SKRIPSI
RESTI ARISTA
MB1117024
Menyetujui:
Ns. Asep Mulyana, S.Kep., MM., M.Kep Ns. Hj. Setia Perwati, S.Kep., MM
Ketua
Mengesahkan
Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Bhakti Kencana
Penguji I Penguji II
Fakultas Keperawatan
Dekan
ii
LEMBAR PERNYATAAN
a. Penelitian saya, dalam skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan
b. Penelitian dalam skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian
saya sendiri, tanpa bnatuan pihak lain kecuali arahan tim pembimbing.
c. Dalam penelitian ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
daftar pustaka.
d. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
telkah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
Tasikmalaya...............2021
Yang membuat pernyataan
Resti Arista
MB1117024
iii
KATA PENGANTAR
Kencana Tasikmalaya. Dalam penulisan proposal ini tentunya tidak lepas dari
hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan saran dari
berbagai pihak, segala hambatan tersebut akhirnya dapat diatasi dengan baik. Oleh
1. H. Mulyana, SH., M.Pd., MH.Kes selaku Ketua Yayasan Adhi Guna Kencana
Bandung;
2. Dr. Entris Sutrisno, MH.Kes., Apt selaku Rektor Universitas Bhakti Kencana;
Bhakti Kencana;
4. Ns. Asep Mulyana, S.Kep., MM., M.Kep selaku Kepala cabang Universitas
7. Seluruh Staf dan Dosen Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya yang telah
moral maupun moril, serta materil dengan begitu tulus dan ikhlas;
9. Teman-teman yang telah berbagi suka maupun duka dan saling menyemangati
sendiri dan umumnya untuk orang lain. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun
Penyusun
v
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS KOMPRES ALOE VERA DAN KOMPRES
BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA BALITA
DI DESA KUJANG KECAMATAN KARANGNUNGGAL
KABUPATEN TASIKMALAYA
Resti Arista
Program Studi Sarjana Keperawatan, Bhakti Kencana University PSDKU Tasikmalaya
restiarisa123@gmail.com
ABSTRAK
Demam bukan merupakan sebuah penyakit, namun demam merupakan sebuah
tanda atau gejala dari timbulnya penyakit. Demam terjadi pada suhu >37,5°C. Demam
merupakan respon normal saat tubuh terkena infeksi. Kompres merupakan salah satu
cara untuk menurunkan suhu tubuh. Jenis kompres turut mempengaruhi penurunan
suhu tubuh. Jenis kompres diantaranya yatu kompres aloe vera dan kompres
bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kompres
aloe vera dan kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh balita di Desa
Kujang Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Jenis penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimen dengan Two Group
Pretest-Posttest Control Group. Sampel yang diambil dalam penelitian ini balita
yang mengalami demam yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 10 orang kelompok
khusus (aloe vera) dan 10 orang kelompok kontrol (bawang merah). Uji statistik
menggunakan metode uji paried Test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata
penurunan suhu tubuh sebelum diberikan kompres aloe vera sebesar 37,93%,
sedangakan kompres bawang merah 37,99%, sedangakan setelah diberikan
intervensi menurun dimana rata-rata penurunan demam setelah menggunakan
kompres aloe vera sebesar 37,59%, dan kompres bawang merah 36,78%. Terdapat
pengaruh kompres aloe vera (p value 0,016) dan komprs bawang merah (p value
0,000) pada balita yang mengalami demam. terdapat perbandingan evektifitas
antara kompres aloe vera dan kompres bawang merah terhadap penurunan suhu
tubuh pada balita. Secara kualitatif pemberian kompres bawang merah lebih baik
kareana bisa melebarkan pembuluh darah dan lebih mudah didapatkan.
Kata Kunci : Kompres Aloe Vera, Kompres Bawang Merah, Penurunan Demam
vi
COMPARISON OF THE EFFECTIVENESS OF ALOE VERA AND ONION
COMPRESSES TOWARDS REDUCING FEVER ON CHILDREN
IN KUJANG VILLAGE, KARANGNUNGGAL
DISTRICT, TASIKMALAYA REGENCY
Resti Arista
Nursing Undergraduate Study Program, Bhakti Kencana University PSDKU Tasikmalaya
restiarista123@gmail.com
ABSTRACT
Fever is not a disease, but fever is a sign or symptom of the onset of the
disease. Fever occurs at a temperature >37.5°C. Fever is a normal response when
the body is exposed to infection. Compress is one way to lower body temperature.
The type of compress also affects the decrease in body temperature. Types of
compresses include aloe vera compresses and onion compresses. This study aims
to determine the comparison of aloe vera compresses and onion compresses on
reducing body temperature of toddlers in Kujang Village, Karangnunggal District,
Tasikmalaya Regency. The type of research used is quantitative with Quasi
Experiment method with Two Group Pretest-Posttest Control Group. The samples
taken in this study were toddlers who had fever, totaling 20 people, consisting of
10 special groups (aloe vera) and 10 control groups (shallots). The statistical test
used the paired test method. The results showed that the average decrease in body
temperature before being given an aloe vera compress was 37.93%, while the onion
compress was 37.99%, while after being given the intervention it decreased where
the average decrease in fever after using an aloe vera compress was 37, 59%, and
36.78%onion compress C. There is an effect of aloe vera compress (p value 0.016)
o
and onion compress (p value 0.000) on toddlers who have fever. there is a
comparison of the effectiveness between aloe vera compresses and onion
compresses on reducing body temperature in toddlers. Qualitatively, giving red
onion compresses is better because it can dilate blood vessels and is easier to obtain.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRAC........................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1. Kompres .............................................................................. 10
viii
4. Demam ............................................................................... 15
5. Balita .................................................................................. 25
B. Pembahasan ............................................................................ 46
A. Simpulan ................................................................................ 54
B. Saran ........................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Sekema Penelitian Two Group Pretest-Posttest With Control Group
Tabel 4.1 Demam Sebelum Menggunakan Kompres Aloe Vera dan Kompres
Tasikmalaya ................................................................................
