantung di dinding rahim. Hal ini disebabkan karena setelah terjadinya pertemuan
antara sperma dan indung telur dan setelah terjadi pembuahan, maka hasil pembuahan
3
itu melekat dan bergantung pada dinding rahim. Kata ‘alaq juga berbicara tentang
sifat manusia sebagai makhluk social tidak dapat hidup sendiri, tetapi selalu
Kata ‘alaq dan serumpun dengannya disebutkan 7 kali dalam Al-Qur’an yang antara
lain adalah pada surah Al-‘Alaq ayat 2. Juga kata ‘alaq sebagai nama salah satu surah
dalam Al-Qur’an. 1
Dan salah satu Hadis yang menjelaskan tentang pentingnya membaca Al-Qur’an
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya ( edisi yang disempurnakan),
Jakarta Dapartemen Agama RI
4
Pendidikan Agama Islam adalah usaha dan upaya secara sadar dan direncanakn
berakhlak mulia serta ada rasa takut / taqwa dan berakhlak mulia menjalankan Agama
Islam dari sumbernya yaitu Al-Qur’an dan Al-hadits, lewat konseling/ kegiatan
a) Al-Qur’an
b) Aqidah
c) Syari’ah
d) Akhlak
e) Tarikh.
5
Pada tingkat Sekolah Dasar ( SD) penekanan diberikan kepada beberapa unsur
fokus pada pembelajaran Al-Qur’an dan bagaimana guru pendidikan Agama Islam
perasaan dan indera. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam
Pendidikan adalah salah satu permasalahan yang sangat penting dalam rangka
mudah mewujudkan pembangunan di negara kita sesuai dengan apa yang diharapkan
yang bertaqwa, pintar, terampil serta sehat jiwa dan raga berdasarkan pancasilan dan
dengan tujuan agar anak cukup melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri tidak
dengan bantuan orang lain. Agar terhindar dari segala tipu daya syaitan umat islam
2
Ibid, hal.22
6
wajib untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan tuntunan hidup, dikaji,
dipahami, dan dihayati sekaligus diamalkan. Al-Qur’an juga memiliki fungsi utama
sebagai pegangan atau pedoman yang paling penting dalam memutuskan segala
masalah.
Umat Islam sangat yakin bahwa mentadaburi Al-Qur’an adalah perbuatan yang
sangat mulia dan akan memperoleh pahala yang berlipat- lipat pahalanya, karena
yang dibaca Kalamullah. Sebaik-baiknya bacaaan bagi umat Islam di saat senang
ataupun disaat susah adalah Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an selain menjadi ladang
amal ibadah juga dapat menjadi obat penyejuk, penawar untuk orang yang galau
pelafalan kata dan kalimat saja, yang paling utama yaitu memahami, menghayati dan
mengamalkannya. Al-Qur’an memiliki kemukjizatan yang ada pada sudut bahasa dan
kandungan yang ada di dalamnya dan manfaatnya tersebut akan nampak terasa
kebaikan serta garansi untuk membawa umat Islam pada hidup dan kehidupan yang
menyenangkan, damai, bahagia akan nampak dan terasa apabila kita coba dan
nya.
7
pemahaman baca tulis Alqur’an yang benar, sebab memahami baca tulis Al-Qur’an
merupakan syarat utama yang wajib di kuasai untuk memahami dan mengkaji ayat-
pendidikan Agama Islam diharapkan siswa bisa dengan mudah mengerti dan
Qur’an dengan benar dan baik. Penjelasan di atas mendapatkan fakta-fakta yaitu di
dalam proses pendidikan salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah guru atau
pendidik. yang paling berpengaruh, untuk mencapai tujuan pembelajaran guru harus
melaksanakan tugasnya dengan baik dan guru harus memiliki strategi pembelajaran
Berawal dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji masalah
tersebut dalam sebuah penelitian yang berjudul “Upaya Guru Pendidikan Agama
Medan”. Perlu ini dikemukakan supaya bisa diketahui secara terperinci sampai mana
usaha dan upaya pendidik / guru Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan
kecakapan membaca Al-Qur’an siswa serta hasilnya agar dapat dimanfaatkan oleh
B. Identifikasi Masalah
Melihat kepada latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis merumuskan.
C. Rumusan Masalah
1. Apa usaha dan upaya guru Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan minat
2. Faktor-faktor apakah yang mendukung dan kendala guru Pendidikan Agama Islam
1. Tujuan Penelitian
Medan .
9
2. Mengetahui dampak dari usaha dan upaya guru Pendidikan Agama Islam
Medan
2.Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORITIS
A. Kerangka Teori
pendidikan formal, tetapi juga bisa di masjid, di surau atau di mushola, di rumah dan
sebagainya.
Pembelajaran Agama Islam ialah usaha dan upaya secara sadar dan terukur dalam
agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga
Agama adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik supaya kelak
Islam serta menjadikannya Way of life. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
guru Pendidikan Agama Islam adalah pendidik yang berwenang sebagai pemegang
10
11
kuasa di dalam pendidikan yang memiliki tanggung jawab penting dalam pendidikan
menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam serta menjadikannya way of life.
maka siswa harus mampu dalam membaca Al-Qur’an wajib diperlukan. Pendidik
Qu’an siswa. Dalam hal ini pendidik perlu melaksanakan upaya-upaya untuk
dengan sengaja dibuat agar bisa memperbaiki kecakapan membaca Al-Qur’an siswa
tentu tidak terlepas dari usaha dan upaya yang dilakukan. Oleh sebab itu,dalam
aspek yang menjadi kendala pada proses dan kecakapan dalam pembelajaran Al-
Qur’an.