Tabel 4.2 Suhu Tubuh Setelah diberikan Kompres Aloe Vera dan Kompres
Tabel 4.3 Pengaruh Kompres Aloe Vera Terhadap Penurunan Demam pada
Tasikmalaya ................................................................................
Tasikmalaya ................................................................................
Tabel 4.5 Perbandingan Efektifitas Antara Kompres Aloe Vera dan Kompres
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Foto
Nama Lengkap 3 x 4 cm
: Resti Arista
NIM : MB1117024
Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 30 April 1998
Alamat : Kp. Kujang RT/RW 05/02, Desa. Kujang, Kec.
Karangnunggal, Kab. Tasikmalaya
Pendidikan :
1. TK Tarbiatul Umah : Tahun 2004-2005
2. SDN Kujang : Tahun 2005-2011
3. SMPN Satap Dua Karangnunggal : Tahun 2011-2014
4. SMKN Bantarkalong : Tahun 2014-2017
5. Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
Jurusan S-1 Keperawatan : Tahun 2017-2021
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(0-2 tahun), golongan batita (2-3 tahun), dan golongan prasekolah (>3-5
sekitar 7,7 miliar pada tahun 2020, dan akan meningkat menjadi 9,7 miliar pada
tahun 2050. Pada tahun 2020 jumlah anak yang berusia 0-4 tahun, yakni
mencapai 662 juta jiwa atau sekitar 8,7% dari total populasi, diikuti usia 5-9
tahun dan 10-14. Sedangkan usia 0-14 tahun mencapai 1,93 miliar jiwa (WHO,
2018).
Anak Balita (bawah lima tahun) adalah anak yang telah berusia diatas satu
tahun namun kurang dari lima tahun atau usia anak 12-59 bulan. Menurut
karakteristik, balita dibagi dalam dua kategorik yaitu anak usia 12 –36 bulan
(balita) dan anak usia 37–59 bulan ( usia prasekolah). Para ahli mengatakan
usia balita adalah usia yang rentang terhadap penyakit terutama penyakit
infeksi. Pada masa ini sering kali anak-anak ditimpa berbagai macam gejala
2015).
Data Indonesia berdasarkan profil anak Indonesia 2020 terdapat 84,4 juta
anak yang terbagi menjadi 43,2 juta anak laki-laki dan 41,1 juta anak
perempuan dari data tersebut 7,4 juta. (Profil anak indonesia 2020).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar) di Kota
Tasikmalaya pada tahun 2020 anak usia 0-4 tahun mencapai angka 139.404
1
anak, berdasarkan dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya jumlah
balita mencapai 3.724 orang pada tahun 2020 (Dinas Kesehatan Kabupaten
kematian balita pada tahun 2013 masih tinggi yaitu mencapai 6,3 juta. Negara
dengan angka kematian balita tertinggi adalah anak balita dalam sehari yaitu
92% atau 29.000 balita (Rahman et al, 2014). Berdasarkan data dari
berjumlah 49.566 per 1000 kelahiran hidup (KH). Angka kematian AKB di
Jawa Barat (10,93%), Penyebab kematian balita sebesar 71.47% diare, 10,72%
kelahiran hidup. Perporsi kematian bayi 81% adalah kematian post neonatal
tertinggi BBLR 42%, Asfiksia 29%. Sedangkan pada post neo, tertinggi akibat
lain-lain 60% dan pneumonia 23% (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2020). Dinas
Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dari tahun pada tahun 2020 sebanyak 162
kasus AKB. Anak balita yang meninggal karena kejang demam pada tahun
2019 sebanyak 2/3.724 kelahiran hidup. Pada tahun 2020 angka kematian balita
yang mengalami kejang demam sebanyak 2 dari 3.357 kelahiran hidup. (Dinas
disebabkan oleh bakteri, virus atau patogen lain yang melepaskan pirogen
sebuah tanda atau gejala dari timbulnya penyakit. Demam terjadi pada suhu
>37,5°C. Demam merupakan respon normal saat tubuh terkena infeksi, yaitu
saat mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit masuk kedalam
tubuh selain disebabkan oleh infeksi, penyebab demam yang lainya adalah
terkena pans yang berlebihan, dehidrasi, alergi, dan gangguan system imun
(Hartini, 2015).
untuk menurunkan suhu tubuh secara fisik (non farmakologi) melalui metode
perbanyak istirahat, mandi dengan air hangat dan kompres. Kompres tidak
(Cahyaningrum, 2014).
Pemberian kompres tidak selalu harus diberikan air hangat, metode lain
yang juga diberikan kepada anak-anak yang adalah metode kompres dengan
kompres lidah buaya dan kompres bawang merah, lidah buaya merupakan salah
dengan Aloe Vera dipilih karena 95% kandungan yang terkandung dalam air
pada suhu yang lebih rendah.Pemberian kompres ini juga akan menyebabkan
untuk menurunkan suhu tubuh dari luar tubuh, dengan cara meletak kan daging
Aloe vera yang dipotong dengan dan kemudian dicuci dengan air mengalir
untuk menghilangkan lendir yang ada pada aloe vera. Metode pengeluaran
panas dengan kompres aloe vera ini menggunakan prinsip konduksi. Melalui
metode tersebut, panas dari tubuh responden dapat pindah kedalam aloe vera.
Konduksi terjadi antara suhu lidah buaya dan jaringan sekitarnya, termasuk
2019).
kompres Aloe vera berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh pada penderita
demam dengan nilai p value = 0,001 (α < 0,05) dengan penurunan suhu sebesar
kompres dari Aloevera, pada suhu rata-rata anak yang semula 38,1oC, nilai rata-
Selain dengan kompres aloe vera, kompres juga bisa di dalukan dengan
adalah sayuran umbi serbaguna, dapat digunakan sebagai bumbu masakan dan
obat, selain obat efek antiseptik dari senyawa Aliin dan Allicin yang
membuat peredaran darah lancar sehingga panas dari tubuh dapat lebih mudah
dislurkan kepembuluh darah tepi. Efek hangat dari bawang merah bekerja
dengan cara penggunaan energy panas melalui metode. (Metode konduksi yaitu
perpindahan panas dari suatu objek lain dengan kontak langsung. Ketika kulit
hangat menyentuh yang hangat maka akan terjadi perpindahan panas melalui
diajarkan secara turun temurun berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat,
tanaman obat tradisional sebagian besar dapat di metabolisme oleh tubuh Salah
satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengendalikan demam adalah
Bawang merah yang digerus akan melepaskan enzim alliinase yang berfungsi
sebagai katalisator untuk alliin yang akan bereaksi dengan senyawa lain
peredaran darah sehingga peredaran darah menjadi lancar. Kandungan lain dari
bawang merah yang dapat menurunkan suhu tubuh adalah florogusin, sikloaliin,
(Cahyaningrum, 2014).