Dari uraian dia atas, terdapat bermacam-macam aspek yang berpengaruh dalam
proses dan hasil belajar murid. baik faktor intern maupun ekstern. Faktor-faktor
tersebut merupakan landasan praktis Untuk usaha dan upaya yang di buat agar bisa
besar pengaruhnya dalam proses dan hasil belajar, usaha upaya yang bisa diperbuat
12
pengaruhnya dalam proses dan keberhasilan dalam belajar, karena tempat berjalannya
pembelajaran ada disuatu lingkungan, apakah itu lingkungan yang nyata maupun
lingkungan yang tidak nyata. Penciptaan lingkungan harus dibuat seindah dan
semenarik mungkin supaya bisa menaikkan dan memotivasi belajar siswa di dalam
Al-Qur’an.
dalam kelas adalah kegiatan utama di dalam pembelajaran Al-Qur’an yang diatur dan
direncanakan dengan cara tersusun, tertata, tujuan, objek, sistem dan penilaian telah
diagendakan.
berfikir siswa.Cara yang digunakan harus dicocokan dengan materi pembelajaran Al-
pembelajaran membaca Al-Qur’an. Komponen waktu dan nilai tujuan yang harus
upaya yang sangat baik untuk mengatasi masalah sedikitnya waktu yang tersedia
rangkaian kegiatan kesiswaan yang ada dalam sekolah. Definisi ini masih sangat
intrakurikuler dengan kokurikuler. Makna yang lebih spesifik terdapat dalam Kamus
Pendidikan dan Umum yang mendefinisikan kokurikuler sebagai pelajaran yang tidak
Adapun secara terminologis, berikut penulis sebutkan beberapa pendapat dari ahli
pendidikan:
diinginkan lebih dalam lagi dan menjiwai bahan pengajaran yang sudah dipelajari
14
pada usaha-usaha intrakurikuler di kelas, apakah itu yang masuk golongan matra
pelajaran program khusus maupun program primer atau program pokok seutuhnya.3
bahwa kegiatan kokurikuler adalah segala kegiatan yang tidak tercantum dalam
kurikulum dan dilakukan oleh siswa baik yang dilakukan di dalam ataupun di luar
sekolah sepanjang masih ada kaitannya dengan materi pelajaran yang berwenang
sebagai pemegang kuasa di dalam pendidikan yang memiliki tugas dan tanggung
menumbuhkan sikap gotong royong, saling menghargai, empati/ tenggang rasa dan
sama –sama bekerja yang diharapkan bisa membuat siswa menjadi bagian masyarakat
yang baik dan benar. Besarnya anggota dari satu grup bisa terdiri dari :
Group yang beranggotakan 15 orang siswa disebut group besar, yang beranggotakan
9 orang dalam satu group disebut group sedang, dan 5 orang dalam satu group disebut
group kecil. Keluasan ruang lingkup tugas atau pekerjaan menentukan penggunaan
3Hamzah Ahmad, Ananda sentosa, kamus Pendidikan dan Umum ( Surabaya : Fazar Mulia, 1996) hal
15
Perlu dilihat ialah pemeriksaan sifat jujur siswa di dalam menuntaskan tugas-
tugas sebab bisa saja apa yang dikerjakan siswa di rumah dikerjakan atau dibantu
keluarga atau orng lainnya, begitu juga bila group dilaksanakan di sekolah
siswa di dalam group itu. Agar bisa melakukan kegiatan, Nana Sudjana menyarankan
pilihan untuk pegangan siswa ketika belajara yang digunakan pembimbing atau guru
kedisiplinan belajar bersamaan dengan itu mempunyai daftar belajar sendiri walaupun
keteraturan dan konsisten dalam kegiatan belajar, tidak pula jumlah materi yang
banyak yang dikaji akan tetapi selalu mengkaji atau mempelajari materi pelajaran
tersebut. Pada hakekatnya belajar berkelompok guna nya untuk menyelesaikan setiap
persoalan dan didapat nilai yang terbaik.Hasil berfikir dari sejumlah orang lazimnya
lebih baik dari pada sendiri.Pendidik atau seorang guru wajib melihat dasar-dasar
wali siswa dalam hal pembiayaan pendidikan.Tata usaha yang benar dan rapi bersama
Mencatat dan memberi tahukan materi pelajaran yang dikerjakan siswa perseorangan
Kartu pendataan tugas dari rangkaian kegiatan siswa yang berlangsung di sekolah.
Implementasi atau pelaksanaan kegiatan siaswa, dalam langkah ini, guru utama bisa
meminta bantuan pendidik lainnya atau juga wali murid dimungkinkan diminta
Memperbaikifasilitas Al-Qur’an
Subjek inti dan utama dalam mengelola pendidikan adalah guru. Dari seorang
guru lah lahir seoarang siswa yang bermutu, yang dapat melantunkan Al-Qur’an
Begitulah cara yang bisa diaksanakan oleh guru pendidikan Agama Islam dalam
Al-Qur’an Siswa
a) Faktor lingkungan.
Lingkungan merupakan bagian dari siswa adakehidupan dan hubungandi dalam satu
kesatuan kehidupan yang disebut ekosistem.Faktor ini dibagi menjadi dua yaitu
Keinginan untuk mencapai suatu tujuan yang dimliki setiap sekolah. Dalam
memuluskan kearah itu dibutuhkan selengkap peralatan dalam bentuk dan jenisnya,
1. Kurikulum
2. Program
3. Sarana dan prasarana
4. Pendidik
Aspek yang mendukung dan kendala usaha guru Pendidikan Agama Islam di
bila ada aspek yang telah mencukupi ketentuan dalam meraih kemampuan membaca
Al-Qur’an, oleh sebab itu wajib dijaga dan dinaikkan supaya fungsi dan gunanya
terus berjalan.Sehingga aspek belajar mengajar bergulir lancar dan sasaran serta
Disini peulis ingin menjelaskan saat proses belajar berjalan yang berhubungan
dengan anak didik ada lima prinsip dasar yang harus diperhatikan
Anak didik bersiap untuk belajar, persiapan anak didik merupakan cara dasar untuk
berjalannya kegiatan belajar mengajar. Tapi penting untuk diingat hal –hal yang
menjadikan siswa tidak segera bersiap-siap baik secara fisik maupun rohani nya
untuk belajar, hingga rencana belajar dan mengajar berjalan tidak baik.