37.3oC. Hasil uji Wilcoxon didapatkan bahwa nilai p-value 0,0001 lebih kecil
Maret 2021. Bardasarkan dari hasil wawancara kepada 7 ibu yang mempunyai
apapun dengan berbagai alasan tidak ada waktu, salah satu ibu mengatakan
bahwa ada penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres bawang merah
aloe vera dan kompres bawang merah, setelah dilakukan kompres selama 15
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
merah dalam mengatasi penurunan demam pada anak demam usia 2-3
tahun.
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Tasikmalaya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
aloe vera dan kompres bawang merah yang sangat mudah untuk didapatkan.
2. Manfaat Praktis
Quasi Eksperiment dengan rencanan yang digunakan adalah pretest dan posttest
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Kompres
a. Definisi
cairan atau alat yang dapat menjaga suhu tubuh. Ada dua jenis
1) Kompres hangat
2) Kompres dingin
10
11
tanaman jenis ini setiap peleahnya berwarna hijau terang, memiliki bintik, pelepah
menyilang ke atas bukan melebar, ujung pelepah sedikit cekug dengan ketebalan
mencapai berat 8 ons – 1,5 kg, aloe vera jenis ini bisa digunakan sebagai obat
a. Definisi
keunikan tersendiri sebagai obat tradisional penurun suhu panas anak. Aloe
vera mengandung air hingga 95%, aloe vera memiliki fungsi konduksi
panas dan dapat mengeluarkan panas. Dengan cara ini, panas dari tubuh
pembuluh darah) akan dilakukan melalui area yang dapat menurunkan suhu
tersebut. Kemudian darah akan mengalir ke bagian tubuh yang lain, dan
menurunkan suhu tubuh. Ketika lidah buaya ditempelkan di dahi anak yang
lidah buaya dipilih karena 95% lidah buaya adalah air, sehingga dapat
Saat bersentuhan dengan kulit, lidah buaya memiliki kadar air yang
melimpah ini dapat menurunkan demam dengan cara menyerap panas tubuh
metode untuk menurunkan suhu tubuh dari luar tubuh, dengan cara meletak
kan daging Aloe vera yang dipotong dengan dan kemudian dicuci dengan
air mengalir untuk menghilangkan lendir yang ada pada aloe vera. Metode
pindah kedalam aloe vera. Konduksi terjadi antara suhu lidah buaya dengan
3. Bawang Merah
a. Definisi
yang akan bereaksi dengan senyawa lain misalnya kulit yang berfungsi
(Utami, 2013).
4. Demam
a. Definisi
lain. Demam merupakan tanda adanya infeksi pada tubuh anak, anak
Suhu tubuh normal bayi dan anak berkisar antara 36,5oC-37,5oC. Jika
suhu tubuh anak meningkat hingga 38,0oC ia terkena demam, jika turun
hingga 35,0oC ia terkena hipotermia. Kedua keadaan ini jelas bukan keadaan
suatu respon tubuh untuk melawan infeksi yang masuk kedalam tubuh.
(Hartini, 2015).
16
b. Etiologi
pirogen yaitu pirogen eksogen dan endogen. Pirogen eksogen berasal dari
pirogen endogen berasal dari dalam tubuh dan memiliki kemampuan untuk
factor (TNF), sementara (INF). Penyebab demam selain infeksi juga dapat
juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: pendarahan otak,
koma).
labolatorium, serta penunjang lain seara tepat dan holistik. Pada pendarahan
(Sodikin, 2012). Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada demam adalah
cara timbul demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai demam
(Nanda, 2013).
17
c. Patofisiologi
besar. Seluruh sel ini kemudian mencerna hasil pemecahan bakteri, dan
(Sherwood, 2014).
mulut
katabolisme protein
b) Berkeringat
c) Menggigil ringan
f. Komplikaasi
1) Dehidrasi
2) Kekurangan oksigen
3) Kerusakan neurologis
4) Kejang
g. Pengaturan suhu
Pada manusia, suhu tubuh cenderung berfluktuasi tiap saat. Ada
kimia bervariasi sesuai suhu, selain itu sistem enzim tubuh juga
fungsi tubuh yang normal tergantung pada suhu badan yang relatif.
Suhu tubuh manusia diatur oleh suatu mekanisme umpan balik (feed
umpan balik ini akan terjadi bila suhu inti tubuh sudah melewati
Set point (titik tetap) tubuh akann dipertahankan supaya suhu inti
teteap konstan pada kisarn 37,5oC. Pada saat suhu tubuh meningkat
melebihi titik teteap (set point), maka keadaan ini akan merangsang
21
Sedangkan bila suhu tubuh inti dibawah titik tetap (37oC), tubuh akan
2012).
h. Penatalaksanaan
maupun mialiga.
demam.
2) Metode fisik
keringat.
kulit. Kandungan air yang besar dalam lidah buaya juga dapat
digital yang dilakukan pada area axila (As Seggaf et al., 2017).
tubuh anak usia sekolah dengan demam. Aloe vera yang sering
untuk alliin yang akan bereaksi dengan senyawa lain misalnya kulit
normal kembali.
5. Balita
a. Definisi Balia
Balita adalah istilah umum untuk anak usia 1-3 tahun (anak kecil)
dan anak prasekolah (3-5 tahun). Ketika masih balita, anak-anak masih
mandi, buang air besar dan makan. Perkembangan berjalan dan berbicara
(Suryono, 2010).
b. Pertumbuhan Balita
yang dapat dinilai dengan ukuran gram (gram, pound, kilogram) serti
c. Perkembangan Balita
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
2021.
PRIORITAS
Balita
No Desa Perempuan Laki-laki Jumlah
1 Kujang 165 148 312
2 Sarimukti 149 159 308
3 Cintawangi 132 173 305
4 Cikapinis 155 150 305
5 Sukawangun 166 138 304
6 Ciawi 160 142 302
7 Sarimanggu 142 158 300
8 Cibatu 152 147 299
9 Karangmekar 130 167 297
10 Cikupa 142 153 295
11 Karangnunggal 140 155 295
12 Cibatuireng 146 148 294
13 Cikukulu 131 162 293
14 Cidadap 140 152 291
Jumlah 2050 2150 4200
(Laporan profil Puskesmas Karangnunggal 2020)
27
B. Kerangka Konseptual
Variabel Counfounding
Komplikasi
1. Dehidrasi
2. Kekurangan oksigen
3. Kerusakan
neurologis
4. Kejang
: variabel diteliti
: variabel tidak diteliti
: Dihubungkan
: Tidak dihubungkan
(Gambar B Kerangka Konseptual)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
data (Nursalam, 2017). Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitiannya yaitu
menganalisis perbedaan kompres aloe vera dan kompes bawang merah pada
(Notoatmodjo, 2018).
(Notoatmodjo, 2018).
Kelompok A O1 X1 O2
Kelompok B O1 X2 O2
Keteranagn
28
29
dua kali tes pada masing-masing kelompok. Tes awal dilakukan terhadap kelompok
Kemudian pada tes akhir kelompok A dan kelompok B dilakukan dengan cara yang
sama pada tes awal untuk mengetahui tingkat penurunan suhu tubuh setelah
dilakukan kompres.
B. Paradigma penelitian
hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan
rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik
Variabel Counfounding
Komplikasi
5. Dehidrasi
6. Kekurangan oksigen
7. Kekuranagn
neurologis
8. Kejang
30
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak
Ho : Tidak ada perbedaan antara efektifitas kompres aloe vera dan kompres
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut, sifat, nilai dari suatu objek atau kegiatan ynag
telah memiliki variasi yang telah ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan
1. Variabel independen
pada penelitian ini adalah kompres aloe vera dan komres bawang merah.
2. Variabel dependen
variabel ini yang menjad vaktor yang akan diamati serta diukur sehingga
1. Konseptual
2. Oprasional
Variabel adalah batasan dan cara pengukuran variabel yang akan diteliti.
Definisi operasional variabel disusun dalam bentuk matriks, yang berisi : Nama
variabel, alat ukur, hasil ukur, dan skala ukur yang digunakan. Definisi
variabel (Sudibyo,2013).
32
1) Definisi Operasional
2) Cara pengukuran
Cara pengukuran adalah dengan metode atau cara apa yang digunakan
yang bersangkutan.
4) Skala pengukuran
disusun secara runtut dari yang rendah sampai yang tinggi, seperti
c. Skala interval adalah skala yang menunjukan jarak satu dengan data
yang lain dengan bobot nilai yang sama. Angka nol hanya
33
1. Populasi
terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulanya.
Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
Populasi dalam penelitia ini adalah seluruh keluarga yang mempunyai balita
2. Sampel
wakil populasi yang telah di teliti. Sampel penelitian yang digunakan dalam
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
Kriteria Sampel :
Berikut adalah kriteria inklusi dan ekslusi yang harus ada pada sample:
1) Kriteria inklusi
dari suatu populasi target yang diteliti. Kriteria dalam penelitian ini
adalah:
(37,5oC – 38,4oC).
2) Kriteria ekslusi
b. Balita sehat
G. Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
hasil lebih baik sehingga lebih mudah diolah (Saryono, 2011). Instrumen
dalam penelitin ini yaitu lembar observasi berisikan data responden dari
a) Validitas
validitas.
b) Realibilitas
H. Langkah-Langkah Penelitian
penelitan.
sekunder.
pengompresan.
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Coding
c. Scoring
d. Tabulating
e. Entering
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
b. Analisa Bivariat
2012).
penur suhu tubuh sebelum dan sesudah di berikan kompres aloe vera
3. Data homogen
dependen.
dependen.
J. Etika Penelitian
1. Informed consent
a. Anonymity
b. Confidentiality
5. Fair treatment
secara adil baik sebelum, selama dan sesudah keikut sertaannya dalam
6. Protect from discompfort and harm (dilindungi dari rasa tidak nyaman
dan dirugikan)
kekeluargaan.
42
Juli 2021.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Tabel 4.1
Suhu tubuh sebelum menggunakan kompres aloe vera dan bawang
merah di Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal
Kabupaten Tasikmalaya
adalah 37,6 dan paling tinggi adalah 38,4 dengan rata-rata tingkat
43
44
Tabel 4.2
Suhu tubuh setelah diberikan kompres aloe vera bawang merah di
Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya
N Min Maks Mean SD
berupa kompres aloe vera paling rendah 36,7 dan paling tinggi 38,0
bawang merah paling rendah 36,5 dan paling tinggi 37,2 dengan tngkat
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.3
Pengaruh kompres aloe vera terhadap penurunan demam pada
balita di Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal
Kabupaten Tasikmalaya
N Mean Selisih T hitung P value
sehingga ada selisih atau penurunan sebesar 0,37. Hasil uji statistik
balita
Tabel 4.4
Pengaruh kompres bawang merah terhadap penurunan demam
pada balitadi Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal
Kabupaten Tasikmalaya
N Mean Selisih T hitung P value
sehingga ada selisih atau penurunan sebesar 1.17. Hasil uji statistik
menggunakan uji perid tes didapatkan nilai T hiting sebesar 17,528 dan
hasil kelompok aloe vera yaitu p = 0,300 > 0,05, kemudian hasil
independen
Tabel 4.5
Perbandingan efektifitas antara kompres aloe vera
dengan kompres bawang merah
Jenis terapi Mean N T hitung P value
Post test kompres 37,55 10 3,315 0,000
aloe vera
Post test kompres 36,78 10 17,528
bawang merah
Sumber : Analisis Data Primer, 2021
vera di dapat nilai mean 37,55 oC dan post kompres bawang merah di
dapat nilai mean 36,78 oC didapatkan nilai P 0,000 dimana (< 0.05).