Yang dimaksud dengan kesiapan fisik yaitu akomodasi yang dibutuhkan saat
belajar.
Minat membaca Al-Quran dapat timbul dari barbagai sumber antara lain
kebiasaan, pendidikan dan sebagainya.Salah satu faktor yang menentukan sukses atau
tidaknya proses belajar mengajar dan khusus pada pelajararan membaca Al-Qur’an
adalah minat. Sebab keinginan atau minat merupakan sumber yang bisa
siswa dalam bentuk belajar yang menghasilkan motivasi diiringi rasa senang.
Dari sudut lain bisa disebutkan bahwa belajar itu semata mata bisa sukses kalau
aktivitas jasmani dan rohani. Masalah aktivitas dan keikutsertaan siswa dalam tahap
Oleh sebab itu pendidik wajib menyerahkan peluang kepada siswa untuk
disampaikan.Selalu ada kasus seorang siswa kurang minat pada bahan pelajaran yang
sendiri.
bisa kena pada perhatian dan kehendak siswa, kadang-kadang dijumpai siswa duduk
santai di dalam kelas, tapi pikiran dan minat merea terbang melayang keluar pada saat
belajar sedang berjalan.Siswa yang kondisinya seperti ini disebut draf outrelative.
Memperkenalkan tujuan yang akan mereka terima adalah salah satu jalan yang
bisa dilakukan untuk membantu siswa supaya siswa tersebut merasa berkebutuhan
pelajaran yang sedang berjalan dengan tindakan efisien setiap hari di lingkungan
mana siswa tinggal. Keadaan berkemampuan dan berkemauan untuk membaca yang
juga merupakan faktor penentu sukses tidaknya siswa dalam belajar adalah tingkat
kemampuan siswa dalam membaca. Siswa yang pintar membaca menandakan siswa
tersebut tidak mengalami kesusahan dalam pelajaran di sekolah . Oleh sebab itu
kesuksesan siswa dalam pelajaran tidak akan diraih dengan,baik bila siswa tersebut
belum sanggup membaca dengan baik. Prinsipnya modal dasar yang harus dimiliki
setiap siswa yang sedang belajar adalah kemampuan dan kemauan membaca
Pendidik atau guru adalah faktor paling penting di dalam belajar mengajar. Oleh
sebab itu suatu proses pembelajran tidak akan terjadi bila tidak ada guru. Berdasarkan
Undang-UndangNo.20 Tahun 2003 tantang guru dan guru, dosenialah pengajar yang
menilai, melatih serta menguji peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan jalur pendidikan formal. Dari uraian
diatas, bisa terlihat beban pekerjaan yang dilakukan dan dikuasai oleh pendidik.
Mengajar membaca Al-Qur’an bukanlah tugas yang teramat berat terhadap pendidik
guru pengajian Al-Qur’an meski cuma mempunyai kriteria pintar membaca Al-
Qur’an.
22
Evaluasi atau penilaian juga harus dapat dilakukan oleh seorang pendidik/ guru.
Melaksanakan evaluasi sebelum pendidikan dimulai atau disebut juga pra test yang di
barengi gerakan –gerakan setelah tahap pendidikan disebut test terakhir atau post test.
Qur’an yang baik dan benar dibutuhkan alat bantu dalam menjalankan kegiatan
tersebut. Dengan perkembangan teknologi canggih ini orang mengenal alat bantu itu
dengan istilah alat peraga dan media pendidikan yang sering juga disebut audio
visual.
Hal ini berbeda pada jaman dahulu orang hanya mengenal alat bantu hanya
sebatas apa dapat digunakan dalam proses belajar mengajar saja. Jadi kemudahan –
tujuannya. Dan untuk lebih menunjang kesuksesan proses belajar mengajar juga
dibutuhkan peralatan ruangan seperti kursi, meja, dan lampu dalam kondisi baik.
perkembangan siswa, jadi aspek lingkungan masyarakat ini juga perlu mendapatkan
perhatian.
Kebiasaan kebiasaan yang terdapat dalam lingkungan masyarakat dapat berupa hal
positif atau sejalan dengan Al-Qur’an dengan dan bisa juga bersifat negatif yaitu
bertentangan dengan Allah, oleh sebab itu siswa yang juga merupakan bagian
23
sekitarnya kepada anak dimulai sejak dini, mengenalkan kehidupan yang religius agar
kelak anak terbiasa dan menjadi patuh dalam menjalankan syariat islam sesuai
dengan tuntunan Rasulullah SAW untuk mendapatkan kepribadian yang lebih islami
“Setiap anak yang baru lahir tak ubahnya sebagai kertas putih yang bersih
Jabatan guru memiliki banyak tugas, bukan hanya di sekolah saja tetapi bisa
dilakukan di mana saja berada. Di rumah, guru sebagai orang tua dan pendidik putra
putrinya. Di dalam masyarakat, guru sering kali terpandang sebagai suritauladan bagi
orang-orang di sekitarnya, baik dalam sikap dan perbuatannya. Misalnya, cara dia
sering kali menjadi ukuran atau pedoman kebenaran bagi orang-orang di sekitarnya
karena dianggap guru memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang
berbagai persolan. Ada 3 tugas utama profesi pendidik / guru yaitu pendidik sebagai
24
kelas.
dalam mengajar siswa. Selain itu pendidik juga harus menguasi bahan
aspek mendidik.