f. Pembahasan
aloe vera paling rendah adalah 37,6 dan paling tinggi adalah 38,4
rendah 37,6 paling tinggi 38,3, dengan rata-rata suhu tubuh sebesar
balita dapat dketahui tanda objekif dari responden seperti rewel, mudah
perubahan.
diberikan kompres aloe vera paling rendah 36,7 dan paling tinggi 38,0
kompers bawang merah paling rendah 36,5 dan paling tinggi 37,2
dan bawang merah) dapat menurunkan suhu tubuh pada balita yang
anak. Salah satu teknik non farmakologi adalah menggunakan aloe vera
dan bawang merah. Kedua terapi ini tidak membutuhkan dana yang
diberikan kompres aloe vera sebesar 37,92oC, hal ini terjdai penurunan
setelah diberikan intervensi menjadi 37,55 oC, sehingga ada selisih atau
tubuh. Hal ini diperkuat dengan hasil uji statistik menggunakan uji
Hal ini terjadi karena aloe vera adalah obat alami yang sangat baik
dengan cara menggunakan aloe vera sebanyak 30 gam aloe vera tang
yang terdapat didalam lidah buaya adalah air, kandungan air yang
tubuh melalaui kulit sehingga suhu tubuh akan turun (Fatkularini, 2014)
antara suhu tubuh sebelum pemberian kompres aloe vera dan sesudah
balita.
selisih atau penurunan sebesar 1.17. Hasil uji statistik uji paited tes
Kanupaten Tasikmalaya.
yang berfungsi sebagai katalisator untuk allin yang akan beraksi dengan
merah yaitu 37,98oC, suhu terendah 36,3oC dan suhu tertinggi 37,2oC.
bawang merah.
Pemberian kompres aloe vera di dapat nilai mean 37.55 oC dan post
0,000 dimana lebih kecil dari a (< 0.05). Artinya terdapat perbedaan
suhu tubuh balita antara keomres aloe vera dan kompres bawang merah.
aloe vera dengan bawang merah pada anak yang menderita demam.
kompres lidah buaya yang dapat terjadi secara konduksi. Pada saat
keluar tubuh menuju aloe vera. sehingga terjadi penurunan suhu bagian
dan saponin pada aloe vera mampu menurunkan suhu tubuh. Pada saat
kompres aloe vera. Kompres aloe vera memiliki kandungan lignin dan
memiliki kandungan yang terdapat pada bawang merah yaitu zat yang
g. Keterbatasan Penelitian
rumah pasien yang akan diteliti, ternyata paien yang akan diteliti telah
yang lain.
BAB V
A. Simpulan
kompres aloe vera dan kompres bawang merah terhadap penurunan suhu
B. Saran
1. Bagi Pelayanan
kompres aloe vera sebagai pilihan alain yang efektif dalam pemberian
54
55
2. Bagi Pendidikan
keperawatan anak.
DAFTAR FUSTAKA
Ayu, E. I., Irwanti, W., & Mulyanti, M. (2015). Kompres air hangat pada daerah
aksila dan dahi terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien demam di pku
muhammadiyah kutoarjo. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 3(1), 10-
14.
Cahyaningrum, E. D., & Putri, D. (2017). Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam
Sebelum dan Setelah Kompres Bawang Merah. MEDISAINS: Jurnal
Hartini, S., Pertiwi, PP. (2015). Efektifitas kompres air hangat terhadap
penurunan demam.
Kemenkes RI. (2020). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian
Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Kyle, Terri. (2014). Buku ajar keperawatan pediatri vol 2. Jakarta: EGC.
Mubarak, W. I. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar Buku
2.Jakarta: Selemba Medika.
Penurun Suhu Tubuh Pada Anak Febris Usia 1-5 Tahun. Jurnal AKP
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Literasi Media
Publishing.
Soetjiningsih & Ranuh Gde. 2015. Tumbuh Kembang Edisi 2. Jakarta : EGC.
Suryono, Sukatmi, Tinuk Dwi Jayanti. 2010. Efektifitas Bawang Merah Sebagai
Sutini Titin. 2017. Modul Ajar Konsep Keperawatan Anak. Jakarta : Asosiasi
Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPVKI).
INFOMED CONSTEN
Resti Arista
Lampiran 4. Persetujuan Responden
Nama : .....................
Alamat : .....................
Tasikmalaya,...................
Responden
(......................................)