menonjol dan lebih mengutamakan bagi profesi guru. Selain tugas-tugas guru
di atas, guru di sekolah juga harus dapat dan mampu memposisikan dirinya
untuk menarik simpati dan menjadi idola siswa –siswa atau guru bisa disebut
sebagai orang tua kedua. dalam belajar. Karena apabila guru dalam
Sehingga siswa akan enggan dan bosan menghadapi guru yang tidak menarik. Jadi,
tugas guru dalam mendidik dan mengajar murid-muridnya adalah berupa bimbingan,
nilai-nilai, norma-norma kesusilaan, kejujuran, sikap dan sifat-sifat yang baik serta
Guru adalah orang tua kedua setelah orang tua (ayah dan ibu) dalam
pendidikan, maka guru pun mempunyai tanggung jawab dalam pendidikan seperti
orang tua sebagai pendidik yang pertama dan istimewa. Menanamkan aspek
keimanan ataupun tingkah laku setiap harinya, pembentukan aspek jiwa maupun
raganya dalam menyiapkan peserta didik baik mental maupun sosialnya, menjadi
tanggung jawab yang harus diperhatikan seorang pendidik. Timbulnya ras tanggung
jawab ini akan selalu menyokong usaha secara keseluruhan dalam menuntun anak,
mengemukakan ada tiga yang menjadi tanggung jawab pendidik sebagai pekerjaanya,
pendidikan. misalnya ia tidak puas dengan cara mengajar yang selama ini
jalan keluarnya bagaimana usaha mengatasi kekurangan alat peraga dan buku
pengajaran agar hasil belajar yang diperoleh siswa dapat ditingkatkan. Kurikulum
sebagai program belajar atau semacam dokumen belajar yang harus diberikan
kepada para siswa, jangan dianggap sebagai barang mati tetapi harus dijadikan
sekolah. Apa yang ada dalam kurikulum harus dijabarkan guru sehingga maknanya
dapat mempengaruhi pribadi siswa. Pelaksanaan kurikulum tersebut tidak lain adalah
pekerjaannya. Pendidik/ guru dimana pekerjaan dan tanggung jawab ini tidak dapat
profesi pada dasarnya begitu pula seorang pendidik harus menyadari bahwa guru
perbuatannya atau kelakuannya. Oleh karena itu, guru dituntut rasa pengabdian dan
jawabnya.
27
bukan hanya tanggung jawab guru atau pemerintah saja, tapi juga tanggung jawab
merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab profesinya sebagai seorang guru.
tokoh masyarakat yang dianggap punya keahlian memberi ceramah di hadapan siswa
dan guru, membawa siswa untuk mempelajari sumber-sumber belajar yang ada di
masyarakat, guru mengunjungi orang tua siswa untuk memperoleh informasi keadaan
pembinaan dengan masyarakat. Begitu begitu beratnya seorang pendidik, maka Islam
mendudukkan guru agama pada tempat yang terhormat. Dan inilah yang menarik dari
ajaran Islam yaitu penghargaan Islam sangat tinggi terhadap guru agama. Bukan
kedudukan guru agama ditempatkan pada setingkat dibawah kedudukan para nabi dan
rasul. Hal ini dikarenakan seorang guru itu sangat terkait dengan ilmu pengetahuan,
28
bahwa tanggung jawab yang dibebankan kepada guru atau pendidik sangatlah besar
dan berat sejajar dengan tingginya kedudukan yang diberikan dalam Islam.
C . Pendidikan Al-Qur’an
diartikan sebagai cara yang dilaksanakan oleh pendidik untuk mengajarkan murid
dalam belajar seperti belajar dapat menangani pelajaran, keahlian dan perbuatan.
Adapun pengertian belajar adalah: suatu kegiatan psikis atau mental yang terjadi
perubahan, pemahaman keterampilan dan nilai sikap, perubahan itu berubah secara
relative, konstan dan berbekas Para ahli ushul fiqih memberikan penafsiran atau
penjelasan Al-Qur’an karim, dengan kalam/ firman mukjizat yang diberikan pada
Nabi Muhammad SAW yang tercatat dan tertulis dalam mushaf, dikutip atau
ibadah, oleh sebab itu Al-Qur’an baik lafadz maupun makna berasal dari Allah SWT
bukan dari Rasul beliau hanya bertugas menyampaikan saja.Banyak definisi lainya,
tersebut dapat disimpulkan ada enam aspek yang menjadi ciri khusus dari Al-Qur’an
b.) Al-Qur’an diturunkan baik lafal maupun makna nya dalam bahasa arab
f.) Al-Qur'an bila di baca bernilai ibadah Jadi, pengertian proses pembelajaran adalah
proses penyajian bahan pelajaran berupa Al-Qur'an oleh seorang (guru) kepada orang
lain (siswa) dengan tujuan agar orang lain menerima, menguasai, menumbuh
kembangkan. Tanggung jawab ada pada setiap mukmin yang wajib dan bertanggung
jawab kepada kitab suci Al-Qur’an antara lain mempelajari dan mengajarkannya,
baik membaca atau mengkaji isi dan kandunganya. Dari penjelasan tesebut, dapat
diambil pengertian bahwa merupakan keharusan bagi orang Islam untuk mempelajari,
menghayati dan mengamalkan serta mengajarkannya, baik kandungan maupun isi Al-
Qur’an sesama umat Islam pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar
atau pengajaran Al-Qur'an, terdapat beberapa kemponen yang terkumpul dalam satu
sistem, dimana masing-masing komponen satu sama lain diabaikan yang akhirnya
Bahan pelajaran pendidkan Al-Qur’an yang diberikan kepada siswa pada saat
kepada tujuan pengajaran. Bahan yang akan disampaikan oleh guru itu bermacam-
macam sifatnya, mulai dari yang mudah, sedang sampai yang sulit. Tinjauan
mengenai sifat bahan ini dikarenakan dalam setiap kali proses belajar mengajar
berlangsung ada diantara anak didik yang kurang mampu memproses (mengolah)
bahan dengan baik, sehingga pengertian pun sukar didapatkan . Dengan pertimbangan
isi, sifat dan ulasan materi akan menoleh kepada metode-metode yang mempunyai
ciri-ciri yang sesuai dengan keadaan materi tersebut dan menetapkan sebagai metode-
metode yang hendak dipakai dalam pendidikn. Beberapa keadaan yang harus diamati
b. Mareri yang di salin dalam perancangan pengajaran, terbatas pada konsep saja,
e. Materi diurut dari yang mudah ke materi yang lebih sulit, dari yanggampang
menuju yang susah dari yang jelas ke materi yang tidak jelas.
Dengan demikian, bahan (materi) pelajaran Al-Qur'an sejalan dengan tujuan yang
telah dirumuskan. Dengan kata lain, bahan pelajaran dalam pembelajaran Al-
Qur’an mencakup bahan pelajaran atau ayat-ayat Al-Qur’an yang mendukung dan
pendidikan atau pengajaran Al-Qur'an harus melalui dari mudah dahulu, sehingga
anak mudah untuk memahaminya, mengingat antara anak didik terdapat perbedaan
Pola dalam membaca Al-Qur'ansungguh variatif, dengan metode yang variatif dapat
dengan materi. Dalam buku Armai Arief yang bertajuk “Pengantar Ilmu Dan
Metodologi Pendidikan Islam” bahwa metode berasal dari bahasa yunani “metodos”
yang berasal dari “metha” dan “hodos” artinya berarti cara atau jalan yang ditempuh
untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dari pendapat pakar diatas bisa
diambil kesimpulan bahwa metode yaitu cara yang dipakai di dalam memberikan
efektif dan efisien. Bagi seorang umat Islam kita wajib belajar dan mempelajari Al-
Qur’an, sebab Al-Qur’an kitab suci yang berisi ajaran yaitu manusia yang bertaqwa
yang artinya bahwa umat Islam sanggup mengambil faedah dari Al-Qur’an buat
menyinari hati dalam menjalani kehidupan ini. Al-Qur’an disebut juga “nur”
(cahaya), karena cahaya adalah penerang bagi hidup manusia, sehingga mampu
jika dalam hidup ini tidak ada cahaya, baik berasal dari lampu, matahari ataupun
lainya. Semuanya akan terasa gelap sehingga kita akan berjalan tak tentu arah, bahkan
bisa berbahaya. Karena tidak dapat melihat. Dengan adanya cahaya inilah kita bisa
dengan jelas berjalan menuju tujuan. Akan tetapi sinar Al-Qur’an merupakan sinar
asasi / maknawi yang menampakkan kepada umat manusia apa yang berguna untuk
manusia dalam masalah dunia akhirat. Al-Qur’an diartikan sebagai pembeda, karena
dia membedakan antara yang haq dengan yang batil, akal, halal, dan haram. Al-
33
Qur’an bisa juga sebagai. al-Furqan yaitu pembeda yang dapat membedakan jalan
yang benar dan salah, haq dan bathil serta halal dan haram. Al-Qur’an juga
merupakan obat jiwa yang senantiasa lebih berbahaya dari pada penyakit badan.
Penyakit hati sungguh sangat berbahaya dan jika dibiarkan terus menerus, maka hati
akan menjadi mati. Dengan mata hati, maka akan tertutuplah hati itu dari nur, cahaya
kebenaran. Demikian itu merupakan sebagian dari manfaat Al-Qur’an untuk manusia
dalam menempuh hidup di dunia ini. Maka merupakan suatu kewajiban bagi setiap
menerapkannya.
dengan Al- Qur’an. Ada beberapa cara pengajaran Al-Qur’an yang berkembang di
b. Metode Al Banjari
c. Metode Iqro’
d. Metode Al Barqi
e. Metode Qira’ati
g. Metode Al Jabari
34
Diantara Metode-metode tersebut, yang telah di uji coba oleh Departemen Agama
Direktorat pembinaan pendidikan agama yaitu Metode SAS , Metode Iqro, Metode Al
a. Metode Ceramah
adalah usaha kelas mengantarkan suatu materi pelajaran dengan cara pengucapan
kata-kata kepada siswa, yang nampak di dalam metode ceramah pada penyampaian
pendidikan di ruang kelas adalah peranan pendidik amat besar/ dominan sedangkan
yaitu sebuah cara di dalam pembelajaran di mana terjadi interaksi ketika pendidik
c. Metode Demonstrasi
Salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang
dengan sengaja diminta atau siwa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada
melakukan sesuatu.
35
d. Metode Drill
Suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan/cara melatih siswa agar
diberikan.
e. Metode Sorogan
Sorogan adalah belajar individu yang berhadapan langsung antara murid dan
guru menurut Wahyu Utomo sebagaimana dikutip oleh Armai Arief yaitu sistem
belajar dimana satu persatu kepada guru untuk membaca kitab dan menguraikannya
Metode dalam proses belajar sangat variatif, dengan metode yang variatif dapat
dengan materi.
yunani“metodos” yang berasal dari“ metha” dan efisien. Kesimpulan dari pendapat
pakar diatas yaitu metode adalah jalan yang dilewati dalam menyampaikan materi
Faktor lingkungan.
Lingkungan merupakan bagian hidup dari siswa yang berhubungan dalam satu
kesatuan hidup yang disebut ekosistem. Faktor ini dibagi menjadi dua yaitu
Komponen Instrumental
mencapai tujuan yang diingnkan setiap sekolah Faktor Instrumental dibagi menjadi 4
yaitu:
a) Kurikulum
b) Program
d) Guru
Keadaan fisiologis
siswa kondisi fisiologis ini terdapat dua bagian yaitu fisiologis dan kondisi panca
indra.
37
Kondisi mental
Semua keadaan dan fungsi mental tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
a) Minat
b) Kecerdasan
c) Bakat
d) Motivasi
e) Kemampuan kognitif
F.Kompetensi Profesional
a. Kompetensi Pendidik
adalah kecakapan atau kemampuan. Kompetensi bisa juga diartikan sebagai The state
of being legally competent for qualified yakni situasi berwewenang atau mencukupi
syarat menurut ketentuan hukum. Sedangkan arti kompetensi guru yakni The ability
tugasnya.