Lampiran 5. SOP Aloe Vera
Persiapan Alat
a. Thermometer
b. Bengkok/Baskom kecil
c. Tissue
PROSEUR d. Kasa
e. Buku catatan
f. Handscoon
Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Jelaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
c. Gunakan handscoon
d. Lakukan pengukuran suhu tubuh
e. Atur posisi pasien
1. Mengukur suhu melalui axila/ketiak dengan menggunakan
termometer digital biasa
- Tentukan letak axila/ketiak
- Bersihkan daerah axila menggunakan tissue
- Tekan on untuk menghidupkan termometer
- Letakan termometer pada daerah axila dan lengan pasien dengan
posisi pleksi di atas dada (mendekap dada)
- Tunggu samapai thermometer berbunyi
- Angkat termoeter dan catat hasilnya
- Tekan on untuk mematikan thermometer
- Bersihkan thermometer dengan menggunakan tissue
f. Catat hasil pengukuran suhu
g. Langkah penata laksanaan
a) Kompres Aloe Vera
- Cuci tangan
- Siapkan aloe vera 30 gram
- Potong aloe vera dan haluskan
- Tempelkan ke dahi menggunakan kain/kassa
- Lakukan pengompresan 1x sehari selama 15 menit
- Evaluasi hasil dengan mengukur suhu ubuh klien dengan jangka
waktu 3 menit setelah pengompresan
- Cuci tangan
- Catata hasil pengukuran suhu
h. Rapihkan pasien
i. Bersihkan thermometer dengan menggunakan tisue
- Cuci tangan
Lampiran 6. SOP Bawang Merah
Persiapan Alat
g. Thermometer
h. Bengkok/Baskom kecil
i. Tissue
PROSEUR j. Kasa
k. Buku catatan
l. Handscoon
Pelaksanaan
j. Cuci tangan
k. Jelaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
l. Gunakan handscoon
m. Lakukan pengukuran suhu tubuh
n. Atur posisi pasien
2. Mengukur suhu melalui axila/ketiak dengan menggunakan
termometer digital biasa
- Tentukan letak axila/ketiak
- Bersihkan daerah axila menggunakan tissue
- Tekan on untuk menghidupkan termometer
- Letakan termometer pada daerah axila dan lengan pasien dengan
posisi pleksi di atas dada (mendekap dada)
- Tunggu samapai thermometer berbunyi
- Angkat termoeter dan catat hasilnya
- Tekan on untuk mematikan thermometer
- Bersihkan thermometer dengan menggunakan tissue
o. Catat hasil pengukuran suhu
p. Langkah penata laksanaan
b) Kompres bawang merah
- Cuci tangan
- Siapkan bawang merah 30 gram
- Potong bawang merah (haluskan)
- Tempelkan ke dahi menggunakan kain/kassa
- Lakukan pengompresan 1x sehari selama 15 menit
- Evaluasi hasil dengan mengukur suhu ubuh klien dengan jangka
waktu 3 menit setelah pengompresan
- Cuci tangan
- Catata hasil pengukuran suhu
q. Rapihkan pasien
r. Bersihkan thermometer dengan menggunakan tisue
- Cuci tangan
Lampiran 7. Format Bimbingan
LEMBAR OBSERVASI
LEMBAR OBSERVASI
1 P 32
38.2 37.9 0.3
2 L 26
37.8 37.8 0
3 L 28
37.6 37.4 0.2
4 L 29
38.3 37.2 1
5 P 33
37.7 37.4 0.3
6 L 25
37.8 37.6 0.2
7 P 24
38.4 38.0 0.4
8 L 29
37.6 36.7 0.9
9 P 27
38.0 37.9 0.1
10 L 24
37.8 37.6 0.2
Rata- L 37.92 37.55 0.36
Rata
Pre dan post Kompres Bawang Merah
1 L 25
37.6 36.3 1.3
2 L 30
37.9 36.6 1.3
3 P 26
38.0 37.2 0.8
4 L 24
38.2 36.7 1.9
5 P 34
37.8 36.5 1.3
6 P 25
38.2 37.0 1.2
7 L 27
37.9 37.0 0.9
8 P 30
37.7 36.5 1.2
9 L 31
37.9 36.9 1
10 L 28
38.3 37.1 1.2
Rata L 37.95 36.78 1.21
Rata
Lampiran 11 Hasil SPSS
Descriptives
Statistic Std. Error
post test aloe vera Mean 37,55 ,125
95% Confidence Interval for Lower Bound 37,27
Mean Upper Bound 37,83
5% Trimmed Mean 37,57
Median 37,60
Variance ,156
Std. Deviation ,395
Minimum 37
Maximum 38
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness -1,061 ,687
Kurtosis 1,150 1,334
post test bawang merah Mean 36,78 ,095
95% Confidence Interval for Lower Bound 36,56
Mean Upper Bound 37,00
5% Trimmed Mean 36,78
Median 36,80
Variance ,091
Std. Deviation ,301
Minimum 36
Maximum 37
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness -,158 ,687
Kurtosis -1,340 1,334
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
post test aloe vera ,152 10 ,200* ,913 10 ,300
post test bawang merah ,167 10 ,200* ,945 10 ,607
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
T-Test
Group Statistics
kelompok 1 dan 2 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
post test aloe vera dan 1 10 37,55 ,395 ,125
bawang merah 2 10 36,78 ,301 ,095
Resti Arista
Program Studi Sarjana Keperawatan, Bhakti Kencana University PSDKU Tasikmalaya
restiarisa123@gmail.com
ABSTRAK
Demam bukan merupakan sebuah penyakit, namun demam merupakan sebuah
tanda atau gejala dari timbulnya penyakit. Demam terjadi pada suhu >37,5°C. Demam
merupakan respon normal saat tubuh terkena infeksi. Kompres merupakan salah satu
cara untuk menurunkan suhu tubuh. Jenis kompres turut mempengaruhi
penurunan suhu tubuh. Jenis kompres diantaranya yatu kompres aloe vera dan
kompres bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan kompres aloe vera dan kompres bawang merah terhadap
penurunan suhu tubuh balita di Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal
Kabupaten Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
dengan metode Quasi Eksperimen dengan Two Group Pretest-Posttest Control
Group. Sampel yang diambil dalam penelitian ini balita yang mengalami demam
yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 10 orang kelompok khusus (aloe vera) dan
10 orang kelompok kontrol (bawang merah). Uji statistik menggunakan metode
uji paried Test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata penurunan suhu tubuh
sebelum diberikan kompres aloe vera sebesar 37,93%, sedangakan kompres
bawang merah 37,99%, sedangakan setelah diberikan intervensi menurun
dimana rata-rata penurunan demam setelah menggunakan kompres aloe vera
sebesar 37,59%, dan kompres bawang merah 36,78%. Terdapat pengaruh
kompres aloe vera (p value 0,016) dan komprs bawang merah (p value 0,000)
pada balita yang mengalami demam. terdapat perbandingan evektifitas antara
kompres aloe vera dan kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh
pada balita. Secara kualitatif pemberian kompres bawang merah lebih baik
kareana bisa melebarkan pembuluh darah dan lebih mudah didapatkan.