38
Selain itu, pada pasal1 ayat 10 Undang-Undang dosen dan guru yang dimaksudkan
dengan kompetensi ialah seperangkat ilmu, keterampilan dan perilaku yang wajib
dipunyai, dikuasai dan dihayati oleh pendidikan dan guru atau dosen dalam
dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak juga merupakan
membangun diri dengan benar sebab peran pendidik itu adalah mengembangkan dan
membina kecakapan murid dengan cara profesional di dalam tahap belajar mengajar.
b. Kompetensi Profesional
Pada pasal 28 ayat [3] butir c dalam standar pendidikan di nyatakan bahwa yang di
yang wajib dipunyai oleh seorang yang menopang jabatan sebagai seorang
menjawab mengapa hal itu dilakukan berdasarkan konsep teori tertentu, hal ini
bisa tidak di miliki oleh semua pendidik bahwa dia seorang pendidik yang
professional
39
termasuk kata benda yang artinya sebagai orang yang bekerja atau menggunakan
bidang profesi dengan luas secara lebih jauh lagi. Contohnya, untuk meraih
nasional.
a) Pendidik mengatur perangat / alat penilaian yang cocok dengan arah tujuan
teknik jenis secara kompetensi selain evaluasi/ penilaian bentuk yang dilakukan
seolah, dan memberi cecara hukum serta kesimpulan kepada siswa, tentang tingkat
interpretasi/ pemahaman kepada bahan pendidikan yang sudah dan hendak dipelajari.
c) Pendidik menjabarkan hasil evaluasi untuk mengenali kompetensi / topik dasar yang
sudah hingga di ketahui kemampuan dan kekurangan setiap siswa untuk kepentingan
c) Memajukan laboratorium
Dalam hal ini, penelitian mengangkat judul penelitian yang mengarah mempunyai
kesamaan dengan judul penelitian ini sendiri, namun judul yang persis seperti yang
belajar siswa di SMA Cerdas Murni Tembung percut sei tuan, oleh Desi fiza yanti
NPM 40010015 Fakultas Agama Islam STAIS.S Medan, 2008. Kemampuan guru
dalam mengelola kelas di SMA Cerdas Murni Tembung sudah baik. Prestasi
belajar siswa SMA Cerdas Murni Tembung sudah baik dan rata-rata mendekati
terhadap pencapaian target kurikulum dalam murid/ anak didik dalam proses
Musohur NPM 1400010196 Sekolah tinggi agama islam Sumatra utara (STAIS.S)
kemampuan guru dalam mengelola kelas berkaitan erat dengan prestasi yang
suasana kelas yang kondusif, secara umum tergolong baik dan berhasil. Baiknya
penataan ruangan kelas, baiknya pengaturan susunan sarana dan fasilitas belajar di
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Peneliti di sini bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien,
maka dari itü peneliti mengadakan telaah secara mendalam tentang suatu kasus,
kesimpulan hanya berlaku atau terbatas pada kasus tertentu saja, maksud
Dalam kesempatan ini, tempat dan waktu penelitian merupakan salah satu bagian
yang terpenting, karena tempat merupakan lapangan yang akan dituju langsung
ketika melakukan penelitian. Tempat penelitian yang diteliti yaitu SD Panca Budi
Medan, dan waktu yang ditentukan adalah awal bulan maret hingga juni 2019.
Data yang dijabarkan adalah data yang langsung di dapat dari sekolah SD Panca
C. Basis data
1
Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Ciputat: Gaung Persada (GP) Press, 2009, hal 19
44
45
Basis dapat oleh peneliti pada judul skripsi ini adalah sumber data primer
yang akan dipakai peneliti guna melengkapi data-data peneliti ini yaitu
1. Sumber data skunder yaitu sumber data di luar kata-kata dan tindakan
yakni sumber data tertulis. Sumber tulis dapat dibagi atas sumber dari
melaksanakan sekaligus dua peran, yakni sebagai peneliti dan juga menjadi
E. Metode Wawanca
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respon
yang lebih mendalam dan jumlah responya sedikit atau kecil. Teknik
pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau
F. Metode Dokumentasi
mengumpulakan data dari berbagai jenis infprmasi, dapat juga peroleh melalui
yang dilakukan
Arsip/ dokumen telah lama dipakai di dalam observasi / penelitian sebagai asal
data sebab dalam berbagai hal arsip sebagai asal data digunakan untuk mengukur,
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R& D,(Bandung: CV Alfabeta, 2010) Hal 221
3
Ibid, hal 217
47
dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting, apa
Menurut Miles dan Huberman, Terdapat 3 teknis analisis data kualitatif yaitu:
dapat diambil.
H. Sistematika Pembahasan
penelitian.
BAB II, Berisi landasan teori yang di dalamnya memuat hakikat profesionalisme
4
Aristo Hadi Sutopo dan Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan NVIVO,
Jakarta Penerbit Prenada Media Group, 2010, Hal 149
48
yang memiliki kesamaan seperti kemampuan guru dalam mengelola kelas dan
BAB III, Merupakan metodologi penelitian yang berisi tempat dan waktu
penelitian yang terdapat beberapa data seperti sejarah berdirinya SD Panca Budi
Medan, Visi dan misi, daftar nama siswa, guru dan pengawai sumber data, proses
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Panca Budi Medan
a. Sejarah Berdirinya
Sekitar tahun 1967 Unit SD Perguruan Panca Budi didirikan dan
SPMA/SPP yang telah berdiri sebelumnya sejak tahun 1961. Unit SD dan Unit
Panca Budi Medan. Latar belakang didirikannya peguruan Panca Budi adalah
karena keinginan anak didik Ketua Yayasan Bapak Prof. DR .H. Kadirun Yahya
Panca Budi tahun 1961 hingga tahun 1997 perguruan Panca Budi tumbuh dengan
pesat dan bersifat social, sebab yayasan pasa saat itu focus membimbing aktivitas
keagamaan atau urusan religi. Berdasarkan perintah Ketua yayasan, pada tahun
dua bidang perguruan yang baru yakni Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK)
Bisnis dan Manajemen dan Sekolah Menengah kejuruan ( SMK ) Teknologi dan
Industri.
49
50
Misi :
Melaksanakan Pengabadian Sesuai Dengan Piagam Panca Budi, Mengabdi
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara, Nusa, Bangsa dan Dunia
Pengabdian Untuk Bangsa dan Negara Republik Indonesia Yang Mutunya Dapat
Tujuan :
1
Data Dokumen SD Panca Budi Medan
51
Berikut dibawah ini disajikan bagan struktur organisasi yang terdapat di SD Panca
Budi Medan:
2. Temuan Khusus
Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Panca Budi Medan
Profesionalitas/ kemampuan pengajar Pendidikan Agama Islam SD Panca
BudiMedan
Dalam kajian ini akan digambar mengenai profesionalitas / kemampuan pengajar
pendidikan agama Islam SD Panca Budi Medan sesudah diperoleh data data dari
Syarat utama menjadi seorang pendidik yang ideal adalah memahami bahan
pelajaran, kepercayaan diri akan terbentuk dengan baik, tanpa ada rasa khawatir
dan ragu terhadap berbagai pertanyaan murid karena kepercayaan diri telah
terbangun dengan baik. Dengan latar belakang ini, seorang pendidik wajib
mengetahui bahan pelajaran yang disampaikannya kepada anak didik, bukan cuma
dan sanggup melakukan asas- asas / hipotesis baru yang terbuka, toleran atau yang
lebih maju
disebutkan teramat paham dan mengerti materi pelajaran dalan kurikulum sekolah
pendidik di awal mereka melakukan aktivitas belajar mengajar dan untuk meraih
komunikasi pendidikan syarat dengan nasihat, terancang, penuh siasat, dan penuh
menyertakan pengajar, siswa, serta akomodasi lain yang dibutuhkan yang tertata
dengan teratur supaya terbentuk proses pendidikan yang efisien dan efektif dalam
pendidikan.
Pada SD Panca Budi Medan sudah nampak dengan adanya kesamaan dengan
dapat diketahui bahwa pengajar pendidikan Agama Islam Panca Budi Medan bisa
tentang manfaat dan tujuan, serta dilakukan tanya jawab tentang bahan pelajaran
Waktu peneliti melaksanakan penelitian, juga nampak kecakapan yang ada pada
pengajar untuk mengerti keadaan siswa.Hal ini nampak dengan adanya kemauan
supaya pendidik benar-benar percaya bahwa bahan pelajaran yang diajarkan bisa
Pengajaran ulang bagi murid yang hasil belajarnya jelek/ remedial, seoarang
Agama Islam dan pengajar juga membicarakan soal-soal yang di rasa sulit oleh
murid, memiliki angka kesulitan yang tertentu bagi murid. Penilaian yang dipakai
dalam proses belajar mengajar dari soal pengajar, soal setelah selesai ujian atau
atau kesulitan dalam belajar. Yang dipakai pengajar adalah memakai les pada sore
hari setelah kegiatan belajar mengajar, dengan membicarakan soal mana yang
dilaksanakan.
efektifitas dalam rencana pendidikan akan menjadi lebih efektif. Pengajar sanggup
memakai media pendidikan dan juga memahami nya. Sebagai alat komunikasi
media lebih edektif digunakan dalam proses belajar mengajar, pengajar memakai
media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang berbeda, contohnya seperti
golongan media audio, termasuk kaset audia, CD dan golongan media cetak, yaitu
Searah dengan visi SD Panca Budi Medan yakni membentuk manusia yang
membikin laporan untuk orang tua / wali siswa dan masyarakat lewat dialog
Pengajar sanggup memakai cara pendidikan cara yang lain, cara yang dipakai
adalah cara ceramah yakni penjelasan dengan lisan terhadap materi pendidikan
perbaikannya apa yang pantas dilakukan hail belajar siswa yang telah sesuai
mengikuti pelajaran dalam satu semester, dan tujuan itu dilakukan dua kali dalam
satu tahun pembelajaran.Hal ini peneliti peroleh dari hasil wawancara dengan
kepala sekolah SD Panca Budi. Para pengajar di SD Panca Budi Medan ketika
menyatakan benar atau salah satu ada juga dalam berbentuk pilihan berganda dan
siswa hanya wali kelas saja yang memiliki biodata siswa tersebut.Tata laksana /
administrasi sekolah.
dan mengikuti hasil observasi mengetahui asas dan mengartikan hasil penilaian
mendapatkan nilai yang jelek, siswa memiliki problem yang berat, sikap pendidik
tidak boleh buru-buru menilai salah dan pendidik bertanggung jawab atas
pengulanagan/ remedial.
Budi Medan
Hasil Tanya jawab dengan pengajar mata pelajaran Qur’an hadis, untuk
di kelas tidak cangung dan lebih percaya diri. Mengikuti aktivitas/ kegiatan untuk
acara pendidikan profesi hasil percakapan dengan kepala sekolah SD Panca Budi
cocok dengan kapasitas dan dasar pendidikannya, berupa kursus dan seminar yang
visinya yakni membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT berakhtul
karimah, mandiri, tanggung dan berkualitas dalam ilmu pengetahuan, itu ada hasil
Dari hasil wawacara dengan kepala sekolah SD Panca Budi Medan, Dalam satu
pembelajaran.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penelitian, Guru Pendidikan Agama
Islam Panca Budi Medan mengambil titik berat tentang kemajuan ilmu
4. Administrasi Sekolah
adminitrasi siswa dengan tepat dan lengkap.Membikin catatan rapat pada setiap
A. Media Pembelajaran
2
Hasil wawancara dengan kepala sekolah SD Panca Budi Medan
59
kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, alat pelajaran menjadi bagian yang utama
dalam tahap pendidkan supaya siswa tergiur dan meningkatkan keinginan dalam
belajar, penentuan sarana pendidikan yang tepat dan cocok dengan kebutuhan
siswa dan karakteristik materi yang diajarkan dapat membantu pencapaian tujuan
baik.