Kata Kunci : Kompres Aloe Vera, Kompres Bawang Merah, Penurunan Demam
1
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
Resti Arista
Nursing Undergraduate Study Program, Bhakti Kencana University PSDKU Tasikmalaya
restiarista123@gmail.com
ABSTRACT
aloe vera compress (p value 0.016) and onion compress (p value 0.000) on
toddlers who have fever. there is a comparison of the effectiveness between
aloe vera compresses and onion compresses on reducing body temperature in
toddlers. Qualitatively, giving red onion compresses is better because it can
dilate blood vessels and is easier to obtain.
2
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
3
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
yang mempunyai keluhan tersebut sebagian kondisi penderita. Selain itu, kompres juga
besar disertai dengan peningkatan suhu dapat meringankan sehingga pasien dan
tubuh (demam) (Riskesdas, 2016). keluarga tidak ketergantungan dengan
Usia balita merupakan usia yang penggunaan obat antifiretik (Cahyaningrum,
rentan terhadap penyakit khususnya 2014).
penyakit menular. Saat ini, anak-anak sering Pemberian kompres tidak selalu
mengalami berbagai gejala penyakit, harus diberikan air hangat, metode lain yang
termasuk demam. Demam adalah infeksi juga diberikan kepada anak-anak yang
atau peradangan yang disebabkan oleh adalah metode kompres dengan kompres
bakteri, virus atau patogen lain yang lidah buaya dan kompres bawang merah,
melepaskan pirogen endogen. Pirogen lidah buaya merupakan salah satu produk
bekerja di hipotalamus, di mana mereka pokok pertanian. (Aseng, 2015). Pemberian
memicu dan meningkatkan nilai suhu kompres terapeutik dengan Aloe Vera
referensi ini memicu reaksi terhadap dingin, dipilih karena 95% kandungan yang
menyebabkan kedinginan, vasokonstriksi terkandung dalam air lidah buaya, yang
dan penurunan perfusi perifer untuk memungkinkan pemakainya terhindar dari
mengurangi kehilangan panas dan alergi kulit. Kandungan air yang melimpah
memungkinkan suhu tubuh mencapai nilai ini digunakan untuk menurunkan demam
referensi baru. (Kyle & Terri, 2014). melalui mekanisme penyerapan panas dan
Demam bukan merupakan sebuah perpindahan panas ke molekul air, pada
penyakit, namun demam merupakan sebuah suhu yang lebih rendah.Pemberian kompres
tanda atau gejala dari timbulnya penyakit. ini juga akan menyebabkan vasodilatasi
Demam terjadi pada suhu >37,5°C. Demam dalam tubuh.Vasodilatasi inilah yang
merupakan respon normal saat tubuh terkena menyebabkan pelepasan dari tubuh melalui
infeksi, yaitu saat mikroorganisme seperti kulit sebelumnya. menyebabkan pelepasan
virus, bakteri, jamur, dan parasit masuk panas dari dalam tubuh melalui kulit
kedalam tubuh selain disebabkan oleh sebelumnnya (Notoatmodjo, 2018).
infeksi, penyebab demam yang lainya Aloe vera dapat digunakan untuk
adalah terkena pans yang berlebihan, mengompres, Salah satu metode untuk
dehidrasi, alergi, dan gangguan system imun menurunkan suhu tubuh dari luar tubuh,
(Hartini, 2015). dengan cara meletak kan daging Aloe vera
Selain menggunakan antipiretik, yang dipotong dengan dan kemudian dicuci
energi panas juga dapat digunakan untuk dengan air mengalir untuk menghilangkan
menurunkan suhu tubuh secara fisik (non lendir yang ada pada aloe vera. Metode
farmakologi) melalui metode konduksi dan pengeluaran panas dengan kompres aloe
evaporasi. Cara menurunkan atau vera ini menggunakan prinsip konduksi.
mengendalikan demam pada balita dapat Melalui metode tersebut, panas dari tubuh
dilakukan dengan mengenakan pakaian tipis, responden dapat pindah kedalam aloe vera.
sering minum, perbanyak istirahat, mandi Konduksi terjadi antara suhu lidah buaya
dengan air hangat dan kompres. Kompres dan jaringan sekitarnya, termasuk pembuluh
tidak memiliki efek samping dan tidak darah, sehingga suhu darah yang melewati
membahayakan ataupun memperparah daerah tersebut menurun.Kemudian darah
4
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
tersebut akan mengalir kebagian tubuh lain gas. Contoh dari metode konduksi dan
dan proses konduksi terus berlangsung evaporasi adalah penggunaan kompres
sehingga setelah dilakukan kompres hangat, dan juga dapat dilakukan dengan
mrnggunakan aloe vera , suhu tubuh obat tradisional (Cahyaningrum, 2014).
responden dapat menurun (Purnomo, 2019). Obat tradisional adalah obat yang
Penelitian yang dilakukan diolah secara tradisional dan diajarkan
(Muzdalifah, 2017). Didapatkan pemberian secara turun temurun berdasarkan resep
kompres Aloe vera berpengaruh terhadap nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan
penurunan suhu tubuh pada penderita atau kebiasaan setempat. Dari hasil berbagai
demam dengan nilai p value = 0,001 (α < penelitian, obat tradisional terbukti memiliki
0,05) dengan penurunan suhu sebesar efek samping yang minim bahkan tanpa
0,488ºC. Hasil penelitian menunjukkan menimbulkan efek samping, karena bahan
penurunan suhu anak setelah mendapat kimia yang terkandung dalam tanaman obat
kompres dari Aloevera, pada suhu rata-rata tradisional sebagian besar dapat di
anak yang semula 38,1oC, nilai rata-rata metabolisme oleh tubuh Salah satu tanaman
suhu anak menjadi 37,4oC. obat yang dapat digunakan untuk
Selain dengan kompres aloe vera, mengendalikan demam adalah
kompres juga bisa di dalukan dengan bawang merah (Allium Cepa var.
menggunakan bawang merah. Bawang ascalonicum). Bawang merah mengandung
merah (Allium Cepa var. Ascalonicum) senyawa sulfur organic yaitu Allylcysteine
adalah sayuran umbi serbaguna, dapat sulfoxide (Alliin). Bawang merah yang
digunakan sebagai bumbu masakan dan digerus akan melepaskan enzim alliinase
obat, selain obat efek antiseptik dari yang berfungsi sebagai katalisator untuk
senyawa Aliin dan Allicin yang alliin yang akan bereaksi dengan senyawa
dikandungnya. (Cahyaningrum, 2017). lain misalnya kulit yang berfungsi
Bawang merah dapat digunakan menghancurkan bekuan darah (Utami,
untuk mengompres, hal ini disebabkan 2013). Kandungan minyak atsiri dalam
karena bawang merah mengandung senyawa bawang merah juga dapat melancarkan
sulfur organic yaitu allycysteine sulfoxide peredaran darah sehingga peredaran darah
(Aliin) yang berfungsi menghancurkan menjadi lancar. Kandungan lain dari bawang
pembekuan darah. Hal tersebut membuat merah yang dapat menurunkan suhu tubuh
peredaran darah lancar sehingga panas dari adalah florogusin, sikloaliin, metialiin, dan
tubuh dapat lebih mudah dislurkan kaemferol (Tusilawati, 2010).
kepembuluh darah tepi. Efek hangat dari Gerusan bawang merah
bawang merah bekerja dengan cara dipermukaan kulit membuat pembuluh
penggunaan energy panas melalui metode. darah vena berubah ukuran yang diatur oleh
(Metode konduksi yaitu perpindahan panas hipotalamus anterior untuk mengontrol
dari suatu objek lain dengan kontak pengeluaran panas, sehingga terjadi
langsung. Ketika kulit hangat menyentuh vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah dan
yang hangat maka akan terjadi perpindahan hambatan produksi panas. Darah didistribusi
panas melalui evaporasi, sehingga kembali ke pembuluh darah permukaan
perpindahan energi panas berubah menjadi untuk meningkatkan pengeluaran panas.
5
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
6
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
7
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
8
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
9
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
menyebabkan pelepasan panas dari tubuh beraksi dengan senyawa lain misalnya kulit
melalaui kulit sehingga suhu tubuh akan yang berfungsi mengahncurkan bekuan
turun (Fatkularini, 2014) darah atau akan melabcarkan aliran darah
Berdasarkan penelitian yang dalam tubuh. Kandungan minyak atsiri
dilakukan muzdalifah (2017) didapatkan dalam bawang merah juga dapat
pemberian kompres aloe vera berpengaruh melancarkan peredaran darah sehingga
terhadap penurunan suhu tubuh pada peredaran darah menjadi lancar. Kandungan
penderita demam dengan nilai p value = lain bawang merah yang dapat menurunkan
0,001 (a<0,05) dengan penurunan suhu suhu tubuh adalah florogusin, siklikoaliin,
sebesar 0,488oC. metialiin, dan keamferol. Tulistinawati
Sejalan dengan penelitian Purnomo, (2010) Gerusan bawang merah dipermukaan
B (2019) dngan judul pemberian kompres kulit membuat pembuluh darah vena
aloe vera terhadap penurunan suhu tubuh berubah ukuran diatur oleh hipotalamus
anak demam usia 3 tahun di puskesmas anterior untuk mengontrol pengeluaran
nusuka. Didapat hasil uji statistik suhu panas, sehingga terjadi pelebaran pembuluh
tubuh anak sebelum pemberian kompres darah dan hambatan produksi panas.
aloe vera mempunyai hasil signifikan 0,002 Terjadinya pelebaran pembuluh darah ini
atau <0,005. Dengan demikian ada menyebabkan pembuangan panas melalui
perbedaan antara suhu tubuh sebelum kulit meningkat, pori-pori membesar, dan
pemberian kompres aloe vera dan sesudah pengeluaran panas secara berkeringat yang
pemberian kompres aloe vera. diharapkan akan terjadi penurunan suhu
3. Pengaruh kompres bawang merah terhadap tubuh mencapai titik normal kembali.
penurunan demam pada balita. Hasil penelitian ini didukung oleh
Hasil penelitian didapat rata-rata Cahyaningrum (2017) menunjukan bahwa
peningkatan suhu tubuh sebelum diberikan rata-rata suhu tubuh anak setelah kompres
kompres bawang merah sebesar 37,95oC, bawang merah yaitu 37,98oC, suhu terendah
hal ini terjdai penurunan setelah diberikan 36,3oC dan suhu tertinggi 37,2oC.
intervensi menjadi 36,78oC, sehingga ada Responden mengalami penurunan suhu
selisih atau penurunan sebesar 1.17. Hasil tubuh setelh dilakukan kompres bawang
uji statistik uji paited tes didapatkan nilai T merah sehingga suhu tubuh menjadi normal.
hitung sebesar 17,528 dan p value 0,000 Suhu tersebut sesuai dengan teori Kaneshiro
(<a=0,05). Artinya terdapat pengaruh dan Zieve (2010) yang menyatakan bahwa
kompres bawang merah pada balita yang suhu tubuh normal berkisar antara 36,5oC-
mengalami demam di Desa Kujang 37,2oC.
Kecamatan Karangnunggal Kanupaten 4. Perbandingan efektifitas antara kompres
Tasikmalaya. aloe veradengan kompres bawang merah.
Menurut Utami (2017) mengatakan Pemberian kompres aloe vera di dapat nilai
bahwa bawang merah mengandung senyawa mean 37.55 oC dan post kompres bawang
sulfur organik yaitu Allylcysteine sulfoxide merah di dapat nilai mean 36.78 oC
(Alliin). Bawang merah yang digerus akan didapatkan nilai P 0,000 dimana lebih kecil
melepaskan enzim allinase yang berfungsi dari a (< 0.05). Artinya terdapat perbedaan
sebagai katalisator untuk allin yang akan efektivitas kompres aloe vera dan kompres
10
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
11
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
12
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
13
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
BHAKTI KENCANA UNIVERSITY TASIKMALAYA 2021
14