B. Keterbatasan observasi
Dalam cara penulisan observasi, peneliti sadar bahwa rintangan dan kendala
melahirkan satu paket sempurna yang berjalan bersama dengan proses jalan
keluar penulisan sebuah observasi. tetapi hal tersebut berlaku bukan karena faktor
observasi. Beberapa faktor yang menjadi kendala dan hambatan dalam penelitian
1. Faktor Waktu
Karena waktu yang dipakai dalam observasi ini sangat terbatas karena dipakai
Observasi ini terbatascuma pada satu objek tempat observasi (satu sekolah).Oleh
karena itu ada peluang hasil yang berbeda apabila obsevasi ini dilaksanakan pada
objek dan tempat yang berbeda maupun objek berbeda dan tempat yang sama.
3. Faktor Kemampuan
Dalam melaksanakan observasi sudah barang tentu tidak akan luput dari sejauh
mana pengetahuan dan kemampuan yang dipunyai oleh peneliti. Oleh karenanya,
ilmiah. Namun dengan adanya bimbingan dan motivasi dari dosen pembimbing
Dalam hal ini penelitian hanya dapat meringkas hasil penelitian dari sudut
Penelitian ini lebih lengkapbila ada penelitian selanjutnya yang menggunakan dua
Guru yang mengajarkan Pendidikan Agama Islam di SD Panca Budi yaitu Ibu
Rubiah dan serta dibantu guru-guru di bidang studi lainnya dengan jumlah siswa
112 orang yang di bagi menjadi 4 kelas, guru bertanggung jawab terhadap kepala
mengajar dan bimbingan pengarahan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu
guru wajib:
c. Melaksanakan evaluasi.
makhraj huruf, dan sebagainya. Maka wajib seorang guru yang mengajar Al-
Dalam pembelajaran Al-Qur’an siswa bukanlah suatu hal yang begitu saja
tanpa proses. Akan tetapi diperlukan upaya-upaya guru yang nyata. Begitu juga di
SD Panca Budi Medan, ada beberapa upaya yang dilakukan guru dalam
dibimbing oleh guru yang pertama masuk ke kelas dan siswa diminta
mengembirakan hal ini terlihat dari kemampuan rata-rata siswa yang bisa
mengajar, siswa aktif mencari cara agar bisa membaca Al-Qur’an, siswa juga
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Selesai Peneliti mengkaji skripsi yang berjudul “Upaya guru Pendidikan Agama
menit.
tindakan berikut:
Al-Qur’an
63
64
Sarana dan prasarana yang diberikan oleh guru pada siswa sangat mendukung
kegiatan kokurikuler. Dengan adanya penambahan sarana berupa buku Iqro’, Al-
Qur’an dan buku ilmu tajwid yang dipegang oleh siswa banyak menolongmurid
pengadaan sarana tersebut. Dengan demikian upaya ini telah dilakukan sangat
B. Saran
kurikuler agama.
3. Siswa tingkatkanlah prestasi dengan giat belajar yang baik dan sungguh-
sungguh terhadap semua ilmu baik ilmu agama maupun ilmu umum untuk
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta, 2010) hal 221
Aristo Hadi Sutopo dan Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan
NVIVO, Jakarta Penerbit Prenada Media Group, 2010
Azharis Arsyad media pembelajaran, PT. Raja grafindo persada, Jakarta rajawali pers,
2013
Oemar. 2011. Proses Belajar mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Departemen Agama RI,
Al-Qur’an dantafsirnya( edisi yang disempurnkan) Jakarta :Departemen Agama
Zakiah Darajat, Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, ( Jakarta: Bulan Bintang: Jakarta)
Hamzah Ahmad, Ananda Santosa, Kamus Bahasa Indonesia, ( Surabaya: Fajar Mulia 1996)
Abrianto, D., Setiawan, H. R., & Fuadi, A. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 Pada
Mata Pelajaran Alquran Hadits di MTs. Swasta Teladan Gebang Kab. Langkat.
Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam, 10(2), 283-298.
Ependi, R. (2019). Modernisasi Pendidikan Islam: Latar Belakang, Cakupan Dan Pola.
Jurnal Al-Fatih, 2(1), 79-96.
Indrawan, M. I., Alamsyah, B., Fatmawati, I., Indira, S. S., Nita, S., Siregar, M., ... &
Tarigan, A. S. P. (2019, March). UNPAB Lecturer Assessment and Performance
Model based on Indonesia Science and Technology Index. In Journal of Physics:
Conference Series (Vol. 1175, No. 1, p. 012268). IOP Publishing.
Lubis, S. (2018). Akal Menurut Cendekiawan Muslim Klasik Dan Kontemporer. Jurnal
Ilmiah Al-Hadi, 4(1), 750-761.
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,( Bandung: Remaja Rosda karya, 2002)
Arifinsyah, A., Ryandi, R., & Manshuruddin, M. (2019). Pesantren Religious
Paradigm: Aqeedah, Plurality, and Jihad. The Journal of Society and Media, 3(2),
278-298.
Manshuruddin, M., Rozana, S., & Abrianto, D. (2019). Character Education In Modern
Islamic Boarding Schools: A Model From Indonesia. European Journal of Social
Sciences Studies.
Siregar, B. (2019, October). Education Process Form Of The Early Children's Achievement
In The Family Environment As The Efforts To Overcome The Youth Level. In
International Halal Conference & Exhibition 2019 (Ihce) (Vol. 1, No.1, pp. 234-241).
Ritonga, R. S., & Kiram, Y. (2018, December). Contribution of self-control and social
skills on the tendency social media addiction. In International Conferences on
Educational, Social Sciences and Technology (pp. 48-53). Fakultas Ilmu Pendidikan
UNP.